A. Pengertian Sejarah
Secara umum
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala kejadian atau peristiwa yang telah terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
1. Berpikir Diakronik
Berpikir sejarah diakronis berasal dari kata diakronik atau diachronich; (diachronich, terdiri dari dua
kata, yaitu “dia” dalam bahasa latin artinya melalui/melampaui dan “chronicus” artinya waktu).
Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang.
Berpikir diakronik adalah berpikir kronologis (urutan) dalam menganalisis sesuatu. Kronologis adalah
catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Kronologi dalam
peristiwa sejarah dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu
secara tepat, selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu
yang sama di tempat berbeda yang terkait peristiwanya. Sejarah itu ilmu diakronis, yang
mementingkan proses, sejarah akan membicarakan suatu peristiwa tertentu yang terjadi pada suatu
tempat tertentu sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Melalui pendekatan diakronis, sejarah
berupaya menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan
seseorang untuk menilai bahwa perubahan itu terjadi sepanjang masa..
Sejarah itu diakronis maksudnya memanjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis
maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu
peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B
Contoh:
1) Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920.
2) Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930.
3) Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949.
4) Gerakan Zionisme 1897-1948.
2. Berpikir Sinkronik
Berpikir sejarah secara sinkronis yaitu berpikir meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
Pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Sinkronik lebih menekankan pada
struktur, artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat
tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang
perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu
kondisi seperti itu. Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam
waktu yang panjang itu. Sebagai contoh berpikir sinkronis yaitu peristiwa Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945 dengan menguraikan berbagai aspek, seperti aspek sosial, ekonomi, politik, dan
hubungan internasional. Berpikir sinkronik merupakan cara berpikir yang khas ilmu-ilmu sosial.
1
Tradisi masyarakat Indonesia masa Praaksara:
A. Zaman Paleolitikum (zaman batu kasar)
1) Zaman hidup berpindah.(nomad)
2) Adanya pembagian tugas (laki-laki dan perempuan)
3) Pithecanthropus.
4) Mengumpulkan makanan (food gathering).
5) Hidup di gua-gua.
6) Kebudayaan Pacitan: Chopper (kapak penetak/kapak genggam). Stone culture (budaya batu).
7) Kebudayaan Ngandong: Bone culture. Kapak genggam, chalcedon (batu indah berwarna).
B. Zaman Mesolitikum
1) Memiliki kemajuan hidup.
2) Kjokkenmoddinger (sampah kerang).
3) Abris sous roche (gua tempat tinggal).
4) Alat-alat: Kapak genggam (kapak Sumatra), kapak pendek, dan pipisan.
D. Tradisi Megalitikum
1) Menhir: Tugu batu besar tempat memuja roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatra Selatan,
Sulawesi Tengah, dan Kalimantan.
2) Dolmen: Meja batu besar (altar). Terdapat di Bondowoso, Jatim.
3) Sarkofagus: tempat untuk menyimpan jenazah.
4) Waruga: kubur atau makam leluhur orang Minahasa yang terbuat dari batu dan terdiri dari dua
bagian. Bagian atas berbentuk segitiga seperti bubungan rumah.
Persebaran nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan melalui dua gelombang. Gelombang pertama
ialah Melayu Tua (Proto Melayu) sekitar 2000 SM dan gelombang yang kedua yakni Melayu Muda
(Deutro Melayu) sekitar 500 SM. Berbagai ahli sejarah menerka bahwa kepindahan tersebut disebabkan
beberapa hal antara lain: kekurangan bahan makanan, kerusakan lingkungan di daerah asal, bencana alam,
terdesak oleh pendatang, peperangan, dll.
1. Proto Melayu
Jalur perpindahan dari Yunan menuju wilayah Indonesia dibagi menjadi dua rute yakni rute barat dan
rute timur. Jalur barat dari Yunan ke Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan
Nusa Tenggara kebudayaan yang dibawa adalah kapak persegi. Sedangkan jalur timur dimulai dari
Teluk Tonkin menyusuri pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua
sampai Australia dengan membawa kebudayaan kapak Lonjong. Keturunan bangsa Proto Melayu
misalnya saja suku bangsa Batak, Dayak, Sasak dan Toraja. Bangsa Proto Melayu sudah bermukim
secara menetap, dengan berternak dan pengolahan tanah secara sederhana.
2. Deutro Melayu
2
Persebaran Deutro Melayu menempuh jalur barat dengan membawa kebudayaan Dongson dari
Vietnam. Kebudayaan Dongson merupakan bebudayaan yang menghasilkan alat-alat dari perunggu
seperti kapak corong (kapak perunggu), nekara, moko dan perhiasan dari perunggu. Bangsa Deutro
Melayu memilih tinggal di daerah pesisir, muara dan sungai yang merupakan daerah yang subur.
Deutro Melayu sudah bercocok tanam lebih modern dibangindkan Proto Melayu. Deutro Melayu
sudah mengenal irigasi. Bangsa Indonesia sekarang yang merupakan keturunan dari bangsa Deutro
Melayu adalah suku bangsa Jawa, Sunda, Bali, Madura, Menado dan Melayu.
1. Kerajaan Sriwijaya
Sejarah Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berdiri pada abad ke-7 dibuktikan
dengan adanya prasasti kedukan Bukit di Palembang (682). Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan
yang kuat di Pulau Sumatera. Nama Sriwijaya berasal dari bahasa Sanskerta berupa "Sri" yang artinya
bercahaya dan "Wijaya" berarti kemenangan sehingga dapat diartikan dengan kemenangan yang
bercahaya atau gemilang. Pada catatan perjalanan I-Tsing, pendeta Tiongkok yang pernah
mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671 selama 6 bulan menerangkan bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya
berada pada kawasan Candi Muara Takus (Provinsi Riau sekarang). Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh
Dapunta Hyang Sri Jayanasa sebagai raja pertama dan mencapai kejayaan pada masa Balaputra
Dewa.
Bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat penyebaran agama Budha di Asia Tenggara ada pada
prasasti Nalanda, prasasti Talang Tuo, dan prasasti Kota Kapur
3
c. Berbagai faktor yang menyebabkan kemajuan di Kerajaan Sriwijaya antara lain:
1) posisi strategis Sriwijaya yang berada di jalur perdagangan internasional
2) mempunyai kapal-kapal dagang yang besar jumlahnya.
3) Sriwijaya memiliki angkatan laut yang kuat
4) Mundurnya Kerajaan Funan
5) Menjalin hubungan perdagangan dengan Benggala dan Colamandala di India, lalu lintas
perdagangan Sriwijaya makin ramai
4
AKULTURASI HINDU-BUDHA DAN ISLAM
1) Seni Bangunan
a. Makam: Pada makam Islam sering kita jumpai bangunan kijing atau jirat (bangunan makam yang
terbuat dari tembok batu bata) yang kadang-kadang disertai bangunan rumah (cungkup) di
atasnya. Pintu gerbangnya berbentuk gapura seperti candi. Makam terletak di tempat yang lebih
tinggi dan dekat dengan masjid.
b. Masjid: bentuknya seperti pendopo (balai atau ruang besar tempat rapat) dengan komposisi ruang
yang berbentuk persegi dan beratap tumpang. Penempatan masjid sesuai dengan komposisi
mocopat (yaitu masjid ditempatkan di sebelah barat alun-alun), dan dekat dengan istana (keraton).
2) Sistem Pemerintahan. Raja tidak lagi dipanggil maharaja, tetapi diganti dengan julukan sultan atau
sunan (susuhunan), panembahan, dan maulana. Pada umumnya nama raja pun disesuaikan dengan
nama Islam (Arab).
3) Sistem politik. Pada masa Hindu-Budha terdapat konsep dewa raja dimana raja merupakan titisan
dewa, disembah seperti dewa, namun pada masa Islam konsep dewa raja menjadi khalifah yaitu
wakil Tuhan untuk memimpin umat Islam di dunia.
4) Sistem Kalender. Sistem kalender Jawa atau Tarikh Jawa. Sistem kalender tersebut diciptakan oleh
Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1043 H atau 1643 M.
5) Tradisi Sekaten sebagai tradisi dari Majapahit Hindu-Mataram Islam berupa kenduri gunungan
yang berisikan makanan dan buah buahan hasil bumi diarak dan kemudian diperebutkan
masyarakat yang masih ada sampai saat ini.
6) Grebeg Maulid Nabi merupakan salah satu budaya Hindu yang digunakan untuk memperingati hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW di Jawa.
7) Kesenian berupa :
a. Seni rupa berupa kaligrafi
b. Seni musik, perpaduan budaya Nusantara dan Arab pada musik qasidah, dengan menggunakan
alat musik seperti gendang atau gambus dengan syair-syair Islami berbahasa Arab.
c. Seni sastra, cukup banyak yang dipengaruhi oleh budaya Arab seperti hikayat/babad (cerita
yang berkaitan dengan tokoh bersejarah), suluk (kitab berisi ajaran tasawuf), primbon (kitab
untuk menentukan hari baik untuk kepentingan tertentu), dan kitab-kitab lainnya.
d. Seni Tari, contohnya Tari Saman
e. Seni pertunjukan, yaitu pertunjukan wayang diiringi dengan musik gamelan dan biasanya
digunakan sebagai media dakwah
Latar belakang kedatangan bangsa Eroa ke dunia timur adalah untuk mencri rempah-rempah dan
adanya semangat untuk mewujudkan 3 G )Gold, Glory, Gospel
Bangsa Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada tanggal 22 Juni 1596. Mereka mendarat di
pelabuhan Banten. Armada Belanda ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Semula kedatangan mereka ini disambut baik oleh penduduk Banten. Tetapi, lama-lama Belanda
menunjukkan sikap yang serakah, kasar, dan sombong. Mereka memaksa rakyat Banten untuk
menyediakan lada dan tidak mau membayarnya. Hal inilah yang menyebabkan rakyat Banten
mengusirnya.
Akhirnya dengan terpaksa Belanda harus menyingkir dari Banten. Orang-orang Belanda kemudian
berlayar ke Bali. Namun armada Belanda di Bali tidak mendapat sambutan dengan baik. Akhirnya
mereka memutuskan kembali ke Eropa dengan tangan hampa serta menanggung kerugian yang
sangat besar.
Tahun 1598 untuk kedua kalinya Belanda datang di Banten. Armada ini dipimpin oleh Jacob Van
Neck dan Van Warwijck. Sikap mereka lebih ramah daripada sebelumnya sehingga kedatangan
mereka ini disambut dengan baik. Dan karena sudah bersikap ramah, orang Indonesia mengizinkan
mereka berdagang. Orang Belanda semakin banyak yang datang ke Indonesia. Pelayaran bangsa
Belanda yang kedua ini berhasil mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Mereka pulang ke
negeri Belanda dengan kapal-kapal yang dipenuhi rempah-rempah.
5
B. Pembentukan VOC
Pada tanggal 20 Maret 1602, Belanda mendirikan persatuan dagang atau kongsi dagang yaitu
Perkumpulan Dagang Hindia Timur (Verenigde Oost Indische Compagnie) yang disingkat VOC.
Tujuan utama didirikannya VOC adalah untuk memenangkan persaingan dagang dan mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. VOC memiliki hak-hak istimewa atau Oktrooy seperti
mendirikan benteng, melakukan monopoli, mencetak uang dan mengedarkannya, mengangkat dan
memberhentikan pegawai, mengadakan perjanjian dengan raja-raja, memiliki tentara sendiri,
mendirikan benteng, dan menyatakan perang dan damai. Pimpinan VOC disebut gubernur jenderal.
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both.
5. Bidang Sosial
a. Rakyat dipaksa melakukan kerja paksa (rodi) untuk membangun jalan Anyer-Panarukan.
b. Perbudakkan dibiarkan berkembang.
c. Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan, atau sultan.
d. Membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos.
6
D. Kebijakan-Kebijakan Raffles
1. Bidang Birokrasi dan Pemerintahan
Langkah-langkah Raffles pada bidang pemerintahan adalah:
a. Membagi Pulau Jawa menjadi 18 keresidenan (sistem keresidenan ini berlangsung sampai
tahun 1964).
b. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi
sistem pemerintahan kolonial yang bercorak Barat.
c. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya yang mereka
peroleh secara turun-temurun.
d. Sistem juri ditetapkan dalam pengadilan.
3. Bidang Hukum
Sistem peradilan yang diterapkan Raffles lebih baik daripada yang dilaksanakan oleh
Daendels. Karena Daendels berorientasi pada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi pada
besar kecilnya kesalahan.
4. Bidang Sosial
Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) dan penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia
melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
7
TANAM PAKSA
Belanda menugaskan Johannes Van den Bosch meningkatkan kas penerimaan negara Belanda yang
kosong akibat perang dengan masyarakat Nusantara dan Bangsa Eropa lainnya. Van den Bosch
memberlakukan sistem tanam paksa (cultuur stelsel) sejak tahun 1830.
POLITIK ETIS
Politik etis awal kemunculannya di tahun 1890 karena desakan golongan liberal pada parlemen Belanda.
Ketika itu orang yang berhaluan progresif itu memberikan usulan supaya pemerintah Belanda
memberikan perhatian terhadap masyarakat Indonesia yang sudah bekerja keras mengisi keuangan negara
Belanda melalui program tanam paksa.
Desakan tersebut timbul dari adanya pemikiran bahwa negeri Belanda sudah berhutang banyak terhadap
kekayaan bangsa Indonesia yang dinikmati oleh Belanda.
Politik etis yang dijalankan Belanda dengan perbaikan pada bidang irigasi pertanian, emigrasi dan
pendidikan sepintas terlihat mulia. Namun dibalik itu, tujuan program-program itu dimaksudkan untuk
kepentingan Belanda sendiri.
Gagasan politik ini dikemukakan oleh Van Deventer sebagai politik balas budi kepada rakyat Indonesia.
Kebijakan politik etis ini bertumpu pada tiga bidang: pendidikan, irigasi, transmigrasi. Ini pun bertujuan
untnuk mendukung perusahaan-perusahaan Belanda. Dari program politik etis ini di bidang pendidikan
lahirnya kaum terpelajar yang dalam perkembangannya menjadi pelopor dan pemimpin pergerakan
nasional.
8
5) Gerakan Turki Muda yang dipimpin Musthapa Kemal Pasha (Kemal Ataturk).
6) Gerakan Kemerdekan di Philipina dibawah pimpinan Yose Rizal.
7) Revolusi Cina (1911) yang dipelopori oleh Dr. Sun Yat Sen.
KONGRES PEMUDA II
Pada tanggal 3 Mei 1928 diadakan pertemuan lagi untuk persiapan kongres kedua, dan dilanjutkan pada
12 Agustus 1928. Pada pertemuan terakhir ini telah hadir perwakilan semua organisasi pemuda dan
diputuskan untuk mengadakan kongres pada bulan Oktober 1928, dengan susunan panitia yang membagi
jabatan pimpinan kepada satu organisasi pemuda (tidak ada organisasi yang rangkap jabatan) sebagai
berikut:
1) Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI
2) Wakil Ketua: R.M. Joko Marsaid (Jong Java)
3) Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Soematranen Bond)
4) Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond)
5) Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond)
6) Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia)
7) Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes)
8) Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
9) Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi)
9
Hasil Keputusan Kongres
Salah satu hasil Kongres Pemuda II yaitu berhasil mengambil keputusan yang dikenal sebagai Sumpah
Pemuda, yang isinya sebagai berikut:
1) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
2) Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3) Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pemerintah pendudukan Jepang menggunakan tokoh-tokoh pergerakn nasional untuk perang dan
membangkitkan perasaan anti Barat dan anti bangsa kulit putih. Organisasi bentukkan Jepang adalah
Gerakan Tiga A yang isinya adalah Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung asia, dan Nipon
pemimpin Asia
2. Struktur Pemerintahan Pendudukan Jepang
Terdapat 3 pemerintahan militer, yaitu:
a) Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara ke-25) untuk Sumatra dengan pusat di Bukittinggi.
b) Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara le-16) untuk Jawa dan Madura dengan pusat di
Jakarta.
c) Pemerintahan militer Angkatan Laut (armada Selatan ke-2) untuk Sulawesi, Kalimantan dan
Maluku dengan pusat di Makassar.
3. Bidang Ekonomi
a) Rehabilitasi terhadap perkebunan karet dan kina.
b) Melarang rakyat menanam tebu dan membuat gula.
c) Rakyat dibebani pekerjaan wajib, romusha (pekerja paksa) pada objek militer Jepang. Rakyat
memakai karung goni sebagai sandang.
d) Penerapan system autarki: sistem perekonomian yang mewajibkan setiap daerah memenuhi
kebutuhannya sendiri, dengan memberikan sumbangsih terhadap kepentingan perang asia timur
raya.
2. Bidang militer
Jepang membentuk organisasi kemiliteran antara lain:
a) Seinendan (barisan pemuda yang berfungsi untuk melindungi negara)
b) Keibodan (barisan pembantu polisi)
c) Heiho (pembantu prajurit Jepang)
d) Fujinkai (barisan wanita)
e) Jawa Hohokai ( Perhimpunan Kebangkitan Rakyat Jawa)
f) Peta (Pembela Tanah Air)
10
Janji tersebut dikemukakan didepan sidang Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang). Tujuannya agar rakyat
Indonesia membantu Jepang melawan sekutu dalam perang pasifik.
Pembentukan BPUPKI
1 Maret 1945 dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
sebagai realisasi janji koiso. Badan ini diresmikan 29 April 1945 dan diketuai oleh Dr. Radjiman
Wedyodiningrat. Dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang dibutukan untuk persiapan kemerdekaan.
Sidang BPUPKI
Sidang I 29 Mei – 1 Juni 1945 Menghasilkan rumusan dasar negara Indonesia, PANCASILA yang
dikemukakan oleh Soepomo, M. Yamin dan Soekarno.
Dibentuklah panitia Sembilan untuk membahas hasil sidang I BPUPKI tentang rumusan dasar negara
Sidang II 10 – 14 Juli 1945 menghasilkan rumusan dasar lengkap dengan pembukaannya.
Peristiwa Rengasdengklok
Berita kekalahan Jepang tanggal 14 Agustus 1945, tidak banyak diketahui rakyat karena radio-radio
disegel pihak Jepang, berita kekalahan dirahasiakan tentara Jepang di Indonesia, dinas propaganda Jepang
hanya mengumumkan berita kemenangan Jepang. Namun akhirnya berita kekalahan itu terdengar oleh
para pemuda. Saat Ir. Soekarno, Moh. Hatta, tiba di Jakarta dari kunjungan di Vietnam, pemuda langsung
mendesak beliau untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Soekarno tidak setuju untuk langsung
melakukan proklamasi karena harus didiskusikan dalam sidang PPKI.
Oleh karena itu, para pemuda, yaitu Sukarni, Yusuf Kunto, Moewardi, Syudanco Singgih, Chaerul Saleh,
melakukan rapat tanggal 15 Agustus, mereka sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok
supaya mereka tidak terkena pengaruh Jepang. Pemilihan Rengasdengklok sendiri karena di
Rengasdengklok terdapat markas anggota PETA.
Penyusunan naskah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepakan dari jasa seorang perwira
tinggi AL Jepang yang bernama Laksamana Muda Maeda karena proses penyusunannya dilalksanakan
dirumahnya. Alasannya adalah bahwa
bersimpati terhadap perjuangan Indonesia
Maeda sebagai perwira tinggi Angkatan laut Jepang
sahabat karibnya Mr. Ahmad Subarjo.
Penulis naskah proklamasi yaitu Sukarno, Hatta, dan Achmad Subarjo
Pelaksanaan Proklamasi
Dilaksanakan pada hari Jumat pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno, Jl.
Pegangsaan Timur No. 56, Jakata. Dilakukan pengibaran bendera oleh pemuda, Suhud dan Latief
Hendraningrat, disusul dengan lagu "Indonesia Raya".
Maklumat yanmg pernah dikeluarkan pemerintah RI pada masa awal kemerdekaan yaitu
1) Maklumat tanggal 5 Oktober 1945 tentang pembentyukan Tentara Keamanan rakyat
2) Maklumat No X, tanggal 16 Oktober 1945yang berisi tentang pemberian tugas legislative kepada KNIP untuk
menetapkan GAris-garis Besar Haluan negara serta pembentukan Badan Pekerja KNIP.
3) Maklumat tanggal 3 Nopember 1945 yang berisi tentang kebebasan untuk mendirikan partai politik
4) Maklumat tanggal 14 Nopember 1945 yang berisi tentang pergantian system pemerintahan dari system
Presidentil menjadi kabinet Parlementer (Perdana Menteri)
11
PERAN TOKOH NASIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
1) Sultan Hamengkubuwono IX
2) Gatot Soebroto
Jenderal TNI (Purn.) Gatot Soebroto lahir di Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907.
Jenderal Gatot Subroto dikenal sebagai tentara yang aktif di tiga zaman. Dia pernah menjadi Tentara
Hindia Belanda (KNIL), masa pendudukan Jepang, dan masa kemerdekaan beliau menumpas PKI.
Pada tanggal 11 Juni 1962 Gatot Soebroto wafat pada usia 54 tahun akibat serangan jantung. Pangkat
terakhir yang disandangnya adalah Letnan Jenderal. Atas jasa-jasa dan perjuangannya, ia dianugerahi
gelar Tokoh Nasional/Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gatot Soebroto adalah tentara asli indonesia.
darma baktinya kepada nusa dan bangsa ia tunjukkan dengan prestasi yang luar biasa.
Semua pemberontakan di tanah air mulai dari PKI Madiun 1948, DI/TII, dan PRRI Permesta. Selama
hidupnya sosok Gatot Soebroto merupakan sosok yang dianggap gila karena ucapannya yang
terkadang kasar namun karena sikapnya tersebut ia sangat dekat dengan para bawahannya di militer.
3) AHMAD YANI
Tahun 1958 saat pemberontakan PRRI terjadi di Sumatera Barat, Achmad Yani yang masih
berpangkat Kolonel diangkat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus untuk memimpin
penumpasan pemberontakan PRRI dan berhasil menumpasnya. Hingga pada tahun 1962, ia diangkat
menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.
4) MOHAMMAD HATTA
Mohammad Hatta adalah orang yang peduli terhadap kepentingan rakyat dan juga ahli diplomasi.
Dia selalau mengambil keputusan yang terbaik untuk negara Indonesia. Kontribusi Bung Hatta dalam
mempertahankan mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah memimpin Delegasi Indonesia
dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag negeri Belanda. Rakyat puas dengan hasil KMB karena
akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Hatta pun mewakili Indonesia saat pengakuan
kedaulatan Indonesia di Belanda.
12
(MSA). Peretujuan ini menimbulkan tafsiran bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang
berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik luar negri Indonesia yang bebas aktif.
B. PEMILU I 1955
Panitia Pemilu dibentuk pada masa pemerintahan Kabinet Ali I tetapi dilaksanakan pada masa
Kabinet Burhanudin Harahap. Pemilu dilaksanakan dalam 2 periode :
1) Periode I: pada tanggal 29 September 1955 dilakukan untuk memilih anggota DPR.
2) Periode II: pada tanggal 15 Desember 1955 dilakukan untuk memilih anggota Dewan
Konstituante
13
4) Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan Benteng
dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan
bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan program ini tidak
dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemerintah semakin besar.
Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai pengusaha non
pribumi khususnya Cina.
1) Pelaksanaan kebijakan Ali-Baba:
Pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab kepada
tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf.
Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional
Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing
yang ada.
2) Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:
a. Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman
dalam memperoleh bantuan kredit.
b. Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.
c. Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas.
Dengan demikian sejak saat itu sistem pemerintahan di Indonesia memasuki era Demokrasi
terpimpin dengan sistem kabinet presidensiil, namun ternyata ada penyelewengan arti terpimpin
menurut presiden Sukarno. Terpimpin yang seharusnya adalah berdasrkan sila ke 4 Pancasila tapi
ditafsirkan terpimpin oleh seorang presiden dalam diri Sukarno sehingga pada masa ini banyak
terjadi penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945.
14
Pernyataan terpimpin seharusnya adalah terpimpin menurut sila ke 4 Pancasila namun dalam
pelaksanaannya diselewengkan oleh presiden Sukarno. Pelaksanaan demokrasi terpimpin banyak
melalukan penyimpangan terhadap UUD 1945 diantaranya :
1) MPRS harusnya sebagai lembaga tertinggi Negara diatas presiden tetapi dalam pelaksanaanya
kedudukan MPRS ada di bawah presiden.
2) DPAS adalah lembaga tinggi negara yang kedudukannya sejajar dan terpisah dari presiden tetapi
ketua DPAS dirangkap oleh presiden.
3) Kedudukan presiden dan DPR sejajar dan tidak saling menjatuhkan tetapi presiden membubarkan
DPR hasil pemilu 1955 karena menolak RAPBN yang diajukan pemerintah bahkan presiden
membentuk DPR baru dengan nama DPR Gotong Royong (DPR GR).
4) Tanggal 17 Agustus 1959 presiden berpidato dengan judul Penemuan Kembali revolusi Kita
yang dikenal dengan MANIPOL ( manifesto politik) yang kemudian dijadikan GBHN, padahal
GBHN harusnya dibuat oleh MPRS dan presiden pelaksananya inti dari manipol adalah USDEK
(U = UUD 1945, S = Sosialisme Indonesia, D = Demokrasi terpimpin, E = Ekonomi Terpimpin,
K = Kepribadian Indonesia).
5) Presiden mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup.
6) Pemerintah mengambil Langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa
dan bernegara dengan menyampaikan ajaran Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis).
Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan bahwa
PKI merupakan barisan terdepan pembela Nasakom. Keterlibatan PKI menyebabkan ajaran
Nasakom menyimpang dan menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi Komunis
7) Pemerintah membelokkan politik Luar Negeri yang bebas aktif dibelokkan dengan condong ke
Blok Timur (Uni Soviet), dengan membentuk Poros Jakarta–Peking.
H. Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Alasan konfrontasi: Malaysia membentuk Federasi (Penggabungan negara bekas jajahan Inggris) dan
oleh Soekarno dianggap membahayakan negara-negara NEFO. Tanggal 3 Mei 1964 Soekarno
Mengeluarkan Dwikora:
1) Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia.
2) Bantu perjuangan rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, Serawak, Brunai untuk membubarkan
Negara boneka Malaysia.
7 Januari 1965 Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan PBB dikarenakan Malaysia diangkat
sebagai anggota tidak tetap PBB.
Dalam peristiwa perebutan Irian Barat telah gugur Yos Sudarso yang tenggelam di laut Aru bersama
kapal KRI Macan Tutul. Untuk menghentikan konfontasi Indonesia – Belanda, akhirnya
terselenggaralah Perundingan New York yang diprakarasai oleh E. Bunker dari Amerika Serikat.
Sebagai tindak lanjut dari Perundingan New York dibentuklah UNTEA oleh PBB sebagai
pemerintahan sementara dan penyelenggara pepera (penentuan pendapat rakyat) di Irian Barat.
ORDE BARU
15
Orde Baru adalah suatu masa/periode yang berusaha melaksanakan seluruh kehidupan berbangsa dan
bernegara didasarkan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen.
a) Stabilitas Politik
Dalam menghadapi pemilihan umum (Pemilu) presiden mengeluarkan surat keputusan No. 34 yang
menetapkan organisasi-organisasi politik yang akan tampil dalam pemilu dan anggota DPR/DPRD
yang diangkat. Orde Baru melakukan penyederhanaan partai politik dengan tujuan lebih mudah
mengawasi partai politik.Adapun fusi partai tersebut adalah :
1. Partai parti yang berbasis agama Islam (NU, Permusi, PSII, Masyumi, Perti dll) tergabung dalam
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
2. Partai-partai nasionalis dan agama non Islam (partai Katolik, PNI, IPKI, Murba dll) terbagi dalam
Partai Demokrasi Indonesia (PDI)
3. Golongan Karya (Golkar) sebagai partai fungsionaris dan profesional yang dibentuk oleh Order
Baru
Pemilu pada masa Orde baru dilakukan sebanyak 6 kali tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997
dengan kemenangan GOLKAR.
Pada masa orde Baru kegiatan ekonomi dijalankan dengan bertumou pada Trilogi Pembangunan yaitu
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, serta stabiloitas
nasional yang sehat dan dinamis)
Guna meningkatkan produktifiata pertanian, pemerintah orde baru juga terus melakukan
Revolusi Hijau dengan melaksanakan intesifikasi pertanian melalui program Panca Usaha tani,
ekstensifikasi (perluasan areal pertanian, diversifikasi (penganekaragaman jenis tanamana dan
rehabilitasi (upaya pwerbaikan lahan pertanian)
Orde Baru juga melaksanakan indoktrinasi idiologi salah satunya dengan melaksanakan penataran P 4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Upaya yang ditempuh untuk menciptakan stabilitas
politik adalah dengan menempatkan peran ganda ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
dengan istilah Dwi Fungsi ABRI dimana ABRI ditempatkan sebagai kekuatan Sosial Budaya dan
Pertahanan Keamanan (SosBudHanKan). Dimana peran ABRI masuk dalam sendi-sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara
Orde Baru adalah orde yang sangat tidak suka dikritik karena itu dilakukan pengawasan yang sangat ketat
terhadap jurnalistik. Oposisi ditekan dan dipersempit ruang geraknya.
Guna meningkatkan produktifiata pertanian, pemerintah orde baru juga terus melakukan
Revolusi Hijau dengan melaksanakan intesifikasi pertanian melalui program Panca Usaha tani,
ekstensifikasi (perluasan areal pertanian, diversifikasi (penganekaragaman jenis tanamana dan
rehabilitasi (upaya perbaikan lahan pertanian)
16
GERAKAN REFORMASI INDONESIA
1) Tujuan Reformasi
Atas kesadaran rakyat yang dipelopori mahasiswa, dan kaum intelektual mengadakan suatu gerakan
reformasi dengan tujuan memperbaharui tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa, bemegara, agar
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Kabinet Pembangunan VII dilantik awal Maret 1998 dalam kondisi bangsa dan negara krisis, yang
mengundang keprihatinan rakyat. Memasuki bulan Mei 1998 mahasiswa di berbagai daerah
melakukan unjuk rasa dan aksi keprihatinan dengan agenda/tuntutan: (1) hapuskan korupsi, kolusi,
dan nepotisme; (2) bubarkan golkar; (3) turunkan dan adili Soeharto dari kursi kepresidenan ; (4)
penegakan supremasi hukum, HAM, dan demokrasi; (5) Amandemen UUD 1945; (6) hapuskan
dwifungi ABRI; (7) otonomi daerah
Otonomi Daerah
Merupakan hak, wewenang, dan kewajiban di setiap daerah untuk mengatur dan mengurus rumah
tangganya daerahnya sendiri sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku, yaitu
UUD 1945. Tujuan penerapan otonomi daerah : Mengembangkan peran dan fungsi DPRD,
Mengembangkan kebijakan regional untuk mengoptimalkan potensi, mewujudkan keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bentuk otonomi daerah :
1. Ekonomi
● Membantu daerah dalam mengembangkan potensi ekonomi masyarakatnya
● Mengatur penentuan jumlah retribusi pajak atas daerahnya
● Memungut pajak
● Mengelola kekayaan atau Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD)
● Penentuan Upah Minimum Regional (UMR)
● Penggunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) untuk meringankan beban
biaya rumah sakit penduduk miskin di daerah melalui pemberian subsidi
● Mengeluarkan kebijakan guna menertibkan pedagang kaki lima di wilayah yang tidak
diperbolehkan berjualan atau wilayah yang menggangu aktivitas pejalan kaki
2. Sosial
o Penggunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai
santunan sosial untuk lansia
o Penggunaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) untuk pemerataan
pembangunan sosila di daerah
o Pengembangan kehidupan sosial di daerah pedesaan sebagai obyek wisata daerah pedesaan
17
o Menetapkan kewajiban kepada pekerja instansi tertentu untuk mengenakan seragam dinas
sebagai bentuk memperjelas status sosial seseorang
o Memberikan layanan pada masyarakat umum yang memerlukan konsultasi atau bantuan
untuk mengajukan permohonan ke pemerintah pusat
o Melakukan pengelolaan daerah yang letaknya di pesisir pantai sebagai tempat pengadaan
festival bahari atau obyek wisata bagi para wisatawan sebagaimana yang dikembangkan di
Bali Selatan
o Pengembangan kota sebagai smart city sebagaimana yang dikembangkan di Kota Bandung
o Menentukan pahlawan daerah berdasarkan pada peran selama hidupnya di wilayah tersebut
3. Pendidikan
● Menetapkan aturan kebijakan daerah berkaitan dengan lembaga pendidikan
● Menentukan biaya sekolah
● Penggunaan APBD untuk mensubsidi pembelian buku paket atau sarana prasarana
pendidikan
● Pengembangan kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan daerah
● Pengadaan pelatihan atau bimbingan melek huruf dan sadar pendidikan kepada masyarakat
guna memajukan kesadaran masyarakat akan pentingnya menerima pendidikan
● Memberikan santunan pendidikan bagi anggota masyarakat yang mampu dalam bidang
akademik namun kurang dalam persoalan ekonomi
● Adanya kebijakan PTNBH kepada perguruan tinggi dalam upaya memaksimlakan
pembangunan setiap perguruan tinggi yang ada
2) Masa Pemerintahan Presiden Habibie (1998-1999)
Tugas B.J. Habibie adalah mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun
1997, menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa bebas dari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme. Hal ini dilakukan oleh presiden untuk menjawab tantangan era reformasi.
a. Bidang Politik
- Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya
- Membebaskan narapidana politik
- Mencabut larangan berdirinya serikat buruh independent
- Pencabutan pembatasan partai politik
- Pencabutan SIT (Surat Ijin Terbit) bagi media massa cetak
B. Bidang Ekonomi
- Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan Unit
Pengelola Aset Negara
- Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
- Menaikan nilai tukar rupiahterhadap dolar hingga dibawah Rp 10.000,00
- Mengesahkan UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
- Mengesahkan UU No 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat
A. Bidang militer
- Pemisahan Polri dan ABRI
- Perubahan staf social politik menjadi staf territorial
- Penghapusan konsep Dwifungsi ABRI
- Larangan militer untuk berkecimpung di dunia politik
3) Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono
Program pemerintahan SBY dikenal dengan program Seratus Hari. Program tersebut bertujuan
memperbaiki kinerja pemerintahan dari unsur KKN serta mewujudkan keadilan dan demokratisasi
melalui kepolisian dan kejaksaan agung
a. Bidang Ekonomi
- Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarajat miskin
- Menaikan harga BBM
- Kebijakan privatisasi
- Liberalisasi perdagangan dan investasi
- Kebijakan penggunaan gas domestic
- Kebijakan untuk meningkatkan investasi
B. Bidang Pendidikan
- Meningkatkan anggaran Pendidikan 20%
- Penyediaan buku yang berkualitas
- Perbaikan kualitas guru dan dosen
- Penerapan TIK dalam bidang Pendidikan
- Memberikan BOS (Bnatuan Operasional Sekolah)
C. Bidang Sosial
- Meredam konflik Ambon, Sampit dan Aceh
- Membuat UU Pornografi
4) Masa Pemerintahan Joko Widodo
Dalam pemerintahannya Presiden Jokowi mengusung visi revolusi mental.
- Meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS)
- Meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP)
18
- Meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera
- Menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan harga minyak dunia
- Pembangunan infrastruktur seperti pembangunan tol laut, pembangunan infrastruktur di
wilayah Indonesia Timur (trans Papua)
- Menyelenggarakan Asian Games di Jakarta-Palembang
Indonesia berperan sebagai negara yang menengahi saat terjadi konflik antara Vietnam dan Kamboja
pada 1987. Hingga akhirnya pada tahun 1991, tepatnya dalam Konferensi Paris, kedua negara tersebut
akhirnya menyepakati perjanjian damai.
Indonesia kembali berperan dalam menengahi konflik antara Pemerintah Filipina dengan Moro
National Front Liberation (MNFL). Kedua belah pihak akhirnya menyepakati perjanjian damai yang
dilakukan saat pertemuan di Indonesia.
Indonesia ikut dalam GNB karena Indonesia adalah negara yang tidak memihak dalam salah satu blok
dengan politik luar negi kita yang bebas aktif dan Indonesia ingin mewujudkan perdamaian dunia.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menandai kemajuan suatu bangsa. Sejak merdeka,
bangsa Indonesia pun berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal
dari negara lain.
- Pada masa Orde Baru pemerintah Indonesia membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI)
- Membentuk Bada Tenaga Atom Nasional (BATAN)
- Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN)
- Mengembangkan industry dirgantara dengan mendiriikan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT)
- Mengembangkan Industri Pesawat Tebang Nurtanio (IPTN)
- Pada 1976 pemerintah meluncurkan Sistem Komunikasi Satelit Domestik Palapa (SKSD
Palapa)
19
- Pembuatan jalan tol dengan teknologi Sosrobahu diciptakan oleh Tjokorda Raka Sukowati
- Teknologi cakar ayam dalam konstruksi bangunan ditemukan oleh Ir Soediyatmo
Perkembangan IPTEK membawa kemudahan bagi kehidupan manusia. Meskipun demikian,
perkembangan IPTEK juga memiliki dampak positif fan negatif dari segala bidang
a. Bidang informasi dan komunikasi
Dampak positif :
● Menambah efektifvitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat
● Menciptakan profesi baru dan lapangan kerja baru
● Meningkatkan kualitas Pendidikan
Dampak negatif :
● Munculnya cybercrime atau kejahatan internet
● Menumbuhkan kecenderungan sikap anti-sosial
● Munculnya Hoax dan Disinformasi
b. Bidang transportasi
Dampak positif
● Menambah efektifvitas dan efisiensi mobilisasi masyarakat
● Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
● Mempercepat proses distribusi dalam kegiatan ekonomi
Dampak negatif
● Memunculkan masalah kemacetan
● Menimbulkan kerusakan lingkungan dan pemanasan global
● Meninmbulkan masalah pencemaran udara
Perjuangan Diplomasi
A. Persetujuan Linggajati
Perjanjian Linggarjati merupakan suatu perundingan yang berlangsung diantara pihak Indonesia dengan
pihak Belanda yang ditengahi oleh Inggris.
Hasil perundingan yang berlangsung di awal-awal masa kemerdekaan tersebut membuahkan hasil suatu
kesepakatan yang selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian Linggarjati”.
Linggarjati atau Linggajati sendiri merupakan sabuah nama dari suatu desa yang secara geografis terletak
diantara Cirebon dengan Kuningan.
Dengan adanya perjanjian Linggajati ini walaupun secara wilayah Indonesia dirugikan , tetapi secara
politis Republik Indonesia diuntungkan karena ada pengakuan secara de facto.Yang bearti pula Belanda
mengakui kemerkekaan dan kedaulatan Indonesia. Pemerintah Indonesia pun akhirnya mengakui
perundingan ini sebagai strategi unuk mendapatkan dukungan dari bangsa Eropa.
Perjanjian ini kemudian secara resmi ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947 di istana Bijswijk
(Istana Merdeka) Jakarta.
20
Persetujuan Renville
Perjanjian Renville terjadi pasca adanya Agresi militer Belanda I tangga 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus
1947 atau terkenal dengan Operatie Product. Agresi militer tersebut merupakan pengingkaran Belanda
terhadap hasil Perundingan Linggarjati. Belanda menduduki tempat-tempat penting yang kaya akan
sumber daya alam. Serangan ini kemudian menimbulkan keceman keras dari dunia internasional. Salah
satunya adalah PBB yang kemudian membentuk Committee of Good Offices for Indonesia yang terkenal
dengan sebutan Komisi Tiga Negara (KTN) terdiri dari Amerika Serikat, Australia dan Belgia.
Atas usulan KTN pada tanggal 8 Desember 1947 dilaksanakan perundingan antara Indonesia dan
Belanda. Kembali permasalahan terjadi, Belanda menginginkan tempat diadakannya perjanjian di wilayah
yang diduduki oleh Belanda, sebaliknya pula Indonesia menuntut agar perundingan dilaksanakan di
wilayah Indonesia. Atas usul Amerika Serikat, kemudian perundingan dilakukan di atas kapal USS
Renville milik Amerika Serikat yang berlabuh di Tanjung Priok.
b. DI/TII
1. DI/TII Jawa Barat
- Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat
- Pemimpin pemberontakan SM Kartosuwiryo
- Tujuan/sebab: mendirikan negara Islam, kecewa terhadap hasil perjanjian Renville, dan
diharuskannya TNI pindah ke kantong-kantong kekuasaan RI.
- Penyelesaian : melalui operasi militer Baratayudha, taktik pagar betis di Gunung Geber
2. DI/TII Aceh
- Pemberontakan ini terjadi di Aceh
- Pemimpin pemberontakan : Tengku Daud Beureueh
- Tujuan/sebab : Kecewa terhadap pemerintah pusat yang menurunkan status Aceh menjadi
karesidenan kemudian mendirikan negara Islam dan bergabung dengan DI/TII Kartosuwiryo
- Penyelesaian : Diplomasi oleh M.Jasin (pimpinan pangdan Iskandar Muda) melalui Masyarakat
Kerukunan rakyat Aceh
c. PRRI/Permesta
- Pemberontakan terjadi di Sumatera (PRRI) dan Sulawesi (Permesta)
- Sebab: kecewa pada pemerintah pusat terutama dalam pemerataan penbangunan.
- Tuntutan PRRI/Permesta adalah presiden mencabut mandat Kabinet Djuanda secepat mungkin.
- Diawali denggan pembentukan dewan-dewan di daerah:
- Memproklamasikan berdirinya PRRI tanggal 15 Februari 1958 dan kota Bukittinggi sebagai ibu
kota Negara, 17 Februari 1958 Permesta menyatakan bergabung dengas PRRI
- Pemimpin pemberontakan: Syafrudin Prawiranegara (sebagai PM PRRI) AE. Kawilarang,
Achmad Husein
- Penyelesaian: Melaslui operasi militer ( operasi 17 Agustus untuk PRRI, operasi Merdeka untuk
Permesta).
- PRRI/Permesta sangat membahayakan bagi keutuhan negara RI dikarenakan:
(1) mendapat bantuan dari pihak asing, terbukti dengan
Ditemukan pesawat pengebom B-26 yang di kemudian oleh pilot Alen Pope yang tidak jauh dari
kota Ambon
Peristiwa Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) merupakan salah satu gerakan
yang menimbulkan dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup negara Indonesia.
Dampak negative pergerakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jatuhnya Korban Jiwa
2. Keadaan Perekonomian Terganggu, muncul inflasi serta deflasi.
21
4. Timbulnya perpecahan hubungan persaudaraan.
5. Kekurangan bahan makanan
6. Hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat terganggu
Dampak Positif :
Wawasan Nusantara (WN) adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa, dan
wilayah NKRI yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya. Berdasarkan konsep WN, fokus
kita tidak hanya pada pembangunan daratan, termasuk pada pembangunan pertahanan kita yang
hingga kini pendulumnya lebih berat ke darat. Mengacu pada WN, kita tidak lagi memandang
laut sebagai pemisah, tetapi penyatu daratan.
Dampak
Dampak dari Deklarasi Djuanda 1957 dan selanjutnya melalui UNCLOS 1982 adalah luas
wilayah yang bertambah kurang lebih 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km2 kemudian menjadi
5.193.250 km2. Saat itu belum termasuk dengan Irian Barat yang melalui jalan buntu
kesepakatannya dengan Belanda. Selain itu, Indonesia juga berhak atas lautan lepas yang
berisi sumber daya alam sekaligus jalur dagang yang strategis. Hal ini menjadikan Indonesia
memiliki potensi ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya. Tanggal 13
Desember kemudian disahkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Hari Nusantara pada
tahun 1999, kemudian diperkuat oleh Presiden Megawati melalui Keputusan Presiden RI Nomor
126 Tahun 2001 tentang Hari Nusantara.
Pada awal pemerintahan orde baru keadaan ekonomi sangat buruk ditandai dengan tingkat inflasi yang
sangat tinggi. Untuk memperbaikinya, Presiden Suharto membentuk Kabinet Pembangunan pada 6 Juni
1968.
Pembangunan dilakukan secara bertahap dengan mekanisme lima tahunan yang dikenal dengan
Pembangunan Lima Tahun (Pelita). Pembangunan ini merupakan bagian dari pola umum jangka panjang
sebagai arah dan strategi pembangunan.
Sasaran utama pelita adalah terciptanya landasan kuat bagi bangsa Indonesia menuju masyarakat adil dan
makmur.
22
23