Anda di halaman 1dari 16

PENENTUAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

SECARA SEKTORAL DAN KEWILAYAHAN

Disusun oleh :
Yan Dimas Graitha Putra (3612100044)
Satya Jalu Sepasthika (3612100073)

PEMANASAN DULU YA

Mekanisme perencanaan daerah berjalan melalui dua pendekatan utama yaitu


pembangunan sektoral dan regional.
Adanya ketimpangan
Sektoral = Ekonomi Growth (ada dampak positif dan negatifnya loh)
Regional = Kewilayahan

BAGAIMANA AGAR SEIMBANG?

(Tojiman S, 1981)
Empat tujuan utama kebijaksanaan pembangunan daerah di Indonesia
Meletakkan pembangunan sektoral pada wilayah-wilayah tertentu sesuai
potensi dan prioritas
Keseimbangan pemerataan pertumbuhan antar wilayah
Partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan
Keserasian hubungan pusat wilayah dengan hinterlandnya dan antara kota dan
desa

KATEGORI KEGIATAN PEMBANGUNAN DALAM


LINGKUP PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan sosial (Pendidikan, keamanan, komunikasi dll)


Pembangunan perekonomian (Investasi, pasar, modal dll)
Pembangunan lingkungan hidup (kebersihan, kerawanan bencana, perubahan
iklim dll)
Sustainable Development

MENGAPA?

Pembangunan berkelanjutan ada untuk memperbaiki model pembangunan


konvensional. Model konvensional mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
tetapi gagal dalam aspek sosial dan lingkungan.

PENDEKATAN UMUM DALAM


PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Pendekatan Sektoral (Berdasarkan sektor, hubungan antar sektor)


Pendekatan Regional (Berdasarkan wilayah atau lokasi kegiatan,
kerjasama antar daerah)
Pendekatan Kelembagaan (Berdasarkan kelembagaan
pembangunannya, koordinasi antar lembaga tata ruang)

PENDEKATAN SEKTORAL? CARANYA?

(Robinson Tarigan)
Sektor atau komoditi apa yang memiliki competitive advantage
Sektor basis non basis
Sektor forward linkage dan backward linkage
Sektor yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan minimal wilayah
Sektor yang banyak menyerap tenaga kerja per satuan modal dan per satuan
hektar lahan

PENDEKATAN SEKTORAL
(

KURANG MEMPERHATIKAN ASPEK RUANG SECARA KESELURUHAN)

Pada tahap awal seluruh kegiatan ekonomi di dalam wilayah perencanaan dikelompokan
atas sektor-sektor
Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya dan menetapkan apa yang ditingkatkan dan
dimana peningkatan tersebut. Pendekatan sektoral dapat diperinci atas daerah yang lebih
kecil (ex: analisi sektoral per kabupaten, per kecamatan atau per desa)

Setiap sektor diperinci lagi ke dalam subsektor atas dasar komoditi

Setelah informasi komoditi didapat selanjutnya dapat disimpulkan tentang keadaan per
sub sektor dan selanjutnya keadaan keseluruhan sektor.

Menghasilkan proyek-proyek yang diusulkan untuk dilaksanakan. Setelah proyeknya


diketahui, barulah dipikirkan dimana lokasi proyek tersebut.

PENDEKATAN REGIONAL? CARANYA?

Selain memperhatikan penggunaan ruang untuk kegiatan


produksi juga memprediksi arah konsentrasi kegiatan dan
memperkirakan kebutuhan fasilitas dan jaringan penghubung
konsentrasi kegiatan secara efisien. Melihat penggunaan
ruang dan aktivitas yang akan mengubah penggunaan ruang,
serta perkiraan atas bentuk penggunaan ruang dimasa
mendatang. Memperhatian potensi SDA, teknologi, sosial
budaya, letak geografis dll.Kerjasama antar daerah yang
saling mendukung guna memperoleh manfaat sebesarbesarnya, tanpa mengesampingkan daerah pinggiran.
Pendekatan ini memandang wilayah sebagai kumpulan dari
unit-unit wilayah yang lebih kecil dengan potensi daya
tariknya masing-masing (berbeda).

