Jurusan Teknik PWK STTNas Yogyakarta KARAKTER SOSIAL MASYARAKAT PESISIR Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumberdaya pesisir (Satria, 2004) Masyarakat nelayan : - nelayan - pengolah ikan - buruh nelayan - pedagang ikan - pembudidaya ikan - supplier factor sarana produksi perikanan kehidupan sosial budaya masyarakat pesisir pada umumnya kehidupan yang sederhana tetapi memiliki karakteristik, nilai-nilai, dan filosofi sangat kuat Karakteristik masyarakat terbentuk oleh adaptasi terhadap alam yang keras nelayan menghadapi sumberdaya yang bersifat open acces dan beresiko tinggi. Hal tersebut menyebabkan masyarakat pesisir sepeti nelayan memiliki karakter yang tegas, keras, dan terbuka (Satria, 2002)
umumnya masyarakat pesisir merupakan tipe komunitas
desa petani dan desa terisolasi terisolasi karena para nelayan tidak punya akses dan hanya mengabdikan dirinya kepada sumber laut. karakteristik masyarakat pesisir dapat dilihat dari beberapa aspek - aspek pengetahuan mendapat pengetahuan dari warisan nenek moyang - kepercayaan (teologis), menganggap bahwa laut memilki kekuatan magic - posisi sosial nelayan bergolong kasta rendah masyarakat pesisir memiliki ciri yang khas dalam hal struktur sosial yaitu kuatnya hubungan antara patron dan klien dalam hubungan pasar pada usaha perikanan. Biasanya patron memberikan bantuan berupa modal kepada klien. Hal tersebut merupakan taktik bagi patron untuk mengikat klien dengan utangnya sehingga bisnis tetap berjalan (Satria, 2002) utang piutang persaingan nelayan konflik Banyak terbentuk institusi informal, berkaitan erat dengan kearifan lokal Contoh institusi informal dan kearifan lokal masyarakat pesisir Badu - masyarakat Watodiri dan Dulitukan (Kabupaten Lembata, NTT) - menyadari dan memahami tentang adanya saling ketergantungan antara kehidupan mereka dengan kehidupan makhluk lainnya yang hidup di bumi ini - larangan untuk mengambil/menangkap hasil- hasil laut pada suatu wilayah perairan selama periode waktu tertentu. Masyarakat dapat menangkap atau mengambil setelah mendapat restu dari penguasa ulayat dan melalui upacara ritual Panglima Laot, Institusi Kearifan Lokal Nelayan Aceh - Panglima Laot adalah institusi adat nelayan di Aceh Panglima Laot merupakan lembaga pemimpin adat nelayan yang membawahi panglima lhok. - Panglima laok berarti abu laot atau ayah laut dan memiliki kewenangan sebagai berikut : Menentukan tata tertib penangkapan ikan, termasuk menentukan hari-hari yang dilarang untuk menangkap ikan, seperti pada hari raya, hari Jumat, hari Kemerdekaan RI, dan hari-hari ketika ikan sedang memijah/bertelur. Wajib menyelesaikan sengketa/konflik yang terjadi di masyarakat nelayan KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI WILAYAH PESISIR/PANTAI Data BPS 2002
No Kondisi Masyarakat Pesisir Jumlah
1 Desa Pesisir 8.090 desa
2 Masyarakat pesisir 16.420.000 jiwa Nelayan 4.015.320 jiwa Pembudidaya 2.671.400 jiwa Masyarakat pesisir lainnya 9.733.280 jiwa
3 Prosentase yang hidup di 5.254.400 jiwa
bawah garis kemiskinan (32,14%) Data BPS 2010 penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47 persen di antaranya adalah masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan Faktor penyebab kemiskinan masyarakat pesisir : a. kemiskinan struktural b. kemiskinan kultural c. kemiskinan alamiah Kemiskinan struktural disebabkan karena struktur ekonomi, struktur sosial, dan struktur politik yang tidak kondusif bagi peningkatan kesejahteraan Kemiskinan Kultural Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti kemalasan, cara berfikir, rendahnya etos kewirausahaan Kemiskinan alamiah Terjadi karena kondisi SDA terbatas untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produksi Terdapat permasalahan yang dihadapi oleh pelaku ekonomi di pesisir (nelayan dan pembudidaya) : - ketidakadilan harga - lemahnya teknologi dan modal - terbatasnya SDM - terbatasnya akses sumberdaya - lemahnya organisasi ekonomi DISKUSI - bagaimana perkembangan wilayah pesisir kalian - bagaimana kondisi sosial ekonominya - bagaimana kondisi sosial budaya