Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH ASAL USUL PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA

INDONESIA

Disusun oleh :

KELOMPOK 1
Najwa Naulia
Putri Zalzabila Yusri
Sucy Rahmawati

KELAS X MIPA 5
SMAN 1 PINRANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
PEMBAHASAN
Pada masa pleistosen yang berlangsung sekitar 600 ribu tahun lalu sebagian besar daratan
dunia tertutup oleh lapisan es. Pada masa ini, perubahan iklim dan penurunan air laut 100 –
500 dari titik semula sehingga laut menjadi dangkal dan berubah menjadi daratan. Peristiwa
tersebut membuat bagian barat kepulauan Indonesia bergabung dengan daratan Asia,
sedangkan bagian timur bergabung dengan daratan Australia. Daratan yang
menghubungkan kepulauan Indonesia bagian barat dengan Asia disebut paparan Sunda,
sedangkan daratan yang menghubungkan kepulauan Indonesia bagian Timur dengan
Australia disebut paparan Sahul. Antara paparan Sunda dan paparan Sahul dipisahkan oleh
zona Wallace yang kini menjadi wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Konfisi
geografis tersebut berpengaruh terhadap persebaran manusia yang menjadi nenek moyang
bangsa Indonesia. Berikut Asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia
1. Pendapat Para Ahli Mengenai Asal-Usul Manusia Indonesia
Kepulauan Nusantara bersatu dengan daratan Asia pada masa Pleistosen. Laut dangkal
yang ada di antara pulau-pulau di Nusantara bagian barat surut. Akibatnya terbentuklah
paparan Sunda yang menyatukan Indonesia dengan daratan Asia. Begitu juga bagian timur
terjadi hal yang sama yang terjadinya Paparan Sahul yang mengubungkan Indonesia bagian
timur dengan Australia. Adanya kedua paparan tersebut menyebabkan terjadinya
perpindahan manusia dan hewan dari Asia serta Australia ke Indonesia dan sebaliknya.
Mengenai asal-usul manusia di Indonesia banyak ahli mengemukakan pendapatnya, antara
lain sebagai berikut
a. Robert Barron ven Heine Geldern berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal
dari daerah Asia. Pendapatnya dibuktikan oleh kesamaan artefak purba yang di
temukan di Indonesia dengan artefak purba di Asia
b. Hogen berpendapat bahwa bangsa yang mendiami pesisir Melayu berasal dari
Sumatra. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut Proto Melayu
dan Deutro Melayu. Bangsa Proto Melayu menyebar di wilayah Indonesia sekitar
3000-1500 SM. Sedangkan Deutro Melayu menyebar di wilayah Indonesia sekitar
1500-500 SM>
c. Moh. Ali berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan.
Pendapatnya di perkuat dengan adanya kesamaan ras penduduk atara peduduk
Indonesia dan Asia. Selain itu, banyak artefak yang mempunyai kesamaan, baik
kebudayaan zaman batu maupun zaman logam. Pendapat Moh. Ali diprngaruhi
pendapat Moens
d. Prof. Dr. N.J Krom berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari daerah Cina tengah. Menyebar ke wilayah Indonesia sekitar 2000-1500 SM.
e. J.L.A. Brandes berpendapat bahwa bangsa yang mendiami kepulauan Indonesia
memiliki banyak persamaan dengan bangsa yag datang dri daerah sebelah utara
pulau Formosa, sebelah barat pulau Madagaskar, sebelah selatan yaitu Jawa dan
Bali, serta sebelah timur sampai ke tepi pantai barat Amerika. Brandes melakukan
penelitian berdasarkan perbandingan bahasa.

I
f. Mejumdar berpendapat bahwa bangsa yang berbahasa Austrionesia berasal dari
India, kemudian menyebar ke Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik.
Pendapat ini didukung oleh penelitiannya berdasarkan bahasa Austria yang
merupakan bahasa muda di India Timur.
g. Prof. Dr. Muh. Yamin berpendapat bahwa asal bangsa Indonesia dari daerah
Indonesia sendiri. Bahkan, dimungkinkan bangsa-bangsa lai yang ada di Asia
berasal dari Indonesia. Terbukti dengan adanya fosil dan artefak tertua yang lebih
lengkap ditemukan di Indonesia. Pendapat ini didukung oleh suatu pernyataan
tentang Blood und breden unchro yang berarti “darah dan tanah bangsa Indonesia
berasal dari Indonesia sendiri’
h. Dr. J.H.C Kern berpendapat bahwa Idnoesia berasal ari Asia. Teorinya
berdasarkan perbandingan bahasa karena bahasa yang digunakan bangsa Indonesia
adalah Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia yang berasal dari satu akar yang sama
yakni Austronesia. Menurut Kern berdasarkan penelitian penggunaan bahasa yang
dipakai di berbagai kepulauan, bangsa Indonesia berasal dari satu daerah dand
megunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Champa dan agak ke utara yaitu
Tonkin. Namun, sebelum sampai di Nusantara daerah di Indonesia lebih dulu di
tempati oleh bangsa berkulit hitam dan keriting. Bangsa tersebut msih mendiami
Indonesia bagian timur dan daerah di Benua Australia.
B. Kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
1). Proses kedatangan nenek moyang
Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pertama kali ke Nusantara adalah bangsa
proto melayu yang membawa kebudayaan neolitikum menggunakan perahu bercadik satu.
Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur barat dan timur. Migrasi jalur barat di
lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju Jawa dan Nusa
Tenggara dengan membawa kebudayaan kapak persegi. Penyebaran jalur timur di mulai
dari Teluk Tonkin menyusuri pantai Asia Timur menuju Taiwan , Filipina, Sulawesi,
Maluku, hingga ke Papua, sampai Australia dengan membawa kebudayaan kapak lonjong.
Kebudayaan kapak lonjong yang di sebut Neolitikum Papua ini banyak di temukan di
Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua. Gelombang ke dua kedatangan nenek moyang
bangsa Indonesia terjadi sekitar 500 SM yang di bawa oleh rumpun bangsa Deutro melayu
menggunakan perahu bercadik dua. kebudayaan Deutro melayu relatif lebih maju dari di
bandingkan dengan kebudayaan bangsa Proto melayu karena sudah mengenal benda-benda
dari perunggu seperti kapak corong , nekara, dan perhiasan perunggu. Bangsa Deutro
melayu akhirnya dapat mendesak bangsa Proto melayu yang lebih dulu menetap di
Indonesia. Bangsa Deutro melayu memilih tinggal di pesisir, muara, dan sungai karena
letaknya strategis, subur, memiliki persediaan bahan makanan yang melimpah, dan mudah
dilalui. Selanjutnya ras Deutro melayu menjadi nenek moyang sebagian besar bangsa
Indonesia saat ini. Menurut Von heine geldren, nenek moyang bangsa Indonesia merupakan
campuran antara bangsa pendatang dari Yunan di Tiongkok selatan dengan penduduk asli
Indonesia.

II
Menurut pakar sejarah, setelah kepunahan manusia jenis Meganthropus, Pithecantropus,
dan Homo, Kepulauan Indonesia dihuni oleh manusia dan ras Austromelanosoid. Belum
dapat dipastikan apakah mereka penduduk asli atau pendatang. Berdasarkan keserupaan
artefak mesolithikum yang digunakan dengan artefak di Bacson-Hoabinh, dapat
diperkirakan bahwa mereka berasal dan Teluk Tonldn. (Bacson Hoabinh terletak di Teluk
Tonkin).
1). Kedatangan Proto-Melayu
Sekitar 2000 SM, penduduk dan ras Melayu Austronesia dan Teluk Tonkin bermigrasi ke
Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Proto melayu atau Melayu Tua. Kedatangan
mereka itu mendesak penduduk dan ras Austromelaneoid ke pedalaman, bahkan ke
Indonesia bagian timur. Penduduk ras itu menjadi nenek moyang menduduk Papua
sekarang.
Memasuki Kepulauan Indonesia, Proto-Melayu menempuh dua jalur, sesuai dengan
jeniskebudayaan yang dibawa.
a. Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua. Masyarakat Proto Melayu
yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak
lonjong. Itulah sebabnya, di bagian timur Indonesia banyak ditem ukan artefak
Neohithikum berupa kapak lonjong. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh jalur
ini antara lain masyarakat Toraja
b. Jalur kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Masyarakat Proto-Melayu yang menempuh jalur ini membawa kebudayaan
Neolithikum berupa beliung persegi. Itulah sebabnya, di bagian barat Indonesia
banyak ditemukan artefak
c. Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunan Proto-Melayu yang menempuh
jalur ini antara lain masyarakat Nias, Batak, Dayak, dan Sasak.
2). Kedatangan Deutero-Melayu
Sekitar 500 SM, datang lagi gelombang migrasi penduduk dan ras Melayu Austronesia
dan teluk Tonkin ke Kepulauan Indonesia. Mereka biasa disebut Deutero-Melayu atau
Melayu Muda. Kedatangan mereka mendesak penduduk keturunan Proto-Melayu yang
telah lebih dahulu menetap.
Memasuki Kepulauan Indonesia, masyarakat Deutro Melayu menyebar sepanjang
pesisir. Ada juga di antara mereka yang masuk pedalaman. Keturunan Deutro Melayu
antara lain masyarakat Minang, Jawa, dan Bugis.
Masyarakat Deutro Melayu membawa kebudayaan perunggu, yang di kenal dengan
sebutan kebudayaan Dong Son. Dong Son adalah tempat di Teluk Tonkin tempat asal
kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Artefak perunggu yang ditemukan di
Indonesia serupa dengan artefak perunggu dan Dong Son
Bangsa Indonesia termasuk ras Mongoloid terutama Malayan Mongoloid. Ras
Mongoloid mempunyai 3 subras yaitu:
1. Asiatik Mongoloid (Cina,Jepang,Korea)
2. Malayan Mongoloid (Melayu)
3. American Mongoloid

Anda mungkin juga menyukai