Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KEMAJUAN BELAJAR MANDIRI KEDUA

Nama Peserta : Muhammad Nazri Damanik


Bidang Sertifikasi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

Sumber Belajar Bidang Studi


A. Ringkasan materi (sepertiga pertama dari keseluruhan materi pada sumber belajar
bidang studi).
BAB I
KEADAAN SOSIAL BUDAYA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU, BUDDHA DAN
ISLAM

I. PERSEBARAN MANUSIA INDONESIA ASAL-USUL BANGSA INDONESIA


a. Teori von Heine Geldern
Teori awal tengan asal-usul Bangsa Indonesia dikemukakan oleh sejarawan
kuno sekaligus arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern atau
lebih dikenal von Heine Geldern (1885-1968). Teori mengenai kebudayaan
Austronesia dan neolitikum inilah yang sangat populer di kalangan antropolog untuk
menjelaskan misteri migrasi bangsa-bangsa di masa neolitikum (2000 SM hingga
200 SM). Teori von Heine Geldern tentang kebudayaan Austronesia mengilhami
pemikiran tentang rumpun kebudayaan Yunan (Cina) yang masuk ke Asia bagian
Selatan hingga Australia. Salah satunya pula yang melandasi pemikiran apabila
leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Teori ini masih sangat lemah (kurang
akurat) karena hanya didasarkan pada bukti-bukti kesamaan secara fisik seperti
temuan benda-benda arkeologi ataupun kebudayaan megalitikum.

b. H. Kern dan Hiene Geldern


Prof. Dr. H. Kern berpendapat bila nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari daratan Asia. Ilmuan asal Belanda ini menyebut jika hasil penelitiannya
menunjukan bahwa bahasa-bahasa yang dipakai oleh suku-suku di Indonesia,
Mikronesia, Polinesia, dan Melanesia, mempunyai akar yang sama, yaitu bahasa
Austronesia. Dengan fakta itu, ia menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berasal
dari satu daerah yang sama dengan bangsa-bangsa lain di wilayah Austronesia.
Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu
bercadik menuju ke kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya
persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di
Indonesia. Selain nama geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak
kesamaannya.

c. Moh. Yamin
Muh. Yamin menentang semua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli atas.
Muh. Yamin berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia dari daerah Indonesia
sendiri. Bahkan, bangsa-bangsa lain yang ada di wilayah Asia didukung oleh suatu
pernyataan tentang Blood Und Breden Unchro yang berarti adalah darah dan tanah
bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Ia menyatakan bahwa fosil dan
artefak itu lebih banyak dan lebih lengkap ditemukan di wilayah Indonesia
dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya di Asia. Misalnya, dengan penemuan
manusia purba jenis Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.
d. Moh. Ali
Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina.
Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa
Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat
sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan
bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di
daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama
berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua
terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama
adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan
gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua.

e. Prof. Dr. Sangkot Marzuki


Menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia
dataran Sunda. Hal ini didasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia menyanggah
bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo Erectus
atau Phitecantropus Erectus ini tidak ada kelanjutannya pada manusia saat ini.
Mereka punah dan digantikan oleh manusia dengan species baru, yang sementara ini
diyakini sebagai nenek moyang manusia yang ditemukan di Afrika.
Berdasarkan keterkaitan dengan sejarah geologi, ras di Indonesia terbagi menjadi 2,
yaitu:
a) Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras
mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut. Dari Mongolia menuju ke daerah-
daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia, Singapura, baru
menuju ke Indonesia bagian barat. Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu
bagian barat Indonesia masih bersatu dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan
selanjutnya terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti Sumatra,
Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.

b) Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya
wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab
saat itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang
menjadi lautan disebut paparan sahul.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/ perpindahan


ras dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu :
1. Migrasi pertama, Ras Negroid. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan
berambut keriting. Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar
mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak
(Sakai), serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
2. Migrasi kedua, Ras Weddoid. Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan
berambut keriting. Ras ini datang dari India bagian selatan. Keturunan ras ini mendiami
kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
3. Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu). Ciri ras ini adalah berkulit sawo
matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini termasuk dalam Ras
Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah)
masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru selanjutnya ke
Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan
Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak
persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung
Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang
menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak
ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi. Keturunan Proto
Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara),
Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong.
Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur
menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya
sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan),
Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu.
Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin,
Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih
dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun
pedalaman. Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu
kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak
corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan
asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara
artefac perunggu di Indonesia dengan di Dongson. Keturunan dari Deutro Melayu
yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku Bugis (Sulawesi Selatan). Ras
ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang selanjutnya
menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.

II. KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA


1. Pengertian Zaman pra aksara
Zaman Prasejarah adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Uraian
mengenai kehidupan serta kebudayaan manusia pada masa lampau sebelum ada bukti-
bukti tertulis.
Secara umum, masa prasejarah di Indonesia dibagi menjadi 2 aspek.
Berdasarkan bahan untuk membuat alat/perkakas dibagi menjadi zaman batu dan
zaman logam, lalu berdasarkan kemampuan yang dimiliki masyarakat dibagi menjadi
masa berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, dan perundagian.
a) Zaman batu
Pada zaman batu, diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, yaitu sebagai berikut:
1. Palaeolithikum (masa mengumpulkan makanan tingkat awal)
Zaman palaeolithikum berarti zaman batu tua. Zaman ini ditandai
dengan adanya perkakas yang terbuat dari batu yang masih kasar, sederhana,
dan sangat primitif. Ciri-ciri masyarakat yang hidup pada zaman ini adalah:
 Hidup berkelompok (untuk melindungi diri dari serangan hewan buas)
 Belum dapat bercocok tanam.
 Hidup nomaden
 Biasanya tinggal di dekat perairan/sumber air
 Belum mengenal estetika
 Mencari makanan dengan cara berburu.
Terdapat 2 kebudayaan tertua yang menjadi patokan zaman ini, yaitu:
a. Pacitan (peninggalannya berhubungan dengan kapak genggam dan
varian-variannya seperti kapak perimbas dan kapak penetak)
b. Ngandong (peninggalannya berhubungan dengan flakes, dan alat-alat dari
tulang dan tanduk)
c. Manusia purba yang hidup pada zaman ini adalah: Pithecanthropus
erectus, pithecantropus robustus dan Meganthropus palaeojavanicus.
Selanjutnya hidup berbagai jenis homo (manusia) diantaranya Homo
soloensis dan Homo wajakensis.

2. Mesolithikum (masa mengumpulkan tingkat lanjutan)


Manusia pada zaman ini sama seperti manusia pada zaman
palaeolithikum, yaitu masih berburu untuk mendapatkan makanan. Namun
bedanya, manusia pada masa ini sudah mulai menetap atau mempunyai
tempat tinggal tetap. Ciri-ciri masyarakat pada masa ini adalah:
 Sudah mengenal rasa estetika
 Masih belum dapat bercocok tanam
 Menjadikan gua sebagai tempat tinggal
Terdapat 2 kebudayaan yang menjadi patokan pada zaman ini, yaitu:
a. Kjokkenmoddinger. Berasal dari bahasa Denmark kjokken yang berarti
dapur & moddinger yang berarti sampah (kjokkenmoddinger = sampah
dapur). Dalam kaitannya dengan budaya manusia,
kjokkenmoddinger berarti tumpukkan sampah kerang dan kulit siput yang
berada di sepanjang pantai Sumatera Timur antara Langsa di Aceh sampai
Medan. Dibawah tumpukkan sampah ini terdapat kapak sumatera/pebble
dan batu pipisan. 
b.  Abris Sous Roche yang berarti gua-gua yang pernah dihuni oleh
manusia-manusia pada zaman ini. Dugaan ini muncul dari perkakas
seperti ujung panah, flakes, batu penggilingan, alat-alat dari tulang dan
tanduk, yang tertinggal di dalam gua.\

3. Neolithikum (masa bercocok tanam).


Neolithikum berarti zaman batu muda. Pada zaman ini, manusia sudah
mengenal bercocok tanam dan berternak. Pada masa ini, manusia mengalami
revolusi besar-besaran. Mereka sudah meninggalkan kebudayaan hidup
nomaden dan sudah pandai membuat tempat tinggal yang nyaman. Pada
zaman ini pula, alat/perkakas yang dibuat sudah dipoles halus dengan indah.
Kerajinan-kerajinan tangan juga mulai dibuat. Manusia akhirnya mengenal
apa itu gotong royong dan kerja sama, dan juga pembagian kerja.
Alat-alat yang dihasilkan antara lain:
a. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan.
b. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa.
c. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa.
d. Pakaian dari kulit kayu
e. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda).
4. Megalithikum
Pada zaman ini kebudayaan yang dihasilkan adalah menggunakan
batu-batu besar, antara lain:
a. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwah-arwah
nenek moyang.
b. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh
nenek moyang.
c. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup).
d. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat.
e. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibuka-
tutup.
f. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka.
Pada zaman ini, manusia telah mengenal kepercayaan animisme dan
dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap nenek moyang yang
mendiami sebuah benda. Sementara itu, dinamisme adalah kepercayaan
terhadap segala sesuatu memiliki kekuatan dan tenaga dari alam ghaib yang
dapat memengaruhi kegagalan dan keberhasilan dalam kehidupan manusia.
b) Zaman logam.
Zaman logam terbagi lagi menjadi 3 zaman: zaman besi, tembaga, dan
perunggu. Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan zaman besi. Pada
zaman ini, manusia mengalami masa perundagian, karena manusia sudah banyak
yang menghasilkan berbagai kerajinan tangan, yang terbuat dari logam.
1. Zaman perunggu
Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah
memiliki kepandaian dalam melebur perunggu. Berikut adalah kebudayaan
peninggalan zaman perunggu:
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar,
Irian
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai
maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar,
Leti
c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera.
d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa
Timur) dan Bogor (Jawa Barat)
2. Zaman besi
Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk
dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Alat besi yang banyak ditemukan di
Indonesia berupa alat keperluan sehari-hari seperti pisau, sabit, mata kapak,
pedang, dan mata tombak. Pembuatan alat besi memerlukan tehnik khusus
yang mungkin hanya dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat, Yakni
golongan undagi. Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain: Mata Kapak
bertungkai kayu, Mata Pisau, Mata Sabit, Mata Pedang, Cangkul. Alat-alat
tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat),
Besuki dan Punung (Jawa Timur).
BAB II
PERUBAHAN DAN BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL BUDAYA DALAM
PEMBANGUNAN

I. PROSES PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI INDONESIA BERDASARKAN


TELAAH GEOGRAFIS
Perubahan sosial merupakan: suatu proses dalam suatu sistem sosial yang tampak
dalam bentuk perbedaan-perbedaan yang dapat diukur dan terjadi dalam kurun waktu
tertentu. Perubahan sosial budaya sesuai dengan hakikat masyarakat yang ingin selalu
mengalami perubahan. Salah satu aktor yang mempengaruhi perubahan sosial adalah
Faktor Geografis.
Faktor geografis yang penting berupa: iklim, lokasi dan morfologi permukaan
bumi. Tiga faktor itu diadaptasi oleh manusia sebagai tempat beraktivitas kehidupannya.
Dengan menelaah suatu region geografis dapat diketahui bagaimana seluk beluk cara
manusia dari masa ke masa telah memanfaatkan berbagai kesempatan yang ditawarkan
oleh lingkungan geografs kepadanya. Perbedaan kondisi lingkungan geografis akan
menciptakan perbedaan tingkat peradaban pula. Kondisi geografis di suatu wilayah dapat
bersaksi tentang timbul tenggelamnya peradaban suatu masyarakat. Misalnya pengaruh
bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi dapat merubah
kondisi wilayah yang semula menjadi pusat peradaban menjadi daerah yang marginal.
Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit
mengalami perubahan. Misalnya, perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat
desa. Tanah pertanian sekarang banyak yang dijadikan perumahan-perumahan dan pabrik
yang menimbulkan perubahan pola gaya hidup sekitar.
Letak astronomis sangat menentukan lokasi suatu negara, yang mana pengaruh
letak ini akan membawa dampak dalam hal hubungan dengan negara lain yang dikatakan
dengan kerjasama. Hubungan kerjasama ini terjalin karena adanya kebutuhan tiap negara
yang berbeda-beda. Misalnya, dalam bidang ekonomi Indonesia penghasil rempah-
rempah ataupun minyak bumi lalu diekspor ke negara lain yang tidak menghasilkan atau
kekurangan sumberdaya alam tersebut, dan begitu juga sebaliknya Indonesia mengimpor
bahan-bahan industri ataupun sumberdaya alam lain yang tidak terdapat di Indonesia.

II. PROSES INTERAKSI SOSIAL


1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut
hubungan antarindividu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Tanpa adanya interkasi sosial maka tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama. Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber
dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
a. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap,
tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.
b. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan
seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan
tanpa berfikir rasional.
c. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang
lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
d. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan
orang lain yang ditiru (idolanya)
e. Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh
orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.

2. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial.


Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan
tehnologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon,
telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti
pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut.

3. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Bentuk-bentuk interaksi sosial adalah Asosiatif dan Disasosiatif (Soerjono
Soekanto, 2010: 64).
a. Asosiatif. Asosiatif terdiri dari kerjasama (cooperation), akomodasi
(accomodation). Kerjasama disini dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama
antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama. Akomodasi merupakan suatu cara untuk
menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan
tidak kehilangan kepribadiannya. Ada beberapa cara interaksi sosial dalam
bentuk kerjasama, yaitu: Perundingan, Kooptasi, Koalisi (koalisi) dan joint
venture.
b. Disasosiatif. Disasosiatif terdiri dari persaingan (competition), dan kontravensi
(contravention), dan pertentangan (conflict). Persaingan diartikan sebagai suatu
proses sosial di mana individu atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa
tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok
manusia) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.
c. Asimilasi. Asimilasi adalah penyesuaian sifat-sifat asli yang dimiliki dengan
sifat-sifat sekitar. Dalam hal prosessosial, asimilasi berkaitan dengan peleburan
perbedaan budaya. Contoh asimilasi pernikahaan antar suku, sehingga terjadi
peleburan budaya.

III.PRANATA SOSIAL
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI PRANATA SOSIAL
Pranata sosial dapat diartikan sebagai suatu sistem tata kelakuan dan hubungan
yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks khusus
dalam kehidupan masyarakat. Wujud dari pranata sosial adalah lembaga (institute).
Meskipun demikian, pranata dan lembaga memiliki makna yang berbeda. Pranata
merupakan sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai suatu aktivitas masyarakat
yang khusus, sedangkan lembaga atau institute adalah badan atau organisasi yang
melaksanakan aktivitas itu.
Pranata sosial memiliki fungsi sebagai berikut :
a) Menjaga keutuhan masyarakat.
b) Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian
sosial (social control). Artinya sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku
anggota-anggotanya.
c) Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapai masalah-masalah yang timbul
dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.

B. BENTUK-BENTUK PRANATA SOSIAL


1. Pranata keluarga
Keuarga batih atau keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak. Setiap
keluarga mempunyai sekumpulan norma, aturan dan pedoman dalam bertingkah
laku. Terdapat beberapa fungsi keluarga, yaitu:
 Fungsi melanjutkan keturunan/reproduksi.
 Fungsi afeksi. Fungsi afeksi ini dapat berupa tatapan mata, ucapan-ucapan
mesra, sentuhansentuhan halus, yang semuanya akan merangsang anak dalam
membentuk kepribadiannya.
 Fungsi sosialisasi. Keluarga merupakan sistem yang menyelenggarakan
sosialisasi terhadap calon-calon warga masyarakat baru.
 Fungsi perlindungan, keluarga mempunyai fungsi untuk melindungi
anggotanya baik secara psikis maupun fisik.
 Fungsi ekonomi, keluarga merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi bagi anggota keluarganya.
2. Pranata Ekonomi
Pranata ekonomi adalah sistem norma atau kaidah yang mengatur tingkah
laku individu dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
Fungsi pranata ekonomi secara umum adalah sebagai berikut:
 Mengatur produksi barang dan jasa.
 Mengatur distribusi barang dan jasa.
 Mengatur konsumsi barang dan jasa
3. Pranata Politik
Pranata politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib,
untuk mendamaikan pertentangan-pertentangan, dan untuk memilih pemimpin
yang berwibawa. Pranata politik merupakan perangkat norma dan status yang
mengkhususkan diri pada pelaksanaan dan wewenang. Dengan demikian pranata
politik akan meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, militer dan partai politik.
Pranata politik memiliki beberapa fungsi penting, yaitu sebagai berikut:
 Menyelenggarakan pelayanan umum.
 Melindungi warga negara.
 Melembagakan norma melalui undang-undang.
4. Pranata Pendidikan
Pendidikan mempunyai tugas mempertahankan atau melakukan
pelestarian terhadap system nilai-nilai yang berlaku dan berperan penuh dalam
dalam mempercepat perubahan soial. Nilai dan budaya diturunkan dari generasi
ke generasi melalui pendidikan sekolah, berarti sekolah sebagai pranata formal
adalah tempat untuk mensosialisasikan warisan nilai-budaya, disamping
pengetahuan kepada anak didiknya. Warisan nilai budaya yang diturunkan dapat
berupa perilaku untuk membentuk kepribadian yang bertanggungjawab terhadap
masa depan bangsa,dengan tidak melepaskan diri dari nilai dan norma yang
sesuai dengan identitas. Fungsi sekolah dalam masyarakat modern, yaitu:
 Pengawasan (custodial care)
 Penyeleksi peran sosial (social role selection)
 Indoktrinasi (indoktrination).
 Pendidikan (edukation) Pendidikan sekolah bagi industri akan menghasilkan
tenaga kerja terlatih .
 Ilmu Pengetahuan (knowledge)
 Sertifikasi (sertification)
 Kegiatan komunitas (community activity)

5. Pranata agama
Didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama. Norma ini menuntut
ketaatan mutlak setiap penganutnya. Dalam agama terdapat perintah dan larangan
yang harus dijalankan para pemeluknya. Apabila seseorang melanggar perintah
Tuhannya, maka ia akan mendapat dosa. Demikian sebaliknya, apabila ia
melaksanakan perintah-Nya, maka ia akan mendapatkan pahala sebagai
ganjarannya. Karena agama didasarkan pada suatu keyakinan, maka bagi
masyarakat yang agamis norma ini akan sangat efektif untuk mengatur kehidupan
dalam masyarakat.

C. KLASFIKASI PRANATA SOSIAL


Pranata sosial yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan atas sejumlah bentuk
sebagai berikut :
1) Berdasarkan perkembangannya
 Crescive institution merupakan pranata sosial yang tidak sengaja tumbuh dari adat-
istiadat masyarakat. Contohnya, pranata hak milik, perkawinan, dan sebagainya.
 Enacted institution merupakan pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk mencapai
tujuan tertentu. Contohnya, pranata utang piutang dan pranata pendidikan.
2) Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
 Basic institution merupakan pranata sosial yang penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat, misalnya warga, sekolah, negara, dan
sebagainya.
 Subsidiary institution merupakan pranata sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang
dianggap kurang penting oleh masyarakat, misalnya rekreasi.
3) Berdasarkan penerimaan masyarakat
• Approved institution, yaitu pranata sosial yang diterima oleh masyarakat, misalnya
sekolah, perusahaan dagang, dan sebagainya.
• Unsactioned institution, yaitu pranata sosial yang ditolak oleh masyarakat, meskipun
masyarakat tidak mampu memberantasnya, misalnya kelompok pemeras, penjahat,
mafia, dan sebagainya.
4) Berdasarkan faktor penyebarannya
 General institution, yaitu pranata sosial yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat
di dunia, misalnya pranata agama.
 Restricted institution, yaitu pranata sosial yang hanya dikenal oleh masyarakat
tertentu, misalnya aliran kepercayaan, pranata perkawinan sejenis, dan sebagainya.
5) Berdasarkan fungsinya
 Cooperative institution, yaitu pranata sosial yang berfungsi menghimpun pola-pola
atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang
bersangkutan, misalnya pranata industri.
 Regulative institution, yaitu pranata sosial yang bertujuan mengawasi adat-istiadat
atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat, misalnya pranata hukum seperti
Kejaksaan, Pengadilan, Kepolisian, dan sebagainya.
BAB III
HUBUNGAN LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, GEOLOGIS DAN LUAS
WILAYAH DENGAN SUMBER DAYA DI INDONESIA

I. LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, GEOLOGIS DAN LUAS WILAYAH


INDONESIA
1. Letak Astronomis
Letak astronomis adalah letak suatu tempat dilihat dari posisi garis lintang
dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis imajiner yang membentang horisontal
melingkari bumi sedangkan garis bujur merupakan garis imajiner yang melingkari
bumi secara vertikal. Garis Lintang dan Bujur dibagi menjadi dua yaitu Garis
Lintang Utara dan Garis Lintang Selatan yang dibatasi oleh garis
ekuator(khatulistiwa) dan Garis Bujur Barat dan dan Bujur Timur yang dibatasi oleh
Greenwich Mean Time. Letak Astronomis Indonesia adalah 60 LU (Lintang Utara) –
110 LS (Lintang Selatan) dan antara 950 BT (Bujur Timur) – 1410 BT (Bujur Timur).
Jika dilihat dari posisi astronomis Indonesia terletak di kawasan iklim tropis
dan berada di belahan timur bumi. Indonesia berada di kawasan tropis, hal ini
membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya
terjadi dua kali pergantian musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan.
Negara-negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar
biasa. Curah hujan tinggi akan membuat tanah menjadi subur. Flora dan fauna juga
sangat beraneka ragam. Sedangkan pengaruh dari letak dilihat dari garis bujur, maka
Indonesia memiliki perbedaan waktu yang dibagi menjadi tida daerah waktu yaitu
Indonesia bagian timur (WIT), Indonesia bagian tengah(WITA), dan Indonesia
bagian barat(WIB).

2. Letak Geografis
Letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah berdasarkan letak
dan bentuknya dimuka bumi. Letak geografis biasanya di batasi dengan berbagai
fitur geografi yang ada di bumi dan nama daerah yang secara langsung bersebelahan
dengan daerah tersebut. Fitur bumi yang dimaksud disini contohnya seperti benua,
laut, gunung, samudera, gurun, dan lain sebagainya.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra.
Benua yang mengapit Indonesia adalah benua asia yang terletak disebelah utara
Indonesia dan benua australia yang terletak di sebelah selatan Indonesia.samudra
yang mengapit Indonesia adalah samudra pasifik di sebelah timur Indonesia dan
Samudra Hindia di sebelah barat Indonesia.
Dengan letak yang di nilai cukup strategis ini membuat Indonesia menjadi
tempat ramai dalam perdagangan dunia. Pasalnya negara-negara yang melewati jalur
laut, dari Eropa atau Asia Barat yang hendak ke Australia harus melewati atau transit
di Indonesia. Selain keuntungan, letak geografis Indonesia juga memberi dampak
yang merugikan. Budaya dari negara lain yang selalu tidak sesuai dengan budaya
Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia,
misalnya pergaulan bebas, kesantunan, dan lain-lain. Selain itu, Indonesia juga
rentan terhadap masuknya barang-barang selundupan dan barang-barang terlarang,
misalnya narkoba, senjata api.

3. Letak Geologis Indonesia


Letak Geologis Indonesia adalah letak wilayah Indonesia berdasarkan
berdasarkan susunan bebatuan yang ada dipermukaan bumi Indonesia. Seperti yang
telah kita ketahui bersama bahwasannya Indonesia adalah negera dengan jumlah
gunung api terbanyak didunia dan sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang
masih aktif. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab utama kesuburan tanah
Indonesia. Tanah subuh karena mengandung unsur hara yang tinggi dan ini bisa
terjadi karena letusan gunung berapi.
Letak geologis Indonesia sebagai berikut:
 Indonesia dilalui oleh dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu
rangkaian Sirkum Meditrania dan Sirkum Pasifik. Pegunungan di Indonesia
bagian barat merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania,
yang merupakan rangkaian jalur pegunungan api muda dan masih aktif sedangkan
pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian
pegunungan Sirkum Pasifik yang merupakan jalur pegunungan api tua sehingga
rata-rata kebanyakan gunung-gunung api di daerah timur dan tengah Indonesia
gunung apinya sudah tak aktif lagi .
 Indonesia terletak pada pertemuan lempeng lithosfer, yaitu lempeng Indo -
Australia, lempeng Eurasia,  dan lempeng Pasifik. Hal ini juga yang
menyebabkan kenapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi bisa
terjadi karena tumbukan antar lempeng, oleh karena Indonesia terletak diantara
tiga lempeng utama dunia, maka kemungkinan terjadi gempa bumi di Indonesia
sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain didunia.
 Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda,
Dangkalan Sahul, dan Daerah laut pertengahan Australia Asiatis. Dangkalan ini
mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia, dimana Daerah
Dangkalan Sunda merupakan wilayah Indonesia bagian barat memiliki kesamaan
dengan flora dan Fauna di Benua Asia sedangakan Daerah Dangkalan sahul
merupakan wilayah Indonesia bagian barat memiliki kesamaan dengan flora dan
Fauna di Benua Australia. Sedangkan Daerah antara dangkalan Sunda dan
dangkalan Sahul merupakan Daerah peralihan peralihan antara Asiatis dan
Australia tidak memiliki kesamaan dengan yang ada di Asia dan Australia, karena
itu Flora dan Fauna di daerah ini merupakan khas dan asli Indonesia.

4. Pengaruh Posisi Geografis Terhadap Perubahan Musim


Posisi Indonesia secara geografis sangat berpengaruh terhadap perubahan
musim yang terjadi di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain:
a) Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
b) Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
c) Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
d) Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
e) Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat
pergerakan angin muson.
Angin muson merupakan angin yang berhembus setiap enam bulan sekali.
Angin ini terjadi karena adanya perbedaan pemanasan bumi antara belahan bumi
utara dan belahan bumi selatan. Secara geografis, Indonesia diapit oleh dua benua,
yaitu Asia dan Australia. Perbedaan tekanan udara di kedua benua tersebut
mengakibatkan terjadinya angin muson. Angin muson yang berasal dari Asia
disebut angin muson barat, dan angin muson yang berasal dari Australia disebut
angin muson timur.
a. Angin Muson Barat
Angin muson barat terjadi pada bulan Oktober-Februari. Hal ini
dikarenakan pada 23 September sampai dengan 21 Maret, matahari tepat berada
di bumi selatan sampai pada garis lintang 23°LS tepat pada 22 Desember. Letak
matahari tersebut menyebabkan intensitas penyinaran matahari di benua
Australia lebih tinggi daripada di Benua Asia sehingga suhu udara di Australia
maksimum dan di Asia minimum. Dengan demikian, tekanan udara di Asia
menjadi tinggi dan di Australia menjadi rendah, karena angin selalu bertiup dari
tekanan udara yang tinggi ke tekanan udara yang rendah maka bertiuplah dari
Asia ke Australia melalui Indonesia. Angin ini melalui Lautan Teduh (Hindia)
dan Samudera Pasifik yang luas, sehingga angin ini mengandung banyak uap
air. Akhirnya, terjadilah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
b. Angin Muson Timur
Angin ini disebut juga angin muson tenggara dan bertiup pada bulan
April sampai dengan Agustus. Hal ini karena mulai 21 Maret sampai 23
September kedudukan matahari tepat berada di utara sampai garis lintang 23,5
°LU pada 21 Juni. Intensitas sinar matahari lebih tinggi di Benua Asia daripada
di Benua Australia. Akibatnya, di Asia tekanan udara rendah dan di Australia
tekanan udaranya tinggi. Akhirnya, bertiuplah angin dari Australia menuju Asia.
Karena melewati stepa dan sabana (padang rumput) yang luas, angin ini tidak
membawa uap air sehingga sebagian wilayah Indonesia mengalami musim
kemarau.

5. Luas Wilayah Indonesia


Berdasar kenampakannya, ternyata wilayah Indonesia terdiri dari daratan dan
lautan. Jumlah pulau di Indonesia, baik yang besar maupun yang kecil-kecil,
mencapai 17.508 buah. Luas wilayah laut Indonesia mencapai 3.257.357 km²,
dengan batas wilayah laut/teritorial dari garis dasar kontinen sejauh 12 mil diukur
dari garis dasar. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) diukur dari garis dasar sejauh 200
mil. Batas wilayah teritorial 12 mil merupakan batas hukum kedaulatan negera
Republik Indonesia. Sedang garis batas 200 mil adalah batas hak untuk
mengekploitasi sumberdaya alam yang terdapat didalamnya.

II. BENTUK MUKA BUMI INDONESIA


Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang
berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah
Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan
seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas daripada wilayah
daratannya. Jika kamu perhatikan keadaan pulau-pulau di Indonesia, tampak adanya
keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi
dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.
1. Dataran rendah.
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-
200 m diatas permukaan air laut. Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan
adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Selain memiliki aktivitas penduduk
tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana
alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah tsunami, banjir,
dan gempa. Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tak mampu
lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air bisa
terjadi karena disebabkan oleh aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar,
pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai
yang menghambat aliran sungai.
2. Wilayah Dataran Pantai
Pantai merupakan bagian dari dataran rendah yang berbatasan dengan laut.
Ancaman bencana di daerah pantai yang mengancam penduduk adalah tsunami.
Penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai
nelayan.
3. Bukit dan Perbukitan
Bentuk lain dari muka bumi adalah Bukit yang merupakan bagian dari
permukaan bumi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah di sekelilingnya,
dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti gunung.
Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan.
Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di
tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan
lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman,
penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu
agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau
pengikisan oleh air.
4. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari
400 meter dpal. Aktivitas penduduk di dataran tinggi dalam bidang pertanian juga
berkembang dengan baik. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan
beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk
menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi juga
menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang
indah menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke daerah dataran tinggi.
5. Gunung dan Pegunungan
Gunung merupakan bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi
dibandingkan dengan daerah sekelilingnya. Biasanya bagian yang menjulang tersebut
dalam bentuk puncak-puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal atau lebih.
Sedangkan pegunungan merupakan bagian dari daratan yang merupakan kawasan
yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
Sebagian dari gunung tersebut merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi
tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah
sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan
bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi banyak penduduk
untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur
untuk kegiatan pertanian.
Keragaman bentuk muka bumi ternyata diikuti pula oleh keragaman aktivitas
penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Daerah pegunungan dan perbukitan
biasanya menghasilkan produk-produk pertanian berupa buah-buahan, sayuran, dan
palawija. Daerah ini memasok kebutuhan penduduk di daerah dataran yang umumnya
merupakan pusat-pusat permukiman penduduk. Sebaliknya, daerah dataran
menghasilkan banyak produk industri yang dikonsumsi oleh daerah-daerah lainnya.
Mobilitas atau pergerakan penduduk dan barang terjadi di antara daerah-daerah tersebut
karena perbedaan aktivitas penduduk dan komoditas yang dihasilkannya. Potensi
bencana alam di daerah pegunungan yang harus kita waspadai adalah longsor dan letusan
gunung berapi.

III.KEADAAN SUMBERDAYA MANUSIA INDONESIA


Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan seluruh kemampuan atau potensi
penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri
demografis, social maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembangunan. Untuk menggambarkan kondisi kependudukan di Indonesia, para ahli
demografi menggunakan sejumlah ukuran, di antaranya bilangan jumlah, kepadatan,
sebaran, pertrumbuhan dan komposisi penduduk.
1. Persebaran dan Kepadatan Penduduk.
Kepadatan penduduk adalah banyaknya jumlah penduduk per satuan unit
wilayah. Kepadatan penduduk ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada
setiap km2 . Pengukuran kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan sebagai
berikut:
 Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan luas,
dihitung dengan rumus sebagai berikut.

 Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah


pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

 Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap km2 tanah
pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

2. Faktor-Faktor Pertumbuhan Penduduk di Indonesia.


Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu:
a. Faktor sosial, meliputi: tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk; tinggi
rendahnya tingkat pendidikan penduduk; adanya program kependudukan, seperti:
Program KB, UU Perkawinan, tunjangan anak bagi pegawai negeri hanya sampai
anak ke dua.
b. Faktor demografi, meliputi: kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas)
dan perpindahan penduduk (migrasi).
Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi empat macam:
 Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase)
Rumus: Pt = L – M
Keterangan: Pt : Jumlah pertambahan penduduk per tahun
L : Jumlah kelahiran per tahun
M : Jumlah kematian per tahun

 Pertumbuhan penduduk total (Total Population Growth)


Rumus: Pt = (L – M) + (i – e)
Keterangan: Pt : Jumlah pertambahan penduduk per tahun
L : Jumlah kelahiran per tahun
M : Jumlah kematian per tahun
i : Migrasi/jumlah penduduk yang masuk per tahun
e : Emigrasi/jumlah penduduk yang keluar per tahun

 Pertumbuhan Penduduk Geometris


Rumus : Pn = Po + (1 – r)n
Keterangan: Pn = Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun hitungan
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n = Jumlah tahun antara o hingga n

3. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria
tertentu. Informasi tentang jumlah penduduk akan lebih bermakna untuk kepentingan
tertentu dengan mengelompokkannya berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang
digunakan sangat beragam seperti pendidikan, agama, geografis, pekerjaan, dan lain-
lain.

4. Dampak Permasalahan Penduduk dan Upaya Mengatasinya .


Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah
kependudukan yaitu:
a) Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program Keluarga
Berencana (KB).
b) Persebaran dan Kepadatan penduduk diatasi dengan:
 Program Transmigrasi
 Pembangunan lebih intensif di Kawasan Indonesia Timur.
c) Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan:
 Pembangunan fasilitas kesehatan seperti Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
 Pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin
d) Tingkat pendidikan yang rendah diatasi dengan:
 Penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan merata di semua
daerah di Indonesia.
 Penciptaan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja
 Peningkatan kualitas tenaga pengajar (guru dan dosen) di lembaga
pendidikan milik pemerintah.
 Penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan pencari kerja.
 Mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang IPTEK di lembaga-
lembaga pemerintah
e) Tingkat pendapatan yang rendah diatasi dengan:
 Penciptaan perangkat hukum yang menjamin tumbuh dan berkembangnya
usaha/investasi, baik PMDN ataupun PMA.
 Optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian, sehingga dapat
lebih banyak menyerap tenaga kerja.
 Penyederhanaan birokrasi dalam perizinan usaha.
 Pembangunan/menyediakan fasilitas umum (jalan, telepon) sehingga dapat
mendorong kegiatan ekonomi.

BAB IV
KONSEPSI PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDUDUK

I. TINDAKAN, MOTIF DAN PRINSIP EKONOMI


1. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah tindakan manusia yang didorong oleh usaha
memenuhi kebutuhan fisik untuk mencapai kemakmuran. Suatu tindakan dikatakan
sebagai tindakan ekonomi apabila tindakan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan antara pengorbanan dan hasil serta dapat melakukan pilihan
yang tepat dalam memenuhi kebutuhan mana yang harus didahulukan dan yang
sesuai dengan kemampuannya. Tindakan ini disebut dengan tindakan ekonomi
rasional.

2. Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah dorongan manusia untuk melakukan tindakan
ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dibedakan menjadi:
 Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena dorongan
dari kesadaran sendiri. Misalnya: orang minum karena haus.
 Motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena pengaruh
dari pihak luar. Misalnya: Joss dibelikan sepeda ayahnya karena temannya ke
sekolah naik sepeda.

3. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi dapat diartikan yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-
sekecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kata lain
berusaha dengan alat yang seadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Tujuan melakukan tindakan berdasarkan prinsip ekonomi, yaitu:
 Mendapatkan keuntungan yang semaksimal mungkin.
 Mengurangi konsumsi agar tidak boros.
 Mempergunakan kemampuan dan modal yang dimilikinya.
 Memperkecil kerugian dari akibat kesalahan-kesalahan tertentu.

II. KONSEP PRODUKSI


1. Pengertian dan Ruang Lingkup Produksi
Usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau mempertinggi  nilai
guna ekonomi suatu barang atau jasa agar lebih berguna bagi pemenuhan kebutuhan
manusia.
Produksi merupakan kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa, dan
dimana barang atau jasa tersebut memiliki nilai guna (utilitas). Setiap barang
memiliki nilai guna yang berbeda. Nilai guna barang tersebut adalah:
 Nilai guna bentuk (Form utility) yaitu suatu barang akan memiliki nilai guna
apabila telah mengalami perubahan bentuk. Misalnya, kain sebenarnya sudah
memiliki nilai guna akan tetapi akan bertambah nilai kain tersebut kalau dirubah
menjadi baju maupun celana.
 Nilai guna Tempat (Place utility), nilai guna suatu barang akan lebih tinggi
karena perbedaan tempat. Contohnya, pasir akan bertambah nilai gunanya kalau
dibawa ke toko bangunan.
 Nilai guna kepemilikian (ownership utility), nilai guna barang akan bertambah
apabila barang tersebut telah berpindah kepemilikannya. Contohnya sepatu di
toko belum memiliki nilai guna dan akan memiliki nilai guna kalau sepatu
tersebut dibeli oleh seorang dan kemudian dipakainya.
 Nilai guna waktu (Time Utility), nilai guna suatu barang akan bertambah kalau
barang tersebut digunakan pada saat yang tepat. Contohnya: jaket digunakan
pada saat kita kedinginan, payung kita gunakan pada saat hujan ataupun panas.

2. Faktor Produksi
Faktor produksi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: sumber daya
alam, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan.
a) Faktor produksi alam
Faktor produksi alam atau sumber daya alam adalah semua kandungan
alam yang dapat digunakan dalam proses produksi. Contoh : tanah, air, udara,
tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.
b) Faktor produksi tenaga kerja
Faktor produksi tenaga kerja merupakan pelaksana dalam kegiatan
produksi. Pada umumnya faktor produksi tenaga kerja dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat kerja dan kualitas hasil kerja. Faktor produksi alam dan tenaga
kerja disebut faktor produksi asli.
c) Faktor produksi modal
Pengertian dari faktor produksi modal adalah semua hasil produksi
manusia yang akan digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa. Contoh ;
uang, mesin, alat pertanian, alat transportasi dan lain sebagainya. Barang-barang
modal disebut juga dengan alat-alat produksi.
d) Faktor produksi kewirausahaan
Keberadaan faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal belum dapat
menjamin terlaksananya suatu proses produksi, tanpa adanya pihak yang
mengelolanya. Pihak yang mempunyai kemampuan untuk mengelola ketiga
faktor produksi tersebut adalah kewirausahaan. Kewirausahaan adalah
kemampuan seseorang untuk dapat mengkombinasikan faktor-faktor produksi
alam, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan barang atau jasa dalam
usahanya memperoleh keuntungan. Faktor produksi modal dan kewirausahaan
disebut dengan faktor produksi turunan.

3. Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan (input) dengan
keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jeans, dalam fungsi produksi, jeans
itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya
diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap
sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya
penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja. Secara
matematis, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut: Q = f(L, R, C, T)

4. Bidang dan Tahap Produksi


a. Bidang-Bidang Produksi
Secara garis besar bidang produksi dibedakan menjadi 5 bidang usaha:
 Pertanian adalah usaha bidang produksi  dengan  mengolah tanah dengan
memanfaatkan kesuburan tanah misalnya pertanian, kehutanan.
 Ekstraktif Adalah usaha yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil
yang telah disediakan oleh alam seperti  pertambangan perikananan.
 Perdagangan adalah usaha jual beli barang atau jasa dengan tujuan
mendapatkan keuntungan seperti jual makanan, keperluan rumah tanngga.
 Industri Adalah usaha yang dilakukan untuk mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi ataupun barang jadi.
 Bidang Jasa adalah usaha dengan menyediakan atau menghasilkan jasa
seperti  tukang rambut, transportasi.

b. Tahap-Tahapan Produksi
Ada pun pengklasifikasian bidang produksi berdasarkan tahapan
produksi sebagai berikut:
 Tahapan produksi primer, yang menghasilkan kegunaan dasar meliputi
bidang produksi ekstraktif dan agraris.
 Tahapan produksi sekunder, yang menghasilkan kegunaan bentuk meliputi
bidang produksi industri dan kerajinan.
 Tahapan produksi tertier, yang menghasilkan berbagai kegunaan (utility)
meliputi bidang perdagangan dan jasa.

5. Perluasan Produksi
Perluasan produksi dapat dilakukan dengan cara:
 Ekstensifikasi, artinya perluasan produksi dengan cara menambah faktor-faktor
atau unit produksi baru. Di bidang pertanian misalnya menambah areal
pertanian, di bidang industri menambah tenaga kerja, mesin-mesin.
 Intensifikasi, artinya perluasan produksi yang dilakukan dengan cara
meningkatkan produktivitas (kemampuan menghasilkan) dari faktor produksi
yang ada pada tiap unit produksi. Di bidang pertanian misalnya dengan
pemupukan, pengairan yang lebih intensif. Di bidang industri misalnya dengan
pembagian kerja (spesialisasi kerja), peningkatan kemampuan dan keahlian
kerja.
 Diversifikasi, artinya meningkatkan jenis dan macam produksi yang dihasilkan.
Di bidang pertanian seperti tumpang sari.

III. KONSEP DISTRIBUSI


1. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang dan jasa yang dibuat dari
produsen ke konsumen agar tersebar luas. Kegiatan distribusi merupakan
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi
dinamakan distributor. Dalam kegiatan ekonomi, distribusi merupakan kegiatan
yang berada di antara sampai ke tangan konsumen. Barang yang telah dihasilkan
oleh produsen agar sampai ke tangan konsumen memerlukan adanya lembaga yang
disebut dengan distributor. 

2. Jenis-jenis Saluran Distribusi


Sistem distribusi dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Distribusi langsung, adalah sistem distribusi yang dilakukan produsen dengan
cara menjual langsung kepada konsumen tanpa perantara.
b) Distribusi semi langsung, adalah sistem distribusi yang menggunakan agen
sebagai penyalur barang. Berikut ini bagan distribusi semi langsung.
Keterangan:PB = Pedagang Besar (grosir, eksportir, importir)PP = Pedagang
Pengecer.
c) Distribusi tidak langsung, adalah sistem distribusi yang menggunakan jasa
berbagai macam distributor baik grosir maupun retail.
Agar distribusi dapat berjalan. maka diperlukan lembaga/saluran distribusi,
antara lain sebagai berikut.
 Pedagang: Pedagang ialah pihak yang menjual dan membeli barang untuk dijual
lagi atas namanya sendiri.
 Makelar: Makelar adalah perantara dalam perdagangan untuk menjualkan atau
membelikan barang atas nama orang lain. Balas jasa yang diterima dinamakan
provisi atau kurtasi.
 Komisioner, yaitu perantara dalam perdagangan yang membelikan ,atau
menjualkan barang atas namanya sendiri dan bertanggung jawab atas apa yang
dilakukan. Jumlah barang dan nilai yang diperdagangkan biasanya lebih tinggi.
Balas jasanya disebut komisi.
 Eksportir dan importir: Eksportir ialah pedagang yang menjual barang ke luar
negeri, sedangkan importir ialah pedagang yang mendatangkan barang dan luar
negeri. Badan-badan lain yang termasuk perantara dalam distribusi, antara lain,
bank, biro iklan, pergudangan, perusahaan angkutan, dan asuransi.

IV. KONSEP KONSUMSI


1. Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai
guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-
angsur maupun sekaligus. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.
Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya, sehingga tercapai tingkat
kemakmuran.

2. Pendekatan dalam Konsumsi


 Pendekatan Marginal Utility (Pendekatan Kardinal).
Pendekatan nilai guna (Utility) Kardinal atau sering disebut dengan teori
nilai subyektif: dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif/ dapat diukur, dimana
keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi
berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan
untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai
guna marginal yang sama besarnya. Oleh karena itu keseimbangan konsumen
dapat dicari dengan pendekatan kuantitatif.

 Maksimum Utility
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang
yang dikonsumsi. Hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The
Law of Diminishing Marginal Utility). Besarnya kepuasan marginal akan
selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara
terus menerus.
Berikut fungsinya: U = f ( X1, X2, X3………, Xn )
U : besar kecilnya kepuasan.
X : jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi.

BAB V
KONSEP-KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN

I. PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF


1. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Secara spesifik langkah penelitian kualitatif yaitu: 1) Identifikasi masalah, 2)
Pembatasan masalah, 3) Penetapan fokus masalah, 4) Pelaksanaan penelitian, 5)
Pengolahan dan pemaknaan data, 6) Pemunculan teori, dan 7) Pelaporan hasil
penelitian. (Sudjana dan Ibrahim, 2001: 62).
Ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses analisis menjadi lebih
terarah, yakni:
a) Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan
peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan  yang
dimunculkan pada instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Pada tahap ini
peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban. Contoh alternatif
jawaban pada angket.
Selalu :3 Tidak :1
Belum tentu    : 2
b) Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan
mudah dilihat. Apabila analisis data membandingkan dua kelompok, maka data
ditempatkan dalam kolom yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi ini,
seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya teknik analisis apa yang
diperlukan, tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.
c) Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna
memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau
seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data yang
paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah
mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip deskriptif. Yang
termasuk analisis deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil,
standar deviasi, dan varian.
d) Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang
diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai
dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Penggunaan rumus atau
aturan-aturan tersebut hendaknya mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau
hasil penelitian yang ingin peneliti capai.
Analisa statistik merupakan suatu aktvitas yang dilakukan untuk mengolah
data penelitian dengan mengunakan metode statistik untuk menghasilkan suau
informasi yang berguna. Dilihat dari aktivitas yang dilakukannya, statistik
diklasifikasikan menjadi dua yakni statistika deskriptif dan statistika inferensial.
 Statistik Deskriptif: merupakan proses transformasi data penelitian dalam
bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diiterpretasikan. Deskriptif
sifatnya menggambarkan atau mendeskripsikan suatu kondisi. Statistik deskriptif
berfungsi mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan, dan
penyajian data penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik, danselanjutnya
diakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti mean/rerata.
 statistik inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis data pada
sampel untuk digunakan untuk penggeneralisasian pada populasi. Penggunaan
statistic inferensial didasarkan pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih
secara acak (random).

2. Penelitian Kualitatif
Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara/upaya lebih untuk
menekunkan pada aspek pemahaman secara mendalam pada suatu permasalahan.
Penelitian Kuanlitatif adalah penelitian riset yang bersifat deskripsi, cenderung
menggunakan analisis dan lebih menonjolkan peroses makna. Tujuan dari metode ini
adalah Pemahaman secara luas dan mendalam terhadap suatu permasalahan secara
mendalam pada suatu permasalahan yang sedang dikaji atau akan di kaji. Dan data
yang dikumpulkan lebih banyak huruf, kata ataupun gambar dari pada angka.
Danim (2002:80) mengemukakan bahwa secara garis besar tahapan penelitian
kualitatif adalah: (1) Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian, (2)
Mengumpulkan data di lapangan, (3) Menganalisis data, (4) Merumuskan hasil studi
dan (5) Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan. Adapun karakteristik
penelitian jenis ini adalah sebagai berikut:
a) Menggunakan pola berpikir induktif (empiris rasional atau bottomup). Metode
kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yaitu teori yang
timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar
itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa
teori substansif.
b) Perspektif emic/partisipan sangat diutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti
banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang
partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta
fenomenologis.
c) Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian.
d) Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik
data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris
logis, dan empiris logis.
e) Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan, dan
alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. 
f) Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi.
g) Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya tidak
terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h) Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung. 
i) Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta
situasi tertentu. (Sudjana dan Ibrahim, 2001:11-12) 

II. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Ruang lingkup desain penelitian terdiri dari: Penentuan judul penelitian,
Penentuan masalah penelitian, Penentuan tujuan penelitian, Penentuan hipotesis,
Penentuan cara menganalisis dan menafsirkan data, Variabel Penelitian.
Berdasarkan data yang diharapkan terkumpul dapat dibedakan menjadi:
1) Data nominal yang terkait dengan variabel nominal
Variabel nominal adalah variabel yang bersifat deskrit dan saling pisah antara
kategori satu dengan yang lain. Contohnya: jenis kelamin, jenis pekerjaan, status
perkawinan dan sebagainya.
2) Data ordinal yang terkait dengan variabel ordinal
Variabel ordinal ialah variabel yang disusun berdasarkan tingkat/rangking
yang berurutan. contoh status sosial ekonomi: rendah, sedang, tinggi.
3) Data interval yang terkait dengan variabel interval
Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari pengukuran, dimana
dalam pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.
variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyaitingkatan, juga
mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya, contoh
prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dan seterusnya.
4) Data rasio yang terkait dengan variabel rasio
Variabel rasio ialah variabel yang dalam kuantifikasinya hanya mempunyai
nol mutlak dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama. contoh: berat badan,
tinggi badan, dan sebagainya

B. Materi yang sulit dipahami


Uraikan materi yang menurut Anda sulit dipahami dalam bagian ini

BAB I
KEADAAN SOSIAL BUDAYA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU,
BUDDHA DAN ISLAM

Pada hal 6 mengenai jalur persebaran Ras di Indonesia sesuai dengan jenis
kebudayaan Neolithikum yang dibawanya. Pada jalur pertama Keturunan Proto
Melayu adalah masyarakat/ Suku Batak, Nias (Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra
Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok) dengan kebudayaan
berupa kapak persegi. Pada jalur kedua Keturunan Proto Melayu adalah suku Toraja
(Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku)
dengan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong.
Kesulitannya: Kedua jalur sama-sama dari ras Proto Melayu, tapi mengapa
hasil kebudayaanya berbeda dan sampai sekarang ini kenapa senjata yang
dipergunakan pada masing-masing suku di atas berbeda satu dengan yang lain pada
hal asal nenek moyangnya sama-sama proto melayu dari Yunnan.
BAB II
PERUBAHAN DAN BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL BUDAYA DALAM
PEMBANGUNAN

 Hal 17 mengenai perbedaan antara Kontravensi (contravention) dengan


Pertentangan/pertikaian (conflict).
 Hal 20 mengenai enam sifat umum pranata sosial, yaitu pada point:
1. (point a) yang mengatakan Pranata sosial berfungsi sebagai satu unit dalam
sistem kebudayaan yang merupakan satu kesatuan bulat.
2. (point d) Pranata sosial dalam melakukan fungsinya sering mempergunakan hasil
kebudayaan material.
3. (point e) Sifat karakteristik yang ada pada pranata sosial adalah lambang.

BAB III
HUBUNGAN LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, GEOLOGIS DAN
LUAS WILAYAH DENGAN SUMBER DAYA DI INDONESIA
Bumi berputar pada sumbunya (Rotasi), sekali putaran membutuhkan waktu 24 jam.
Lingkaran Bumi = 360°. Dengan demikian bila bumi berputar 1 jam menempuh lingkaran
Bumi 360°/24 jam = 15°. Indonesia terletak diantara garis bujur 95°BT - 141°BT, panjangnya
46°. Panjang Garis bujur itulah jika dibagi 15°, maka di Indonesia dibagi menjadi 3 daerah,
yaitu waktu di Indonesia Barat, Tengah, dan Indonesia bagian Timur, yang masing-masing
berbeda 1 jam, atau 7 jam untuk Indonesia bagian Barat, 8 jam untuk Indonesia bagian
Tengah, dan 9 jam untuk Indonesia bagian Timur.
Kesulitannya: Mengapa Indonesia harus dibagi menjadi 3 (tiga) waktu.

BAB IV
KONSEPSI PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDUDUK
Hal 9 mengenai Berdasarkan intensitasnya, distribusi dapat dibedakan menjadi tiga jenis:
a. Bentuk intensif. Saluran distribusi yang memanfaatkan banyak pedagang besar dan kecil.
b. Bentuk selektif. Saluran distribusi yang memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah
kecil pengecer.
c. Bentuk eksklusif, saluran distribusi yang hanya melibatkan perantara dalam lingkungan
masyarakat tertentu untuk menyalurkan produk.
Alasannya: Tidak disertai contoh jadi sulit dimengerti.

BAB V
KONSEP-KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN
Hal 5 dan hal 6 mengenai:
 Tabel 5.1. Jenis Analisis Korelasional Dilihat dari Skala Data
 Tabel 5.2. Jenis Analisis Komparasi Dilihat Dari Jumlah Kelompok
Hal 8 mengenai Tipe-tipe Kualitatif Penelitian dengan pendekatan kualitatif yang dibedakan
menjadi lima tipe utama, yaiu : phenomenology, ethnography, case study research, grounded
theory, dan historical research (Johnson, 2005:8)

C. Materi esensial apa saja yang tidak ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda anggap esensial tetapi tidak dijelaskan dalam
bagian ini.

BAB I
KEADAAN SOSIAL BUDAYA PADA MASA PRAAKSARA, HINDU,
BUDDHA DAN ISLAM

Materi yang esensial yang tidak ada dalam sumber belajar mengenai
“perkembangan bahasa atau tata cara komunikasi sosial ras pada setiap
tingkatan zaman batu dan zaman logam.

BAB II
PERUBAHAN DAN BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL BUDAYA DALAM
PEMBANGUNAN
Materi yang esensial yang tidak ada dalam sumber belajar mengenai:
1. Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Pranata Sosial
2. Proses-proses terbentuknya pranata sosial.
3. Upaya rumah tangga, sekolah dan pemerintah dalam mengoptimalkan pelaksanaan
pranata sosial.

BAB III
HUBUNGAN LETAK ASTRONOMIS, GEOGRAFIS, GEOLOGIS DAN LUAS
WILAYAH DENGAN SUMBER DAYA DI INDONESIA

Materi yang esensial yang tidak ada dalam sumber belajar mengenai:
1. Pengaruh letak geografis Indonesia terhadap kemajuan perekonomian Indonesia.
2. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi bencana di Indonesia dikarenaka berdasarkan
letak geologis.
3. Dampak positif dan negatif bentuk muka bumi Indonesia yang terdiri atas dataran tinggi,
dataran rendah,bukit,gunung,dan pegunungan dari segi sosial ekonomi dan budaya.

BAB IV
KONSEPSI PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENDUDUK

Materi yang esensial yang tidak ada dalam sumber belajar mengenai:
1. Perhitungan angka kelahiran dan kematian pada suatu negara dan dampaknya terhadap
kualitas penduduk suatu negara.
2. Hubungan antara hukum Gossen I dan Hukum Gossen II dengan jumlah permintaan dan
penawaran.

BAB V
KONSEP-KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN

Materi yang esensial yang tidak ada dalam sumber belajar mengenai:
1. Keterkaitan antara latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan hipotesis.
2. Rumus-rumus statistik yang dipergunakan pada penelitian korelasi sederhana, parsial,
eksperimen dan penelitian tindakan.
3. Jenis-jenis angket dan kelebihan masing-masing angket yang dipergunakan untuk
penelitian.

D. Materi apa saja yang tidak esensial namun ada dalam Sumber Belajar
Uraikan materi yang menurut Anda tidak esensial tetapi dijelaskan dalam bagian ini.
TIDAK ADA

E. Jawaban Latihan Soal Uraian

LATIHAN SOAL BAB I

Nama Peserta : Muhammad Nazri Damanik


Bidang Sertifikasi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

B. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan dengan jelas
1. Uraikanlah kekuatan dan kelemahan teori-teori tentang masuknya pengaruh India di
Indonesia terutama persebaran agama Hindu berikut!

a. Teori brahmana
Teori Brahmana, mengatakan bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia
adalah orang-orang Hindu berkasta brahmana. Para brahmana yang datang ke
Indonesia merupakan tamu undangan dari raja-raja penganut agama tradisonal di
Indonesia. Ketika tiba di Indonesia, para brahmana ini akhirnya ikut menyebarkan
agama Hindu di Indonesia.

Kelemahan:
 Dalam tradisi Hindu-Budha golongan Brahmana dilarangn untuk menyeberangi
lautuan atau meninggalkan negerinya, dengan keterbatasan itu maka sangat sulit
menyebarkan ajaran Hindu-Budha ke wilayah lain, apalagi Indonesia yang merupakan
negara kepulauan dan kerajaan, maka secara otomatis menjadi halangan bagi
golongan Brahmana untuk menyebarkan ajaran Hindu-Budha di seluruh wilayah
Indonesia.
 Ajaran Hindu-Budha tertuang pada kitab Weda yang bertuliskan bahasa Sansekerta
dan hanya golongan brahmana yang mampu mentafsirkan isi kandungan weda yang
berbahasa Sansekerta. Tidak ada golongan manapun yang paham mengenai bahasa
Sansekerta. Dengan kondisi seperti ini, maka akan menjadi hambatan bagi golongan
brahmana untuk bisa menyebarkan ajaran Hindu-Budha secara konferhensif
(menyeluruh) ke segala pencuri wilayah Indonesia. Dengan kata lain tidak cukup
waktu atau membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bisa menyebarkan ajaran
Hindu-Budha ke seluruh wilayah Indonesia, karena tidak bisa diwakilkan kepada
orang lain.

Kekuatan
 Agama Hindu adalah milik kaum Brahmana sehingga merekalah yang paling tahu dan
paham mengenai ajaran agama Hindu. Urusan keagamaan merupakan monopoli kaum
Brahmana bahkan kekuasaan terbesar dipegang oleh kaum Brahmana sehingga hanya
golongan Brahmana yang berhak dan mampu menyiarkan agama Hindu.
 Prasasti Indonesia yang pertama menggunakan berbahasa Sanskerta, sedangkan di
India sendiri bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan.
Bahasa Sanskerta adalah bahasa kelas tinggi sehingga tidak semua orang dapat
membaca dan menulis bahasa Sanskerta. Di India hanya kasta Brahmana yang
menguasai bahasa Sanskerta sehingga hanya merekalah yang dapat dan boleh
membaca kitab suci Weda.
 Karena Raja-raja yang ada di Indonesia kedudukannya ingin diakui dan kuat seperti
Raja-raja di India maka mereka dengan sengaja mendatangkan kaum Brahmana dari
India untuk mengadakan upacara penobatan dan mensahkan kedudukan mereka di
Indonesia sebagai Raja. Dan mulailah dikenal istilah kerajaan. Karena upacara
penobatan tersebut secara Hindu maka secara otomatis Raja juga dinyatakan
beragama Hindu, jika Raja beragama Hindu maka rakyatnya pun akan mengikuti
Raja.
 Ketika menobatkan Raja, kaum Brahmana pasti membawa kitab Weda ke Indonesia.
Sebelum kembali ke India tak jarang para Brahmana tersebut akan meninggalkan
Kitab Weda sebagai hadiah bagi Raja. Kitab tersebut selanjutnya akan dipelajari oleh
Raja dan digunakan untuk menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
 Karena Raja telah mengenal Brahmana maka secara khusus Raja juga meminta
Brahmana untuk mengajar di lingkungan istananya. Dari hal inilah maka agama dan
budaya India dapat berkembang di Indonesia.
b. Teori Ksatria
Teori Ksatria, mengatakan bahwa proses kedatangan agama Hindu ke Indonesia
dilangsungkan oleh para ksatria, yakni golongan bangsawan dan prajurit perang.
Menurut teori ini, kedatangan para ksatria ke Indonesia disebabkan oleh persoalan
politik yang terus berlangsung di India sehingga mengakibatkan beberapa pihak yang
kalah dalam peperangan tersebut terdesak, dan para ksatria yang kalah akhirnya
mencari tempat lain sebagai pelarian, salah satunya ke wilayah Indonesia.

Kelemahan
Para ksatria tidak menguasai bahasa sanskerta dan huruf dan pallawa, sehingga sulit
dalam memahami kandungan ajaran agama Hindu yang akan disampaikan kepada
masyarakat di Indonesia.

Kekuatan
Kaum Ksatria menunjukan rasa semangat dalam berpetualang ke seluruh dunia. Semangat
inilah yang yang menjadi modal utama dalam menyebarkan ajaran Hindu, terutama
wilayah yang sudah di taklukkan.

b. Waisya
Teori Waisya, mengatakan bahwa yang telah berhasil mendatangkan Hindu ke
Indonesia adalah kasta waisya, terutama para pedagang. Para pedagang banyak
memiliki relasi yang kuat dengan para raja yang terdapat di kerajaan Nusantara. Agar
bisnis mereka di Indonesia lancar, mereka sebagai pedagang asing tentunya harus
membuat para penguasa pribumi senang, dengan cara dihadiahi barang-barang
dagangan. Dengan demikian, para pedagang asing ini mendapat perlindungan dari raja
setempat. Di tengah-tengah kegiatan perdagangan itulah, para pedagang tersebut
menyebarkan budaya dan agama Hindu ke tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Kelemahan
 Para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa
Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.
 Motif mereka datang sekedar untuk berdagang bukan untuk menyebarkan agama
Hindu sehingga hubungan yang terbentuk antara penduduk setempat bahkan pada
raja dengan para saudagar (pedagang India) hanya seputar perdagangan dan tidak
akan membawa perubahan besar terhadap penyebaran agama Hindu.
Kekuatan
Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya (kelompok
pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan
pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama
hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama
Hindu.

c. Sudra
Para tokoh yang setuju teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke
Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karenaa
mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak
sehingga mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya

Kelemahan
 Tidak mengusai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
 Kasta Sudra umumnya tidak memiliki ilmu pengetahuan/pendidikan
 Biasanya jika ada budak maka ada tuannya,maka jika pastilah ada kasta yang lebih
tinggi dari sudra yang membawa kasta Sudra ke Indonesia.

Kekuatan
Semua orang yang ada pada kasta Sudra pasti ingin memperbaiki hidup, salah satu
caranya adalah pergi ke tempat lain seperti Indonesia. Dalam rangka memperbaiki
hidup kaum sudra melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di nusantara, dan dalam
melakukan perjalanan kaum sudra menyebarkan ajaran Hindu di tempat yang
disinggahinya.

2. Mahayana dan Hinayana merupakan aliran ajaran Budha yang banyak berkembang di
dunia. Jelaskan mengapa Mahayana lebih banyak berkembang di Indonesia dan berikan
bukti sejarah yang memperkuat penjelasan tersebut!
Alasan:
Karena yang Mahayana ini ajarannya mudah diterima. Aliran Mahayana
mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana, setiap orang harus berprinsip pada
Atmahita dan Parahita, yaitu Atmahita (Atmahitam) yang berarti berfaidah atau
bermanfaat bagi diri sendiri kesejahteraan diri sendiri. Parahita (parahitam) yang berarti
berfaidah atau bermanfaat bagi banyak orang (kesejahteraan orang banyak), sedangkan
aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat tergantung pada
usaha diri melakukan meditasi. jadi aliran Mahayana lebih dapat dipraktekan dalam
kehidupan sehari hari, dengan kata lain Hinayana tidak mencangkup Mahayana, tetapi
Mahayana mencangkup Hinayana.
Selain itu penyebaran aliran mahayana menjadi pesat karena adanya hubungan
politis yaitu perpaduan ajaran agama Hindu dengan Budha yang dikenal dengan Shiwa-
Budha. Hal ini dibuktikan adanya hubungan antara Indonesia dan India semakin kuat
pada masa kerajaan Hindu sekitar abad ke-4 dan ke-5 Masehi.
Bukti Sejarahnya:
Prasasti Kalasan (778 M) disebutkan bahwa candi Kalasan dibangun atas
kerjasama antara Wangsa Sanjaya yang beragama Hindu (Shiwa) dengan wangsa
Syailendra yang beragama Buddha Mahayana. Candi Kalasan sendiri adalah candi untuk
pemujaan Dewi Tara. Meskipun demikian, Shiwa dan Buddha di Mataram Kuno
merupakan dua agama besar yang hidup berdampingan secara serasi, selaras, dan
harmonis dalam satu negara (Suamba, 2007:91). Mengikuti catatan Rassers (1926:6)
bahwa Siwa atau Buddha adalah agama negara yang terkait erat dengan wangsa-wangsa
kerajaan tertentu yang berkuasa. Hal ini penting untuk membedakan dengan percampuran
Siwa-Buddha pada masa kerajaan Hindu di Jawa Timur.
Prasasti Klurak (782 M). Prasasti ini ditulis dalam Bahasa Sansekerta dan
dikeluarkan dalam rangka pendirian bangunan suci agama Buddha untuk pemujaan Manjusri
(salah satu wujud ke-Buddha-an tertinggi). Adapun isi prasasti Klurak terkait dengan Siwa-
Buddha terdapat dalam bait 13, 14, dan 15 sebagai berikut.
“Kirttistambho’yam atulo dharmasetur anutarah raksathamsarvasatvanam
mamjusripratimakrtih”
(‘(bangunan) penguat kejayaan, yang tiada bandingnya ini adalah jembatan yang kokoh
menuju Dharma (ajaran yang benar), dilengkapi dengan arca Manjusri demi pemeliharaan
segenap makhluk) (bait 13).

“atra buddhasca dharmmasca sanghascantargatah stitah drstavyo drsyaratne’smin


smararati-nisudane”
(di situlah terletak di dalamnya Buddha, Dharma, dan Sangha hendaknya dipandang, di
bangunan itu yang merupakan permata yang indah, penakluk segala kenikmatan duniawi)
(bait 14).

“ayam sa vajradhrk sriman brahma visnur mahesvarah sarvadevamayah suami manjuvag iti
giyate”
(ia itu yang membawa wajra dan bercahaya (adalah) Brahma, Wisnu, maupun Mahesvara (ia
adalah) junjungan yang memperlihatkan diri sebagai segala dewa, (ia) dipuja dalam nyanyian
sebagai Manjuwag) (bait 15).

3. Uraikan lima tradisi yang menunjukkan perpaduan antara unsur lokal, Hindu -Budha dan
Islam?
 Wayang, Sumber cerita dalam mementaskan wayang diilhami dari Kitab Ramayana
dan Mahabarata. Tentunya para Wali mengubahnya menjadi cerita-cerita keislaman,
sehingga tidak ada unsur kemusyrikan didalamnya. Salah satu lakon yang terkenal
dalam pewayangan ini adalah jimad kalimasada yang dalam Islam diterjemahkan
menjadi Jimad Kalimat Syahadat.
 Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni . artinya upacara itu diadakan
ketika kandungn seorang wanita mencapai umur 4 bulan. Dalam upacara 4 bulan
seorang wanita melakukan budaya siraman untuk melindung bayi dan ibunya. Hal ini
artinya kepercayaan dalam budaya Jawa, tetapi Islam mengikuti tradisi ini sebab pada
ketika kandungan 4 bulan itulah calon bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan
ditentukan takdirnya baik rejeki, jodoh dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4
bulanan ini diadakan sedekah dan pembacaan doa-doa alias dibacakan ayat suci al-
Qur’an.
 Gerebeg Maulud. Perayaan Gerebeg, dilihat dari tujuan dan waktunya
merupakan budaya Islam. Ritual untuk memperingati Hari Kelahiran Nabi
Muhammad SAW ini dimeriahkan berbagai pertunjukan dan pasar rakyat yang
memasarkan souvenir dan kerajinan tangan lainnya. Akan tetapi, adanya gunungan
(tumpeng besar) dan iring-iringan gamelan menunjukkan budaya sebelumnya (Hindu
Buddha).
 Tradisi Kejawen (Islam Kejawen). Para penganutnya mengaku dan merasa sebagai
orang Islam dan melaksanakan hukum Islam. Akan tetapi, mereka juga melaksanakan
praktik ibadah kepercayaan lokal dan Hindu-Buddha, misalnya berziarah ke makam
wali/ulama besar untuk meminta berkah, menyediakan sesaji untuk nenek moyang
pada hari-hapi tertentu, bertapa, dan lain-lain.
 Pernikahan. Pelaksanaan agenda akad nikah alias ijab qabul biasanya
diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi dalam upacara pernikahan alias resepsi
memakai budaya jawa. Sebagaimana mampu kamu lihat, ketika ada pengantin
perempuan sebelum akad nikah diadakan siraman kembang setaman, kemudian dalam
rumah untuk resepsi ada hiasan dekorasi yg berisi bunga-bunga. Didepan gapura juga
ada janur kuning dan lain sebagainya.

4. Buatlah deskripsi singkat yang menjelaskan kondisi sosial-budaya masyarakat Indonesia


sebelum dan sesudah masuknya pengaruh agama Islam di Indonesia!
Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia dalam berbagai bidang,
antara lain seperti berikut:
 Bidang Keagamaan: Sebelum budaya Hindu-Buddha dan Islam datang, di Indonesia
telah berkembang kepercayaan yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang
yang dikenal dengan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan suatu
kepercayaan terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh atau jiwa. Dinamisme
merupakan suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan
gaib.  Masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan
Buddha, diawali oleh golongan elite di sekitar istana kemudian terus sampai pada
rakyat jelata. Masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu dan Budha namun
tidak meninggalkan kepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadap roh nenek
moyang, Sedangkan Islam sendiri membawa ajaran monoteisme, yaitu mengaku
Tuhan hanya satu.
 Bidang Politik dan Pemerintahan: Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-
Buddha dan Islam di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan
dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa sistem
pemerintahan desa dan kesukuan yang mencakup daerah-daerah yang terbatas.
Pimpinan dipegang oleh seorang kepala suku bukanlah seorang raja.Sistem
pemerintahan kerajaan baru dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini,
kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas.
Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.
Pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan
peraturan hukum kasta. Pada masa Hindu-Budha berdiri kerajaan-kerajaan, seperti
Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha
lainnya yang tersebar di Nusantara.
 Bidang Sosial: Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat
Indonesia mengenal aturan kasta. Kasta adalah suatu cara pengelompokan orang-
orang sesuai dengan darajat atau tingkatan dalam masyarakat. Kasta dalam agama
Hindu antara lain: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria
(para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah
dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya
Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua lapisan masyarakat. Sistem kasta
yang berlaku di Indonesia berbeda dengan kasta yang ada di India, baik ciri-ciri
maupun wujudnya.
 Bidang Pendidikan: Sebelum pengaruh Hindu_Budha datang belum ada lembaga
pendidikan. Pendidikan masih berlangsung secara informal dalam keluarga masing-
masing. Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti
pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Lembaga
pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Lembaga
pendidikan yang berkembang pada masa Hindu-Buddha dan Islam ini menjadi cikal
bakal bagi lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.
 Bidang Sastra dan Bahasa. Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan
digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia,
sedangkan agama Islam sendiri memperkenalkan bahasa dan tulisan Arab.

5. Buatlah analisis hubungan proses masuknya agama Islam di Indonesia dengan berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai. uraikan proses lahirnya kerajaan-
kerajaan Islam di Indonesia dalam kaitan jalur perdagangan!

Jawaban
Salah satu jalur masuknya islam di nusantara atau indonesia adalah melalui kontak
perdagangan. Pada sekitar abad ketujuh, Selat Malaka telah dilalui oleh pedagang Islam
dari India, Persia, dan Arab dalam pelayarannya menuju negara-negara di Asia Tenggara
dan Cina. Melalui hubungan perdagangan tersebut, agama dan kebudayaan Islam masuk
ke wilayah Indonesia. Hubungan dagang ini tidak jarang menjadi jalan untuk penyebaran
agama islam di nusantara. Saat berinteraksi dagang, para pedagang muslim menyisipkan
ajaran islam. Dengan cara ini tidak sedikit para pedagang nusantara atau indonesia yang
selanjutnya beralih memeluk agama islam.
Salah satu tempat yang menjadi pelabuhan utama bagi masuknya islam adalah
pelabuhan bandar khalifah yang terletak di pantai barus, islam adalah pelabuhan bandar
khalifah yang terletak di pantai barus, sumatera barat. Oleh karena itu, wilayah sumatera
barat dan aceh menjadi pintu masuknya islam ke Nusantara hingga dikenal sebagai
serambi mekah. Di pelabuhan-pelabuhan sumatera para pedagang dari cina, arab maupun
wilayah lain berdatangan membawa komoditas masing-masing. Tidak jarang mereka
menetap dalam waktu yang relatif lama sambil menunggu perubahan angin yang
membawa mereka pulang ke tempat asal. Selama menunggu itulah para pedagang
berinteraksi dengan warga pribumi. Ajakan dakwah pun mengalir di selah-selah
perbincangan bisnis.
Ketika Islam masuk melalui jalur perdagangan, pusat-pusat perdagangan dan
pelayaran di sepanjang pantai dikuasai oleh raja-raja daerah, para bangsawan, dan
penguasa lainnya, misalnya raja atau adipati Aceh, Johor, Jambi, Surabaya, dan Gresik.
Mereka berkuasa mengatur lalu lintas perdagangan dan menentukan harga barang yang
diperdagangkan. Mereka itu yang mula-mula melakukan hubungan dagang dengan para
pedagang muslim. Pada akhir abad ke 12 Masehi, kekuasaan politik dan ekonomi
Kerajaan Sriwijaya mulai merosot. Seiring dengan kemunduran pengaruh Sriwijaya, para
pedagang Islam beserta para mubalighnya kian giat melakukan peran politik. Misalnya,
saaat mendukung daerah pantai yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Sriwijaya.
Menjelang berakhirnya abad ke 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerajaan bercorak Islam
yang bernama Samudra Pasai. Malaka yang merupakan pusat perdagangan penting dan
juga pusat penyebaran Islam berkembang pula menjadi kerajaan baru dengan nama
Kesultanan Malaka.
Pada awal abad ke 15, kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan, bahkan pada
tahun 1478 mengalami keruntuhan. Banyak daerah yang berusaha melepaskan diri dari
kerajaan Majapahit. Pada tahun 1500, Demak berdiri sebagai kerajaan Islam pertama di
Jawa. Berkembangnya kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam ini kemudian disusul
berdirinya Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon. Di luar Jawa juga banyak
berkembang kerajaan yang bercorak Islam seperti Kesultanan Ternate, Kesultanan Gowa,
dan kesultanan Banjar. Melalui kerajaan-kerajaan bercorak Islam itulah, agama Islam
makin berkembang pesat dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Agama Islam tidak
hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi sudah menyebar ke daerah-
daerah pedalaman.

LATIHAN SOAL BAB II

Nama Peserta : Muhammad Nazri Damanik


Bidang Sertifikasi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

B. Soal uraian
Jawablah pertanyaan dengan jelas

1. Apa alasan masyarakat dapat menerima perubahan? Jelaskan dan berikan contoh bahwa
suatu penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan dalam bidang-bidang lain!

Alasan masyarakat dapat menerima perubahan antara lain:


 Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
 Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
 Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha
mengadakan perbaikan.
 Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan
kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
 Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk
dapat diatasinya.
 Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin komplek dan adanya keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup.
 Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar masyarakat tertentu.
 Sistem pendidikan yang dapat memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk
meraik masa depan yang lebih baik.

Penemuan baru dapat mengakibatkan perubahan dalam bidang-bidang lain, misalnya:


penemuan internet.
 Dalam bidang pendidikan internet di pergunakan sebagai sumber belajar dalam
mencari informasi-informasi terbaru yang berhubungan dengan pembelajaran.

 Bidang transportasi, internet dipergunakan untuk pembelian karcis pesawat, kereta api
dan pemesanan jasa transportasi darat online, seperti: GoJek Online dan Taxi Online.
 Bidang telekomunikasi, penggunaan internet mempermudah dan mempercepat
pengiriman informasi tanpa harus ke kantor pos dengan waktu yang lama, seperti: E-
mail, chatting, facebook, twitter, whatshap, line dan massenger.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kejahatan “kerah putih”, Bagaimana upaya untuk
dapat mengantisipasi kejahatan tersebut!

Kejahatan Kerah Putih (White Collar Crime) adalah Suatu tindak kecurangan yang
dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada sector pemerintahan atau sector swasta, yang
memiliki posisi dan wewenang yang dapat mempengaruhi suatu kebijakan dan keputusan.
Bentuk-bentuk kejahatan kerah putih, biasanya mencakup pencucian uang, pembobolan
bank, rekayasa laporan keuangan, bidang perpajakan, transaksi elektronik, dan korupsi
anggaran publik.
Upaya mengatasi:
a. Menyeleksi dengan ketat calon yang akan menduduki sebuah jabatan dan menaikkan
kualifikasinya serta rekam jejaknya.
b. Pengaturan sehubungan transaksi perdagangan elektronika (E-Commerce) atau on-
line transaction, yang didalamnya aspek pembuktian, perlindungan konsumen,
antimonopoli dan persaingan sehat, perpajakan, serta asuransi.
c. Pembuatan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) telah mengatur hubungan-
hubungan hukum tentang kejahatan yang berkaitan dengan Kejahatan Kerah Putih
(White Collar Crime).
d. Kontrol terhadap perilaku karyawan paling kurang muncul dalam dua hal besar, yaitu
sistem akuntansi (accounting system) dan paket kebijakan dan prosedur (policies &
procedures) perusahaan.

3. Jelaskan tiga jenis kenakalan remaja dan Bagaimana cara menanggulangi penyimpangan
sosial berupa kenakalan remaja yang cenderung mengarah kriminal!
Contoh kenakalan remaja dan cara menanggulanginya antara lain:
 Berbuat asusila, seperti adanya siswa putra yang mengganggu siswa putri dan
melakukan perbuatan asusila di lingkungan sekolah.
Cara menanggulanginya:
a) Orang tua hendaknya membantu memberikan pengarahan masa depan si remaja
tentang moral dan pendidikan agama dan orang tua berusaha menjadi teladan
yang baik sebagai panutan si remaja.
b) Sekolah melalui guru agama dan PKn mengajarkan dan membimbing siswa
tentang dampak dari perbuatan asusila dari pandangan hukum dan agama serta
menjadi teladan bagi remaja.
 Perkelahian antar pelajar, sering terjadi perkelahian antar siswa satu sekolah bahkan
perkelahian antar sekolah.
Cara menaggulanginya:
a) Orang tua mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai dan orang
tua hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian
tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini
hendaknya tidak dengan paksaan maupun mengada-ada. Si remaja di beri
pengertian yang jelas sekaligus diberikan teladan. Sebab dengan memberikan
tanggung jawab dalam rumah akan dapat mengurangi waktu ’ kluyuran ” tidak
karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta
tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu
memecahkan masalah sehari-hari, mereka dididik mandiri.
b) Sekolah terutama guru memberikan perlakukan yang adil pada setiap siswa dan
tidak memberikan hukuman yang kurang menunjang tercapainya tujuan
pendidikan, Selain itu guru harus menciptakan hubungan yang harmonis antara
siswa dan guru.
 Penggunaan Narkoba
Cara menanggulanginya: Lingkungan keluarga dan sekolah sama-sama
memberikan pengarahan kepada siswa mengenai bahaya penggunaan narkoba bagi
remaja baik dari segi kesehatan, agama maupu masa depan anak. Selain itu orang
tua juga harus memperhatikan pergaulan anak di lingkungan sekitar. Berikan
pemahaman kepada anak cara memilih teman dan cara bergaul di masyarakat.

4. Dalam proses interaksi sosial seringkali sulit dibedakan antara imitasi dengan identifikasi,
serta simpati dan empati. Jelaskan beserta contoh perbedaan antara imitasi dan
identifikasi, serta perbedaan simpati dan empati!

Perbedaan Imitasi dan Identifikasi


Imitasi bersifat tertutup, artinya meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik
seseorang tidak boleh berbeda dengan figur yang ada.
Contohnya: Seorang anak kecil yang mengidolakan penyanyi dewasa yang ia lihat di acara
televisi, sehingga ia berpenampilan sama persis seperti penyanyi idolanya, seperti: pakaian,
gaya rambut, dan gaya bernyanyi, pada hal seorang anak kecil belum pantas untuk berpakaian
dan gaya rambut seperti penyanyi dewasa.

sedangkan identifikasi meniru dan mengembangkan hal yang ditiru atau dengan kata lain
figur yang di identifikasi akan tidak sepenuhnya ditiru hanya ambil yang baik dan buang yang
buruk.
Contohnya: Demam Sea Games menyebabkan banyak anak-anak terutama yang berada
dalam usia remaja menjadikan pemain sepakbola sebagai idola mereka. Akibatnya, banyak
yang ingin membeli kostum sepakbola dengan nama pemain idola mereka atau bercita-cita
menjadi pemain sepak bola untuk membela negaranya dalam perlombaan Sea Games.

Perbedaan Simpati dan Empati


Simpati adalah suatu proses dimana seseorang tertarik dengan orang lain yang seolah-olah
merasakan perasaan orang lain tanpa melakukan sebuah tindakan.
Contohnya: ketika kita mendengar kabar duka bahwa ada salah satu keluarga teman kita
yang meninggal dunia, kita pun akan mengucapkan rasa bela sungkawa kepada teman kita
tersebut tetapi “tidak ikut melayat ke rumah duka”.

Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk merasakan atau larut dalam perasaan
orang lain, baik suka maupun duka dan langsung melakukan tindakan.
Contohnya: manakala kita mendengar adanya berita duka dari salah satu teman kita yang
saudaranya meninggal dunia, maka kita akan menyampaikan rasa bela sungkawa kita
sekaligus melayat ke rumah duka.

LATIHAN SOAL BAB III


Nama Peserta : Muhammad Nazri Damanik
Bidang Sertifikasi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai
B. SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan dengan jelas
1. Lengkapilah tebel dibawah ini dampak berbagai letak terhadap kehidupan Indonesia!

Dampak letak
Dampak letak Geografis Dampak Letak Geologis
astronomis
Indonesia merupakan Pengaruh letak Letak geologis Indonesia
negara kepulauan yang astronomis bagi menyebabkan:
merupakan pertemuan dua Indonesia adalah:  Wilayah Indonesia banyak
samudra besar (Samudra  Indonesia memiliki dijumpai gunung berapi,
Pasifik dan Samudra tiga daerah waktu sehingga banyak wilayah di
Hindia) dan diapit daratan yaitu WIB, WITA, Indonesia yang kesuburannya
luas (Benua Asia dan dan WIT. cukup tinggi, namun perlu
Australia). Berdasarkan  Indonesia memililik disadari pula bahwa letak
hal ini mengakibatkan: iklim tropis yang geologis yang demikian itu
 Indonesia banyak disebabkan oleh letak menyebabkan wilayah
dipengaruhi oleh garis lintangnya Indonesia rawan dengan
kebudayaan asing, sehingga musibah alam seperti gunung
yakni dalam bidang menyebabkan: curah meletus dan gempa bumi.
seni, bahasa, hujan tinggi,  Kedua lempeng yang mengapit
peradaban, dan agama. memiliki hujan hutan Indonesia ini juga memilki
 Indonesia terletak di tropis yang luas dan manfaat bagi kehidupan flora
antara negara-negara memiliki nilai dan juga faunanya. Hal ini
berkembang, sehingga ekonomis yang membuat lokasi dan wilayah
memiliki banyak mitra tinggi, menerima Indonesia yang berada pada
kerja sama.  penyinaran matahari lempeng Eurasia memilki
 Lalu lintas sepanjang tahun dan kesamaan dengan wilayah Asia
perdagangan dan banyak terjadi dalam hal flora dan juga
pelayaran di indonesia penguapan sehingga Faunanya. Sebaliknya, bagian
cukup ramai, sehingga kelembapan udara timur Indonesia memiliki
menunjang cukup tinggi. kesamaan flora dan juga fauna
perdagangan di seperti pada benua Australia,
indonesia dan karena berada pada lempeng
menambah sumber Australia.
devisa negara.  geologis dari Indonesia itu
sendiri juga sangat bermanfaat
bagi para penambang dan juga
pelaku industry mineral.
Bagaimana tidak, kondisi
lempeng dan juga geologis
Indonesia sangat mendukung
banyaknya sumber daya
mineral seperti batu-batuan,
dan juga jenis jenis sumber
daya alam seperti minyak dan
juga gas bumi. Dengan
demikian, Indonesia sangat
diuntungkan dengan adanya
sumber daya alam yang sangat
melimpah.
 Indonesia pun junga dilengkapi
dengan sumberdaya laut yang
sangat melimpah. Hal ini juga
dipengauhi oleh lokasi
geologis Indonesia yang mana
lautnya terdiri dari beberapa
dangkalan, dan memiliiki
banyak keanekaragaman laut,
mulai dari hasil dan
sumberdaya laut, seperti ikan
dan makanan laut, hingga
wisata di bawah laut, seperti
diving dan juga snorkeling.

2. Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh letak lintang, kondisi luas, bentuk wilayah daratan
dan lautan, serta ketinggian tempat. Jelaskan karakteristik iklim di Indonesia yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut!
Karakteristik iklim indonesia
Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan perubahan
pola angin sehingga terdapat 2 musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sehingga
menjadikan wilayah Indonesia menjadi lembab dan menjadi habitat yg cocok untuk
jamur (surga jamur).dan wilayah Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau, menyebabkan
Indonesia bersifat menengah dan memiliki variasi yang banyak. Di beberapa pulau besar
seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua terdapat gunung-gunung yang
tinggi sehingga mempengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya, sehingga
Indonesia mempunyai 3 iklim, yaitu:
 Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah
setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan.
Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan
Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan
Oktober hingga April yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin
muson timur bertiup sekitar bulan April hingga bulan Oktober yang sifatnya kering
yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.
 Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)
Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami
iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau
dan musim hujan. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang
mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.
 Iklim Laut.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah
laut mengakibatka penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan
yang tinggi.

3. Jumlah penduduk Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Jelaskan


empat upaya pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk tersebut!
 Keluarga Berencana (KB)
 Transmigrasi. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang
padat penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau
belum ada penduduknya sama sekali.
 Undang-Undang Perkawinan.
 Pemerintah membuat undang-undang tersebut untuk mengatur usia minimal seseorang
untuk menikah.
 Pembatasan Pemberian Tunjangan. Pemerintah membatasi tunjangan anak bagi
PNS/ABRI maksimal sampai anak kedua

4. Perhatikan Komposisi Penduduk berdasarkan jenis kelamin melalui Piramida penduduk


di bawah ini. Berdasarkan primida tersebut: jelaskan kebijakan-kebijakan yang dapat
dilaksanakan pemerintah mengenai kebijakan kelahiran, pendidikan, kesehatan dan
pekerjaan.
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dikatakan bahwa gambar di atas adalah
gambar komposisi penduduk bentuk piramida muda ((Ekspansif)). Piramida Penduduk muda
adalah piramida yang menggambarkan bahwa sebagian besar penduduknya berada pada usia
muda. Adapun kebijakan pemerintah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Kebijakan kelahiran.
Untuk mengurangi angka kelahiran yang akan mengakibatkan lonjakan penduduk
pemberintah membuat kebijakan Keluarga Berencana (KB), dimana setiap kepala
keluarga cukup memiliki 2 (dua) anak saja dan membatasi jumlah tanggungan bagi
para PNS, kepolisian, BUMN dan ABRI.
b. Kebijakan pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, dikarenaka jumlah penduduk usia sekolah tinggi, maka
pemerintah harus membangun sarana pendidikan ataupun menambah bangunan
sekolah agar penduduk usia sekolah dapat bersekolah.
c. Kebijakan kesehatan.
Dari segi kesehatan pemerintah harus merupaya meningkatkan produksi pangan
sesuai kebutuhan penduduk agar kebutuhan gizi penduduk terpenuhi dan
melaksanakan program perumahan murah sederhana.

d. Kebijakan pekerjaan.
 Untuk mengurangi jumlah pengangguran dan krimininalitas dikarena jumlah
penduduk pada usia muda meningkat, maka pemerintah harus memperluas
lapangan pekerjaan melalui industrialisasi.
 Merangsang para pengusaha dengan bantuan pinjaman tanpa bunga sehingga
banyak lapangan pekerjaan yang terbuka.
 Memberikan bantuan dana kepada para pengusaha muda yang memiliki ide usaha
yang terbaik.

A = 25 m
5. Perhatikan peta Kontur di bawah ini. Tentukan

a. Ketinggian titik B

b. Jarak A-B sebenarnya


B
c. Kemiringan Lereng A-B

Skala 1 : 100.000
Jarak titik A-B di peta 3 cm

Jawab:
a. Ketinggian titik B
kontur intervalnya (CI)

CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 100.000
=  50 meter
d1 = 3 cm
d2 = 3 cm
Kx = d1/d2 x CI + tc
= (3/3 x 50 meter ) + 25 meter
= (1 x 50 meter) + 25 meter
= 50 meter + 25 meter
= 75 meter

b. Jarak A – B sebenarnya = jarak sebenarnya. Js = Jp x skala = 3 x 100.000 = 300.000


cm = 3000 m

c. Kemiringan Lereng A-B


(Kontur tertinggi - kontur terendah) x 100%
Jarak sebenarnya

= (75 – 25) x 100 %


3000
= (50) x 100 %
3000
= 1,67%
Kemiringan lereng A ke B adalah 1,67 %

LATIHAN SOAL BAB IV

Nama Peserta : Muhammad Nazri Damanik


Bidang Sertifikasi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

B. Soal Uraian
Jawablah pertanyaan dengan jelas
1. Jelaskan titik berat analisis ekonomi mikro mengenai:
a. cara mewujudkan efisiensi (penghematan dalam penggunaan sumber daya atau
faktor produksi).
 Efisiensi Penggunaan Bahan Baku
Meskipun memiliki stok bahan baku melimpah, jangan pernah sekali
pun menggunakannya secara boros. Sebaliknya, Anda wajib menggunakan
bahan baku secara tepat dan tidak berlebihan. Apabila ada bahan baku yang
mungkin sudah lama tersimpan di gudang, namun tidak expired dan
kondisinya masih bagus serta layak pakai, jangan segan untuk
menggunakannya. Hal ini akan memberi dampak positif terhadap pos
pengeluaran Anda untuk membeli bahan baku daripada Anda membeli bahan
baku baru namun berkualitas tidak seberapa.
 Melakukan Perawatan Peralatan Produksi
Ketika memulai usaha, pastikan bahwa setiap alat yang Anda hendak
Anda gunakan memiliki kualitas baik. Jaga terus kualitas tersebut dengan
melakukan perawatan peralatan produksi secara rutin. Dengan begitu,
peralatan produksi Anda akan mampu bekerja dalam waktu yang lebih lama
tanpa Anda harus mengalami kerusakan yang berarti. Peralatan produksi
berusia panjang tentu akan sangat membantu Anda dalam menghemat biaya
produksi. Bayangkan apabila Anda tidak pernah merawat peralatan produksi.
Kemungkinan kerusakan lebih besar untuk terjadi sehingga Anda harus
berulang kali mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya.
 Menekan Biaya Overhead Production
Biaya overhead production mengacu pada seluruh biaya yang Anda
keluarkan untuk proses produksi. Umumnya, biaya ini muncul karena adanya
pemakaian peralatan dan keperluan produksi yang terlalu berlebihan, seperti
listrik, telepon, uang lembur, dan lain sebagainya. Parahnya, biaya overhead
production ini terkadang tidak terdeteksi oleh para pengusaha. Anda bisa
kembali mengamati catatan keuangan Anda untuk mendeteksi hal ini. Biaya
overhead production bisa dikurangi dengan menghemat pemakaian listrik atau
mengurangi kerja lembur.
 Menyesuaikan Upah Tenaga Kerja
lain yang bisa Anda terapkan untuk menghemat biaya produksi adalah
dengan menyesuaikan upah tenaga kerja. Meski begitu, Anda harus berhati-
hati melakukannya karena tenaga kerja merupakan aspek produksi yang cukup
sensitif. Penentuan upah menyangkut kepentingan hidup orang banyak. Ajak
para karyawan atau tenaga kerja Anda untuk melakukan diskusi. Sampaikan
dengan jujur tentang hal-hal yang membuat Anda harus menyesuaikan upah
mereka. Jadikan penyesuaian upah tenaga kerja sebagai opsi terakhir dalam
usaha untuk menghemat biaya produksi.

b. Cara mencapai kepuasan maksimum


 Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach.
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur
dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang
yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut
dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi
maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan
berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang
dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi
equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam
membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai
barang.
 Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach.
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur,
cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu
kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang
memberikan tingkat kepuasan sama. Artinya, Konsumen selalu berusaha
mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal
mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi
kebtuhan mereka, misalnya: bila barang A lebih dipilih daripada B karena A
lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya.

2. Jelaskan empat masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi dan


bagamana solusi pemecahannya?
Beberapa permasalahan ekonomi yang dihadapi pemerintah sebagai berikut:
 Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang
dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa
yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu.
Cara Mengatasinya:
a) Mengembangkan infrastruktur. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan
infrastruktur yang berkembang, seperti jalan, jembatan, lapangan terbang,
pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik dan
jaringan telepon.
b) Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah
menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangakan pembangunan
memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan.
Kekurangan invesatsi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi.
c) Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu
maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi
yang sangat berguna dalam pembangunan ekonomi. Individu yang
memperoleh pendidikan tinggi cenderung akan memperoleh pendapatan yang
lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula
pendapatan yang diperoleh
d) Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi, kebijakan pemerintah
yang konvensional yaitu kebijakan fiskal dan moneter tidak dapat
mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.

 Pengangguran
Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang
dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan
kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan
pengangguran.

Cara Mengatasinya :
a) Pengembangan sektor informal seperti home industry.
b) Pengembangan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor
agraris dan sektor informal lainya di wilayah tertentu.
c) Perluasan kesempatan kerja, misalnya melalui pembukaan industri padat karya
di wilayah yang banyak mengalami pengangguran.
d) Peningkatan investasi, baik yang bersifat pengembangan maupun investasi
untuk mendirikan usaha-usaha baru yang dapat menyerap tenaga kerja.
e) Pembukaan proyek-proyek umum. Hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah
seperti pembangunan jalan raya, jembatan, dan lain-lain.
f) Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang bersifat praktis sehingga
seseorang tidak harus menunggu kesempatan kerja yang tidak sebanding
dengan para pencari kerja, melainkan ia sendiri mengembangkan usaha sendiri
yang menjadikannya bisa memperoleh pekerjaan dan pendapatan sendiri.

 Inflasi
Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan.
Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan
jasa.

Cara Mengatasinya :
Untuk mengatasi inflasi, pada intinya pemerintah dapat melakukan tiga
hal, yaitu mengurangi jumlah uang yang beredar, memperbanyak jumlah barang
dan jasa serta menetapkan harga maksimum (agar harga tidak terus naik).

 Masalah Pangan
Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan
membuat harga pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan
semakin sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.
Cara Mengatasinya :
a) Menanam tanaman dengan cara Hidroponik dan Vertical sehingga tidak
memerlukan lahan yang luas.
b) Menekan semaksimal mungkin pembangunan di Indonesia, sehingga lahan
untuk pertanian tidak semakin menyempit.
c) Meningkatan ketahanan pangan baik dalam ketersediaan, stabilitas,
aksesabilitas, konsumsi sehingga dapat dilihat kemajuan pertumbuhan
ekonomi dan suatu individu dapat memiliki daya saing individu dan bangsa.
d) Kualitas para petani perlu juga perhatian untuk mengolah sumber daya alam
yang ada. Para petani tersebut perlu diberikan pengetahuan agar mampu
memajukan jumlah komoditi pertanian. Seperti contohnya diberikan pelatihan
bagi para petani agar mereka dapat memberi perlindungan lebih aman dan
efektif tanaman mereka dari serangan hama, penyakit, dan lainnya.
e) Seharusnya masyarakat suatu daerah dibiarkan mengkomsumsi bahan
makanan yang bisa dikonsumsi secara turun temurun

g) Jelaskan apa yang anda ketahui dengan permintaan uang dan jelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhinya?
 Permintaan uang adalah jumlah uang yang diperlukan masyarakat dalam suatu
waktu tertentu.

 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Uang


a. Dorongan Melakukan Transaksi (Transaction Motive)
Agar bisa melakukan transaksi untuk memenuhi berbagai kebutuhan
sehari-hari, masyarakat memerlukan uang. Semakin tinggi pendapatan, umumnya
akan semakin tinggi pula jumlah uang yang harus disiapkan untuk melakukan
transaksi. Dengan demikian, permintaan terhadap uang juga akan semakin tinggi.

b. Dorongan Berjaga-jaga (Precautionary Motive).


Untuk menghadapi berbagai kejadian yang tidak terduga, seperti sakit dan
kecelakaan, masyarakat perlu memegang uang untuk berjaga-jaga. Pada
umumnya semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi pula jumlah uang yang
diperlukan untuk berjaga-jaga. Dengan demikian, akan semakin tinggi pula
permintaan terhadap uang.

c. Dorongan Spekulasi (Speculation Motive).


Masyarakat yang berpendapatan tinggi biasanya mampu melakukan
transaksi yang bersifat spekulatif untuk mencari keuntungan, misalnya melakukan
jual-beli valuta asing dan saham. Hal ini mendorong tingginya permintaan
mereka terhadap uang. Sebaliknya, masyarakat yang berpendapatan rendah tidak
bisa melakukan transaksi spekulatif sehingga permintaan mereka terhadap uang
juga rendah.

d. Tingkat Harga
Apabila harga-harga barang dan jasa semakin tinggi, semakin tinggi pula
permintaan masyarakat terhadap uang, karena masyarakat membutuhkan uang
lebih banyak untuk membayar harga-harga yang semakin mahal Sebaliknya, jika
harga-harga barang dan jasa turun maka permintaan masyarakat terhadap uang
pun ikut menurun.
e. Tingkat Suku Bunga
Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin kecil permintaan terhadap
uang. Mengapa demikian? Karena, dengan semakin tingginya tingkat suku bunga,
masyarakat akan lebih suka menabung uangnya di bank daripada menggunakan
uang tersebut untuk keperluan lain.

f. Ekspektasi atau Perkiraan (Ramalan)


Apabila masyarakat meramalkan keadaan ekonomi menjadi lebih baik
maka permintaan terhadap uang akan meningkat, sebab masyarakat akan lebih
terdorong untuk melakukan transaksi lebih banyak atau melakukan spekulasi
lebih banyak.

g. Meningkatnya Produksi Barang dan Jasa


Agar bisa melakukan pembelian atas peningkatan produksi barang dan
jasa, masyarakat membutuhkan uang lebih banyak sehingga permintaan akan
uang pun meningkat.

h) Besar kecilnya perubahan penawaran dideterminasi oleh besar kecilnya perubahan


harga. Namun perlu diperhatikan faktor-faktor lain tidak berubah (ceteris paribus).
Jelaskan faktor-faktor ceteris paribus yang mempengaruhi besar-kecilnya penawaran
terhadap harga!
Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran
 Harga Barang Itu Sendiri. Jika harga suatu barang naik, maka produsen
cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.
 Harga Barang Lain Yang Terkait. Barang-barang substitusi dapat memengaruhi
penawaran suatu barang. Misalkan, dikarnakan kenaikan biaya produksi di luar
negeri, atau kenaikan tarif impor, baju yang di impor menjadi bertambah mahal
harganya. Konsumen baju impor sekarang lebih suka membeli baju buatan dalam
negeri sehingga permintaan terhadap baju produksi dalam negeri meningkat.
Kenaikan permintaan ini pada gilirannya akan mendorong para produsen dalam
negeri untuk meningkatkan hasil produksinya, sehingga penawaran baju
meningkat.
 Harga Faktor Produksi. Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah
yang lebih tinggi, harga bahan baku yang meningkat, atau keniakan tingkat bunga
modal, akan menyebabkan perusahaan memproduksi output-nya lebih sedikit
dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan harga faktor produksi ini juga akan
mengurangi laba perusahaan.
 Biaya Produksi. Biaya produksi adalah salah satu faktor dalam menentukan
besarnya tingkat produksi. Tingginya biaya produksi merupakan kendala bagi
perusahaan dalam memproduksi barang nya. Semakin tinggi harga faktor-faktor
produksi, maka akan mengakibatkan semakin tingginya biaya produksi sehingga
menjadi kendala untuk meningkatkan jumlah produksi.
 Kemajuan Teknologi. Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya
produksi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang di tawarkan,
adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam
menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin
modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk
menjual barang dengan jumlah yang banyak.
 Pajak. Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhdap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi
tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan
berkurang.
 Jumlah Pedagang/Penjual. Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin
banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
 Tujuan Perusahaan. Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba, bukan
memaksimumkan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha
untuk manfaatkan kapasitas produksinya secara maksimum, tetapi akan
menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
Misalnya, ada perusahan yang tidak mau menanggung risiko, mereka cenderung
melakukan kegiatan produksi yang lebih “aman” meskipun hal itu menyebabkan
tingkat keuntungannya menjadi lebih sedikit.
 Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah juga dapat memengaruhi
penawaran suatu barang. Contoh kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor
beras dan meningkatkan produksi dalam negeri guna tercapainya swasembada
beras, menyebabkan para petani menanam padi tertentu yang memberikan hasil
banyak setiap panennya. Kebijakan ini jelas menambah supply beras dan keperluan
impor beras dapat dikurangi.
 Faktor Alam. Misalnya, bagi para petani, iklim yang tidak menentu dapat
menyebabkan gagal panen sehingga jumlah barang yang ditawarkan (contohnya
beras) akan berkurang.
 Perkiraan harga di masa depan. Perkiraan harga di masa datang sangat
mempengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan
harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka
perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya
pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan
relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan
jasa, karna takut tidak laku.

LATIHAN SOAL BAB V

Nama Peserta : Muhammad Nazri Damanik


Bidang Sertifikasi : Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Asal : SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai

B. SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas
1. Perhatikan sebaran data berikut. Klasifikasikan jenis-jenis skala datanya.
(1) Jenis kelamin yang terdiri dari dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan.
Data nominal
(2) Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter. Data rasio
(3) Tingkat pendidikan yang disusun dalam urutan sebagai berikut: Taman
Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma, Sarjana. Data nominal
(4) Kecerdasaran intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100
sampai  110 memiliki jarak yang sama dengan 110 sampai  120. Namun
demikian tidak dapat dinyatakan orang yang memiliki IQ 150 tingkat
kecerdasannya 1,5 kali dari urang yang memiliki IQ 100. Data rasio
(5) Status pernikahan yang terdiri dari tiga kategori yaitu: Belum menikah,
Menikah, Janda/ Duda. Data nominal
(6) Peringkat (ranking) siswa dalam satu kelas yang menunjukkan urutan
prestasi belajar tertinggi sampai terendah. Data ordinal, Data interval
(7) Data hasil pengukuran berat suatu benda yang dinyatakan dalam gram.
Data rasio

2. Seorang guru ingin mengetahui efektifitas pelatihan kepemimpinan yang akan


dilakukannya. Dipilihlah 12 orang untuk dilatih. Sebelum pelatihan disebar angket
untuk mengetahui tingkat kepemimpinan dan diakhir pelatihan disebar lagi angket
untuk mengetahui tingkat kepemimpinan.
Berdasarkan pernyataan di atas maka tentukan.

B. Jenis penelitian yang akan diterapkan


Jenis Penelitian Kuantitatif Metode Korelasi Sederhana

C. Variable penelitian
Variabel Bebas : Pelatihan Kepemimpinan
Variabel Terikat : Tingkat Kepemimpinan

D. Jenis skala data yang digunakan:


Data Ordinal yang di ubah ke dalam bentuk data Data interval dengan
menggunakan skala Likert. Alasan: Karena data variabel tingkat
kepemimpimpinan ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat
objek yang diukur.

E. Jenis analisis statistik yang dipilih: Statistik parametrik yaitu deviasi mean
dan standar, korelasi Product Moment, regresi, analisis varian dan analisis
faktor.

3. Dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa langkah yang harus dilaksanakan


agar penelitian menjadi terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data, dan
melakukan uji statistika. Jelaskan masing-masing langkah tersebut.
1. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan
peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan  yang
dimunculkan pada instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Pada
tahap ini peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.
Contoh alternatif jawaban pada angket.
sangat setuju = skor 5
setuju = skor 4
ragu-ragu = skor 3
tidak setuju = skor 2
sangat tidak setuju = skor 1

2. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih
ringkas dan mudah dilihat. Apabila analisis data membandingkan dua
kelompok, maka data ditempatkan dalam kolom yang berbeda. Dengan
menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat menentukan
arah selanjutnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan
analisis data yang hendak dicapai.

3. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna
memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh
peneliti atau seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan.
Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau
pengembang adalah mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan
prinsip-prinsip deskriptif. Yang termasuk analisis deskriptif antara lain mean,
median, modus, quartil, desil, persentil, standar deviasi, dan varian.

4. Melakukan uji statistika


Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang
diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan
yang berlaku, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.
Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut hendaknya mampu mengukur
dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin peneliti capai.

Anda mungkin juga menyukai