OLEH:
Isna Qurrotu Aini
20180210135
Secara umum, kerusakan daya dukung alam dipengaruhi oleh dua faktor:
a. Faktor internal
Kerusakan karena faktor internal adalah kerusakan yang berasal dari alam
itu sendiri. Kerusakan karena faktor internal pada daya dukung alam sulit
untuk dicegah karena proses alami yang terjadi pada alam yang sedang
mencari keseimbangan dirinya, misalnya letusan gunung berapi, gempa
bumi, dan badai.
b. Faktor eksternal
Kerusakan karena faktor eksternal adalah kerusakan yang diakibatkan oleh
ulah manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan
hidupnya, misalnya kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan industri
berupa pencemaran darat, air, laut, dan udara.
D. Daya Dukung Kawasan Pesisir
Kawasan pesisir umumnya mempunyai potensi sumberdaya alam
pesisir yang beragam dan melimpah, sehingga bermanfaat dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat seperti tempat mencari ikan, pemukiman, dan tempat
wisata. Pemanfaatan kawasan pantai memberikan dampak yang berbeda
terhadap sumberdaya yang ada maupun sosial masyarakat (Bibin dkk, 2017).
Wisata pesisir merupakan wisata yang memanfaatkan daerah
pertemuan antara darat dan laut, kearah darat kawasan pesisir meliputi bagian
daratan, baik kering maupun terendam air, atau yang masih dipengaruhi oleh
pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin (Supriharyono, 2000).
Istilah daya dukung lingkungan mengacu kepada kemampuan suatu
ekosistem alamiah untuk menampung jumlah wisatawan. Daya dukung
lingkungan telah menjadi suatu tolak ukur dalam pengelolaan wisata bahari.
Ledakan jumlah wisatawan yang hadir adalah permasalahan utama dalam
kegiatan ekowisata, sehingga pembatasan terhadap jumlah wisatawan harus
didasarkan pada jumlah yang dapat ditoleransi oleh suatu kawasan (Das,
2015).
Daya dukung sebuah kawasan wisata didefinisikan sebagai level
kehadiran wisatawan yang menimbulkan dampak pada masyarakat setempat,
lingkungan, dan ekonomi yang masih dapat ditoleransi baik oleh masyarakat
maupun wistawan itu sendiri dan memberikan jaminan sustainability pada
masa mendatang (Akliyah dan Muhammad, 2013). Konsep daya dukung
obyek wisata juga dikemukakan oleh Mathieson & Wall (1982), bahwa daya
dukung obyek wisata adalah kemampuan areal (kawasan) obyek wisata yang
dapat memenuhi kebutuhan wisatawan secara maksimum tanpa merubah
kondisi fisik lingkungan dan tanpa penurunan kualitas yang dirasakan oleh
wisatawan selama melakukan aktivitas wisata. Pengelompokan wisatawan
untuk menikmati suatu produk wisata pada tempat dan waktu tertentu dapat
dijadikan informasi mengenai daya dukung obyek wisata. Oleh karena itu,
daya dukung obyek wisata selain ditentukan oleh tujuan wisatawan juga
dipengaruhi oleh komponen lingkungan biofisik obyek wisata. Pada sisi lain
komponen lingkungan sosial budaya juga berperan pada pelestarian daya
dukung
E. Daya Dukung Kawasan Pantai Kartini (Fama dkk, 2017)
Pantai Kartini, jepara sebagai salah satu destinasi wisata pantai
mempunyai potensi yang besar bagi pengembangan wisata bahari. Pantai
Kartini yang berada dekat dengan pusat kota memiliki potensi alam berupa
pemandangan pantai yang indah, omba relative kecil serta pasir putih dan
topografi yang landai, namun kesesuaiannya bagi peruntukan wisata pantai
belum teridentifikasi dengan baik. Berdasarkan data BPS tahun 2012, jumlah
wisatawan Pantai Kartini mencapai 168.058 pengunjung dan mengalami
peningkatan mencapai 232.951 pengunjung pada tahun 2015. Peningkatan
jumlah wisatawan ini akan memberikan dampak terhadap penurunan fungsi
ekosistem. Kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan menghasilkan limbah dan
buangan yang berpengaruh terhadap daya dukung lingkungan.
Kelayakan pantai kartini sebagai kawasan wisata dianalisis kesesuaian
lahannya. Analisis daya dukung kawasan ini dilakukan untuk mengetahui
kemampuan lahan dalam menampung jumlah maksimal wisatawan. Analisis
data menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dengan matriks
kesesuaian yang disusun berdasarkan kepentingan setiap parameter untuk
mendukung kegiatan pada daerah tersebut. Rumus yang dipakai untuk
kesesuaian wisata pantai adalah (Yulianda, 2007 ; Juliana, 2013):
IKW = ∑ [ Ni N maks] x 100%
DDK = K x Lp / Lt x Wt/Wp
DAFTAR PUSTAKA