PESISIR
(TPS710P)
c. keterkaitan ekologis
wilayah pesisir tersusun dari berbagai macam
ekosistem (mangrove, terumbu karang, estuaria)
yang satu sama lain saling terkait.
Perubahan atau kerusakan yang menimpa satu
ekosistem akan menimpa pula ekosistem lainnya
3. Dimensi sosial-politik
- pembangunan berkelanjutan hanya dapat dilakukan
dalam sistem dan suasana politik yang
demokratis dan transparan
1. Perencanaan
2. Implementasi
3. Pemantauan dan evaluasi
1.Tahap Perencanaan
- dimulai dengan kegiatan pendefinisian masalah
secara akurat
- pendefinisian masalah secara benar diawali dengan
mengenali isu dan permasalahan secara cermat
- contoh isu dan permasalahan wil pesisir :
pencemaran
degradasi habitat penting
overfishing
konflik pemanfaatan ruang dan sumberdaya
- dirunut akar/penyebab isu dan permasalahan
tersebut
contoh, sumber pencemaran : kegiatan di
pesisir/hulu/laut lepas?
- pendefinisian masalah dikombinasikan dengan informasi
ttg potensi sumberdaya alam dan ekosistem yang ada
Tahap 1
Identifikasi
dan penilaian
isu penting
Tahap 2
Perencanaan
Tahap 6 dan persiapan
Evaluasi program
(Evaluation
)
Tahap 3
Adopsi dan
Tahap 5 pendanaan
Pelaksanaan secara formal
(Operation) Tahap 4
Implementas
i
PENERAPAN PWPLT DALAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Keputusan yang dibuat Bappeda dan instansi terkait
pada tahap perencanaan :
1. alokasi ruang (tata ruang) yang secara ekologis
sesuai untuk setiap kegiatan pembangunan
(perikanan, industri, permukiman, pelabuhan,
pariwisata, kawasan lindung,dll)
2. Jumlah jenis dan tingkat (laju) optimal kegiatan
pembangunan yang diperkenankan
3. Penentuan jenis dan jumlah data dan informasi yang
dibutuhkan dalam perencanaan
4. Menilai dan menentukan kelayakan suatu kegiatan
untuk diberi dana APBD maupun sumber dana lainnya
Coastal problem
Planning
framewor
k
Plan Plan
Management
Option for Coastal Planning Framework (Alder, J. and Kay, R., 2005)
International, national, and
regional coastal planning
issues