Wilayah : Bagian permukaan bumi yang bisa dibedakan oleh karakteristik tertentu dari
bagian permukaan bumi lainnya
Perwilayahan : Upaya membagi bagi permukaan bumi menjadi unit-unit teritorial dalam
lingkup dan tujuan tertentu
Tata ruang : Tata ruang merupakan bentuk dari susunan pusatpusat permukiman dan sistem
jaringan sarana prasarana pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat (struktur ruang)
yang peruntukannya terbagi bagi ke dalam fungsi lindung dan budidaya (pola ruang).
Penataan ruang : Suatu tindakan dalam menata mengatur suatu ruang yang sesuai dengan
fungsi dan potensinya sehingga menghasilkan fungsi ruang yang optimal
3. Tujuan perwilayahan
Zona bisnis pinggiran ini hadir untuk memenuhi kebutuhan semua jenis zona pemukiman kelas
menengah dan atas, dan tidak jarang zona ini menarik fungsi lainnya. Tidak heran jika zona ini
menjadi inti baru atau nukleus dan kemudian berkembang membentuk pola spasial yang
berbeda, bukan pola spasial perkotaan yang konsentrik, tetapi terdistribusi secara khas.
Zona pemukiman pinggiran ini biasanya membentuk komunitas tersendiri di lokasi tersebut.
Dalam hal ini, sebagian besar penduduk bekerja di pusat kota dan zona ini hanya digunakan
sebagai tempat tinggal. Namun demikian, tempat ini berkembang dari waktu ke waktu dan
akhirnya menarik fitur lain seperti munculnya mal, perkantoran, dan sebagainya.
5. Pusat pertumbuhan
Pusat pertumbuhan merupakan suatu magnet sebagai penarik dan juga sebagai pendorong
perkembangan suatu wilayah. Pusat pertumbuhan wilayah dapat terbentuk secara alami
maupun secara terencana. Wilayah selalu berkaitan dengan pengelolaan dan penataan
ruang yang didalamnya terdapat pertumbuhan pembangunan baik di bidang fisik, sosial,
ekonomi, dan budaya.
Fungsi :
1. Mendorong wilayah lain yang berada di daerah sekitarnya
2. Meratakan pembangunan di seluruh wilayah
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat pusat dan daerah sekitarnya
4. Memudahkan koordinasi dan pengambilan kebijakan untuk wilayah pusat dan sekitarnya
1) Belum semua daerah di Indonesia mempunyai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
yang sesuai dengan RTRW Nasional.
2) Pemerintah kurang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi persoalan-persoalan tata
ruang di masa yang akan datang.
3) Tidak adanya ketegasan hukum bagi seorang yang melanggar tata ruang.
4) Perencanaan tata ruang selalu disatukan dengan rencana pengembangan.
5) Perencanaan tata ruang lebih banyak didominasi oleh keputusan politik.
6) Terjadinya konflik kepentingan antar sektor, seperti pertambangan, lingkungan hidup,
kehutanan, dan prasarana wilayah
Tujuan Perencanaan Tata Ruang ini adalah untuk mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi
kebutuhan pembangunan berwawasan lingkungan, efisien, bersinergi, serta dapat dijadikan
acuan dalam program pembangunan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat.
8. Tempat hierarki
NASIONAL
a. Tujuan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Penataan ruang wilayah
nasional bertujuan untuk mewujudkan:
1) Ruang wilayah nasional yang aman,nyaman, produktif, dan berkelanjutan;
2) keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
3) keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota;
4) keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di
dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;
5) keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota dalam rangka pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang;
6) pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
7) keseimbangan dan keserasian perkembangan antarwilayah;
8) keseimbangan dan keserasian kegiatan antarsektor; dan pertahanan dan keamanan
negara yang dinamis serta integrasi nasional.
PROVINSI
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, yang selanjutnya disingkat RTRWP, adalah rencana
tata ruang yang bersifat umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari
RTRWN, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah provinsi; rencana
struktur ruang wilayah provinsi; rencana pola ruang wilayah provinsi; penetapan kawasan
strategis provinsi; arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi; dan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Tujuan penataan ruang wilayah provinsi adalah tujuan
yang ditetapkan oleh pemerintah daerah provinsi yang merupakan perwujudan visi dan misi
pembangunan jangka panjang provinsi pada aspek keruangan, yang pada dasarnya
mendukung terwujudnya tujuan penataan ruang nasional yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
Rencana struktur ruang wilayah provinsi merupakan rencana kerangka tata ruang wilayah
provinsi yang dibangun oleh kontelasi pusatpusat kegiatan (sistem perkotaan) yang
berhirarki satu sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah provinsi
terutama jaringan transportasi. Rencana pola ruang wilayah provinsi merupakan rencana
distribusi peruntukan ruang dalam provinsi yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk
fungsi lindung dan fungsi budidaya.
a. Faktor fisik
Faktor fisik sangat mempengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan wilayah. Faktor fisik
meliputi topografi, iklim, keadaan tanah, keadaan air, dan sebagainya. Kondisi fisik suatu
wilayah yang memenuhi syarat-syarat tertentu untuk pengembangan wilayah akan lebih
cepat berkembang. Misalnya , topografi datar, ketersediaan air mencukupi, kondisi tanah
stabil, terhindar dari banjir, tanah longsor, genpa dan sebagainya, maka wilayah tersebut
akan lebih cepat berkembang.
b. Faktor pengambil kebijakan
Tidak semua wilayah dapat berkembang sesuai dengan yang diinginkan, meskipun dari
beberapa faktor yang sangat mendukung. Perencanaan pembangunan terhadap
perkembangan wilayah juga turut menentukan perkembangan suatu wilayah.
Kebijakan-kebijakan yang diambil haruslah menguntungkan bagi perkembangan wilayah
seperti kebijakan penggunaan lahan, rencana dalam ruang wilayah, pengendalian
pemanfaatan lahan, dan sebagainya.
c. Faktor ekonomi
Setiap wilayah memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda. Misalnya , suatu wilayah tidak
mampu menyediakan kebutuhan seperti bahan pangan. Sementara wilayah yang lain
memiliki potensi untuk penyediaan bahan pangan, begitu sebaliknya. Maka akan terjadi
hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
d. Faktor sosial
Suatu wilayah dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan wilayah apabila wilayah tersebut
kondisi pendidikan, pendapatan, dan kesehatan masyarakatnya lebih terjamin bila
dibandingkan dengan wilayah yang lain. Kondisi pendidikan, pendapatan, dan kesehatan
dapat terbentuk secara alami yaitu masyarakat mulai sadar akan kebutuhan tersebut dan
secara terencana, yaitu terdapat perencanaan mengenai pembangunan dan peningkatan
pendidikan , pendapatan, dan kesehatan.
e. Faktor sarana pendukung
Ketersediaan sarana pendukung seperti jaringan, jenis transportasi, sarana ekonomi,
pendidikan, dan fasilitas lainnya berperan dalam pengembangan wilayah. Semakin
meningkatnya perkembangan wilayah menuntut adanya peningkatan sarana pendukung.
Dengan tersedianya sarana pendukung tersebut, dapat mendukung perekonomian suatu
wilayah. Sarana pendukung memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan ekonomi,
misalnya transportasi memudahkan dalam distribusi barang dan memudahkan mobilitas
penduduk. Pasar dan mal memberikan kemudahan dalam kegiatan jual beli, transaksi,
memasarkan hasil produksi, dan sebagainya. Wilayah-wilayah yang ada tidak tumbuh dalam
waktu yang bersamaan, jangka waktu yang berbeda, perkembangan yang berbeda, dan
tingkat keteraturan yang berbeda pula.
c. Potensi kelembagaan
1) lembaga pemerintahan desa dan kelurahan
2) lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan
3) lembaga sosial kemasyarakatan
4) organisasi profesi
5) partai politik
6) lembaga perekonomian
7) lembaga pendidikan
8) lembaga adat
9) lembaga keamanan dan ketertiban
SWADAYA
Sebagian besar kehidupan penduduknya masih menggantungkan pada alam
Hasil usaha digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Administrasi belum dilaksanakan dengan baik
Lembaga-lembaga desa belum berfungsi dengan baik
Tingkat Pendidikan dan produktivitas penduduknya massih rendah
Belum mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri
SWAKARYA
Mata pencaharian mulai beragam
Adat istiadat mulai longgar
Administrasi desa sudah berjalan
Lembaga sosial dan Lembaga pemerintahan sudah berfungsi
Sudah ada hubungan dengan daerah sekitar
Sudah mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri
SWASEMBADA
Mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang jasa dan perdagangan
Pola pikir masyarakat lebih rasional
Pengelolaan administrasi sudah dilaksanakan dengan baik
Lembaga sosial dan pemerintahan sudah berfungsi dengan baik
Sarana dan prasarana desa lengkap
Sudah mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri
BAGI DESA
a) Memudarnya semangat kerja penduduk desa dibidang pertanian akibat modernisasi kota
b) Meningkatnya perilaku konsumtif dan kejahatan akibat pengaruh iklan produk industri dan
film yang ditayangkan televisi
Pengaruh teknologi informasi yang mengiklankan hasil industri mendorong masyarakat desa
cenderung bersikap konsumtif. Pasar malam menjadi ajang strategis untuk memasarkan
barang industri kepada masyarakat desa. Dengan harga yang murah (tidak perlu sewa
tempat) maka harga jual menjadi terjangkau masyarakat desa. Sikap konsumtif dapat
menyebabkan semakin terpuruknya ekonomi masyarakat kelas bawah.
c) Berkurangnya jumlah tenaga kerja produktif dibidang pertanian karena banyak penduduk
desa usia produktif lebih tertarik bekerja di kota.
d) Berubahnya penggunaan lahan desa akibat perkembangan kota dan pembangunan
perumahan di perbatasan desa-kota
e) Memudarnya tradisi di pedesaan sebagai akibat tata cara dan kebiasaan kota yang
mengubah budaya desa.
BAGI KOTA
a) Meningkatnya jumlah penganggur dan penduduk miskin di kota akibat urbanisasi.
Urbanisasi menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di kota. Kompetisi hidup
yang tinggi tidak mampu ditaklukan para urban sehingga memicu tingginya kemiskinan di
kota. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang tergolong penyandang penyakit
sosial. di antaranya yang mudah ditemui adalah para pemulung, pengemis, dan tuna wisma.
b) Muncul daerah kumuh (slum area) dan daerah liar di bantaran sungai, pinggiran rel kereta
api, kuburan, dan kolong jembatan. Penghasilan yang rendah menyebabkan masyarakat
miskin kota tidak mampu memiliki rumah hunian yang layak. Harga lahan yang tinggi tidak
terbeli penduduk miskin kota. Akibatnya, mereka mem bangun gubuk sebagai tempat tingga
di sembarang tempat. Bangunan mereka dapat ditemukan di pinggir rel kereta api, bantaran
kali, atau lahan-lahan kosong.
c) Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan kurang optimalnya kinerja pelayanan
umum.
d) Terjadi degradasi kualitas lingkungan fisik dan sosial akibat peningkatan jumlah penduduk
dari dalam dan luar kota. Masyarakat miskin di kota menumbuhkan daerah pemukiman
kumuh (slums area). Tingkat pendidikan dan kepedulian yang rendah akibat tuntutan hidup
menyebabkan mereka cenderung abai terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Banyak masyarakat yang membuang sampah domestik ke sungai atau saluran air lain
a. Pola terpusat
Desa dengan pola terpusat memiliki bentuk pemukiman yang mengelompok (aglome rated,
compact rural settlement). Pola seperti ini banyak dijumpai di daerah yang memiliki tanah
subur, daerah dengan relief sama, misalnya dataran rendah yang menjadi sasaran
penduduk bertempat tinggal. Banyak pula dijumpai di daerah dengan permukaan air tanah
yang dalam, sehingga ketersediaan sumber air juga merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap bentuk pola permukiman ini. Demikian pula di daerah yang keamanan belum
terjamin, penduduk akan lebih senang hidup bergerombol atau mengelompok.
b. Pola tersebar atau terpencar
Desa dengan pola tersebar atau terpencar memiliki bentuk permukiman yang terpencar,
menyebar di daerah pertaniannya (farm stead), merupakan rumah petani yang terpisah
tetapi lengkap dengan fasilitas pertanian seperti gudang mesin pertanian, penggilingan,
kAndang ternak,penyimpanan hasil panen dan sebagainya. Bentuk ini jarang ditemui di
Indonesia, umumnya terdapat di negara yang pertaniannya sudah maju. Namun demikian, di
daerah-daerah dengan kondisi geografis tertentu, bentuk ini dapat dijumpai, misalnya
daerah banjir yang memisahkan permukiman satu sama lain,daerah dengan topografi kasar,
sehingga rumah penduduk tersebar, serta daerah yang kondisi air tanah dangkal sehingga
memungkinkan rumah penduduk dapat didirikan secara bebas.
Alih fungsi lahan di pinggiran kota dapat disebabkan oleh pertumbuhan perkotaan, dimana
lahan yang sebelumnya digunakan untuk pertanian atau area terbuka dapat beralih fungsi
menjadi pemukiman, komersial, atau industri karena meningkatnya permintaan akan ruang
tersebut. Hal ini sering terjadi karena urbanisasi dan perkembangan ekonomi di daerah
tersebut.
Daerah ini merupakan pusat segala kegiatan, antara lain sosial, politik, budaya, ekonomi
dan teknologi. Terdapat pusat pertokoan besar (Dept Store), gedung perkantoran bertingkat,
bank, hotel, restoran dan sebagainya.
BAGI DESA
a) Pengetahuan penduduk desa semakin bertambah karena tersedia sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai. Seperti telah dijelaskan pada materi pembangunan desa di
muka, bahwa pendidikan sangat penting. Oleh karena itu, pembangunan selayaknya
diutamakan pada infrastruktur pendidikan di desa.
b) Ketertinggalan wilayah desa semakin berkurang. Interaksi desa dengan kota yang baik
berarti menjadi indikator terjadinya pembukaan isolasi desa. Dengan demikian maka
ketertinggalan desa dari kta semakin berkurang.
c) Kesenjangan ekonomi wilayah semakin berkurang. Interaksi desa dengan kota
menyebabkan akses infrastruktur menjadi lebih baik. Hal ini tentu saja akan meningkatkan
daya jual hasil bumi di desa. Kegiatan ekonomi seperti itu akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.
d) Aksesibilitas wilayah desa semakin mudah karena tersedia jalur transportasi yang
memadai. Dengan adanya akses jalan atau transportasi yang layak maka ekonomi desa
dapat bertambah tinggi. Hasil kegiatan ekonomi masyarakat desa mudah untuk dijual ke
kota atau daerah lain. Pada umumnya hasil ekonomi masyarakat desa be rupa hasil
pertanian dan sejenisnya. Pada gambar nampak sapi milik ma syarakat desa yang akan
dijual ke kota dengan truk. Jelaslah di sini bahwa pembangunan infrastruktur di desa sangat
me nunjang kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian akan penduduk yang ingin ber
urbanisasi menjadi urung karena kemudahan hidup di desa.
e) Kebutuhan barang-barang yang tidak dihasilkan di desa terpenuhi Meskipun desa
merupakan produsen bahan pangan, tetapi tidak semua barang kebutuhan masyarakat
diproduksi sendiri. Berbagai barang kebutuhan lain harus dipasok dari kota atau daerah lain.
Akses transportasi yang layak memudahkan distribusi barang kebutuhan masyarakat
menjadi cepat, mudah, dan murah.
BAGI KOTA
a) Pasokan sumber daya alam berupa bahan mentah atau bahan baku industri terpenuhi.
Masyarakat kota memiliki berbagai sumber ekonomi modern yang menunjang penghsilan
tinggi. Kegiatan konomi dalam produk berupa jasa jauh lebih berkembang dari pada produk
barang. Untuk memenuhi barang kebutuan pokok yang tidak dihasilkan di kota maka harus
diatangkan dari desa.
b) Kebutuhan pangan yang berasal dari desa terpenuhi Desa merupakan penghasil bahan
pangan yang diper lu kan masyarakat kota.Ber bagai ragam jenis hasil bumi diproduksi di
desa untuk diperdagangkan di ko ta. Interaksi desa dengan kota ini juga menghasilkan ke
giatan ekonomi baru se perti pedaganng di kota, dis tributor bahan pangan, dan pengusaha
angkutan hasil bumi. Interaksi desa kota yang terkelola dengan baik mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat baik di desa maupun di kota.
c) Kebutuhan tenaga kerja dari desa di kota tercukupi Salah satu manfaat interaksi desa dan
kota adalah ketersediaan tenaga kerja kasar di kota. Masyarakat desa yang berurbanisasi
pada umumnya berpendidikan rendah sehingga banyak terserap sebagai tenaga kerja
kasar. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh bangunan atau kuli dengan upah yang
rendah. Namun demikian, jika urbanisasi tidak dapat diatasi maka akan membawa
permasalahan sosial di kota.
d) Produk yang dihasilkan penduduk kota dapat di pasarkan hingga pelosok. Kota banyak
menghasilkan barang industri yang juga dibutuhkan oleh desa. Barang yang dihasilkan kota
seperti pakaian, asesoris, dan sebagainya. Barang ini diperlukan masyarakat desa sehingga
harus didistribusikan ke seluruh pelosok desa.
1) Foto pankromatik, spektrum tampak mata dari merah - ungu Panjang gelombang 0,4-0,7
mikrometer
Cocok untuk bidang :
→ Bidang pertanian: pengenalan x klasifikasi jenis tanaman
→ Bidang kehutanan : identifikasi jenis pohon, perkiraan volume kayu, perkembangan luas
hutan
→ Bidang perencanaan kota wilayah : penaksiran jumlah dan tagihan penduduk, studi lalu
linta- studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi
3) Foto ultraviolet, foto yang dibuat menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan
panjang gelombang 0,29 mikrometer.
4) Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat menggunakan spektrum dari biru - hijau
(0,4-0,56 mikrometer)
Rona
Tingkat kecerahan objek pada citra. Pada foto udara hitam putih rona objek dapat bervariasi
dari putih hingga hitam, pada foto berwarna, rona lebih mudah diinterpretasi berdasarkan
ketampakan warna objek.
Rona "gelap / hitam" banyak menyerap cahaya.
Rona "putih / terang" banyak memantulkan cahaya.
Warna
Menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. Ada tingkat kegelapan dalam warna
biru, hijau, merah, kuning jingga, dan lainnya. Wama menunjukkan tingkat gelap terang
bervariasi
Bentuk
Merupakan atribut yang jelas & spesifik
Contoh:
1. Stadion Olahraga berbentuk lingkaran / persegi panjang
2. Bangunan sekolah umumnya berbentuk I. U.L. atau persegi panjang.
3. Gunung dikenali dengan bentuk yang kerucut.
Ukuran
Atribut berkaitan jarak, luas, tinggi, lereng, volume
Contoh :
1. Ukuran bangunan permukiman lebih kecil dan ukuran bangunan perkantoran, sekolah,
dan industri.
2. Lapangan badminton, tenis, sepakbola memiliki ukuran tersendin yang dapat dibedakan
Tekstur
Frekuensi pengulangan (perubahan rona 10000 Dibedakan atas..
1. Tekstur halus → misal rumput
2. Tekstur sedang → misal: Semak belukar
3. Tekstur kasar → misal: pepohonan.
Tekstur dipengaruhi
1. Jarak antara objek dekat halus, jauh karar
2. Ketinggian objek kasar, → sama halus, tidak sama: sedang sedang.
Pola
Kecenderungan suatu objek membentuk suatu keteraturan (bentuk yang diulang). Pola
dapat kita amati pada berbagai macam objek baik berupa permukiman, aliran sungai, dan
tanaman. (misal kelapa sawit). Permukiman yang menempati area sepanjang jalan dan
sungai biasa disebut pola linier.
Bayangan
Bayangan dapat menunjukkan arah datang sinar matahari dan adanya perbedaan
ketinggian suatu objek pada citra atau foto udara yang ada.
Konvergensi bukti.
Penggunaan beberapa unsur interpretasi citra sehingga lingkupnya menjadi menyempit ke
arah satu kesimpulan tertentu.
Contoh : tumbuhan dengan tajuk seperti bintang pol atra, menunjukkan pohon palem. Bila
ditambah unsur lain, situsnya di tanah becek dan berair payau, maka tumbuhan palma
tersebut adalah sagu.
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba kompleks. Perkembangan
tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci tentang data sumber daya alam, yang
mungkin dapat dikembangkan. Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan
modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana, manfaat
SIG dalam data kekayaan sumber daya alam adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam. Misalnya minyak bumi,
batubara, emas, besi, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan. Misalnya :
1) Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
2) Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak
3) Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
4) Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan
c. Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan eksplorasi
penanggulangan bencana alam
d. Pemantauan daerah pasang surut guna mengembangkan lokasi pertanian
atau kepentingan lain
e. Pemetaan kesuburan tanah yang sangat diperlukan bagi usaha pertanian
Dalam bidang pariwisata, pemanfaatan SIG dilakukan seperti untuk inventarisasi pariwisata
dan analisis potensi pariwisata suatu daerah. SIG di bidang pariwisata sangat membantu
manusia zaman sekarang untuk mempermudah melihat destinasi wilayah pariwisata yang
akan dikunjungi atau sedang dikunjungi.
Secara garis besar SIG merupakan program komputer yang sangat bermanfaat dalam
bidang pariwisata hal penyajian informasi-informasi secara grafis. SIG dapat menyajikan
suatu data dengan jelas serta lengkap. Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan
data geografis, dalam SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi
yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survei lapangan. Dengan
menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan
informasi spasial yang diperlukan dalam bidang pariwisata yang dapat dibangun dalam
sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan
sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).dengan lebih baik karena terbantu dengan
fitur-fitur pengolahan dan penyajian data yang dimiliki oleh aplikasi SIG yang baik.
Kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan mengenali objek pada citra, selanjutnya
menilai arti penting dari objek tersebut. Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto
udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti
pentingnya objek tersebut.
CONTOH SOAL
2. Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh,
kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna termasuk
ke dalam kategori ....
A. jalan arteri
B. jalak kolektor
C. jalan lokal
D. jalan primer
E. jalan sekunder
3. Seseorang melakukan tumpang susun (overlay) pada peta luas lahan dan peta jumlah
penduduk suatu wilayah. Jenis satuan pemetaan baru yang dihasilkan dari proses tersebut
adalah ....
A. peta kepadatan penduduk
B. peta tingkat pengangguran
C. peta pertumbuhan penduduk
D. peta sebaran fungsi lahan
E. peta potensi sumber daya manusia
4. Dalam penetapan tata guna lahan, keadaan tanah, cuaca, iklim dan geologi termausk ke
dalam faktor ....
A. biologis
B. fisik
C. ekonomi D. institusi E. sosial
5. Salah satu pemanfaatn SIG dalam bidang lingkungan hidup adalah ....
A. analisis perencanaan tata ruang kota
B. pemantauan kawasan baru terbuka hijau
C. analisis pembangunan real estate
D. perencanaan pembangunan desa wisata
E. analisis kerusakan fasilitas umum
7. Penggunaan citra landsat untuk klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan dapat
dikategorikan pada detilan tingkat ....
A. I
B. II
C. III D. IV E. V
8. Unsur interpretasi berupa tingkat kecerahan dan kegelapan suatu objek pada citra adalah
....
A. warna B. tekstur C. pola
D. rona
E. ukuran
9. Perkebunan rakyat dan perkebunan besar milik perusahaan dapat dengan mudah
diidentifikasi menggunakan kunci interpretasi, yaitu ....
A. tekstur
B. asosiasi
C. situs
D. bayangan E. ukuran
10.Udara, air, dan makanan dapat berperan menyebarkan penyakit yang mengganggu
kesehatan. Hal tersebut menunjukkan lingkungan memiliki fungsi ....
A. sebagai reservior
B. sebagai agen
C. medium transisi
D. vektor
E. sumber penyakit
13. Analisis dalam SIG yang digunakan untuk mengkelaskan data spasial atau atribut
menjadi data yang lebih mudah dipahami dan dianalisis merupakan pengertian dari ....
A. klasifikasi
B. overlay
C. networking D. buffering
E. interpolasi
14. Analisis dalam SIG yang terdiri atas garis-garis dan titik-titik yang saling terbentuk
sehingga membentuk konetivitas satu dengan lainnya disebut ....
A. analisis klasifikasi
B. analisis overlay
C. analisis networking
D. analisis buffering
E. analisis tiga dimensi
15. Salah satu contoh peta yang menggunakan teknik overlay ialah berikut ini, kecuali ....
A. peta curah hujan
B. peta kemiringan lereng
C. peta kerapatan vegetasi
D. peta jenis tanah
E. peta jaringan jalan
16. Pemanfaatan SIG dalam bidang sumber daya alam dapat menentukan ....
A. penyebaran, perubahan dan mobilitas penduduk
B. pengolahan dan pemantauan tingkat produktivitas petani
C. pengendalian transportasi dan komunikasi
D. perubahan luas lahan maupun pengolahan
E. lokasi yang cocok untuk dijadikan industri
17. Lingkungan yang sehat harus terbebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan
kesehatan, antara lain ....
A. Limbah cair
B. Sampah
C. Air yang tercemar D. Zat kimia
E. Tempat kerja
18. Sistem Informasi Geografis menurut WHO dalam bidang kesehatan masyarakat dapat
digunakan untuk ....
A. menentukan distribusi geografis penyakit
B. analisis trend spasial dan temporal
C. pemetaan populasi berisiko
D. stratifikasi faktor risiko
E. menentukan lokasi rawan bencana alam
19. Pernyataan:
(1) perencanaan tata guna lahan;
(2) perencanaan kawasan industri
(3) perencanaan perluasan jaringan listrik
Manfaat SIG sesuai pernyataan tersebut adalah untuk ....
A. memantau kawasan padat dan kritis
B. pengawasan pemanfaatan perubahan lahan
C. perencanaan wilayah perkotaan
D. pengelolaah daerah yang tertinggal
E. pengaturan tata ruang kota
PENYUSUN
FITRI SEKAR LESTARI, S.Si
SMA NEGERI 1 KRAMATWATU
DAFTAR ISI
Contents
PENYUSUN ......................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... ii
GLOSARIUM .....................................................................................................................................................iv
PETA KONSEP.................................................................................................................................................. v
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1
A. Identitas Modul ..............................................................................................................1
B. Kompetensi Dasar ..........................................................................................................1
C. Deskripsi Singkat Materi ...............................................................................................1
D. Petunjuk Penggunaan Modul .........................................................................................2
E. Materi Pembelajaran ......................................................................................................2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ................................................................................................................ 3
PEMANFAATAN PETA UNTUK JARINGAN TRANSPORTASI ..................................................... 3
A. Tujuan Pembelajaran .....................................................................................................3
B. Uraian Materi .................................................................................................................3
C. Rangkuman ..................................................................................................................13
D. Latihan Soal .................................................................................................................13
E. Penilaian Diri ...............................................................................................................15
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ............................................................................................................. 16
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH ......................................................................................... 16
UNTUK TATA GUNA LAHAN.................................................................................................................. 16
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................16
B. Uraian Materi ...............................................................................................................16
C. Rangkuman ..................................................................................................................25
D. Latihan Soal .................................................................................................................25
E. Penilaian Diri ...............................................................................................................27
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ............................................................................................................. 28
PEMANFAATAN SIG UNTUK ................................................................................................................. 28
PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH ............................................................................................ 28
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................28
B. Uraian Materi ...............................................................................................................28
C. Rangkuman ..................................................................................................................35
D. Penugasan Mandiri.......................................................................................................35
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iii
Modul Geografi Kelas XII KD 3.3 dan 4.3
GLOSARIUM
PETA KONSEP
Pemanfaatan Peta,
Penginderaan Jauh, dan Sistem
Informasi Geografis (SIG)
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 4 x 4 JP
Judul Modul : Pemanfaatan Peta, Penginderaan Jauh, dan Sistem
Informasi Geografis (SIG)
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis jaringan trasnportasi dan tata guna lahan dengan peta dan/atau
citra penginderaan jauh serta Sistem Informasi Geografis (SIG) kaitannya
dengan pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan.
4.3 Menyajikan peta tematik berdasarkan pengolahan citra penginderaan jauh dan
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pengembangan potensi wilayah dan
kesehatan lingkungan
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 4 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PEMANFAATAN PETA UNTUK JARINGAN TRANSPORTASI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu memahami konsep
dan perencanaan transportasi dengan baik
B. Uraian Materi
Sumber: https://megapolitan.kompas.com
Gambar 1. Fly Over dan Underpass Bulak Kapal
1. Konsep Transportasi
a. Pengertian Jaringan Transportasi
Istilah transportasi berasal dari kaat berasal dari bahasa Latin, yaitu
yaitu transportare, terdiri atas kata trans yang berarti seberang atau sebelah
lain dan kata portare yang berarti mengangkut atau membawa. Jaringan
transportasi adalah serangkaian simpul dan ruang kegiatan atau kawasan
yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas sehingga membentuk satu
kesatuan untuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas.
Beberapa pengertian transportasi yaitu sebagai berikut:
1) Papacostas (1987) mengatakan bahwa transportasi adalah suatu sistem
yang terdiri dari fasilitas tertentu berdasarkan arus dan sistem kontrol
yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu
tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk
mendukung aktivitas manusia.
d) Jalan lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan denga ciri perjalanan jarak dekat, dan
kecepatan rata-rata rendah.
2. Perencanaan Transportasi
a. Konsep Perencanaan Transportasi
Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan
prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta
sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar
serta berwawasan lingkungan. Permasalahan dalam perencanaan
transportasi yaitu pada sifat tansportasi yang lebih sebagai suatu sistem
dengan pola interaksi yang kompleks, sehingga perencanaan transportasi
dapat menjadi suatu kegiatan yang rumit dan memakan waktu, serta usaha
dan sumber daya yang besar. Oleh karena itu dalam perencanaan
transportasi dilakukan pembatasan-pembatasan terhadap tingkat maupun
lingkup analisisnya, sehingga hasil perencanaan transportasi lebih bersifat
indikatif dibandingkan sifat kepastiannya.
Tingkat Karakteristik
Pelayanan
A Arus lalu-lintas bebas, volume rendah dan kecepatan
tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang
dikehendaki
B Arus lalu-lintas stabil, tetapi kecepatan operasi mulai
sedikit terbatas akibat peningkatan volume lalu-lintas;
pengemudi masih memiliki kebebasan yang cukup untuk
memilih kecepatan.
C Arus lalu-lintas stabil, tetapi kecepatan dan gerak
kendaraan dikendalikan oleh volume lalu-lintas,
pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
D Arus lalu-lintas mendekati tidak stabil, kecepatan masih
dikendalikan, volume lalu lintas masih dapat ditolerir.
E Arus lalu-lintas tidak stabil. Kecepatan rendah dan
terkadang terhenti, volume lalu-lintas berada pada
kapasitas.
F Arus lalu-lintas yang terhambat, kecepatan rendah.
Volume di bawah kapasitas, banyak berhenti.
4) Kapasitas jalan
Kapasitas jalan dapat diartikan sebagai kemampuan ruas jalan
untuk menampung arus atau volume lalu lintas dalam satuan waktu
tertentu, dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang melewati potongan
jalan tertentu dalam satu jam (kendaraan/jam), atau dengan
mempertimbangkan berbagai jenis kendaraan yang melalui suatu jalan
digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan dalam
perhitungan kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan mobil
penumpang per jam (smp/jam).
5) Hambatan samping
Menurut Dirjen Bina Marga (1997) hambatan samping adalah
dampak terhadap kinerja dari aktivitas samping segmen jalan, hambatan
samping tersebut antara lain adalah pejalan kaki, angkutan umum dan
kendaraan lain parkir atau berhenti, kendaraan masuk atau keluar sisi
jalan, dan kendaraan lambat seperti becak dan kereta kuda.
C. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Transportasi merupakan kegiatan memindahkan orang atau barang dari satu
tempat (asal) ke tempat lain (tujuan).
2. Sistem jaraingan jalan dibedakan menjadi dua yaitu sistem jaringan jalan
primer dan sistem jaringa jalan sekunder.
3. Berdasarkan fungsinya jalan dibedakan menjadi jalan arteri, jalan kolektor,
jalan lokal dan jalan lingkungan.
4. Status jalan dibedakan menjadi jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten,
jalan kota dan jalan desa.
5. Sistem jaringan transportasi terdiri dari benda yang diangkut, sarana
transportasi dan prasarana transportasi
6. Parameter utama jaringan transportasi adalah aksesibilitas, bangkitan dan
pergerakan.
D. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!
1. Jelaskan klasifikasi jalan menurut fungsinya!
2. Sebutkan faktor yang memperngaruhi kemacetan!
3. Apa yang dimaksud perencanaan transportasi?
4. Jelaskan perbedaan pemodelan bangkitan dan tarikan dengan pemodelan
sebaran pergerakan!
5. Bagaimana peran penginderaan jauh untuk kajian transportasi?
NO JAWABAN SKOR
1 Klasifikasi jalan menurut fungsinya:
a) Jalan arteri
Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-
rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
b) Jalan kolektor
Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan pengumpulan atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak
sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk
4
dibatasi.
c) Jalan lokal
Jalan lokal merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan
rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
d) Jalan lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan
kecepatan rata-rata rendah.
2 Faktor yang memperngaruhi kemacetan lalu lintas:
a. Tipe lingkungan jalan
b. Tipe layanan jalan
4
c. Volume lalu lintas
d. Kapasitas jalan
e. Hambatan samping
3 Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan kebutuhan
prasarana transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan
serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman 2
dan lancar serta berwawasan lingkungan
4 Perbedaan pemodelan bangkitan dan pemodelan sebaran
pemodelan bangkitan bertujuan memperkirakan jumlah pergerakan
yang akan dilakukan pada setiap tempat asal ke tempat tujuan, 4
seangkan pemodelan sebaran merupakan interaksi antar penggunaan
lahan, angan transportasi, dan arus lalu lintas.
Peran penginderaan jauh dalam perencanaan transportasi
a) citra penginderaan jauh dapat menampilkan data penggunaan lahan
dengan waktu perekaman yang berbeda sehingga dapat digunakan
untuk memperoleh informasi perubahan penggunaan lahan dalam
perencanaan transportasi.
b) Penginderaan jauh merupakan sumber data yang dapat digunakan
dalam memperkirakan jumlah penduduk. Untuk memperkirakan
6
jumlah penduduk melalui citra penginderaan jauh yaitu dengan
menghitung jumlah unit bangunan dan tipe ukuran bangunan rumah
dikalikan dengan jumlah penghuni tipe rumah tersebut.
c) Citra penginderaan jauh resolusi tinggi dapat menampilkan data
jaringan jalan, sungai, rel kereta api dengan sangat jelas. Bahkan
fungsi jalan dapat dibedakan dari citra seperti jalan tol, jalan arteri,
jalan kolektor, dan jalan lokal.
Total skor 20
E. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran 1
1.
dengan baik
2. Saya mampu memahami pengertian transportasi
3. Saya mampu menjelaskan klasifikasi jalan
Saya mampu menjelaskan parameter dalam
4.
penentuan jaringan transportasi
Saya mampu menjelaskan peran penginderaan jauh
5.
unuk kajian transportasi
6. Saya mengerjakan latihan soal dengan jujur
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH
UNTUK TATA GUNA LAHAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian diharapkan mampu memahami konsep
dan klasifikasi tata guna lahan, dapat menganalisis unsur-unsur interpretasi citra
dan peran penginderaan jauh untuk kajian tata guna lahan
B. Uraian Materi
1. Konsep Dasar Tata Guna Lahan
a. Tata Guna Lahan
Pengertian Tata Guna Lahan adalah wujud dalam ruang di alam
mengenai bagaimana penggunaanlahan tertata, baik secara alami maupun
direncanakan. Dari sisi pengertian perencanaan sebagai suatu intervensi
manusia, maka lahan secara alami dapat terus berkembang tanpa harus ada
penataan melalui suatu intervensi. Sedangkan pada keadaan yang
direncanakan, tata guna lahan akan terus berkembang sesuai dengan upaya
perwujudan pola dan struktur ruang pada jangka waktu yang ditetapkan.
Perencanaan tata guna lahan (landuse planning) dari sisi intervensi dalam
memberikan dorongan dan bantuan pada pengguna lahan (landusers) dalam
menata lahan.
Penekanan terhadap kata “perencanaan” adalah adanya intervensi,
baik dari sisi kebijakan yang diperkuat oleh pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi, maupun aktivitas sosial ekonomi yang terorganisasi secara
baik. Di sinilah prinsip dan teknik penataan dan zonasi itu diperlukan,
melalui pertimbangan efisiensi, ekuitas (equity), dan keberkelanjutan
(sustainability).
Dari Penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
Tata Guna Lahan adalah aktivitas penilaian secara sistematis terhadap
potensi lahan dalam rangka untuk memilih, mengadopsi, dan menentukan
pilihan penggunaan lahan terbaik dalam ruang berdasarkan potensi dan
kondisi biofisik, ekonomi dan sosial untuk meningkatkan produktivitas dan
ekuitas, dan menjaga kelestarian lingkungan.
b. Faktor biologis
Faktor biologis yang perlu diperhatikan dalam tata guna lahan
adalah vegetasi, hewan, dan kependudukan. Pemanfaatan lahan yang
terkait dengan faktor biologis ini dapat dicontohkan dengan melihat jenis
tumbuhan apa yang dapat tumbuh dan dimanfaatkan pada jenis lahan
yang ada. Hal tersebut juga dapat dilihat dari keberadaan kependudukan
disuatu wilayah. Misalnya saja adalah tidak tata guna lahan untuk daerah
perindustrian yang dibangun di pinggiran kota yang jauh dari
permukiman penduduk. Hal ini erat kaitanya dengan faktor keamanan
penduduk.
c. Faktor ekonomi
Faktor pertimbangan ekonomi erat kaitannya dengan dengan ciri
keuntungan, keadaan pasar, dan transportasi. Tata guna lahan sangat
mempertimbangkan faktor ini. Hal ini erat kaitanya dengan tujuan tata
guna lahan adalagh untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi dapat
disimpulkan bahwa manusia tidak akan memanfaatkan ketersediaan
yang ada apabila tidak memberikan keuntungan.
d. Faktor institusi
Faktor institusi dicirikan oleh hukum pertahanan, keadaan politik,
keadaan sosial, dan secara administrasi dapat digunakan. Kita
mengetahui bahwa ada beberapa lahan yang tidak boleh dimanfaatkan
dan digunakan untuk kepentingan penduduk. Hal ini erat kaitannya
dengan undang – undang yang telah dibuat. Sebagai contoh adalah lahan
area yang digunakan sebagai wilayah hutan lindung, daerah resapan air
dan area lahan yang bersejarah tidak boleh dimanfaatkan oleh penduduk.
Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk
menjaga kondisi lahan yang ada.
No Tingkat I Tingkat II
dan tambang kerikil
- Daerah peralihan
- Lahan gundul campuran
8. Padang lumut - Padang lumut semak dan belukar
- Padang lumut tanaman obat
- Padang lumut lahan gundul
- Padang lumut basah
- Padang lumut campuran
9. Es/salju abadi - Lapangan salju abadi
pemukiman - Glasier
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/08/rona-
pantulan.gif?w=468&h=350
b. Warna
Warna, adalah wujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit,
lebih sempit dari spektrum tampak. Misalnya warna coklat kekuningan pada
air menandakan air tersebut keruh.
Sumber:
https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/08/warna.gif?w=468&h=350
c. Bentuk
Bentuk, merupakan variabel kualitatif yang mencerminkan konfigurasi atau
kerangka obyek. Bentuk merupakan atribut yang jelas dan khas sehingga
banyak obyek-obyek di permukaan bumi dapat langsung dikenali pada saat
interpretasi citra melalui unsur bentuk saja.
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/bentuk-
sekolah.gif?w=444&h=332
d. Ukuran
Ukuran, adalah atribut obyek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian
tempat dan kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktor pengenal yang
dapat digunakan untuk membedakan obyek-obyek sejenis yang terdapat
pada foto udara sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan
suatu obyek.
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/ukuran-
bangunan.gif?w=468&h=350
e. Tekstur
Tekstur, sering dinyatakan dengan kasar, sedang, dan halus. Contohnya
pohon besar memiliki tekstur kasar, perkebunan sedang dan tanah kosong
memiliki tekstur halus.
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/tekstur-tumbuhan-
1.gif?w=468&h=350
f. Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak
objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh aliran
sungai di daerah pegunungan memiliki pola aliran radial sentrifugal.
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/radial-
sentrifugal.jpg?w=468&h=351
g. Bayangan
Bayangan, bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di daerah
gelap. Obyek atau gejala yang terletak di daerah bayangan biasanya hanya
tampak samar-samar atau bahkan tidak tampak sama sekali. Meskipun
bayangan membatasi gambaran penuh suatu obyek pada foto udara, kadang
justru menjadi kunci penting dalam interpretasi terutama untuk mengenali
suatu obyek yang justru kelihatan lebih tampak/jelas dengan melihat
bayangannya.
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/jembatan-
layang.jpg?w=468&h=351
h. Situs
Situs adalah tempat kedudukan suatu obyek dengan obyek lain di sekitarnya.
Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung tetapi dalam kaitannya
Sumber: https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/sejajar-
jalan.jpg?w=468&h=351
i. Asosiasi
Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara obyek satu dengan obyek lain.
Adanya keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu obyek sering merupakan
petunjuk bagi obyek lain. Contohnya stasiun kereta berasosiasi dengan rel
kereta di sekitarnya.
Sumber:
https://andimanwno.files.wordpress.com/2009/09/stasiun.jpg?w=410&h=307
Sumber: http://abuzadan.staff.uns.ac.id/files/2014/02/02-Peta-Penggunaan-Lahan.jpg
C. Rangkuman
Berdasarkan paparan materi di atas, maka dapat dirangkum hal-hal sebagai
berikut:
1. Tata guna lahan adalah wujud ruang di alam mengenai bagaimana penggunaan
lahan tertata, baik secara alami maupun direncanakan.
2. Perencanaan tata guna lahan adalah proses penyiapan dalam upaya
mewujudkan pola dan struktur ruang pada jangka waktu yang ditetapkan
untuk memberikan bantuan pada pengguna lahan dalam menata lahan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tata guna lahan adalah faktor
fisik yang meliputi kondisi geologi, air, tanah dan iklim; faktor biologis meliputi
vegetasi, hewan dan penduduk; faktor keadaan ekonomi meliputi keadaan
pasar dan alat transportasi; dan faktor institusi meliputi keadaan hukum
pertahanan, keadaan politik dan keadaan sosial.
4. Untuk perencanaan tata guna lahan memerlukan interpretasi citra
penginderaan jauh agar memudahkan dalam menata lahan.
D. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan tata guna lahan?
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tata guna lahan!
3. Jabarkan klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan untuk lahan
pertanian, peternakan dan hutan!
4. Jelaskan perbedaan warna dan rona pada unsur interpretasi citra
penginderaan jauh, dan berikan contohnya!
5. Apa peran penginderaan jauh dalam kajian tata guna lahan?
NO JAWABAN SKOR
1 Pengertian Tata Guna Lahan adalah wujud dalam ruang di alam
mengenai bagaimana penggunaanlahan tertata, baik secara alami
4
maupun direncanakan.
Total skor 20
E. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya mampu memahami pengertian tata guna lahan
Saya mampu menjelaskan perencanaan tata guna
2.
lahan
Saya mampu memberikan contoh faktor-faktor yang
3.
mempengaruhi penetapan tata guna lahan
Saya mampu memberikan contoh unsur-unsur
4.
interpretasi citra penginderaan jauh
Saya mampu menjelaskan peran penginderaan jauh
5.
dalam kajian tata guna lahan
6. Saya mengerjakan latihan soal dengan jujur
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PEMANFAATAN SIG UNTUK
PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini kalian diharapkan mampu menganalisis
pemanfaatan SIG untuk perencanaan pembangunan di berbagai bidang dengan
cermat.
B. Uraian Materi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat sangat membantu manusia
dalam membantu menjalankan hidupnya. SIG dalam geografi sangat membantu
menganalisis data-data geografi. Data yang dimaksudkan adalah data spasial. SIG
membantu dalam memperoleh, menyimpan, menganalisa dan mengelola data yang
terkait dengan atribut, yang mana secara spasial.
Dalam hal analisis menggunakan SIG, dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya klasifikasi, Overlay, networking, Buffering, dan tiga dimensi (3D).
1. Analisis Klasifikasi
Analisis klasifikasi yaitu suatu proses mengelompokkan data keruangan
(spasial) menjadi data keruangan yang berarti. Contohnya adalah
mengklasifikasikan pola tata guna lahan untuk pemukiman, pertanian
perkebunan atau hutan berdasarkan analisis data kemiringan atau ketinggian.
2. Analisis Overlay
Analisis overlay yaitu proses untuk menganalisis dan mengintegrasikan
(tumpang tindih) dua atau lebih data keruangan yang berbeda. Contohnya
adalah menganalisis daerah rawan erosi dengan menggabungkan data
ketinggian, jenis tanah dan kadar air.
Sumber: www.google.image.com
3. Analisis Networking
Proses ini berupa analisis yang bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari
garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis ini seringkali dipakai
dalam berbagai bidang misalnya sistem jaringan telepon, kabel listrik, pipa
minyak atau gas, pipa air minum atau saluran pembuangan.
4. Analisis Buffering
Analisis ini menghasilkan sebuah penyangga yang bisa berbentuk lingkaran
atau poligon yang melingkupi suatu objek sebagai pusatnya sehingga kita bisa
mengetahui berapa parameter objek dan luas wilayahnya. Buffering misalnya
dapat digunakan untuk menentukan jalur hijau kota, menggambarkan Zona
Ekonomi Ekslusif suatu negara, mengetahui luas daerah tumpahan minyak di
laut atau untuk menentukan lokasi pasar.
5. Tiga Dimensi
Analisis ini sering digunakan untuk memudahkan pemahaman karena data
keruangan divisualisasikan dalam bentuk tiga dimensi menyerupai bentuk
sebenarnya. Penerapannya bisa digunakan misalnya untuk menganalisi daerah
yang rawan terkena aliran lava jika gunung api akan meletus.
c. Manajemen Transit
Perencanaa rute, pengiriman teknisi, analisa pelayanan, penaganan
pemasaran dan hubungan komunitas dan pola transit akan diperoleh
keuntungan dengan cara melakukan pemahaman sebaik-baiknya terhadap
kendaraan transit, rute perjalanan dan fasilitas lokasi rute perjalanan dapat
dikelola secara langsung melalui database jaringan jalan dan dikaitkan
terhadap pusat kependudukan dan karyawan, seperti pada sistem database
dan sebuah skedul.
(Sumber : technology.org)
Peta zonasi ancaman banjir lahar dingin Gunung Merapi - 25 Januari 2011
(Sumber: reliefweb.int)
lain. SIG dapat memberikan suatu perkiraan jumlah makanan, air, [obat/
kedokteran] dan lain lain misalnya untuk penyimpanan barang atau logistik.
C. Rangkuman
Dari uraian materi dapat dirangkum beberapa hal berikut:
1. Tahapan dalam kerja SIG adalah klasifikasi, overlay, networking, buffering, dan
tiga dimensi.
2. Kegiatan yang penting dalam SIG adalah melakukan tumpang susun (overlay)
terhadap beberapa peta tematik untuk menghasilkan informasi baru yang
menyeluruh.
3. Sistem informasi geografis (SIG) dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi sumber
daya alam, perencanaan pembangunan, perencanaan ruang, pariwisata,
perencanaan transportasi, sosial budaya dan mitigasi bencana.
D. Penugasan Mandiri
Datangilah dua kantor kecamatan di sekitar tempat tinggalmu, kemudian mintalah
contoh peta penggunaan lahan. Selanjutnya, perhatikan perbedaan muatan isi
antara kedua peta tersebut, lakukan analisis untuk menemukan adanya kesamaan
dan perbedaan dari kedua peta penggunaan lahan tersebut.
E. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Bagaimana peran SIG dalam perencanaan pengembangan wilayah?
2. Sebutkan manfaat SIG dalam pengolahan data kekayaan sumber daya alam!
3. Jelaskan manfaat SIG dalam mitigasi bencana?
NO JAWABAN SKOR
1 manfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
b) Untuk pendataan pajak bumi dan bangunan
c) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat
5
pertumbuhan dan pembangunan.
d) Untuk pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk,
kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan
rekreasi serta perkantoran.
e) Untuk mengetahui persebaran penggunaan lahan.
2 Manfaat SIG dalam persebaran Sumber daya alam
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan. Misalnya :
c. Pemetaan geologi yang digunakan untuk kepentingan
eksplorasi penanggulangan bencana alam
d. Pemantauan daerah pasang surut guna mengembangkan 5
lokasi pertanian atau kepentingan lain
e. Pemetaan kesuburan tanah yang sangat diperlukan bagi
usaha pertanian
Total skor 15
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran 3
1.
dengan baik
Saya mampu memahami tahapan-tahapan analisis
2.
SIG
3. Saya mampu melakukan overlay peta-peta tematik
Saya mampu menjelaskan pemanfaatan SIG untuk
4.
inventarisasi Sumber daya alam
Saya mampu menjelaskan pemanfaatan SIG untuk
5.
perencanaan pembangunan
Saya mampu menjelaskan pemanfaatan SIG untuk
6.
perencanaan ruang
Saya mampu memahami pemanfaatan SIG untuk
7.
Pariwisata
Saya mampu memahami pemanfaatan SIG untuk
8.
jaringan transportasi
Saya mampu memahami pemanfaatan SIG untuk
9.
sosial budaya
Saya mampu menjelaskan pemanfaatan SIG untuk
10.
mitigasi bencana
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PEMANFAATAN SIG UNTUK KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 4 ini kalian diharapkan mampu menganalisis
pemanfaatan SIG dalam bidang kesehatan.
B. Uraian Materi
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan
HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia): kesehatan
lingkungan ialah suatu kondisi lingkungan yang dapat menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dengan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
WHO (World Health Organization): kesehatan lingkungan ialah suatu
keseimbangan ekologi yang harus tercipta diantara manusia dengan
lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU No 23 tahun 1992 sasaran dari pelaksanaan
kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Tempat umum: hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang
sejenis.
2. Lingkungan pemukiman: rumah tinggal, asrama atauyang sejenisnya
3. Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri atau yang sejenisnya
4. Angkutan umum: kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum
5. Lingkungan lainnya: misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dalam keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk
secara besar-besaran, atau tempat yang bersifat khusus lainnya.
a. Reservoir
Peran lingkungan sebagai reservoir dapat dijelaskan dengan adanya manusia,
hewan dan benda sebagai tempat berkembang biaknya bibit penyakit. Contoh
: air kotor, sampah dan sebagainya.
c. Medium Transmisi
Peran lingkungan sebagai medium transmisi dikarenakan lingkungan dapat
berperan sebagai benda perantara agent. Contoh: udara, air, makanan dan
sebagainya.
d. Vektor
Peran lingkungan sebagai penular atau penyebar penyakit dikarenakan di
lingkungan terdapat beberapa hewan yang berperan sebagai vektor penular
atau pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan. Contoh: lalat, kecoa,
nyamuk dan sebagainya.
1. Manajemen Data
2. Visualisasi
SIG merupakan alat yang akurat untuk menghadirkan informasi
spasial terhadap level secara individual dan melakukan model
peramalan/prediksi.
3. Analisis overlay
SIG dapat melakukan analisis secara bersusun dari bagian informasi
yang berbeda. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan, dan
penelitian medis terhadap pemodelan multi-kriteria yang membantu dalam
memahami asosiasi/hubungan antara prevalensi penyakit dan gambaran
yang spesifik.
4. Analisis buffering
SIG dapat menciptakan zona/wilayah buffer disekitar daeerah yang
dipilih. Radius 10 km untuk menggambarkan area Rumah sakit yang
dijangkau, atau 1 km disekitar sungai untuk menandai penularan risiko
pencemaran melalui air. Pengguna/user dapat mengkhususkan ukuran
buffer dan mengkombinasikan dengan informasi data inseidensi penyakit
untuk meperkirakan jumlah kasus yang terjadi dalam zona buffer.
5. Analisis statistik
SIG dapat menyelesaikan kalkulasi spesifik, seperti proporsi populasi
dalam suatu radius tertentu dari suatu pusat kesehatan dan juga
mengkalkulasi jarak dan area sebagai contoh jarak suatu masyarakat ke
pusat kesehatan serta area yang dicakup oleh program kesehatan tertentu
(cakupan).
6. Query
SIG memberikan interaksi pertanyaan untuk mendapatkan intisari
informasi yang dimasukan dalam peta, table, grafik, dan juga dapat
menjawab pertanyaan dari lokasi, kondisi, trend dan pemodelan dan pola
spasial. SIG secara bertahap diterima dan digunakan oleh administrator dan
ahli kesehatan masyarakat termasuk pengambil kebijakan, ahli statistik, ahli
epidemiologi, pegawai dinas kesehatan provinsi/kabupaten.
C. Rangkuman
Dari uraian materi dapat dirangkum beberapa hal berikut:
1. Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus tercipta di
antara manusia dengan lingkungannya agar bisa menjamin keadaan sehat dari
manusia.
2. Peranan lingkungan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia antara lain sebagai reservoir, sebagai agen, media transmisi dan sebagai
vektor.
3. Menurut WHO dalam bidang kesehatan peranan SIG antara lain untuk
menentukan distribusi geografis penyakit, analisis tren spasial dan temporal,
D. Latihan Soal
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa yang dimaksud kesehatan lingkungan?
2. Sebutkan sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan!
3. Jelaskan peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan!
4. Sebutkan manfaat SIG dalam bidang kesehatan masyarakat!
5. Bagaimana pemanfaatan SIG dalam penyebaran suatu penyakit?
No Jawaban Skor
1. Kesehatan lingkungan ialah suatu kondisi lingkungan 2
yang dapat menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dengan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia.
2 Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan adalah 5
sebagai berikut:
1. Tempat umum: hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan
usaha-usaha yang sejenis.
2. Lingkungan pemukiman: rumah tinggal, asrama
atauyang sejenisnya
3. Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri
ataunyang sejenisnya
4. Angkutan umum: kendaraan darat, laut dan udara
yang digunakan untuk umum
5. Lingkungan lainnya: misalnya yang bersifat khusus
seperti lingkungan yang berada dalam keadaan
darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar-besaran, atau tempat yang bersifat khusus
lainnya.
Nilai kalian:
(Skor yang kalian diperoleh / jumlah total skor) x 100
E. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran 4
1.
dengan baik
Saya mampu memahami pengertian kesehatan
2.
lingkungan
Saya mampu menjelaskan sasaran pelaksanaan
3.
kesehatan lingkungan
Saya mampu menjelaskan pemanfaatan SIG untuk
4.
dalam bidang perencanaan kesehatan
Saya mampu menjelaskan pemanfaatan SIG dalam
5.
bidang kesehatan masyarakat
EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
2. Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara
berdaya guna termasuk ke dalam kategori ….
A. jalan arteri
B. jalak kolektor
C. jalan lokal
D. jalan primer
E. jalan sekunder
3. Seseorang melakukan tumpang susun (overlay) pada peta luas lahan dan peta
jumlah penduduk suatu wilayah. Jenis satuan pemetaan baru yang dihasilkan
dari proses tersebut adalah ….
A. peta kepadatan penduduk
B. peta tingkat pengangguran
C. peta pertumbuhan penduduk
D. peta sebaran fungsi lahan
E. peta potensi sumber daya manusia
4. Dalam penetapan tata guna lahan, keadaan tanah, cuaca, iklim dan geologi
termausk ke dalam faktor ….
A. biologis
B. fisik
C. ekonomi
D. institusi
E. sosial
7. Penggunaan citra landsat untuk klasifikasi penggunaan lahan dan penutup lahan
dapat dikategorikan pada detilan tingkat ….
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
8. Unsur interpretasi berupa tingkat kecerahan dan kegelapan suatu objek pada
citra adalah ….
A. warna
B. tekstur
C. pola
D. rona
E. ukuran
10. Udara, air, dan makanan dapat berperan menyebarkan penyakit yang
mengganggu kesehatan. Hal tersebut menunjukkan lingkungan memiliki fungsi
….
A. sebagai reservior
B. sebagai agen
C. medium transisi
D. vektor
E. sumber penyakit
13. Analisis dalam SIG yang digunakan untuk mengkelaskan data spasial atau atribut
menjadi data yang lebih mudah dipahami dan dianalisis merupakan pengertian
dari ….
A. klasifikasi
B. overlay
C. networking
D. buffering
E. interpolasi
14. Analisis dalam SIG yang terdiri atas garis-garis dan titik-titik yang saling
terbentuk sehingga membentuk konetivitas satu dengan lainnya disebut ….
A. analisis klasifikasi
B. analisis overlay
C. analisis networking
D. analisis buffering
E. analisis tiga dimensi
15. Salah satu contoh peta yang menggunakan teknik overlay ialah berikut ini,
kecuali ….
A. peta curah hujan
B. peta kemiringan lereng
C. peta kerapatan vegetasi
D. peta jenis tanah
E. peta jaringan jalan
16. Pemanfaatan SIG dalam bidang sumber daya alam dapat menentukan ….
A. penyebaran, perubahan dan mobilitas penduduk
B. pengolahan dan pemantauan tingkat produktivitas petani
C. pengendalian transportasi dan komunikasi
D. perubahan luas lahan maupun pengolahan
E. lokasi yang cocok untuk dijadikan industri
17. Lingkungan yang sehat harus terbebas dari unsur-unsur yang menimbulkan
gangguan kesehatan, antara lain ….
A. Limbah cair
B. Sampah
C. Air yang tercemar
D. Zat kimia
E. Tempat kerja
18. Sistem Informasi Geografis menurut WHO dalam bidang kesehatan masyarakat
dapat digunakan untuk ….
A. menentukan distribusi geografis penyakit
B. analisis trend spasial dan temporal
C. pemetaan populasi berisiko
D. stratifikasi faktor risiko
E. menentukan lokasi rawan bencana alam
19. Pernyataan:
(1) perencanaan tata guna lahan;
(2) perencanaan kawasan industri
(3) perencanaan perluasan jaringan listrik
KUNCI JAWABAN
1. Jawaban : A
2. Jawaban : A
3. Jawaban : A
4. Jawaban : B
5. Jawaban : B
6. Jawaban : B
7. Jawaban : A
8. Jawaban : D
9. Jawaban : B
10. Jawaban : C
11. Jawaban : A
12. Jawaban : B
13. Jawaban : A
14. Jawaban : C
15. Jawaban : A
16. Jawaban : E
17. Jawaban : B
18. Jawaban : A
19. Jawaban : E
20. Jawaban : D
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Somantri, Lili. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 3. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
Sindhu, Yasinto P. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Yulir, Yulamida. 2013. Geografi untuk SMA Kelas X. Bogor: Yudhistira.
PENYUSUN
SOFYANTO, S.Pd., M.Pd
(SMA NEGERI 15 MEDAN)
DAFTAR ISI
PENYUSUN ......................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... ii
GLOSARIUM .....................................................................................................................................................iv
PETA KONSEP.................................................................................................................................................. v
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1
A. Identitas Modul .............................................................................................................. 1
B. Kompetensi Dasar .......................................................................................................... 1
C. Deskripsi Singkat Materi ............................................................................................... 1
D. Petunjuk Penggunaan Modul ......................................................................................... 2
E. Materi Pembelajaran ...................................................................................................... 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ................................................................................................................ 3
KONSEP WILAYAH DAN PEWILAYAHAN .......................................................................................... 3
A. Tujuan Pembelajaran ..................................................................................................... 3
B. Uraian Materi ................................................................................................................. 3
1. Konsep Wilayah .................................................................................................................................................3
2. Klasifikasi Wilayah ...........................................................................................................................................5
3. Bentuk-bentuk Persekutuan Regional .................................................................................................7
C. Rangkuman .................................................................................................................... 8
D. Penugasan Mandiri ........................................................................................................ 8
E. Penilaian Diri ............................................................................................................... 11
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ............................................................................................................. 12
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH .................................................................... 12
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................... 12
B. Uraian Materi ............................................................................................................... 12
1. Teori Pembangunan Wilayah ................................................................................................................ 12
2. Pertumbuhan Wilayah .............................................................................................................................. 21
C. Rangkuman .................................................................................................................. 23
D. Penugasan Mandiri ...................................................................................................... 25
E. Latihan Soal ................................................................................................................. 25
F. Penilaian Diri ............................................................................................................... 27
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ............................................................................................................. 28
PERENCANAAN DAN TATA RUANG WILAYAH NASIONAL, PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA ................................................................................................................................... 28
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................................................... 28
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iii
Modul Geografi Kelas XII KD 3.1 dan 4.1
GLOSARIUM
Wilayah
Satu kesatuan unit geografis yang antarbagiannya mempunyai keterkaitan secara
fungsional
Pewilayahan
Pendelineasian unit geografis berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas
hubungan fungsional antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya
Generic Region
Penggolongan wilayah menurut jenisnya yang menekankan pada jenis wilayah, seperti
iklim, topografi, vegetasi, dan fisiografi
Specific Region
Wilayah tunggal, yang mempunyai ciri-ciri geografis tertentu/khusus terutama yang
ditentukan oleh lokasi absolut dan lokasi relatifnya
Uniform Region
Suatu wilayah yang didasarkan atas keseragaman atau kesamaan dalam kriteria-kriteria
tertentu
Nodal Region
Suatu wilayah yang diatur beberapa pusat-pusat kegiatan yang saling dihubungkan oleh
jalur transportasi antara satu dengan yang lainnya
Tata Ruang
Ekspresi geografi yang mencerminkan lingkup kebijakan yang dibuat masyarakat terkait
dengan ekonomi, social dan kebudayaan
Perencanaan
Suatu proses menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah yang diperlkan dalam
mencapai tujuan
Penataan Ruang
Suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 3 X 4 JP
Judul Modul : Konsep Wilayah dalam Perencanaan Tata Ruang
B. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami konsep wilayah dan pewilayahan dalam perencanaan tata ruang
wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota
4.1 Membuat peta pengelompokan penggunaan lahan di wilayah kabupaten/kota/
provinsi berdasarkan data wilayah setempat
Kerjakan soal evaluasi pada akhir modul ini untuk mengetahui ketuntasan
penguasaan materi kalian
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP WILAYAH DAN PEWILAYAHAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini Anda diharapkan mampu memahami konsep
wilayah dan pewilayah secara mandiri
B. Uraian Materi
Sumber: https://i0.wp.com/foresteract.com/wp-content/uploads/2016/11/Contoh-Potret-Udara-
via-resellercitrasatelit.files_.wordpress.com_.jpg
1. Konsep Wilayah
Menurut Taylor bahwa Wilayah adalah suatu daerah tertentu di
permukaan bumi yang dapat dibedakan dengan daerah tetangganya atas
dasar kenampakan karakteristik yang menyatu. Sedangkan menurut
Rustiadi bahwa wilayah adalah unit geografis dengan batas-batas spesifik
tertentu di mana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain
saling berinteraksi secara fungsional. Batasan wilayah tersebut tidak selalu
dengan kenampakan fisik dan pasti, melainkan bersifat dinamis.
Wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang antarbagiannya
mempunyai keterkaitan secara fungsional. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan
pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit geografis
berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah
pewilayahan untuk tujuan pengembangan/ pembangunan/ (development). Tujuan
pembangunan terkait dengan lima kata kunci, yaitu: (a) pertumbuhan; (b)
penguatan keterkaitan; (c) keberimbangan; (d) kemandirian; dan (e) keberlanjutan.
Definisi "region" atau lazim disebut wilayah dalam geografi masih dilihat
dari sudut pandang dan kepentingan masing-masing. Wilayah dapat diartikan
sebagai bagian permukaan bumi yang memilki batas-batas dan ciri-ciri tersendiri
berdasarkan lingkup pengamatan atas satu atau lebih fenomena atau kenampakan
tertentu. Mas Sukoco (1985:45) mengungkapkan bahwa region dapat mempunyai
bermacam-macam arti. Suatu wilayah atau region bukan hanya suatu unit geografis,
namun boleh jadi suatu unit penggunaan lahan, unit permukiman, unit produksi,
unit perdagangan, unit transportasi, atau unit komunikasi.
Secara umum region/wilayah dapat diartikan sebagai bagian permukaan
bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu dari daerah sekitarnya (Bintoro,
1979). Batasan tersebut sesuai dengan pendapat Fisher (1975), yang
mengemukakan bahwa suatu konsep region memandang suatu daerah sebagai
suatu wilayah/tata ruang yang mempunyai ciri-ciri khas yang kurang lebih sama
(homogen) dan dengan segera dapat dibedakan dari daerah-daerah lain bagi
keperluan perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan tertentu.
Konsep region/wilayah berubah-ubah dan mengalami perkembangan,
sehingga muncul beberapa pengertian wilayah yang kadang-kadang berbeda
sebagai akibat proses klasifikasi yang berbeda pula, seperti: uniform region dan
nudol nodal region. Namun pada prinsipnya region lebih dititikberatkan sebagai
suatu wilayah yang mempunyai ciri-ciri keseragaman gejala internal (internal
uniformity) yang membedakan wilayah yang bersangkutan dari wilayah lainnya.
Ciri-ciri yang merupakan internal uniformity ini dapat berupa gejala fisik, seperti
keseragaman vegetasi, keseragaman iklim, relief permukaan tanah atau yang
lainnya. Dapat pula berupa gejala non fisik, seperti bentuk aktivitas dalam
perekonomian, adat istiadat, bentuk pemerintahan, pola permukiman dan lain-
lainnya. Region dengan dasar internal uniformity ini biasanya disebut dengan
formal region.
Di samping itu suatu region dapat juga dilihat sebagai bagian dari suatu
sistem yang lebih menekankan pada bagaimana suatu region saling berhubungan
dengan region lain, dalam hal ini region tersebut disebut functional region, misalnya
interaksi antara wilayah perkotaan sebagai pusat industri dan jasa dengan wilayah
perdesaan sebagai penyedia sumber bahan mentah dan tenaga kerja bagi
perkotaan.
Karena sifatnya yang demikian maka formal region relatif bersifat statis,
sedang functional region lebih dinamis (Suparmat, 1989:1), hal ini wajar karena
fungsi suatu wilayah dalam hubungannya dengan wilayah lain selalu berubah dan
mengalami perkembangan.
Dalam perkembangan selanjutnya dikenal pula istilah-istilah "sub region"
atau "sub unit", dari masing-masing daerah atau region, misalnya daerah dataran
banjir, daerah lereng gunung api, dan dataran pantai (Mas Sukoco, 1985:45).
2. Klasifikasi Wilayah
Ada beberapa istilah yang di Indonesia mempunyai pengertian yang serupa
dengan konsep wilayah, seperti: divisi, distrik, zone, realm, bentang lahan, dan lain-
lainnya. Wilayah merupakan bagian dari permukaan bumi yang mempunyai
persamaan-persamaan tertentu, yang dapat dibedakan dari wilayah sekitarnya.
Semula penggolongan wilayah hanya didasarkan pada ciri-ciri alamiah saja (natural
feature), kemudian ditambah dengan suatu kenampakan tunggal (single feature),
seperti iklim, topografi, vegetasi, morfologi, dan lain-lainnya.
Geographical Association (1937) mengaklasifikasikan wilayah sebagai
berikut:
a. Generic Region: yaitu penggolongan wilayah menurut jenisnya yang
menekankan pada jenis wilayah, seperti iklim, topografi, vegetasi, dan fisiografi.
Misalnya wilayah vegetasi, dalam hal ini lebih ditekankan kepada jenis
perwilayahannya saja.
utama.
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
Latihan Soal.
(Sumber: https://www.mongabay.co.id/2020/04/23/ini-usaha-meningkatkan-
produktivitas-udang-dengan-prinsip-keberlanjutan-di-tengah-pandemi/)
NO JAWABAN SKOR
Karakteristik Wilayah
- Tambak udang 3
1 - Laut
- Hutan mangrove
Wilayah Alami
- Laut
- Hutan mangrove
3
2
Wilayah Buatan
- Tambak udang
Karakteristik wilayah tersebut terdapat hutan mangrove, laut dan
tambak udang yang menjadi homogenitas masing-masing. Ditinjau dari
kriterianya, ada wilayah fisik/alam (laut & hutan mangrove) dan
kriteria sosial budaya (tambak udang). Berdasarkan Geographical 4
3
Association maka kriteria tersebut termasuk pada Uniform Region.
Wilayah geografis tersebut yang seragam berdasarkan kriteria tertentu
yang dibedakan dengan daerah tetangganya.
10
Total skor
Nilai kalian:
(Skor yang kalian diperoleh / jumlah total skor) x 100
E. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran I
1.
dengan baik
2. Saya mampu memahami pengertian wilayah
3. Saya mampu menentukan klasifikasi wilayah
Saya mampu mengindentifikasi bentuk-bentuk
4.
persekutuan regional
Saya mampu menyelesaikan latihan soal dengan
5.
jujur
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN WILAYAH
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu memahami konsep
Pembangunan dan Pertumbuhan Wilayah.
B. Uraian Materi
Tahukah Anda, mengapa Ibu kota Jakarta akan dipindahkan ke Pulau
Kalimantan? Ada kajian teorinya lho!
(Sumber: https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/04/presiden-jokowi-yakin-
tahun-2023-ibu-kota-indonesia-sudah-pindah-ke-kalimantan-timur?page=all)
W.W. Rostow; (2) dari mashab analitis antara lain teori Adam Smith, Harrod Domar,
dan Solow Swan; dan (3) merupakan gabungan dari mashab historis dengan
mashab analitis, seperti teori Schumpeter dan lain-lain. Pada kesempatan ini tidak
semua teori perkembangan wilayah dibahas, namun mudah-mudahan yang dibahas
di sini dapat mewakili sejumlah teori-teori yang ada dan dapat memberikan
wawasan tentang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi wilayah.
Beberapa teori tersebut adalah: Control Theories, Teori Ketergantungan,
Teori Perkembangan Wilayah dari Rostow, dan Teori Tiga Gelombang dari Toffler.
a. Control Theories
Control theories meliputi dua teori, yaitu (1) determinisme lingkungan alam,
dan (2) determinisme kebudayaan (Suparmat, 1989:12).
1) Teori Determinisme Lingkungan Alam (Physical Environment Determinism).
Teori ini berpandangan bahwa pengaruh lingkungan alam sangat kuat
terhadap perkembangan masyarakat suatu wilayah atau negara. Pengaruh
ini dapat positif, bisa juga negatif. Misalnya beberapa negara yang terletak di
daerah tropis akan menghadapi masalah-masalah seperti: adanya
temperatur yang panas dalam melemahkan energi dan aktivitas kerja
masyrakat; banyaknya hujan mengakibatkan terbentuknya rawa-rawa dan
genangan air yang merupakan tempat yang ideal bagi berbagai sumber
penyakit, dan lain-lain. Bahkan Ellsworth Huntington (1961) berpendapat
bahwa lingkungan alam sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan
manusia, lebih lanjut dikatakan bahwa iklim merupakan kunci dari
kebudayaan manusia. Dalam batas-batas tertentu memang lingkungan alam
berpengaruh terhadap tingkat perkembangan wilayah, namun suatu
kenyataan yang tidak bisa dipungkiri ialah bahwa ada beberapa negara yang
mempunyai kondisi lingkungan alam yang kurang menguntungkan dapat
pula berkembang pesat. Hal ini bisa terjadi karena adanya faktor-faktor lain
yang juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu negara, yaitu faktor
kemampuan akal pikiran manusia yang dimanifestasikan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologinya.
2) Determinisme Lingkungan Kebudayaan (Cultural Determinism) yang
beranggapan bahwa perbedaan suatu bangsa akan sangat berpengaruh
terhadap tingkat kemajuan suatu wilayah. Teori ini memandang bahwa
segala sesuatu akan bisa dicapai dengan menggunakan akal pikiran
manusia, dan nilai keberhasilan pembangunan diukur dari segi pencapaian
materi yang dimilikinya.
c. Teori Rostow
dan II, sedangkan peradaban bangsa-bangsa yang telah maju terutama berada
dalam gelombang II dan III. Dewasa ini Indonesia dengan pembangunan
berencananya, berusaha untuk "tinggal landas" memasuki peradaban
gelombang II untuk menjadi negara industri baru, mungkin seperti yang
dicontohkan oleh negara-negara industri baru (New Emerging Industrialized
Countries), seperti Taiwan, Singapura, Korea Selatan, dan China.
e. Teori Interaksi Wilayah
Perkembangan wilayah tidak berjalan serentak, ada yang berkembang pesat namun
ada pula yang berjalan lambat. Perkembangan wilayah ini terkait dengan interaksi
antar wilayah. Beberapa komponen yang mempengaruhi interaksi wilayah antar
alain adalah jumlah penduduk, jarak dan jumlah jaringan jalan yang
menghubungkan antar wilayah. Kekuatan interaksi wilayah dapat dibandingkan
dengan menggunakan teori grafik, model gravitasi dan teori titik henti.
1) Teori Grafik
Salah satu komponen penting interaksi antar wilayah adalah infrastruktur
berupa jaringan jalan. Makin banyak jaringan jalan yang menghubungkan antar
kota maka alternatif distribusi penduduk, barang dan jasa makin lancar. Anda
tentu sependapat bahwa antara satu wilayah dan wilayah lain senantiasa
dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola jaringan
transportasi. Tingkat kompleksitas jaringan yang menghubungkan berbagai
wilayah merupakan salah satu indikasi kuatnya arus interaksi.
Sebagai contoh, dua wilayah yang dihubung kan dengan satu jalur jalan tentunya
memiliki kemungkinan hubungan penduduknya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan dua wilayah yang memiliki jalur transportasi yang lebih banyak.
= Indeks konektivitas
e = Jumlah jaringan jalan
v = Jumlah kota
Jawab :
a) Wilayah A
- Jumlah jaringan jalan (e) = 9
- Jumlah kota (v) = 6
-
b) Wilayah B
- Jumlah jaringan jalan (e) = 10
- Jumlah kota (v) = 7
-
c) Berdasarkan nilai konektivitasnya, potensi interaksi antarkota di wilayah A
lebih tinggi jika dibandingkan wilayah B. Hal tersebut terjadi dengan catatan
kondisi alam, sosial, serta kualitas prasarana jalan antara kedua wilayah
relatif sama.
2) Teori Gravitasi
Teori Gravitasi kali pertama diperkenalkan dalam disiplin ilmu Fisika oleh Sir
Issac Newton (1687). Inti dari teori ini adalah bahwa dua buah benda yang
memiliki massa tertentu akan memiliki gaya tarik menarik antara keduanya
yang dikenal sebagai gaya gravitasi. Kekuatan gaya tarik menarik ini akan
berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Secara matematis,
model gravitasi Newton ini dapat diformulasikan sebagai berikut.
Keterangan :
G : Kekuatan gravitasi antara dua benda (cm/det)²
g : Tetapan gravitasi Newton, besarnya
: Massa benda A (gram)
: Massa benda B (gram)
: Jarak antara benda A dan B
Model gravitasi Newton ini kemudian diterapkan oleh W.J. Reilly (1929), seorang
ahli geografi untuk mengukur kekuatan interaksi keruangan antara dua wilayah
atau lebih. Berdasarkan hasil penelitiannya, Reilly berpendapat bahwa kekuatan
interaksi antara dua wilayah yang berbeda dapat diukur dengan memerhatikan
faktor jumlah penduduk dan jarak antara kedua wilayah tersebut. Untuk
mengukur kekuatan interaksi antarwilayah digunakan formulasi sebagai
berikut.
Contoh soal:
Perhatikan gambar suatu wilayah A, B dan C di bawah ini
A= 20.000
B=30.000 C=40.000
.
Kekuatan interaksi wilayahnya A dan B atau antara B dan C yang lebih besar
interaksinya?
Diketahui :
= 20.000 jiwa
= 30.000 jiwa
= 40.000 jiwa
= 50 km
= 100 km
k =1
Jawab :
maka
maka
Menurut teori ini jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat perdagangan
(atau pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding
lurus dengan jarak antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding
terbalik dengan satu ditambah akar kuadrat jumlah penduduk dari kota atau
wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi jumlah penduduk kota yang lebih
sedikit penduduknya. Formulasi Teori Titik Henti adalah sebagai berikut.
: Jarak lokasi titik henti, diukur dari kota atau wilayah yang jumlah
penduduknya lebih kecil (dalam hal ini kota A)
: Jarak Kota A dan B
: Jumlah penduduk kota yang lebih kecil (kota A)
: Jumlah penduduk kota yang lebih besar (kota B)
K : Konstanta = 1
Contoh soal:
Kota A memiliki jumlah penduduk 20.000 jiwa, sedangkan kota B 80.000 jiwa.
Jarak antara kedua kota tersebut adalah 100 kilometer. Di manakah lokasi pusat
perdagangan yang tepat dan strategis agar terjangkau oleh penduduk setiap kota
tersebut?
Diketahui :
= 90 km
: 20.000 jiwa
: 80.000 jiwa
K = 1
Ditanyakan : titik henti ?
2. Pertumbuhan Wilayah
Wilayah dapat berkembang dengan pesat, baik dari segi ekonomi, politik, dan
budaya karena adanya pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan merupakan suatu
magnet sebagai penarik dan juga sebagai pendorong perkembangan suatu wilayah.
Pusat pertumbuhan wilayah dapat terbentuk secara alami maupun secara
terencana. Wilayah selalu berkaitan dengan pengelolaan dan penataan ruang yang
didalamnya terdapat pertumbuhan pembangunan baik dibidang fisik, sosial,
ekonomi, dan budaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya pusat
pertumbuhan wilayah antara lain sebgai berikut :
a. Faktor fisik
Faktor fisik sangat mempengaruhi perkembangan pusat pertumbuhan wilayah.
Faktor fisik meliputi topografi, iklim, keadaan tanah, keadaan air, dan
sebagainya. Kondisi fisik suatu wilayah yang memenuhi syarat-syarat tertentu
untuk pengembangan wilayah akan lebih cepat berkembang. Misalnya , topografi
datar, ketersediaan air mencukupi, kondisi tanah stabil, terhindar dari banjir,
tanah longsor, genpa dan sebagainya, maka wilayah tersebut akan lebih cepat
berkembang.
b. Faktor pengambil kebijakan
Tidak semua wilayah dapat berkembang sesuai dengan yang diinginkan,
meskipun dari beberapa faktor yang sangat mendukung. Perencanaan
pembangunan terhadap perkembangan wilayah juga turut menentukan
perkembangan suatu wilayah. Kebijakan-kebijakan yang diambil haruslah
menguntungkan bagi perkembangan wilayah seperti kebijakan penggunaan
lahan, rencana dalam ruang wilayah, pengendalian pemanfaatan lahan, dan
sebagainya.
c. Faktor ekonomi
Setiap wilayah memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda. Misalnya , suatu
wilayah tidak mampu menyediakan kebutuhan seperti bahan pangan. Sementara
wilayah yang lain memiliki potensi untuk penyediaan bahan pangan, begitu
sebaliknya. Maka akan terjadi hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi.
d. Faktor sosial
Suatu wilayah dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan wilayah apabila
wilayah tersebut kondisi pendidikan, pendapatan, dan kesehatan masyarakatnya
lebih terjamin bila dibandingkan dengan wilayah yang lain. Kondisi pendidikan,
pendapatan, dan kesehatan dapat terbentuk secara alami yaitu masyarakat
mulai sadar akan kebutuhan tersebut dan secara terencana, yaitu terdapat
perencanaan mengenai pembangunan dan peningkatan pendidikan ,
pendapatan, dan kesehatan.
e. Faktor sarana pendukung
Ketersediaan sarana pendukung seperti jaringan, jenis transportasi, sarana
ekonomi, pendidikan, dan fasilitas lainnya berperan dalam pengembangan
wilayah. Semakin meningkatnya perkembangan wilayah menuntut adanya
peningkatan sarana pendukung. Dengan tersedianya sarana pendukung
tersebut, dapat mendukung perekonomian suatu wilayah. Sarana pendukung
memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan ekonomi, misalnya
transportasi memudahkan dalam distribusi barang dan memudahkan mobilitas
penduduk. Pasar dan mal memberikan kemudahan dalam kegiatan jual beli,
transaksi, memasarkan hasil produksi, dan sebagainya. Wilayah-wilayah yang
ada tidak tumbuh dalam waktu yang bersamaan, jangka waktu yang berbeda,
perkembangan yang berbeda, dan tingkat keteraturan yang berbeda pula.
Kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil
menyebabkan pembangunan tidak hanya terpusat pada Pulau Jawa saja. Untuk
pemerataan pembangunan, dibentuklah perwilayah yang terdiri atas
beberapa provinsi. Provinsi-provinsi tersebut saling berkaitan antara satu
dan yang lainnya dan dapat mendukung kegiatan di provinsi lainnya,
misalnya dibidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Untuk mendukung
pembangunan di Indonesia, maka dibentuklah koridor ekonomi. Koridor
ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi dan keunggulan
masing-masing wilayah.
Suatu pusat pertumbuhan akan memberikan pengaruh pada wilayah
sekitarnya. Pengaruh yang ditimbulkan dari pusat pertumbuhan yang
berkembang di suatu wilayah sebagai berikut.
a. Pemusatan Sumber Daya Manusia
Munculnya pusat pertumbuhan di suatu wilayah akan menarik tenaga
kerja yang banyak. Para pekerja dari luar wilayah akan pindah dan
menetap di wilayah pusat pertumbuhan sehingga terjadi pemusatan
penduduk atau sumber daya manusia. Arus migrasi penduduk dari
daerah pedesaan menuju pusat pertumbuhan atau kota di Indonesia
menunjukkan peningkatan seiring dengan perkembangan pusat
pertumbuhan atau kota itu. Sebagai contoh, penambangan batu bara di
wilayah Kalimantan memerlukan banyak tenaga kerja dari luar wilayah.
b. Perkembangan Ekonomi
Pusat pertumbuhan yang muncul di suatu wilayah akan meningkatkan
kegiatan perekonomian di wilayah itu. Kesempatan kerja yang banyak
dari berbagai bidang dan arus barang kebutuhan hidup berdampak pada
perkembangan usaha-usaha ekonomi lain. Sebagai contoh, munculnya
C. Rangkuman
• Teori Perkembangan Wilayah terdiri dari Control Theories, Teori
Ketergantungan, Teori Rostow, dan Teori Tiga Gelombang (Toffler) dan
Teori Interaksi Wilayah.
• Teori Interaksi Wilayah: Teori Grafik; Teori Gravitasi; Teori Titik Henti
(Breaking Point Theory)
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
1. Bagaimana teori Teori Ketergantungan (Dependency Theory) sehingga
memiliki kelemahan
2. Tuliskan kelima fase pembangunan ekonomi menurut Rostow
3. Perbedaan suatu bangsa akan sangat berpengaruh terhadap tingkat
kemajuan suatu wilayah merupakan isi dari teori dari ….
4. Teori apa yang dapat menentukan lokasi pembangunan berdasarkan
jumlah penduduk dan jarak
5. Uraikan factor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan wilayah
No Jawaban Skor
Kelemahan Teori Ketergantungan (Dependency Theory):
Mengabaikan tentang penyebab terjadinya keterbelakangan dan
ketergantungan adalah karena factor kolonialisme dan integrasi
1 dari negara-negara berkembang ke dalam sistem ekonomi 4
kapitalisme dunia. Mengabaikan faktor-faktor internal, seperti
faktor sosial budaya, dan pola perilaku masyarakat sebagai suatu
faktor penyebab penting dari keterbelakangan dan penghambat
pembangunan di negara-negara berkembang
Fase Pembangunan ekoomi menurut Teori Rostow
a. Masyarakat Tradisional (The Traditional Community);
b. Prasyarat untuk Lepas Landas (The Preconditions for Take Off);
2 4
c. Lepas Landas (The Take Off);
d. Gerakan ke Arah Kedewasaan (The Drive to Maturity);
e. Masa Konsumsi Tinggi (The Age Off Hight Mass Consumption)
3 Control theories pada determinisme kebudayaan 4
Teori Interaksi wilayah yang terdiri dari:
4 a. Teori Grafik; 4
b. Teori Gravitasi;
c. Teori Titik Henti (Breaking Point Theory)
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya pusat pertumbuhan
5 wilayah: fisik; pengambilan kebijakan; ekonomi; social; sarana 4
pendukung;
Total skor 20
Nilai kalian:
(Skor yang kalian diperoleh / jumlah total skor) x 100
F. Penilaian Diri
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PERENCANAAN DAN TATA RUANG WILAYAH NASIONAL,
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini, Anda diharapkan dapat mamahami rencana
dan tata ruang wilayah.
B. Uraian Materi
1. Tata Ruang
a. Pengertian Tata Ruang dan Penataan Ruang
Tata ruang merupakan bentuk dari susunan pusatpusat
permukiman dan sistem jaringan sarana prasarana pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat (struktur ruang) yang
peruntukannya terbagi bagi ke dalam fungsi lindung dan
budidaya (pola ruang). Proses perencanaan dari tata ruang,
pemanfaatannya dan pengendaliannya, yang dilakukan secara
sistematik disebut penataan ruang.
b. Asas dan Tujuan Penataan Ruang
Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
ditegaskan bahwa penataan ruang diselenggarakan berdasarkan
asas:
- Keterpaduan. Keterpaduan adalah bahwa penataan ruang
diselenggarakan dengan mengintegrasikan berbagai
kepentingan yang bersifat lintas sektor, lintas wilayah, dan
lintas pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan antara
lain, adalah pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
kabupaten/kota.
Tata ruang adalah wujud dari struktur ruang dan pola ruang.
Sementara perencanaan adalah suatu proses menetapkan suatu tujuan dan
memilih langkah yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Secara
resmi di Indonesia, perencanaan tata ruang merupakan bagian dari
proses penataan ruang. Penataan ruang adalah suatu sistem proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
desa. Tidak hanya sekedar perspektif teknik yang sempit, perencanaan tata
ruang melibatkan semua lapisan masyarakat dengan pertimbangan semua
orang berperan di tiap lokasi tempat tinggal, kerja, dan lingkungannya.
Perencanaan tata ruang diartikan sebagai pemikiran kritis terhadap tempat
dan ruang sebagai dasar melakukan kegiatan atau intervensi.
dari pemegang hak atas tanah. Dalam pemanfaatan ruang pada ruang yang
berfungsi lindung, diberikan prioritas pertama bagi Pemerintah dan
pemerintah daerah untuk menerima pengalihan hak atas tanah dari
pemegang hak atas tanah jika yang bersangkutan akan melepaskan haknya.
Selamat, kalian telah selesai mempelajari uraian materi pada kegiatan pembelajaran 3
ini, silahkan baca rangkuman dan mencoba mengerjakan penugasan mandiri, latihan
soal dan penialian diri
C. Rangkuman
• Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
• Tata ruang adalah wujud dari struktur ruang dan pola ruang.
• Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten adalah rencana tata ruang yang
bersifat umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari
RTRWN, yang berisi tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah
kabupaten, rencana struktur ruang wilayah kabupaten; rencana pola ruang
wilayah kabupaten; penetapan kawasan strategis kabupaten; arahan
pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; dan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah kabupaten
D. Penugasan Mandiri
Dampak apa sajakah yang ditimbulkan dari perencanaan tata ruang Ibukota
Indonesia di Pulau Kalimantan?
E. Latihan Soal
1. Tuliskan pengertian perencanaan tata ruang!
2. Tuliskan UU yang mengatur tentang Tata Ruang Wilayah Nasional,
Provinsi dan Kabupaten/Kota!
3. Tentukan 5 permasalahan dalam penerapan tata ruang wilayah!
No Jawaban Skor
1 Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk
menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi 3
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
2 Undang Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 2
3 Permasalahan dalam penerapan tata ruang wilayah di Indonesia
• Kebijakan dan Integritas Kepala Daerah
• Pembiayaan dan Tenaga/Ahli/Kepakaran
• Tingkat ketelitian dan keterbukaan Data Base
• Konflik kepentingan
• Ekonomi
5
• Sosial Budaya
• Kelestarian Lingkungan Hidup
• Politik
• Pertumbuhan penduduk
• Keamanan
• Optimalisasi peran institusi
Total skor 10
Nilai kalian:
(Skor yang kalian diperoleh / jumlah total skor) x 100
F. Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!
Jawaban
No Pernyataan
Ya Tidak
Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran 3 dengan
1.
baik
2. Saya mampu menguraikan istilah-istilah dalam tata ruang
Saya mampu memahami perundang-undangan tentang tata
3.
ruang wilayah
Saya mampu mengerjakan tugas mandiri dengan penuh
4.
tanggungjawab
6. Saya mampu mengerjakan latihan soal dengan jujur
EVALUASI
1. Jumlah penduduk kota X = 4.000.000 jiwa dan jumlah penduduk kota Y = 1.000.000
jiwa, sedangkan jarak antar ke kota tersebut 60 km, maka seorang pengusaha akan
membangun usahanya sejauh ...
A. 40 km dari Y
B. 40 km dari X
C. 20 km dari Y
D. 20 km dari X
E. 10 km dari Y
3. Penduduk kota A = 125.000 jiwa, kota B = 5.000 jiwa. Jarak kota A ke kota B = 15
Km. Jika antar kota A dan kota B akan didirikan pusat perbelanjaan, maka lokasi
ideal ada pada jarak...
A. 3 Km dari kota A
B. 3 Km dari kota B
C. 3 Km dari kota B
D. 2,5 Km dari kota A
E. 2,5 Km dari kota B
4. Penduduk kota A = 5.000.000 jiwa, kota B = 200.000 Jiwa. Sedangkan jarak kota A ke
kota B = 60 km. Jika antara kota A dan Kota B didirikan rumah sakit, maka lokasi
ideal yang tepat adalah ... .
A. 10 km dari A
B. 10 km dari B
C. 20 km dari B
D. 25 km dari B
E. 40 km dari B
5. Penduduk kota A berjumlah 18.000 jiwa, kota B = 2.000 jiwa. Jarak kota A ke kota B
adalah 20 Km. Jika pemerintah membangun sekolah, lokasi ideal yang baik
berdasarkan teori titik henti adalah...
A. 4 Km dari kota A
B. 5 Km dari kota B
C. 10 Km dari kota A
D. 16 Km dari kota A
E. 18 Km dari kota B
6. Jumlah penduduk kota A adalah 4.000 orang, kota B adalah 1.000 orang. Jarak antara
kota A ke B adalah 21 kilometer. Titik kilometer tempat pembangunan kompleks
pertokoan terbaik menurut teori titik henti adalah….
A. 3 kilometer ke kota A
B. 3 kilometer dari kota B
C. 5 kilometer ke kota A
D. 7 kilometer dari kota B
E. 7 kilometer ke kota A
7. Pernyataan :
(1) kaya dengan sumber daya alam
(2) sarana dan prasarana transportasi yang memadai
(3) kondisi iklim yang bervariasi
(4) sumberdaya manusia yang baik
(5) luas wilayah yang cukup
8. Pengembangan kota seperti gambar akan lebih pesat pemekarannya kearah ...
karena ... .
10. Daerah angka 4 dan 5 menurut teori konsentris seperti gambar menunjukkan ... .
11. Pernyataan:
1) Tingkat pendidikan
2) Jumlah penduduk
3) Jarak dua wilayah
4) Mata pencaharian penduduk homogen
Faktor yang menentukan kekuatan interaksi dua wilayah terdapat pada angka….
A. 1) dan 3)
B. 1) dan 2)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
12. Pernyataan :
(1) pusat kebudayaan
(2) sarana transportasi memadai
(3) banyaknya pengangguran
(4) tinginya kualitas penduduk
(5) kaya sumber daya alam
Faktor penyebab satu wilayah menjadi pusat pertumbuhan terdapat pada angka ... .
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
13. Kota X surplus perangkat elektronik dan minus beras. Kota Y surplus beras dan
minus perangkat elektronik. Interaksi kota X dan kota Y melemah dengan adanya
kota Z yang surlus perangkat elektronik dan beras murah. Faktor interaksi
antarkota tersebut menurut Edward Ullman adalah ... .
A. saling membutuhkan
B. saling intervensi
C. kemampuan spasial
D. perbedaan region
E. perpindahan kemampuan
14. Wilayah angka 1 dan 5 seperti gambar teori konsentris difungsikan untuk ... .
C 6 D 11 C
1
B 7 B 12 D
2
E 8 E 13 B
3
B 9 B 14 A
4
B 10 C 15 B
5
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, John W., 1963, Economic Geography, New Jersey, Prentice-Hall, Inc.
Hanafiah, T. 1982. Pendekatan Wilayah dan Pembangunan Perdesaan. Bogor: IPB
Bogor.
Rostow, W.W., 1971, The Stages of Economic Development, Cambrige: the
University Press.
Sandy, I Made. 1987. Iklim Regional Indonesia, Jurusan Geografi FMIPA
Universitas Indonesia, Jakarta UI Press.
Shindu P, Yashinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Strahler, Artur N, Alan H. Strahler. 1987. Modern Physical Geography, John Wiley & Sons,
New York.
Sumaatmadja, Nursid, (1988), Studi geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa
Keruangan, Bandung: Alumni.
Sumarmi, & Soekamto, Hadi, (1999), Geografi Regional Dunia, Dirjen Dikdasmen:
PPPG IPS & PMP Malang.
Toffler, A., (1980), The Third Wave, London, Pan Book Ltd.
Wheeler, J., & Muller, P. O., (1981), Economic Geography, John Wiley & Sons., New
York.
POLA KERUANGAN
DESA DAN KOTA
GEOGRAFI
KELAS XII
PENYUSUN
ARDIANSYAH PARAMITA, S.HUT, M.PD
SMA INSAN KAMIL BOGOR
DAFTAR ISI
PENYUSUN ......................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................................... ii
GLOSARIUM .....................................................................................................................................................iv
PETA KONSEP.................................................................................................................................................. v
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1
A. Identitas Modul ..............................................................................................................1
B. Kompetensi Dasar ..........................................................................................................1
C. Deskripsi Singkat Materi ...............................................................................................1
D. Petunjuk Penggunaan Modul .........................................................................................2
E. Materi Pembelajaran ......................................................................................................2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ................................................................................................................ 3
STRUKTUR DAN POLA KERUANGAN DESA ...................................................................................... 3
A. Tujuan Pembelajaran .....................................................................................................3
B. Uraian Materi .................................................................................................................3
C. Rangkuman ....................................................................................................................8
D. Penugasan Mandiri.........................................................................................................8
E. Latihan Soal ...................................................................................................................8
F. Penilaian Diri ...............................................................................................................11
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ............................................................................................................. 12
STRUKTUR DAN POLA KERUANGAN KOTA .................................................................................. 12
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................12
B. Uraian Materi ...............................................................................................................12
C. Rangkuman ..................................................................................................................19
D. Penugasan Mandiri.......................................................................................................19
E. Latihan Soal .................................................................................................................19
F. Penilaian Diri ...............................................................................................................22
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ............................................................................................................. 23
INTERAKSI DESA DAN KOTA DALAM PEMERATAAN PEMBANGUNAN ......................... 23
A. Tujuan Pembelajaran ...................................................................................................23
B. Uraian Materi ...............................................................................................................23
C. Rangkuman ..................................................................................................................26
D. Penugasan Mandiri.......................................................................................................26
E. Latihan Soal .................................................................................................................26
F. Penilaian Diri ...............................................................................................................29
EVALUASI ....................................................................................................................................................... 30
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iii
Modul Geografi Kelas XII KD 3.2 dan 4.2
GLOSARIUM
Desa
kesatuan masyarakat umum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Interaksi
merupakan kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih yang menimbulkan
sesuatu kenyataan yang baru dalam wujud tertentu
Kawasan
daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan,
industri, dan sebagainya
Kawasan Perkotaan
kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi
Kota
daerah pemusatan penduduk dengan kepadatan tinggi serta fasilitas modern dan
sebagian besar penduduknya bekerja di luar pertanian
Pembangunan
usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh suatu
wilayah tertentu yang memperhatikan segala aspek kehidupan masyarakat
Wilayah
daerah (kekuasaan, pemerintahan, pengawasan, dan sebagainya); lingkungan daerah
(provinsi, kabupaten, kecamatan)
PETA KONSEP
POLA KERUANGAN
DESA DAN KOTA
USAHA
PERMASALAHAN PERMASALAHAN
PEMERATAAN
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 3 x 4 jp
Judul Modul : Pola Keruangan Desa dan Kota
B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta
kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
4.2 Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota
yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan / atau diagram
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat
uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
STRUKTUR DAN POLA KERUANGAN DESA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini kalian diharapkan mampu menjelaskan
struktur keruangan desa dengan benar dan menjelaskan perkembangan pola
keruangan desa dengan benar
B. Uraian Materi
Apa yang terlintas oleh pikiran kalian melihat kedua gambar dibawah ini?
Apa yang menjadi ciri khas dari gambar tersebut ?
1. Ciri-ciri Desa
Berdasarkan UU No 6 tahun 2014 tentang desa, desa didefinisikan sebagai
kesatuan masyarakat umum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/ atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Ciri-ciri desa adalah sebagai berikut.
a. Perbandingan lahan dengan penduduk. Jumlah penduduk desa bisa dikatakan
lebih sedikit apabila dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di kota
sehingga lahan di desa lebih luas dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lain
seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan lain-lain.
b. Lapangan pekerjaan dominasi di bidang pertanian. Sebagian besar penduduk
bermata pencaharian sebagia petani. Pengaruh teknologi belum terlalu besar.
Ini disebabkan karena minimnya tingkat Pendidikan, tidak tersedianya lahan
pekerjaan lain, lahan yang tersedia untuk pertanian masih luas, dan
kemampuan turun menurun di bidang pertanian.
c. Hubungan kekerabatan masih erat. Kehidupan masyarakat desa masih
berdasar asas kekerabatan dan kekeluargaan.
d. Tradisi yang berlaku masih dianut dengan teguh. Tradisi ini dipandang penting
karena dianggap sebagai pedoman hidup dan bersikap dan berprilaku.
2. Potensi Desa
a. Potensi sumber daya alam
1) Lokasi desa, lokasi desa dapat menjadi indikator bagi perkembangan desa
tersebut. Desa yang berada pada lokasi strategis memiliki potensi untuk
lebih berkembang dan maju dibandingkan desa yang terletak di daerah
terpencil
2) Luas desa, wilayah desa meliputi luas lahan pertanian, permukiman, dan
penggunaan lahan lainnya.
3) Keadaan tanah, keadaan tanah dapat mencirikan kesuburan lahan
pertanian.
4) Keadaan iklim, mencakup curah hujan, temperature, kelembaban,
penyinaran, matahari, dan angin.
5) Ketersediaan sumber daya nabati, jenis hewan, dan produksinya
6) Keadaan bentang alam. Bentang alam suatu daerah merupakan faktor
alam yang penting karena mempunyai hubungan erat dengan persebaran
penduduk serta member ciri pada bentuk ruamg gerak manusia.
b. Potensi sumber daya manusia
Penduduk desa merupakan potensi bagi desa itu sendiri. Semakin banyak
jumlah penduduk desa, terlebih penduduk usia produktif, maka akan semakin
besar pula potensi desa tersebut. Kegiatan penduduk yang ditekuni setiap hari
memberikan sumbangan bagi pendapatan desa. Apabila suatu wilayah desa
mempunyai potensi cukup baik, termasuk tingkat pendidikan penduduknya
yang sudah tinggi, desa tersebut akan cepat berkembang. Penduduk memiliki
karakteristik atau ciri-ciri khusus seperti:
1) Komposisi umur, jenis kelamin, dan rasio ketergantungan
2) Organisasi masyarakat
3) Tingkat pendidikan, jumlah siswa, dan jumlah guru
4) Tingkat kesehatan, tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan kualitas
lingkungan
5) Swadaya masyarakat dan gotong royong untuk pembangunan daerah
6) Adat istiadat dan kebiasaan
c. Potensi kelembagaan
Agar sebuah desa menjadi kuat, maka setiap desa harus memiliki lembaga.
Data sumber daya kelembagaan yang diperlukan untuk menganalisis potensi
desa menurut Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 meliputi:
1) lembaga pemerintahan desa dan kelurahan
2) lembaga kemasyarakatan desa dan kelurahan
3) lembaga sosial kemasyarakatan
4) organisasi profesi
5) partai politik
6) lembaga perekonomian
7) lembaga pendidikan
8) lembaga adat
9) lembaga keamanan dan ketertiban
d. Potensi Prasarana dan Sarana
Data prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:
1) transportasi
3. Klasifikasi Desa
Tabel 1.1 Klasifikasi Desa Berdasarkan Tingkat Perkembangannya
Swadaya Swakarya Swasembada
Sebagian besar Mata pencaharian mulai Mata pencaharian
kehidupan penduduknya beragam penduduk sebagian besar
masih menggantungkan di bidang jasa dan
pada alam perdagangan
Hasil usaha digunakan Adat istiadat mulai Pola pikir masyarakat
untuk memenuhi longgar lebih rasional
kebutuhan sehari-hari
Administrasi belum Administrasi desa sudah Pengelolaan administrasi
dilaksanakan dengan berjalan sudah dilanksanakan
baik dengan baik
Lembaga-lembaga desa Lembaga sosial dan Lembaga sosial dan
belum berfungsi dengan Lembaga pemerintahan pemerintahan sudah
baik sudah berfungsi berfungsi dengan baik
Tingkat Pendidikan dan Sudah ada hubungan Sarana dan prasarana desa
produktivitas dengan daerah sekitar lengkap
penduduknya massih
rendah
Belum mampu Sudah mampu Sudah mampu
menyelenggarakan menyelenggarakan menyelenggarakan urusan
urusan pemerintahan urusan pemerintahan pemerintahan sendiri
sendiri sendiri
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban paling benar !
1. Luas kepemilikan lahan penduduk desa masih tinggi, hal ini disebabkan karena
….
A. harga tanah di desa dapat dijangkau, sehingga memungkinkan penduduk
membeli dalam jumlah yang banyak
B. lahan yang dimiliki penduduk desa merupakan lahan yang diberikan secara
turun temurun
C. lahan yang ada di desa yang tidak digunakan masih melimpah, sehingga
penduduk masih memungkinkan untuk memilikinya
D. sistem kepemilikan lahan (administrasi) di desa mudah dan murah,
sehingga penduduk diberi keleluasaan memiliki lahan
E. sedikitnya jumlah penduduk, sementara luas lahan yang masih tersedia
jumlahnya banyak
5. Desa yang bila bagian terbesar penduduknya hidup tergantung dari usaha
pertanian ladang (palawija/padi gogo/hortikultural) merupakan ciri desa ….
A. pertambangan
B. industri kecil
C. pertanian
D. perladangan
E. pesisir
KUNCI JAWABAN
Luas kepemilikan lahan di desa umumnya masih tinggi karena jumlah
1 E penduduk desa yang cenderung sedikit, sedangkan luas lahan banyak
(belum banyak dimanfaatkan)
Penyebab utama penduduk desa sebagian besar bekerja di sektor
2 E pertanian adalah penduduk desa umumnya masih meneruskan tradisi
dalam pengolahan lahan pertanian
Pola pemukiman berkumpul (mengelompok), memiliki ciri :
1) Sumber air melimpah
3 B 2) Wilayahnya merupakan dataran rendah yang subur
3) Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian
Ciri desa swasemba
1) Mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang jasa dan
perdagangan
2) Pola pikir masyarakat lebih rasional
4 A
3) Pengelolaan administrasi sudah dilanksanakan dengan baik
4) Lembaga sosial dan pemerintahan sudah berfungsi dengan baik
5) Sarana dan prasarana desa lengkap
6) Sudah mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri
Desa Perladangan (DPL) merupakan desa yang bila bagian terbesar
5 D penduduknya hidup tergantung dari usaha pertanian ladang
(palawija/padi gogo/hortikultural)
F. Penilaian Diri
Berikan penilaian berikut secara jujur dan dengan cara menceklis (√) pada kolom
ya atau tidak !
No Pernyataan Ya Tidak
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
STRUKTUR DAN POLA KERUANGAN KOTA
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi
struktur keruangan kota dan menjelaskan perkembangan kota dengan benar
B. Uraian Materi
Gambar 4 : Supermarket
Sumber: www.google.com/images
c. Teori Sektor
b. Industri
1) Industri berhaluan bahan (bahan mentah harus diperhitungkan secara
khusus) berlokasi ditempat terdapatnya bahan mentah tersebut.
2) Di tempat pemasaran
3) Industri berhaluan pekerja, berlokasi ditempat tenaga kerja yaitu
pengerjaan bahan industri yang memerlukan keahlian khusus seperti
membatik, membordir
d. Sarana Pemerintahan
Selain perumahan dan perkantoran, lahan di kawasan perkotaan juga
biasadigunakan untuk membangun sarana-sarana pemerintahan. Ini terjadi
karenakota biasanya menjadi pusat pemerintahan.
e. Tempat Pemasaran
Keberadaan kawasan perkotaan sebagai pusat pemerintahan akhirnya
mendorong masyarakat untuk lebih banyak melakukan transaksi
perdagangan di perkotaan. Oleh karena itu, ada pula sebagian lahan yang
dimanfaatkan untuk keperluan perdagangan (pasar, mall, grosir, dan
sebagainya).
C. Rangkuman
D. Penugasan Mandiri
Cermatilah beberapa kota di Indonesia melalui peta, citra, atau foto udara.
Berikan deskripsi struktur dan pola kota berdasarkan tempat (kota) yang
kalian pilih.
E. Latihan Soal
1. Pada teori konsentris terdapat Central Bussines District, yaitu ….
A. merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politik kota,
sehingga pada zona ini terdapat bangunan utama untuk kegiatan sosial,
ekonomi, politik, dan budaya.
B. daerah yang mengalami penurunan kualitas lingkungan pemukiman,
terdapat pemukiman kumuh dan kriminalitas tinggi
C. zona yang banyak ditempati oleh pekerja yang bekerja di pusat kegiatan
maupun pada zona dua dan pemukiman lebih baik
D. zona yang dihuni oleh penduduk yang status ekonominya menengah ke atas,
dengan kondisi ekonomi pada zona ini lebih stabil bila dibandng dengan
zona lainnya.
E. daerah ini merupakan pusat dari semua kegiatan manusia di kota dan
sebagian penduduknya merupakan penglaju.
KUNCI JAWABAN
Daerah pusat kegiatan (central business district) merupakan pusat
kehidupan soaial, ekonomi, budaya, dan politik sehingga pada zona ini
1 A terdapat bangunan utama untuk kegiatan sosial, ekonomi, politik, dan
budaya. Jaringan transportasi semuanya memusat ke zona ini,
sehingga zona ini memiliki aksesibilitas yang tinggi
Zone of wholesale light manufacturing terdiri atas industri kecil dan
2 C
perdagangan
Pola Segresi merupakan pola persebaran kota yang terpisah-pisah
3 D
berdasarkan keadaan sosial, ekonomi, budaya, dsb
Kegiatan ekonomi yang menggunakan lahan perkotaan antara lain,
a. Perumahan
4 E b. Industri
c. Pendidikan
d. Kesehatan
Pola desentralisasi merupakan pola persebaran yang cenderung
5 B
menjauhi pusat atau inti kota
F. Penilaian Diri
Berikan penilaian berikut secara jujur dan dengan cara menceklis (√) pada kolom
ya atau tidak !
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah Anda sudah memahami karakteristik kota?
2 Apakah Anda sudah memahami struktur keruangan kota?
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
INTERAKSI DESA DAN KOTA DALAM PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini kalian diharapkan dapat mengidentifikasi pola
interaksi desa dan kota, menjabarkan faktor-faktor interaksi desa dan kota,
mengemukakan usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota, dan
membandingkan dampak perkembangan kota terhadap masyarakat desa dan kota
dengan benar
B. Uraian Materi
Tahukah kalian, apa yang menjadi daya tarik bagi kedua gambar ini ?
Wilayah desa dan kota pada dasarnya merupakan interaksi wilayah yang saling
berkaitan da saling mempengaruhi dari segi ekonomi, sosial, politik, dan budaya, serta
lingkungan.
Interaksi merupakan kontak atau hubungan antara dua wilayah atau lebih yang
menimbulkan sesuatu kenyataan yang baru dalam wujud tertentu. Perkembangan
dan pertumbuhan desa yang pesat perluasan jaringan jalan desa-desa, dan
kebutuhan desa-kota telah memicu interaksi secara efektif dan efisien.
C. Rangkuman
Interaksi adalah terjadinya kontak antara dua wilayah atau lebih dan
menimbulkan suatu kenyataan yang baru dalam wujud tertentu. Antara desa
dan kota keduanya memiliki peranan penting dalam pembangunan baik di
bidang tenaga kerja, sumber daya alam, bahan pangan, dan komoditas
keduanya saling berinteraksi untuk saling dukung.
D. Penugasan Mandiri
E. Latihan Soal
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
2. Berikut yang bukan merupakan pengaruh interaksi desa dan kota ialah ….
A. meningkatnya jumlah penglaju dari desa ke kota
B. kebutuhan lahan semakin meningkat
C. meningkatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan nonpertanian
D. meningkatnya jalur transportasi
E. kebutuhan akan pendidikan semakin tinggi
5. Berikut adalah dampak negatif interaksi antara desa-kota bagi desa, kecuali ….
A. modernisasi pengaruh kota telah melunturkan orientasi petani sebagai mata
pencaharian
B. siaran televisi dapat mempengaruhi sikap masyarakat desa untuk hidup
konsumerisme dan kriminalitas
C. alih fugsi lahan akibat adanya pertumbuhan kota yang mengarah di perbatasan
desa-kota
D. pencemaran lingkungan, meningkatnya pengangguran, pembangunan tidak
terkendali, berkurangnya bahan pangan, dsb.
E. meningkatnya kesejahteraan penduduk dengan meratanya pembangunan
KUNCI JAWABAN
Peran desa terhadap kota, antara lain :
1. Desa menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan di kota
2. Desa merupakan tuuan pemasaran komoditas kota
1 D 3. Desa merupakan pemasok bahan baku utama industri di kota
4. Desa merupakan penghasil sumber makanan yang dibutuhkan
kota
F. Penilaian Diri
Berikan penilaian berikut secara jujur dan dengan cara menceklis (√) pada
kolom ya atau tidak !
No Pernyataan Ya Tidak
EVALUASI
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
5. Interaksi antara desa dan kota dapat memberikan dampak bagi masyarakat baik
bagi masyarakat desa maupun kota. Dampak positif interaksi desa dan kota bagi
masyarakat desa di bidang pendidikan adalah ...
A. Sarana dan prasarana pendidikan terpenuhi
B. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan meningkat.
C. Sarana transportasi semakin maju dan beragam
D. Terbukanya lapangan kerja bagi lulusan sekolah kejuruan.
E. Timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
6. Dampak perkembangan kota terhadap lingkungan fisik daerah sekitar kota, yaitu....
A. terjadi perubahan tataguna lahan
B. kepadatan penduduk meningkat
C. arus urbanisasi tinggi
D. matapencaharian penduduk beranekaragam
8. Berikut ini yang bukan merupakan prinsip pembangunan kota adalah .....
A. Perkembangan kota terjadi sedikit demi sedikit dan berlangsung secara terus
menerus
B. Kota dapat berkembang dengan cepat karena adanya berbagai fasilitas yang
lengkap dan memadai
C. Perkembangan dan pertumbuhan kota dipengaruhi oleh kondisi geografis dan
penduduk yang memanfaatkannya
D. Dampak perkembangan kota adalah alih fungsi lahan yang terjadi secara terus
menerus hingga lahan sudah tidak tersedia
E. Terjadinya alih fungsi lahan merupakan pengaruh dari ketersediaan di kota yang
tinggi
9. Luas kepemilikan lahan penduduk di desa masih tinggi, hal ini di dasarkan pada .....
A. Harga tanah di desa dapat dijangkau, sehingga memungknkan penduduk
membeli dalam jumlah yang banyak
B. Lahan yang dimilik penduduk desa merupakan lahan yang diberikan secara
turun temurun
C. Lahan yang ada di desa yang tidak digunakan masih melimpah, sehingga
penduduk masih memungkinkan untuk memilikinya
D. Sistem kepemilikan lahan (administrasi) di desa mudah dan murah dan
penduduk diberi keleluasaan dalam memiliki lahan
E. Sedikitnya jumlah penduduk, sementara luas lahan yang masih tersedia
jumlahnya banyak
10. Berikut ini yang bukan merupakan peranan desa terhadap kota .....
A. Desa menyediakan tenaga kerja yang dibutuhkan di kota
B. Desa merupakan tujuan pemasaran komoditas kota
C. Desa merupakan pemasok bahan baku utama insdustri di kota
D. Desa merupakan pusat kegiatan pendidikan yang dibutuhkan kota
E. Desa merupakan penghasil sumber makanan yang dibutuhkan kota
11. Pada teori konsentris terdapat Central Business District, yaitu .....
A. Merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan politik kota, sehingga
pada zone ini terdapat bangunan utama untuk kegiatan sosial, ekonomi, politik
dan budaya
B. Daerah yang mengalami penurunan kualitas lingkungan permukimamn terdapat
permukiman kumuh dan kriminalitas yang tinggi
C. Zona yang banyak ditempati oleh pekerja yang bekerja di pusat kegiatan
maupun pada zona dua dan permukimam lebih baik
D. Zona yang dihuni oleh penduduk yang status ekonominya menegah ke atas,
dengan kondisi ekonomi pada zona ini lebih stabil bila dibanding dengan zona
lainnya
E. Daerah ini merupakan pusat dari semua kegiatan manusia di kota dan sebagian
penduduknya merupakan penglaju.
12. Berikut yang bukan merupakan pengaruh interaksi desa dengan kota adalah......
A. Meningkatnya jumlah penglaju dari desa ke kota
B. Kebutuhan lahan semakin meningkat
C. Meningkatnya alih fungsi lahanpertanian menjadi non pertanian
D. Meningkatnya jalur transportasi
E. Kebutuhan akan pendidikan semakin tinggi
13. Perkembangan kota-kota besar di Indonesia sering kali menyebabkan alih fungsi
lahan yang berada di pinggiran kota. Hal ini disebabkan .....
A. Ketersediaan lahan di kota sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan
secara horisontal
B. Pembangunan di kota sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan secara
vertikal
C. Adanya perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang besar
D. Lahan yang ada di pinggiran kota harganya relatif lebih murah dengan luasnya
terbatas
E. Lahan di pinggiran kota merupakan potensi untuk dikembangkan sebagai pusat
pemerintahan baru
14. Hasil pertanian di desa mengalami penurunan, dampak yang ditimbulkan terhadap
kota adalah .....
A. Terganggunya proses produksi
B. Menurunnya produktifitas industri
C. Terganggunya kebutuhan pangan
D. Menipisnya komoditas pupuk kima
E. Menurunnya kualitas industri
17. Adanya interaksi antara desa dengan kota atau wilayah satu dengan wilayah lain
dipengaruhi oleh .....
A. Perbedaan potensi antar wilayah
B. Kebutuhan untuk menunjang kehidupan
C. Sumber penghidupan berbeda
D. Pembangunan yang tidak merata
E. Kebutuhan sosial untuk saling berinteraksi
18. Transportasi air di Pulau Jawa tidak berkembang dengan baik. Kondisi ini
didasarkan pada .....
A. transportasi darat lebih efisien dibanding transportasi air
B. kebutuhan akan transportasi air belum terlalu penting
C. kondisi sungai yang sempit dan dangkal sehingga sulit untuk berkembang
D. biaya yang dikeluarkan untuk transportasi air mahal
E. sungai di Pulau Jawa dipenuhi sampah sehingga sulit berkembang
20. Kota bersinar merupakan lokasi pemusatan penduduk. Sebagian besar kegiatan
ekonomi penduduknya berada di sektor industri. Berdasarkan tahap
perkembangannya, Kota bersinar termasuk kota ....
A. Polis
B. Eopolis
C. Metropolis
D. Megapolis
E. Nekropolis
KUNCI JAWABAN
Cocokanlah dengan kunci jawaban Anda dengan kunci jawaban soal Evaluasi
KUNCI JAWABAN
1 B 6 A 11 D 16 E
2 C 7 C 12 B 17 A
3 A 8 E 13 A 18 C
4 B 9 E 14 C 19 B
5 E 10 E 15 A 20 C
PENSKORAN
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan materi modul di atas
Rumus :
Tingkat Penguasaan Anda = Skor perolehan x 100%
Skor maksimum
Keterangan :
90% – 100% = baik sekali
80% – 89% = baik
70% – 79% = cukup
< 70% = kurang
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Aji. 2016. Geografi kelas XII. Jakarta : CV. Media Tama
Sugiyanto. 2020. Geografi: Mengkaji Ilmu Geografi untuk Kelas XII, Platinum, PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Wikipedia.id
https://blog.ruangguru.com/pola-keruangan-desa-dan-kota
Interaksi Desa-Kota i
Hak Cipta © 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
Kata Pengantar
P
Modul Tema 13 : Interaksi Desa - Kota
endidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang
Penulis: Ardi Anto; Aftri Plantianti karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengiku-
Editor: Dr. Samto; Dr. Subi Sudarto ti pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan
Dra. Maria Listiyanti; Dra. Suci Paresti, M.Pd.;Apriyanti Wulandari, M.Pd.
dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan
Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi
dan Kebudayaan
dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari.
Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik
viii+ 56 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran
modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan. Kon-
sekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri.
Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan
dengan melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru
dan tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompe-
tensi 2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1
(Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih
memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri.
Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para
akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan modul ini.
Modul Dinamis: Modul ini merupakan salah satu contoh bahan ajar pendidikan kesetaraan yang
berbasis pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan didesain sesuai kurikulum 2013. Sehingga
modul ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis dan terbuka lebar sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi dasar. Hamid Muhammad
ii Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ................................................................................ iii UNIT 4 MEMBANGUN DESA DAN KOTA ...................................... 34
Daftar Isi .......................................................................................... iv A. Usaha Pemerataan dan Pembangunan di Desa dan di Kota 34
Pengantar Modul ............................................................................. vi B. Dampak Interaksi Desa dan Kota ...................................... 39
Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................... vii Penugasan 4 ...................................................................... 43
Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul ..................... vii Kegiatan Tutorial ................................................................ 43
Bagan Materi Pembelajaran ............................................................ viii Latihan ................................................................................ 44
UNIT 1 DESA KU PERMAI ........................................................... 1 Rangkuman ..................................................................................... 47
A. Wilayah Desa ..................................................................... 2 Kunci Jawaban ................................................................................ 48
B. Pola Pemukiman Desa ....................................................... 2 Kriteria Pindah Modul ...................................................................... 54
C. Potensi Desa ...................................................................... 3 Saran Referensi ............................................................................... 55
D. Struktur Ruang Desa .......................................................... 4 Daftar Pustaka ................................................................................. 55
Penugasan 1 ...................................................................... 7 Profil Penulis .................................................................................... 56
Kegiatan Tutorial ................................................................ 7
Latihan ................................................................................ 10
UNIT 2 MENGENAL KOTA KU ....................................................... 11
A. Wilayah Kota ...................................................................... 11
B. Tingkatan Perkembangan dan Fungsi Kota ....................... 12
C. Potensi Kota ....................................................................... 13
D. Struktur Ruang Kota ........................................................... 14
Penugasan 2 ...................................................................... 18
Kegiatan Tutorial ................................................................ 18
Latihan ................................................................................ 19
UNIT 3 MENJALIN HUBUNGAN DESA KOTA .............................. 22
A. Pola Interaksi Desa dan Kota ............................................. 22
B. Kekuatan Interaksi Wilayah ................................................ 24
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Desa dan Kota 27
Penugasan 3 ...................................................................... 29
Kegiatan Tutorial ................................................................ 29
Latihan ................................................................................ 30
iv Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota v
Petunjuk Penggunaan Modul
Modul “Interaksi Desa - Kota“ ini terbagi menjadi 4 sub tema atau unit bahasan, yaitu (1)
“Desaku Permai”, memuat uraian tentang wilayah desa, pola pemukiman desa, potensi desa
dan struktur ruang desa; (2) “Mengenal Kotaku”, memuat uraian tentang wilayah kota, tingkatan
perkembangan dan fungsi kota, potensi kota dan struktur ruang kota; (3) “Menjalin Hubungan
Desa dan Kota”, memuat pola interaksi desa dan kota, kekuatan interaksi wilayah dan faktor-
faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota; (4) “Membangun Desa dan Kota”, memuat
usaha pemerataan dan pembangunan di desa dan di kota dan dampak interaksi desa dan kota.
Selain penjelasan mengenai materi, modul ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas yang harus
Anda dikerjakan, baik secara perorangan maupun kelompok. Penugasan diberikan untuk
meningkatkan pemahaman serta kemampuan keterampilan Anda, Penugasan merupakan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang harus ditempuh dalam menuntaskan modul.
Modul ini disusun secara berurutan sesuai dengan urutan materi yang terlebih dahulu perlu
dikuasai. Untuk itu, mempelajari modul ini sebaiknya:
1. Membaca pengantar modul untuk mengetahui arah pengembangan modul
K
enampakan wilayah desa dan kota memiliki perbedaan. Di wilayah desa masih dijumpai 6. Mengikuti semua tahapan yang ada pada modul
banyak lahan pertanian namun sebaliknya dengan wilayah kota. wilayah kota didominasi 7. Pada Modul ini, terdapat tugas mandiri/kelompok yang harus diselesaikan sebelum me-
oleh bangunan berupa gedung, perkantoran, pabrik dan pemukiman penduduk. lanjutkan pembelajaran modul berikutnya
8. Jika mampu menyelesaikan 75% dari tugas dan soal, maka Anda dinyatakan TUNTAS dalam
Perbedaan karakteristik keruangan dua wilayah tersebut menyebabkan terjadinya interaksi
belajar pada modul ini.
desa-kota. interaksi desa-kota ini banyak menimbulkan dampak baik positif maupun negatif.
Pengaruh ini dapat dirasakan oleh masyarakat desa itu sendiri maupun masyarakat kota. salah
satu dampak yang dirasakan oleh masyarakat desa yaitu semakin pudarnya rasa kekeluargaan Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul
diantara mereka.
Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari modul “Interaksi Desa-Kota” ini adalah agar
Desa yang berkembang dengan baik lambat laun akan menjadi sebuah kota Pembangunan
Anda mampu:
desa yang terus-menerus akan membuat desa memiliki fasilitas yang lengkap sehingga menarik
1. Mengidentifikasi tempat tinggal Anda berdasarkan teori desa dan kota
manusia untuk menempati wilayah tersebut. Perbedaan potensi yang dimiliki desa dan kota
2. Mengenal potensi wilayah beserta strukturnya.
menyebabkan wilayah ini saling berinteraksi. Pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi
3. Memanfaatkan potensi hubungan desa dan kota dalam pembangunan.
oleh masing-masing wilayah inilah yang mendorong adanya interaksi. Pola interaksi desa-kota
4. Mampu memahami bagaiman meningkatkan kualitas SDM dan mencegah dampak negatif
menimbulkan terjadinya pembentukan zona interaksi. Zona interaksi dipengaruhi oleh adanya
akibat interaksi desa dan kota.
kekuatan interaksi desa-kota.
5. Mampu menyajikan tulisan tentang potensi pengembembangan wilayah masing masing.
vi Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota vii
BAGAN MATERI PEMBELAJARAN
DESAKU PERMAI
WILAYAH DESA
DESA KU POLA
PERMAI PEMUKIMAN
DESA
POTENSI
DESA
STRUKTUR
RUANG DESA
WILAYAH
MENGENAL KOTA
INTERAKSI KOTA KU
DESA -KOTA
TINGKATAN
PERKEMBANGAN
DAN FUNGSI
KOTA
POTENSI
KOTA
MEMBANGUN
DESA DAN KOTA
STRUKTUR
KOTA
MENJALIN
HUBUNGAN
DESA DAN
sumber: 500px.com
USAHA KOTA
PEMERATAAN DAN Gambar 1. Desa yang masih didominasi oleh aktivitas pertanian.
PEMBANGUNAN DI
DESA DAN KOTA
P
ernahkah Anda menjumpai aktivitas seperti pada gambar diatas? Dimanakah kita sering
DAMPAK menjumpai aktivitas itu? Aktivitas seperti gambar diatas dapat dengan mudah kita jumpai
INTERAKSI DESA di daerah pedesaan. Desa merupakan wilayah yang masih didominasi oleh aktivitas
DAN KOTA
FAKTOR YANG POLA pertanian atau agraris sehingga wilayah desa sering digambarkan dengan wilayah yang hijau,
MEMPENGARUHI INTERAKSI
INTERAKSI DESA DESA KOTA alami dan sejuk. Aktivitas sosial masyarakatnya pun sangat erat. Hubungan kekerabatan masih
KEKUATAN
KOTA INTERAKSI sangat harmonis. Berbeda dengan wilayah kota dimana di kota sering di jumpai bangunan
WILAYAH
yang mewah, gedung-gedung tinggi, pabrik dan lain sebagainya. Perbedaan keruangan antara
desa dan kota menyebabkan adanya interaksi antara desa dan kota. Interaksi ini tentunya akan
berdampak pada desa baik kondisi fisik maupun sosial masyarakatnya.
viii Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 1
A. Wilayah Desa desa berkembang baik, masyarakat desa mampu meningkatkan kehidupannya dengan hasil
kerjanya sendiri, bantuan pemerintah hanya sebagai stimulan saja.
Pengertian dan Karakteristik Desa 4. Desa swasembada yaitu, desa yang telah maju dengan ciri-ciri Ikatan adat istiadat yang
Etimologi istilah “desa” berasal dari bahasa Sansekerta dhesi yang berarti “tanah kelahiran”. berkaitan dengan kegiatan ekonomi sudah tidak berpengaruh terhadap masyarakat, Lokasi
Istilah ini telah ada sejak tahun 1114 ketika Nusantara masih terdiri dari beberapa kerajaan. desa swasembada biasanya dekat dengan kota, kecamatan, kota kabupaten, kota provinsi,
Batasan pengertian desa sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia yang tidak masuk wilayah kelurahan, semua keperluan hidup pokok dapat disediakandesa
dengan lingkungannya. Hasil perpaduan itu ialah suatu ujud atau kenampakan di muka bumi yang sendiri, alat teknis yang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup lebih modern, lembaga
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang saling berinteraksi sosial ekonomi dan budaya sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduknya, mata
antar unsur-unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah lain. Dalam arti umum pencaharian penduduk beragam, perdagangan dan jasa sudah berkembang, pendidikan dan
desa merupakan unit pemusatan penduduk yang bercorak agraris dan terletak jauh dari kota. keterampilan penduduk sudah tinggi, hubungan dengan daerah sekitarnya berjalan lancar,
Secara kehidupan sosial, karakteristik desa sebagai berikut: kesadaran penduduk mengenai kesehatan tinggi, gotong royong masyarakat tinggi.
1) Penduduk saling mengenal dalam pergaulan hidupnya dan masih memegang teguh tradisi
2) Penduduk mempunyai ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan C. Potensi Desa
3) Mata pencaharian penduduk pada bidang agraris sangat dipengaruhi faktor alam seperti iklim
dan topografi Potensi desa merupakan kemampuan yang mungkin dapat dimanfaatkan dalam pembangunan
4) Perbandingan manusia dan lahan cukup besar desa, mencakup potensi alam, potensi manusia dan hasil kerja manusianya. Potensi yang
5) Sarana dan prasarana komunikasi masih sederhana dimiliki suatu wilayah akan berpengaruh terhadap perkembangan wilayah tersebut. Wilayah
yang memiliki potensi yang baik akan menjadi wilayah yang maju.
B. Pola Pemukiman Desa Bintarto membedakan potensi desa menjadi potensi fisik dan non fisik
1. Potensi fisik meliputi:
Perkembangan kehidupan penduduk desa mempengaruhi karakteristik desa tersebut. Berdasar- a. Tanah sebagai sumber tambang dan mineral, sumber tanaman, bahan makanan dan
kan perkembangan kehidupan penduduk, desa dapat dibedakan menjadi: tempat tinggal
1. Desa tradisional atau pra desa yaitu tipe desa pada masyarakat terasing yang seluruh b. Air, kondisis air untuk irigasi dan untuk keperluan hidup sehari-hari
kehidupannya tergantung pada alam sekitarnya. Ketergantungan itu misalnya dalam hal c. Iklim yang penting untuk kegiatan agraris
cara bercocok tanam, cara membuat rumah, pengolahanmakanan dan lain-lainnya. Pada d. Ternak sebagai sumber tenaga,bahan makanan dan sumber pendapatan
desa semacam ini penduduk cenderung tertutup, atau kurang komunikasi dengan pihak luar. e. Manusia, baik sebagai sumber tenaga kerja potensial, sebagai pengolah lahan dan juga
Sistem perhubungan dan komunikasi tidak berkembang. Contoh: Desa pada Suku Baduy. produsen bidang pertanian, juga sebagai tenaga kerja di bidang non pertanian.
2. Desa Swadaya, yaitu desa yang memiliki ciri-ciri penduduknya jarang, masih terikat pada 2. Potensi non fisik, meliputi:
adat istiadat, lembaga sosial yang ada masih sederhana, tingkat pendidikan masyarakatnya a. Masyarakat desa yang hidup berdasarkan gotong royong;
rendah, produktivitas tanah rendah, kegiatan penduduk dipengaruhi oleh keadaan alam, b. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan dan organisasi-organisasi sosial yang dapat mem-
topografi berupa pegunungan atau perbukitan, lokasi terpencil, mayoritas penduduk sebagai bimbing memajukan masyarakat;
petani, kegiatan ekonomi masyarakat bersifat subsisten, masyarakt juga tertutup terhadap c. Aparatur atau pamong desa, untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta kelancaran
pihak luar, sehingga sistem perhubungan dan transportasi kurang berkembang. pemerintahan desa.
3. Desa Swakarya, yaitu desa yang sudah lebih berkembang maju, dengan ciri-ciri adat Menurut Departemen Dalam Negeri RI komponen-komponen potensi desa terdiri atas:
istiadat mengalami perubahan, pengaruh dari luar mulai masuk sehingga masyarakatnya 1) Komponen alami yang mencakup faktor:
mengalami perubahan cara berpikir, mata pencaharian mengalami diversivikasi, lapangan a) Lokasi
kerja bertambah sehingga produktivitas meningkat, gotong royong lebih efektif, pemerintah b) Luas desa
2 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 3
c) Keadaan tanah 2. Pola Tersebar atau Terpencar
d) Keadaan air Desa dengan pola tersebar atau terpencar memiliki bentuk permukiman yang terpencar,
e) Keadaan alamnabati dan hewani. menyebar di daerah pertaniannya (farm stead), merupakan rumah petani yang terpisah
2) Manusia dengan memperhatikan faktor: tetapi lengkap dengan fasilitas pertanian seperti gudang mesin pertanian, penggilingan,
a) Jumlah penduduk kAndang ternak,penyimpanan hasil panen dan sebagainya. Bentuk ini jarang ditemui di
b) Penyebaran Indonesia, umumnya terdapat di negara yang pertaniannya sudah maju. Namun demikian,
c) Karakteristiknya (umur, jenis kelamin, adat istiadat, organisasi kemasyarakatan, pen- di daerah-daerah dengan kondisi geografis tertentu, bentuk ini dapat dijumpai, misalnya
didikan, kesehatan dan nutrisi, serta swadaya dan gotong royong masyarakat desa).
daerah banjir yang memisahkan permukiman satu sama lain,daerah dengan topografi kasar,
3) Kegiatan ekonomi:
sehingga rumah penduduk tersebar, serta daerah yang kondisi air tanah dangkal sehingga
a) Agraris (primer): pertanian,perikanan,peternakan, pengumpulan hasil hutan
memungkinkan rumah penduduk dapat didirikan secara bebas.
b) Industri/kerajinan (sekunder)
c) Perdagangan dan jasa (tersier).
4) Prasarana yang ada:
a) Perhubungan dan komunikasi
b) Pengairan dan produksi
c) Pemasaran
d) Pendidikan dan kesehatan
Jalan
pola permukiman ini. Demikian pula di daerah yang keamanan belum terjamin, penduduk
akan lebih senang hidup bergerombol atau mengelompok. A B C
4 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 5
penduduk bermaksud men-
dekati prasarana trans- PENUGASAN 1
portasi, atau untuk mende-
kati lokasi tempat bekerja
seperti nelayan di sepanjang 1. Tujuan
pinggiran pantai.
a. Mengidentifikasi wilayah desa
D E b. Menemukan karakteristik wilayah desa melalui dikusi kelompok
Keterangan :
A Memanjang Jalan, B Memanjang Sungai, C Radial, D Tersebar, E Memanjang Pantai 2. Media
a. Alat tulis menulis (kertas HVS, pulpen)
4. Pola Mengelilingi Pusat Fasilitas Tertentu b. Buku catatan pribadi
Bentuk permukiman seperti ini umumnya dapat ditemukan di daerah dataran rendah, yang 3. Langkah-langkah
di dalamnya terdapat fasilitas-fasilitas umum yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk a. Bacalah modul, buku referensi, majalah, serta berbagai media, carilah informasi tentang
memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya mata air, waduk dan fasilitas lainnya. “Hubungan Desa dan Kota”
b. Buatlah catatan secara ringkas pada buku catatan pribadi untuk dipahami dan dilaporkan
2 dalam pembelajaran tutorial, tentang:
1) Wilayah desa
2) Pola pemukuman desa
Keterangan:
1. Daerah permukiman penduduk 3) Potensi desa
1 2. Daerah pengembangan permukiman 4) Struktur keruangan desa
penduduk
3 3
3. Daerah kawasan industri kecil c. Carilah informasi lain dari berbagai sumber terkait dengan hubungan desa kota serta tata
ruang, untuk dipelajari sebagai bahan pengayaan, catat data/informasi yang Anda peroleh
untuk didiskusikan bersama.
2
sumber: geografikotadandesa.1987
KEGIATAN TUTORIAL 1
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (misal: 1 kelompok terdiri dari 5 orang),
berdiskusi bersama teman satu kelompok, kemudian peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi
kelompok dan mengkomunikasikna hasil diskusi dipandu oleh tutor:
1. Wilayah desa
2. Pola pemukuman desa
3. Potensi desa
4. Struktur keruangan desa
6 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 7
5. Perhatikan gambar dibawah ini!
LATIHAN
Laut
1 1
A. Pilihan Ganda 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E.
2 2 2
1. Desa diklasifikasikan berdasarkan potensi fisik. Pengertian desa berdasarkan karakteristik
tersebut adalah …
Berdasarkan gambar diatas struktur desa beberbentuk …
A. Wilayah yang jauh dari kota A. Pola terpusat
B. Wilayah yang masih kental hubungan kekerabatannya B. Pola memanjang
C. Daerah yang berada di pinggiran kota C. Pola tersebar
D. Daerah penyangga kota D. Pola linier
E. Tempat yang dihuni penduduk terbelakang E. Pola mengelilingi pusat tertentu
2. Desa di klasifikasikan berdasarkan perkembangan kehidupan penduduk salah satunya ada- 6. Budaya gotong-royong masih dapat ditemukan di desa. Faktor yang mendorong budaya ter-
lah desa yang bercirikan seluruh kehidupannya tergantung pada alam sekitarnya. Desa de- sebut masih lestari di desa anatar lain …
ngan ciri tersebut di sebut …
A. Terikat adat istiadat
A. Desa tradisional B. Dipengaruhi oleh kondisi alam
B. Desa Swadaya C. Adanya prinsip hidup apa adanya
C. Desa swasembada D. Kondisi ekonomi yang hampir sama
D. Desa mandiri E. Hubungan kekerabatan terjalin erat
E. Desa swakarya
7. Pola pemukiman yang lebih menguntungkan untuk dikembangakan sebagai wisata desa
3. Desa yang memiliki banyak potensi yang baik akan berkembang menjadi desa yang maju. adalah …
Potensi fisik desa antara lain …
A. Menyebar di perbukitan
A. Tanah, air, manusia B. Memanjang di tepi sungai
B. Lembaga sosial, aparatur desa, masyarakat desa C. Memanjang di tepi pantai
C. Tanah, air, aparatur desa D. Memanjang dinjalur jalan raya
D. Masyarakat desa, tanah, iklim E. Mengelompok didekat mata air
E. Lembaga sosial, aparatur desa, tanah
8. Hewan merupakan salah satu potensi desa yang dikembangkan melalui peternakan. Salah
4. Kenampakkan yang menunjukkan ciri desa secara fisik adalah … satu faktor yang mendorong kegiatan tersebut antara lain …
A. Banyak gedung bertingkat A. Letaknya dekat dengan kota
B. Ruas jalan raya beraspal B. Dipengaruhi oleh faktor topografi
C. Ahan pertanian yang luas C. Wilayah desa yang masih luas
D. Kawasan industri terpadu D. Dekat dengan sumber makanan
E. Pusat pertumbuhan industri E. Lahan pertanian masih luas.
8 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 9
9. Penduduk sudah memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kesehatan. Mata pencaharian
penduduknya juga beragam mulai dari perdagangan sampai pada penyediaan jasa. Desa
yang dicirikan dengan pernyataan tersebut adalah desa … MENGENAL KOTA KU
A. Swadaya
B. Swakarya
C. Swadhesi
D. Swasembada
E. Swakarsa
10. Upah tenaga kerja di desa dalam bidang non pertanian termasuk rendah dari pada upah
tenaga kerja di kota. Kondisi tersebut tarjadi karena …
A. Kualitas tenaga kerja di desa belum memadai
B. Bantuan dana desa terbatas
C. Standar kehidupan desa masih rendah
D. Desa jauh dari sumber pendapatan
E. Lahan bangunan di desa sempit
B. Uraian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!
P
2. Jelaskan perbedaan desa swadaya dan desa swasembada!
ernahkah Anda ke kota? Apa yang Anda temukan disana? Terlihat seperti gambar di atas
3. wilayah desa memiliki beberapa potensi diantaranya potensi fisik. Sebutkan potensi fisik yang
kota identik dengan gedung-gedung bertingkat, mewah, sarana dan prasarana yang
dimiliki desa!
lengkap. Kota memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat desa. Ini terbukti ketika
4. Jelaskan struktur ruang desa berdasarkan gambar di bawah ini!
musim arus mudik banyak penduduk desa yang pindah ke kota. Jadi sudah barang tentu kota
2 identik juga dengan penduduk yang padat.
A. Wilayah Kota
1
Pengertian dan Karakteristik Kota
3 3
Dilihat dari sejarahnya, kota pada hakikatnya lahir dan berkembang dari suatu wilayah perdesaan
akibat adanya pertumbuhan penduduk yang diikuti dengan meningkatnya berbagai kebutuhan
2
(sandang, pangan, papan) dan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi manusia, maka tumbuh
permukiman-permukiman baru. Selanjutnya akan diikuti oleh pengembangan fasilitas-fasilitas
5. Apa keuntungan desa yang memiliki pola memanjang!
sosial ekonomi seperti pasar, pertokoan, sekolah, rumah sakit, perkantoran, terminal, jalan raya,
10 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 11
tempat hiburan dan sebagainya sehingga terbentuklah wilayah kota. Oleh karena lengkapnya fa- 2. Berdasarkan tahap perkembangannya
silitas yang ada di kota, maka kota merupakan daya tarik bagi penduduk desa untuk pergi ke kota, Lewis Mumford dalam Rahardjo (1982:1) mengklasifikasi kota berdasarkan tingkat perkem-
bahkan banyak yang berpindah dari desa dan menetap di wilayah kota sehingga tidak heran jika bangannya sebagai berikut:
kota memiliki penduduk yang padat. Kota dapat dipAndang sebagai suatu wilayah di permukaan a. Tahap neopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang dan sudah diatur ke kehidupan
bumi yang sebagian wilayahnya terdiri atas benda-benda hasil rekayasa dan budaya manusia, kota.
serta pemusatan penduduk yang tinggi dengan mata pencaharian di luar sektor pertanian. b. Tahap polis, kota yang masih memiliki ciri kehidupan agraris,sebagai pusat keagamaan
Dengan demikian kota dicirikan dengan adanya prasarana perkotaan seperti bangunan yang dan pemerintahan.
tinggi, pusat perbelanjaan, rumah sakit, pusat pendidikan dan sebagainya. c. Tahap metropolis, yaitu kota besar, kota induk yang perekonomiannya sudah mengarah
Dari segi geografi, kota dapat diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ke sektor industri.
ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan d. Tahap megalopolis, wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang
coraknya yang materialistis. Dengan kata lain kota merupakan bentang budaya yang ditimbulkan berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar dan telah
oleh unsur-unsur alami dan nonalami dengan gejala pemusatan penduduk yang besar, dengan mencapai tingkat tertinggi.
corak kehidupan yang heterogen dan materialistis dibandingkan daerah belakangnya. Secaar e. Tahap tiranopolis, kota yang sudah mengalami kemerosotan moral dan akhlak manu-
universal, kota merupakan suatu “area urban” yang berbeda dengan desa atau kampung baik sianya, diliputi oleh kerawanan sosial dan sulit dikendalikan, misalnya angka kriminalitas
berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan dan status hukumnya. yang tinggi, kemacetan lalu lintas, kerusakan lingkungan.
f. Tahap nekropolis, kota yang kehidupannya mulai sepi, menuju kearah keruntuhan, bahkan
Dalam pengertian geografis, kota merupakan suatu tempat yang penduduknya rapat, rumah-ru-
berkembang menjadi kota mati, kota yang sudah mengalami kehancuran peradabannya.
mahnya berkelompok kompak, mata pencaharian penduduk bukan pertanian. Dalam pengertian
3. Berdasarkan fungsinya
hukum di Indonesia dikenal empat macam kota, kota sebagai ibukota nasional, kota sebagai ibu-
a. Kota pusat perdagangan, baik perdagangan domestik maupun Internasional, contoh kota
kota propinsi, kota sebagai ibukota kabupaten atau kotamadya, dan kota adsministratif (kotatif).
Singapura, Hong Kong, Jakarta.
Dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, disebutkan bahwa kota adalah b. Kota pusat kebudayaan, misal kota Yogyakarta, Surakarta.
pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administratif yang diatur c. Kota pusat perkebunan, misalnya Bogor, Tangjung Balai, Pematang Siantar.
dalam perundang-undangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan kehidupan perkotaan. d. Kota pusat pemerintahan, contoh Jakarta, Kuala Lumpur, Manila.
Memperhatikan begitu lengkapnya fasilitas yang ada di kota, maka wajar bila kota merupakan pusat e. Kota pusat pertambangan, misal Timika, Tembagapura, Soroako.
kegiatan yang dapat memenuhi berbagai fungsi, misalnya kota sebagai, pusat produksi, pusat Pada umumnya kota berfungsi sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan dan pusat
pemerintahan, pusat perdagangan, pusat kesehatan, pusat pendidikan dan pusat kebudayaan jasa. Berbagai fasilitas kehidupan tersedia di kota, oleh karena itu kota mempunyai daya tarik
kuat bagi penduduk di sekitarnya. Banyak penduduk luar kota berdatangan ke kota, baik yang
B. Tingkatan Perkembangan dan Fungsi Kota menetap maupun hanya sebagai penglaju.
Kota dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah penduduk, tahap perkembangan serta fungsi C. Potensi Kota
kota.
1. Berdasarkan jumlah penduduknya, di Indonesia kota dapat dibedakan atas: 1. Potensi Budaya
a. Kota kecil : 20.000 - < 100.0000 orang Potensi budaya di kota berkembang dengan pesat seiring dengan ketersediaan sarana dan
b. Kota sedang : 50.000 - < 500.000 orang prasarana yang lengkap. Unsur-unsur budaya seperti bahasa, sistem pengetahuan, orga-
c. Kota besar : 500.000 - < 1000.000 orang nisasi sosial, sistem pelatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi serta
d. Kota metropolis : 1000.000- 5.000.000 orang kesenian mudah di jumpai dengan berbagai macam coraknya. Inilah salah satu yang menjadi
e. Kota megapolitan : lebih dari 5.000.000 orang daya tarik kota.
12 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 13
1. Teori konsentris dari Ernest. W .Burgess
Teori ini menyatakan bahwa daerah perkotaan telah berkembang sedemikian rupa dan
menunjukkan pola penggunaan lahan yang konsentris. Menurut Burgess, suatu kota
akan berkembang membentuk lima zona konsentris yang di setiap zona mencerminkan
penggunaan lahannya. Perhatikan gambar di bawah ini!
1 2 3 4 5
sumber: jepara.go.id
14 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 15
Zona 4 : Zona permukiman yang lebih baik (ZPB), atau zona permukiman kelas me- Zona 3 : Zona pemukiman kelas rendah. Zona ini memiliki pola pemukiman memanjang
nengah (residential zone) mengikuti rute transportasi.
Zona ini merupakan kompleks perumahan penduduk yang berstatus ekonomi Zona 4 : Zona pemukiman kelas menengah. Rumah rumah berkapling besar dan kondisi
menengah-tinggi. Walaupun status ekonomi penduduknya tidak sangat baik, te- lingkungan baik.
tapi stabil, permukiman teratur. Fasilitas permukiman terencanan dengan baik se- Zona 5 : Zona pemukiman kelas tinggi yang ditinggali penduduk dengan status sosial tinggi
hingga tempat tinggal cukup nyaman. yang butuh kepuasan dan kenyamanan.
Zona 5 : Zona penglaju atau commuters zone
Zona ini merupakan daerah yangmemasuki daerah belakang (hinterland), atau Berdasarkan pembagian tersebut Homer Hoyt berpendapat bahwa:
merupakan daerah batas desa-kota. Penduduk bekerja di kota tetapi bertempat a. Daerah-daerah yang memiliki harga tanah atau sewa tanah tinggi biasanya terletak di luar
tinggal di pinggiran kota. kota.
Model ini jarang terjadi, karena perkembangan kota tidak selalu membentuk zona konsentris b. Daerah-daerah yang memiliki sewa tanah dan harga tanah rendah merupakan jalur-jalur
yang ideal. Pola keruangan kota menurut Burgess dapat digambarkan sebagai berikut: yang bentuknya memanjang dari pusat kota ke daerah perbataan.
2. Teori Sektor Homer Hoyt c. Zona pusat adalah daerah pusat kegiatan.
Menurut teori Homer Hoyt struktur ruang kota cenderung lebih berkembang berdasarkan 3. Teori Inti Berganda (Multiple Nuclei Theory)
sektor dari pada berdasarkan lingkaran-lingkaran konsentis. Teori ini mengelompokkan Teori Inti Ganda dikembangkan oleh C.D. Harris dan E.L.Ullman pada tahun 1945. Menurut
penggunaan lahan kota menjulur seperti irisan kue tart. Hal ini terjadi akibat faktor geografis, mereka, struktur ruang kota tidaklah sesederhana dalam teori konsentris karena sebenarnya
seperti bentuk lahan dan pengembangan jalan sebagai sarana komunikasi dan transportasi. tidak ada urutan-urutan yang teratur. Kota berawal dari terbentuknya inti-inti baru sebagai ku-
tub pertumbuhan yang kemudian mengelompok dan berkembang membentuk struktur kota.
Menurut Homer Hoyt, struktur ruang kota berkembang sebagai berikut.
beberapa inti dalam suatu wilayah perkotaan dapat berupa komplek atau wilayah perindustrian,
2 pelabuhan, komplek perguruan tinggi, dan kota-kota kecil di sekitar kota besar, terminal bus.
Kompleks industri berdekatan dengan sarana transportasi sedangkan pemukiman berloksi di
3
dekat pusat perbelanjaan dan pendidikan. Perhatikan gambar dibawah ini!
4
2 3 6
2 1 2 5
3 2 1
2
3 4 5
2
7
sumber: quizlet.com
16 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 17
PENUGASAN 2 LATIHAN
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (misal: 1 kelompok terdiri dari 5 orang), 3. Kota dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah penduduk. Jumlah penduduk antara 20.000
berdiskusi bersama teman satu kelompok, kemudian peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi -< 100.000 orang termasuk kota …
kelompok dan mengkomunikasikna hasil diskusi dipandu oleh tutor tentang: A. Kota kecil
1. Wilayah kota B. Kota sedang
2. Tingkatan perkembangan dan fungsi kota C. Kota besar
3. Potensi kota D. Kota metropolis
4. Struktur kota. E. Kota megapolitan
18 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 19
4. Kota yang bercirikan mengalami kemerosotan moral dan akhlak manusianya, diliputi oleh 8. Pola pemukiman wilayah di Indonesia berbeda-beda. Perbedaan pola pemukiman tersebut
kerawanan sosial dan sulit dikendalikan, misal angka kriminalitasnya yang tinggi, kemacetan pada umumnya di sebabkan oleh …
lalu lintas dan kerusakan lingkungan termasuk tahap kota …
A. Jumlah penduduk yang berbeda
A. Neopolis C. Tiranopolis E. Metropolis B. Tingkat pengetahun penduduk yang berbeda
B. Polis D. Nekropolis C. Topografi wilayah yang berbeda-beda
5. Perhatikan gambar dibawah ini! D. Adat istiadat yang berkembang tidak sama
E. Tingkat ekonomi yang berbeda-beda
2
3
9. Faktor utama penyebab permukiman di daerah pegunungan berkembang dengan pola me-
4 ngelompok adalah …
2 A. Dekat dengan sumber kehidupan
2 1 2 5
2
B. Masih ada hubungan keluarga
C. Mengikuti bentuk jalan
2 D. Dekat dengan sumber air
E. Mengikuti bentuk topografi
Berdasarkan gambar diatas zona pemukiman kelas rendah, memiliki pola pemukiman
10. Kota X merupakan kota yang sudah mati. Menurut tahap perkembangan kota ciri lain yang
memanjang mengikuti rute transportasi terdapat pada angka …
A. 1 C. 3 E. 5 muncul pada tahap dengan ciri tersebut adalah …
B. 2 D. 4 A. Perkembangan kota berjalan teratur
6. Perhatikan ciri-ciri ruang kota berikut! B. Penduduk mulai meninggalkan kota
C. Sektor agraris masih berlangsung
1) Pemukiman penduduk jarang
D. Industri mulai berkembang
2) Terdapat kompleks kantor instansi
E. Tingkat kriminalitas tinggi
3) Maraknya permukiman kumuh
4) Terdapat pusat perdagangan
5) Berkembang industri manufaktur B. Uraian
Berdasarkan ciri-ciri ruang kota diatas yang merupakan Central Business district (CBD) dalam Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!
struktur kota ditunjukkan oleh angka …
A. 1), 2) dan 3) C. 2), 3) dan 4) E. 1), 4) dan 5) 1. Jelaskan pengertian kota menurt Bintarto!
B. 1), 2) dan 4) D. 3), 4) dan 5) 2. Jelaskan klasifikasi kota berdasarkan tahap perkembangannya!
3. Salah satu ciri khas kota yang menonjol adalah terdapat banyak pusat keramaian. Mengapa
7. Beberapa kota memiliki sebutan masing-masing seperti Yogyakarta sebagai kota pelajar, Aceh
pusat-pusat keramaian berkembang di kota?
sebagai kota serambi Mekah, Ambon sering disebut Ambon Manise. Sebutan itu berdasarkan
4. Modernisasi telah mengikis budaya yang ada di wilayah kota. Budaya merupakan salah satu
pada …
potensi yang dimiliki oleh kota. Sebutkan potensi lain yang dimiliki oleh kota!
A. Sejarah awal terbentuknya kota 5. Jelaskan pembagian zona menurut teori konsentris dari Ernest. W. Burgess!
B. Potensi yang mempengaruhi fungsi kota
C. Struktur yang diwariskan pendiri kota
D. Penentuan dari pemerintah pusat
E. Meniru dari pola kota negara lain
20 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 21
3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakan, dan permasalahan baru, baik yang
MENJALIN HUBUNGAN bersifat positif maupun negatif.
DESA DAN KOTA Interaksi antara desa dan kota menimbulkan pengaruh tertentu. Pengaruhnya akan tergantung
pada jarak ke pusat kota. Semakin jauh dari pusat kota, interaksi semakin lemah. Wilayah interaksi
ini akan membentuk lingkaran-lingkaran, dimulai dari pusat kota sampai kewilayah desa. Zone-
zona interaksi desa dan kota oleh Bintarto (1983:66) dijelaskan sebagai berikut:
Keterangan :
1. City
2. Sub urban
1 2 3 4 5 6 3. Sub urban fringe
4. Urban fringe
5. Rural urban fringe
6. Rural
1. Hubungan timbal balik terjadi antara dua wilayah atau lebih. Zona pusat kegiatan di perkotaan biasanya dikelilingi lokasi:
2. Hubungan timbal balik antar wilayah menimbulkan adanya proses pergerakan atau perpin- a) Lokasi Pertokoan dan Perdagangan
dahan, dapat berupa pergerakan manusia, informasi atau gagasan, ataupun pergerakan/ Lokasi pertokoan dan perdagangan dapat dijumpai di sepanjang jalan. Setiap toko, agen, dan
perpindahan materi atau barang. kantor penjualan menempati sepanjang jalan utama untuk mendekati konsumen.
22 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 23
b) Lokasi Pabrik Industri Perhitungan kekuatan interaksi wilayah A, B, dan C dengan menggunakan rumus Carrothers
Penentuan lokasi pabrik industri di kota besar lebih mempertimbangkan faktor biaya dari pada sebagai berikut:
faktor konsumen. Lokasi pabrik industri banyak ditentukan oleh pengeluaran biaya minimal a) Kekuatan interaksi wilayah A – B
dari bahan mentah, bahan bakar, air, listrik, modal, pengangkutan dan lahan. Pembangunan
PA x PB 4.000 x 2.000
industri besar sering memerlukan beberapa lokasi (multiple location). IAB = = = 400.000
Lokasi pabrik industri dapat dijumpai pada 3 zona sebagai berikut: JAB 20
I. Zona pinggiran (periphery) b) Kekuatan interaksi wilayah B – C
II. Zona didekat daerah perdagangan (trade districts)
III. Zona di sepanjang jalur lalu lintas angkutan berat (heavy freight traffic) PB x PC 2.000 x 3.000
IBC = = = 200.000
c) Lokasi Permukiman JBC 30
Lokasi permukiman tidak hanya mengelompok pada suatu tempat tetapi menyebar dibeberapa
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa kekuatan interaksi wilayah A–B lebih besar
tempat di daerah perkotaan. Penyebaran lokasi permukiman menurut Birgess (1929) dipe-
dibanding wilayah B – C atau >
ngaruhi oleh saingan (competition), hak milik pribadi (private ownership), perbedaan keinginan
Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut:
(differential desirability), topografi, transportasi, dan struktur asal (inertia of earlier srtucture).
A B C
B. Kekuatan Interaksi Wilayah
4.000 IAB : 400.000 2.000 IBC : 200.000 3.000
Interaksi wilayah merupakan hal yang penting dilakukan karena setiap wilayah tidak dapat me- jiwa jiwa jiwa
menuhi kebutuhannya sendiri. Kekuatan interaksi wilayah dipengaruhi oleh penduduk dan jarak
wilayah. Untuk mengetahui kekuatan interaksi wilayah dapat dihitung dengan menggunakan
rumus-rumus berikut: 2. Hukum Gravitasi
1. Rumus Carrothers Kekuatan interaksi desa – kota atau dua wilayah dapat ditentukan juga dengan menggunakan
Menurut rumus ini, kekuatan hubungan ekonomis dua wilayah berbanding lurus dengan hukum gravitasi Newton. Hukum gravitasi Newton menyatakan bahwa dua buah benda
jumlah penduduk dan berbanding terbalik dengan jaraknya. Perhitungan kekuatan interaksi memiliki gerak tarik-menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan hasil kali kedua
dengan rumus Carrothers sebagai berikut: massa benda itu dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda tersebut. Perhitungan
kekuatan interaksi dengan hukum gravitasi Newton sebagai berikut:
P xP
I=
J PA x PB
IAB =
(DAB)²
Keterangan: Keterangan:
I : Interaksi wilayah A-B IAB : Interaksi wilayah A – B
P : Jumlah penduduk salah satu dari dua kota PA : Jumlah penduduk wilayah A
P : Jumlah penduduk dari kota yang lain PB : Jumlah penduduk wilayah B
J : Jarak antara dua kota DAB : Jarak wilayah A – B
Contoh Soal:
Wilayah A, B, dan C terletak berdekatan dengan jumlah penduduk masing-masing 4.000 jiwa, Contoh Soal:
2.000 jiwa, dan 3.000 jiwa. Wilayah B berada diantara wilayah A dan C. Wilayah A - B berjarak Wilayah X memiliki penduduk sebanyak 10.000 jiwa , wilayah Y sebanyak 9.000 jiwa, dan
20 km dan wilayah B – C berjarak 30 km. Berapa besar kekuatan interaksi wilayah A, B, dan wilayah Z sebanyak 12.000 jiwa. Wilayah X dan Y berjarak 30 km. Wilayah X dan wilayah Z
C dengan menggunakan rumus Carrothers? berjarak 20 km.. Hitunglah kekuatan interaksi berdasarkan hukum gravitasi Newton!
24 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 25
Perhitungan kekuatan interaksi wilayah X, Y, dan Z menggunakan hukun gravitasi Newton Contoh Soal:
sebagai berikut: Jumlah penduduk kota X sebanyak 1.800 jiwa dan desa Y sebanyak 200 jiwa. Jarak kota X
a) Kekuatan interaksi wilayah X – Y dan desa Y sejauh 40 km. Dimanakah lokasi titik henti kota X dan desa Y?
Jawab:
PX x PY 10.000 x 9.000
IXY = = = 100.000
(DXY)² 30² JXY 40 km
40 km 40
b) Kekuatan interaksi wilayah X – Z THXY = 1 + PX = 1800 = = = 10 km
1+ 1+√9 4
PY 200
PX x PZ 10.000 x 12.000
IYZ = = = 300.000
(DXZ)² 20²
Lokasi titik henti kota X dan desa Y adalah 10 km dari desa Y atau 30 km dari kota X.
Kekuatan interaksi wilayah X dan wilayah Y serta wilayah Y dan wilayah Z dapat ditulis Hal ini menunjukkan kota X mempunyai jangkauan pengaruh lebih kuat dibanding desa Y.
100.000 : 300.000. Perhatikan gambar lokasi titik henti kota X dan desa Y berikut!
Kekuatan interaksi wilayah X, Y, dan Z menggunakan hukun gravitasi Newton dapat digam-
barkan sebagai berikut: X titik henti Y
X Y Z
30 km 10 km
100.000 300.000
C. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Desa dan Kota
Dari gambar di atas menunjukkan kekuatan interaksi wilayah X dan Y lebih besar ( X dan Y di Edward Ullman mengemukakan bahwa ada tiga faktor utama yang memengaruhi timbulnya
gambar lebih dekat) dibandingkan dengan kekuatan interaksi wilayah X dan wilayah Z. interaksi antar wilayah, yaitu :
3. Rumus Titik Henti 1. Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)
Kekuatan ineraksi dua pusat perumbuhan seperti desa dan kota dapat ditentukan dengan Adanya hubungan yang saling melengkapi dimungkinkan karena adanya perbedaan wilayah
rumus titik henti. Penentuan pengaruh pusat pertumbuhan terhadap daerah sekiarnya dapat dalam hal ketersediaan dan kemampuan sumberdaya.
dilakukan dengan rumus teori titik henti yang dikemukakan oleh William J. Reilly. Rumus titik Di satu pihak ada wilayah yang surplus, dan ada wilayah lainnya yang kekurangan sumberdaya.
henti sebagai berikut: Keadaan ini akan mendorong terjadinya interaksi, karena didorong rasa saling membutuhkan.
JAB
Wilayah A Wilayah B
PA Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y
THAB = 1 +
PAB Minus sumber daya Y Minus sumber daya X
Minus sumber daya Z Minus sumber daya Z
Keterangan:
HAB : jarak lokasi titik henti yang dikur dari pertumbuhan dengan jumlah penduduk lebih kecil. Wilayah C
JAB : jarak antara pusat pertumbuhan A dan B Surplus sumber daya Z
Minus sumber daya X
PA : jumlah penduduk pusat pertumbuhan A yang lebih besar Minus sumber daya Y
PAB : jumlah penduduk pusat pertumbuhan B yang lebih kecil
Gambar 7. Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementary)
26 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 27
2. Adanya kesempatan untuk saling intervensi (intervening opportunity)
Artinya kedua wilayah mempunyai kesempatan melakukan hubungan timbal balik, serta ti- PENUGASAN 3
dak ada pihak ke tiga yang membatasi kesempatan itu. Adanya intervensi pihak ke tiga dapat
menjadi penghambat atau melemahkan interaksi antara dua wilayah.
1. Tujuan
Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y a. Menjelaskan pola dan kekuayan interaksi desa - kota
Minus sumber daya Y Minus sumber daya X b. Menemukan faktor yang mempengaruhi interaksi desa - kota melalui dikusi kelompok
2. Media
a. Alat tulis menulis (kertas HVS, pulpen)
Wilayah C
Surplus sumber daya X b. Buku catatan pribadi
Surplus sumber daya Y
3. Langkah-langkah
a. Bacalah modul, buku referensi, majalah, serta berbagai media, carilah informasi tentang
Gambar 8. Adanya kesempatan untuk saling intervensi (intervening opportunity) Interaksi Desa Kota
b. Buatlah catatan secara ringkas pada buku catatan pribadi untuk dipahami dan dilaporkan
Contoh: Wilayah A : surplus sumber daya X, minus sumber daya Y dalam pembelajaran tutorial, tentang:
Wilayah B : surplus sumber daya Y, minus sumber daya X 1) Pola interaksi desa kota
Wilayah C : surplus sumber daya X, surplus sumber daya Y 2) Kekuatan interaksi wilayah
3) Faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota
Secara potensial wilayah A dan B dimungkinkan terjadi hubungan timbal balik, sebab c. Carilah informasi lain dari berbagai sumber terkait dengan interaksi desa dan kota untuk
kelebihan sumber daya X dan kekurangan sumber daya Y. Sedangkan wilayah B dalam dipelajari sebagai bahan pengayaan, catat data/informasi yang Anda peroleh untuk
kondisi sebaliknya.Tetapi karena kebutuhan masing-masing dapat dipenuhi oleh wilayah didiskusikan bersama.
C, maka interaksi wilayah A dan B menjadi lemah. Wilayah C berperan sebagai alternatif
pengganti pemenuhan sumber daya bagi wilayah A dan B.
3. Adanya kemudahan pemindahan dalam ruang (spatial tranfer ability)
KEGIATAN TUTORIAL 3
Spatial transfer ability yaitu kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang, baik manusia,
informasi atau barang, sangat tergantung pada faktor jarak, biaya angkut atau transportasi,
dan kelancaran transportasi. Jadi semakin mudah transfer, semakin besar pemindahan arus
komoditas. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (misal: 1 kelompok terdiri dari 5 orang),
berdiskusi bersama teman satu kelompok, kemudian peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi
kelompok dan mengkomunikasikna hasil diskusi dipandu oleh tutor:
dilaporkan dalam pembelajaran tutorial, tentang:
1. Pola interaksi desa kota
2. Kekuatan interaksi wilayah
3. Faktor yang mempengaruhi interaksi desa dan kota
28 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 29
4. Perhatikan ilustrasi di bawah ini!
LATIHAN
Wilayah A Wilayah B
A. Pilihan Ganda + padi - padi
- sayuran + sayuran
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E.
1. Setiap wilayah tidak bisa dipisahkan dengan wilayah yang lain sebab ada hubungan saling
Interaksi yang terjadi antara wilayah A dan B pada gambar di atas terjadi karena adanya…
membutuhkan dan saling mempengaruhi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh …
A. Areal disfuction
A. Perbedaan budaya antar daerah B. Regional disaster
B. Persamaan sistem pemerintah C. Spatial transfer ability
C. Sumber daya manusia yang maju D. Intervening opportunity
D. Perbedaan potensi sumber daya E. Regional complementary
E. Kebijakan dari peerintah pusat 5. Perhatikan gambar zona interaksi desa dan kota di bawah ini!
2. Perhatikan faktor-faktor di bawah ini!
1) Daerah tujuan mobilitas pasti
2) Jarak yang ditempuh dekat
3) Aksesibilitas transportasi mudah dijangkau 1 2 3 4 5 6
30 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 31
7. Sebuah pasar akan di bangun di antara Kota Jaya dan Kota Makmur. Jumlah penduduk Kota B. Uraian
Jaya 16.000 jiwa dan Kota Makmur 4.000 jiwa. Jarak kedua kota adalah 18 km. Lokasi yang Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat!
tepat untuk membangun pasar tersebut berada …
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota menurut Edward Ullman!
A. 4 km dari Kota Jaya
2. Jelaskan zona interaksi desa-kota berdasarkan gambar di bawah ini!
B. 4 km dari Kota Makmur
C. 6 km dari Kota Jaya
D. 6 km dari Kota Makmur
E. 8 km dari Kota Makmur
8. Desa A dan desa B adalah dua desa yang saling berdekatan. Karakteristik kerungan dua wila- 1 2 3 4 5 6
yah tersebut hampir sama. Oleh karena letaknya saling berdekatan maka kedua desa tersebut
saling berinteraksi. Pola interaksi yang akan terjadi antara kedua desa tersebut adalah …
A. Mengembangkan kegiatan industri
B. Mempererat bentuk kekerabatan
C. Memperluas zona interaksi
3. Berikan contoh inetraksi antara desa dan kota!
D. Meningkatkan arus urbanisasi
4. Sebuah pusat perbelanjaan akan dibangun diantara Kota Emas dengan kota Mutiara.
E. Mengubah tatanan tradisi
Jumlah penduduk kota Emas berjumlah 200 jiwa sedangkan jumlah penduduk Kota Mutiara
9. Zona interaksi desa kota ditandai dengan wilyah batas luar kota yang mempunyai sifat-sifat berjumlah 400 jiwa. Jarak kedua kota tersebut 50 km. Hitunglah kekuatan interaksi dengan
mirip kota kecuali inti kota disebut … menggunakan rumus Carrothers!
A. City 5. Jumlah penduduk kota Sejahtera 90.000 jiwa dan kota Aman 22.500 jiwa. Jarak kedua kota
B. Urban fringe adalah 18 km. Tentukan lokasi ideal pasar yang akan dibangun di antara dua kota tersebut!
C. Sub urban
D. Sub urban fringe
E. Rural urban fringe
10. Kegiatan ekonomi sebagian besar penduduk Suka Jaya bergerak dibidang industri. Berda-
sarkan tahap perkembangannya kota Suka Jaya termasuk kota …
A. Polis
B. Eopolis
C. Metropolis
D. Megapolis
E. Tryanopolis
32 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 33
berpikir rasional (modern) untuk memanfaatkan waktu, tenaga dan ketrampilan seadanya untuk
melakukan urbanisasi. Kedua, kondisi desa semakin kehilangan tenaga kerja. Hal ini dipicu oleh
MEMBANGUN DESA DAN KOTA keadaan pertanian tradisional yang tidak bersifat menghasilkan dan memberikan pendapatan se-
cara cepat dan langsung (quick yielding), membuat kondisi perekonomian desa semakin rapuh.
Melihat kondisi tersebut perlu adanya upaya pemerataan pembangunan di kedua wilayah ter-
sebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk pemerataan pembangunan desa dan kota anatara lain:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa
Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia di pedesaan yaitu dengan pro-
gram wajib belajar 12 tahun. Dengan pendidikan akan mampu mengubah pola berfikir yang
masih tradisional menuju arah
yang modern.
Permasalahan utama pada
masyarakat desa yaitu masih
rendahnya tingkat pendidikan
masyarakat. Hal ini juga disertai
dengan pandangan yang masih
tradisional tentang makna pen-
didikan. Anak tidak perlu sekolah
tinggi karena nanti juga akan sumber: perdesaansehat.com
sumber: DirektoratpajakRI
beerja di sawah atau dirumah ba- Gambar 10. Wajib belajar untuk SDM di desa
Gambar 9. Dana desa untuk pembangunan desa
gi anak perempuan. Oleh karena
T
ahukah Anda mengapa kota cenderung penduduknya padat? Dan mengapa setiap tahun
itu, tingkat pendidikan di desa
jumlah penduduknya semakin bartambah? Yah kita tahu bahwa kota memiliki segudang
bagi anak perempuan cukup
daya tarik mulai dari sarana dan prasarana yang lengkap, lapangan pekerjaan yang
SD atau SMP untuk kemudian
beraneka ragam, dan masih banyak lagi daya tarik yang dimiliki kota. Pembangunan yang terus
bekerja membantu orang tua di
menerus dilakukan oelh pemerintah kota inilah yang menjadikan kota memiliki daya tarik tersebut.
sawah. Di samping itu, lokasi
Berbeda dengan kondisi yang ada di desa. Pembangunan di desa tidak semaju pembangunan
sekolah yang cukup jauh bahkan
yang ada di kota. Kondisi yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antara
terjadi kendala alam menjadi
wilayah kota dan wilayah desa.
penyebab lain rendahnya tingkat
pendidikan.
A. Usaha Pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota
Gambar di atas menunjukkan sumber: diajarnyerat.files.wordpress.com
34 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 35
Mengingat pentingnya pendidikan bagi peningkatan sumber daya manusia yang menjadi 3. Mengadakan penyuluhan dan pelatihan serta pembinaan
modal utama pembangunan, sekolah tetap diupayakan dengan berbagai cara. Seperti nampak Mengadakan penyuluhan dan pelatihan serta pembinaan lembaga desa sebagai salah satu
pada gambar di atas, sekolah di desa tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai. upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga mampu lebih efektif dalam men-
Namun demikian, sekolah harus tetap berlangsung dengan kondisi yang seadanya. Semoga dukung program dan rencana
ke depan permasalahan tersebut segera dapat diatasi oleh pembangunan. masyarakat maupun pemerintah.
2. Membuka kesempatan kerja dan pemberian bantuan untuk usaha kecil dan menengah Tingkat pengetahuan petani
Hal ini dimaksudkan supaya mereka tidak lari atau pergi ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang masih cukup rendah me-
lain, yaitu kota-kota kecil, kota-kota sedang, atau kota-kota besar. Sehingga arus urbanisasi nyebabkan pengelolaan perta-
dapat ditekan serta didukung dengan adanya peraturan pemerintah kota yang membatasi nian belum maksimal. Untuk itu,
arus masuk bagi pendatang. upaya penyuluhan dan pelatihan
tentang budi daya pertanian men-
Arus urbanisasi dari desa ke ko- jadi penting. Penyuluh dapat
ta tidak dapat dihindari akibat ke- memberikan pengetahuan dan
inginan masyarakat desa untuk wawasan tentang pengelolaan sumber: bppkedamean.blogspot.com
hidup lebih layak. Berbekal pen- pertanian yang efektif dan efi- Gambar 14. Penyuluhan untuk meningkatkan SDM
didikan dan keterampilan yang sien. Dengan upaya itu diha-
rendah mereka nekat pergi ke rapkan penduduk desa dapat
kota mengadu nasib. Kompetisi meningkatkan kesejahteraan se-
tinggi dalam kehidupan kota me- hingga menghambat urbanisasi.
nyebabkan mereka kalah dalam Hasil pertanian yang melimpah
sumber: kompasiana.com
terutama usia produktif yang Di samping itu, mereka juga Gambar 15. Pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan keterampilan
36 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 37
4. Perbaikan sarana dan prasarana penunjang pembangunan desa seperti fasilitas
B. Dampak Interaksi Desa dan Kota
transportasi dan komunikasi
Adanya fasilitas penunjang yang Interaksi antara desa dan kota mendorong banyak terjadi perubahan pada dua wilayah tersebut.
memadai dapat mendukung ha- Perubahan ini akan menimbulkan dampak baik positif maupun negatif dari masing-masing wilayah.
sil pemasaran desa ke kota de-
1. Dampak Positif Interaksi Desa dan Kota
ngan efektif dan efisien sehingga
Dampak positif interaksi desa dan kota, bagi desa antara lain:
mampu mendorong pertumbuhan
a) Pengetahuan penduduk desa semakin bertambah karena tersedia sarana dan prasarana
ekonomi ekonomi desa.
pendidikan yang memadai. Seperti telah dijelaskan pada materi pembangunan desa di
Sarana dan prasarana di desa muka, bahwa pendidikan sangat penting. Oleh karena itu, pembangunan selayaknya di-
masih cenderung sederhana utamakan pada infrastruktur pendidikan di desa.
dan jauh dari kenyamanan. Di
b) Ketertinggalan wilayah desa semakin berkurang. Interaksi desa dengan kota yang baik
daerah peg unungan sarana
berarti menjadi indikator terjadinya pembukaan isolasi desa. Dengan demikian maka
jalan masih sangat jauh dari sumber: www.teras.id
ketertinggalan desa dari kta semakin berkurang.
harapan. Akses jalan yang sulit Gambar 16. Jalan di pegunungan belum memadai
c) Kesenjangan ekonomi wilayah semakin berkurang. Interaksi desa dengan kota menyebabkan
akan mengisolasi daerah itu
akses infrastruktur menjadi lebih baik. Hal ini tentu saja akan meningkatkan daya jual hasil bumi
sehingga sulit untuk berkembang.
di desa. Kagiatan ekonomi seperti itu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Hal ini akan berdampak pada
kesulitan penduduk desa untuk d) Aksesibilitas wilayah desa semakin mudah karena tersedia jalur transportasi yang memadai.
meningkatkan kesejahteraan. Dengan adanya akses jalan atau transportasi yang layak maka ekonomi desa dapat
bertambah tinggi. Ha-
Sarana rumah yang masih sa-
sil kegiatan ekonomi ma-
ngat sederhana menjadi po-
syarakat desa mudah untuk
tret kehidupan penduduk de-
dijual ke kota atau daerah
sa. Rendahnya penghasilan
lain. Pada umumnya hasil
menyebabkan mereka tidak
mampu untuk membangun ekonomi masyarakat desa
rumah yang layak bagi keluarga. berupa hasil pertanian dan
Listrik pun masih belum ada dan sejenisnya. Pada gambar
jika ada mereka kesulitan untuk sumber: kompasiana.com nampak sapi milik masya-
membayar rekening. Kehidupan Gambar 17. Rumah yang masih sederhana rakat desa yang akan dijual
masyarakat desa yang sederhana seperti itu menjadi beban pembangunan. Masih perlukah ke kota dengan truk. Jelaslah sumber: solopos.com
38 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 39
Adapun dampak positif interaksi desa kota bagi kota antara lain: b) Meningkatnya perilaku konsumtif dan kejahatan akibat pengaruh iklan produk industri dan
a) Pasokan sumber daya alam berupa bahan mentah atau bahan baku industri terpenuhi. film yang ditayangkan televisi
Masyarakat kota memiliki berbagai sumber ekonomi modern yang menunjang penghsilan Pengaruh teknologi informasi yang mengiklankan hasil industri mendorong masyarakat
tinggi. Kegiatan konomi dalam produk berupa jasa jauh lebih berkembang dari pada desa cenderung bersikap konsumtif. Pasar malam menjadi ajang strategis untuk me-
produk barang. Untuk memenuhi barang kebutuan pokok yang tidak dihasilkan di kota masarkan barang industri
maka harus diatangkan dari desa. kepada masyarakat desa.
b) Kebutuhan pangan yang berasal dari desa terpenuhi Dengan harga yang murah
Desa merupakan penghasil bahan pangan yang diperlukan masyarakat kota.Berbagai (tidak perlu sewa tempat)
ragam jenis hasil bumi diproduksi di desa untuk diperdagangkan di kota. Interaksi desa maka harga jual menjadi ter-
dengan kota ini juga menghasilkan kegiatan ekonomi baru seperti pedaganng di kota, jangkau masyarakat desa.
distributor bahan pangan, Sikap konsumtif dapat
dan pengusaha angkutan ha- menyebabkan semakin
sil bumi. Interaksi desa kota terpuruknya ekonomi
yang terkelola dengan baik masyarakat kelas bawah.
mampu meningkatkan ke- c) Berkurangnya jumlah tenaga sumber: www.borneonews.co.id
sejahteraan masyarakat baik kerja produktif dibidang Gambar 20. Perilaku konsumtif semakin meningkat
di desa maupun di kota. pertanian karena banyak
c) Kebutuhan tenaga kerja dari penduduk desa usia produktif lebih tertarik bekerja di kota.
desa di kota tercukupi d) Berubahnya penggunaan lahan desa akibat perkembangan kota dan pembangunan pe-
Salah satu manfaat interaksi rumahan di perbatasan desa-kota
desa dan kota adalah e) Memudarnya tradisi di pedesaan sebagai akibat tata cara dan kebiasaan kota yang meng-
ketersediaan tenaga kerja ubah budaya desa.
kasar di kota. Masyarakat Anak-anak desa yang asyik bermain gasing dengan temannya saat waktu luang. Sa-
desa yang berurbanisasi pada at ini permainan tradisional seperti gasing sudah langka dan cenderung ditinggalkan.
umumnya berpendidikan sumber: paktanidigital.com Kemajuan teknologi mela-
rendah sehingga banyak Gambar 19. Hasil panen yang akan dijual di kota. lui telepon seluler dan seje-
terserap sebagai tenaga kerja nisnya dianggap lebih me-
kasar. Pada umumnya mereka bekerja sebagai buruh bangunan atau kuli dengan upah narik oleh anak. Orang tua
yang rendah. Namun demikian, jika urbanisasi tidak dapat diatasi maka akan membawa pun cenderung permisif ter-
permasalahan sosial di kota hadap penggunaan teknologi
d) Produk yang dihasilkan penduduk kota dapat di pasarkan hingga pelosok. Kota banyak untuk bermain anaknya. Pa-
menghasilkan barang industri yang juga dibutuhkan oleh desa. Barang yang dihasilkan da hal dengan teknologi
kota seperti pakaian, asesoris, dan sebagainya. Barang ini diperlukan masyarakat desa tersebut menanamkan anak
sehingga harus didistribusikan ke seluruh pelosok desa. untuk individualis, emosional,
2. Dampak Negatif Interaksi Desa dan Kota dan cenderung anti sosial. sumber: www.benarnews.org
40 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 41
Adapun dampak negatif interaksi desa-kota, bagi kota antara lain: atau saluran air lainnya. Akibatnya, sungai menjadi keruh, kotor, dan berbau tidak sedap.
a) Meningkatnya jumlah penganggur dan penduduk miskin di kota akibat urbanisasi. Permasalahan kesehatan, bencana banjir saat musim hujan, dan juga keindahan kota
Urbanisasi menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di kota. Kompetisi hidup menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat kota. Pemerintah kota pun dibuat pusing
yang tinggi tidak mampu ditaklukan para urban sehingga memicu tingginya kemiskinan dengan permasalahan akiabat kemiskinan ini.
di kota. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang tergolong penyandang
penyakit sosial. di antaranya yang mudah ditemui adalah para pemulung, pengemis, dan
tuna wisma.
b) Muncul daerah kumuh (slum area) dan daerah liar di bantaran sungai, pinggiran rel kereta PENUGASAN 4
api, kuburan, dan kolong jembatan.
Penghasilan yang rendah menyebabkan masyarakat miskin kota tidak mampu memiliki
rumah hunian yang layak. 1. Tujuan
Harga lahan yang tinggi a. Menjelaskan pembangunan desa dan kota di sekitarnya
tidak terbeli penduduk miskin b. Menemukan dampak interaksi desa – kota melalui dikusi kelompok
kota. Akibatnya, mereka
2. Media
membangun gubuk sebagai
a. Alat tulis menulis (kertas HVS, pulpen)
tempat tingga di sembarang
b. Buku catatan pribadi
tempat. Bangunan mereka
dapat ditemukan di pinggir 3. Langkah-langkah
rel kereta api, bantaran kali, a. Bacalah modul, buku referensi, majalah, serta berbagai media, carilah informasi tentang
atau lahan-lahan kosong. Interaksi desa dan kota.
c) Tingginya kepadatan sumber: kompasiana.com b. Buatlah catatan secara ringkas pada buku catatan pribadi untuk dipahami dan dilaporkan
Gambar 22. Permukiman kumuh bermunculan.
penduduk menyebabkan dalam pembelajaran tutorial, tentang:
kurang optimalnya kinerja pelayanan umum. 1) Usaha pemerataan pembangunan desa dan kota.
d) Terjadi degradasi kualitas lingkungan fisik dan sosial akibat peningkatan jumlah penduduk 2) Dampak interaksi desa dan kota.
dari dalam dan luar kota. c. Carilah informasi lain dari berbagai sumber terkait dengan interaksi desa dan kota untuk
Masyarakat miskin di kota dipelajari sebagai bahan pengayaan, catat data/informasi yang Anda peroleh untuk
menumbuhkan daerah pe- didiskusikan bersama.
mukiman kumuh (slums
area). Tingkat pendidikan
dan kepedulian yang ren- KEGIATAN TUTORIAL 4
dah akibat tuntutan hidup
menyebabkan mereka
cenderung abai terhadap Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (misal: 1 kelompok terdiri dari 5 orang),
kebersihan dan kesehatan berdiskusi bersama teman satu kelompok, kemudian peserta didik dapat menyajikan hasil diskusi
lungkungan. Banyak kelompok dan mengkomunikasikna hasil diskusi dipandu oleh tutor:
masyarakat yang membuang sumber: kompas.com
1. Usaha pemerataan desa dan kota.
sampah domestik ke sungai Gambar 23. Kualitas lingkungan menjadi buruk. 2. Dampak interaksi desa dan kota.
42 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 43
5. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
LATIHAN 1) Pendapatan kota menurun.
2) Rawan tindak kejahatan.
3) Kota semakin maju.
A. Pilihan Ganda 4) Maraknya pemukinam kumuh.
5) Meningkatnya kriminalitas.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D atau E.
Berdasarkan pernyataan di atas dampak urbanisasi ditunjukkan oleh angka …
1. Desa dan kota memiliki interaksi yang saling mempengaruhi. Manfaat geografi yang diperoleh
A. 1), 2) dan 3)
dari interkasi desa kota tersebut adalah …
B. 1), 2) dan 4)
A. Budaya berkembang dengan cepat C. 2), 3) dan 5)
B. Penduduk desa menjadi lebih konsumtif D. 2), 4) dan 5)
C. Transportasi antar wilayah lancar E. 3), 4) dan 5)
D. Perkembangan wilayah semakin lancar
6. Kemajuan kota tidak terlepas dari peran desa. Salah satu buktinya yaitu …
E. Aktivitas usaha lebih bervariasi
A. Lahan desa dimanfaatkan tempat pembuangan sampah
2. Banyak penduduk desa yang berhasil berkarya di wilayah kota. Salah satunya banyak ba-
B. Wilayah pinggiran sebagai tempat pemasaran produk
ngunan gedung-gedung pencakar langit yang di hasilkan oleh anak desa. Konndisi ini me-
C. Potensi wisata desa sebagai sumber inspirasi budaya
nunjukkan …
D. Budaya yang berkembang di desa sebagai penyeimbang modernitas
A. Desa merupakan sumber tenaga kerja E. Desa sebagai penyedia bahan baku dan tenaga kerja
B. Orang desa hanya mampu membuat gedung
C. Penduduk desa mampu bersaing dengan penduduk kota 7. Interaksi antara desa dan kota mendorong banyak terjadi perubahan pada dua wilayah
D. Orang desa memiliki potensi untuk maju tersebut. Perubahan ini banyak menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif
E. Lapangan kerja di kota lebih banyak interaksi desa kota bgi desa antara lain…
3. Interaksi desa kota ditandai dengan adanya mobilitas penduduk. Salah satu bentuk mobilitas A. Pengetahuan penduduk desa semakin bertambah
penduduk tersebut adalah … B. Meningkatnya jumlah pengangguran
A. Penduduk desa melakukan urbanisasi ke kota C. Kebutuhan tenaga kerja terpenuhi
B. Adanya kerjasama politik antara penduduk kota dan penduduk desa D. Memudarnya semangat kerja
C. Perkembangan pembangunan kota E. Tingginya kepadatan penduduk
D. Penduduk desa mendominasi kota 8. Interaksi desa-kota mempengaruhi aksesibilitas transportasi di dua wilayah. Salah satu
E. Adanya kawasan kumuh di tengah kota bentuk keuntungan interaksi tersebut adalah …
4. Salah satu dampak interaksi desa kota yaitu kondisi desa tradisional berubah menjadi modern. A. Pemerintah memberi subsidi kendaraan umum
Dampak perubahan itu antara lain … B. Kualitas jalan raya desa kota membaik
A. Pudarnya adat istiadat C. Kriminalitas di jalan semakin meningkat
B. Penggunaan lahan desa D. Terjadi kenaikan ongkos angkutan umum
C. Perubahan bentuk rumah E. Setiap desa diberikan mobil akses angkutan umum
D. Perubahan pola konsumsi
E. Pemakaian teknologi pertanian
44 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 45
9. Kesejahteraan penduduk desa dapat ditingkatkan dengan pembangunan desa disegala as-
pek. Salah satu upaya pemerataan pembangunan desa dalam bidang ekonomi adalah … RANGKUMAN
A. Mengukur luas lahan pertanian di desa
B. Mendatangkan arsitek Andal untuk renovasi rumah kuno
C. Memberikan bantuan dana desa 1. Desa” berasal dari bahasa Sansekerta dhesi yang berarti “tanah kelahiran. Secara keehidupan
D. Menggalakkan wajib belajar dua belas tahun sosial, karakteristik desa meliputi: penduduk saling mengenal dalam pergaulan hidupnya dan
E. Mengadakan program pertukaran pelajar masih memegang teguh tradisi, penduduk mempunyai ikatan perasaan yang sama tentang
10. Dampak negatif interaksi desa-kota bagi kota yaitu … kebiasaan, mata pencaharian penduduk pada bidang agraris sangat dipengaruhi faktor
alam seperti iklim dan topografi, perbandingan manusia dan lahan cukup besar, sarana dan
A. Berubahnya penggunaan lahan
prasarana komunikasi masih sederhana.
B. Meningkatnya jumlah pengangguran
2. Berdasarkan perkembangan kehidupan penduduk disa dapat dibedakan menjadi desa
C. Memudarnya semangat kerja penduduk dibidang pertanian
tradisional, desa swadaya, desa swakarya, desa swasembada.
D. Berkurangnya jumlah tenaga kerja produktif
3. Potensi desa meliputi potensi fisik dan potensi non fisik. Potensi fisik antara lain tanah, air
E. Kebutuhan tenaga kerja dari desa tercukupi
iklim, ternak, manusia. Sedangkan potensi non fisik antara lain meliputi: lembaga-lembaga
sosial, masyarakat desa, dan aparatur atau pamong desa.
B. Uraian 4. Struktur ruang desa ada yang menyebar, terpusat, memanjang dan mengelilingi pusat fasilitas
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat! tertentu.
5. Kota merupakan suatu tempat yang penduduknya rapat, rumah-rumahnya berkelompok
1. Jelaskan dampak positif interaksi desa-kota bagi desa!
kompak, mata pencaharian penduduk bukan pertanian.
2. Jelaskan upaya yang dilakukan untuk pemerataan pembangunan desa dan kota!
6. Berdasarkan tahap perkembangannya kota dapat dibedakan menjadi tahap neopolis, tahap
3. Arus urbanisasi sulit dibendung secara keseluruhan. Sebutkan upaya untuk meminimalisasi
polis, tahap metropolis, tahap megalopolis, tahap tiranopolis,tahap nekropolis.
tingkat urbanisasi!
7. Potensi kota meliputi potensi budaya, potensi ekonomi, potensi sosial dan potensi polotik.
4. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif interaksi desa-kota dalam
8. Interaksi antara desa dan kota menimbulkan pengaruh tertentu. Pengaruhnya akan tergantung
bidang ekonomi?
pada jarak ke pusat kota. Ada beberapa teori yang dapat digunakan untuk menghitung
5. Adanya ketimpangan hasil-hasil pembangunan desa dan kota akan berakibat buruk secara
kekuatan interaksi desa kota antara lain teori rumus Carrothers, hukum gravitasi, dan rumus
sosial dan ekonomi terhadap kehidupan di kedua wilayah tersebut. Apa yang menyebabkan
titik henti.
terjadinya ketimpangan pembangunan tersebut?
9. Interaksi antara desa dan kota dapat menimbulkan dampak positif dan negatif baik bagi kota
maupun desa itu sendiri.
10. Untuk mengatasi ketimpangan antara desa dan kota maka diperlukan pemerataan pemba-
ngunan bagi desa.
46 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 47
Kunci Jawaban pencaharian penduduk beragam, perdagangan dan jasa sudah berkembang, pendidikan dan
keterampilan penduduk sudah tinggi, hubungan dengan daerah sekitarnya berjalan lancar,
Unit 1: Penugasan kesadaran penduduk mengenai kesehatan tinggi, gotong royong masyarakat tinggi.
No Aspek yang Dinilai Skor per Aspek Skor Maksimum Nilai yang Diperoleh 3. Potensi fisik meliputi:
1 • Menuliskan hasil laporan 30 a. Tanah sebagai sumber tambang dan mineral, sumber tanaman, bahan makanan dan
dengan bahasa yang tepat dan
jelas tempat tinggal
• Hasil identifikasi wilayah desa 40 100 b. Air, kondisis air untuk irigasi dan untuk keperluan hidup sehari-hari
• Mencantumkan hasil kerja 30 c. Iklim yang penting untuk kegiatan agraris
yang memuat waktu, tempat,
peserta, dan hasil diskusi d. Ternak sebagai sumber tenaga,bahan makanan dan sumber pendapatan
Total Skor 100 4. Pola mengelilingi pusat fasilitas tertentu.
2
Latihan
Pilihan Ganda
No Jawaban No Jawaban
1 D 6 E
1
2 A 7 C
3 3
3 A 8 E
4 C 9 D
5 B 10 B
2
Uraian
1. Desa tradisional atau pra desa yaitu tipe desa pada masyarakat terasing yang seluruh kehi- Bentuk permukiman seperti ini umumnya dapat ditemukan di daerah dataran rendah, yang
dupannya tergantung pada alam sekitarnya. Ketergantungan itu misalnya dalam hal cara ber- di dalamnya terdapat fasilitas-fasilitas umum yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk
cocok tanam, cara membuat rumah, pengolahanmakanan dan lain-lainnya. Pada desa se- memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya mata air, waduk dan fasilitas lainnya.
macam ini penduduk cenderung tertutup, atau kurang komunikasi dengan pihak luar. Sistem 5. Keuntungan desa yang memiliki pola memanjang adalah dekat dengan lokasi bekerja seperti
perhubungan dan komunikasi tidak berkembang. nelayan di sepanjang pinggiran pantai.
2. Desa Swadaya, yaitu desa yang memiliki ciri-ciri penduduknya jarang, masih terikat pada
adat istiadat, lembaga sosial yang ada masih sederhana, tingkat pendidikan masyarakatnya Unit 2: Penugasan
rendah, produktivitas tanah rendah, kegiatan penduduk dipengaruhi oleh keadaan alam, to- No Aspek yang Dinilai Skor per Aspek Skor Maksimum Nilai yang Diperoleh
1 • Menuliskan hasil laporan 30
pografi berupa pegunungan atau perbukitan, lokasi terpencil, mayoritas penduduk sebagai dengan bahasa yang tepat dan
petani, kegiatan ekonomi masyarakat bersifat subsisten, masyarakt juga tertutup terhadap jelas
• Hasil identifikasi wilayah kota 40 100
pihak luar, sehingga sistem perhubungan dan transportasi kurang berkembang.
• Mencantumkan hasil kerja 30
Desa swasembada, yaitu desa yang telah maju dengan ciri-ciri Ikatan adat istiadat yang yang memuat waktu, tempat,
berkaitan dengan kegiatan ekonomi sudah tidak berpengaruh terhadap masyarakat, Lokasi peserta, dan hasil diskusi
Total Skor 100
desa swasembada biasanya dekat dengan kota, kecamatan, kota kabupaten, kota provinsi,
yang tidak masuk wilayah kelurahan, semua keperluan hidup pokok dapat disediakandesa
sendiri, alat teknis yang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup lebih modern, lembaga
sosial ekonomi dan budaya sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduknya, mata
48 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 49
Latihan Unit 3: Penugasan
Pilihan Ganda No Aspek yang Dinilai Skor per Aspek Skor Maksimum Nilai yang Diperoleh
No Jawaban No Jawaban 1 • Menuliskan hasil laporan 30
dengan bahasa yang tepat dan
1 D 6 D jelas
2 E 7 A • Penjelasan tentang pola dan 40 100
3 A 8 B kekuatan interaksi desa - kota
4 C 9 E • Mencantumkan hasil kerja 30
5 C 10 B yang memuat waktu, tempat,
peserta, dan hasil diskusi
Total Skor 100
Uraian
1. Pengertian kota menurut Bintarto adalah suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang di- Latihan
tandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen,dan Pilihan Ganda
coraknya yang materialistis. No Jawaban No Jawaban
2. Klasifikasi kota menurut tahap perkembangannya meliputi: 1 D 6 B
a. Tahap neopolis, yaitu suatu wilayah yang berkembang dan sudah diatur ke kehidupan kota. 2 A 7 D
3 A 8 C
b. Tahap polis, kota yang masih memiliki ciri kehidupan agraris,sebagai pusat keagamaan
4 E 9 B
dan pemerintahan. 5 E 10 C
c. Tahap metropolis, yaitu kota besar, kota induk yang perekonomiannya sudah mengarah
ke sektor industri. Uraian
d. Tahap megalopolis, wilayah perkotaan yang terdiri atas beberapa kota metropolis yang 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi desa kota menurut Edward Ullman:
berdekatan lokasinya sehingga membentuk jalur perkotaan yang sangat besar dan telah a. Adanya wilayah yang saling melengkapi.
mencapai tingkat tertinggi. b. Adanya kesempatan untuk saling intervensi
e. Tahap tiranopolis, kota yang sudah mengalami kemerosotan moral dan akhlak manusianya, c. Adanya kemudahan dalm pemindahan dalam ruang
diliputi oleh kerawanan sosial dan sulit dikendalikan, misalnya angka kriminalitas yang
tinggi, kemacetan lalu lintas, kerusakan lingkungan. 2.
f. Tahap nekropolis, kota yang kehidupannya mulai sepi, menuju kearah keruntuhan, bahkan
berkembang menjadi kota mati, kota yang sudah mengalami kehancuran peradabannya. Keterangan:
3. Di kota berkembang pusat-pusat keramaian karena lengkapnya fasilitas-fasilitas yang ada di 1. City 4. Urban fringe
1 2 3 4 5 6
kota seperti fasilitas sosial ekonomi, pasar, pertokoan, tempat hiburan, perkantoran, terminal. 2. Sub urban 5. Rural urban fringe
4. Potensi yang dimiliki kota antara lain: potensi ekonomi, potensi sosial, dan potensi politik. 3. Sub urban fringe 6. Rural
5. Teori konsentris dari Ernest. W .Burgess
50 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 51
d. Urban fringe (jalur tepi wilayah perkotaan paling luar) yaitu semua wilayah batas luar kota Unit 4: Penugasan
yang mempunyai sifat-sifat mirip kota, kecuali inti kota. No Aspek yang Dinilai Skor per Aspek Skor Maksimum Nilai yang Diperoleh
1 • Menuliskan hasil laporan 30
e. Rural urban fringe (jalur batas desa dan kota), merupakan wilayah yang terletak antara dengan bahasa yang tepat dan
kota dan desa, yang ditandai dengan pola penggunaan lahan campuran antara sektor jelas
• Penjelasan pembangunan dan 40 100
pertanian dan non pertanian.
dampak interaksi desa -kota
f. Rural (wilayah desa), wilayah yang masih menitik beratkan pada kegiatan pertanian. • Mencantumkan hasil kerja 30
3. Contoh interaksi antara desa dan kota yaitu adanya wilayah yang saling melengkapi (regional yang memuat waktu, tempat,
peserta, dan hasil diskusi
complementary). Adanya hubungan yang saling melengkapi dimungkinkan karena adanya Total Skor 100
perbedaan wilayah dalam hal ketersediaan dan kemampuan sumberdaya. Di satu pihak ada
wilayah yang surplus, dan ada wilayah lainnya yang kekurangan sumberdaya. Keadaan ini Latihan
akan mendorong terjadinya interaksi, karena didorong rasa saling membutuhkan. Pilihan Ganda
4. Rumus Carrothers No Jawaban No Jawaban
1 D 6 E
P xP
I= 2 A 7 A
J 3 C 8 B
4 E 9 C
Diketahui :
5 D 10 A
P = 200 jiwa
P = 400 jiwa
Uraian
J = 50 km
1. Dampak positif interaksi desa-kota bagi desa antara lain
Ditanya : I?
a. Pengetahuan penduduk desa semakin bertambah karena tersedia sarana dan prasarana
Jawab :
pendidikan yang memadai.
P xP 200 x 400 b. Ketertinggalan wilayah desa semakin berkurang.
I= = = 1.600
J 50 c. Kesenjangan ekonomi wilayah semakin berkurang.
d. Aksesibilitas wilayah desa semakin mudah karena tersedia jalur transportasi yang memadai.
Jadi kekuatan interaksi kota mutiara dengan kota emas sebesar 1.600
e. Kebutuhan barang-barang yang tidak dihasilkan di desa terpenuhi
5. Rumus titik henti
2. Upaya yang dapat dilakukan untuk pemerataan pembangunan desa-kota yaitu meningkatkan
Diketahui :
sumber daya manusia, membuka kesempatan kerja dan pemberian bantuan untuk usaha kecil
Jumlah penduduk kota sejahtera (A) = 90.000 jiwa
dan menengah, mengadakan penyuluhan dan pelatihan, perbaikan saran dan prasarana.
Jumlah penduduk kota Aman (B) = 22.500 jiwa
3. Usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi arus urbanisasi antara lain memberikan
Jarak (J) = 18 km
penyuluhan dan pelatihan agar mampu membuka lapangan kerja di desa.
Ditanya : Lokasi ideal pasar yang akan dibangun?
4. Untuk mengurangi dampak negatif interaksi desa-kota dalam bidang ekonomi salah satunya
Jawab :
JAB 18 km memberikan bantuan dana desa agar masyarakat desa dapat membuka lapangan kerja
18 sehingga memperkecil angka pengangguran dan urbanisasi.
THAB = 1 + PA = 90.0000 = = 6 km
1+ 3 5. Faktor terjadinya ketimpangan pembangunan yang ada di desa dan kota kurang maksimalnya
PB 22.500
pemertaan pembangunan antara desa dengan kota.
Jadi lokasi pasar yang ideal di bangun 6 km dari kota Aman atau 12 km dari kota Sejahtera.
52 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 53
KRITERIA PINDAH MODUL Saran Referensi
Untuk menambah peningkatan pengetahuan, peserta didik disarankan untuk
Setelah Anda mengerjakan soal latihan setiap unit, selanjutnya cocokkan denga kunci jawaban membaca materi/bahan bacaan dari:
yang sudah tersedia, atau bahaslah bersama tutor. Lakukan penilaian dengan ketentuan sebagai 1. BSE Geografi SMA: Geografi untuk Kelas XII SMA/MA karangan Danang
berikut: Endarto dkk (2009) ; Bab 4
1. Pilihan GAnda 2. BSE Geografi SMA: Geografi untuk Kelas XII SMA/MA karangan Nurmala Dewi
Setiap jawaban benar pada pilihan gAnda diberi skor 1 (skor maksimal = 10) (2009) ; Bab 3
2. Uraian 3. BSE Geografi SMA: Geografi untuk Kelas XII SMA/MA karangan Eni Anjayani
Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit 4 dan Tri Haryanto (2009) ; Bab 6
No Skor No Skor No Skor No Skor 4. BSE Geografi SMA: Geografi untuk Kelas XII SMA/MA karangan Eko Titis
1 3 1 2 1 3 1 3 Prasongko dan Rudi Hendrawansyah (2009) ; Bab 4
2 3 2 5 2 3 2 3
5. Buku Siswa Geografi untuk SMA/MA kelas XII karangan Nurul Khotimah dkk
3 3 3 2 3 3 3 3
(2016); Bab 2
4 3 4 2 4 3 4 3
5 3 5 4 5 3 5 3
Jumlah 15 Jumlah 15 Jumlah 15 Jumlah 15 Daftar Pustaka
Untuk mengetahui ketuntasan belajar Anda hitunglah tingkat penguasaan materi Anda dengan
Anjayani, Eni dan Tri Haryanto. 2009. Geografi untuk Kelas XII SMA /MA. BSE:
menggunakan rumus sebagai berikut:
Pusat Perbukuan Depdiknas
Nilai Ketuntasan Setiap Unit:
Dewi, Nurmala. 2009. Geografi untuk Kelas XII SMA /MA. BSE: Pusat Perbukuan
Jumlah Skor Pilihan Ganda + Uraian Depdiknas
x 100%
25 Endarto, Danang dkk. 2009. Geografi untuk Kelas XII SMA /MA. BSE: Pusat
Perbukuan Depdiknas
Nilai Ketuntasan Modul
Khotimah, Nurul dkk. 2016. Buku Siswa Geografi untuk SMA/MA kelas XII. Klaten:
Jumlah Skor Unit 1 + Unit 2 + Unit 3 + Unit 4 Cempaka Putih
x 75% (a)
75 Titis Prasongko, Eko dan Rudi Hendrawansyah. 2009. Geografi untuk Siswa
Menegah Atas-Madrasah Aliah Kelas XII SMA /MA. BSE: Pusat Perbukuan
Nilai Penugasan Akhir x 25% ............................... (b)
Depdiknas
Nilai Ketuntasan = Jumlah Nilai Unit (a) + Nilai Penugasan Akhir (b)
Anda dinyatakan TUNTAS jika batas nilai ketuntasan penguasaan materi minimal 75% ke atas.
Sebaliknya, apabila pencapaian nilai ketuntasan Anda kurang dari 75%, maka Anda dinyatakan
BELUM TUNTAS. Ulangi untuk mempelajari modul, terutama pada unit yang memperoleh nilai
yang belum tuntas dan ulangi mengerjakan latihan soal terutama yang Anda jawab belum betul
sampai Anda mampu menjawabnya dengan betul. Jika pengulangan anda telah mencapai batas
minimal ketuntasan, silahkan lanjutkan untuk mempelajari modul berikutnya.
54 Geografi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 13 Interaksi Desa-Kota 55
Profil Penulis
Nama Lengkap : Ardi Anto
Sarjana Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung (Unila) Lulusan tahun 2001
Saat ini sebagai Tenaga Fungsional Pamong Belajar
pada Unit Pelaksanan Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Msyarakat
Lampung