Anda di halaman 1dari 8

BAB II

Hasil Penelitian

2.1 teori asal usul nenek moyang bangsa indonesia


1. Kajian mengenai asa asal usul nenek moyang bangsa indonesia
Menelusuri asal usul suatu bangsa tidak sekedar membutuhkan bidang ilmu
antropologi tetapi sudah masuk kedalam tanah ilmu genetika. Pada awalnya penelusuran
hanya didasarkan pada bukti – bukti arkeologi dan pola penuturan bahasa. Dalam
perkembangan nya muncul pendekatan – pendekatan lain yang mencoba mengkaji asal
usul bangsa indonesia pendekatan yang di gunakan menghasilkan berbagai pendapatan
berikut :

A. Bangsa indonesia berasal dari yunan


Menurut robert barron von helne geldern nenek moyang bangsa indonesia berasal dari
yunan. Dan ia menyimpulkan bahwa pada masa lampau telah terjadi perpindahan (migrasi)
bangsa – bangsa secara bergelombang dari asia bagian utara menuju asia bagian
selatan.mereka mendiami pulau – pulau yang terbentang dari madagaskar di afrika sampai
pulau paskah di cile,Taiwan,dan selandia baru. Selanjutnya kawasan dikenal sebagai wilayah
berkebudayaan Austronesia.
Apa dampak munculnya teori yang di kemukakan von heine geldern tentang
kebudayaan Austronesia ? dalam perkembangannya, teori ini menginspirasi pemikiran
tentang rumpun kebudayaan yunan yang masuk asia bagian selatan hingga Australia teori
tersebut kemudian menjadi dasar pemikiran bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari yunan sehingga disebut out of yunan.teori ini di dukung oleh moh.Ali, J.H.C.kern,
J.R.foster, J.R.logen, slamet muljana, dan asmah haji omar
Teori out of yunan didasarkan bukti – bukti berikut :
 Penemuan kapak lonjong di wilayah Indonesia yang memiliki kemiripan dengan kapak
lonjong yang terdapat di asia tengah. Penemuan ini menunjukan adanya migrasi
penduduk dari asia tengah menuju kepulauan Indonesia.
 Bahasa melayu yang berkrmbang di Indonesia serumpun dengan bahasa
kamboja.penduduk kamboja diduga berasal dari yunan mereka sampai di kamboja setelah
menyusuri sungai Mekong.kemiripan bahasa melayundengan bahasa kamboja
menandakanketerkaitan antara penduduk di Indonesia dan penduduk di yunan
Menurut teori out of yunan, bangsa yunan terdesak oleh bangsa – bangsa yang lebih
kuat sehingga menyebar kewilayah selatan hingga ke kepulauan Indonesia.kedatangan
mereka terjadi secara bergelombang pada tahun 3000 – 1500 SM dan 1500 -500 SM
Pendapat geldern ini diperkuat oleh willem smith yang membagi bangsa – bangsa asia
di asia atas dasar bahasa yang digunakan,yaitu bangsa yang berbahasa togon, german dan
Australia. Bahasa australia di bagi menjadi dua yaitu : bahasa Australia dan bahasa asia .
bangsa – bangsa yang berbahaswa Australia mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan
polinesia.
Moh.Ali sajarawan dari Indonesia menambahkan bahwa nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari yunan cina selatan. Kedatangan mereka terjadi pada tahun 3000 – 1500
SM dengan menggunakan perahu bercadik satu adapun migrasi gelombang dua terjadi pada
tahun 1500 – 500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua.

B. Bangsa Indonesia berasal dari taiwan


Pendapat mengenai bangsa Indonesia berasal dari Formosa (Taiwan ) didasarkan pada
dua pendekatan yaitu : pendekatan linguistic dan genetic. Kedua pendekatan tersebut
kemudian menghasilkan teori of Taiwan. Berikut adalah pembahasan mengenai teori out
of Taiwan :
 Pendekatan linguistic
Menurut pendekatan linguistic asal usul suatu bahasa dapat di telusuri melalui pola
penyebaran bahanya. Pendekatan ilmu linguistic mendukung fakta penyebaran bangsa –
bangsa rumpun Austronesia. Salah satu pakar linguistic yang sangat mendukung teori ini
adalah Robert blust. Sejak periode 1970 –an blust mencoba merekonstruksi selisih dan
pengelompokan bahasa – bahasa dari rumpun Austronesia termasuk didalamnya penduduk
Formosa.pada tahun 3500 – 2500 SM penduduk Formosa bemigrasi kewilayah selatan
menuju Indonesia proses tersebut menyebabkan munculnya bahasa – bahasa baru seperti
bahasa proto melayu polinesia barat di jawa dan sumatera, proto melayu polinesia tengah di
Maluku, dan proto melayu polinesia timur di papua akan tetapi, saat ini bahasa – bahasa
tersebut sudah jarang digunakan.
Pendapat ini di dukung oleh harry Truman simanjuntak, arkeologi dari universitas
Indonesia. ia berpendapat bahwa bahasa yang di pakaisuku – suku di Indonesia memiliki
rumpun yang sama yaitu rumpun austranesia. Kesamaan terssebut terjadi karena sekitar 6000
tahun lalu, penduduk formasa melakukan migrasi ke beberapa wilayah di belahan dunia
seperti filiphina madagaskar, kepulauan pasifik dan wilayah Indonesia.
 Pendekatan genetic
Teori out of Taiwan semakin kuat dengan adanya penelitian genetic yang dilakukan oleh
para ahli biologi molekuler, salah satunya adalah songkat. Bersama eukman center,songkat
marzuki melakukan test deoxyribonodeicacid (DNA) terhadap fosil homo erectus dan
phitecantrhopus erectus. Dari test tersebut disimpulkan bahwa kedua fosil tersebut tidak
memiliki hubungan dengan manusia zaman sekarang.songkat kemudian melakukan
perbandingan test DNA antara orang Taiwan dan toraja hasil tersebut menunjukan adanya
kemiripan antara keduannya, songket kemudian membandingkan DNA antara kerangka
kuburan di Taiwan yang berusia 3000 – 5000 tahun dan DNA orang jawa. Hasilnya juga
menunjukan kemiripan antara keduannya
Dari kedua test tersebut songkat marzuki menyimpulkan bahwa manusia yang menetap di
Indonesia saat ini adalah bukan manusia asli Indonesia.manusia yang tinggal di Indonesia
saat ini merupakan keturunan dari manusia yang berasal dari tempat lain selanjutnya, songkat
menambahkan bahwa asia tenggara pusat persebaran manusia modern setelah afrika. Temuan
ini tentunya cukup mengejutkan karena di anggap memutus dugaan gelombang migrasi yang
berasal dari cina, termasuk diantaranya pendekatan out of yunan. Dengan menggunakan
pendekatan linguistic dan genetika, asal usul manusia di Indonesia bukan berasal dari yunan,
melainkan berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami kepulauan formoza (Taiwan)
sangkot marzuki menyarankan agar pandangan tentang asal usul bangsa di Indonesia berasal
dari yunan di ubah
C. Bangsa Indonesia berasal dari nusantara
Selain teori out of yunan dan teori out of Taiwan. Beberapa ahli mecetuskan pendapat
baru tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan penelitian bahasa dan
budaya beberapa ahli menyimpulkan bahwa nenek moyang berasal dari nusantara. Akan
tetapi teori nusantara kurang popular dan kurang di terima oleh masyarakat.
Teori nusantara mendapat dukungan dari para ahli, baik dari dalam maupun luar
negeri. Beberapa para ahli yang mendukung teori nusantara. Sebagai berikut :
 John crawfurd merupakan ahli bahasa yang berasal dari scotlandia.
Ia datang di wilayah Indonesia saat inggris mengambil alih kekuasaan hindia belanda dari
kekuasaan kolonia belanda ia kemudian melakukan penelitian bahasa di beberapa wilayah
nusantara. Hasil perbandingan antara bahasan bahasan yang terdapat di Sumatra,jawa,
kalimnatan, serta kawasan polinesia menunjukan bahwa bahasan yang terdapat berasal dari
bahasa jawa dan melayung . Bahasa- bahasa tersebut merupakan induk dari bahasa yang
berkembang. Di Indonesia kesimpulan tesebut membuktikan bahwa pada abad XIXm suku
jawa dan melayu telah memiliki peradabanyang tinggi. Bahkan crawfurd menyimpulkan
bahwa bahasa tertua yang menjadi induk dari bahasa-bahasa yang lain.
 Sutan takdir alisjahban
Menurut pendapatnnya,bangsa – bangsa kulit coklat yang hidup di asia tenggara seperti
Thailand, Malaysia, singapura, Indonesia, brunei, dan filiphina merupakan bangsa melayu
yang berasal dari satu rumpun bahasa.diantara bangsa – bangsa itu tidak hanya kulitnya yang
sama, tetapi juga bentuk disik dan anggota badannya
 Gorys keraf
Gorys keraf merupakan ahli bahasa Indonekan daerah lain.sia. Dalam penelitian asal usul
bangsa dan bahasa melayu ,iya menggabungkan 2teori yaitu : leksikostatistik dan teori
migrasi. Melalui kedua teori tersebut gorys keraf menyangga teori out of yunan, kesimpulan
yang diambil dari hasil penelitiannya adalah tanah air dan nenek moyang bangsa Austronesia
berasal dari Indonesia. Kesimpulan tersebut berdasarkan pada wilayah nusantara dan filiphina
dahulunya merupakan satu kesatuan geografis
 Moh.yamin
Moh.yamin merupakan seorang nasional Indonesia sejati moh. Yamin tidak setuju atas teori
of yunan out of Taiwan menurut pendapatnya bangsa Indonesia berasal dari wilayah
kepilauan nusantara sendiri, bahkan ia meyakini bahwa ada sebagian bangsa / suku di luar
negri yang berasal dari Indonesia. Pendapatnya didasarkan pada penemuan fosil dan aartefak
di Indonesia yang jumlahnya lebih banyak dan lengkapjika disbanding.fosil yang dimaksud
adalah megantrhopus palleo javanicus, pithecanthropus soloensis, dan homo wajakensis yang
tidak di temukan di daerah asia lain termasuk indo – cina (asia tenggara) pendapat moh
yamin yang cukup dikenal adalah blood und breden unchro yang artinya darah dan tanah
bangsa Indonesia sendiri.

Berbagai tepri dan pendapat telah di utarakanpara ahli mengenai asal usul nenek
moyang bangsa Indonesia . meskipun demikian para ahli tetap saling menganggap teori yang
mereka kemukakan sebagai teori yang paling benar.perbedaan teori tersebut merupakan
kekayaan bagi khazanah ilmu pengetahuan Indonesia.melalui teori – teori tersebut di
harapkan misteri tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dapat di pecahkan

2.2 gelombang migrasi nenek moyang


 Proses dan jalur kedatangan manusia di kawasan Indonesia
Ahli antropologi memperkirakan kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia terjadi
sekitar 5000 tahun lalu para ahli antropologi memperkirakan saat itu bangsa mongoloid telah
bermigrasi dari wilayah asia menuju wilayah Indonesia. Dalam migrasi tersebut orang –
orang mongoloid membawa kebudayaan Austronesia seperti bahasa dan teknologi.
Para ahli geografi menjelaskan bahwa semula wilayah Indonesia bagian barat bersatu
dengan daratan asia, sedangkan wilayah Indonesia bagian timur bersatu dengan daratan
Australia. Pemisahan wilayah Indonesia barat dan asia serta wilayah Indonesia bagian timur
dan Australia disebabkan naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kedua kutub
bumi. Hal ini di buktikan dengan adanya persamaan karakteristik antara wilayah Indonesia
bagian barat dan wilayah asia. Begitu pula antara wilayah Indonesia bagian timur dan
Australia

A. Pendapat para ahli mengenai proses kedatangan manusia di kawasan Indonesia


Terdapat beberapa ahli yang berpendapat tentang proses migrasi nenek moyang
bangsa Indonesia yaitu koent jayaningrat, saeasin bersaudara,dan sangkot marzuki.
Penjelasan para ahli tentang proses kedatangan manusia di kawasan Indonesia sebagai berikut
:
 Menurut koent jayaningrat
Sebagai ahli antropologi, koent jayaningrat melakukan analisis terhadap gelombang
migrasin menuju Indonesia dengan versi yang berbeda koennt jayaningrat membagi jalur
migrasi menjadi dua yaitu jalur asia (utara) dan jalur Australia (selatan) orang
paleomongoloid bermigrasi ke Indonesia melalui jalur utara sedangkan migrasi orang
austromelanosoid melalui jalur selatan proses migrasi ini di perkirakan terjadi tahun 10000 –
1000 SM koent jayaningrat kemudian menyimpulkan bahwa prposes migrasi terjadi sebelum
kedatangan orang – orang proto melayu di Indonesia
Menurut koent jayaningrat proses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia
menyebabkan masyarakat Indonesia mengenal kebudayaan dan teknologi baru yang berasal
dari asia

 Menurut paul Sarasin dan fritz Sarasin


Paul Sarasin dan fritz Sarasin merupakan naturali dan etno;ogi dari swiz mereka
melakukuan penelitian etnologi di Sulawesi pada tahun 1902-1903 kedua tokoh tersebut
menyatakn bahwa populasi asli Indonesia adalah suatu ras ber kulit gelap bertubuh kecil.
Keturunan asli ras ini di sebut vedda yang termasuk rasnegrito, mereka berpendapat bahwa
imigran pertama di wilayah Indonesia adalah orang vedda yang dapat di temukan pada tahun
300-200 sm. Mereka berasal dari provinsi yunan (cina) sekarang, kedatangan mereka
menyusuri semenanjung indo-cina dan Thailand. Bangsa proto melayu kemudian
menurunkan beberapa suku seperti gayo dan alas di aceh serta tarojo di Sulawesi.
 Menurut sangkot marzuki
Sangkot marzuki bersama 95 ilmuan melakukan penelitian terhadap 73 etnik di
kawasan asia termasuk Indonesia . dari hasil penelitian tersebut sangkot marzuki membantah
teori sebelumnya yang menyebut bahwa terdapat jalur ,majemuk migrasi nenek moyang
bahasa asia, yakni melalui jalur utara dan jalur selatan. Setelah mendiami wilayah asia
tenggara sekitar beribu tahun yang lalu barulah mereka menyebar ke wilayah utara asia. Hal
ini di lihat dari ke aneka ragaman genetik yang semakin ke selatan terus semakin tinggi.
Sedangkan etnik – etnik di kawasan asia utara lebih homogen. Akan tetapi, hasil penelitian
tersebut belum final, menurutnya perlu dilakukan research lebih mendalam lagi bersama ahli
ilmu lain seperti arkeologi, sejarah, antropologi,dan linguistic untuk mengungkap proses
migrasi nenek moyang bangsa Indonesia

B. Jalur kedatangan manusia di kawasan Indonesia


Para ahli memperdekatkan teori out of yunan dan teori out of Taiwan . teori out of
yunan menerangkan kedatangan bangsa Austronesia bermula dari utara menuju semenanjung
malaka yang selanjutnya menyebar ke wilayah timur Indonesia. Jalur ini kemudian di kenal
dengan jalur utara. Teori out of yunan di bantah oleh ahli linguistic dan di perkuat oleh
pembuktian genetika yang mencetuskan teori out of Taiwan.
Berdasarkan teori out of Taiwan, orang – orang dari Formosa ( Taiwan ) tiba lebih
dahulu di filiphina bagian utara sekitar tahun 4500 – 3000 SM. Para ahli menduga bahwa
migrasi orang Formosa dilakukan untuk memisahkan diri mencari wilayah baru di selatan.
Akibat migrasi ini terbentuk budaya baru diantaranya : pembentukan cabang bahasa yang di
sebut proto melayu – polinesia. Teori migrasi awal bangsa Austronesia dari Formosa
disampaikan oleh daud A.tanudirjo berdasarkan pandangan pakar linguistic Robert blust yang
menerangkan pola penyebaran bangsa –bangsa Austronesia.
2. Proses terbentuknya kepulauan Indonesia

Dikutip dari buku 'Sejarah Nasional Indonesia' karya Edi Hermadi, berdasarkan teori
terbentuknya kepulauan Indonesia dari para ahli, Nusantara berada di atas tungku api yang
bersumber dari magma dalam perut bumi.

Adapun, inti perut bumi berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan
suhunya semakin tinggi. Namun, ketika ada celah lubang, cairan tersebut keluar berbentuk
lava cair. Ketika mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin.

Akhirnya, pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak.
Keberadaan kerak benua (daratan) dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat
tekanan magma dari perut bumi.

Selanjutnya, sebagian wilayah kepulauan Indonesia diketahui merupakan titik temu antara
tiga lempeng, Lempeng Indo, Australia, dan Eurasia. Lokasi ini sering mendapatkan dampak
dari pergerakan lempeng-lempeng tersebut, baik subduksi, obduksi, dan kolisi.

Akibat pergerakan lempeng tersebut terjadi pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng-
lempeng. Pada dasarnya, pergeseran lempeng-lempeng masih terus berlangsung.

Para ahli pun berpendapat bahwa wilayah kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan
wilayah yang sangat aktif dan labil sehingga rawan gempa sepanjang waktu.

Adapun, sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia terjadi di masa Mesozoikum atau 65 juta
tahun yang lalu. Saat itu kondisi geografis masih merupakan samudera yang luas. Namun
terjadi kegiatan tektonis yang aktif sehingga lempengan-lempengan Indo-Australia , Eurasia
dan Pasifik bergerak.

Akibat adanya pergerakan tersebut, benua Eurasia menjadi terpecah-pecah menjadi pulau
yang terpisah satu sama lainnya. Sebagian bergerak ke Selatan menjadi Pulau Sumatera,
Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat dan Pulau Banda.

Hal yang sama juga terjadi pada benua Australia di mana bagian Utaranya bergerak
membentuk Pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara.

Kalimantan dan Jawa dipisahkan laut dangkal yang terjadi akibat proses kenaikan permukaan
laut atau transgresi. Saat itu juga, Pulau Sulawesi sudah mulai terbentuk, sementara Papua
sudah mulai bergeser ke Utara.

Faktor terbentuknya kepulauan Indonesia adalah kegiatan tektonis dari dalam bumi. Hingga
saat ini, kepulauan Indonesia masih terus bergerak secara dinamis hal ini juga terlihat dari
seringnya gempa vulkanis dan tektonis yang sering terjadi. (ran)
BAB III
Kesimpulan dan saran
3.1 kesimpulan
Kesimpulan dari laporan diatas adalah dari uraian pada subbab ini saya menyadari
bahwa proses interaksi antara bangsa ternyata sudah berlangsung ribuan tahun lalu seiring
berlangsungnya proses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia. Manusia dari berbagai
daerah melakukan migrasi meskipun hanya menggunakan peralatan sederhana. Hal ini
memberikan kesadaran pula kepada kita mengenai pentingnya interaksi antar bangsa
3.2 saran

Saya menyadari dalam membuat makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saya membuka kritik dan saran tentang makalah ini yang bersifat membangun

Anda mungkin juga menyukai