Anda di halaman 1dari 8

Perencanaan Wilayah

Regional Planning
01 – Basic Principle

© 2022

Muhammadsyah, Aria
Urban and Regional Planning – Bandung Institute of Technology
Indonesian Association of Urban and Regional Planners
Definisi Wilayah
● Wilayah berdasarkan definisi geografis: suatu
kawasan yang homogen & mempunyai kegiatan
yang sama (homogenity), kesamaan fisik
(topografi), ekonomi (kawasan industri,
pertanian), bahasa (sesuai dialek).
● Wilayah berdasarkan nodality: pusat-pusat (titik-
titik) yang saling terhubung dan berkaitan
membentuk sistem dalam hubungan
interregional yang heterogen.
● Wilayah berdasarkan Planning-Regions
(Kabupaten, Provinsi): wilayah perencanaan,
dapat berupa lintas administrasi.

Konsep regional dalam planning adalah dinamis


(berubah setiap waktu atau berkembang)
Alasan untuk melakukan Perencanaan Wilayah

● The nature of urban growth: tidak ada batas


administrasi, politis, sosial dan batasan lain dalam lingkup
sistem lingkungan alami
● Unit-unit skala kecil (daerah administratif seperti
Kecamatan, Kota, dll.) tidak dapat menyelesaikan
masalah yang lebih besar dan bersifat lintas daerah
administratif
● Perbedaan sumberdaya antar daerah yang
menimbulkan kesenjangan perkembangan wilayah
● Peluang perkembangan suatu daerah dapat bergantung
pada ketersediaan pasar dan sumber daya di daerah
lainnya (diperlukan konektivitas antar daerah)
Perencanaan Wilayah = Upaya Pengembangan Wilayah

● Pengembangan wilayah merupakan strategi memanfaatkan dan


mengkombinasikan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal
(peluang dan tantangan) yang ada sebagai potensi dan peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas wilayah.
 Faktor internal: sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya
teknologi
 Faktor eksternal: peluang dan ancaman yang muncul seiring dengan interaksinya
dengan wilayah lain.
● Prod’homme dalam Alkadri (2001): pengembangan wilayah sebagai program
yang menyeluruh dan terpadu dari semua kegiatan dengan
memperhitungkan sumber daya yang ada dan kontribusinya pada
pembangunan suatu wilayah.
● Zen dalam Alkadri (2001): pengembangan wilayah sebagai hubungan yang
harmonis antara sumber daya alam, manusia, dan teknologi dengan
memperhitungkan daya tampung lingkungan dalam memberdayakan
masyarakat.
Pengembangan Wilayah
● Pada umumnya pengembangan wilayah mengacu pada
perubahan produktivitas wilayah  diukur dengan peningkatan
populasi penduduk, kesempatan kerja, tingkat pendapatan, dan
nilai tambah industri pengolahan.
● Selain definisi ekonomi, pengembangan wilayah mengacu pada
pengembangan sosial  berupa aktivitas kesehatan, pendidikan,
kualitas lingkungan, kesejahteraan dan lainnya.
● Pengembangan wilayah lebih menekankan pada adanya
perbaikan wilayah secara bertahap dari kondisi yang kurang
berkembang menjadi berkembang  dalam hal ini
pengembangan wilayah tidak berkaitan dengan eksploitasi
wilayah.
Prinsip-prinsip Pengembangan Wilayah
● (Mulyanto, 2008): “Pengembangan wilayah yaitu setiap tindakan
pemerintah yang akan dilakukan bersama-sama dengan para
pelaku lainnya dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan
yang menguntungkan bagi wilayah itu sendiri maupun bagi
kesatuan administratif di mana wilayah itu menjadi
bagiannya”.
● Pengembangan wilayah diperlukan karena adanya sejumlah
motivasi seperti:
 Kondisi wilayah yang berbeda-beda (alasan ekonomi)
 Potensi setiap daerah yang berbeda-beda (seperti potensi SDA, dll.)
 Alasan-alasan ekologi: planning for habitability (aspek kelestarian alam)
Prinsip-prinsip Pengembangan Wilayah

● Prinsip Perencanaan Pengembangan Wilayah:


 Wilayah yang memiliki karakterisik sendiri-sendiri (berbeda-besa)
membutuhkan pendekatan pengembangan yang berbeda.
 Perbedaan karakterisik juga berkaitan dengan seberapa jauh suatu wilayah
berinteraksi dengan wilayah lain mulai dari skala lokal, regional, nasional
dan internasional.
 Atas dasar kondisi tersebut, maka pengembangan wilayah membutuhkan
perencanaan wilayah yang komprehensif baik dalam aspek keselarasan
internal (Sosial – Ekonomi – Lingkungan) maupun dalam kerangka
hubungan antar daerah.
Tujuan Pengembangan Wilayah
berdasarkan aspek-aspek pembentuk wilayah
● Sosial:
 Usaha-usaha mencapai pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup
serta peningkatan kesejahteraan individu, keluarga, dan seluruh masyarakat wilayah
 Contoh upaya: mengurangi pengangguran dan menyediakan lapangan kerja serta
menyediakan prasarana-prasarana kehidupan yang baik seperti, papan, fasilias
transprtasi, kesehatan, sanitasi, air minum dan lain-lain.
● Ekonomi:
 Usaha-usaha mempertahankan dan memacu perkembangan dan ekonomi yang
memadai untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan mempertahankan
kesinambungannya.
● Lingkungan:
 Pencegahan kerusakan dan pelesarian terhadap kesetimbangan lingkungan.
 Aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam akan mempengaruhi
kesetimbangan lingkungan alami  dampak yang terjadi akan menimbulkan
kerugian bagi kehidupan manusia, khususnya dampak yang dapat bersifat tak
terubah lagi (Irreversible changes).
 Perlu perencanaan berwawasan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai