D. Ras melanesoid
Melanesoid atau Melanesia berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “pulau
hitam” yang merupakan wilayah yang memanjang dari barat sampai ke laut
Arafuru, utara, dan timur laut Australia. Ras melanesoid diperkirakan sebagai ras
yang pertama kali bermigrasi ke kepulauan Indonesia. Bangsa Melanesoid mulai
menetap dalam bentuk Seminomaden (berpindah-pindah) pada awal migrasi ke
kepulauan Indonesia. Mereka mulai beradaptasi dengan kondisi fisik dan
geografis diwilayah Indonesia.
Daerah yang menjadi target untuk bermukim adalah daerah yang dekat
dengan aliran sungai atau sumber air. Kebudaayan bangsa Melanosoid adalah
kebudayaan Mesolitikum. Mereka sudah mengenal api dan cara-cara berburu,
mereka juga memiliki teknologi pertanian yang sederhana yaitu sistem ladang
berpindah. Oleh karena itu, mereka berpindah ketika ladang pertanian yang
digunakan sudah tidak subur lagi.
Suku bangsa Melanosoid mengembangkan suatu kebudayaan yaitu
perkampungan Abris Sous Roches(tempat perlindungan bawah tanah) dan alat-
alat sederhana seperti : kapak genggam, tulang dan tanduk rusa, kapak pendek
dan sebagainya. Mereka mulai mengembangkan budaya perahu yang
digumakan sebagai sarana untuk menangkap ikan.
BAB 4
HASIL KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRAAKSARA
A. Zaman Batu
Zaman Batu adalah suatu zaman atau masa yang masyarakatnya
masih menggunakan peralatan yang terbuat dari batu. Dimulai kurang
lebih 600.000 SM yang lalu sehingga keberadaan zaman batu berada
dimasa zaman praaksara. Dalam Bahasa inggris Praaksara dan
Prasejarah memiliki arti yang sama yaitu Prehistory. Kata “Pre” yang
berarti sebelum dan “history” yang berarti sejarah.
Beberapa sejarawan menafsirkan Prehistory berarti sama dengan
Prasejarah (sebelum adanya peninggalan sejarah) dan praaksara
(sebelum adanya tulisan). Kemudian Zaman batu dipilah lagi menjadi
masa:
1. Zaman batu Tua (Paleolitikum)
Pada masa ini, alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar dan
sederhana sekali. Perkembangan kebudayaan pada zaman ini
lambat, karena dipengaruhi oleh keadaan alam yang masih sangat
liar. Alat-alat dibuat dengan cara membenturkan antara batu yang
satu dengan batu lainnya.
a. Ciri kehidupan pada zaman ini: menggunakan pola hidup yang
disebut food gathering(berpindah-pindah untuk mencari daerah
penghasil makanan yang masih banyak)
b. Hasil kebudayaan: kapak perimbas, alat serpih, tulang dan
tanduk, kapak penetak, pahat genggam.
2. Zaman batu tengah (Mesolitikum)
Mesolitikum berasal dari Bahasa Yunani yaitu “mesos” yang berarti
tengah dan “lithos” yang berarti batu. Pada masa ini, peralatan batu
sudah mulai dihaluskan dan masyarakat sudah mengenal tembikar.
Periode ini juga disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat
lanjut.
a. Ciri kehidupan pada zaman ini: masih melakukan food gathering,
dan pola hidup masyarakat masih seminomaden.
b. Hasil kebudayaan: Kjokkenmoddinger(sampah dapur),
Hachecourt(kapak pendek) dan batu Pipisan, Abris Sous
Roche(gua tempat tinggal), Kebudayaan Bacson-Hoabinh,
Kebudayaan Toala.
3. Zaman batu muda (Neolitikum)
Pada masa ini, sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat
dalam pembuatan peralatan. Mereka sudah mulai mengasah batu
menjadi lebih halus dan indah. Selain itu, juga dikembangkan
pembuatan tembikar serta kain-kain hasil tenunan sederhana.
a. Ciri kehidupan pada zaman ini: telah terjadi revolusi kebudayaan
yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Food gathering
diganti menjadi Food producing. Masyarakat mulai mengerti
cara-cara mengolah tanah dengan teknik sederhana. Mereka
mulai bercocok tanam dan memelihara hewan ternak. Pada
masa ini, masyarakat mulai menetap (sedenter).
b. Hasil kebudayaan: beliung persegi, kapak lonjong, kapak
persegi, mata panah.
4. Zaman batu besar (Megalitikum)
Megalitikum berasal dari kata “mega” yang berarti besar dan
“lithos”nyang berarti batu. Pada masa ini manusia dapat
meningkatkan kebudayaan dengan membuat benda-benda yang
terbuat dari batu-batu besar yang berhubungan dengankepercayaan
masyarakat.
a. Ciri kehidupan pada zaman ini: mereka memilih pemimpin
berdasarkan prinsip Primus Interpares(pemilihan kepala suku
berdasarkan kelebihan yang dimiliki). Pada masa ini masyarakat
sudah mengenal sistem kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang
yang mendiami benda-benda seperti batu, pohon, sungai,
gunung, maupun senjata tajam. Sedangkan Dinamisme
merupakan bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki
kekuatan atau tenaga gaib yang akan memengaruhi
keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia.
b. Hasil kebudayaan: Dolmen, Sarkofagus, Punden berundak,
Waruga.
B. Zaman logam
Bermula kira-kira 4000 tahun yang lalu. Manusia mulai menghasilkan
peralatan dari logam mulia untuk keperluan sehari-hari dan
diperdagangkannya. Masyarakat sudah mengenal teknik peleburan
logam dan mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkan.
1. Zaman perunggu
Kebudayaan perunggu yang masuk ke Indonesia sibawa oleh
bangsa deutro melayu ketika bermigrasi. Beberapa peralatan yang
dihaasilkan oleh masyarakat pada zaman ini diantaranya neraka
perunggu, bejana perunggu, kapak corong, arca perunggu.
2. Zaman besi
Masyarakat sudah dapat melebur besi. Zaman besi merupakan
zaman akhir dari masa praaksara. Oleh karena itu, diperkirakan
bahwa dengan berakhirnya zaman besi, dimulailah zaman sejarah
Indonesia. Peralatan yang dihasilkan zaman besi antara lain mata
pisau, sabit, cangkul, pedang, mata kapak.