Anda di halaman 1dari 44

1.

Disajikan narasi tentang peristiwa sejarah, peserta didik dapat menentukan contoh unsur
manusia, ruang dan waktu dalam sejarah

1. Unsur manusia dalam sejarah Manusia


Secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta, yakni manu dan sia. Manu adalah leluhur
manusia pada setiap manwantara, kurun zaman dalam satu kalpa--istilah waktu dalam
agama Hindu yang setara dengan 4 juta tahun. Sementara itu, sia artinya keturunan. Dalam
bahasa Latin, manusia berasal dari kata mens yang berarti berpikir, berakal budi.
Singkatnya, manusia adalah makhluk yang berakal budi. Sebagai makhluk hidup berakal,
manusia mengikuti hukum alam, tumbuh, berkembang, dan berinteraksi dengan sesama
dan lingkungannya. Interaksi itulah yang kemudian membentuk peristiwa. Sebagai contoh,
manusia pada zaman batu bertahan hidup dengan berburu, meramu, makan, dan
berkelompok. Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, karena satu kesatuan. Manusia
berperan sebagai subyek sedangkan sejarah sebagai objek. Apabila manusia dipisahkan
dari sejarah, mereka hanya makhluk biasa sejenis seperti hewan.

2. Unsur ruang dalam sejarah


Unsur ruang dalam sejarah berkaitan dengan konsep spasial. Dimensi spasial dapat
diartikan sebagai ruang atau tempat terjadinya peristiwa yang dialami oleh manusia. Ruang
biasanya berkaitan dengan aspek geografis. Seperti dibahas sebelumnya, manusia hidup
dengan cara berinteraksi, baik dengan alam maupun sesama. Dalam proses interaksi itu
pasti terdapat ruang atau tempat kejadian. Oleh karenanya, kehidupan manusia tidak bisa
lepas dari konsep ruang atau tempat. Sebagai contoh, banyak sumber dan sejarawan
mencantumkan Jakarta sebagai lokasi bersejarah peristiwa Reformasi Indonesia pada 1998.
Unsur ruang dalam sejarah membuat pemahaman bahwa suatu peristiwa itu adalah
kenyataan. Ruang juga memungkinkan orang mengkategorisasi peristiwa sejarah, misalnya,
sejarah lokal, daerah, nasional, atau dunia.

3. Unsur waktu dalam sejarah


Unsur waktu dalam sejarah juga tidak bisa dilepaskan. Konsep temporal ini berkaitan
dengan masa terjadinya suatu peristiwa. Segala peristiwa sejarah memiliki latar waktu
tertentu. Sebagai misal, manusia purba berburu hewan untuk dijadikan makanan (unsur
manusia), di hutan belantara (unsur ruang), pada siang hari (unsur waktu), karena pada
waktu tersebut pandangan mereka masih jelas. Sementara itu, pada malam hari, mereka
memilih untuk berlindung di gua. Konsep waktu dalam sejarah mencakup dua hal. Pertama,
proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu. Kedua, kesatuan
kelangsungan waktu, yakni waktu pada masa lampau, sekarang, dan mendatang.

2. Disajikan deskripsi tentang periode sejarah, peserta didik dapat menunjukkan keterkaitan
peristiwa sejarah dengan kehidupan masa kini

Masa praaksara
Praaksara adalah masa ketika manusia belum mengenal adanya tulisan. Periode praaksara
ini terjadi sekitar abad ke-5 Masehi yang ditandai dengan belum adanya sistem tulis-menulis
pada peradaban manusia. Selain itu, periode ini juga ditandai dengan kehadiran manusia
purba yang awalnya tidak mengenal tulisan sampai akhirnya mengetahui cara menulis.
Kemudian, masa praaksara juga terdapat pemaparan pola hidup dan kebudayaan manusia
purba di Indonesia. Masa praaksara ini dibagi menjadi dua zaman, yaitu Zaman Batu dan
Zaman Logam. Namun, secara geologi, masa praaksara dibagi ke dalam empat zaman,
yaitu Zaman Arkaikum, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Neozoikum.

Masa Hindu-Buddha
Setelah masa praaksara berlalu, Indonesia mengalami masa Hindu-Buddha. Pada masa ini,
Indonesia mulai dimasuki berbagai budaya dan agama baru, termasuk Hindu-Buddha. Masa
ini ditandai dengan kemunculan kerajaan-kerajaan Nusantara yang bercorak Hindu-Buddha.
Contoh Kerajaan Hindu-Buddha yang pernah ada di Indonesia adalah Kerajaan Kutai,
Kerajaan Sriwijaya, dan Kerajaan Majapahit. Periode masa Hindu-Buddha berakhir di
Indonesia setelah Kerajaan Majapahit runtuh pada 1478.

Masa Islam

Setelah ajaran Hindu-Buddha mulai menghilang, ajaran Islam masuk ke Indonesia. Periode
Islam berlangsung sejak abad ke-13, yang ditandai dengan kemunculan kerajaan bercorak
Islam, yaitu Kesultanan Samudera Pasai di pesisir utara Sumatera. Masa Islam berlangsung
sekitar lima abad dan baru berakhir setelah bangsa Barat menjajah Indonesia.

Masa Kolonialisme

Seperti yang diketahui, sejarah Indonesia tentu tidak terlepas dari adanya kolonialisme yang
dilakukan bangsa Barat di Indonesia. Kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh
suatu negara atau bangsa terhadap daerah lain dengan maksud memperluas wilayah. Masa
kolonialisme berlangsung dari abad ke-18 setelah bangsa Barat berhasil menguasai
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Memasuki abad ke-19, Indonesia mulai dijajah oleh
Jepang selama 3,5 tahun, terhitung sejak 1942 hingga 1945. Selama menduduki Indonesia,
Jepang membawa penderitaan tersendiri bagi rakyat pribumi. Salah satu kebijakan Jepang
yang membuat rakyat pribumi menderita adalah romusha (kerja paksa). Selain itu, selama
Jepang menduduki Indonesia, mereka tengah terlibat dalam Perang Pasifik, sehingga salah
satu tujuan Jepang menguasai Tanah Air adalah untuk memenuhi kebutuhan perang.
Kendati demikian, Jepang pada akhirnya memutuskan menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu pada 14 Agustus 1945.

Masa kemerdekaan

Tiga hari setelah Jepang memutuskan menyerah, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945,
Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Namun, meskipun sudah merdeka, ternyata
Indonesia masih belum terlepas dari penjajahan Belanda. Sebab, Belanda masih melakukan
Agresi Militer Belanda I (1947) dan Agresi Militer Belanda II (1949). Namun, akhirnya
Belanda bersedia mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949. Masa
kemerdekaan Indonesia berlangsung sejak 1945 hingga sekarang.

3. Disajikan deskripsi tentang pernyataan ilmu sejarah, peserta didik dapat menentukan
kedudukan sejarah sebagai ilmu/seni/kisah/peristiwa

Sejarah sebagai ilmu


a. Memiliki Objek : kehidupan manusia dalam ruang dan waktu
b. Empiris : sangat bergantung pada pengalaman manusia
c. Memiliki metode : artinya memiliki metodologi dan cara-cara yang digunakan untuk
mengamati sejarah
d. Generalisasi : berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
umum
e. Teoritis : berdasarkan pendapat para sejarawan untuk menjelaskan suatu kejadian

Sejarah sebagai peristiwa


a. Bersifat objektif : ada fakta bahwa benar benar terjadi
b. Abadi : peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan dikenang sepanjang masa
c. Penting : mempunyai pengaruh untuk kehidupan manusia
d. Unik : peristiwa sejarah hanya terjadi satu kali (einmaligh) dan tidak terulang lagi

Sejarah sebagai kisah


Rekonstruksi peristiwa pada sejarah sebagai kisah itu lebih fokus terhadap rentetan
peristiwa yang biasanya dalam bentuk narasi. Kisah tersebut dapat disusun oleh berbagai
tokoh, dari para ahli sejarah serta tokoh-tokoh yang ikut mengalami peristiwa sejarah
tersebut. Kisah sejarah itu pastinya ada sifat subjektifnya.

Jadi, syarat bagi suatu peristiwa sejarah untuk menjadi kisah itu harus ada rentetan
peristiwa, yang kemudian disusun sesuai dengan pandangan, pemikiran, dan pengalaman
penyusun dan tokoh lainnya. Kisah tersebut disusun dengan maksud untuk diteruskan baik
sebagai informasi biasa, maupun untuk memberikan pesan bagi generasi selanjutnya.

Ada kepentingan yang diperjuangkan, kelompok sosial dimana dia berada, perbendaharaan
pengetahuan yang dimilikinya, dan kemampuan bahasa yang dimilikinya.

Sejarah sebagai seni


Pada dasarnya, sejarah sebagai seni itu maksudnya ketika sejarah dijadikan suatu bentuk
seni yang mengedepankan nilai keindahan dan rekreasi. Biasanya film sejarah itu memang
ada konsep dasar sejarah yang benar terjadi di masa lalu. Namun film tidak bisa dijadikan
sumber sejarah akurat, karena seringkali sudah diberi bumbu-bumbu cerita fiksi yang
dilebih-lebihkan.

a. Ada imajinasi, sejarawan harus bisa menggambarkan atau membayangkan peristiwa


sejarah yang terjadi
b. Intuisi, mengetahui secara langsung kejadian sejarah
c. Emodi, luapan perasaan sejarawan untuk menghadirkan peristiwa sejarah yang
seolah-olah dapat dirasakan dan terjadi
d. Gaya bahasa, yaitu bahasa kiasan yang dipakai sejarawan untuk memperindah tulisan
sejarah

4. Disajikan cuplikan narasi salah satu karya sejarah, peserta didik dapat menganalisis
ciri-ciri berpikir diakronik/sinkronik dalam karya tersebut.

Berpikir sejarah dengan secara sinkronis ini merupakan cara berpikir meluas itu di dalam
ruang tetapi terbatas di dalam waktu. Contoh : Perubahan sosial di Yogyakarta
Diakronis merupakan cara berpikir sejarah yang menceritakan suatu peristiwa memanjang
dalam waktu, tetapi terbatas dalam ruang lingkup. Secara etimologi, diakronis berasal dari
bahasa Yunani, "dia" yang berarti melintas atau melewati dan "khronos", yang berarti
perjalanan waktu. Contoh : Kota Yogyakarta, Sejarah 1880-1930

5. Disajikan tabel tentang dua sumber sejarah (artefak dan tradisi lisan/fosil dan
kebendaan/fosil dan tradisi lisan), peserta didik dapat menganalisis kelebihan/kekurangan
dari dua sumber tersebut

Kekurangan dan Kelebihan Sumber Sejarah


Artefak
Kekurangan :
Dengan usia artefak yang telah tua dan banyak ditermukan dalam kondisi tidak utuh, dapat
menghambat/mempersulit proses penelitian sejarah, atau belum tentu akurat dalam
memprediksi peristiwa di masa lalu meskipun ilmu sejarah sendiri dibangun melalui
metodologi ilmiah
Kelebihan :
Diperolehnya bukti-bukti akurat yang mendukung penulisan sejarah, menguatkan argument
dan memungkinkan untuk menelusuri interpretasi baru

Fosil
Kekurangan :
Penggalian memakan waktu lama dan biaya yang sangat besar. Selain itu fosil bisa
mengalami kerusakan atau hancur jika tidak diperlakukan dengan hati-hati.
Kelebihan : Melalui fosil bisa memahami sejarah lapisan batuan di bumi. Selain itu bisa
dipajang semenarik mungkin untuk menarik minat masyarakat datang ke musium

Tekstual
Kekurangan :
Seseorang yang melakukan penelitan berdasarkan sumber penelitan maka perlu imajinasi
untuk mengamati masa lampau. Memiliki keterbatasan infomrasi yaitu terbatas dengan apa
yang terdapat di dalam kandungan tulisan. Selain itu dibutuhkan kemampuan dan sumber
biaya tinggi untu dapat menginterpretasi atau menterjemahkan
Kelebihan :
Terdapat bukti sehingga terlalu melibatkan peneliti secara fisik. subjek yang terlibat tidak
akan menimbulkan interaksi antar peneliti. Dalam proses penelitian untuk menggali
informasi dengan menggali informasi secara tuntas. Pengarang, sumber kejadian dan
sejarah sudah dapat ditentukan.

Non-tekstual (lisan)
Kekurangan :
Informasi yang didapat tidak selalu utuh hanya sebagian saja. Di samping itu akuratisasi
dalam bukti tersebut perlu dikaji kembali
Kelebihan :
Infomasi yang didapat lebih jelas

1. Sumber Tulisan
Sumber sejarah tulisan adalah sumber yang memberikan informasi sejarah melalui tulisan.
Tulisan ini bisa ada di berbagai tempat ya, seperti prasasti, arsip, naskah kuno, surat kabar,
dan buku.

a. Prasasti
Umumnya prasasti terbuat dari batu, tapi bukan sembarang batu ya. Prasasti adalah batu
yang memiliki tulisan dan menjelaskan tentang suatu peristiwa sejarah. Biasanya, prasasti
dibuat pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan Islam.
b. Arsip
Arsip adalah catatan atau dokumen yang dikeluarkan secara resmi oleh suatu instansi. Nah,
di Indonesia arsip sudah ada sejak masa pemerintahan kolonial. Arsip berfungsi untuk
mencari tahu informasi tentang kebijakan atau peraturan yang dilakukan oleh instansi
tertentu.
c. Naskah Kuno
Naskah kuno adalah sebuah dokumen dalam bentuk tulisan, ketikan, atau cetakan yang
berumur lebih dari 50 tahun. Naskah kuno ini berfungsi sebagai sumber langsung yang
memuat informasi sejarah.
d. Surat Kabar
Surat kabar adalah media informasi yang berbentuk koran dan majalah. Fungsinya adalah
untuk mengetahui gambaran umum tentang suatu peristiwa di masa lalu.
e. Buku
Buku adalah kumpulan tulisan yang dicetak dan berisi satu tema pembahasan. Buku yang
bisa dijadikan sumber sejarah adalah buku yang membahas tentang suatu peristiwa sejarah
atau biografi tokoh.

2. Sumber Lisan
a. Keterangan dari pelaku atau saksi sejarah
Sumber yang satu ini adalah informasi yang disampaikan secara lisan berdasarkan dari
ingatan pelaku atau saksi sejarah. Tapi, ada bedanya lho antara pelaku dan saksi sejarah.
Pelaku sejarah adalah orang yang terlibat dalam suatu peristiwa di masa lalu. Sedangkan,
saksi sejarah adalah orang yang memperhatikan jalannya suatu peristiwa di masa lalu.
b. Toponimi
Toponimi adalah bidang keilmuan linguistik yang membahas tentang asal-usul penamaan
suatu tempat atau wilayah dan dapat diperoleh dengan mewawancarai penduduk di wilayah
tersebut.
c. Tradisi lisan
Tradisi lisan diperoleh melalui cerita masa lalu yang disampaikan secara turun-temurun.
Fungsi tradisi lisan adalah sebagai rujuan awal untuk mengetahui asal-usul suatu wilayah
dan masyarakat.

3. Sumber Benda
Sumber benda adalah sumber yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah.
Namun, untuk mendapatkan fakta sejarah dari sumber benda kita harus melalui tahap
penelitian dan analisa yang cermat oleh sejarawan. Berikut adalah contoh-contoh dari
sumber benda.

a. Artefak
Artefak adalah hasil karya manusia atau benda buatan tangan manusia yang diciptakan di
masa lalu. Artefak berfungsi sebagai bukti kegiatan manusia pada masa tersebut. Contoh
dari artefak antara lain adalah alat-alat berburu seperti kapak genggam dan sarkofagus.
Artefak yang telah ditemukan, biasanya disimpan di museum untuk mencegahnya dari
kerusakan dan ulah jahil manusia.
b. Fosil
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang ditemukan dalam penggalian arkeologi. Fungsi
fosil adalah untuk mengetahui keberadaan dan masa hidup dari manusia purba. Fosil dapat
terjadi karena beberapa hal, ada yang terjadi karena sisa makhluk tersebut tertimbun,
terjebak di dalam getah (amber), atau terperosok ke sumur ter (aspal). Biasanya sisa
makhluk hidup yang disebut fosil berumur lebih dari 10.000 tahun. Oh iya, terkadang ada
juga hewan dari zaman dahulu yang masih bertahan hidup sampai sekarang, hewan itu
disebut dengan fosil hidup. Contohnya adalah komodo, salah satu reptil tertua dan kadal
terbesar di dunia yang berada di Indonesia.
c. Bangunan
Bangunan yang dimaksud sebagai sumber sejarah adalah bangunan yang didirikan oleh
manusia di masa lalu. Bangunan berfungsi untuk menunjukkan perkembangan zaman dan
budaya dari suatu bangsa.
Salah satu peninggalan kebendaan yang terkenal dan diketahui banyak orang di Indonesia
adalah candi. Dua candi yang paling terkenal dan berlatar belakang berbeda, yaitu candi
Borobudur yang bercorak Buddha dan candi Prambanan yang bercorak Hindu. Atau yang
lebih mendunia lagi adalah Piramida di Mesir, sumber sejarah kebendaan berbentuk makam
yang sangat besar.

4. Sumber Visual, Audio, dan Audiovisual


a. Sumber Visual
Sumber visual adalah sesuatu yang bisa dilihat. Contohnya seperti foto, lukisan dan peta.
b. Sumber Audio
Sementara itu, sumber audio adalah rekaman suara yang dapat didengar dan berasal dari
peristiwa di masa lalu. Contohnya seperti rekaman suara.
c. Sumber Audiovisual
Sedangkan, sumber audiovisual adalah gabungan antara audio dan visual yang berbentuk
video dan menampilkan gambar serta suara. Contohnya adalah video dan film dokumenter.

6. Disajikan deskripsi tentang kegiatan dalam penelitian sejarah, peserta didik dapat
menjelaskan perbedaan langkah dalam penelitian sejarah (Heuritstik dan Historiografi /
Verifikasi dan Interpretasi)

1. Penentuan Tema
Menentukan tema (collecting materials atau observasi)
perlu dilakukan karena observasi merupakan point yang sangat penting dalam penulisan
Observasi dapat dilakukan dengan usaha pengumpulan data yaitu dengan mencari atau
wawancara
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tema :
1. Kedekatan emosional: peneliti tinggal di daerah penelitian.
2. Kedekatan intelektual peneliti mengambil tema yang dekat dengan kemampuan
keilmuannya.
Kriteria Topik : Topik yang diteliti harus unik, bernilai, kesatuan, praktis, dan orisinil.
2. Heuristik (pengumpulan sumber)
Heuristik (pelacakan & pengumpulan sumber)
Asal kata : heurisken (Yunani) memperoleh
Arti : proses pencarian / pengumpulan sumber-sumber
-Cara memperoleh sumber
1. Perpustakaan
2. Kantor arsip
3. Museum
4. Studi lapangan
5. Wawancara.

3. Verifikası (kritik sumber)


Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang
suatu peristiwa sejarah, verifikasi diperlukan untuk meneliti kembali data-data atau laporan -
laporan dari suatu peristiwa yang telah terjadi. Macam kritik:
a. Kritik Ekstern (uji autentitas): kritik terhadap keaslian dari sumber-sumber sejarah yang
ada
b. Kritik Intern (uji kredibilitas): Kritik terhadap isı dari suatu peninggalan sejarah, seperti isi
prasasti, isi kitab kuno, ist dokumen dan sebagainya
c. Uji kredibilitas dimaksudkan untuk mencari tahu kebenaran sumber-sumber sejarah

4. Interpretasi (penafsiran sejarah)


Adalah penafsiran terhadap suatu sumber / peristiwa atau memberikan pandangan teoritis
terhadap suatü sumber/ peristiwa sejarah.
Contohnya: prasasti Yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman melakukan
penyembelihan hewan korban di sebuah tempat yang bernama Waprakeswara
Karena tempat itu adalah tempat pemujaan dewa Siwa, sejarawan menginterpretasikan
bahwa Raja Mulawarman beragama Hindu siwa (pemuja dewa Siwa sebagai dewa utama).

Jenis Interpretasi
Pada penelitian sejarah, terdapat dua jenis interpretasi, yaitu Interpretasi Analisis dan
Interpretasi Sintesis.
● Interpretasi Analisis
Interpretasi analisis mengharuskan peneliti untuk menguraikan fakta-fakta sejarah. Misalnya,
judul penelitian kita adalah “Perkembangan Partai Politik dalam Pemilu Indonesia tahun
1955-1971”. Setelah sumber diperoleh dan diverifikasi, kita bisa menguraikan jumlah partai,
jumlah pemilih, serta tahun pelaksanaan Pemilu pada periode tersebut.
● Interpretasi Sintesis
Sedangkan interpretasi sintesis, peneliti menghubungkan rangkaian peristiwa yang terjadi
untuk memperoleh suatu kesimpulan. Contoh nih, pada tahun 1955 ada 29 partai yang
berpartisipasi di Pemilu, kemudian pada tahun 1971 hanya ada 10 partai yang ikut. Artinya,
jumlah peserta partai politik dari tahun ke tahun terus menurun.

5. Historiografi (Penulisan sejarah)


Dari sumber-sumber sejarah akan disusun fakta-fakta yang menghasilkan suatu kronologi
sehingga menjadi suatu kisah sejarah
Model Penulisan Historiografi
● Deskriptif Naratif
Model penulisan penelitian sejarah ini disesuaikan dengan urutan waktu kejadian atau
kronologis. Jadi, untuk menuliskannya, kamu harus menggunakan cara berpikir diakronik.
● Deskriptif Eksplanatif
Model penulisan penelitian sejarah ini bersifat analisis, detail, dan mendalam. Biasanya,
tercantum unsur 5W + 1H, atau dalam Bahasa Indonesia yaitu Apa, Siapa, Dimana, Kapan,
Mengapa, dan Bagaimana. Jadi, model deskriptif eksplanatif peneliti menggunakan cara
berpikir sinkronik.

7. Disajikan deskripsi informasi tentang manusia purba dunia Australopithecus


Africanensis/Homo Erectus/ Pithechantropus Erectus, peserta didik dapat menunjukkan
ciri-ciri salah satu manusia purba dunia.

Australopithecus Africanensis

Austrolopithecus Afarensis

● Tubuh ramping
● Tinggi 151 cm (laki-laki) dan 105 cm (perempuan)
● Volume otak sekitar 380-500 cc
● Tangan relatif panjang
● Ibu jari pendek
● Tulang jari membengkok
● Hidup di daerah savanna hutan kayu dan danau
● Memakan buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi kayu

Austrolopithecus Africanus

● Memakan buah-buahan, kacang-kacangan umbi-umbian


● Volume otak 435-530 cc
● Tinggi 135 (laki-laki) dan 115 (perempuan)
● Tangan relatif panjang
● Jari-jari agak melengkung
● Jari panjang seperti pada manusia
Homo Erectus/Pithecanthropus Erectus

A
Ciri-ciri fisik manusia purba Homo Erectus:
● Memiliki volume otak sekitar 750 – 1350 cc.
● Memiliki tinggi badan sekitar 165 – 180 cm.
● Memiliki postur tubuh yang tegap.
● Mempunyai gigi geraham yang besar dengan rahang yang sangat kuat.
● Mempunyai hidung yang tebal.
● Memiliki tonjolan kening yang tebal dan melintang di dahi.
● Memiliki wajah menonjol ke depan serta dahinya miring ke belakang.
● Pada bagian belakang kepala terlihat menonjol.

8. Disajikan ilustrasi tentang kehidupan manusia pra aksara, peserta didik dapat
menentukan aspek kepercayaan/sosial/budaya/ekonomi/teknologi kehidupan awal manusia
Indonesia

Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Kepercayaan

Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan ditandai dengan adanya


keyakinan terhadap kekuatan alam dan roh-roh yang menghuni benda-benda di sekitar
mereka. Keyakinan ini disebut sebagai animisme, dinamisme, dan totenisme2.

Animisme adalah keyakinan bahwa semua makhluk hidup memiliki jiwa atau roh.
Dinamisme adalah keyakinan bahwa ada kekuatan gaib yang menguasai alam semesta.
Totenisme adalah keyakinan bahwa ada hubungan kerabat antara manusia dengan binatang
atau tumbuhan tertentu yang dianggap sebagai leluhur atau pelindung2.

Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan juga ditunjukkan dengan adanya
praktik-praktik ritual seperti penguburan mayat, pembakaran dupa, pemberian sesaji,
penyembahan arwah nenek moyang, dan penggunaan benda-benda pusaka3.
Praktik-praktik ini bertujuan untuk menghormati dan memohon perlindungan dari roh-roh
yang dipercayai.

Pengaruh kehidupan awal manusia Indonesia di bidang kepercayaan dalam kehidupan


masa kini dapat dilihat dari masih adanya masyarakat yang memeluk agama tradisional
seperti Hindu Kaharingan di Kalimantan, Aluk Todolo di Sulawesi Selatan, Kejawen di Jawa
Tengah, dan Sunda Wiwitan di Jawa Barat. Selain itu, banyak masyarakat yang masih
mempraktikkan kepercayaan animisme, dinamisme, dan totenisme dalam bentuk
mistisisme, magi, atau paranormal.

Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Sosial


Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang sosial ditandai dengan adanya pola hidup
berkelompok atau komunal. Manusia purba pada masa berburu dan meramu hidup secara
nomaden atau berpindah-pindah tempat untuk mencari sumber makanan. Mereka hidup
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari beberapa keluarga inti.

Manusia purba pada masa bercocok tanam mulai menetap dan membentuk
permukiman-permukiman yang lebih besar. Mereka hidup dalam kelompok-kelompok besar
yang terdiri dari beberapa ratus orang. Mereka juga mulai mengenal pembagian kerja antara
laki-laki dan perempuan serta sistem kepemilikan tanah.

Manusia purba pada masa perundagian sudah memiliki kehidupan sosial yang lebih
kompleks dan teratur. Mereka hidup dalam desa-desa yang memiliki pemimpin atau kepala
desa. Mereka juga mulai mengenal sistem hukum dan adat istiadat yang mengatur
hubungan antara anggota masyarakat.

Pengaruh kehidupan awal manusia Indonesia di bidang sosial dalam kehidupan masa kini
dapat dilihat dari masih adanya masyarakat yang hidup secara komunal seperti masyarakat
Baduy di Banten, Mentawai di Sumatera Barat, Dayak di Kalimantan, dan Dani di Papua.
Selain itu, banyak masyarakat yang masih menghargai dan menjaga tradisi-tradisi sosial
seperti gotong royong, musyawarah, rukun, dan toleransi.

Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Budaya

Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang budaya ditandai dengan adanya kreativitas
dan ekspresi seni. Manusia purba pada masa berburu dan meramu sudah menciptakan
berbagai alat-alat dari batu, tulang, kayu, dan bambu yang memiliki fungsi praktis maupun
estetis. Mereka juga menciptakan gambar-gambar pada dinding gua yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari mereka.

Manusia purba pada masa bercocok tanam sudah mulai mengembangkan berbagai bentuk
kerajinan seperti gerabah, anyaman, ukiran, dan perhiasan. Mereka juga menciptakan
alat-alat musik seperti gendang, seruling, dan suling. Mereka juga menciptakan
nyanyian-nyanyian dan puisi-puisi yang mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka.

Manusia purba pada masa perundagian sudah mulai menciptakan berbagai bentuk seni
bangunan seperti menhir, dolmen, sarkofagus, dan candi. Mereka juga menciptakan
berbagai bentuk seni rupa seperti patung, relief, dan lukisan. Mereka juga menciptakan
berbagai bentuk seni pertunjukan seperti tari, teater, dan wayang.

Pengaruh kehidupan awal manusia Indonesia di bidang budaya dalam kehidupan masa kini
dapat dilihat dari masih adanya masyarakat yang melestarikan dan mengembangkan
seni-seni tradisional seperti batik, keris, angklung, gamelan, reog, jaipong, randai, dan
saman. Selain itu, banyak masyarakat yang masih mengapresiasi dan menciptakan
seni-seni modern seperti sastra, film, musik, lukisan, dan fotografi.

Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Ekonomi


Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang ekonomi ditandai dengan adanya aktivitas
produksi dan distribusi barang-barang kebutuhan. Manusia purba pada masa berburu dan
meramu menghasilkan barang-barang kebutuhan dari alam seperti daging binatang,
buah-buahan, sayur-sayuran, madu, dan rempah-rempah. Mereka juga melakukan
pertukaran barang-barang kebutuhan dengan kelompok-kelompok lain yang disebut sebagai
barter.

Manusia purba pada masa bercocok tanam menghasilkan barang-barang kebutuhan dari
hasil pertanian seperti padi, jagung, ubi jalar, singkong, kacang-kacangan, dan
buah-buahan. Mereka juga menghasilkan barang-barang kebutuhan dari hasil peternakan
seperti ayam, babi, sapi, kerbau, kambing, dan domba. Mereka juga melakukan barter
dengan kelompok-kelompok lain yang lebih luas.

Manusia purba pada masa perundagian menghasilkan barang-barang kebutuhan dari hasil
industri seperti besi, tembaga, perak, emas, kaca, dan kain. Mereka juga menghasilkan
barang-barang kebutuhan dari hasil perdagangan dengan wilayah-wilayah lain seperti India,
Cina, Arab, dan Eropa. Mereka juga mulai mengenal uang sebagai alat tukar.

Pengaruh kehidupan awal manusia Indonesia di bidang ekonomi dalam kehidupan masa kini
dapat dilihat dari masih adanya masyarakat yang bergantung pada hasil industri dan
perdagangan seperti masyarakat Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Maluku. Selain itu, banyak
masyarakat yang menggunakan uang sebagai alat tukar dalam berbagai transaksi ekonomi.

Kehidupan Awal Manusia Indonesia di Bidang Teknologi

Kehidupan awal manusia Indonesia di bidang teknologi ditandai dengan adanya


kemampuan dan keterampilan untuk membuat dan menggunakan alat-alat yang membantu
kehidupan mereka. Manusia purba pada masa berburu dan meramu sudah mampu
membuat dan menggunakan alat-alat dari batu, tulang, kayu, dan bambu seperti kapak,
tombak, pisau, busur, panah, api, dan perahu.

Manusia purba pada masa bercocok tanam sudah mampu membuat dan menggunakan
alat-alat dari tanah liat, anyaman, kulit, dan logam seperti gerabah, keranjang, sandal,
cincin, gelang, kalung, cangkul, sabit, arit, dan parang.

Manusia purba pada masa perundagian sudah mampu membuat dan menggunakan
alat-alat dari besi, tembaga, perak, emas, kaca, dan kain seperti pedang, tombak, panah,
perisai, helm, baju besi, cincin, gelang, kalung, anting-anting, cermin, kaca mata, botol,
mangkuk, piring, gelas, kendi, dan kain.

Pengaruh kehidupan awal manusia Indonesia di bidang teknologi dalam kehidupan masa
kini dapat dilihat dari masih adanya masyarakat yang menggunakan alat-alat tradisional
seperti kapak, tombak, busur, panah, gerabah, anyaman, dan keris. Selain itu, banyak
masyarakat yang menggunakan alat-alat modern seperti komputer, handphone, internet,
televisi, radio, dan kamera.
9. Disajikan deskripsi tentang peninggalan peradaban awal dunia (Asia/Afrika/Eropa),
peserta didik dapat menunjukkan keterkaitannya dengan kehidupan masa kini dalam aspek
lingkungan/ hukum/ kepercayaan/ pemerintahan/ sosial dari peninggalan tersebut

Asia: Tiongkok Kuno


● Aspek Lingkungan: Dalam Tiongkok kuno, peninggalan lingkungan terkenal adalah
Tembok Besar Tiongkok yang dibangun sebagai pertahanan militer untuk melindungi
wilayah dari serangan musuh.
● Aspek Hukum: Peninggalan hukum yang penting adalah ajaran Konfusianisme yang
memberikan dasar bagi struktur hukum dan tata tertib sosial dalam masyarakat
Tiongkok kuno.
● Aspek Kepercayaan: Peninggalan kepercayaan utama adalah agama Taoisme yang
menekankan keseimbangan alam dan prinsip Tao (Jalan).
● Aspek Pemerintahan: Sistem pemerintahan yang kuat dan terpusat adalah
peninggalan utama, di mana dinasti-dinasti seperti Dinasti Qin dan Han memiliki
kontrol yang kuat atas wilayah Tiongkok.
● Aspek Sosial: Kehidupan sosial yang terstruktur berdasarkan hierarki keluarga dan
status sosial, dengan sistem kasta yang memengaruhi interaksi sosial dan
pekerjaan.

Afrika: Kekaisaran Mali


● Aspek Lingkungan: Pengetahuan tentang pertanian yang maju, seperti penggunaan
irigasi untuk mengelola sumber daya air, adalah peninggalan lingkungan yang
signifikan.
● Aspek Hukum: Kekaisaran Mali dikenal karena sistem hukumnya yang berlandaskan
pada ajaran Islam, yang mengatur keadilan dan perdagangan di wilayah tersebut.
● Aspek Kepercayaan: Islam adalah agama dominan di Kekaisaran Mali, dan banyak
peninggalan keagamaan seperti masjid dan madrasah dibangun selama periode ini.
● Aspek Pemerintahan: Sistem pemerintahan monarki yang terpusat di sekitar kaisar
atau raja adalah ciri khas Kekaisaran Mali, dengan pemerintahan yang kuat dan
kontrol atas perdagangan dan sumber daya.
● Aspek Sosial: Masyarakat yang terorganisir dengan baik dengan struktur kelas yang
jelas, termasuk golongan elit seperti pedagang dan cendekiawan, serta petani dan
pekerja lainnya.

Eropa: Kekaisaran Romawi


● Aspek Lingkungan: Peninggalan lingkungan yang penting adalah sistem jalan raya
Romawi yang luas, yang memengaruhi transportasi dan arsitektur di Eropa hingga
hari ini.
● Aspek Hukum: Hukum Romawi, terutama hukum sipil dan kode Justinian,
memberikan fondasi bagi sistem hukum modern di banyak negara di Eropa.
● Aspek Kepercayaan: Agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi pada
abad ke-4 Masehi, yang memengaruhi budaya dan kehidupan sehari-hari
orang-orang Eropa.
● Aspek Pemerintahan: Sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik dengan
pembagian kekuasaan antara kaisar, senat, dan gubernur provinsi adalah
peninggalan utama dari Kekaisaran Romawi.
● Aspek Sosial: Struktur sosial yang kompleks dengan kelas yang jelas, termasuk
warga negara, budak, dan orang-orang bebas, serta peran yang beragam dalam
masyarakat seperti petani, tentara, dan pejabat pemerintah.

10. Disajikan ilustrasi tentang kehidupan pemerintahan kerajaan maritim pada masa Hindu
dan Buddha (Kutai/Sriwijaya /Majapahit), peserta didik dapat menyimpulkan pengaruhnya
terhadap kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

Sebelum masuknya Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia menganut sistem pemerintahan


berupa pemimpin suatu kelompok atau kepala suku. Pada sistem pemerintahan kepala
suku, setiap pemimpin yang dipilih berdasarkan siapa yang paling berpengaruh pada
kelompok tersebut.

Namun, setelah masuknya Hindu-Buddha sistem pemerintahan kesukuan berubah menjadi


sistem kerajaan. Pemimpin dari suatu kelompok masyarakat berada di tangan seorang raja.
Seorang raja mempunyai hak untuk mewariskan tahtanya secara turun-temurun.

Pada sistem kerajaan ini, para dukun diangkat menjadi penasihat dan memiliki gelar
brahmana serta posisinya berada di bawah raja. Sementara itu, kedudukan rakyat tetap
sebagai waisya dan para budak tetap berada di posisinya yaitu sebagai sudra.

Dalam struktur birokrasi kerajaan Hindu-Buddha, terdapat raja sebagai penguasa tertinggi.
Di bawah raja terdapat jabatan seperti Rakryan I Hino, Rakryan I Halu, dan Rakryan I
Sirikan. Ketiga jabatan tersebut diisi oleh putra raja atau biasa disebut raja muda atau
Yuwaraja. Di bawah jabatan Yuwaraja terdapat jabatan Pamgat Timwan, yang mengurusi
keagamaan dan Upappatti yang mengurusi masalah peradilan. Selain itu, terdapat 12
jabatan yang tugasnya sebagai pelaksana pemerintahan di kotaraja atau pusat
pemerintahan. Ada juga pejabat rendahan yang terdiri dari kepala desa yang disebut
dengan rama atau karaman. Sistem ini kemudian berlaku secara umum di berbagai wilayah
di Indonesia, bahkan setelah masuknya agama Islam pada abad ke-7. Ketika Islam masuk,
wilayah-wilayah kerajaan di Nusantara tidak menganut sistem kekhilafahan seperti di negara
Arab, tetapi tetap mempertahankan bentuk kerajaan dari masa Hindu-Buddha.

11. Disajikan salah satu gambar dari peninggalan dari


Kesultanan Islam (Aceh/Mataram Islam/Gowa-
Tallo), peserta didik dapat menganalisa pengaruh
dari kegunaan dari peninggalan benda dan non benda
tersebut dalam kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini

Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Islam bertumpu pada perdagangan. Perdagangan antarpulau dan antarnegara itu
memiliki peran yang penting, seperti menghubungkan penduduk antarpulau maupun terjadi
penyebaran budaya antardaerah.
Selain itu, pelabuhan yang dulu menjadi tempat berdagang masih ada yang digunakan.
Lokasi tersebut masih digunakan karena merupakan lokasi strategis untuk berdagang.
Misalnya Pulau Batam (Riau) serta Bangka dan Belitung menjadi beberapa tempat yang
memiliki lokasi strategis di Selat Malaka.
Bahasa
Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh berkembang sejalan dengan penyebaran
Islam, serta pelayaran dan perdagangan di Nusantara. Bahasa Melayu sebagai bahasa
pergaulan antarsuku bangsa sehingga disebut lingua franca.
Bangsa Melayu tersebar ke mayoritas wilayah Nusantara seiring dengan pesatnya
perdagangan pada abad ke-15. Aktivitas bangsa Melayu yang menggunakan bahasa
Melayu sehari-hari semakin menyebarkan bahasa dan budaya Melayu ke berbagai wilayah
Nusantara.

Jaringan Keilmuan di Nusantara


Ketika di masa jayanya, Samudra Pasai pernah menjadi pusat studi Islam di Nusantara, dan
menyiarkan Islam di wilayah Malaka. Sistem pendidikan Islam ini diadaptasi oleh
sekolah-sekolah saat ini seperti pesantren ataupun madrasah.
Pesantren Al-Kahfi Somalangu merupakan pesantren pertama di Asia Tenggara.
Sayangnya, pesantren ini tidak didirikan oleh orang Indonesia.

Akulturasi Budaya Islam dengan Nusantara


Ketika pertama kali masuk, Islam tidak bisa diterima begitu saja oleh masyarakat Nusantara,
karena mereka saat itu masih beragama Hindu-Buddha atau masih menganut animisme,
dinamisme, dll. Agar dapat diterima, Islam perlu berbaur dengan budaya asli Nusantara.
Akulturasi budaya itu dapat kamu lihat pada:

1. Masjid dan Menara


Pada beberapa masjid peninggalan kerajaan Islam, kamu dapat melihat perpaduan unsur
budaya Islam dengan praislam. Masjid Agung Demak, misalnya. Atapnya berbentuk seperti
meru (nama gunung) yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil. Kemudia, di bagian
puncak menara masjidnya ada mustaka. Perpaduan praislam juga ada pada menara seperti
Masjid Kudus. Menara Masjid Kudus mirip candi Jawa Timur.

2. Makam
Makam-makam biasanya terdapat dekat dengan masjid agung. Seperti makam sultan-sultan
Demak di samping Masjid Agung Demak, kompleks makam di Samudra Pasai, makam
sultan-sultan Aceh di Kandang XII, makam sultan-sultan Gowa di Tamalate.

3. Seni Ukir
Pada masa Islam, mulai berkembang seni-seni kaligrafi. Ini disebabkan karena seni ukir
patung kurang berkembang karena adanya ajaran yang tidak boleh menggambarkan
manusia atau hewan. Sampai saat ini, kamu masih bisa menemukan seni kaligrafi di banyak
tempat.

4. Aksara dan Sastra


Huruf Arab-Melayu mulai dikenal pada masa kerajaan Islam Nusantara dan digunakan
dalam surat, kaligrafi, dan karya sastra. Pengaruh Persia (banyak pedagang datang dari
sana) cukup kuat pada bidang sastra seperti cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman,
dan Cerita 1001 Malam. Ada empat macam seni sastra masa Islam yaitu:
a. Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa berisi cerita, peraturan, dan
silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, maupun biografis. Contohnya: Hikayat
Raja-raja Pasai dan Hikayat Iskandar Zulkarnain
b. Babad adalah karya sastra kisahan berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, dan Madura
yang berisi tentang sejarah dengan balutan mitos. Contohnya: Babad Tanah Jawi dan
Babad Cirebon.
c. Suluk yaitu kitab-kitab tentang tasawuf. Contohnya: Suluk Sukarsa dan Suluk Wujil.
d. Syair adalah sajak-sajak yang terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya. Contohnya:
syair pada nisan makam putri Pasai di Minye Tujoh.

5. Kalender
Squad pernah dengar perayaan 1 Sura di Yogyakarta? Itu adalah salah satu pengaruh Islam
yang masih bisa kamu ikuti sekarang. Akulturasi budaya pada perayaan tersebut berawal
dari penyampuran Kalender Saka dengan Kalender Islam yang akhirnya melahirkan
Kalender Jawa.
Dalam Kalender Saka, ada nama hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
Sedangkan dalam Kalender Islam, ada nama bulan Muharram, Shafar, Rabiul Awal, Rajab,
Syakban, Ramadhan, dan Syawal. Selain itu, nama-nama harinya adalah Ahad, Isnen,
Tsulatsa, Arba’a, Khomis, Jumuah, dan Sabtu.
Perpaduan keduanya melahirkan Kalender Jawa yang memiliki nama bulan Sura, Safar,
Mulud, Rajab, Ruwah, Pasa, dan Sawal. Selain itu, nama-nama harinya menjadi seperti
Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

12. Disajikan deskripsi tentang dari salah satu kerajaan Maritim pada masa Hindu dan
Buddha/Islam (Sriwijaya/ Majapahit/Aceh/Banten/Gowa-Tallo), peserta didik dapat
menunjukkan pengaruh kebesaran kerajaan tersebut terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini

1. Warisan Budaya dan Sejarah: Kerajaan-kerajaan tersebut meninggalkan warisan budaya


berupa arsitektur, seni, dan tradisi yang masih dipelihara dan dihargai oleh masyarakat
Indonesia saat ini. Contohnya adalah Candi Borobudur dari Kerajaan Majapahit dan struktur
istana di Aceh yang masih dapat ditemukan.
2. Sistem Pemerintahan dan Hukum: Beberapa konsep dalam sistem pemerintahan dan
hukum dari kerajaan-kerajaan tersebut masih tercermin dalam sistem pemerintahan dan
hukum modern Indonesia. Misalnya, prinsip keadilan dalam hukum dari Majapahit dan
sistem pemerintahan yang terpusat dari Sriwijaya.
3. Agama dan Kepercayaan: Agama dan kepercayaan yang berkembang di masa kerajaan
tersebut masih mempengaruhi praktik keagamaan dan spiritualitas masyarakat Indonesia.
Contohnya adalah Islam yang berkembang di Aceh dan Hindu-Buddha di Jawa dari era
Sriwijaya dan Majapahit.
4. Perdagangan dan Ekonomi: Kekayaan dan kemakmuran dari perdagangan maritim pada
masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit menciptakan warisan ekonomi yang berlanjut hingga
saat ini, dengan hubungan perdagangan internasional yang masih penting bagi
perekonomian Indonesia.
5. Identitas Nasional: Kehadiran kerajaan-kerajaan tersebut memperkaya identitas nasional
Indonesia dengan membangun kesadaran akan sejarah dan keberagaman budaya yang
kaya, serta memberikan rasa bangga akan warisan nenek moyang yang termaktub dalam
kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
13. Disajikan deskripsi tentang kondisi Eropa pada abad pertengahan, peserta didik dapat
menjelaskan
perubahan –perubahan pada masa
renaissance/merkantilisme

Masa Renaissance merupakan masa kelahiran kembali peradaban Eropa setelah pada
abad 4 M hingga abad ke 15 M mengalami kemunduran. Masa Renaissance ditandai
dengan kelahiran kembali kebudayaan Yunani dan Romawi dicirikan oleh penghargaan
terhadap etika, estetika, dan rasionalitas. Sedangkan masa merkantilisme merupakan masa
di Eropa yang berlangsung pada abad ke 16 M. Pada masa ini muncul paham
perekonomian yang menganut bahwa keberhasilan suatu negara ditentukan oleh banyaknya
modal atau aset yang dimiliki oleh negara. Aset ekonomi pada masa merkantilisme berupa
jumlah mineral berharga, seperti emas, perak, dan komoditas lainnya yang dimiliki oleh
negara.

Dari kedua peristiwa tersebut, muncul beberapa perubahan di Eropa. Diantaranya adalah
bangsa Eropa berubah menjadi bangsa yang maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan
dalam berbagai bidang. Kemajuan ilmu pengetahuan telah mendorong ditemukannya
teknologi-teknologi pelayaran yang dapat membuat bangsa Eropa mampu melakukan
penjelajahan samudera untuk menemukan wilayah-wilayah koloni yang mendukung
semangat merkantilisme bangsa Eropa untuk memperbanyak kekayaan dari wilayah-wilayah
koloni. Hal itu kemudian memunculkan praktik kolonialisme dan imperialisme bangsa Eropa.

14. Disajikan deskripsi tentang kondisi masyarakat Eropa pada masa Reformasi
Gereja/aufklarung/Revolusi Industri, peserta didik dapat menunjukan faktor penyebab
terjadinya peristiwa masa Reformasi Gereja/aufklarung/Revolusi Industri

Faktor munculnya Reformasi Gereja


Sejak abad ke-5, Gereja Katolik Roma menjadi pusat kegiatan politik dan budaya
Kekristenan di Eropa. Memasuki periode Renaissance, para pemikir Barat mulai
mempertanyakan bahkan menentang otoritas tinggi Gereja Katolik, yang melahirkan
peristiwa Reformasi Gereja.

Dimulainya masa Renaissance di Eropa


Lahirnya Reformasi Gereja tidak lepas dari pengaruh Renaissance yang muncul di Italia
pada sekitar abad ke-14. Renaissance melahirkan beragam pandangan baru, seperti
sekulerisme, individualisme, dan humanisme. Pandangan-pandangan tersebut mengundang
sikap kritis dari para pemikir Barat terhadap kehidupan gereja. Hasilnya, timbul kesadaran
akan adanya manipulasi politik yang telah meningkatkan kekayaan dan kekuasaan gereja,
yang mengakibatkan jatuhnya nilai gereja sebagai sumber kekuatan spiritual.

Adanya praktik jual beli surat pengampunan dosa


Akan tetapi, para sejarawan menganggap bahwa titik awal dimulainya reformasi adalah
ketika Martin Luther memaku selembar kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja
Katolik. Salah satu kritik yang dilontarkan adalah tentang praktik jual beli surat
pengampunan dosa. Pengampunan dosa harus didapatkan dari Paus dalam bentuk surat
pengampunan dosa (indulgensi). Menurut Martin Luther, pengampunan dosa hanya berasal
dari Tuhan, bukan hal yang dapat dibeli dari Paus.

Banyaknya penyimpangan oleh pihak internal gereja Praktik jual beli surat pengampunan
dosa hanya salah satu alasan terjadinya gerakan Reformasi Gereja yang dipelopori oleh
Martin Luther. Saat itu, Gereja Katolik Roma melakukan berbagai penyalahgunaan terhadap
otoritasnya sebagai pusat politik dan budaya Kekristenan di Eropa. Para pemikir meyakini
adanya doktrin-doktrin gereja yang dianggap palsu dan penyimpangan terhadap acara
sakramen atau ritus pemujaan terhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci. Selain
itu, adanya anggapan bahwa para rohaniwan atau pastor adalah orang suci membuat
praktik korupsi tumbuh subur. Praktik korupsi yang dimaksud adalah jual beli jabatan
rohaniwan yang dilakukan uskup dan petinggi agama Kristen.

Kebangkitan nasionalisme di negara-negara Eropa Faktor pendorong para bangsawan


mendukung reformasi yang dilakukan Martin Luther adalah adanya keinginan untuk
membebaskan diri dari kepemimpinan Paus. Tumbuhnya nasionalisme membuat para raja
di Eropa menolak dominasi dan intervensi dari gereja dalam pemerintahan negara. Hal ini
mulai tampak pada pertikaian antara Raja Frederik II dari Prusia dengan Paus Innocencius
pada abad ke-13, kemudian Raja Philip IV dari Perancis dengan Paus Bonifacius pada abad
ke-14. Selama berabad-abad, Paus tidak hanya memimpin gereja, tetapi juga membawahi
banyak kerajaan di Eropa. Dalam perkembangannya, sikap gereja yang cenderung otoriter
serta tumbuhnya nasionalisme membuat para raja menghendaki adanya pemisahan
kekuasaan antara negara dan agama.

Faktor Penyebab Terjadinya Aufklarung


Disebut sebagai zaman kelanjutan dari zaman renaissance yang merupakan masa
peremajaan pikiran. Kelanjutan dari masa peremajaan merupakan masa pendewasaannya,
yaitu aufklarung.

Zaman ini telah banyak membawa perubahan pola pikir manusia. Manusia mulai
menggunakan akalnya untuk meneliti secara kritis segala sesuatu dalam kehidupannya
termasuk dalam kehidupan bernegara.

Ilmuwan Sir Isaac Newton (1687) merupakan pelopor dasar terjadinya Aufklarung. Dengan
karyanya yang berjudul Philosophiae naturalis principia mathematica (ilmu pengetahuan
alam berdasarkan prinsip-prinsip matematis) telah berpengaruh terhadap berkembangnya
ilmu pengetahuan.

Pada abad pertengahan di Eropa terjadi perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang menggunakan metode ilmiah yang menjadi landasan dalam merumuskan persoalan
dan solusi.

Metode ilmiah ini menggunakan hipotesis, eksperimen (percobaan), dan observasi


(pengamatan). Metode ilmiah ini yang menggantikan pendekatan ilmiah sebelumnya yang
berdasarkan kepercayaan atau tradisi.

Faktor Penyebab Terjadinya Revolusi Industri


Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1760-1850 di mana terjadinya perubahan
secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan
teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya di dunia.
Adapun faktor yang menyebabkan munculnya revolusi industri, yaitu:
● Situasi politik yang stabil
● Inggris kaya akan bahan tambang, seperti batu bara, bijih besi, timah, dan kaolin
● Adanya penemuan baru di bidang teknologi mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi
● Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan, serta tersedianya
modal yang besar untuk bidang usaha
● Pemerintah memberi perlindungan hukum bagi hasil temuan baru (hak paten),
sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah
● Besarnya arus urbanisasi akibat revolusi agraria di pedesaan, mendorong
pemerintah Inggris membuka industri yang lebih banyak.

15. Disajikan deskripsi tentang salah satu peristiwa revolusi besar dunia(Amerika/Perancis),
peserta didik dapat menginterpretasi pengaruhnya bagi kehidupan bangsa Indonesia pada
masa kini.

Pengaruh revolusi amerika terhadap indonesia


Revolusi Amerika terjadi sejak 1765 hingga 1783, yang dimulai dengan gerakan rakyat
koloni Inggris di Amerika Utara. Setelah lama dijajah, mereka mulai berani menentang
Kerajaan Inggris, yang dianggap terlalu ikut campur dalam urusan negara koloni. Akibatnya
ada peristiwa Revolusi Amerika yang memerdekakan Amerika pada 4 Juli 1776.

Rakyat Indonesia Bangkit Melawan Penjajah


Revolusi Amerika telah mendorong bangsa Indonesia, khususnya kaum pergerakan
nasional Indonesia untuk melawan penjajah. Adanya pengakuan terhadap HAM telah
mendorong kaum pergerakan nasional mempertahankan hak rakyat Indonesia untuk lepas
dari keterbelakangan akibat penjajah.

Kapal EIC boleh berdagang di Indonesia


Inggris sempat berkuasa atas Indonesia pada abad ke-19. Namun, sebelum itu, pedagang
Inggris sebenarnya sudah ada di Tanah Air. Pada 1600, pemerintah Inggris mendirikan
kongsi dagang bernama East Indie Company (EIC). Dua tahun kemudian, Inggris mengutus
Sir James Lancaster ke Banten untuk membangun hubungan bilateral. Sultan Banten pun
menyambut dengan baik kedatangan Lancaster dan mengizinkan Inggris untuk mendirikan
kantor dagang. Memasuki 1604, Inggris telah membangun kantor dagang di Ambon,
Makassar, Jepara, dan Jayakarta. Namun, Inggris tidak diizinkan untuk melakukan praktik
monopoli di Indonesia seperti yang dilakukan Belanda. Setelah Revolusi Amerika meletus,
perdagangan Inggris di Indonesia semakin berkembang. Pada abad ke-18, Inggris bahkan
diperbolehkan berdagang di Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jayakarta. EIC pun
tumbuh menjadi pesaing utama dari VOC dan Inggris terus berusaha untuk merebut
Indonesia dari tangan Belanda.

Monopoli di Indonesia dihapuskan


Setelah meninggalkan koloni Amerika, Inggris berhasil merebut kekuasaan Belanda atas
Indonesia pada 1811, ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Tuntang pada 18
September 1811. Salah satu isi dari Perjanjian Tuntang adalah Thomas Stamford Raffles
memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk berdagang secara bebas, tidak terbelit
dengan adanya praktik monopoli. Dengan demikian, maka praktik monopoli yang
sebelumnya diterapkan oleh Belanda dihapuskan oleh Inggris. Kendati demikian, bukan
berarti rakyat Indonesia bisa hidup dengan aman dan tenteram, karena Inggris tetap
melakukan penindasan.

Pengaruh revolusi Prancis terhadap indonesia


Dampak revolusi Prancis terhadap Pergerakan Nasional Indonesia dapat dilihat dari
munculnya golongan terpelajar akibat adanya politik etis. Golongan terpelajar ini yang
akhirnya peduli akan nasib bangsanya. Golongan terpelajar ingin menyelamatkan bangsa
dari kebodohan dan keterbelakangan akibat penjajah.
Bukan hanya itu, revolusi Prancis juga berdampak terhadap munculnya nasionalisme,
perkembangan dalam bidang pendidikan, melahirkan demokrasi, beserta munculnya hak
asasi manusia. Beberapa paham yang turut dijadikan penggerak untuk mencari jalan
kemerdekaan serta kebebasan Indonesia adalah:
● Paham nasionalisme.
● Paham demokrasi.
● Persatuan.

16. Disajikan ilustrasi tentang terjadinya Revolusi Tiongkok 1911/Russia 1917, peserta didik
dapat menginterpretasi pengaruhnya bagi kehidupan pada masa pergerakan nasional
bangsa Indonesia di awal abad ke-20.

Pengaruh Revolusi Tiongkok 1911 Bagi Kehidupan Masa Pergerakan Nasional


Indonesia

Revolusi China mampu memantik kesadaran dari bangsa-bangsa di berbagai dunia untuk
turut mengadakan perubahan, termasuk Indonesia. Pengaruh Revolusi China pada bangsa
Indonesia terlihat dalam upayanya menghadapi pejajahan kolonial Belanda. Di China,
revolusi diawali dengan gerakan nasionalisme melalui pemberontakan Taiping yang disusul
dengan Pemberontakan Boxer. Gerakan tersebut menginspirasi bangsa Indonesia untuk
melakukan perlawanan dan revolusi kemerdekaan dengan munculnya gerakan kebangkinan
nasional yang diawali dengan berdirinya Budi Utomo.

Pengaruh dari Revolusi Tiongkok pada 1911-1912 yakni meningkatkan semangat angkatan
muda Tionghoa di Hindia Belanda. Dalam bulan Februari 1912, mereka sudah semakin
berani terhadap pemerintahan kolonial Belanda.

Hal ini mengakibatkan, bentrokan dengan polisi sehingga seorang Tionghoa tewas dan
beberapa orang lainnya luka-luka. Boikot sudah berubah menjadi kekerasan di sana sini,
sebagaimana dikutip dari buku Tionghoa Dalam Pusaran Politik oleh Benny G. Setiano.

Pengaruh Revolusi Rusia 1917 Bagi Kehidupan Masa Pergerakan Nasional Indonesia
Revolusi Rusia menyebabkan berkembangnya ideologi komunis dan sosialis di Indonesia.
Pada awal abad ke-20 Masehi, beberapa tokoh Sarekat Islam menganut paham komunis
seperti Semaoen, Alimin dan Darsono.

Hal tersebut menyebabkan pecahnya Sarekat Islam menjadi dua yaitu SI Putih dan SI
Merah. SI Merah lalu berkembang menjadi Partai Komunis Indonesia pada tahun 1924.

17. Disajikan deskripsi tentang salah satu paham besar


(demokrasi/liberalisme/sosialisme/nasionalisme/l Islamisme), peserta didik dapat
menunjukkan pengaruhnya bagi gerakan kemerdekaan di Indonesia

Nasionalisme
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk
mencintai bangsa dan negara sendiri, sifat kenasionalan. Nasionalisme sudah ada sejak
akhir abad ke-18. Nasionalisme muncul pertama kali di Eropa dan Amerika, seperti Inggris,
Perancis, Jerman, Italia, dan Amerika Serikat. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),
nasionalisme adalah gerakan modern.

Pada akhir abad ke-18 nasionalisme menjadi sentimen yang dikenal secara umum di
masyarakat dan menjadi penentu faktor terbesar dalam sejarah modern. Pada awal abad
ke-19 menyebar ke Eropa Tengah, selanjut di Eropa Timur dan Tenggara. Berkembang di
Asia dan Afrika pada awal abad ke-20. Itu menjadi kebangkitan dan perjuangan yang kuat di
dua benua tersebut. Nasionalisme di Indonesia mulai muncul ejak abad ke-19 dan abad
ke-20. Awal kebangkitan nasionalisme di Indonesia berawal dari lahirnya Budi Utomo yang
didirikan oleh Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo.

Berawal dari embrio yang bersifat kultural, nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai
berkembang dan terwujud dalam pembantukan organisasi Budi Utomo. Nasionalisme
berperan kuat dalam perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan. Tidak mustahil ke
depan akan muncul ancaman dan bahaya.

Liberalisme
Liberalisme merupakan aliran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi
dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur).
Liberalisme muncul di Eropa reaksi dari kekuasaan raja yang absolut. Di mana rakyat tidak
diberi kebebasan dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan
memeluk agama. Perkembangan liberalisme di Eropa didukung oleh kaum borjuis
(pemodal).
Pengaruh tersebut muncul di Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang
dilaksanakan tidak memakai senjata tapi organisasi di bidang sosial, budaya, ekonomi, dan
politik.

Sosialisme
Sosialisme adalah ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya
harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara. Sosialisme sangat berkaitan
dengan ekonomi yang menentang pemilikan perorangan secara mutlak. Sosialisme muncul
pada awal abad ke-19. Di mana muncul sebagai tanggung jawab terhadap nasib kaum
pekerja di Inggris sejak terjadinya revolusi Inggris. Sosialisme mencakup banyak teori, dari
moderat yang berpandangan jika perusahaan umum dan sumber alam yang seharusnya
menjadi milik negara.
Sosialisme muncul di Indonesia pada 1913 setelah terbentuknya gerakan serikat buruh.
Organisasi tersebut merupakan kumpulan dari kaum sosialis Belanda yang bekerja di
Hindia- Belanda. Dibentuk oleh kegelisahan seorang sosialis Belanda yang berhadapan
dengan kondisi-kondisi sosial-politik Hindia Belanda. Setelah itu gerakan-gerakan serikat
buruh di Indonesia semakin terlihat lebih terstruktur dan perjuangannya lebih radikal.

Demokrasi
Demokrasi merupakan bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta
memerintah dengan perantaraan wakilnya, pemerintahan rakyat.
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari kata "demos" (rakyat) dan
"kratos"(pemerintahan). Pada pertengahan abad ke-5 SM, merupakan politik sistem yang
ada di beberapa kota Yunani, terutama Athena. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan,
demokrasi bertolak belakang dengan monarki (diperintah oleh raja, ratu, atau kaisar),
oligarki (diperintah oleh beberapa orang), aristokrasi (diperintah oleh kelas istimewa), dan
despotisme (pemerintahan absolut oleh satu orang). Orang Yunani kuno adalah orang
pertama yang mempraktikkan demokrasi dalam komunitas kota.
Dalam demokrasi semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi-baik secara langsung atau melalui perwakilan-dalam perumusan,
pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan
budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

18. Disajikan deskripsi tentang gerakan nasionalisme di Filipina dan Mesir/Turki dan India,
peserta didik dapat membedakan latar belakang terjadinya gerakan nasionalisme di dua
negara tersebut.

Latar Belakang Terjadinya Gerakan Nasionalisme di Filipina

Faktor Internal
● Munculnya golongan terpelajar yang membawa paham-paham revolusioner dari
pendidikan Barat.
● Sistem pemerintahan Spanyol di Filipina yang kejam di bidang politik, sosial dan
ekonomi.
● Pemerasan petani yang dilakukan oleh pemerintah Spanyo dan kaum gereja.
Faktor Eksternal
● Pengaruh Revolusi Cina dan Revolusi Turki Muda pada awal abad ke-20 Masehi.
● Dampak Revolusi Industri 2.0 yang mempermudah hubungan komunikasi dan
mobilisasi informasi di Filipina.
● Munculnya paham-paham modern seperti demokrasi dan nasionalisme di Filipina.

Latar Belakang Terjadinya Gerakan Nasionalisme di Mesir


● Gerakan Wahabi, yaitu suatu gerakan agama yang memberontak pemerintah Turki
dan mendorong pembangunan nasionalisme masyarakat Mesir.
● Adanya Revolusi Prancis yang menyebarkan paham liberal dan nasionalisme,
sehingga membangkitkan semangat nasionalisme bagi warga Mesir.
● Munculnya kaum intelektual yang memiliki pemikiran modern.
● Adanya Gerakan Pan Arab yang bertujuan untuk mendorong kemerdekaan bangsa
Arab. Gerakan ini dipelopori oleh Amir Chetib Arslan.
● Adanya penyebaran gerakan nasionalisme melalui beberapa media, seperti media
cetak, bahasa dan sastra, dan pendidikan.
● Meningkatnya gerakan nasionalisme setelah munculnya Jenderal Gamal Abden
Nasser, yaitu seorang tokoh nasionalisme Arab.

Latar Belakang Terjadinya Gerakan Nasionalisme di Turki


● Munculnya pengaruh dari Revolusi Prancis berdasarkan semboyannya, yakni liberte,
egalite, serta fraternite.
● Menurunnya kekuasaan Turki Usmani.
● Munculnya banyak kaum terpelajar yang memiliki paham modern. Hal ini membuat
mereka paham akan makna liberalisme, demokrasi, serta nasionalisme.
● Muncul banyak kegiatan bangsa Barat yang mulai gencar merebut beberapa wilayah
jajahan Turki, hingga berupaya untuk merebut Turki.

Latar Belakang Terjadinya Gerakan Nasionalisme di India

● Penderitaan Rakyat
Salah satu latar belakang lahirnya nasionalisme di India, yaitu penderitaan rakyat akibat
penjajahan bangsa Inggris di negaranya. East India Company (EIC) atau kongsi dagang
Inggris tiba di India pada awal abad ke-17.
Meski begitu, Inggris baru mulai menguasai India pada pertengahan abad ke-18. Hal itu
terjadi pasca Inggris berhasil melawan Kekaisaran Mughal.
Sejak saat itu, bangsa Inggris secara perlahan-lahan mulai mengeksplotasi tenaga kerja dan
sumber daya di India, sehingga membuat masyarakat sengsara.
Nah, berawal dari kebencian tersebut, masyarakat India sadar untuk mendorong bangsanya
agar terbebas dari jajahan dan merdeka, sehingga mulai melakukan gerakan nasionalisme.

● Reformasi Inggris
Latar belakang lahirnya nasionalisme di India juga diakibatkan oleh reformasi Inggris yang
meresahkan masyarakat. Pasalnya, masyarakat India menganggap bahwa reformasi
tersebut tidak sesuai dengan budaya setempat.
Misalnya adalah hilangnya gelar kaum bangsawan di India. Selain itu, reformasi tanah yang
diusung juga mengakibatkan banyak orang kehilangan tanahnya.

● Pajak Tanah Tinggi


Latar belakang lahirnya nasionalisme di India yang terakhir adalah pajak tanah yang
diterapkan terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan banyak pemilik tanah berutang atau
kehilangan tanahnya.

19. Disajikan narasi tentang kondisi eropa awal abad ke- 20, peserta didik dapat
menunjukan faktor utama penyebab PD I/II.

Faktor Penyebab PD 1
Penyebab Perang Dunia I
Persaingan Industri dan Militer.
Politik Aliansi. ...
Etnosentrisme Berlebihan. ...
Pembunuhan Putra Mahkota Austria-Hongaria. ...
Kebijakan Ekspansionis. ...
Perubahan Kekuatan Penyeimbang. ...
Konflik Negara. ...
Persaingan Negara.
● Kemiskinan akibat rusaknya perindustrian dan sumber daya manusia yang
meninggal karena perang.
● Hutang yang menumpuk akibat biaya perang
● Jerman, Austria dan Turki menjadi negara republik dan kekuasaan wilayahnya
semakin menyempit.
● Munculnya ideologi baru seperti Fasisme di Italia, Komunisme di Rusia, Militerisme di
Jepang, Nazisme di Jerman serta Nasionalisme di Turki.
● Timbulnya korban meninggal sekitar 50 juta jiwa
● Munculnya gerakan emansipasi wanita di Eropa dan Amerika Serikat

Faktor Penyebab PD 2
● Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia
Adanya perlombaan senjata
● Terjadinya Malaise (krisis ekonomi)
● Berkembangnya ideologi totaliter dan ultranasionalisme. Ideologi totaliter yang
berkembang seperti Nazisme di Jerman dengan semboyannya Lebensraum, fasisme
di Italia dengan semboyannya Irredenta, dan Jepang dengan semangat Hakko Ichi
U.
● Adanya politik aliansi mencari kawan persekutuan
● Pertentangan antarnegara atau pertempuran antarnegara untuk memperebutkan
wilayah.
● Adanya politik balas dendam (revanche idea) Jerman terhadap Perancis, karena
Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailles.

20. Disajikan informasi tentang kondisi politik PD I/PD II, peserta didik dapat menunjukkan
dampak PD 1/PD 2 bagi gerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dampak PD 1
Pertama, perang tersebut membawa dampak politik bagi Indonesia. Selama Perang Dunia
Pertama, pemerintah Kolonial Belanda menggunakan kedudukan politiknya untuk
meningkatkan kekuasaannya di Indonesia. Ini diwujudkan dengan mengadopsi kontrol ketat
terhadap kegiatan politik dan ekonomi. Ini menyebabkan peningkatan ketegangan antara
pemerintah Belanda dan rakyat Indonesia yang menghasilkan peningkatan kegiatan
kelompok nasionalis untuk mencapai kemerdekaan.
Kedua, perang tersebut juga membawa dampak ekonomi bagi Indonesia. Selama Perang
Dunia Pertama, pemerintah Belanda menggunakan ekonomi Indonesia sebagai sumber
daya untuk mendukung perang mereka. Ini menyebabkan inflasi yang tinggi karena
meningkatnya harga bahan makanan dan barang lainnya. Hal ini menyebabkan banyak
masyarakat Indonesia menderita kemiskinan.
Ketiga, perang tersebut juga membawa dampak sosial bagi Indonesia. Selama perang,
pemerintah Kolonial Belanda mengerahkan ribuan tentara untuk berperang di luar negeri.
Hal ini menyebabkan menurunnya populasi jumlah tentara di Indonesia. Ini menyebabkan
kurangnya perlindungan di wilayah-wilayah yang memungkinkan orang-orang untuk
melakukan tindakan kriminal.

Dampak PD 2

1. Bidang Ekonomi
Pada zaman Jepang, terjadi banyak perubahan yang menjadikan bangsa Indonesia menjadi
lebih sengasara, terlebih dalam ekonomi. Pemerintahan Jepang mewajibkan petani di
pedesaan Jawa untuk menyerahkan padi dengan ketentuan sebagai berikut:
Padi berada di bawah pengawasan negara, sehingga hanya pemerintah yang bisa
menyalurkan padi.
Para petani wajib menjual padi kepada pemerintah sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
Harga jual yang ditetapkan juga secara sepihak oleh pemerintah Jepang.
Harga gabah dan beras ditetapkan oleh pemerintah Jepang.
Pemerintah pendudukan Jepang memanfaatkan sumber daya manusia Indonesia untuk
keperluan Perang Asia Timur Raya dengan dijadikan tenaga kerja paksa atau romusha.

2. Bidang Politik
Ketika tentara Jepang kalah pada Perang Pasifik, Jepang pun segera memberi janji
kemerdekaan kepada Indonesia. Tujuannya supaya Indonesia tidak menggunakan
kesempatan ini untuk melawan Jepang.
Belum sampai terlaksananya penyelenggaraan kemerdekaan, Jepang sudah menyerah
duluan kepada Sekutu, sehingga janji Jepang memberikan kemerdekaan tidak terwujud.

3. Bidang Sosial
Dampak dalam bidang sosial, pekerja paksa selalu mendapat perlakuan tidak manusiawi.
Selain itu, penyerahan wajib padi kepada pemerintah Jepang mengakibatkan terjadinya
kemiskinan bagi petani.
Besarnya setoran padi yang ditetapkan Jepang juga sering tidak terpenuhi. Hal ini karena
jumlah yang ditetapkan sangat tinggi dan merosotnya jumlah produksi padi.

4. Bidang Budaya
Dalam bidang budaya, Jepang menghapus pengaruh budaya barat yang ada di Indonesia
dan memasukkan paksa budaya Jepang. Pada April 1942 Jepang mewajibkan peraturan
kepegawaian baru.
Penduduk diwajibkan memasang bendera Jepang pada hari besar Jepang.
Setiap upacara kenegaraan dikumandangkan lagu kebangsaan Jepang dan bahasa Jepang
diajarkan di semua sekolah. Jepang juga memerintahkan masyarakat untuk menggunakan
sistem penanggalan Jepang di Indonesia.

21. Disajikan gambar salah satu organisasi pergerakan Indonesia Indische Partij/Sarekat
Islam/Perhimpunan Indonesia, peserta didik dapat menjelaskan strategi perjuangan dari
gambar tersebut

Indische Partij
Indische Partij adalah organsiasi pergerakan politik pertama di Hindia Belanda yang berdiri
pada tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Organisasi pergerakan ini didirikan oleh Tiga
Serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Ki Hadjar
Dewantara. Tujuan dari pembentukan Indische Partij adalah untuk menuntut kemerdekaan
bagi Hindia Belanda dan menyatukan berbagai golongan masyarakat di Hindia Belanda.
Strategi yang digunakan adalah radikal, yaitu secara terang-terangan menentang
pemerintahan kolonial Belanda serta tidak ingin bekerja sama dengan pemerintah kolonial
Belanda (nonkooperatif).

Sarekat Islam
Strategi perjuangan SI adalah non kooperatif. Hal ini karena SI bersikap keras dan
terang-terangan menentang pemerintahan kolonial Belanda.undefined

Perhimpunan Indonesia
Organisasi Perhimpunan Indonesia (PI) dulunya bernama lndische Vereeniging, didirikan
pada 1908 di Belanda. Perhimpunan Indonesia bertujuan memperjuangkan kepentingan
orang Indonesia yang ada di negeri Belanda. Kegiatan Perhimpunan Indonesia diisi dengan
upaya propaganda melalui majalah Hindia Poetra yang kemudian menjadi Indonesia
Merdeka pada 1924. Majalah ini banyak memuat tentang ide-ide nasionalisme dan
mendukung organisasi politik lainnya agar memiliki tujuan yang sama mencapai Indonesia
merdeka dengan prinsip nonkooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda atau bersifat
radikal.

Terdapat beberapa organisasi yang juga menerapkan strategi non kooperatif, yaitu:
Sarekat Islam Perhimpunan Indonesia Partai Nasional Indonesia Partai Komunis Indonesia
Partai Indonesia (Partindo) Persatuan Muslim Indonesia (Permi) Partai Solidaritas Indonesia
(PSI)
● Kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini dalam strategi nonkooperatif adalah
sebagai berikut: Menggembleng semangat kebangsaan dan persatuan di kalangan
rakyat melalui rapat umum, surat kabar dan sekolah
● Menuntut pemerintah kolonial agar memberi kebebasan bergerak kepada
partai-partai
● Mengecam pemerintah kolonial yang melakukan tindakan sewenang-wenang.

Organisasi Kooperatif: Budi Utomo, Partai Indonesia Raya (Parindra), Gerakan Rakyat
Indonesia (Gerindo), dan Gabungan Politik Indonesia (GAPI).

Organisasi Non Kooperatif: Indische Partij, Partai Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan
Indonesia (PI), Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Indonesia (Partindo), dan Pendidikan
Nasional Indonesia (PNI-Baru).

Organisasi Kooperatif ini adalah mereka yang menerima kebijakan Belanda. Adapun
non-kooperatif adalah organisasi yang cenderung tidak menerima kebijakan Belanda namun
tidak disertai dengan penolakan yang tegas apalagi radikal. Berikut adalah organisasi
pergerakan nasional bangsa Indonesia yang sifatnya adalah KOOPERATIF seperti Budi
Utomo, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (bukan hanya kooperatif namun cenderung
nonpolitis). Adapun contoh organisasi pergerakan nasional yang tergolong
NON-KOOPERATIF adalah Indische Partji (IP), Sarekat Islam dan lain sebagainya. Selain
organisasi pergerakan nasional yang kooperatif dan non-kooperatif, terdapat pula kelompok
MODERAT dan RADIKAL. Yang termasuk moderat misalnya Gerindo, Partindo, GAPI dan
lain sebagainya. Adapun yang tergolong radikal adalah PKI, PNI dan lain sebagainya.
22. Disajikan deskripsi tentang kondisi masyarakat Indonesia pada masa imperialisme dan
kolonialisme dalam bidang pendidikan (Taman Siswa/Kayu Tanam), peserta didik dapat
menunjukkan respon bangsa Indonesia terhadap perkembangan dalam bidang pendidikan

Taman Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta.
Taman Siswa menjadi salah satu organisasi pergerakan yang bergerak di bidang pendidikan
pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Perguruan Taman Siswa memiliki peranan yang cukup besar terhadap perkembangan
pendidikan nasional di Indonesia, yakni menanamkan semangat kebangsaan serta sikap
anti penjajahan.

23. Disajikan deskripsi tentang perkembangan organisasi pergerakan Indonesia (Budi


Utomo/Sarekat Islam/Indische Partij/Partai Nasional Indonesia/PKI), peserta didik dapat
menentukan strategi dari organisasi pergerakan tersebut.

Budi Utomo

Indische Partij
1. Penerimaan Terbuka: Indische Partij menerima anggota dari berbagai golongan
masyarakat tanpa memandang hal apapun, sehingga berhasil mengumpulkan lebih dari
7000 anggota pada Oktober 1912.
2. Penyebaran Gagasan Nasionalisme: Organisasi ini aktif dalam menyebarkan gagasan
nasionalisme kepada masyarakat Hindia Belanda sebagai bagian dari upaya untuk
memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
3. Penggunaan Media Massa: Indische Partij memanfaatkan surat kabar De Expres, yang
didirikan oleh Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara, sebagai platform untuk
menyebarkan tulisan-tulisan provokatif yang mengkritik kolonialisme Belanda dan
menyuarakan aspirasi kemerdekaan.
4. Tulisan Provokatif: Melalui artikel-artikel seperti “Als Nederlander was” dan “Kracht of
Vress”, Indische Partij secara terbuka mengkritik pemerintah Belanda dan menyerukan
perlawanan terhadap kesewenang-wenangan kolonial.
5. Perlawanan Kolonialisme: Indische Partij menggunakan media dan tulisan-tulisan
provokatif sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonialisme Belanda, dengan tujuan untuk
memperjuangkan kemerdekaan Hindia Belanda.

24. Disajikan deskripsi tentang hubungan Proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan


piagam PBB, peserta didik dapat menunjukkan maknanya bagi kehidupan bangsa dan
negara Indonesia pada masa kini

Makna Piagam PBB terhadap kemerdekaan Indonesia adalah membantu menyelesaikan


konflik Indonesia-Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Piagam PBB memuat banyak hal, mulai dari keanggotaan, asas dan tujuan, hingga hak-hak
asasi manusia. Beberapa pemikiran luhur yang tertuang dalam Piagam PBB di antaranya:
Tetap menjaga dan mendukung perdamaian di dunia Menghormati hak asasi manusia
(HAM) sekaligus menjaga persaudaraan antarbangsa Membangun kerja sama antarnegara
dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan Menjadi pelopor dan ikut serta dalam
mengambil tindakan yang mengancam perdamaian dunia Bekerjasama membantu dalam
hal kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata.

25. Disajikan informasi pengertian pengakuan kemerdekaan secara de facto/de jure oleh
negara lain, peserta didik dapat menginterpretasikan arti pengakuan kemerdekaan de
facto/de jure bagi kemerdekaan negara merdeka

Pengakuan de facto berperan dalam perjuangan hak politik, ekonomi, dan sosial entitas.
Dengan pengakuan ini, aspirasi entitas bisa didengar di level internasional, meski status
merdeka belum resmi. Di Indonesia, pengakuan de facto atas kemerdekaan 1945 penting
dalam sejarah.
Secara de jure, Indonesia merdeka tanggal 18 Agustus 1945, setelah UUD 1945 disahkan,
presiden dan wakil presiden dipilih, dan dilantiknya lembaga legislatif (KNIP). Dengan
adanya pengakuan de jure, suatu negara bisa mendapatkan hak dan kewajibannya sebagai
masyarakat internasional.
Pengakuan negara lain menjelaskan keberadaan suatu negara. Menjadi bukti bahwa negara
lain mengakui kemerdekaan dan pemerintahan yang sah dari suatu negara. Pengakuan dari
negara lain merupakan hal terpenting dalam menjalin hubungan internasional.

26. Disajikan gambar-gambar tokoh, peserta didik dapat mengklasifikasi tokoh yang
berperan dalam proses diplomasi pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Mesir/India

Tokoh yang berperan dalam proses diplomasi pengakuan kemerdekaan Indonesia


oleh Mesir

Haji Agus Salim

Tokoh Indonesia yang dikirim dalam misi diplomasi ke Mesir adalah Haji Agus Salim.
Agus Salim dikirim ke negara-negara Arab, termasuk Mesir, sebagai perwakilan Indonesia
sejak bulan April hingga Juli tahun 1947. Agus Salim mendapat julukan sebagai The Grand
Old Man, karena kepiawaiannya dalam berunding dengan negara-negara Arab serta
memimpin delegasi Indonesia di forum PBB tahun 1947. Indonesia juga mempunyai
kepentingan untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara Arab sebagai upaya
menghadapi sidang Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Agustus 1947. Hasilnya,
Agus Salim berhasil mendapat pengakuan kemerdekaan dari Mesir, Suriah, Lebanon, Arab
Saudi, dan Yaman.

H. M. Rasjidi
Ia merupakan seorang lulusan filsafat di Kairo, Mesir. HM Rasjidi adalah salah satu pemuda
yang tergabung dalam rombongan delegasi yang dipimpin oleh Haji Agus Salim. Rasjidi
merupakan Ketua Diplomatik RI pertama yang mengikuti usulan diplomat Mesir yang
berkunjung ke Yogyakarta pada 1947. Sewaktu Agresi Militer Belanda I diluncurkan,
rombongan diplomat Indonesia, termasuk Rasjidi berhasil lolos dengan mengikuti pesawat
diplomat Mesir yang berangkat menuju ke negara-negara Arab.

Abdurrahman Baswedan Abdurrahman

AR Baswedan bersedia mengorbankan dirinya ketika membawa dokumen pengakuan


kemerdekaan Indonesia dari Mesir. Selama memegang dokumen itu, Baswedan banyak
mendapat gangguan dan hambatan. Namun berkat kecerdikannya, Baswedan
menyembunyikan dokumen itu di dalam kaos kakinya. Pada akhirnya, dokumen tersebut
berhasil selamat sehingga Indonesia mendapat pengakuan penuh sebagai negara merdeka
dari Mesir secara de facto dan de jure.

Mr. Nazir Pamuncak

Nazir Pamuncak adalah putra Minangkabau asal Solok, Sumatera Barat. Setelah Indonesia
merdeka, Pamuncak bekerja sebagai seorang diplomat. Ia juga beberapa kali dipercaya
menjadi duta besar Indonesia dan dikirim untuk menjalankan misi diplomasi ke
negara-negara Arab, termasuk Mesir pada 1947. Nazir Pamuncak wafat pada 10 Juli 1966.
Untuk mengenang jasanya, nama Pamuncak diabadikan sebagai nama salah satu ruas
jalan di Kota Solok, Sumatera Barat.
Tokoh yang berperan dalam proses diplomasi pengakuan kemerdekaan Indonesia
oleh India

Sutan Syahrir

Jawaharlal Nehru

27. Disajikan narasi tentang pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Mesir/Australia,


peserta didik dapat menjelaskan latar belakang pemberian pengakuan pengakuan
kemerdekaan Indonesia oleh Mesir/Australia

Mesir
● persamaan agama, sehingga mengakui kemerdekaan Indonesia adalah upaya Mesir
dalam menyatukan dunia Islam.
● Mesir merasa senasib sepenanggungan dengan Indonesia yang juga dijajah Inggris.
● banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Mesir dan menjalin hubungan dekat
dengan organisasi Ikhwanul Muslimin.

Australia
● adanya faktor kemanusiaan, di mana Perdana Menteri Australia pada saat itu, J.B.
Chifley, berpendapat bahwa Indonesia berhak merdeka.
● alasan geopolitis, yaitu letak geografis Indonesia dan Australia yang saling
berdekatan sehingga Indonesia bisa menjadi benteng pertahanan Australia serta
berpotensi untuk membangun kerja sama.

28. Disajikan informasi tentang pengakuan kedaulatan RI melalui KMB, peserta didik dapat
menganalisa keuntungan/kerugian perjanjian KMB bagi Negara Indonesia masa kini

Perundingan selama hampir 3 bulan itu menghasilkan tiga poin. Dikutip dari buku Sejarah
Paket C Kelas 10 oleh Kemendikbud, hasil Konferensi Meja Bundar adalah sebagai berikut:
1. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan
kedaulatan kepada RIS pada akhir Desember 1949
2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda
3. Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan

Dampak Positif Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia


● Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia
● Belanda menarik tentara Belanda di Indonesia secara keseluruhan
● Berhentinya konflik militer antar Belanda-Indonesia
● Belanda secara terbuka mengaku kemerdekaan Indonesia.
● Indonesia melakukan pembangunan besar-besaran
● Kapal perang Belanda ditarik dari Indonesia namun tetap diserahkan kepada
Republik Indonesia Serikat (RIS)

Dampak Negatif Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia


● Indonesia berbentuk serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS). Hal ini
menyebabkan cita-cita negara demokrasi tidak terlaksana.
● Indonesia menjadi terpecah-pecah ke dalam negara bagian, yaitu Negara Indonesia
Timur, Negara Jawa Timur, Negara Pasundan dan Jakarta, Negara Sumatra Timur,
Negara Sumatra Selatan, Jawa Tengah, dan lainnya.
● Masih berbentuk RIS, menandakan Indonesia masih sebuah negara bagian dari
pemerintah Belanda.
● Seluruh utang Belanda dari tahun 1942 sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Indonesia
● Penyelesaian masalah Irian Barat tertunda

29. Disajikan informasi tentang perkembangan IPTEK dalam era globalisasi, peserta didik
dapat memberi contoh dampak penerapan IPTEK dalam bidang teknologi komunikasi dan
informasi/ teknologi persenjataan/teknologi luar angkasa

Teknologi Komunikasi dan Informasi


Positif :
Alat komunikasi semakin canggih dan mudah diakses
Banyaknya aplikasi pendukung proses komunikasi jarak jauh selain telepon dan berkirim
pesan, seperti WhatsApp, Line, Skype, dan sebagainya.
Mudahnya interaksi antarindividu dari beragam negara, tanpa batasan.
Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung komunikasi antarnegara.
Munculnya lapangan pekerjaan baru yang bergerak di bidang komunikasi modern.
Negatif :
Berkurangnya interaksi secara langsung,
Terjadinya cyberbullying atau perudungan menggunakan media sosial
Berkembangnya informasi yang salah secara cepat.
Perilaku phubbing.
Berbahaya untuk kesehatan.

Teknologi Persenjataan
Dampak positif:
1. Peningkatan keamanan nasional.
2. Efisiensi operasional militer.
3. Pengurangan risiko bagi personel militer.
4. Mendorong inovasi teknologi.
Dampak negatif:
1. Peningkatan potensi kerusakan dalam konflik.
2. Proliferasi senjata.
3. Ketergantungan teknologi yang berlebihan.
4. Kesenjangan global dalam militer.
5. Penggunaan yang tidak etis dari teknologi persenjataan.

Teknologi Luar Angkasa


Dampak positif:
1. Kemajuan dalam penjelajahan luar angkasa.
2. Pengembangan teknologi komunikasi dan navigasi.
3. Penelitian ilmiah dan penemuan baru.
4. Peningkatan pemahaman kita tentang alam semesta.
Dampak negatif:
1. Risiko penciptaan sampah luar angkasa.
2. Potensi perlombaan persenjataan di luar angkasa.
3. Masalah hukum dan etika terkait dengan penjelajahan luar angkasa.
4. Kesenjangan akses teknologi luar angkasa antara negara-negara.

30. Disajikan gambar tentang 2 hasil benda IPTEK dalam bidang teknologi komunikasi dan
Informasi, peserta didik dapat membedakan fungsi dari 2 hasil benda IPTEK dalam bidang
teknologi komunikasi Informasi bagi kehidupan manusia

1. Smartphone:
Fungsi: Memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi melalui panggilan suara, pesan teks,
atau video call. Selain itu, smartphone juga memberikan akses ke internet, aplikasi media
sosial, email, dan berbagai sumber informasi lainnya.
2. Komputer dan Laptop:
Fungsi: Memberikan akses ke internet, pemrosesan data, dan penggunaan aplikasi
produktivitas yang memungkinkan pengguna untuk bekerja, belajar, berkomunikasi, dan
mengakses informasi dengan cepat dan efisien.
3. Router dan Modem:
Fungsi: Menyediakan konektivitas internet nirkabel atau kabel ke perangkat-perangkat di
rumah atau kantor, memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan internet dan
berkomunikasi secara online.
4. Aplikasi Komunikasi:
Fungsi: Aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, dan Line memungkinkan pengguna untuk
berkomunikasi melalui pesan teks, panggilan suara, dan video call secara gratis, baik secara
individu maupun dalam grup.
5.Satelit Komunikasi:
Fungsi: Menyediakan konektivitas komunikasi jarak jauh di wilayah yang sulit dijangkau oleh
infrastruktur telekomunikasi darat, serta memungkinkan transmisi data, telepon, dan
penyiaran televisi di seluruh dunia.

31. Disajikan gambar tentang 2 hasil benda IPTEK dalam bidang transportasi, peserta didik
dapat membedakan fungsi dari 2 hasil benda IPTEK dalam bidang transportasi bagi
kehidupan manusia

1. Mobil:
Fungsi: Memberikan mobilitas pribadi yang fleksibel, memungkinkan individu untuk
melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan efisien.
2. Kereta Api:
Fungsi: Memberikan transportasi massal yang efisien di lintas kota maupun lintas negara,
menghubungkan wilayah-wilayah yang berbeda dan memungkinkan perjalanan yang
nyaman bagi penumpang.
3. Pesawat Terbang:
Fungsi: Memberikan transportasi udara yang cepat dan efisien, memungkinkan perjalanan
jarak jauh dalam waktu singkat, serta mendukung mobilitas global bagi individu dan barang.
4. Sepeda dan Sepeda Motor:
Fungsi: Menyediakan alternatif transportasi yang ramah lingkungan, murah, dan sehat bagi
individu, serta cocok digunakan untuk perjalanan pendek di dalam kota.
5.Bus dan Angkutan Umum:
Fungsi: Memberikan akses transportasi massal bagi masyarakat umum, mengurangi
kemacetan lalu lintas, serta mendukung mobilitas penduduk perkotaan dalam kegiatan
sehari-hari.

32. Disajikan narasi mengenai perang dingin di Kawasan Asia/Afrika, peserta didik mampu
menjelaskan dampak perang dingin terhadap politik di Indonesia/Kawasan Asia

Perang Dingin memiliki dampak yang besar bagi seluruh negara di dunia termasuk di Asia
Tenggara. Perebutan hegemoni antara Uni Soviet dan Amerika Serikat dalam menyebarkan
paham yang dianut. Uni Soviet memiliki paham komunis dan menyebarkan melalui bantuan
seperti militer, ekonomi dan mendapatkan kekuasaan politik. Kawasan Indocina yang
meliputi Vietnam Utara, Laos, Kamboja mendapatkan bantuan dari Uni Soviet sedangkan
Vietnam Selatan, Philipina mendapatkan bantuan dari Amerika Serikat dan ideologi tersebut
digunakan dalam pembentukan dasar mereka.

Dampak Positif Perang Dingin bagi Indonesia


1. Pasar Bebas
2. Perkembangan Kekuatan Militer
3. Kemajuan Sains Teknologi yang Semakin Pesat
4. Lahirnya HAM
Dampak Negatif Perang Dingin bagi Indonesia
1. Masuknya Ideologi Asing
2. Ketidakstabilan politik

33. Disajikan gambar-gambar tokoh, peserta didik dapat mengklasifikasi tokoh yang
berperan dalam lahirnya gerakan Non-Blok

34. Disajikan salah satu bentuk ketegangan dalam perang dingin, peserta didik dapat
mengidentifikasi sikap Bangsa Indonesia pada masa perang dingin

Perang Dingin adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam
memperebutkan pengaruh dari negara-negara lain. Sementara itu, Indonesia berusaha
bersikap netral pada masa Perang Dingin yang dilakukan dengan cara memelopori
pembentukan Gerakan Non-Blok (GNB).

35. Disajikan informasi tentang pasukan perdamaian PBB Garuda dari Indonesia. Peserta
didik mampu menginterpretasi dampak dari kehadiran pasukan perdamaian Garuda bagi
dunia

Pengiriman banyak Kontingen Garuda tidak sia-sia mengingat pencapaian yang didapatnya.
Keberhasilan misi Kontingen Garuda menjadi tolak ukur bagaimana kemampuan militer
Indonesia, serta menjadi simbol untuk usaha penegakan perdamaian yang sesuai dengan
tujuan bangsa serta realisasi dari sistem politik luar negeri Indonesia. Misalnya pada Konga
II yang dikirimkan pada tahun 1960 ke Republik Kongo. Dalam misi tersebut, pasukan
Konga dinilai berhasil dan membawa banyak dampak positif, sehingga pada tahun 1962
kembali dikirimkan Konga III ke Republik Kongo. Setiap pengiriman Konga, para kontingen
membawa pesan perdamaian dunia, menunjukan bahwa Indonesia adalah negara yang
peduli akan kedamaian, dan tahu balas budi.

36. Disajikan deskripsi tentang kondisi perpolitikan dunia, peserta didik dapat menjelaskan
tujuan berdirinya organisasi NATO/PAKTA WARSAWA

NATO
● Menyelesaikan persengketaan secara damai.
● Mencegah penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional.
● Menghilangkan persengketaan politik ekonomi internasional.
● Meningkatkan kerja sama ekonomi di antara negara-negara NATO.
● Membela negara anggota dengan prinsip bahwa serangan terhadap satu anggota
berarti serangan terhadap seluruh anggota NATO.
● Membangun solidaritas dan saling membantu di antara negara anggota untuk
melindungi satu sama lain dari ancaman militer.
● Menegaskan bahwa serangan terhadap salah satu anggota dianggap sebagai
serangan terhadap seluruh aliansi.
● Memberikan jaminan keamanan bagi setiap negara anggota.
● Menciptakan efek pencegahan terhadap potensi ancaman militer.
● Menanggapi ancaman keamanan yang dapat muncul kapan pun dan di mana pun
dengan fleksibilitas dan adaptabilitas.
● Berperan sebagai penjaga perdamaian global melalui dialog diplomatik, kerja sama
militer, dan strategi keamanan bersama.
● Terlibat dalam misi-misi perdamaian, penanganan krisis, dan tanggapan terhadap
ancaman terorisme global.
● Membahas isu-isu keamanan nonmiliter seperti keamanan energi, perlucutan
senjata, dan tanggapan terhadap bencana alam.
● Menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi semua negara anggotanya.

PAKTA WARSAWA
● Mengimbangi kekuatan aliansi pertahanan NATO.
● Meningkatkan kerja sama pertahanan dan militer negara-negara Blok Timur.
● Saling membantu jika salah satu negara anggota Pakta Warsawa mengalami
masalah pertahanan maupun keamanan.

37. Disajikan informasi mengenai kegiatan dari organisasi regional dan global
(OPEC/WTO/MEE), peserta didik dapat menentukan latar belakang berdirinya organisasi
tersebut

Latar Belakang OPEC


Latar belakang OPEC bermula pada bulan Februari 1959, pada saat itu harga minyak dunia
mengalami penurunan tajam karena monopoli yakni The Seven Mayors. Perusahaan minyak
tersebut termasuk dalam kategori negara-negara maju, seperti Inggris, Jepang, Amerika
Serikat, dan Jerman Barat.
Namun, ternyata negara maju tersebut menentukan harga minyak di pasar Internasional
secara sepihak sehingga keadaan negara-negara lain seperti di Timur Tengah menjadi
genting. Kondisi tersebut membuat negara di Timur Tengah memutuskan untuk membuat
organisasi sendiri berdasarkan kesamaan sumber daya alam mineral terutama minyak bumi.
Negara pendiri OPEC seperti Irak, Iran, Arab Saudi, Kuwait, dan Venezuela. Negara
Venezuela adalah negara pelopor pembentukan organisasi ini pada tahun 1949.
Tahun 1973, bergabunglah negara Gabon sebagai associate member. Markas pertama
berlokasi di Jenewa sejak tanggal 21 Januari 1961 hingga 1966, lalu pindah ke Wina,
Austria pada tahun selanjutnya.
Tujuan OPEC adalah mempertahankan harga minyak di pasar Internasional serta menolak
penurunan harga minyak secara sepihak yang dilakukan oleh The Seven Mayor. Mereka
adalah perusahaan terkenal Exxon, Texaco, Socal,Gulf, British Petroleum, dan Shell.

Latar Belakang WTO


Dibentuk pada 1 Januari 1995, WTO hadir untuk menggantikan GATT (General Agreement
on Traffict and Trade).
WTO terbentuk setelah dilakukannya perundingan putaran Uruguay atau Uruguay Round
pada 1986 hingga 1994.
Putaran tersebut mencakup semua bidang perdagangan. Para peserta setuju bahwa ada
pajak pemotongan atas bea masuk terhadap produk tropis dari negara berkembang.
Mereka juga menyetujui penyelesaian sengketa, dan sepakat bahwa para anggota akan
memberi laporan reguler mengenai mengenai kebijakan perdagangan.
Persetujuan dalam perundingan di Uruguay meliputi barang, jasa, kepemilikan intelektual,
dan penyelesaian sengketa.
Saat ini, anggota WTO kurang lebih ada 150 negara dengan 117 di antaranya merupakan
negara berkembang.

Latar Belakang MEE


Pembentukan MEE dilatarbelakangi oleh kekacauan yang timbul akibat Perang Dunia. Kala
itu, negara-negara Eropa mengalami kerugian di aspek politik, sosial, hingga ekonomi.
Usai Perang Dunia II berakhir pada 1945, dampak pasca peperangan sangat terasa. Mulai
dari hancurnya fisik negara, banyaknya korban jiwa berjatuhan, sampai keadaan ekonomi
tak bisa berjalan dengan baik.
Akibatnya, negara-negara di Eropa mulai berpikir untuk memperbaiki kekacauan tersebut.
Namun, hubungan antarnegara kala itu renggang karena terbentuknya kubu-kubu semasa
perang.
Masyarakat Eropa sadar keretakan hubungan tersebut tidak akan membawa dampak baik
bagi negaranya. Alhasil, terbentuklah MEE pada 1957 di Roma, Italia sebagai wadah
persatuan negara-negara Benua Biru.

38. Disajikan informasi tentang konflik yang terjadi di Vietnam setelah konferensi Jenewa
1954, peserta didik dapat menunjukkan faktor penyebab terjadi konflik tersebut

Pada bulan Februari 1954, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet mengadakan
pertemuan di Berlin, Jerman salah satunya membahas masalah Indo Cina.
• Pada tanggal 20 Juli 1954 Konferensi Jenewa membuat keputusan, antara lain:
1. mengakui kemerdekaan negara Kampuchea, Laos, dan Vietnam;
2. menyetujui bahwa wilayah Vietnam terbagi atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan;
3. akan segera diadakan pemilu pada bulan Juli 1956 untuk menyatukan Vietnam, di bawah
pengawasan Komisi Pengawas Internasional
• Wilayah Vietnam Utara bernama Republik Demokrasi Vietnam dan wilayah Vietnam
Selatan bernama Republik Vietnam. Vietnam utara berideologi komunis dan Vietnam
Selatan berideologi liberalis.

1. Perbedaan Ideologi:
Perbedaan ideologi antara Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh yang ingin
menjadikan Vietnam negara komunis, dan Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Ngo Dinh
Diem yang ingin membangun negara ala Barat, menjadi pemicu konflik antara kedua pihak.
2. Sejarah Kolonialisme:
Sejarah kolonialisme Vietnam oleh Perancis sejak pertengahan abad ke-19 menciptakan
ketegangan politik dan sosial di antara rakyat Vietnam, yang kemudian memicu semangat
perlawanan untuk mencapai kemerdekaan.
3. Perang Indochina Pertama:
Perang antara Vietnam dan Perancis yang berlangsung dari 1946 hingga 1954, yang
kemudian diakhiri dengan Perjanjian Jenewa yang membagi Vietnam menjadi dua bagian,
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
4. Ambisi Politik Pemimpin:
Ambisi politik Ho Chi Minh dan Ngo Dinh Diem untuk menyatukan Vietnam di bawah
pemerintahan yang mereka yakini, meskipun terhalang oleh perbedaan ideologi yang kuat.
5. Keterlibatan Asing:
Keterlibatan Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam situasi Perang Dingin turut memperkeruh
situasi di Vietnam dengan mendukung masing-masing pihak, Vietnam Selatan dan Vietnam
Utara, dalam konflik tersebut.
6. Kedalaman Konflik:
Konflik yang berlarut-larut dan tidak ada solusi politik yang mencapai kesepakatan damai
membuat perang berlanjut hingga berakhir pada tahun 1975, ketika Vietnam Utara berhasil
memperoleh kemenangan atas Vietnam Selatan.

39. Disajikan informasi tentang peranan salah seorang tokoh dalam konflik di
USSR/Yugoslavia/Jerman, peserta didik dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap
keruntuhan negara tersebut.

USSR : Mikhael Gorbachev

Mikhail Gorbachev memiliki pengaruh besar terhadap keruntuhan Uni Soviet melalui
kebijakan reformasi yang dikenal sebagai “glasnost” (keterbukaan) dan “perestroika”
(restrukturisasi). Kebijakan ini membuka ruang politik dan ekonomi, mengakhiri kontrol ketat
pemerintah terhadap media dan ekspresi politik, serta memperkenalkan elemen-elemen
pasar dalam ekonomi yang terpusat secara negara. Namun, upaya reformasi Gorbachev
juga memunculkan ketidakstabilan politik dan ekonomi yang memperlemah otoritas
pemerintah pusat, memicu keinginan kemerdekaan di republik-republik Soviet yang
beragam. Akhirnya, reformasi Gorbachev membuka jalan bagi perubahan politik yang
radikal, mempercepat runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Yugoslavia : Josep Broz Tito


Josep Broz Tito memiliki pengaruh yang kompleks terhadap keruntuhan Yugoslavia. Selama
kepemimpinannya, Tito berhasil mempertahankan persatuan negara Yugoslavia yang terdiri
dari beragam etnis, agama, dan budaya. Namun, setelah kematiannya pada tahun 1980,
faktor-faktor seperti konflik etnis, ketidakpuasan ekonomi, dan tekanan politik dari luar
memunculkan ketegangan antar-republik di Yugoslavia. Tanpa kepemimpinan yang kuat
seperti Tito, ketegangan ini memuncak menjadi perang saudara yang brutal pada tahun
1990-an, yang akhirnya mengakibatkan keruntuhan Yugoslavia menjadi negara-negara yang
independen. Meskipun Tito memainkan peran penting dalam mempertahankan persatuan
Yugoslavia selama masa pemerintahannya, kepergiannya membuka pintu bagi dinamika
internal yang memicu keruntuhan negara itu.

Jerman : Erich Honecker, Wolfgang Schnur, Ibrahim Böhme, dan Markus Meckel

Erich Honecker memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keruntuhan Jerman Timur.
Sebagai pemimpin Partai Persatuan Sosialis Jerman (SED) dan kepala negara Jerman
Timur, Honecker menegakkan rezim otoriter yang mengendalikan setiap aspek kehidupan
masyarakat. Namun, kebijakan represif dan ekonomi yang gagal mengakibatkan
ketidakpuasan yang meluas di antara rakyat Jerman Timur.
Pada akhirnya, tekanan dari dalam dan luar negeri, termasuk protes massal dan penolakan
terhadap otoritas rezim, serta tekanan politik dan ekonomi dari Jerman Barat dan
negara-negara Barat, berkontribusi pada runtuhnya rezim Honecker. Dia digulingkan dari
kekuasaan pada tahun 1989, membuka jalan bagi proses reunifikasi Jerman pada tahun
1990. Dengan demikian, meskipun Honecker adalah tokoh utama dalam menjaga
kekuasaan rezim Jerman Timur, kegagalan kebijakan dan tekanan internal dan eksternal
akhirnya menyebabkan keruntuhan rezimnya.

Selain itu, tokoh-tokoh politik di Jerman Timur sendiri juga memainkan peran penting dalam
proses runtuhnya rezim komunis di negara itu, seperti penolakan massa terhadap
pemerintahan yang korup dan otoriter, serta permintaan untuk reunifikasi dengan Jerman
Barat.
Secara khusus, tokoh-tokoh seperti Wolfgang Schnur, Ibrahim Böhme, dan Markus Meckel
merupakan pemimpin oposisi yang berperan dalam memobilisasi protes rakyat dan
menuntut reformasi politik di Jerman Timur.

40. Disajikan data tentang kondisi sosial politik di Yugoslavia/Vietnam/Jerman, peserta didik
dapat menunjukkan penyelesaian dalam konflik di negara tersebut

Yugoslavia
Upaya penyelesian adalah seruan PBB untuk menarik tentara Serbia dari Bosnia, aksi
negara-negara G-7, NATO mengirim pasukan tentara ke wilayah Bosnia, Indonesia
mengusulkan diadakannya perundingan, dan Perundingan Dayton di Amerika Serikat.
Pihak pihak yang terkait dalam Perang Bosnia akhirnya setuju untuk berdamai pada 21
November 1995Perundingan persetujuan perdamaian berlangsung di DaytonOhio, Amerika
Serikat, dan pada akhirnya disepakati oleh pemimpin ketiga negara, yakni Bosnia, Serbia,
dan Kroasia
Penandatanganan perdamaian secara resmi dilakukan di Paris, Perancis tanggal 14
Desember 1995 yang dihadiri pimpinan dari beberapa negara sebagai saksi.
Isi Perjanjian Paris :
1. Bosnia sebagai laegara tunggal terdiri dari dua republik, yaitu Federasi Muslim-Kroasia
dan Serbia Bosnia
2. Sarajevo bagian dari Federasi Muslim-Kroasia berarti tentara Serbia harus meninggalkan
Sarajevo
3. Pemerintahan sentral Bosnia harus efektif dengan presiden terpilih dan parlemen
4. Pemulangan pengungsi ke rumah-rumah mereka
5. Gerakan yang bebas di seluruh negara
6. Larangan terhadap penjahat perang untuk menduduki pemerintahan (Slobodan
Millosevic)

Vietnam
Desember 1974, Vietnam Utara dan kekuatan komunis menyerang kembali Vietnam Selatan
dengan maksud menguasai negara Vietnam Selatan.
Semakin dekatnya pasukan Vietnam Utara ke Saigon membuat Vietnam Selatan dilanda
kepanikan massal. Membuat presiden Vietnam Selatan mengundurkan diri lalu terbang ke
Taiwan.
April 1975, Vietnam Selatan berhasil dikalahkan, membuat Vietnam Utara berhasil
menguasai Saigon. Sekaligus mengakhiri Perang Vietnam dengan kemenangan komunis.
1976, Vietnam Utara dan Vietnam Selatan menyatu.
PERAN INDONESIA DALAM PENYELESAIA MASALAH VIETNAM
1) Pengiriman Pasukan Perdamaian Ke Vietnam.
2) Penyelesaian Masalah Pengungsi Vietnam.

Jerman
Akhir dari konflik antara Jerman Barat dan Jerman Timur terjadi pada tahun 1990 dengan
proses reunifikasi Jerman. Setelah runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur pada tahun
1989 dan tekanan dari rakyat untuk bersatu kembali, kedua Jerman sepakat untuk
menyatukan kembali negara tersebut. Proses reunifikasi ini mencapai puncaknya pada 3
Oktober 1990, ketika Jerman Timur secara resmi bergabung dengan Jerman Barat dan
membentuk Republik Federal Jerman yang bersatu. Dengan reunifikasi ini, konflik antara
kedua negara tersebut berakhir dan Jerman kembali menjadi satu negara yang bersatu.

41. Disajikan beberapa pernyataan tentang kondisi masyarakat di Jerman


Timur/Yugoslavia/USSR, peserta didik mampu menentukan pernyataan yang tepat
mengenai latar belakang reunifikasi Jerman/runtuhnya yugoslavia

Reunifikasi Jerman
Sebab Umum :
1. Kemiskinan Jerman Timur
2. Demokratisasi komunis Jerman timur
3. Pengaruh ide Gorbachev glasnot, perestroika, dan demokratisasi) memotivasi Jerman
Timur melepaskan diri dari Uni Soviet.
4. Dorongan rakyat Jerman untuk bersatu
5. Kemakmuran Jerman Barat sebagai negara industri menimbulkan kecemburuan sosial
rakyat Jerman Timur
Sebab Khusus :
Diadakannya perjanjian dua plus empat pada tanggal 12 september 1990 antara Jerman
Barat, Jerman Timur dan empat negara penguasa (Amerika, Inggris, Perancis dan uni
soviet)
Hasilnya adalah kesepakatan Jerman bersatu yang akan dilangsungkan pada tanggal 3
Oktober 1990. Tanggal tersebut dipilih sebagai saat reunifikasi karena disesuaikan dengan
pecahkan Jerman 40 Tahun sebelumnya. Hal itu berarti kurang dari setahun ketika pada 9
November 1990 Tembok Berlin diruntuhkan.
Runtuhnya tembok berlin menjadi simbol bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.
Legitimasi pemerintahan Jerman bersatu terbukti dengan diselenggarakan pemilu di Jerman
Timur pada 18 Maret 1990 yang dimenangkan partai Demokrat Bersatu. Sampai saat ini
Jerman menjadi negara yang maju dan bersatu.

Runtuhnya Yugoslavia
Penyebab Umum :
● Pertentangan Etnis dan Agama
● Pengaruh perkembangan politik glasnost dan perestroika di Uni Soviet menimbulkan
nasionalisme negara-negara bagian Yugoslavia
● Adanya gerakan separatis karena Yugoslavia negara dengan berbagai macam suku
● Tidak mampu menghadapi perubahan politik internasional
● Penentangan Serbia terhadap bangsa lain
● Etnis Serbia merasa hak-haknya dikurangi selama bergabung dengan Yugoslavia.
● Keinginan negara-negara bagian untuk merdeka, tetapi ditentang oleh Serbia.
Kroasia merdeka tanggal 25 Juni 1991, Slovenia merdeka tanggal 25 Juli 1991, dan
Bosnia Herzegovina merdeka pada bulan Februari 1992.
● Ambisi Serbia untuk tetap mempertahankan negara Yugoslavia tidak dihiraukan oleh
etnis- etnis lain sebab Serbia banyak mendapat kedudukan di Yugoslavia
Penyebab Khusus :
● Meninggalnya Bros Tito tahun 1980 sehingga hilang tokoh pemersatu
● Krisis Ekonomi yang melanda Yugoslavia
42. Disajikan narasi tentang politik apartheid, peserta didik mampu mengevaluasi latar
belakang diterapkannya politik apartheid

Latar belakang munculnya masalah apartheid adalah kemunculan bangsa Eropa yang mulai
menduduki wilayah Afrika.
Belanda adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke Afrika Selatan dipimpin oleh Jan
Anthony van Riebeeck. Sejak tahun 1652 Belanda menjajah Afrika Selatan untuk menguasai
sumber daya alam
Namun, Inggris datang dengan tujuan yang sama hingga terjadilah Perang Boer di tahun
1899-1902. Inggris menang dan mendirikan negara dengan ketatanegaraan mereka yaitu
Union of South Africa.
Inggris menyatukan wilayah dan menjadi satu republik yang dipimpin Hendrik Verwoerd
sebagai presiden. Di bawah kendali Inggris, pemisahan ras atau politik apartheid ini berlaku
sejak 1910 yang menimbulkan diskriminasi antara kedua ras warna kulit.

1. Kedatangan Bangsa Boer (Belanda): Kedatangan Janbar bangsa Belanda diikuti oleh
bangsa Inggris. Menyebabkan Perang Boer antara Inggris dan Belanda
2. Kekuasaan Inggris di Afsel: Inggris menjalankan politik rasial (pemisahan berdasarkan
ras).
3. Penggolongan Penduduk di Afsel : yaitu kulit putih atau keturunan Eropa, suku bangsa
Bantu (salah satu suku bangsa di Afrika Selatan), orang Asia yang kebanyakan adalah
orang Pakistan dan India, dan orang kulit berwarna atau berdarah campuran, diantaranya
kelompok Melayu Cape.
4. Terjadi gerakan-gerakan pemerintahan Apartheid pemberontakan untuk menghapuskan

43. Disajikan deskripsi tentang kondisi politik/sosial kawasan Palestina-Israel/Timur Tengah


pasca perang dunia, peserta didik dapat menyebutkan 3 penyebab terjadinya konflik di
Kawasan tersebut tersebut

PALESTINA-ISRAEL

Munculnya gerakan Zionisme


Penyebab konflik Israel dan Palestina adalah keduanya ingin mendirikan negara di tanah
yang sama. Keinginan ini kemudian melahirkan gerakan zionisme. Zionisme adalah upaya
keagamaan dan politik yang membawa ribuan orang Yahudi dari seluruh dunia kembali ke
tanah air kuno mereka di Timur Tengah. Gerakan zionisme terbentuk pada 1897.
Zionis berasal dari bahasa Ibrani, zion, yang merujuk pada Yerusalem. Gerakan Zionisme
marak dilakukan setelah Perang Dunia I, di mana Inggris mendapatkan mandat untuk
membantu mendirikan negara bagi orang-orang Yahudi di wilayah itu. Secara garis besar,
gerakan Zionisme bertujuan untuk membentuk sebuah negara Yahudi sebagai suaka untuk
semua bangsa Yahudi di berbagai pelosok dunia. Sebagian besar orang Yahudi Timur
Tengah juga pindah ke Israel, entah untuk menghindari kekerasan anti-Semit atau karena
diusir secara paksa. Semakin banyaknya imigran Yahudi yang datang, semakin banyak pula
tanah dibutuhkan untuk dijadikan pemukiman. Hal ini yang kemudian memicu terjadinya
konflik dan sengketa perebutan tanah di antara bangsa Palestina dan Israel. Sebab,
gerakan Zionisme yang didukung oleh Dana Nasional Yahudi mendanai pembelian tanah di
Palestina yang masih menjadi jajahan Ottoman Turki. Konflik yang terjadi didasari oleh
kekhawatiran Ottoman terhadap para pendatang Yahudi yang diduga akan melemahkan
kekuasaan Ottoman di Timur Tengah. Aksi kekerasan pertama pun terjadi pada 1880-an
terhadap para imigran di Palestina. Sejak saat itu, konflik pun terus terjadi.

Tidak puas dengan Deklarasi Balfour


Sampai hari ini, wilayah Palestina masih terus bergejolak karena belum terlepas dari konflik
dengan Israel. Konflik Israel-Palestina semakin memanas setelah dikeluarkannya Deklarasi
Balfour pada 2 November 1917. Lahirnya Deklarasi Balfour didorong oleh semakin
dominannya gerakan zionisme, terutama selama Perang Dunia I (1914-1918). Pada masa
Perang Dunia I, zionisme politik semakin dominan dan para zionis meminta Inggris dan
Amerika untuk memberikan jaminan bahwa jika Utsmaniyah yang masih menguasai
Palestina kalah, Yerusalem akan diubah menjadi negara Yahudi. Keinginan itu mendapat
dukungan dari pemerintahan Lloyd George di Inggris dan tokoh-tokoh berpengaruh di
Amerika. Tujuan Inggris mendukung zionis adalah untuk memenangi Perang Dunia I.
Dengan mendukung zionis, Inggris berharap mendapat dukungan dari para pemodal Yahudi
agar dapat membujuk Amerika dan Rusia untuk memberi dukungan selama Perang Dunia I
berlangsung. Pada 1917, Inggris berhasil menguasai Yerusalem. Lalu, pada 2 November
1917, Deklarasi Balfour yang disusun oleh Arthur Balfour dikeluarkan. Sayangnya, dalam
Deklarasi Balfour tidak ditulis secara jelas bahwa Palestina akan dijadikan negara Yahudi.
Hal ini kemudian dimanfaatkan untuk mewujudkan cita-cita mendirikan negara Yahudi di
Palestina. Sejak saat itu, konflik pun terus berlangsung antara Palestina dan Israel.

Tidak puas dengan Rencana Pembagian Palestina


Konflik Israel dan Palestina semakin memanas pada 1947, ketika PBB mengadopsi
Rencana Pembagian Palestina yang bertujuan untuk membagi wilayah menjadi negara
Yahudi dan Arab. Meskipun beberapa negara mendukung rencana ini, negara-negara Arab
dan Palestina menolaknya dengan tegas. Hingga 14 Mei 1918, komunitas Yahudi di
Palestina mendeklarasikan berdirinya negara Israel di depan 259 tamu undangan di
Museum Tel Aviv. Berdirinya negara Israel ini kemudian memicu terjadinya perang besar di
Timur Tengah yang melibatkan negara Arab dan Israel. Pertempuran hebat pun berlangsung
selama 10 bulan, yang menghasilkan hampir 60 persen wilayah dikuasai oleh Israel. Sampai
Sabtu (7/10/2023), serangan besar-besaran masih terus terjadi dalam konflik
Israel-Palestina yang tak kunjung berkesudahan.

TIMUR-TENGAH

1. Persaingan Politik dan Kekuasaan: Persaingan antara negara-negara di Timur Tengah


untuk pengaruh politik dan kekuasaan sering kali memicu konflik, baik secara langsung
maupun melalui dukungan terhadap kelompok-kelompok sekutu atau proksi.
2. Konflik Etnis dan Agama: Timur Tengah memiliki sejarah panjang konflik etnis dan agama
antara kelompok-kelompok yang berbeda, terutama antara Sunni dan Syiah, serta antara
berbagai kelompok etnis dan suku.
3. Sumber Daya Alam: Kontrol atas sumber daya alam, terutama minyak dan gas, sering
menjadi pemicu konflik di Timur Tengah. Persaingan untuk mengendalikan sumber daya
tersebut dapat menyebabkan ketegangan antara negara-negara di wilayah tersebut, serta
memicu intervensi asing dan konflik bersenjata.

44. Disajikan deskripsi tentang kondisi masyarakat di Kamboja/Khasmir/Palestina, peserta


didik dapat menganalisa upaya penyelesaian konflik di wilayah tersebut
KAMBOJA

Upaya Penyelesaian
Atas prakarsa dari Ali Alatas kemudian diadakan Jakarta Informal Meeting.
JIMI: Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja mengusulkan tiga tahap rencana
penyelesaian Perang Indocina 3:
1. melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak,
2. diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan
Vietnam dari Kamboja,
3. penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan

JIM II Gareth Evans, Australia mengusulkan rancangan Cambodia Peace Plan yang berisi:
1. mendorong upaya gencatan senjata
2. menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah yang konflik:
3. mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk menjaga kedaulatan
Kamboja sampai pemilihan umum diadakan.

JIM III: membahas tentang pengaturan pembagian kekuasaan di antara pihak Pemerintahan
Koalisi Demokratik Kamboja dengan Republik Rakyat Kamboja dengan membentuk
pemerintah persatuan yang dikenal dengan nama Supreme National Council (SNC)

Akhir Konflik
Pada tanggal 30 - 31 Juli 1991 diadakan International Confrence on Kampuchea (ICK).
Sedangkan pada Oktober 1991, dibawah pengawasan PBB kelompok- kelompok yang
bertikai di Kamboja menandatangani Perjanjian Paris yang berisi poin-poin dibawah ini :
1. Penarikan seluruh kekuasaan militer asing.
2. Pemulangan pengungsi Kamboja.
3. Pengawasan pelaksanaan Hak Asasi Manusia.
4. Dibentuknya United Nations Transitional Authority in Cambodia (UNTAC).
5. Dibentuknya Supreme National Council (SNC) sebagai badan tertinggi di Kamboja.
6. Diselenggarakannya pemilu di bawah pengawasan PBB.
Sesuai dengan perjanjian Paris, maka pada Mei 1993 Kamboja mengadakan pemilu dengan
terpilihnya Norodom Sihanouk sebagai kepala negara dan Hun Sen dan Pangeran Ranaridh
sebagai Perdana Menteri

KASHMIR

Konflik Kashmir adalah persengketaan wilayah antara Pemerintah India, gerilyawan Kashmir
dan Pemerintah Pakistan dalam masalah kendali atas Kashmir.
Pada tahun 1965, terjadi invasi baru antara kedua negara di perbatasan Kashmir sampai
kesepakatan gencatan senjata tercapai. Perdana Menteri India Lal Bhadur Shastri dan
Presiden Pakistan Ayub Khan kemudian menandatangani Tasiken Treaty pada 1 Januari
1966 untuk mengakhiri konflik.

PALESTINA
Upaya penyelesaian konflik di Palestina secara singkat meliputi negosiasi damai antara
Israel dan Palestina, mediasi internasional oleh PBB dan negara-negara lainnya, dukungan
untuk solusi dua negara, gencatan senjata, dan pembangunan ekonomi serta sosial di
wilayah Palestina.

45. Disajikan informasi mengenai kondisi sosial politik di Kawasan teluk, peserta didik dapat
menyimpulkan motivasi dari intervensi pihak asing dalam perang Teluk I/II

TELUK 1 (2 Agu 1990 – 28 Feb 1991) Irak dan iran

Perang Teluk Persia atau Gulf War dengan kode nama Operasi Badai Gurun atau Operation
Desert Storm disebabkan atas Invasi Irak atas Kuwait 2 Agustus 1990 dengan strategi gerak
cepat yang langsung menguasai Kuwait.
1. Perlindungan Kepentingan Regional:
Beberapa negara, terutama Arab Saudi dan Kuwait, meminta bantuan internasional untuk
melindungi wilayah mereka dari ancaman invasi oleh rezim Saddam Hussein di Irak.
2. Penegakan Resolusi PBB:
Intervensi dilakukan sebagai respons terhadap invasi Irak ke Kuwait, yang melanggar
hukum internasional dan resolusi PBB.
3. Kontrol Sumber Daya Energi:
Kuwait merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dan intervensi dapat
dipandang sebagai upaya untuk mempertahankan akses global terhadap sumber daya
energi.
4. Reaksi terhadap Agresi:
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, merespons secara tegas terhadap agresi
Irak terhadap Kuwait sebagai bentuk penegakan kekuatan dan penolakan terhadap tindakan
agresi.
5. Stabilitas Regional:
Intervensi diharapkan untuk mengembalikan stabilitas di Timur Tengah dengan
menghentikan invasi Irak ke Kuwait dan membatasi ambisi ekspansionis rezim Saddam
Hussein.
6. Peran Internasional:
Beberapa negara merasa memiliki tanggung jawab moral atau politik untuk turut campur
dalam konflik regional seperti ini, baik untuk mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan
kebebasan, maupun untuk menjaga perdamaian dan stabilitas global.

TELUK 2 (1990-1991) Irak dan Kuwait

1. Penghapusan Senjata Massa:


Salah satu alasan utama yang dinyatakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya adalah
keyakinan bahwa rezim Saddam Hussein di Irak memiliki senjata pemusnah massal (WMD)
yang membahayakan keamanan regional dan global. Intervensi bertujuan untuk menghapus
ancaman ini.
2. Regime Change:
Beberapa negara, terutama Amerika Serikat, memiliki motivasi untuk menggulingkan rezim
Saddam Hussein dan menggantinya dengan pemerintahan yang lebih pro-Barat dan
demokratis.
3. Penegakan Resolusi PBB:
Intervensi dijalankan sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran rezim Irak terhadap
resolusi PBB, terutama terkait dengan inspeksi senjata dan kepatuhan terhadap persyaratan
PBB setelah Perang Teluk I.
4. Keterlibatan Teroris:
Setelah serangan 11 September 2001, terdapat kekhawatiran tentang keterlibatan rezim Irak
dalam mendukung atau menyelenggarakan kelompok teroris, meskipun hubungan langsung
antara Irak dan serangan tersebut tidak pernah terbukti.
5. Stabilitas Regional:
Intervensi diharapkan untuk menghasilkan stabilitas dan demokrasi di Timur Tengah, serta
mengurangi ancaman terhadap negara-negara tetangga dan keamanan regional.
6. Kontrol atas Sumber Daya:
Beberapa kritikus percaya bahwa upaya untuk mengendalikan sumber daya alam, terutama
minyak, di wilayah tersebut juga menjadi motif di balik intervensi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai