Anda di halaman 1dari 2

NAMA : WINDA NOVIKA SARI

NIM : 20052080

PRODI : PPKN

MATA KULIAH : STUDI MASYARAKAT INDONESIA

TUGAS : REFLEKSI ASAL USUL MASYARAKAT INDONESIA

Asal Usul Masyarakat Indonesia

banyak ahli yang memberikan teori dan pendapat mengenai keadaan kehidupan awal masyarakat
Indonesia. Beberapa pendapat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prof Dr. H. Kern Menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Teorinya ini
berdasarkan perbandingan bahasa. Bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia,
Polinesia, Melanesia, dan Micronesia berasal dari satu akar yang sama, yaitu bahasa
Austronesia.
2. Van Heine Golderen Menurutnya bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Hal ini
dibuktikan oleh kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan di Indonesia dengan di
daratan Asia.

Cara untuk mengetahui asal-muasal nenek moyang bangsa Indonesia, biasanya dilakukan
dengan analisis persebaran bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam. Rumpun Bahasa
Melayu Austronesia Rumpun bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa
Melayu Austronesia. Rumpun ini meliputi Madagaskar (Afrika) sampai Melanesia dan Polinesia
(Samudra Pasifik), lalu Taiwan hingga sampai ke Indonesia. Para ahli berpendapat bahasa
Melayu Austronesia berasal dari Taiwan. Taiwan menggunakan bahasa tersebut sekitar 5000 SM
yang disebut bahasa Proto Austronesia (Austronesia Kuno) Masyarakat Tani di Yunan Peralihan
kebudayaan dari berburu dan mengumpulkan makanan ke kebudayaan bercocok tanam tidak
mungkin dilakukan oleh penduduk asli Indonesia. Para ahli memperkirakan kebudayaan tersebut
diperkenalkan oleh masyarakat pendatang. Pendatang ini diperkirakan dari daerah Yunan, hal ini
disimpulkan berdasarkan pada kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan di Yunan dan
Indonesia. Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Setelah manusia jenis Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo punah, Kepulauan
Nusantara dihuni oleh manusia dari ras Austromelanesoid. Diperkirakan manusia ras ini berasal
dari Teluk Tonkin. Kedatangan Proto Melayu Sekitar 2000 SM, penduduk ras Melayu
Austronesia dari Teluk Tonkin bermigrasi ke Kepulauan Nusantara, mereka disebut Proto
Melayu(Melayu Tua). Memasuki Kepulauan Nusantara, bangsa ini menempuh dua jalur
penyebaran sesuai dengan jenis kebudayaan yang dibawa yaitu:

Jalur pertama menyebar ke Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan membawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak lonjong. Keturunannya antara lain: masyarakat Toraja. Jalur kedua
menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan membawa
kebudayaan Neolithikum berupa beliung persegi. Keturunannya antara lain: masyarakat Batak,
Nias, Dayak, dan Sasak.Gelombang migrasi ras Melayu Austronesia dari Teluk Tonkin ke
Kepulauan Nusantara kembali terjadi sekitar 500 SM. Para ahli menyebutnya Deutro Melayu
(Melayu Muda). Masyarakat ini membawa kebudayaan perunggu, yang di kenal dengan sebutan
kebudayaan Dongson. Dongson adalah nama tempat di Teluk Tonkin tempat asal kebudayaan
perunggu di Asia Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai