Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK PPKN

Kelompok 1 :
1. Muhamad Arthuur Erland
2. Muhamad Rakawardhana

Soal ;
1. Jelaskan asal usul Bangsa Indonesia !

Jawab ;

Konon, sejarah mencatat bahwa nenek moyang Indonesia adalah bangsa pendatang dari
wilayah Asia yang bermigrasi. Meski berbeda suku, bahasa, ras, dan warna kulit namun asal
usul bangsa Indonesia masih serumpun.

Ada tiga teori yang menjelaskan tentang asal usul bangsa Indonesia. Teori-teori ini
menjelaskan, kira-kira dari bangsa manakah asal usul bangsa Indonesia dimulai.

1. Teori Kebudayaan Austronesia

Persebaran migrasi Bangsa Yunnan berdasar teori Austronesia. Foto: Kaskus

Kita mungkin pernah belajar bahwa asal usul bangsa Indonesia adalah dari Bangsa Yunnan.
Saat ini Yunnan merupakan sebuah provinsi di Tiongkok dengan penduduk suku-suku kecil
Tionghoa. Letak Yunnan juga berbatasan dengan Vietnam, Laos, dan Myanmar.

Teori Kebudayaan Austronesia yang menyatakan bahwa nenek moyang Indonesia adalah
bangsa Yunnan dikemukakan oleh ahli prasejarah, arkeolog, dan etnolog dari Wina, Austria,
Robert Barron von Heine Geldern.
Robert Barron von Heine Geldern menyimpulkan hal ini setelah mengkaji kemiripan
kebudayaan megalitik masyarakat di wilayah Yunnan dengan kebudayaan megalitik di
wilayah Asia Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik atau dikenal dengan
kebudayaan Austronesia.

Berdasarkan kemiripan inilah Robert menyimpulkan bahwa pada masa lampu ada satu
bangsa yang bermigrasi dari Asia bagian utara menuju Asia bagian selatan. Mereka kemudian
menyebar dan mendiami pulau-pulau di Taiwan, Selandia Baru, hingga Madagaskar.

Migrasi ini kemungkinan besar terjadi secara bergelombang antara tahun 2000 SM hingga
200 SM.

2. Teori Linguistik

Nenek moyang Indonesia konon dari migrasi suku Formosa. Foto: sudardjattanusukma

Teori ini mengkaji berdasarkan kesamaan bahasa. Menurut salah satu penelitian ilmu
linguistik, bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama,
yaitu rumpun Austronesia yang berasal dari Formosa, Taiwan.

Dipercaya bahwa bangsa Austronesia di Formosa, Taiwan, sudah ada sejak tahun 4000 SM.

Dari Kepulauan Formosa, bangsa Austronesia ini kemudian bermigrasi ke Filipina,


Indonesia, Madagaskar, dan Selandia Baru. Meski demikian, diyakini bahwa etnis yang
dulunya mendiami pulau-pulau di Formosa bukanlah suku asli, melainkan berasal dari
daratan Tiongkok.

Migrasi nenek moyang Indonesia dimulai sekitar tahun 4.500 hingga 3.000 SM. Gelombang
awal migrasi terjadi di Filiphina bagian utara. Selanjutnya pada 3000 SM hingga 2000 SM
mereka sudah menyebar ke Kalimantan, Sulawesi, Malaysia, Sumatera, Jawa, dan lainnya.

3. Teori Genetika

Teori Genetika memperkuat Teori Linguistik. Foto: protomalayans

Teori yang mengkaji berdasarkan kesamaan genetika ini justru memperkuat dugaan bahwa
asal usul bangsa Indonesia berasal dari Formosa, Taiwan.

Hal ini karena menurut penelitian genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom sebagai
sampelnya cenderung lebih cocok dengan pola genetika dengan etnis di Taiwan.
Keberadaan masyarakat awal di Kepulauan Nusantara didukung oleh berbagai teori yang
dikemukakan oleh para tokoh, sebagai berikut;

1. Teori Van Heine Geldern. Menurut teorinya, bangsa Indonesia berasal dari daratan
Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak (bentuk budaya) yang ditemukan di
Indonesia yang memiliki kesamaan bentuk dengan yang ditemukan di daratan Asia.
2. Teori Prof. Muhammad Yamin. Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari
daerah Indonesia sendiri. Bahkan bangsa lain yang ada di wilayah Asia berasal dari
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil tertua dengan jumlah
terbanyak di daerah Indonesia.
3. Teori Prof. Dr. H. Kern. Kern menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari
daerah Campa, Kochin Cina, dan Kampuchea. Kern juga menyatakan bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia mempergunakan perahu bercadik menuju kepulauan
Indonesia. Pendapat Kern ini didukung dengan adanya persamaan nama dan bahasa
yang dipergunakan di daerah-daerah di Indonesia (yang menjadi objek penelitian Kern
adalah persamaan bahasa serta persamaan nama binatang dan alat perang).
4. Teori Moh. Ali. Ia berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunan daerah
Cina Selatan, yakni dari hulu sungai besar di Asia yang kedatangannya di Nusantara
secara bergelombang. Gelombang pertama adalah gelombang Melayu Tua (Proto
Melayu 3000 SM – 1500 SM) dengan ciri budayanya adalah Neolitikum. Mereka
datang dengan jenis perahu bercadik satu. Gelombang kedua adalah gelombang Melayu
Baru (Deutero Melayu 1500 SM – 500 SM) dengan menggunakan perahu bercadik dua.
5. Teori Dr. Brandes. Ia berpendapat bahwa bangsa yang bermukim di Kepulauan
Indonesia memiliki banyak persamaan dengan bangsa-bangsa pada daerah yang
terbentang dari sebelah utara Formosa, sebelah barat Madagaskar, sebelah selatan tanah
Jawa, dan sebelah timur sampai ke tepi barat Amerika.
6. Teori Willem Smith. Ia meneliti asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan
bahasa oleh bangsa Indonesia. Willem Smith membagi bangsa di Asia atas dasar bahasa
yang dipergunakannya, yaitu bangsa berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman,
dan bangsa yang berbahasa Austria. Bangsa yang berbahasa Austria dibagi dua, yaitu
bangsa yang berbahasa Austro-Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia. Bangsa-
bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan
Polinesia.
7. Teori Hogen. Ia menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu
berasal dari Sumatra. Bangsa ini bercampur dengan bangsa Mongol yang kemudian
disebut bangsa Proto Melayu dan Deutero Melayu. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua)
menyebar di wilayah sekitar Indonesia tahun 1300 SM – 1500 SM. Adapun bangsa
Deutero Melayu (Melayu Muda) menyebar di wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM
– 500 SM.
8. Teori Majumdar. Kesimpulan yang diperoleh Majumdar adalah bahwa bangsa-bangsa
yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian menyebar ke Indocina, terus
ke daerah Indonesia dan Pasifik. Pendapat Majumdar ini didukung oleh penelitiannya
berdasarkan bahasa Austria yang merupakan bahasa muda di India Timur.
9. Teori Prof. Dr. Kroom. Ia menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia adalah dari
daerah Cina Tengah karena di daerah tersebut banyak sungai yang besar. Mereka
menyebar ke wilayah Indonesia sampai tahun 1500 SM.
Soal ;

2. Apa yang dimaksud dengan orang indonesia asli? Apakah dari uraian sejarah terbentuk
nya bangsa indonesia tadi kita memiliki orang indonesia asli tersebut?

Jawab ;

Salah satu hal penting adanya perubahan Undang-undang tentang kewarganegaraan adalah
terkait dengan orang bangsa Indonesia asli. Dalam UU No.12 Tahun 2006 dijelaskan
pengertian orang bangsa Indonesia asli adalah warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan
tidak pernah menerima kewarganegaraan lain atas kehendak sendiri.Pengertian ini secara
radikal akan membawa implikasi yudiris,sosiologis dan politisdalam penyelenggaraan
pemerintahan

Agak sulit sebenarnya untuk menjawab pertanyaan ini. Jika melihat dari sudut pandang hukum,
maka yang dimaksud dengan Warga Negara Indonesia adalah orang yang diakui oleh UU
sebagai warga negara Republik Indonesia yang diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Tetapi, agaknya ini belum cukup untuk menjawab
maksud dari usulan perubahan UU tersebut, sebab di dalamnya termuat frasa ”asli”, sementara
dalam UU tersebut mereka yang berasal dari warga negara asing pun dapat menjadi WNI.

Menurut penelitian sejarah, kita yang Jawa, Sunda, Batak, Madura, Betawi adalah ras
Mongoloid yang berasal dari wilayah Yunan (Cina Selatan) dan kita yang berada di Papua,
yaitu suku Dani, Asmat, dan lain-lain berasal dari ras Negroid dengan subras Melanesia yang
berasal dari lempengen Indo-Australia dengan nenek moyang yang berasal dari Afrika..

Jika kita semuanya adalah para pendatang di deretan kepulauan nusantara ini, lalu siapakah
Warga Negara Indonesia asli itu? Jawabannya adalah mereka yang mencintai bangsa ini
dengan tindakannya; mereka yang tidak pernah dan tidak akan mengkhianati bangsa
ini; mereka yang selalu berpikir untuk kemajuan bangsa ini; mereka yang mempersembahkan
hidup mereka untuk mengharumkan nama bangsa sekalipun tidak mendapatkan
imbalan; mereka yang selalu berupaya untuk mempersatukan dan mendamaikan bangsa
ini; mereka yang selalu menaati aturan, hukum dan perundang-undangan di negara ini; mereka
yang selalu memberi sumbangsih terbaik entah berupa waktu, pemikiran, tenaga, harta, bahkan
seluruh jiwa raga untuk bangsa ini; mereka yang dengan rela melepaskan ego pribadi dan
kelompok untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini.

Merekalah Warga Negara Indonesia Asli—orang-orang yang berhak untuk menjadi pemimpin
negeri ini. Jangan memandang muka! Bukan karena warna kulitnya, tetapi karena hatinyalah,
maka ia disebut orang Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai