Anda di halaman 1dari 36

PERENCANAAN WILAYAH PESISIR

(TPS710P)

Septiana Fathurrohmah, S.Si, M.Sc


Jurusan Teknik PWK
STTNas Yogyakarta
TIPOLOGI PESISIR
(Shepard, 1972)
Secara umum di bagi 2 :
1. tipologi pesisir primer
terbentuk oleh proses utama dari daratan
seperti erosi dan sedimentasi, vulkanik,
dan diatropisme

2. tipologi pesisir skunder


terbentuk oleh proses-proses yang
mengikuti proses utama pembentuk tipologi
primer, dapat berupa aktivitas dari laut seperti
arus, gelombang, dan pasang surut maupun
aktivitas organisme seperti terumbu karang
Pesisir Akibat Erosi Darat
(Land Erosion Coasts)

Pesisir Akibat Proses Deposisional Sub Arial


(Subaerial Deposition Coasts)

Pesisir Primer Pesisir Akibat Aktivitas Volkanik


(Primary Coast) (Volcanic Coasts)

Pesisir Akibat Pergerakan Diastropik atau Proses Struktural


(Shaped by Diastrophic Movements)

Pesisir Pesisir Es (Ice Coast)

Pesisir yang Terbentuk oleh Erosi Gelombang


(Wave Erosion Coasts),
Pesisir Skunder Pesisir yang Terbentuk oleh Proses Pengendapan Marin
(Secondary Coast) (Marine Deposition Coasts)
Pesisir yang Dibentuk oleh Aktivitas Organisme
(Coast Built by Organisms).
Pesisir Akibat Erosi Darat (Land Erosion Coasts)

Dapat ditemukan di selatan


Ujung Kulon, Sukabumi,
Ciamis, Kebumen,
Gunungkidul, Tulungagung,
dan Maluku Utara
PesisirAkibatProsesDeposisionalSubArial
(SubaerialDepositionCoasts)

Terbentuk akibat akumulasi secara


langsung bahan-bahan sedimen
sungai, glasial, angin, atau akibat
longsor lahan ke arah laut, seperti
pembentukan delta dan rataan
pasang surut

Dapat ditemukan di pesisir utara


Pulau Jawa, Madura, sebagian
timur Pulau Sumatera, selatan
Pulau Kalimantan, dan selatan
Pulau Papua
PesisirAkibatAktivitasVolkanik
(VolcanicCoasts)

Merupakan pesisir yang terbentuk


sebagai akibat proses vulkanik di
tengah laut, seperti pesisir aliran lava,
pesisir akibat letusan lava

Banyak ditemukan di
Indonesia bagian timur,
seperti Halmahera
PesisirAkibatPergerakanDiastropikatauProsesStruktural
(ShapedbyDiastrophicMovements)

Merupakan pesisir yang terbentuk


sebagai akibat proses patahan atau
pelipatan

Dapat ditemukan pantai


Parangtritis bagian timur,
Pantai Ngungap Gunungkidul,
Uluwatu bagian timur (Bali)
PesisiryangTerbentukolehProsesPengendapanMarin
(MarineDepositionCoasts)

Merupakan pesisir yang terbentuk oleh


deposisi material sedimen marin,
seperti gisik (beach), spit, tombolo,
laguna

Dapat ditemukan di parangtritis,


Cilacap, Kulon Progo
PesisiryangTerbentukolehErosiGelombang
(WaveErosionCoasts)

Merupakan pesisir dengan garis


pesisir yang terbentuk akibat aktivitas
gelombang, bisa berpola lurus ataupun
tidak teratur, banyak gua dan batu
berdiri di depan

Contoh : pantai
Krakal Gunungkidul
PesisiryangDibentukolehAktivitasOrganisme
(CoastBuiltbyOrganisms).

Merupakan pesisir dengan garis


pesisir yang terbentuk akibat aktivitas
hewan atau tumbuhan, seperti
terumbu karang, padang lamun

Dapat ditemukan di pesisir


Indonesia bagian tengah dan
timur, Sulawesi, NTT,
Bunaken, Raja Ampat
TIPOLOGI PESISIR,
memberi pengaruh pada :
Batasan pesisir
Potensi sumberdaya alam
- potensi sumberdaya lahan
- potensi sumberdaya air
- ekosistem yang terbentuk
Kekurangan yang dimiliki
Bahaya/bencana alam yang berpotensi
Potensi SDM, termasuk aspek sosial budaya
Pola (tipologi) perkembangan & pertumbuhan pantai/pesisir
Perencanaan dan pengelolaan pembangunan
PENGARUH TIPOLOGI PESISIR TERHADAP
BATAS PESISIR
KARAKTER SOSIAL
MASYARAKAT PESISIR
Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang
hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir
membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang
terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan
sumberdaya pesisir (Satria, 2004)
Masyarakat nelayan :
- nelayan - pengolah ikan
- buruh nelayan - pedagang ikan
- pembudidaya ikan - supplier factor sarana
produksi perikanan
kehidupan sosial budaya masyarakat pesisir pada
umumnya kehidupan yang sederhana tetapi memiliki
karakteristik, nilai-nilai, dan filosofi sangat kuat
Karakteristik masyarakat terbentuk oleh adaptasi
terhadap alam yang keras
nelayan menghadapi sumberdaya yang bersifat open
acces dan beresiko tinggi. Hal tersebut menyebabkan
masyarakat pesisir sepeti nelayan memiliki karakter yang
tegas, keras, dan terbuka (Satria, 2002)

umumnya masyarakat pesisir merupakan tipe komunitas


desa petani dan desa terisolasi
terisolasi karena para nelayan tidak punya akses dan
hanya mengabdikan dirinya kepada sumber laut.
karakteristik masyarakat pesisir dapat dilihat dari
beberapa aspek
- aspek pengetahuan
mendapat pengetahuan dari warisan nenek
moyang
- kepercayaan (teologis),
menganggap bahwa laut memilki
kekuatan magic
- posisi sosial
nelayan bergolong kasta rendah
masyarakat pesisir memiliki ciri yang khas dalam
hal struktur sosial yaitu kuatnya hubungan antara
patron dan klien dalam hubungan pasar pada
usaha perikanan.
Biasanya patron memberikan bantuan berupa
modal kepada klien. Hal tersebut merupakan
taktik bagi patron untuk mengikat klien dengan
utangnya sehingga bisnis tetap berjalan (Satria,
2002)
utang piutang persaingan nelayan konflik
Banyak terbentuk institusi informal, berkaitan erat
dengan kearifan lokal
Contoh institusi informal dan kearifan lokal
masyarakat pesisir
Badu
- masyarakat Watodiri dan Dulitukan (Kabupaten
Lembata, NTT)
- menyadari dan memahami tentang adanya
saling ketergantungan antara kehidupan
mereka dengan kehidupan makhluk lainnya
yang hidup di bumi ini
- larangan untuk mengambil/menangkap hasil-
hasil laut pada suatu wilayah perairan selama
periode waktu tertentu. Masyarakat dapat
menangkap atau mengambil setelah mendapat
restu dari penguasa ulayat dan melalui upacara
ritual
Panglima Laot, Institusi Kearifan Lokal Nelayan Aceh
- Panglima Laot adalah institusi adat nelayan di Aceh
Panglima Laot merupakan lembaga pemimpin adat
nelayan yang membawahi panglima lhok.
- Panglima laok berarti abu laot atau ayah laut dan
memiliki kewenangan sebagai berikut :
Menentukan tata tertib penangkapan ikan, termasuk
menentukan hari-hari yang dilarang untuk menangkap
ikan, seperti pada hari raya, hari Jumat, hari
Kemerdekaan RI, dan hari-hari ketika ikan sedang
memijah/bertelur.
Wajib menyelesaikan sengketa/konflik yang terjadi di
masyarakat nelayan
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WILAYAH
PESISIR/PANTAI
Data BPS 2002

No Kondisi Masyarakat Pesisir Jumlah

1 Desa Pesisir 8.090 desa


2 Masyarakat pesisir 16.420.000 jiwa
-Nelayan 4.015.320 jiwa
-Pembudidaya 2.671.400 jiwa
-Masyarakat pesisir lainnya 9.733.280 jiwa

3 Prosentase yang hidup di 5.254.400 jiwa


bawah garis kemiskinan
(32,14%)
Data BPS 2010
penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa
dan 63,47 persen di antaranya adalah masyarakat yang
hidup di kawasan pesisir dan pedesaan
Faktor penyebab kemiskinan masyarakat pesisir :
a. kemiskinan struktural
b. kemiskinan kultural
c. kemiskinan alamiah
Kemiskinan struktural
disebabkan karena struktur ekonomi, struktur
sosial, dan struktur politik yang tidak kondusif
bagi peningkatan kesejahteraan
Kemiskinan Kultural
Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor
budaya, seperti kemalasan, cara berfikir,
rendahnya etos kewirausahaan
Kemiskinan alamiah
Terjadi karena kondisi SDA terbatas untuk
dimanfaatkan dalam kegiatan produksi
Terdapat permasalahan yang dihadapi oleh
pelaku ekonomi di pesisir (nelayan dan
pembudidaya) :
- ketidakadilan harga
- lemahnya teknologi dan modal
- terbatasnya SDM
- terbatasnya akses sumberdaya
- lemahnya organisasi ekonomi
DISKUSI
- bagaimana perkembangan wilayah pesisir
kalian
- bagaimana kondisi sosial ekonominya
- bagaimana kondisi sosial budaya

Anda mungkin juga menyukai