Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN WILAYAH PESISIR

(TPS710P)

Septiana Fathurrohmah, S.Si, M.Sc


Jurusan Teknik PWK
STTNas Yogyakarta
Pesisir dalam konteks wilayah Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara
geografis berada pada posisi yang terbuka dari segala arah,
terletak di lintasan garis khatulistiwa, berada diantara 2
(dua) Samudera yaitu, Samudera Hindia dan Samudera
Pasifik serta terletak pada lintas kepentingan dunia dan
berbatasan dengan 3 negara di darat, 10 negara di laut dan
perbatasan udara dengan beberapa negara tetangga.
Indonesia merupakan sebuah negara benua maritim dengan
hamparan lautan yang luas, mempunyai 13.466 pulau yang
sudah dibakukan namanya, panjang pantai 81 ribu km,
memiliki wilayah daratan seluas 2.207 juta km 2, perairan
seluas 5.8 juta km2, terdapat 92 pulau-pulau kecil terluar
serta mempunyai penduduk berjumlah lebih dari 230 juta jiwa
terdiri dari ratusan etnis dan suku bangsa.
Bagaimana pengaruh letak astronomi (dilalui garis khatulistiwa)
terhadap pengelolaan pesisir Indonesia?
Indonesia pada posisi silang dunia
perdagangan dunia sangat tergantung pada transportasi laut
Bagaimana pengaruh perbatasan laut dengan negara tetangga
terhadap pengelolaan pesisir Indonesia?
Bagaimana pengaruh perbatasan laut dengan negara tetangga
terhadap pengelolaan pesisir Indonesia?
Arah kebijakan pengelolaan wilayah perbatasan harus
sudah berubah dari kebijakan pembangunan yang selama
ini cenderung berorientasi kedalam (inward looking)
menjadi keluar (outward looking) dengan tujuan mengelola
wilayah perbatasan sebagai halaman depan negara yang
berfungsi sebagai pintu gerbang keluar/masuk orang,
barang dan semua aktivitas, khususnya yang terkait
ekonomi dengan negara tetangga untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
Indonesia merupakan negara kepulauan, di mana kegiatan-kegiatan
pembangunan saat ini dipusatkan di bagian barat. Konsentrasi demikian
menimbulkan isu pengembangan wilayah outer island yang dapat
menyebabkan timbulnya berbagai masalah yang berdimensi wilayah.
Pembangunan masa lalu lebih menitikberatkan pada pembangunan daratan
dari lautan, sehingga pembangunan pesisir relatif tertinggal. Masyarakat pesisir
relatif lebih miskin dari wilayah daratan lainnya. Kondisi ini diperburuk dengan
posisi politik nelayan yang relatif lemah dibanding dengan posisi lainnya.
Letak geografis Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh faktor geologis dan
ekologis yang menyebabkan keragaman lingkungan.
Keragaman kultural menyebabkan adanya perbedaan persepsi terhadap
pembangunan.
Sifat pembangunan politik di Indonesia yang diwarnai oleh kekuatan politik
wilayah.
Adanya kebijakan otonomi daerah, yang merupakan antisipasi terhadap
maraknya tuntutan lepasnya beberapa daerah dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Diharapkan pemerintah dapat membangun sesuai kebutuhan
dan kemampuannya sendiri.
Pembangunan Indonesia masih bersifat sektoral, sehingga hasil yang dicapai
tidak optimal.
Bagaimana potensi bencana di pesisir Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai