Anda di halaman 1dari 32

 TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

1. A) Teori Nusantara

Teori nusantara dinyatakan bahwa asal manusia yang menghuni wilayah nusantara tidak berasal
dari luar, melainkan dari wilayah nusantara itu sendiri. Mengikuti sudut pandang Multiregional
Evolution Model Teori nusantara menyatakan bahwa manusia purba yang menjadi nenek
moyang bangsa indonesia berasal dari indonesia sendiri. Pendukung teori nusantara adalah
Muhammad yamin, J.Crawford, K.Hilmy, Sultan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf.

Berikut adalah argumen yang melandasi teori Nusantara:

 Bangsa Melayu merupakan bangsa yang peradabannya tinggi.


 Bangsa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (kamboja)
 Adanya kemungkinan bahwa orang melayu adalah keturunan dari Homo soloensis dan
Homo wajakensis.
 Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang dinusantara
dengan bahasa indo-eropa yang berkembang diasia tengah.

Berdasarkan hasil penelitian Gregorius Keraf mengenai bahasa-bahasa nusantara sebagaimana


dipaparkan dalam bukunya yang berjudul Linguistik Bandingan Historia (1984) membuahkan
teori baru mengenai Asal usul bangsa dan bangsa Indonesia.

1. B) Teori Yunani

Dalam teori yunan disebutkan manusia-manusia purba di indonesia yang menjadi nenek moyang
bangsa indonesia berasal dari yunan, cina bagian selatan. Beberapa ahli mendukung teori yunan
adalah Dr. J.H.C. Kern, Robert Barron Van Heine Geldern, Prof. Dr. N.J. Krom, dan Moh,
Ali. Menurut Moh.Ali bangsa indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan
oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Menurut pendukung teori yunan, pendapat mereka di dasari
oleh 2 hal :

 Ditemukannya kapak tua diwilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua
yang ada dikawasan asia tengah
 Bahasa melayu yang berkembang di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
Champa yang ada di kamboja.

Kedatangan manusia dari Yunan ke Kepulauan Nusantara melalui 3 gelombang utama.

ORANG NEGRITO. Orang negrito memasuki Nusantara sejak 1000 SM. Orang negrito
diyakini sebagai penduduk awal di kepulauan nusantara. Ciri fisik orang negrito : berkulit gelap,
rambut keriting, hidung lebar.

PROTO-MELAYU. Diperkirakan imigrasi Proto-Melayu ke Kepulauan Nusantara pada 2500


SM. Sebutan Proto-Melayu untuk menyebutkan orang-orang yang melakukan migrasi pada
gelombang pertama ke nusantara. Keturunan Proto-Melayu yaitu, suku Toraja, Dayak, Sasak, &
Batak.

DEUTRO MELAYU. Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan
migrasi pada gelombang kedua. Kedatangan Deutro Melayu ke Indonesia pada 1500 SM. Suku
bangsa Deutro Melayu antara lain : Minangkabau, Aceh, Jawa, Melayu, dan Betawi.

1. C) Teori out of taiwan

Menurut teori out of taiwan bangsa yang ada di nusantara berasal dari taiwan bukan dari cina.
Bahasa yang digunakan suku-suku di nusantara memiliki rumpun, yaitu rumpun austronesia.
Akar dari cabang bahasa yang digunakan leluhur berasal dari rumpun Austronesia di Formosa
atau dikenal dengan rumpun taiwan.

1. D) Teori out of afrika

Menurut teori out of afrika, manusia modern  yang hidup sekarang berasal dari tanah afrika.
Dasar teori adalah dukungan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan
dan gen laki-laki. Menurut Max Ingman, manusia modern yang sekarang berasal dari afrika
antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Diperkirakan manusia afrika melakukan migrasi ke
luar afrika sekitar 50.000 – 70.000 tahun silam.

Pendapat Para Ahli Mengenai Asal Usul Manusia Indonesia :

 Robert Barron van Heine Geldern. “ Bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia ”
 “ Bangsa yang mendiami pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini bercampur
dengan bangsa mongol yang kemudian disebut bangsa Proto-Melayu dan Deutro Melayu.
 Ali. “ bangsa Indonesia berasal dari Yunan. ”
 Dr. N.J Korm “ Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina Tengah. ”
 L.A Brandes berpendapat bangsa yang mendiami kepulauan indonesia memiliki banyak
persamaan dengan bangsa-bangsa yang datang dari daerah sebalah utara pulau
farmosa,sebelah barat daerah madagaskar, sebelah selatan jawa dan bali, sebelah timur
sampai ke tepi Pantai Barat Amerika.
 Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari
india, kemudian menyebar ke indocina terus kedaerah indonesia dan pasifik.
 Dr. Muh. Yamin asal bangsa indonesia dari daerah indonesia itu sendiri. Hal ini
dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil
 J.H.C . Teorinya berdasarkan perbandingan bahasa karena bahasa yang dipakai di
kepulauan indonesia adalah polinesia,Melanesia, dan mikronesia yang berasal dari satu
akaryang sama yaitu bahasa austronesia.

3. Proto-Melayu, Deutro-Melayu, Melanesoid, Negrito, Dan weddid


Penduduk asli kepulauan indonesia menurut Sarasin bersaudara adalah ras berkulit gelap dan
bertubuh kecil. Namun, ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina
Selatan dan Laut jawa sehingga memisahkan pegunungan vulkanik kepulauan indonesia tersisa
dan menetap di daerah-daerah pendalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk
pendatang.

1. Proto-Melayu = Proto-Melayu datang dari cina bagian selatan. Proto-Melayu diyakini


sebagai nenek moyang orang melayu polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai ke
pulau-pulau timur di pasifik. Ras Melayu tersebut mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit
kuning kecoklatan, bermata sipit. Kehidupan ras Proto-Melayu yang terisolasi
menyebabkan ras Proto-Melayu sedikit dapat pengaruh dari kebudayaan hindu maupun
kebudayaan islam. Adanya persebaran suku bangsa Dayak hingga ke filipina
selatan,serawak dan malaka menunjukkan rute perpindahan dari kepulauan indonesia.
Bahasa yang digunakan oleh suku bangsa Karen di Burma yang banyak mengandung
kemiripan dengan bahasa batak.
2. Deutro Melayu = Merupakan ras yang datang dari indocina bagian selatan. Di kepulauan
indonesia, Deutro Melayu membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi.
Deutro Melayu sering disebut orang-orang Dongson. Deutro Melayu mempunyai
kemampuan membuat irigasi di tanah-tanah pertanian.
3. Melanesoid =  Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ketimur hingga sampai ke
papuan dan kemudian ke benua Australia yang sebelumnya merupakan satu kepulauan
yang terhubungkan dengan papua. Asal mula bangsa melanesoid adalah proto
Melanesoid. Proto Melanesoid adalah manusia Wajak tersebut hidup dengan kecil di
sepanjang muara-muara sungai.
4. Negrito Dan Weddid =   Di sebut Negrito karena orang-orang yang dijumpai tersebut
berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis negro. Adapun kelom[ok Weddid terdiri dari
orang-orang dengan kepala Mesocephal dan letak mata yang dalam sehingga terlihat
seperti barang, serta berkulit coklat tua dengan tinggi rata-rata untuk laki-laki 155cm.
Weddid berarti jenis wedda yaitu bangsa-bangsa yang terdapat di pulau Ceylon (Sri
Lanka).          Sekitar 170 bahasa yang digunakan di indonesia adalah bahasa austronesia
(Melayu-Polinesia). Menurut Sarasin bahasa tersebut di kelompokkan menjadi 2 yaitu
kelompok pertama adalah bahasa aceh dan bahasa-bahasa di pendalaman sumatra,
kalimantan, Sulawesi.

1. Teori Yunnan

Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini
didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol
yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke
selatan.
Ada pula R.H Geldern dan J.H.C. Kern yang juga mendukung teori ini. Dasar pendapat mereka
berdua adalah :

 Ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak
tua yang ada di kawasan Asia Tengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telah
tejadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
 Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan  bahasa
champa yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk champa
yang ada di Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong.
Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan
perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara.

Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga
gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto melayu dan juga deutro nelayu.

1. Orang Negrito Orang negrito diperkirakan sudah memasuki Kepulauan Nusantara


sejak 1000 SM. Mereka diyakini sebagai penduduk paling awal Kepulauan Nusantara.
Hal ini dibuktikan dengan penemuan arkeologi di gua Cha, Malaysia. Pada
perkembangannya, orang Negrito menurunkan orang Semang. Cirri-ciri fisik orang
Negrito yaitu berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar dan bibir tebal.Di Indonesia,
ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau
(pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanosoid mendiami Pulau
Papua dan Pulau Melanesia.
2. Proto Melayu Migrasi orang proto Melayu ke Kepulauan Nusantara diperkirakan
memasuki wilayah Nusantara pada 2500 SM. Sebutan Proto Melayu adalah untuk
menyebutkan orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke
Nusantara. Yang termasuk orang-orang Proto Melayu adalah suku Toraja, Dayak,
Sasak, Nias, Rejang, dan Batak. Orang proto Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam
hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang Negrito.
3. Deutro Melayu Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan
gelombang migrasi pada gelombang kedua ke Nusantara. Kedatangan Deutro Melayu ke
Nusantara diperkirakan pada 1500 SM. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu di
Indonesia, antara lain Minangkabau, Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi, dan Manado.

2. Teori Nusantara
Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri,
bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan
J.Crawford. Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara lain :

 Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak
mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan
sebelumnya.
 Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun
persamaan ini hanyalah suatu kebetulan saja.
 Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homon soloensis dan
Homo wjakensis.
 Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara
dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.

3. Teori Out of Taiwan

Teori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan
Daratan Cina. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan
linguistic, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara
memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa
yang dipergunakan leluhur yang menetap di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di
Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan. Selain itu, menurut riset genetika yang dilakukan
pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah Cina.
4. Teori Out of Africa
Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar
dari teori ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen
perempuan dan gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern
yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari
Afrika, mereka menyabar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang
menunjukan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia purba.
Manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar 50.000-
70.000 tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua,
yaitu mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab
Levant dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki
zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk
gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya
dengan menggunakan perahu primitif.

Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan
kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju
ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan
ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa
manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak genetika.
Demikian artikel tentang Teori Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesi. Semoga
bermanfaat.

Perkembangan pengetahuan manusia membuat manusia ingin mempelajari


asal-usul nenek moyangnya. Berbagai penelitian telah dilakukan. Penelitian
yang selama ini dilakukan selalu menggunakan gabungan antara ilmu
arkeologi dengan ilmu ilmiah untuk mengidentifikasi bukti-bukti prasejarah
yang ditemukan.

Salah satu dari teori asal-usul manusia yang paling terkenal adalah Out of
Africa Theory. Teori yang ditemukan oleh James Watson beserta rekan ini
menyatakan bahwa makhluk yang disebut sebagai manusia, muncul dan
hidup pada satu kawasan saja, yaitu di Afrika, kurang lebih dimulai pada
tahun 200.000 S.M. (anon., n.d., dalam genographic.nationalgeographic.com).
Manusia pertama ini kemudian berkembang dan bertambah banyak. Manusia
ini memiliki gaya hidup nomaden, sehingga terus berpindah untuk
mendapatkan makanan. Gaya hidup dan populasi yang semakin banyak
mengakibatkan manusia ini berpindah ke tempat-tempat lainnya di muka
bumi.

Sejak tahun 200.000 S.M. hingga 60.000 S.M., manusia menyebar ke seluruh
wilayah di Afrika. Tahun 60.000 S.M., manusia mulai menyebar ke Timur
Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga Australia. Pada saat itu suhu
bumi menurun hingga menyebabkan terbentuknya es di bagian utara bumi,
yaitu Eropa Utara dan Amerika Utara, dan menurunkan ketinggian
permukaan air. Hal ini menyebabkan munculnya lebih banyak daratan dan
memudahkan manusia untuk berpindah. Tahun 55.000 S.M., manusia mulai
bergerak ke arah Asia Tengah. Tahun 50.000 S.M., es mulai mencair sehingga
ketinggian permukaan air mulai naik kembali. Pada saat itu manusia sudah
memenuhi Asia Tengah dan memasuki Asia Timur. Tahun 45.000 S.M.,
manusia menyebar hingga ke wilayah Rusia dan memasuki wilayah Eropa.
Tahun 40.000 S.M., manusia telah tersebar luas di Afrika, Eropa, Asia Tengah,
Asia Tenggara, dan Australia. Tahun 30.000 S.M., suhu bumi kembali turun
melebihi jaman es sebelumnya. Hal ini menyebabkan munculnya daratan luas
yang menghubungkan Asia dan Amerika di wilayah utara. Inilah yang
menyebabkan penyebaran manusia memasuki wilayah Amerika Utara. Tahun
20.000 S.M., manusia telah tersebar hingga Amerika Selatan. Tahun 15.000
S.M., suhu bumi kembali naik dan es mulai mencair. Pada tahun 10.000 S.M.,
peta darat dan laut bumi sudah mirip seperti yang kita ketahui pada saat ini.

Teori ini juga cukup diperkuat dengan adanya “pabrik cat” yang berumur
100.000 tahun (anon., 2011, dalam nationalgeographic.co.id). Pabrik cat ini
ditemukan di Gua Blombos dekat Cape Town, Afrika Selatan. Penemuan
mengenai cat ini memunculkan dugaan bahwa manusia pada saat itu telah
mengenal bahasa untuk berkomunikasi.

Maret 1994, penelusur gua menemukan tulang belulang dalam rangkaian gua
di utara Spanyol. Tulang belulang yang ditemukan kemudian diperiksa oleh
para ahli arkeologi. Tulang belulang milik neandertal yang mungkin
meninggal secara tragis sekitar 43.000 tahun ini mengungkapkan beberapa
kenyataan mengenai hubungan neandertal dan manusia modern yang
melakukan nomaden dari Afrika. Neandertal telah menguasai Eurasia kurang
lebih selama 200.000 tahun. Fosil neandertal yang ditemukan ini mengalami
iklim yang sangat ekstrem dan tertekan oleh kedatangan manusia modern
dari Afrika. Tetapi, 15.000 tahun kemudian, neandertal lenyap selamanya.
Iklim yang ekstrem mengakibatkan neandertal kekurangan gizi, dilihat dari
struktur giginya. Namun, penelitian selanjutnya mengatakan bahwa tulang
belulang tersebut memiliki tepi bergerigi. Hal ini diakibatkan oleh pukulan
keras dari manusia modern yang mengincar otak dan sumsum, dengan kata
lain kanibal.

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa garis keturunan antara


manusia modern yang datang dari Afrika dan Neandertal terpisah sejak
700.000 tahun yang lalu (Hall, 2008, dalam nationalgeographic.co.id).
Neandertal sendiri lebih dekat kepada manusia, dibandingkan dengan
simpanse yang merupakan 98,7% sama dengan manusia modern. Neandertal
memiliki struktur dan komposisi pembangun tubuh yang sangat mirip
dengan manusia modern yang berasal dari Afrika. Oleh karena itu,
pembaruan terhadap Out of Africa Theory mengatakan bahwa manusia
modern dari Afrika dan neandertal memiliki nenek moyang yang sama.
Lenyapnya neandertal dalam rantai perkembangan manusia diduga tidak
seperti yang terdapat dalam Out of Africa Theory sebelumnya. Neandertal
diduga lenyap karena kebiasaan makan daging dan berburu. Puncak jaman es
yang terjadi pada tahun 30.000-23.000 S.M. benar-benar sangat kejam karena
fluktuasinya yang singkat. Hal ini menekan populasi neandertal hingga
kepada titik punah.

Teori Out of Africa dipatahkan juga oleh adanya manusia purba yang diberi
sebutan Meganthropus Palaeojavanicus, atau manusia raksasa dari Jawa
kuno. Fosil manusia purba ini ditemukan pada tahun 1941 oleh G.H.R. Von
Koenigswald di Desa Sangiran, dekat Surakarta, Jawa Tengah. Umur
Meganthropus Palaeojavanicus yang ditemukan ini kira-kira berusia lebih
dari 2.000.000 tahun, karena itu usianya lebih tua daripada manusia dari
Afrika.

Opini dan kesimpulan:

Dari keterangan di atas, sementara dapat disimpulkan bahwa nenek moyang


bangsa Eropa dan kita pada saat ini mungkin berasal dari Afrika. Tetapi
kenyataan bahwa nenek moyang yang berasal dari Afrika merupakan
manusia yang pertama kali hidup dan menyebar, belum dapat dikatakan
benar. Penelitian demi penilitan masih terus bermunculan dan memberikan
argumen masing-masing mengenai penemuannya. Seperti revisi terhadap
Out of Africa Theory yang telah dijelaskan di atas. Dalam penyebarannya,
manusia Afrika kemungkinan besar bertemu dengan neandertal, spesies
manusia lain yang lebih mirip dengan manusia dibandingkan dengan
simpanse. Revisi ini menyebutkan bahwa ada kemungkinan bahwa manusia
modern Afrika memiliki nenek moyang yang sama dengan neandertal.

Selain itu, ditemukannya manusia purba dari Jawa kuno dapat menjadi tanda
bahwa ketika manusia Afrika menyebar, telah ada spesies manusia lain yang
telah menetap di beberapa wilayah, seperti neandertal dan meganthropus.
Yang menjadi pertanyaan mendasar dari semua penelitian dan penemuan ini
adalah sejauh mana makhluk purba tersebut dapat dikatakan “manusia”. Jika
teori evolusi Darwin memang tepat, maka ada suatu titik yang belum
terdefinisikan, dimana titik tersebut berarti perpecahan spesifik manusia dari
genus milik simpanse dalam Kingdom Animalia (The X, 2010, dalam
www.faktailmiah.com). Pada masa kini memang mudah untuk membedakan
manusia dan simpanse, tapi di masa lalu tentu hal ini menjadi hal yang rumit
karena proses evolusi manusia yang masih berada tahap awal dan memiliki
banyak kemiripan dengan binatang, seperti simpanse dan kera.

Jika dikatakan manusia Afrika kuno adalah nenek moyang homo sapiens,
seperti kita, sedangkan spesies manusia lain punah seperti neandertal,
mungkin Out of Africa Theory memang benar. Mungkin teknologi yang lebih
canggih pada masa depan dapat menemukan nenek moyang yang lebih tua
daripada manusia modern Out of Africa, yaitu nenek moyang dari manusia
modern dan neandertal, sehingga kita dapat lebih dekat kepada kebenaran
mengenai asal-usul manusia.

Teori Baru Tentang Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Siapakah sesungguhnya Bangsa Indonesia? Ada banyak cara/versi untuk menerangkan jawaban
atas pertanyaan tadi. Dari semua versi, keseluruhannnya berpendapat sama jika lelulur
masyarakat Indonesia yang sekarang ini mendiami Nusantara adalah bangsa pendatang.
Penelitian arkeologi dan ilmu genetika memberikan bukti kuat jika leluhur Bangsa Indonesia
bermigrasi dari wilayah Asia ke wilayah Asia bagian Selatan. Masyarakat Indonesia mungkin
banyak yang tidak menyadari apabila perbedaan warna kulit, suku, ataupun bahasa tidak
menutupi fakta suatu bangsa yang memiliki rumpun sama, yaitu rumpun Austronesia. Jika
melihat catatan penelitian dan kajian ilmiah tentang asal-usul suatu bangsa, apakah masyarakat
Indonesia menyadari jika mereka berasal (keturunan) dari leluhur yang sama (satu rumpun)?

Topik dalam tulisan ini sebelumnya sudah sering dibahas di media cetak maupun elektronik,
termasuk juga dituliskan oleh beberapa blogger. Sayang sekali di setiap penulisan tidak
memberikan penegasan apapun kecuali hanya sekedar informasi umum. Pada prinsipnya, dengan
menelusuri asal-usul suatu bangsa, setidaknya akan diketahui gambaran atas pemikiran, paham,
ataupun anggapan tentang sikap suatu bangsa.

Menelusuri asal-usul suatu bangsa tidak sekedar membutuhkan bidang ilmu antropologi, akan
tetapi sudah masuk ke dalam ranah ilmu genetika. Pada awalnya, penelurusuran hanya
didasarkan pada bukti-bukti arkeologi dan pola penuturan bahasa. Temuan terbaru cukup
mengejutkan karena merubah keseluruhan fakta di masa lalu jika selama ini leluhur Bangsa
Indonesia bukan berasal dari Yunan.

Teori Awal Tentang Yunan

Teori awal tengan asal-usul Bangsa Indonesia dikemukakan oleh sejarawan kuno sekaligus
arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern atau lebih dikenal von Heine
Geldern (1885-1968). Berdasarkan kajian mendalam atas kebudayaan megalitik di Asia
Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik disimpulkan bahwa pada masa lampau telah
terjadi perpindahan (migrasi) secara bergelombang dari Asia sebelah Utara menuju Asia bagian
Selatan. Mereka ini kemudian mendiami wilayah berupa pulau-pulau yang terbentang dari
Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chili), Taiwan, dan Selandia Baru yang
selanjutnya wilayah tersebut dinamakan wilayah berkebudayaan Austronesia. Teori mengenai
kebudayaan Austronesia dan neolitikum inilah yang sangat populer di kalangan antropolog untuk
menjelaskan misteri migrasi bangsa-bangsa di masa neolitikum (2000 SM hingga 200 SM).
Teori von Heine Geldern tentang kebudayaan Austronesia mengilhami pemikiran tentang
rumpun kebudayaan Yunan (Cina) yang masuk ke Asia bagian Selatan hingga Australia. Salah
satunya pula yang melandasi pemikiran apabila leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan.
Teori ini masih sangat lemah (kurang akurat) karena hanya didasarkan pada bukti-bukti
kesamaan secara fisik seperti temuan benda-benda arkeologi ataupun kebudayaan megalitikum.
Teori ini juga sangat mudah diperdebatkan setelah ditemukannya catatan-catatan sejarah di
Borneo (Kalimantan), Sulawesi bagian Utara, dan Sumatera yang saling bertentangan dengan
teori Out of Yunan. Sayangnya, masih banyak pendidikan dasar di Indonesia yang masih
mempertahankan prinsip ‘Out of Yunan’.

Teori Linguistik Asal Usul Orang Indonesia

Teori mengenai asal-usul Bangsa Indonesia kemudian berpijak pada studi ilmu linguistik. Dari
keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama,
yaitu rumun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang
menetap di wilayah Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan
rumpun Taiwan. Teori linguistik membuka pemikiran baru tentang sejarah asal-usul Bangsa
Indonsia yang disebut pendekatan ‘Out of Taiwan’. Teori ini dikemukakan oleh Harry Truman
Simandjuntak yang selanjutnya mendasar teori moderen mengenai asal usul Bangsa Indonesia.

Pada prinsipnya, menurut pendekatan ilmu linguistik, asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri
melalui pola penyebaran bahasanya. Pendekatan ilmu linguistik mendukung fakta penyebaran
bangsa-bangsa rumpun Austronesia. Istilah Austronesia sendiri sesungguhnya mengacu pada
pengertian bahasa penutur. Bukti arkeologi menjelaskan apabila keberadaan bangsa Austronesia
di Kepulauan Formosa (Taiwan) sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Dari kepulauan Formosa
ini kemudian bangsa Austronesia menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar (Afrika), hingga
ke wilayah Pasifik. Sekalipun demikian, pendekatan ilmu linguistik masih belum mampu
menjawab misteri perpindahan dari Cina menuju Kepulauan Formosa.

Pendekatan Teori Genetika Asal Usul Orang Indonesia

Teori dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ nampaknya semakin kuat setelah disertai bukti-bukti
berupa kecocokan genetika. Riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak
menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah di Cina. Temuan ini tentunya cukup
mengejutkan karena dianggap memutuskan dugaan gelombang migrasi yang berasal dari Cina,
termasuk di antaranya pendekatan ‘Out of Yunan’. Sebaliknya, kecocokan pola genetika justru
semakin memperkuat pendekatan ‘Out of Taiwan’ yang sebelumnya juga dijadikan dasar
pemikiran arkeologi dengan pendekatan ilmu linguistik.

Dengan menggunakan pendekatan ilmu linguistik dan riset genetika, maka asal-usul Bangsa
Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, akan tetapi berasal dari bangsa Austronesia
yang mendiami Kepulauan Formosa (Taiwan). Direktur Institut Biologi Molekuler, Prof. Dr
Sangkot Marzuki menyarankan untuk dilakukan perombakan pandangan yang tentang asal-usul
Bangsa Indonesia. Dari pendekatan genetika menghasilkan beragam pandangan tentang pola
penyebaran bangsa Austronesia. Hingga saat ini masih dilakukan berbagai kajian mendalam
untuk memperkuat pendugaan melalui pendekatan linguistik tentang pendekatan ‘Out of
Taiwan’.

Jalur Migrasi Nenel Moyang Orang Indonesia

Jalur migrasi berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’ bertentangan dengan pendekatan ‘Out of
Yunan’. Pendekatan ‘Out of Yunan’ menerangkan migrasi Austronesia bermula dari Utara
menuju semenanjung Melayu yang selanjutnya menyebar ke wilayah Timur Indonesia.
Pendekatan ‘Out of Yunan’ dapat dilemahkan setelah ditelusuri berdasarkan pendekatan
linguistik dan diperkuat pula oleh pembuktian genetika.

Berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’, migrasi leluhur dari Taiwan (Formosa) tiba terlebih
dulu di Filipina bagian Utara sekitar 4500 hingga 3000 SM. Diduga migrasi dilakukan untuk
memisahkan diri mencari wilayah baru di Selatan. Akibat dari migrasi ini kemudian membentuk
budaya baru, termasuk diantaranya pembentukan cabang bahasa yang disebut Proto-Malayo-
Polinesia (PMP). Teori migrasi awal bangsa Austronesia dari Formosa disampaikan oleh Daud
A. Tanudirjo berdasarkan pandangan pakar linguistik Robert Blust yang menerangkan pola
penyebaran bangsa-bangsa Austronesia.

Pada tahap selanjutnya sekitar 3500 hingga 2000 SM terjadi migrasi dari Masyarakat yang
semula mendiami Filipina dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Migrasi yang
berakhir di Maluku Utara ini kemudian meneruskan migrasinya sekitar tahun 3000 hingga 2000
SM menuju ke Selatan dan Timur. Migrasi di bagian Selatan menuju gugus Nusa Tenggara,
sedangkan di bagian Timur menuju pantai Papua bagian Barat. Dari Papua Barat ini kemudian
mereka bermigrasi lagi dengan tujuan wilayah Oseania hingga mencapai Kepulauan Bismarck
(Melanesia) sekitar 1500 SM.

Pada periode 3000 hingga 2000 SM, migrasi juga dilakukan ke bagian Barat yang dilakukan oleh
mereka yang sebelumnya menghuni Kalimantan dan Sulawesi menuju Jawa dan Sumatera.
Selanjutnya, hijrah pun diteruskan menuju semenanjung Melayu hingga ke seluruh wilayah di
Asia Tenggara. Proses migrasi berulang-ulang dan menghabiskan masa ribuan tahun tidak hanya
membentuk keanekaragaman budaya baru, akan tetapi juga pola penuturan (bahasa) baru.

Penutup

Teori asal-usul Bangsa Indonesia dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ saat ini adalah teori paling
mendukung karena disertai bukti linguistik dan genetika. Kesamaan pola budaya Megalitikum
hanya bisa menjelaskan pola variasi budaya, akan tetapi belum mampu untuk menjelaskan arus
migrasi pertama kali. Pendekatan ‘Out of Taiwan’ pun bukannya tanpa celah. Seperti yang
dikemukakan oleh Prof. Dr Sangkot Marzuki, teori mengenai keberadaan bangsa Austronesia
berdasarkan pendekatan genetika juga masih beragam dan belum menemukan titik temu.

Jika ditanya motif suku-suku bangsa ketika itu untuk menggabungkan diri ke dalam NKRI
bukanlah semata didasarkan atas kesamaan nasib. Kesamaan asal usul leluhur sangat
dimungkinkan bagi melatarbelakangi keinginan untuk menyatukan kembali menjadi suatu
bangsa. Kedatangan kolonial Eropa yang meng-kapling wilayah menyebabkan suku-suku bangsa
di wilayah penyebaran Austronesia menjadi terpisah secara politik satu dengan yang lain. Tidak
mengherankan apabila catatan sejarah Majapahit dan Sriwijaya wilayah meng-klaim Nusantara
sebagai wilayah kekuasaan Austronesia.

Kisah tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonesia sesungguhnya masih belum terungkap penuh.
Temuan terbaru dari Prof. Dr Sangkot Marzuki bahkan menyatakan jika penyebaran bangsa
dengan bahasa Austronesia berawal dari wilayah Sunda (Jawa Barat). Perlu kiranya pemikiran
atau teori baru tentang asal-usul Bangsa Indonesia dikaji ulang. Untuk awal, setidaknya dengan
membebaskan terlebih dahulu paham ‘Out of Yunan’.

Sekalipun belum ditemukan bukti-bukti genetika secara meyakinkan, suku bangsa Austronesia
yang menempati gugus kepulauan Formosa (Taiwan) diduga kuat bermigrasi dari wilayah Utara
(Cina). Rumpun bahasa Austronesia dan keluarga bahasa lainnya di Asia Tenggara merupakan
filum Bahasa Austrik. Dilihat dari kekerabatan linguistik (hipotesis filum Austrik), semua bahasa
di wilayah Tiongkok bagian Selatan memiliki kedekatan (kekerabatan) dengan rumpun Bahasa
Austrik. Jika hendak ditarik benang merahnya, maka diskriminasi rasial tidak perlu terjadi di
negeri ini. Dengan memahami sejarah masa lalu dirinya sendiri, setidaknya bangsa ini akan lebih
bijaksana dalam memberikan sikap.

Nenek moyang bangsa Indonesia, secara teoritis, berasal dari tempat yang sekarang bernama
Provinsi Yunnan di Republik Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. Penduduk ... Jalur
pertama dari Filipina menyebar ke Sulawesi dan Papua. Mereka ini ... Model Cantik Asal
Uzbekistan Ingin Jadi WNI • Momen Unik .

ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI INDONESIA

Setelah masa zaman es berakhir, dimulailah migrasi manusia ke berbagai daerah di ... Jadi, pada
awalnya itu ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras ... asal-usul dan persebaran nenek
moyang bangsa Indonesia A. Asal - usul ... Indonesia, ditinjau dari bentuk fisik penduduk asli
Indonesia dapat ...

MENGUAK MISTERI MOYANG BANGSA INDONESIA

Satu abad lebih kita diajari bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ... Bahasa
memang menjadi dasar asal-usul moyang kita. ... Selanjutnya, pada 2.000 tahun sebelum Masehi
terjadi migrasi penduduk Filipina ke ... Hal ini memperkuat pendapat bahwa bangsa Indonesia
merupakan campuran penduduk asli ...

ASAL-USUL DAN PERSEBARAN NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Dengan adanya migrasi yang berlangsung dengan cepat dan ...

ASAL-USUL NENEK MOYANG PENDUDUK PULAU KOMODO


Universitas Indonesia, berjudul Migrasi, Asal Usul Nenek Moyang dan ... penduduk asli, Pulau
Komodo juga didiami oleh orang-orang dari ...

A. TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA ... Migrasi jalur barat di
lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju ... dari Yunan di Tiongkok
selatan dengan penduduk asli Indonesia.

INDONESIA NENEK MOYANG PENDUDUK MADAGASKAR

Sumber Perempuan Indonesia Jadi Nenek Moyang Bangsa ... Saya pernah baca di NGI, kalo
orang Mentawai itu DNA nya yg tertua di ... bisa di generalisasi asal-usulnya karena rasnya juga
beda.sodara2 ... sebagian suku2 proto malayan (Igorot) migrasi ke filipina. tapi mereka bukan
asli filipin karena asli ...

MENELUSURI ASAL-USUL BANGSA INDONESIA

Berdasarkan pendapat dari Kern, bahwa nenek-moyang bangsa ... Jadi, sebetulnya bangsa
berkulit hitam ini merupakan penduduk asli Indonesia. ... bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
adalah orang-orang Melayu. ... Mereka masuk melalui jalur barat, yaitu melalui daerah
semenanjung Melayu terus ...

PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DAN KARAKTERISTIK BANGSA ...

Untuk mengetahui asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. ... Jalur migrasi berdasarkan
pendekatan 'Out of Taiwan' bertentangan dengan ...

TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT ...

Asal-usul bangsa Indonesia adalah dari Asia Tengah,pendapat ini didasarkan pada ... menyebar
ke wilayah Indonesia,menurutnya nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ... Gelombang
migrasi pertama berlangsung sekitar tahun 3000 SM,yaitu berpindahnya ... melalui jalur barat :
dari semenanjung Melayu terus ...

ASAL USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DI INDONESIA

Asal usul dan persebaran di Indonesia merupakan hal yang hingga saat ini masih ... riset untuk
menemukan siapa nenek moyang manusia Indonesia sebenarnya. ... sulit dikatakan mana
karakter wajah orang Indonesia asli yang sebenarnya. 2. ... terjadi migrasi besar-besaran secara
bergelombang dari Asia sebelah Utara ...

Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama. .... Kepulauan Indonesia terletak
di jalur laut utama antara Asia bagian timur dan ... bias diperkirakan akan terdapat populasi
dengan beragam asal-usul. ... Teori Sarasin bersaudara ini adalah bahwa populasi asli kepulauan
Indonesia adalah orang dengan ...
[MISTERI] LEGENDA ATLANTIS MENURUT TIMAEUS DAN ...

Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa bangsa Atlantis adalah sekelompok ras super .... dan
nenek moyang mereka yang terus dipelihara oleh generasi berikutnya. ...... yaitu melalui Asia
Tenggara, bukan jalur migrasi majemuk melalui jalur utara dan ...

Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia Walaupun Homo erectus dan


Homo wajakensis pernah tinggal dan ... Ada beberapa dugaan asal usul bangsa
Australomelanesid sebagai berikut. ... Jadi, Australomelanesid adalah bangsa
asli Nusantara. ... Mereka pindah ke Indonesia melalui dua jalur sebagai berikut.
Ia berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Cochin ... Ia
menyatakan bahwa asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah. ... Mereka datang ke
Indonesia melalui jalur barat dan jalut timur. ... Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan
kemudian untuk sesaat ...

DARI MANAKAH NENEK MOYANG BANGSAKU

Sampai sekarang, asal usul nenek moyang bangsa Indonesia masih menjadi ... Indonesia dan di
Nusantara sudah menetap orang-orang Indonesia, ..... Soloensis dan kelak menurunkan langsung
bangsa asli Australia. ... Mongoloid itu disebabkan karena ada arus migrasi yang berasal dari
daratan ...

Sejarah : Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia ... asal usul kedatangan
bangsa Indonesia asli (teori migrasi) menurut Brandes dan ..... dan masuk ke Indonesia melalui
jalur timur, seperti Minahasa, Maluku, dan Papua.

ASAL USUL BANGSA INDONESIA

moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan (bukan ... Kebudayaan mereka lebih maju
daripada penduduk asli Indonesia ...

A. Proses Migrasi Ras Bangsa Palaeo Mongoloide dengan Neo Mongoloide ... B. Asal usul dan
Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia . ... manusia selain dilakukan oleh orang-orang
Eropa, juga oleh para ahli dari Indonesia, seperti Prof. ..... alat dari tulang masuk ke Indonesia
melalui jalur barat.

NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

Siapakah Nenek Moyang Bangsa Indonesia PERTANYAAN tersebut dapat ... Makhluk ini
menunjukkan bahwa nusantara kita adalah daerah migrasi makhluk ini. .... menetapkan mana
sebenarnya yang disebut bangsa Indonesia yang asli. ... Asal Usul Nama Pulau di Indonesia •
Candi Candi di Indonesia ...

Peta Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ... bernama Provinsi Yunnan di Republik
Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama dari Filipina menyebar ke
Sulawesi dan Papua. .... 15 Hewan Paling Aneh di Seluruh Dunia • Berbagai Versi tentang Asal
Usul dan Legenda Putri.

Sebagai seorang musafir di dunia ini, menulis adalah pilihan saya .... populasi asli Indonesia
berbahasa Austronesia di bagian tengah. ... (jalur utara dan selatan) seperti dalam teori migrasi
yang saya tulis di ... 3. http://kajiansejarahdunia.blogspot.com/2010/06/asal-usul-nenek-moyang-
bangsa-indonesia.
PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA Makalah ...

sekelompok orang-orang Indonesia di sekitar kita saja, di suatu lokasi tertentu .... kepercayaan
bahwa mereka memiliki asal-usul keturunan yang sama, satu kepercayaan ... lebur bersama-sama
dengan kebudayaan asli yang telah lama hidup. .... nenek moyang mereka hanya untuk dianut
dalam kehidupan pribadimereka.

SEJARAH BANGSA INDONESIA MENURUT IPTEK DAN DATA SPIRITUAL

NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA DATANG BERGELOMBANG DARI ... kita tidak
mengakui nenek moyang asli yang bersumber dari Tanah Air sendiri. ... lagi gerak Afrika karena
ditumbuk Mala dan jalur kiri dan kanan akibat gerak India. ... Untuk ini akan ditulis buku :
Legalitas Ilmiah Asal sul Nenek Moyang Bangsa ...

NENEK MOYANG ASIA-EROPA DARI ASIA TENGGARA ...

Asia Tenggara merupakan pusat asal-usul budaya dan peradaban dunia. ... penanda kunci yang
menaungi jejak migrasi orang-orang Polinesia ke Pasifik. Para keturunan Manup dianggap
sebagai orang Papua asli yang telah ...

Siapakah Orang Indonesia Asli?

Peta Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ... bernama Provinsi Yunnan di Republik
Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama dari Filipina menyebar ke
Sulawesi dan Papua. .... Cara Mengatasi Tertelannya Duri Ikan • Asal Usul Nama Hari • Rahasia
Telepati • Semut Dapat ...

MEREKONSTRUKSI PELAYARAN NENEK MOYANG AUSTRONESIA

Ditemukan juga bahwa suku-suku asli di belahan Pasifik memiliki banyak ... rute pelayaran,
perahu yang digunakan, sampai orang-orang yang akan mengendalikan perahu itu. .... Sejarah
Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Perlu Dirombak ..... Perpindahan/Migrasi Bangsa-
bangsa ke Indonesia ...

SIAPAKAH ORANG INDONESIA ASLI ?

Nenek moyang bangsa Indonesia, secara teoritis, berasal dari tempat yang sekarang bernama
Provinsi Yunnan di Republik Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama
dari Filipina menyebar ke Sulawesi dan Papua. ... Anda sedang membaca artikel tentang
Siapakah Orang Indonesia Asli ? dan anda ...

ASAL USUL ORANG INDONESIA SEBENARNYA

asal usul orang Indonesia sebenarnya - blog apa aja. ... Yunnan di Republik Rakyat Cina, melalui
migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama dari Filipina menyebar ke Sulawesi dan Papua. ...
Semua yang disebutkan di atas, penduduk "asli" Indonesia, nenek moyang bangsa "pribumi"
Indonesia yang ...

AB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan
dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Adapun perubahan
yang membawa pengaruh terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang
lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat.
Peubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak dahulu landasan teori perubahan
kebudayaan suatu fenomena yang abadi dalam kehidupan di dunia ini. Perubahan kebudayaan
adalah adanya ketidak sesuaian unsure-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terhadilah keadaan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi kehidupan.
Apabila manusia mahluk social, yang tidak bisa mempertahankan hidup selamnya.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini akan mengalami kerusakan dan hanya ada saatu yang abadi
yakni tuhan yang Maha Esa.
Didalam makalah ini membahas tentang kebudayaan melayu yang dibawa oleh Negara-
negara belahan nusantara mengembangkan nilai social, tradisi, adat istiadat yang ada di
Indonesia. Di nusantara kebudayaan melayu di datangkan di belahan Nusantara. Pengertian
melayu ada dua, melayu tua (melayu proto) dengan melayu muda (deutro melayi).

1.2  Rumusan Masalah


Berpijak dari latar belakan diatas maka terdapat beberapa rumusan masalah diantaranya :
a.       Menjelaskan pengertian Melayu !
b.      Menjelaskan pengertian Tamadun !
c.       Menjelaskan Asal-usul Bangsa Melayu !
1.3  Tujuan Penulisan.
Dalam penulisan makalah mengenai PENGERTIAN MELAYU DAN ASAL-USUL
BANGSA MELAYU terdapat beberapa tujuan diantaranya :
a.       Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai pengertian melayu agar tidak mengetahui arti
melayu itu hanya sebatas suku atau ras saja.
b.      Memberi pengetahuan mengenai Asal- Usul Bangsa melayu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
a.      Pengertian Melayu

Istilah melayu cukup banyak ragamnya, seorang cendikiawan melayu bernama


Bahanuddin Elhulaimy yang juga pernah menjadi ketua umum partai islam tanah melayu dalam
bukunya asas falsafah kebangsaan melayu, terbit pertama kali pada tahun 1950, mencatat
beberapa istilah kata tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula)
yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negeri Gangga.
Pendapat ini bisa dihubungkan dengan cerita rakyat Melayu yang paling luas dikenal, yaitu
cerita si Kelambai atau sang Kelambai.
Dalam cerita itu disebutkan berbagai negeri, patung, gua, dan ukiran dan sebagainya,
yang dihuni atau disentuh oleh si kelembai, semuanya akan mendapat keajaiaban. Ini member
petunjuk bahwa negeri yang mula-mula dihuni oranag melayu pada zaman purba itu, telah
mempunyai peradapan yang cukup tinggi.
Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit,
disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang melayu pada
awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, bukit Siguntung
Mahameru. Negeri ini sebagai negeri yang banyak mendapat hujan, karena terletak antara dua
benua, yaitu Asia dan Australia.
Selanjutnya dalam bahasa jawa, kata melayu berarti lari atau berjalan cepat. Lalu kita
kenal pula ada sungai Melayu, diantara dekat johor dan Bangkahulu. Semua istilah dan perkataan
itu dapat dirangkumkan sehingga melayu dapat diartikan sebagai suatu negeri yang mula-mula
didiami, dan dilalui oleh sungai, yang diberi pula nama sungai Melayu.
Mereka membuat negeri diatas bukit, karena ada pencairan es kutup utara yang
menyebabkan sejumlah daratan atau pulau yang rendah jadi terendam oleh air. Banjir dari es
kutub itu lebih dikenal dengan banjir atau topan Nabi Nuh. Untuk menghindari banjir mereka
berlarian mencari tempat yang tinggi (bukit) lalu disitulah mereka membuat negeri.
Istilah melayu baru dikenal sekitar tahun 644 Masehi, melalui tulisan Cina yang
menyebutkan dengan kata Mo-lo-yeu. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa Mo-lo-yeu
menngirimkan utusan ke cina, membawa barang hasil bumi untuk dipersembahkan kepada kaisar
cina. Jadi, kata melayu menjadi nama sebuah kerajaan dewasa itu. Banyak pertelingkahan,
dimana kerajaan yang bernama melayu itu. Tapi banyak yang berpendapat, kerajaan itu berada di
jambi sekarang ini.
Nenek moyang melayu itu ternyata juga beragam, baik asalnya yang mungkin dari suku
Dravida di india, mungkin juga Mongolia atau campuran Dravida dengan Aria yang kemudian
kawin dengan ras Mongolia. Kedatangan mereka juga bergelombang ke Nusantara ini.1[1]
Secara umum, dapat dikatakan bahwa pengertian melayu merujuk kepada bangsa yang
berbahasa melayu yang mendalami semenanjung Tanah Melayu, pantai timur Sumatra, dan
beberapa tempat lainya di wilayah Nusantara. dalam arti sempit yang terdapat dalam
pelembagaan Malaysia yakni perkara 153 mengatakan bahwa seseorang itu dapat di katagorikan
sebagai melayu apabila memiliki ciri-ciri seperti :2[2]
1.    Lazimnya berbahasa melayu
2.    Berkebudayaan melayu
3.    Beragama islam
Pengertian melayu menurut pengertian suku bangsa lebih berdasarkan etnis, walupun
begitu syarat bangsa melayu dan kebudayaan melayu masih diperlukan, tetapi tidaklah
semestinya beragama islam. Berdasarkan ini orang-orang melayu adalah :
1.    Orang-orang melayu yang mendiami kawasan Thai, pesisir Sumatra (utara medan, deli, sedang,
Palembang, riau lingga)
2.    Ada yang beragama budha dan Kristen
3.    Orang-orang melayu di Brunai dan sabah
Pengertian melayu berdasarkan Ras, yaitu menerangkan penduduk seluruh Nusantara
berdasarkan kajian Geldara dan Kern. Mereka berasal dari satu kelompok bangsa kemudian
terebar keseluruh nusantara. pengertian mengikut ras ini lebih bertumpu kepada suatu rumpun
bangsa yang besar berkaitan.

2
Jadi dapat disimpulkan, sehingga melayui dapat diartikan sebagai suatu negeri yang
pertama didiami oleh seluruh penduduk yang ada di nusantara oleh sungai yang di beri nama
dengan sungai melayu.

b.        Pengertian Tamadun


Tamadun itu berasal dari kata madina yaitu kota atau Bandar yang didalam berisikan
peradaban  sedangkan melayu adalah berasal dari kata mala (yang berarti mula) dan yu (yang
berarti negeri) berarti tamadun melayu itu ialah kota yang yang penuh dengan peradaban  atau 
tamadun melayu itu ialah suatu daerah dimana terdapat komunitas ras-ras melayu ataupun
rumpun-rumpun melayu yang telah maju peradabannya dan kebudayaannya, baik itu di sektor
politik atau pemerintahan, teknologi, okonomi, dan pengolahan di bidang agraris dan maritim,
selain itu komunitas ini juga tetap menjunjung tinggi nilai-kebudayaan, agama (Islam), Sosial
yang mencakup pentauhidan kepada Allah SWT, ahklak dan hubungan antar manusia.3[3]
2.2 ASAL-USUL BANGSA MELAYU
Membicarakan sejarah pasti berkenaan dengan masa lalu atau masa silam. Sejarah “
tidak terpisah dari “budaya” atau “kebudayaan” (cultural historiography). Kebuayaan sebagai
hasil karya manusia, baik dalam bentuk material buah pikiran maupun corak hidup manusia.
Menurut EB. Taylor kebudayaan mencakup aspek yang amat luas, yakni pengetahuan.
Kepercayaan, kesenian, moral, dan adat istiadat dan bahkan segala kebiasaan yang dilakukan dan
dimiliki oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Nenek moyang orang melayu ternyata beragam, ada yang berasal dari suku Dravida di
India, ada juga Mongolia atau campuran dari Dravida dan Aria kemudian kawin dengan ras
Mongolia. Mereka datang kenusantra dengan cara bergelombang.4[4]
Teori-Teori Asal-Usul Bangsa Melayu
secara umum terdapat 2 teori mengenai asal usul bangsa melayu yaitu :5[5]
1.    Orang Melayu Berasal dari Yunan ( Teori Yunan)

5
Berdasarkan teori ini dikatakan orang melayu datang dari Yunnan ke Kepulauan
Melayu menerusi tiga gelombang yang utama, yaitu orang Negrito, melayu proto dan juga
melayu Deutro.
a.    Melayu Tua (Proto Melayu)
Disebut melayu tua (proto melayu) karena inilah gelombang perantau pertama datang ke
kepulauan melayu. Leluhur melayu tua ini diperkirakan oleh para ahli arzekeologi dan sejarah
tiba sekitar 3000-2500 sebelum masehi.
Adapun tergolong kedalam melayu tua (Proto Melayu) itu antara lain orang talang
mamak, orang sakai, dan suku laut. Keturunan melayu tua ini terkenal amat tradisional, karena
mereka amat teguh sekali memegang adat dan tradisinya. Pemegang teraju adat seperti patih,
batin dan Datuk kayu, amat besar sekali perananynya dalam mengatur lalu lintas kehidupan.
Sementara itu alam pikiran yang masih sederhana dan kehidupan sangat ditentukan oleh factor
alam, sehingga mereka mampu menghasilkan makanan dengan cara bertani.
Perkampungan puak melayu tua pada masa dulu jauh terpencil dari perkampungan
melayu muda. Ini mungkin berlaku karena mereka ingin menjaga kelestarian adat dan resam
( tradisi) mereka. Keadaan ini menyebabkan mereka amat ketinggalan dalam bidang pendidikan
sehingga kemajuan mereka amat lambat sekali.

b.   Melayu Muda (Dutro Melayu)


Melayu muda yang disebut juga Deutro Melayu gelombang kedua. Kedayangan nenek
moyang mereka tiba antara 300-250 tahun sebelum masehi, mereka lebih suka mendiami daerah
pantai yang ramai disinggahi prantau dan daerah aliran sungai-sungai besar yang terjadi lalu
lintas perdagangan, karena itu mereka bersifat lebih terbuka dari melayu tua. Sytem social dan
syteam nilainya punya potensi, menghadapi perubahan ruang dan waktu serta selera zaman.
Pada masanya baik melayu tua muda sama-sama memegang kepercayaan nenek moyang
yang disebut animisme ( semua benda yang mempunyai roh) dan dinamismeS (roh-roh nenek
moyang) keperccayaan ini kemudian semakin kental, oleh ajaran hindu dan Budha sebab antara
kedua kepercayaan ini hampir tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama berakar pada alam
pikiran leluhur, yang kemudian mereka beri muatan mitos, sehingga bermuatan spiritual, maka
setelah kehadiran agama islam terutama di daerah pesisir pantai serta daaerah aliran sungai-
sungai besar di Riau. Ternyata melayu muda lebih suka memeluk agama baru yang tradisional
itu. Kedatangan agama islam itu telah membangkitkan semangat bermasyarakat yang lebih kuat
dan kokoh, sehingga berdirilah beberapa kerajaan melayu dengan dasar islam.6[6]
Dengan semakin berkembangnya agama islam lambat laun juga mempengaruhi Melayu
tua, agama islam juga mempengaruhi kehidupannya. Setelah melayu muda membentuk beberapa
kerajaan melayu dengan dasar islam, maka pemegang kendali kerajaan disebut raja, sultan yang
dipertuakan. Kerajaan dan kesultanan melayu tersebar diseluruh wilayah pesisir. Kerajaan dan
kesultanan melayu inilah yang menghidupkan kebudayaan melayu. Dengan berkembangnya
islam, cara berpikir mitos terdahulu yang berkembang di masyarakat berubah menjadi berpikir
secara rasional. Begitu juga pengaruh kerajaan kesultanan malaka diseluruh riau, sehingga tidak
ada lagi yang tidak menerima agama isalm.

Ada 6 macam Puak Melayu yang ada di Riau :


1.    Puak Melayu Riau-Lingga, mendiami bekas kerajaan Riau-Lingga, yakni sebagian besar daerah
kepulauan Riau yang sekarang terdiri dari Kabupaten Riau, Karimun, dan Natuna. Mereka
sebagian telah kawin dengan perantau Bugis dalam abad ke-18.
2.    Puak Melayu Siak, mendiami bekas kerajaan siak yang sebagian besar merupakan daerah aliran
sungai Siak. Mereka sebagian nikah-kawin dengan keturunan Arab sehingga sebagian dari sultan
Siak keturunan Arab.
3.    Puak Melayu Kampar, mendiami daerah aliran batang Kampar, mereka ada yang nikah-Kawin
dengan perantau minangkabau dan ada pula dengan orang jawa menjadi Romusha Jepang.
4.    Puak Melayu Indragiri, mendiami daerah Indragiri yakni daerah aliran sungai Indragiri. Mereka
ada yang nikah-kawin dengan perantau Banjar dan juga keturunan Arab.
5.    Puak Melayu Rantau Kuantan, mendiami daerah aliran Batang Kuantan yang telah masuk
kedalam kabupaten kuantan Singigi.
6.    Puak melayu Petalangan, mendiami daerah Belantara yang melalui beberapa cabang (anak)
sungai daerah pangkalan kuras.7[7]

2.        Orang Melayu Berasal dari Nusantara ( Teori Nusantara)

7
Teori ini disokong oleh sarjana-sarjana seperti J.Crawfurd,K.Himly,Sutan Takdir
Alisjahbana dan juga Gorys Keraf.Teori ini adalah disokong dengan alasan-alasan seperti di
bawah :
1)   Bangsa Melayu dan Bangsa Kawa mempunyai tamadun yang tinggi
Pada abab ke 19,Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama.pekara
ini menunjukan orang Melayu tidak berasal dari mana-mana,tetapi berasa dan berkembang di
Nusantara
2)   K.Himly tidak bersetuju dengan pendapat yang mengatakan bahawa
Bahasa Melayu serumpun dengan Bahasa Champa. baginya
Persamaan yang berlaku di kedua-dua bahasa adalah satu fenomena ”ambilan”.
3)   Manusia Kuno Homo Soloinensis dan Homo Wajakensis terdapat di pulau jawa.penemuan
manusia kuno ini di pulau jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang melayu itu keturunan
daripada manusia kuno tersebut yakni berasal daripada jawa dan mewujudkan tamadun
bersendirian.
4)   Bahasa di Nusantara (Bahasa Austrinesia ) mempunyai perbezaan yang ketara dengan bahasa di
Asia Tengah (Bahasa Indo-Eropah ).8[8]

BAB III
PENUTUP

8
3.1              KESIMPULAN
Istilah melayu cukup banyak ragamnya, seorang cendikiawan melayu bernama
Bahanuddin Elhulaimy yang juga pernah menjadi ketua umum partai islam tanah melayu dalam
bukunya asas falsafah kebangsaan melayu, terbit pertama kali pada tahun 1950, mencatat
beberapa istilah kata tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula)
yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negeri Gangga.
Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit,
disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang melayu pada
awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, bukit Siguntung
Mahameru. Selanjutnya dalam bahasa jawa, kata melayu berarti lari atau berjalan cepat.
Asal-Usul bangsa melayu ada tiga kumpulan yaitu orang Negrito,Melayu Proto dan
Melayu Deutro, manakala terdapat dua teori Yaitu Bangsa Melayu Berasal dari pada Yunnan
(Teori Yunnan) dan Bangsa Melayu Berasal dari pada Nusantara (Teori Nusantara).

3.2 SARAN
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang Pengertian Melayu dan Asal-Usul Bangsa Melayu. Dari pembahasan
materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam penyusunan makalah ini. Maka ada beberapa
kesalahan oleh kami atau kekurangan. Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Uu. Hamadiy. 1423. Lagad Melayu dalam lintas Budaya Riau. Pekanbaru : Kajian
Masyarakat Melayu.
Uu. Hamadiy. 1999. Islam dan Masyarakat Melayu di Riau. Pekanbaru : UIR Pres.
(http://istoriavitaemagistra.blogspot.com/2008/06/isrilahmelayu.htmlI srilh)
bmstpm.blogspot.com/2007/06/konsep-melayu-dan-hipotesis-asal- usul.html
http://kumpulansiswazahguru.blogspot.com/2011/12/asal-usul-bangsa-melayu.html

Kajian Mengenai Asal Usul Bangsa Indonesia

A.  Asal Usul Bangsa Indonesia


Perbedaan ciri fisik oleh berbagai bangsa di kepulauan Indonesia menimbulkan pertanyaan
mengenai faktor penyebabnya. Penelitian arkeologi dan Ilmu Genetika memberikan bukti bahwa
leluhur bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia yang bermigrasi ke wilayah Nusantara.* Para
ahli memiliki pandangan masing-masing mengenai asal mula bangsa Indonesia. Masing-masing
berpendapat berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Ada ahli yang menyelidiki asalusul
bangsa Indonesia dari persebaran bahasa, ada pula yang melihatnya dari persebaran peninggalan
artefak-artefak (benda-benda rumah tangga dari batu, tulang dan logam) atau pun fosil-fosil
manusia purbanya. Selain itu, persebaran ras, rumpun, bangsa, dan suku dapat dilacak melalui
penelitian biologis, yakni pada gen manusia. Ilmuwan dapat menentukan karakter dan usia
manusia secara genetis. Dari sinilah mereka menafsirkan ke mana saja arah persebaran ras
manusia.**

1.  Kajian Mengenai Asal Usul Bangsa Indonesia


a. Bangsa Indonesia Berasal dari Yunan
Robert Barron von Heine Geldern berpendapat bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia
Tengah (daerah Yunan). Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak,
sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan
yang ditemukan di daratan Asia. Sedangkan, Max Muller berpendapat lebih spesifik, yaitu
bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara. Namun, alasan Muller tak didukung
oleh alasan yang jelas.** Hipotesisnya didasarkan pada kajian mendalam atas kebudayaan
megalitikum di Asia Tenggara dan beberapa bagian di Asia Pasifik. Dari penelitiannya, ia
menyimpulkan bahwa pada masa lampau telah terjadi migrasi bangsa bangsa secara
bergelombang dari Asia Tengah menuju Asia Selatan dan kepulauan Melayu. Kemudian tinggal
di kepulauan dari Madagaskar ke pulau Paskah di lepas pantai Amerika Selatan, Taiwan, dan
Selandia Baru. Wilayah tersebut sekarang disebut daerah Kebudayaan Austronesia.
Hipotesis tersebut kemudian dinamakan Out of Yunan. Hipotesis itu didukung juga oleh
J.H.C. Kern, J.R. Foster, J.R. Logen, Slamet Muljana, dan Asmah Haji Omar.  Alasan hipotesis
ini sebagai berikut
1) Kapak Lonjong yang ditemukan di Nusantara memiki kesamaan dengan Kapak lonjong yang
ditemukan di Asia Tengah.
2) Bahasa Melayu serumpun dengan Bahasa Kamboja. Dari Yunan, leluhur penduduk Kamboja
menyusuri sungai Mekong sehingga sampai di daratan Kamboja sekarang.
Menurut hipotesis ini, bangsa Yunan terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga mereka
bermigrasi menuju kepulauan Indonesia. Gelombang migrasi terjadi pada tahun 3000-1500 SM
dan 1500-500 SM. Hipotesis ini masih diperdebatkan karena hanya menggunakan bukti
kesamaan fisik dan temuan arkeologi, dan juga bukti sejarah di Kalimantan, Sulawesi, dan
Sumatra yang bertentangan dengan hipotesis ini.*
Pendapat von Heine Geldern tak jauh beda dengan pendapat Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan
bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh
pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang
terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke
Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai
besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang
pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi
pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertama adalah kebudayaan
Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan
perahu bercadik-dua.**

b. Bangsa Indonesia Berasal dari Taiwan


Selanjutnya, penelitian lebih lanjut menghasilkan hipotesis Out of Taiwan.* Dr. Brandes,
berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki persamaan
dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara
Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali;
sebelah timur hingga ke tepi pantai barat Amerika. Brandes melakukan penelitian ini
berdasarkan perbandingan bahasa.** Pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Pendekatan Linguistik
Hipotesis ini dikemukaan oleh Harry Truman Simandjuntak . Bahasa yang digunakan oleh
bangsa-bangsa di Nusantara adalah satu rumpun, yaitu rumpun Austronesia, tapi bahasa-bahasa
tersebut merupakan cabang dari rumpun bahasa Taiwan di Formosa.*
2) Pendekatan Genetik    
Riset genetika yang dilakukan tidak menunjukkan kesamaan dengan penduduk Cina. Dengan
menggunakan pendekatan Genetika, hipotesis Out of Taiwan semakin kuat.*

c. Bangsa Indonesia Berasal dari Wilayah Indonesia Sendiri


Sejarawan Indonesia, Prof. Mohammad Yamin, bahkan menentang teori-teori di atas. Ia
menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut
pandangannya, orang Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan
meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia.
Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia
daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis
dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara).**

d. Hipotesis Lainnya
1) J.H.C Kern
Prof. Dr. H. Kern, ilmuwan asal Belanda, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari
Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia,
Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern
menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakan bahasa
Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik
menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan
bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata “kampong”
yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis, iIstilah-istilah
binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya.** Pernyataan itu dikemukakan oleh Kern
setekah melakukan penelitian terhadap persamaan bahasa yang dipergunakan oleh bangsa
Indonesia, Madagaskar, Filipina, Taiwan, dan kepulauan Pasifik.* Tetapi pendapat ini disangkal
oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.**
2) Hogen
Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari
Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa
Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu
kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan
bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.**
3) Mayundar
Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India,
lalu menyebar ke wilayah Indo-Cina hingga sampai ke Indonesia dan Pasifik. Hipotesis yang
dikemukakan Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austronesia merupakan
bahasa muda di India bagian timur.**
4) William Marsden
Penulis buku History of Sumatra (1783) ini berasal dari Inggris. Hasil penelitiannya
meninjukkan bahwa bahasa Melayu dan Polinesia (yang digunakan di beberapa wilayah di
kepulauan Pasifik) ternyata serumpun.*
5) A.H. Keane
A.H. Keane merupakan ahli filologi dari Inggris. Penelitian yang dilakukannya menunjukkan
bahwa struktur bahasa Melayu mirip dengan bahasa Kamboja.*
6) J.R. Foster
J.R. Foster menemukan persamaan antara bahasa Melayu dan Polinesia dalam hal
pembentukan kata. Kesimpulannya, kedua bahasa itu berasal dari moyang yang sama, yaitu
bahasa Melayu Polinesia Purba.*
7) Prof. Dr. Krom
Prof. Dr. Krom menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah
karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke
kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM.**