MEMADUKAN PENDEKATAN
SEKTORAL DAN REGIONAL

Pendekatan sektoral saja tidak akan mampu melihat adanya tumpang-tindih


(kecuali melalui pendekatan komprehensif seperti linear programming), juga
tidak mampu melihat perubahan struktur ruang yang mungkin terjadi.
Misalnya: tidak mampu melihat wilayah mana yang akan berkembang,
wilayah mana yang kurang terbangun, perubahan dari pergerakan arus orang
dan barang serta dampaknya terhadap lingkungan
Pendekatan regional lebih bersifat makro sehingga tidak cukup detail untuk
membahas sektor per sektor apalagi komoditi per komoditi.
Pendekatan regional saja tidak akan mampu menjelaskan apa yang akan
dikembangkan, berapa luas, apakah pasar masih dapat menyerap tambahan
komoditi, apakah input untuk pengembangannya masih cukup serta
bagaimana tingkah laku para pesaing.
Atas dasar alasan tersebut, pendekatan pembangunan wilayah haruslah
gabungan antar pendekatan sektoral dan pendekatan regional.

PRINSIP PENTING DALAM


PELAKSANAAN PENDEKATAN
PEMBANGUNAN WILAYAH

Ciri dari pendekatan pembangunan wilayah yang utuh dan terpadu adalah
kemampuan untuk mewujudkan efisiensi dan efektifitas fungsi perencanaan dan
penganggaran pembangunan daerah. Prinsip prinsipnya adalah :
1. azas keseluruhan (comprehensive) sektor dan daerah secara terpadu, bukan
lagi penjumlahan (agregative) masing-masing sektor secara terpisah,
mengingat proses awal perencanaan diletakkan dalam kebutuhan suatu
wilayah secara keseluruhan, yang nantinya akan diterjemahkan kedalam
spesifikasi masing-masing sektor, sehingga pelaksanaan pembangunan
masing-masing sektor secara otomatis akan berakumulasi dalam mendukung
sasaran pembangunan wilayah yang menjadi konsep induknya.
2. azas saling keterkaitan (lingkaged) diantara masing-masing sektor dan
daerah secara signifikan, mengingat semua sektor berada dalam suatu
kerangka perencanaan pembangunan daerah yang utuh

LANGKAH-LANGKAH PENGGABUNGAN
PENDEKATAN MELALUI RPJM

Menetapkan visi dan misi PW serta tujuan umum untuk mencapai visi misi
tersebut

Melakukan pendekatan sektoral terlebih dahulu

Untuk setiap komditi setidaknya harus menyangkut penanaman, wilayah


penanaman, luas panen

Untuk setiap komditi dihitung parameter tertentu seperti produktivitas


per hektar, produktivitas per pekerja dll

Proyeksi kebutuhan atau prospek pemasaran dari masing-masing komoditi


5 tahun

Atas dasar prospek pemasaran dan pertimbangan makro lain

LANJUTAN YA

Memproyeksikan perubahan seperti produktivitas per hektar

Merekapitulasian kebutuhan lahan, kebutuhan tenaga dll

Menggabungkan kebutuhan input setiap komoditi keseluruhan sehinggan


diperoleh kebutuhan sektor

Menghitung kebutuhan lahan, tenaga kerja apakah masih tersedia

Setelah kebutuhan input dianggap dapat dipenuhi dan luas penanaman


ditetapkan, gambarkan peta tentang lokasi rencana penanaman perkomoditi
lokasi

Periksa apakah ada lahan yg tumpeng tindih

LANJUTAN YA

Hitung kembali luas penanaman yang realistis


Hitung dan proyeksikan lima tahun kedepan,
jumlah produksi dan nilai tambah masingmasing komoditi
Perkiraan pertumbuhan sektor lainnya
Mempertimbangkan perkiraan pertumbuhan
PDRB
Dibuat proyeksi penggunaan lahan
Memproyeksikan jumlah penduduk

LANJUTAN YA

Perkiraan sentra permukiman dan sentra produksi

Evaluasi kebutuhan berbagai fasilitas

Memeriksa perluasan kegiatan terutama mengenai lokasi

Proyeksi total kebutuhan investasi

Proyeksi kemampuan keuangan pemerintah

Bandingkan dana yang tersedia pertahun dengan rencana pembangunan


yang dibiayai pemerintah daerah

Hasil masih berupa rencana pembangunan lima tahun

Evaluasi pembangunan kelembagaan pemerintah

TERIMAKASIH....

Anda mungkin juga menyukai