Anda di halaman 1dari 9

Problematika Rekayasa Budidaya Tanam

Persiapan Lahan Pisang menjadi Lahan Jambu Kristal

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

1. Adimas Rifqi Sanjaya (20170210127)


2. Mutmainnatun Nafis K N (20170210136)
3. Nafi Akhlisa Fiqri (20170210146)
4. Syahni Rachman (20170210157)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
1. Kasus

Pak Banu tertarik untuk menanam jambu biji varietas kristal yang memiliki
yang mempunyai biji sangat sedikit (seed less) dan mempunyai nilai ekonomi yang
baik. Dia mempunyai lahan pekarangan yang lokasinya ada pada ketinggian 400 mdpl
seluas 700 m2 yang selama ini hanya ada tanaman pisang. Dia ingin membongkar
tanaman pisang dan menggantinya dengan jambu biji kristal. Bagaimana cara
penyiapan lahan dan penanaman jambu kristal yang baik di pekarangan Pak Banu
tersebut?

2. Identifikasi Masalah
a. Pohon pisang yang sebelumya tumbuh di lahan seluas 700 m2 akan terbuang
dan menjadi limbah akibat dari pengalihan lahan menjadi lahan perkebunan
jambu Kristal.
b. Tanah hasil dari budidaya pisang memiliki sifat kimia yang sedikit berbeda
dengan syarat tumbuh jambu Kristal.
c. Perlu merencanakan persiapan lahan untuk menanam jambu Kristal agar
produksinya dapat maksimal.

3. Tinjauan Pustaka

Syarat Tumbuh Tanaman

a. Pisang
Pisang dapat dikebunkan di dataran rendah hangat bersuhu 21-32°C dan
beriklim lembab. Walaupun demikian pisang masih dapat berkembang baik
sampai pada ketinggian tempat 1.300 mdpl. Di dataran tinggi, umur berbuah
pisang menjadi lebih panjang dan kulit buahnya pun cenderung lebih tebal.

Klasifikasi tanaman pisang yaitu :


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Musales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca

Topografi yang dikehendaki tanaman pisang yang dikehendaki tanaman


pisang berupa lahan datar dengan kemiringan 8°C. Lahan itu terletak di daerah
tropis antara 16° LU sd 12° LS. Apabila suhu udara kurang dari 13°C atau lebih
dari 38°C maka pisang akan berhenti tumbuh dan akhirnya mati.
Pertumbuhan maksimal pisang dicapai di daerah bercurah hujan lebih
dari 2000 mm yang merata sepanjang tahun. Di daerah yang mempunyai musim
kering lebih dari 4-5 bulan, pisang masih bisa tumbuh baik asalkan air tanahnya
maksimal 150 cm di bawah permukaan tanah. Pisang juga dapat tumbuh bagus
di lahan berpasir atau berbatu kerikil, asalkan subur. Keasaman tanah (pH) yang
dikehendaki pisang adalah 5,7 – 7,5.

b. Jambu Kristal
Jambu biji kristal (Psidium guajava L.) merupakan anggota dari
keluarga Myrtaceae. Genus Psidium mencakup sekitar 150 spesies, tetapi
Psidium guajava adalah buah yang paling banyak dari genus ini (Pommer dan
Murakami 2009).

Kedudukan tanaman jambu kristal dalam sistematika tumbuhan


diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Mirtaceae
Genus : Psidium
Spesies : guajava L.

Jambu kristal memiliki kandungan biji kurang dari 3% dari bagian buah,
daging buahnya renyah, sepintas jambu kristal hampir tidak berbiji. Permukaan
buah ada tonjolan tidak merata. Bobot buah 250─500 gram per buah. Warna
kulit luar hijau muda, sedangkan daging buahnya putih. Tekstur daging buah
renyah saat hampir matang dan empuk saat puncak kematangan. Buah ini
memiliki kadar kemanisan pada kisaran 11─12o brik, serta mengandung
banyak air. Pada penyimpanan jangka panjang, jambu kristal bisa tahan simpan
dengan busa jarring dan penutup plastik hingga 1 bulan pada suhu 5─7°C
(Wang, 2011).

Jambu biji merupakan tanaman tropis dan dapat tumbuh di daerah sub
tropis dengan intensitas curah hujan yang sesuai antara 1000─2000 mm per
tahun dan merata sepanjang tahun. Dapat tumbuh berkembang dan berbuah
optimal pada suhu sekitar 22─28°C di siang hari. Jambu biji dapat tumbuh pada
semua jenis tanah. Kondisi media perakaran yang disukai jambu biji adalah
subur dan gembur serta banyak mengandung N dan bahan organik. Tekstur
tanah yang ideal adalah liat dan sedikit pasir. Jambu biji dapat beradaptasi pada
selang pH yang lebar yaitu 4.5 sampai 8.2. Jambu biji menyebar dan tumbuh
subur di daerah tropis dengan ketinggian tempat antara 5─1200 m di atas
permukaan laut (Tim Biofarmaka IPB 2006).
Penyiapan Lahan Jambu Kristal

Pada penanaman jambu kristal yang harus disiapkan adalah tanah


digemburkan dahulu untuk membuang bekas akar pisang, cara
penggemburanya bisa dengan tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman
30 cm secara merata. Kemudian diberi pupuk kandang dengan dosis 40kg/m
persegi. Kemudian untuk meninggikan tanaman agar tanaman tidak tergenang
air dibuat bedengan sebanyak 5 baris dengan panjang 35m, dan kedalaman
parit 30 -50 cm dengan lebar 1 meter. Bedengan dibuat memanjang timur-barat
dengan tujuan untuk pencahayaan dari pagi sampai sore tanaman terkena
seluruhnya.

4. Analisis Masalah

Berdasarkan data identifikasi masalah yang didukung dengan beberapa tinjauan


pustaka mengenai tanaman pisang dan jambu kristal, ada beberapa analisis
masalah yang ditemukan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Limbah pohon pisang yang terbuang akan menumpuk menjadi sampah,
dalam mengatasi masalah ini perlu adanya pemanfaatan limbah tersebut.
Dimana pemanfaatan limbah pisang tersebut dapat dilakukan dengan cara
memanfaatkan bagian – bagian dari pohon pisang itu sendiri. Pertama,
limbah batang pohon pisang bisa digunakan untuk bahan pembuatan pupuk
kompos atau pupuk organik. Kedua, limbah daun pisang dapat digunakan
dalam industri makanan, dimana daun pisang tersebut dapat digunakan
untuk membungkus makanan.
2. Tanah hasil budidaya pisang yang memiliki sifat kimia yang sedikit berbeda
dengan syarat tumbuh jambu kristal. Untuk mengolah lahan tanaman pisang
menjadi lahan untuk tanaman jambu kristal perlu dilakukan pembersihan
pohon – pohon pisang tersebut, dimana jika batang pohon sudah dipotong
dan disingkirkan tetapi akar pohon pisang masih butuh waktu lama untuk
membusuk. Hal ini dikarenakan akar pisang sanggup untuk memanjangkan
akarnya jauh sekali maka jika akar di dalam tanah tersebut tidak
disingkirkan maka akan berpengaruh pada saat penanaman jambu biji
kristal. Jika akar di dalam tanah busuk saat proses pertumbuhan jambu
kristal maka tanah pH tanah akan berubah dan mengganggu proses
pertumbuhan dari jambu kristal.
3. Untuk memaksimalkan hasil produksi jambu Kristal, perlu dilakukan
beberapa tahap pengolahan lahan diantaranya adalah penggemburan lahan
bekas hasil dari budidaya tanaman pisang, pemberian pupuk dasar jika
diperlukan, pembuatan bedengan, dan perhitungan jarak tanam.

5. Penyelesaian Masalah

Pembahasan mengenai pembongkaran lahan pisang menjadi lahan


jambu kristal mengacu pada identifikasi dan analisis masalah yang kami
sesuaikan dengan beberapa literatur yang ada pada tinjauan pustaka didapatkan
penyelesaian masalah sebagai berikut :

A. Pemanfaatan Limbah Tanaman Pisang


POC merupakan pupuk organik yang berbentuk cairan atau larutan yang
mengandung unsur hara tertentu yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari berbagai macam bahan organik yang
disesuaikan dengan kondisi setempat. Penggunaan pupuk cair dapat
disiramkan atau disemprotkan pada bagian tanaman. Secara kualitatif,
kandungan unsur hara yang ada dalam pupuk organik tidak dapat lebih tinggi
daripada pupuk anorganik atau pupuk kimia. Namun beberapa penelitian
menunjukan bahwa pemberian POC pada tanaman mampu meningkatkan
produksi tanaman melalui aktivasi mikroorganisme yang terkandung
didalamnya maupun yang ada di lingkungan. Salah satu bahan yang dapat
digunakan untuk pembuatan POC adalah batang pisang. Batang pisang
mengandung unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, sehingga limbah yang satu
ini patut mendapat perhatian untuk dimanfaatkan sebagai bahan pupuk cair.
Menurut Suprihatin (2011) batang pisang mempunyai kandungan kimia seperti
kalsium 16%, kalium 23% dan fospor 32%. Ketersediaan batang pisang sangat
melimpah karena petani pada umumnya hanya membiarkan batang pisang
tersebut hingga membusuk begitu saja, setelah memanen buahnya.
Selain dari batang yang dapat dimanfaatkan sebagai POC atau Pupuk
Organik Cair, bagian lain dari tanaman pisang yaitu bagian daunnya dapat
dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan. Dengan ini limbah tanaman
pisang dapat diminimalisir dan dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

B. Penetralan Kondisi Tanah Hasil Budidaya Pisang


Pembersihan pohon-pohon pisang sebagai bentuk alih lahan menjadi
lahan budidaya jambu Kristal perlu dilakukan secara teliti yaitu dengan
menebang lalu menyabut akar pohon pisang dari dalam tanah. Hal ini
dilakukan karena untuk meminimalisir tumbuh kembalinya tunas-tunas pisang
baru dari akar pohon pisang yang tidak dicabut, yang mana akan menghambat
pertumbuhan tanaman jambu Kristal. Alasan lain perlunya memastikan akar
pohon pisang tercabut dengan sempurna adalah untuk menghindari perubahan
pH tanah yang diakibatkan oleh pembusukan akar tanaman pisang di dalam
tanah.
C. Persiapan dan Perhitungan Lahan Jambu Kristal
Persiapan lahan untuk jambu kristal bekas lahan pisang adalah
mempersiapkan tanah agar digemburkan dahulu untuk membuang bekas akar
pisang, cara penggemburanya bisa dengan dibajak atau dicangkul dengan
kedalaman 30cm secara merata. Kemudian diberi pupuk kandang dengan dosis
40kg/m persegi. Kemudian dibuat bedengan sebanyak 5 baris dengan panjang
35m, dan kedalaman parit 30 -50 cm dengan lebar 1 meter. Bedengan dibuat
memanjang timur-barat dengan tujuan untuk pencahayaan dari pagi sampai
sore tanaman terkena seluruhnya. Penanaman bibit dilakukan sembari
memperhatikan jarak tanam yaitu Jarak tanam antar baris kira-kira 3─4 meter,
sedangkan jarak tanam antar pohon 2.7 ─3.6 meter.

6. Kesimpulan
Dari permasalahan diatas dapat disismpulkan bahwa untuk membongkar lahan
tanaman pisang dan menggantikannya menjadi lahan jambu biji Kristal ada
beberapa hal yang harus di perhatikan seperti limbah hasil penebangan batang
pisang, limbah batang pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan daur ulang atau
untuk bahan pupuk. Faktor tanah juga harus diperhatikan, jika akar sisa
penebangan pohon pisang masih bersisa itu akan berdampak kepada pertumbuhan
buah jambu kristal nanti setelah ditanam serta hal yang harus diperhatikan juga
adalah cara pengolahan lahan untuk menanam bibit pohon jambu kristal agar
didapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Dodi Kurniawan. MENGENAL JAMBU KRISTAL. Diambil dari


http://hortikultura.pertanian.go.id/?p=354. Diakses 17 September
2018.
Laginda, Darmawan, dan Ikrar Taruna Syah. 2017. APLIKASI PUPUK
ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR BATANG PISANG
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
TOMAT (Lycopersicum esculentum mill.). Jurnal Galung Tropika.
Hal 81 – 92.
Nita Tri Damayanti. 2016. POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN
JAMBU KRISTAL (Psidium guajava L) BERDASARKAN ASPEK
AGROKLIMAT DI JAWA BARAT. Bogor. Jurnal penelitian skripsi
Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB.
Pommer, CV. & KRN. Murakami. 2009. Breedingguava (Psidium guajava L.).
In: BreedingPlantation Tree Crops. S.M Jain, P.M.Priyadarshan
(Eds.), 83 – 120. Springers,New York.
Redaksi Trubus. 2008. BERKEBUN PISANG SECARA INTENSIF. Penebar
Swadaya. Depok. Hal 10.
Rukmi, Bratawinata, Pitopang, dan Matius. 2017. SIFAT FISIK DAN KIMIA
TANAH PADA BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT DI
HABITAT EBONI (Diospyros celebica Bakh.). DAS SAUSU
SULAWESI TENGAH. Warta Rimba. Vol 5, No 1.
Suprihatin. 2011. Production Process of Liquid Fertilizer from Banana Trunk.
Jurnal Teknik Kimia, 5 (2): 429-433.
Wang TH. 2011. Taiwan Guava Production Manual. Horticulture Crop
Training and Demonstration Centre. Technical Mission of the
Republic of China, Taiwan.

Anda mungkin juga menyukai