teori asal sul nenek moyang bangsa indonesia

1.    TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


a.      Teori Nusantara
           Dalam teori nusantara dinyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni
wilayah nusantara tidak berasal ri luar,melainkan dari wilayah nusantara itu
sendiri.Pendukung teori nusantara adalah Muhammad
Yamin,J.Crawford,K.Himly,Sutan Takdir Alisjahbana,dan Gorys keraf.
           Berikut adalah argumen yang melandasi teori nusantara.
1)   Bangsa melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi.
2)   Bahasa melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa
Champa(Kamboja),namun persamaan tersebut hanya suatu kebetulan saja.
3)   Adanya kemungkinan bahwa orang melayu adalah keturunan dari Homo soloensis
dan Homo wajakensis.
4)   Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang dinusantara
dengan bahsa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.
 Menurut teori keraf,nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Wilayah Indonesia sendiri bukan dari mana mana,bukan pula dari Asia Tenggara
Daratan atau dari Semenanjung Malaka.Teori keraf ini didasarkan pada tiga
landasan tinjauan sebagai berikut.
1)   Situasi geografis masa lampau
2)   Pertumbuhan dan penyebaran umat manusia
3)   Teori migrasi bahasa dan leksikostatistik
b.      Teori Yunan
              Dalam teori yunan disebutkan bahwa manusia manusia purba diindonesia
yang menjadi nenk moyang bangsa Indonesia berasal dari yunan,cina bagian
selatan. Menurut pendukung teori yunan,pendapat mereka didasari oleh dua hal
berikut.
1)   Ditemukannya kapak tua diwilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan
kapak tua yang ada di kawasan Asia Tengah.
2)   Bahasa melayu yang berkembang dinusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
Champa yang ada diKamboja.Kedatangan manusia dari yunan kepulau nusantara
ini melalui tiga gelombang utama(perpindahan orang negrito,proto-melayu,dan
deutro-melayu)
a)     Orang Negrrito
         Diperkirakan orang negrito sudah memasuki nusantara sejak 1000 SM .Orang
negrito diyakini paling awal dikepulauan nusantara.Ciri fisik orang negrito adalah
berkulit gelap,rambut keriting,hidung lebar,dan bibir tebal.Keturunan ras ini
terdapat di Riau(pedalaman),yaitu suku siak(sakai) serta suku papua melanesoid
yang mendiami pulau papua dan pulau Melanesia.

b)     Proto-Melayu
           Diperkirakan migrasi Proto-Melayu kekepulauan nusantara pada 2500
SM.Keturunan proto-melayu adalah suku toraja,dayak,sasak,nias,rejang,dan batak.

c)     Deutro Melayu


            Deutro melayu adalah sebuatan untuk orang-orang yang melakukan migrasi
pada gelombang kedua.Diperkirakan kedatangan Deutro Melayu keindonesia pada
1500 SM.Suku bangsa yang termasuk deutro melayu adalah
minangkabau,aceh,jawa,melayu, betawi,dan manado.

c.      Teori Out of Taiwan


                     Menurut teori out of Taiwan,bangsa yang ada dinusantara ini berasal
dari Taiwan bukan dari daratan cina.Menurut pendekatan linguistic,dari
keseluruhan bahsa yang digunakan suku suku dinusantara memiliki rumpun yang
sama yaitu rumpun Austronesia.
d.     Teori Out of Afrika
                     Menurut teori out of afrika,manusia modern yang hidup sekarang ini
berasal dari afrika.Dasar teori ini adalah dukungan ilmu genetika melalui penelitian
DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki laki.Diperkirakan manusia afrika
melakukan migrasi keluar afrika sekitar 50.000-70.000 tahun silam;Tujuan migrasi
tersebut menuju asia barat.Jalur yang ditempuh ada dua,yaitu mengarah ke lembah
sungai nil melintasi semenanjung Sinai,lalu keutara melewati arab levant:dan jalur
kedua melewati laut merah.
2.    PROTO-MELAYU,DEUTRO MELAYU,MELANESOID,NEGRITO,DAN
WEDDID
A.) Proto-Melayu
Bangsa proto melayu atau Melayu Tua adalah nenek moyang bangsa Indonesia
yang merupakan orang-orang Austronesia yang pertama kali datang ke nusantara
pada gelombang pertama (sekitar tahun 1500 SM). Bangsa porto melayu memasuki
wilayah Indonesia melalui dua jalur, yaitu (1) Jalur Barat melalui Malaysia–
Sumatera dan (2) Jalur Utara atau Timur melalui Philipina–Sulawesi. Bangsa
Melayu Tua ini dianggap memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan
manusia purba umumnya pada masa itu. Ini dibuktikan dengan penemuan bukti
kebudayaan neolithikum telah berlaku dengan hampir semua peralatan mereka
terbuat dari batu yang sudah dihaluskan.
Hasil kebudayaan zaman neolithikum dari orang-orang Austronesia yang terkenal
yaitu kapak persegi. Kapak persegi sendiri banyak ditemukan di wilayah Indonesia
Barat  yang meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali, dan Sulawesi Utara.
Dan perlu diketahui bahwa suku bangsa Indonesia saat ini yang termasuk
keturunan Proto Melayu ialah suku Dayak dan Toraja.
B.)  Deutro Melayu
Bangsa Deutro Melayu atau bangsa melayu muda adalah nenek moyang bangsa
Indonesia yang merupakan orang-orang austronesia yang datang ke nusantara pada
gelombang kedatangan kedua, yakni pada kurun waktu 400-300 SM.  Bangsa
melayu muda (Deutero Melayu) berhasil melakukan asimilsasi dengan para
pendahulunya yang tak lain adalah bangsa melayu tua (proto melayu).

Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan, diketahui bahwa Bangsa Deutero


Melayu masuk ke wilayah nusantara melalui jalur Barat, di mana rute yang mereka
tempuh dari Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga akhirnya tiba di
Nusantara. Bangsa Melayu Tua juga dianggap mempunyai kebudayaan yang jauh
lebih maju dibandingkan pendahulunya, bangsa Proto Melayu. Mereka  sudah
berhasil membuat barang-barang dari perunggu dan besi, di ana beberapa
diantaranya antara lain kapak serpatu, kapak corong, dan nekara, serta menhir,
dolmen, sarkopagus, kubur batu, dan punden berundak-undak. Suku bangsa
Indonesia saat ini yang termasuk keturunan bangsa Melayu muda adalah suku
Jawa, Melayu, dan Bugis.
C.)  Melanesoid
        Ras melanesoid tersebar dilautan pasifik dipulau pulau yang letaknya sebelah
timur irian dan benua Australia.Ras melanesoid dikepulauan Indonesia tinggal
dipapua.Pada awalnya,kedatangan bangsa melanesoid dipapua berawal ketika
zaman es berakhir(tahun 70000 SM).Bangsa melanesoid melakukan perindahan
ketimur hingga sampai kepapua dan kemudian kebenua Australia yang sebelumnya
merupakan satu kepulauan yang terhubungkan dengan papua.Pada waktu
itu,bangsa melanesoid mencapai 100 jiwa yang meliputi wilayah papua dan
Australia.Adapun asal mula bangsa melanesoid adalah proto melanesoid.Proto
melanesoid adalah manusia wajak yang tersebar ketimur dan menduduki
papua,sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan permukaan laut ang
terjadi pada watu itu.Manusia wajak tersebut hidup dengan menangkap ikan
disungai dan meramu tumbuh tumbuhan serta akar akaran,serta baerburu dihutan
belukar.Tempat tinggalnya berupa perkampungan perkampungan yang terbuat dari
bahan bahan ringan.

D.) Negrito dan Weddid


             Sebutan negrito diberikan oleh orang orang spanyol. Disebut negrito
karena orang orang yang dijumpai tersebut berkulit hitam mirip dengan jenis jenis
negro.Adapun kelompok weddid terdiri dari orang orang dengan kepala
mesochepal dan letak mata yang dalam sehingga erlihat seperti berang,serta
berkulit coklat tua dengan tinggi rata rata untuk laki laki 155 cm.Weddid berarti
jenis wedda yaitu bangsa bangsa yang terdapat dipulau
Ceylon(srilanka).Dinusantara persebaran orang orang weddid cukup luas,seperti
dipalembang dan jambi(kubu),disiak(sakai),serta disulawesi pojok tenggara
(toala,tokea,dan tomuna).

Anda mungkin juga menyukai