Anda di halaman 1dari 18

SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM

KONTEKS PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KAWASAN

Inisasi Tuton ke-6

Mata kuliah Konservasi SDA dan Lingkungan (PWKL4220)


Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika

Penulis : Dr. Abdillah Munawir, M.Si


Email : abdillahmunawir@gmail.com
Penelaah : Dr. Ir. Edi Rusdiyanto, M.Si
Email : edi@ecampus.ut.ac.id
Sumberdaya alam dan lingkungan hidup

 Sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan sumber penting


bagi kehidupan umat manusia dan makhluk hidup lainnya (Christanto,
2013). Sumberdaya alam menyediakan sesuatu yang diperoleh dari
lingkungan fisik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia,
sedangkan lingkungan merupakan tempat dalam arti luas bagi manusia
dapat melakukan aktivitasnya.
 Sumberdaya merupakan aspek yang sangat penting dalammkehidupan
bernegara karena sumberdaya dapat digunakan oleh negara dan
rakyatnya untuk keperluan peningkatan kesejahteraan manusia.
 Sumberdaya menurut Sandy (1996) dalam (Christanto, 2013) dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yakni sumberdaya alam, sumberdaya
buatan, dan sumberdaya alam-budaya.
Klasifikasi Sumberdaya alam

SDA
Stock/ Flow/
Non- Renewable Renewable

Eksplorasi Teoritis Unsur-unsur Zona Non Zona


Dapat Recyclable Critical Critical
dipulihkan
Minyak Bumi Unsur Mineral Unsur Metal Binatang
Gas Bumi Energi Surya
Kristal, Dll Tumbuhan Energi Angin
Zona Critical
Juga dapat
habis apabila
dipanen
terlalu besar
Region, Daerah dan Kawasan
Secara nomenklatur tidak ada perbedaan antara wilayah, kawasan dan daerah.
Semuanya secara umum dapat di istilahkan dengan wilayah (region).
 Wilayah adalah suatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan
atas dasar pengertian, batasan, dan geografis seperti wilayah aliran sungai,
hutan, pantai, dan wilayah negara yang secara geografis ditentukan oleh
batasan geografis tertentu.
 Daerah adalah suatu wilayah yang diartikan sebagai teritorial dimana batasan
didasarkan pada wewenang admisntrasi pemerintahan yang ditentukan dengan
peraturan perundang-undangan (Provinsi, Kab, Kec)
 Kawasan adalah suatu wilayah yang teritorialnya didasarkan pada pengertian
dan batasan fungsional yang memiliki perwatakan sendiri, antara lain; kawasan
industri, kawasan pusat kota, kawasan perdagangan dsb.
Sumberdaya Wilayah
 Sumber daya alam non hayati
 Sumber daya hayati
 Sumber daya manusia
 Sumbar daya buatan

 Diskusi! Berikan contoh masing


masing sumberdaya
Sifat Sumberdaya
 Kuantitas
 Kualitas
 Sebaran
 Pola
 Susunan keruangan
 Hubungan
 Kontinyu dan tidak
 Renewable atau tidak
Kawasan Berdasarkan Fungsinya
Berdasarkan fungsinya kawasan terbagi atas ;
 Kawasan Lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi kelestarian liingkungan hidup yang
mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
 Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan
fungsi utama untuk diibudidayakan atas dasar kondisi dan
potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan
sumberdaya buatan.
Pembangunan Wilayah

Pembangunan adalah upaya sadar manusia untuk memanfaatkan lingkungan


dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, harapannya kehidupan dan
kesejahteraan manusia dapat meningkat

 Kemudian Emil Salim (1987), menyebut Pembangunan Wilayah adalah proses


yang merupakan kelanjutan dari program pembangunan yang diharapkan akan
dapat menghasilkan perubahan-perubahan sebagai konsekuensinya (baik
perubahan positif maupun negative)

Indonesia sendiri membagi Pusat Pembangunan Wilayah Utama menjadi 5 bagian,


dimana masing-masing pusat pengembangan memiliki kota utamanya: Bandung,
Medan, Jakarta, Surabaya dan Makasar.
Pembangunan Wilayah
Beberapa bentuk Pembangunan wilayah atau kawasan :
 Pembangunan perdesaan
 Pembangunan kawasan agropolitan
 Pembangunan perkotaan
 Pembangunan kawasan metropolitan
 Pembangunan megapolitan
 Pembangunan kawasan agrowisata dan pembangunan
kawasan strategis lainnya.
Pembangunan Kawasan Agrowisata
Kriteria pembangunan kawasan agrowisata antara lain :
 Memiliki potensi atau basis kawasan disektor agro baik
pertanian, hortikultura, perikanan, maupun peternakan.
 Adanya kegiatan masyarakat yang didominasi oleh kegiatan
pertanian dan wisata dengan keterkaitan dan ketergantungan
yang cukup tinggi. Kegiatan pertanian yang mendoro tumbuhnya
industri pariwisata.
 Adanya interaksi yang intensif dan saling mendukung bagi
kegiatan agro dengan kegoatan pariwisata dalam kesatuan
kawasan. Berbagai kegiatan dan produk wisata dapat
dikembangkan secara berkelanjutan.
Manajemen Pembangunan Kawasan Agrowisata

Manajemen pembangunan kawasan agrowisata antara


lain dengan melakukan :
 Arah Pengembangan Agrowisata.
 Koordinasi kelembagaan
 Peran serta masyarakat
 Indikator keberhasilan
 Pemberdayaan Masyarakat
Arah Pengembangan Agrowisata
Arah pengembangan agrowisata harus mampu menyentuh
komponen-komponen secara mendasar, antara lain :
 Pemberdayaan masyarakat pelaku agrowisata
 Pengembangan pusat-pusat kegiatan wisata sebagai titik
pertumbuhan
 Pengembangan sarana dan prasarana penunjang
 Adanya keterpaduan antar kawasan yang mendukung upaya
peningkatan dan pelestarian daya dukung lingkungan serta
sosial budaya setempat
 Adanya keterpaduan kawasan agrowisata dengan RTRW
daerah dan nasional.
Koordinasi Kelembagaan
Kegiatan perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan
kawasan agrowisata memerlukan koordinasi antara
lembaga terkait dengan membentuk tim teknis atau pokja
tata ruang kawasan agrowisata lintas sektor terkait.
Bentuk pelaksanaan tugas koordinasi antara lain :
 Pembagian tugas (Nasional, Provinsi, Kabupaten melalui
tim koordinasi Penataan Ruang Nasional dan Daerah)
 Fungsi pengawasan (Pengawasan pelanggaran maupun
konversi lahan)
 Penertiban (Bentuk Memo ataupun tindakan hukum)
Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat, antara lain :


 Perguruan Tinggi
 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
 Masyarakat dan Dunia Usaha
Indikator Keberhasilan Agrowisata
Pedoman pengelolaan agrowisata dapat dikatakan berhasil apabila dalam
implementasi di lapangan terjadi :
 Munculnya berbagai kawasan agrowisata yang mampu memberikan multi
effect secara positive dari sisi ekologi, ekonomi dan budaya.
 Masuknya investasi sektor swasta baik PMA maupun PMDN ke kawasan
agrowisata
 Tumbuhnya paradigma baru dijajaran departemen teknis terkait dan
pemda dimana dalam pengembangan agrowisata selalu merujuk pada
RTRW Nasional dan Daerah serta peraturan dan pedoman terkait.
 Pedoman pengelolaan ruang agrowisata tersosialisasi dengan baik kepada
semua pihak yang berkepentingan
 Tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran ditingkat teknis atas model
pengelolaan ruang dan kawasan suatu wilayah.
Pemberdayaan Masyarakat

Pembinaan dan sosialisasi ditunjukan kepada para masyarakat dan


dunia usaha yang menjadi subjek dan objek dari pengembangan
kawasan agrowisata, tolak ukur keberhasilanya adalah:
 Masyarakat dan dunia usaha yang terlibat sebagai pelaku dalam
program pengembangan dan pengelolaan kawasan agrowisata
sepenuhnya mengerti, mematuhi dan berperan aktif dalam
penegakan peraturan dan etika pengembangan agrowisata.
 Meningkatnya tingkat kesejahteraan sosial masyarakat di
kawasan agrowisata, dsb
Penataan Ruang dalam Pembangunan Wilayah
AMAN PENATAAN NYAMAN
RUANG

PRODUKTIF BERKELANJUTAN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai