1. A) Teori Nusantara
Teori nusantara dinyatakan bahwa asal manusia yang menghuni wilayah nusantara tidak berasal
dari luar, melainkan dari wilayah nusantara itu sendiri. Mengikuti sudut pandang Multiregional
Evolution Model Teori nusantara menyatakan bahwa manusia purba yang menjadi nenek
moyang bangsa indonesia berasal dari indonesia sendiri. Pendukung teori nusantara adalah
Muhammad yamin, J.Crawford, K.Hilmy, Sultan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf.
1. B) Teori Yunani
Dalam teori yunan disebutkan manusia-manusia purba di indonesia yang menjadi nenek moyang
bangsa indonesia berasal dari yunan, cina bagian selatan. Beberapa ahli mendukung teori yunan
adalah Dr. J.H.C. Kern, Robert Barron Van Heine Geldern, Prof. Dr. N.J. Krom, dan Moh,
Ali. Menurut Moh.Ali bangsa indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak ke selatan
oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Menurut pendukung teori yunan, pendapat mereka di dasari
oleh 2 hal :
Ditemukannya kapak tua diwilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua
yang ada dikawasan asia tengah
Bahasa melayu yang berkembang di nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
Champa yang ada di kamboja.
ORANG NEGRITO. Orang negrito memasuki Nusantara sejak 1000 SM. Orang negrito
diyakini sebagai penduduk awal di kepulauan nusantara. Ciri fisik orang negrito : berkulit gelap,
rambut keriting, hidung lebar.
DEUTRO MELAYU. Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan
migrasi pada gelombang kedua. Kedatangan Deutro Melayu ke Indonesia pada 1500 SM. Suku
bangsa Deutro Melayu antara lain : Minangkabau, Aceh, Jawa, Melayu, dan Betawi.
Menurut teori out of taiwan bangsa yang ada di nusantara berasal dari taiwan bukan dari cina.
Bahasa yang digunakan suku-suku di nusantara memiliki rumpun, yaitu rumpun austronesia.
Akar dari cabang bahasa yang digunakan leluhur berasal dari rumpun Austronesia di Formosa
atau dikenal dengan rumpun taiwan.
Menurut teori out of afrika, manusia modern yang hidup sekarang berasal dari tanah afrika.
Dasar teori adalah dukungan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan
dan gen laki-laki. Menurut Max Ingman, manusia modern yang sekarang berasal dari afrika
antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Diperkirakan manusia afrika melakukan migrasi ke
luar afrika sekitar 50.000 – 70.000 tahun silam.
Robert Barron van Heine Geldern. “ Bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia ”
“ Bangsa yang mendiami pesisir Melayu berasal dari Sumatra. Bangsa ini bercampur
dengan bangsa mongol yang kemudian disebut bangsa Proto-Melayu dan Deutro Melayu.
Ali. “ bangsa Indonesia berasal dari Yunan. ”
Dr. N.J Korm “ Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina Tengah. ”
L.A Brandes berpendapat bangsa yang mendiami kepulauan indonesia memiliki banyak
persamaan dengan bangsa-bangsa yang datang dari daerah sebalah utara pulau
farmosa,sebelah barat daerah madagaskar, sebelah selatan jawa dan bali, sebelah timur
sampai ke tepi Pantai Barat Amerika.
Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari
india, kemudian menyebar ke indocina terus kedaerah indonesia dan pasifik.
Dr. Muh. Yamin asal bangsa indonesia dari daerah indonesia itu sendiri. Hal ini
dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil
J.H.C . Teorinya berdasarkan perbandingan bahasa karena bahasa yang dipakai di
kepulauan indonesia adalah polinesia,Melanesia, dan mikronesia yang berasal dari satu
akaryang sama yaitu bahasa austronesia.
1. Teori Yunnan
Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Teori ini
didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol
yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke
selatan.
Ada pula R.H Geldern dan J.H.C. Kern yang juga mendukung teori ini. Dasar pendapat mereka
berdua adalah :
Ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak
tua yang ada di kawasan Asia Tengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telah
tejadi migrasi penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa
champa yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk champa
yang ada di Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong.
Arus perpindahan ini selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan
perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara.
Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui tiga
gelombang, yaitu ; perpindahan orang negrito, proto melayu dan juga deutro nelayu.
2. Teori Nusantara
Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri,
bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan
J.Crawford. Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara lain :
Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak
mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan
sebelumnya.
Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun
persamaan ini hanyalah suatu kebetulan saja.
Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homon soloensis dan
Homo wjakensis.
Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara
dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.
Teori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan
Daratan Cina. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan
linguistic, dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara
memiliki rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa
yang dipergunakan leluhur yang menetap di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di
Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan. Selain itu, menurut riset genetika yang dilakukan
pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah Cina.
4. Teori Out of Africa
Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Dasar
dari teori ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen
perempuan dan gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern
yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari
Afrika, mereka menyabar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang
menunjukan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia purba.
Manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar 50.000-
70.000 tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada dua,
yaitu mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab
Levant dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki
zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk
gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya
dengan menggunakan perahu primitif.
Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah, sedangkan
kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab menuju
ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan
ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa
manusia Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak genetika.
Demikian artikel tentang Teori Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesi. Semoga
bermanfaat.
Salah satu dari teori asal-usul manusia yang paling terkenal adalah Out of
Africa Theory. Teori yang ditemukan oleh James Watson beserta rekan ini
menyatakan bahwa makhluk yang disebut sebagai manusia, muncul dan
hidup pada satu kawasan saja, yaitu di Afrika, kurang lebih dimulai pada
tahun 200.000 S.M. (anon., n.d., dalam genographic.nationalgeographic.com).
Manusia pertama ini kemudian berkembang dan bertambah banyak. Manusia
ini memiliki gaya hidup nomaden, sehingga terus berpindah untuk
mendapatkan makanan. Gaya hidup dan populasi yang semakin banyak
mengakibatkan manusia ini berpindah ke tempat-tempat lainnya di muka
bumi.
Sejak tahun 200.000 S.M. hingga 60.000 S.M., manusia menyebar ke seluruh
wilayah di Afrika. Tahun 60.000 S.M., manusia mulai menyebar ke Timur
Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga Australia. Pada saat itu suhu
bumi menurun hingga menyebabkan terbentuknya es di bagian utara bumi,
yaitu Eropa Utara dan Amerika Utara, dan menurunkan ketinggian
permukaan air. Hal ini menyebabkan munculnya lebih banyak daratan dan
memudahkan manusia untuk berpindah. Tahun 55.000 S.M., manusia mulai
bergerak ke arah Asia Tengah. Tahun 50.000 S.M., es mulai mencair sehingga
ketinggian permukaan air mulai naik kembali. Pada saat itu manusia sudah
memenuhi Asia Tengah dan memasuki Asia Timur. Tahun 45.000 S.M.,
manusia menyebar hingga ke wilayah Rusia dan memasuki wilayah Eropa.
Tahun 40.000 S.M., manusia telah tersebar luas di Afrika, Eropa, Asia Tengah,
Asia Tenggara, dan Australia. Tahun 30.000 S.M., suhu bumi kembali turun
melebihi jaman es sebelumnya. Hal ini menyebabkan munculnya daratan luas
yang menghubungkan Asia dan Amerika di wilayah utara. Inilah yang
menyebabkan penyebaran manusia memasuki wilayah Amerika Utara. Tahun
20.000 S.M., manusia telah tersebar hingga Amerika Selatan. Tahun 15.000
S.M., suhu bumi kembali naik dan es mulai mencair. Pada tahun 10.000 S.M.,
peta darat dan laut bumi sudah mirip seperti yang kita ketahui pada saat ini.
Teori ini juga cukup diperkuat dengan adanya “pabrik cat” yang berumur
100.000 tahun (anon., 2011, dalam nationalgeographic.co.id). Pabrik cat ini
ditemukan di Gua Blombos dekat Cape Town, Afrika Selatan. Penemuan
mengenai cat ini memunculkan dugaan bahwa manusia pada saat itu telah
mengenal bahasa untuk berkomunikasi.
Maret 1994, penelusur gua menemukan tulang belulang dalam rangkaian gua
di utara Spanyol. Tulang belulang yang ditemukan kemudian diperiksa oleh
para ahli arkeologi. Tulang belulang milik neandertal yang mungkin
meninggal secara tragis sekitar 43.000 tahun ini mengungkapkan beberapa
kenyataan mengenai hubungan neandertal dan manusia modern yang
melakukan nomaden dari Afrika. Neandertal telah menguasai Eurasia kurang
lebih selama 200.000 tahun. Fosil neandertal yang ditemukan ini mengalami
iklim yang sangat ekstrem dan tertekan oleh kedatangan manusia modern
dari Afrika. Tetapi, 15.000 tahun kemudian, neandertal lenyap selamanya.
Iklim yang ekstrem mengakibatkan neandertal kekurangan gizi, dilihat dari
struktur giginya. Namun, penelitian selanjutnya mengatakan bahwa tulang
belulang tersebut memiliki tepi bergerigi. Hal ini diakibatkan oleh pukulan
keras dari manusia modern yang mengincar otak dan sumsum, dengan kata
lain kanibal.
Teori Out of Africa dipatahkan juga oleh adanya manusia purba yang diberi
sebutan Meganthropus Palaeojavanicus, atau manusia raksasa dari Jawa
kuno. Fosil manusia purba ini ditemukan pada tahun 1941 oleh G.H.R. Von
Koenigswald di Desa Sangiran, dekat Surakarta, Jawa Tengah. Umur
Meganthropus Palaeojavanicus yang ditemukan ini kira-kira berusia lebih
dari 2.000.000 tahun, karena itu usianya lebih tua daripada manusia dari
Afrika.
Selain itu, ditemukannya manusia purba dari Jawa kuno dapat menjadi tanda
bahwa ketika manusia Afrika menyebar, telah ada spesies manusia lain yang
telah menetap di beberapa wilayah, seperti neandertal dan meganthropus.
Yang menjadi pertanyaan mendasar dari semua penelitian dan penemuan ini
adalah sejauh mana makhluk purba tersebut dapat dikatakan “manusia”. Jika
teori evolusi Darwin memang tepat, maka ada suatu titik yang belum
terdefinisikan, dimana titik tersebut berarti perpecahan spesifik manusia dari
genus milik simpanse dalam Kingdom Animalia (The X, 2010, dalam
www.faktailmiah.com). Pada masa kini memang mudah untuk membedakan
manusia dan simpanse, tapi di masa lalu tentu hal ini menjadi hal yang rumit
karena proses evolusi manusia yang masih berada tahap awal dan memiliki
banyak kemiripan dengan binatang, seperti simpanse dan kera.
Jika dikatakan manusia Afrika kuno adalah nenek moyang homo sapiens,
seperti kita, sedangkan spesies manusia lain punah seperti neandertal,
mungkin Out of Africa Theory memang benar. Mungkin teknologi yang lebih
canggih pada masa depan dapat menemukan nenek moyang yang lebih tua
daripada manusia modern Out of Africa, yaitu nenek moyang dari manusia
modern dan neandertal, sehingga kita dapat lebih dekat kepada kebenaran
mengenai asal-usul manusia.
Siapakah sesungguhnya Bangsa Indonesia? Ada banyak cara/versi untuk menerangkan jawaban
atas pertanyaan tadi. Dari semua versi, keseluruhannnya berpendapat sama jika lelulur
masyarakat Indonesia yang sekarang ini mendiami Nusantara adalah bangsa pendatang.
Penelitian arkeologi dan ilmu genetika memberikan bukti kuat jika leluhur Bangsa Indonesia
bermigrasi dari wilayah Asia ke wilayah Asia bagian Selatan. Masyarakat Indonesia mungkin
banyak yang tidak menyadari apabila perbedaan warna kulit, suku, ataupun bahasa tidak
menutupi fakta suatu bangsa yang memiliki rumpun sama, yaitu rumpun Austronesia. Jika
melihat catatan penelitian dan kajian ilmiah tentang asal-usul suatu bangsa, apakah masyarakat
Indonesia menyadari jika mereka berasal (keturunan) dari leluhur yang sama (satu rumpun)?
Topik dalam tulisan ini sebelumnya sudah sering dibahas di media cetak maupun elektronik,
termasuk juga dituliskan oleh beberapa blogger. Sayang sekali di setiap penulisan tidak
memberikan penegasan apapun kecuali hanya sekedar informasi umum. Pada prinsipnya, dengan
menelusuri asal-usul suatu bangsa, setidaknya akan diketahui gambaran atas pemikiran, paham,
ataupun anggapan tentang sikap suatu bangsa.
Menelusuri asal-usul suatu bangsa tidak sekedar membutuhkan bidang ilmu antropologi, akan
tetapi sudah masuk ke dalam ranah ilmu genetika. Pada awalnya, penelurusuran hanya
didasarkan pada bukti-bukti arkeologi dan pola penuturan bahasa. Temuan terbaru cukup
mengejutkan karena merubah keseluruhan fakta di masa lalu jika selama ini leluhur Bangsa
Indonesia bukan berasal dari Yunan.
Teori awal tengan asal-usul Bangsa Indonesia dikemukakan oleh sejarawan kuno sekaligus
arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern atau lebih dikenal von Heine
Geldern (1885-1968). Berdasarkan kajian mendalam atas kebudayaan megalitik di Asia
Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik disimpulkan bahwa pada masa lampau telah
terjadi perpindahan (migrasi) secara bergelombang dari Asia sebelah Utara menuju Asia bagian
Selatan. Mereka ini kemudian mendiami wilayah berupa pulau-pulau yang terbentang dari
Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chili), Taiwan, dan Selandia Baru yang
selanjutnya wilayah tersebut dinamakan wilayah berkebudayaan Austronesia. Teori mengenai
kebudayaan Austronesia dan neolitikum inilah yang sangat populer di kalangan antropolog untuk
menjelaskan misteri migrasi bangsa-bangsa di masa neolitikum (2000 SM hingga 200 SM).
Teori von Heine Geldern tentang kebudayaan Austronesia mengilhami pemikiran tentang
rumpun kebudayaan Yunan (Cina) yang masuk ke Asia bagian Selatan hingga Australia. Salah
satunya pula yang melandasi pemikiran apabila leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan.
Teori ini masih sangat lemah (kurang akurat) karena hanya didasarkan pada bukti-bukti
kesamaan secara fisik seperti temuan benda-benda arkeologi ataupun kebudayaan megalitikum.
Teori ini juga sangat mudah diperdebatkan setelah ditemukannya catatan-catatan sejarah di
Borneo (Kalimantan), Sulawesi bagian Utara, dan Sumatera yang saling bertentangan dengan
teori Out of Yunan. Sayangnya, masih banyak pendidikan dasar di Indonesia yang masih
mempertahankan prinsip ‘Out of Yunan’.
Teori mengenai asal-usul Bangsa Indonesia kemudian berpijak pada studi ilmu linguistik. Dari
keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama,
yaitu rumun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang
menetap di wilayah Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan
rumpun Taiwan. Teori linguistik membuka pemikiran baru tentang sejarah asal-usul Bangsa
Indonsia yang disebut pendekatan ‘Out of Taiwan’. Teori ini dikemukakan oleh Harry Truman
Simandjuntak yang selanjutnya mendasar teori moderen mengenai asal usul Bangsa Indonesia.
Pada prinsipnya, menurut pendekatan ilmu linguistik, asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri
melalui pola penyebaran bahasanya. Pendekatan ilmu linguistik mendukung fakta penyebaran
bangsa-bangsa rumpun Austronesia. Istilah Austronesia sendiri sesungguhnya mengacu pada
pengertian bahasa penutur. Bukti arkeologi menjelaskan apabila keberadaan bangsa Austronesia
di Kepulauan Formosa (Taiwan) sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Dari kepulauan Formosa
ini kemudian bangsa Austronesia menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar (Afrika), hingga
ke wilayah Pasifik. Sekalipun demikian, pendekatan ilmu linguistik masih belum mampu
menjawab misteri perpindahan dari Cina menuju Kepulauan Formosa.
Teori dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ nampaknya semakin kuat setelah disertai bukti-bukti
berupa kecocokan genetika. Riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak
menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah di Cina. Temuan ini tentunya cukup
mengejutkan karena dianggap memutuskan dugaan gelombang migrasi yang berasal dari Cina,
termasuk di antaranya pendekatan ‘Out of Yunan’. Sebaliknya, kecocokan pola genetika justru
semakin memperkuat pendekatan ‘Out of Taiwan’ yang sebelumnya juga dijadikan dasar
pemikiran arkeologi dengan pendekatan ilmu linguistik.
Dengan menggunakan pendekatan ilmu linguistik dan riset genetika, maka asal-usul Bangsa
Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, akan tetapi berasal dari bangsa Austronesia
yang mendiami Kepulauan Formosa (Taiwan). Direktur Institut Biologi Molekuler, Prof. Dr
Sangkot Marzuki menyarankan untuk dilakukan perombakan pandangan yang tentang asal-usul
Bangsa Indonesia. Dari pendekatan genetika menghasilkan beragam pandangan tentang pola
penyebaran bangsa Austronesia. Hingga saat ini masih dilakukan berbagai kajian mendalam
untuk memperkuat pendugaan melalui pendekatan linguistik tentang pendekatan ‘Out of
Taiwan’.
Jalur migrasi berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’ bertentangan dengan pendekatan ‘Out of
Yunan’. Pendekatan ‘Out of Yunan’ menerangkan migrasi Austronesia bermula dari Utara
menuju semenanjung Melayu yang selanjutnya menyebar ke wilayah Timur Indonesia.
Pendekatan ‘Out of Yunan’ dapat dilemahkan setelah ditelusuri berdasarkan pendekatan
linguistik dan diperkuat pula oleh pembuktian genetika.
Berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’, migrasi leluhur dari Taiwan (Formosa) tiba terlebih
dulu di Filipina bagian Utara sekitar 4500 hingga 3000 SM. Diduga migrasi dilakukan untuk
memisahkan diri mencari wilayah baru di Selatan. Akibat dari migrasi ini kemudian membentuk
budaya baru, termasuk diantaranya pembentukan cabang bahasa yang disebut Proto-Malayo-
Polinesia (PMP). Teori migrasi awal bangsa Austronesia dari Formosa disampaikan oleh Daud
A. Tanudirjo berdasarkan pandangan pakar linguistik Robert Blust yang menerangkan pola
penyebaran bangsa-bangsa Austronesia.
Pada tahap selanjutnya sekitar 3500 hingga 2000 SM terjadi migrasi dari Masyarakat yang
semula mendiami Filipina dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Migrasi yang
berakhir di Maluku Utara ini kemudian meneruskan migrasinya sekitar tahun 3000 hingga 2000
SM menuju ke Selatan dan Timur. Migrasi di bagian Selatan menuju gugus Nusa Tenggara,
sedangkan di bagian Timur menuju pantai Papua bagian Barat. Dari Papua Barat ini kemudian
mereka bermigrasi lagi dengan tujuan wilayah Oseania hingga mencapai Kepulauan Bismarck
(Melanesia) sekitar 1500 SM.
Pada periode 3000 hingga 2000 SM, migrasi juga dilakukan ke bagian Barat yang dilakukan oleh
mereka yang sebelumnya menghuni Kalimantan dan Sulawesi menuju Jawa dan Sumatera.
Selanjutnya, hijrah pun diteruskan menuju semenanjung Melayu hingga ke seluruh wilayah di
Asia Tenggara. Proses migrasi berulang-ulang dan menghabiskan masa ribuan tahun tidak hanya
membentuk keanekaragaman budaya baru, akan tetapi juga pola penuturan (bahasa) baru.
Penutup
Teori asal-usul Bangsa Indonesia dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ saat ini adalah teori paling
mendukung karena disertai bukti linguistik dan genetika. Kesamaan pola budaya Megalitikum
hanya bisa menjelaskan pola variasi budaya, akan tetapi belum mampu untuk menjelaskan arus
migrasi pertama kali. Pendekatan ‘Out of Taiwan’ pun bukannya tanpa celah. Seperti yang
dikemukakan oleh Prof. Dr Sangkot Marzuki, teori mengenai keberadaan bangsa Austronesia
berdasarkan pendekatan genetika juga masih beragam dan belum menemukan titik temu.
Jika ditanya motif suku-suku bangsa ketika itu untuk menggabungkan diri ke dalam NKRI
bukanlah semata didasarkan atas kesamaan nasib. Kesamaan asal usul leluhur sangat
dimungkinkan bagi melatarbelakangi keinginan untuk menyatukan kembali menjadi suatu
bangsa. Kedatangan kolonial Eropa yang meng-kapling wilayah menyebabkan suku-suku bangsa
di wilayah penyebaran Austronesia menjadi terpisah secara politik satu dengan yang lain. Tidak
mengherankan apabila catatan sejarah Majapahit dan Sriwijaya wilayah meng-klaim Nusantara
sebagai wilayah kekuasaan Austronesia.
Kisah tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonesia sesungguhnya masih belum terungkap penuh.
Temuan terbaru dari Prof. Dr Sangkot Marzuki bahkan menyatakan jika penyebaran bangsa
dengan bahasa Austronesia berawal dari wilayah Sunda (Jawa Barat). Perlu kiranya pemikiran
atau teori baru tentang asal-usul Bangsa Indonesia dikaji ulang. Untuk awal, setidaknya dengan
membebaskan terlebih dahulu paham ‘Out of Yunan’.
Sekalipun belum ditemukan bukti-bukti genetika secara meyakinkan, suku bangsa Austronesia
yang menempati gugus kepulauan Formosa (Taiwan) diduga kuat bermigrasi dari wilayah Utara
(Cina). Rumpun bahasa Austronesia dan keluarga bahasa lainnya di Asia Tenggara merupakan
filum Bahasa Austrik. Dilihat dari kekerabatan linguistik (hipotesis filum Austrik), semua bahasa
di wilayah Tiongkok bagian Selatan memiliki kedekatan (kekerabatan) dengan rumpun Bahasa
Austrik. Jika hendak ditarik benang merahnya, maka diskriminasi rasial tidak perlu terjadi di
negeri ini. Dengan memahami sejarah masa lalu dirinya sendiri, setidaknya bangsa ini akan lebih
bijaksana dalam memberikan sikap.
Nenek moyang bangsa Indonesia, secara teoritis, berasal dari tempat yang sekarang bernama
Provinsi Yunnan di Republik Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. Penduduk ... Jalur
pertama dari Filipina menyebar ke Sulawesi dan Papua. Mereka ini ... Model Cantik Asal
Uzbekistan Ingin Jadi WNI • Momen Unik .
Setelah masa zaman es berakhir, dimulailah migrasi manusia ke berbagai daerah di ... Jadi, pada
awalnya itu ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras ... asal-usul dan persebaran nenek
moyang bangsa Indonesia A. Asal - usul ... Indonesia, ditinjau dari bentuk fisik penduduk asli
Indonesia dapat ...
Satu abad lebih kita diajari bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ... Bahasa
memang menjadi dasar asal-usul moyang kita. ... Selanjutnya, pada 2.000 tahun sebelum Masehi
terjadi migrasi penduduk Filipina ke ... Hal ini memperkuat pendapat bahwa bangsa Indonesia
merupakan campuran penduduk asli ...
A. TEORI ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA ... Migrasi jalur barat di
lakukan dari Yunan ke semenanjung Malaysia, Kalimantan , menuju ... dari Yunan di Tiongkok
selatan dengan penduduk asli Indonesia.
Sumber Perempuan Indonesia Jadi Nenek Moyang Bangsa ... Saya pernah baca di NGI, kalo
orang Mentawai itu DNA nya yg tertua di ... bisa di generalisasi asal-usulnya karena rasnya juga
beda.sodara2 ... sebagian suku2 proto malayan (Igorot) migrasi ke filipina. tapi mereka bukan
asli filipin karena asli ...
Berdasarkan pendapat dari Kern, bahwa nenek-moyang bangsa ... Jadi, sebetulnya bangsa
berkulit hitam ini merupakan penduduk asli Indonesia. ... bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
adalah orang-orang Melayu. ... Mereka masuk melalui jalur barat, yaitu melalui daerah
semenanjung Melayu terus ...
Untuk mengetahui asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. ... Jalur migrasi berdasarkan
pendekatan 'Out of Taiwan' bertentangan dengan ...
Asal-usul bangsa Indonesia adalah dari Asia Tengah,pendapat ini didasarkan pada ... menyebar
ke wilayah Indonesia,menurutnya nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ... Gelombang
migrasi pertama berlangsung sekitar tahun 3000 SM,yaitu berpindahnya ... melalui jalur barat :
dari semenanjung Melayu terus ...
Asal usul dan persebaran di Indonesia merupakan hal yang hingga saat ini masih ... riset untuk
menemukan siapa nenek moyang manusia Indonesia sebenarnya. ... sulit dikatakan mana
karakter wajah orang Indonesia asli yang sebenarnya. 2. ... terjadi migrasi besar-besaran secara
bergelombang dari Asia sebelah Utara ...
Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama. .... Kepulauan Indonesia terletak
di jalur laut utama antara Asia bagian timur dan ... bias diperkirakan akan terdapat populasi
dengan beragam asal-usul. ... Teori Sarasin bersaudara ini adalah bahwa populasi asli kepulauan
Indonesia adalah orang dengan ...
[MISTERI] LEGENDA ATLANTIS MENURUT TIMAEUS DAN ...
Bahkan beberapa orang mengatakan bahwa bangsa Atlantis adalah sekelompok ras super .... dan
nenek moyang mereka yang terus dipelihara oleh generasi berikutnya. ...... yaitu melalui Asia
Tenggara, bukan jalur migrasi majemuk melalui jalur utara dan ...
Sampai sekarang, asal usul nenek moyang bangsa Indonesia masih menjadi ... Indonesia dan di
Nusantara sudah menetap orang-orang Indonesia, ..... Soloensis dan kelak menurunkan langsung
bangsa asli Australia. ... Mongoloid itu disebabkan karena ada arus migrasi yang berasal dari
daratan ...
Sejarah : Asal Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia ... asal usul kedatangan
bangsa Indonesia asli (teori migrasi) menurut Brandes dan ..... dan masuk ke Indonesia melalui
jalur timur, seperti Minahasa, Maluku, dan Papua.
moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan (bukan ... Kebudayaan mereka lebih maju
daripada penduduk asli Indonesia ...
A. Proses Migrasi Ras Bangsa Palaeo Mongoloide dengan Neo Mongoloide ... B. Asal usul dan
Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia . ... manusia selain dilakukan oleh orang-orang
Eropa, juga oleh para ahli dari Indonesia, seperti Prof. ..... alat dari tulang masuk ke Indonesia
melalui jalur barat.
Siapakah Nenek Moyang Bangsa Indonesia PERTANYAAN tersebut dapat ... Makhluk ini
menunjukkan bahwa nusantara kita adalah daerah migrasi makhluk ini. .... menetapkan mana
sebenarnya yang disebut bangsa Indonesia yang asli. ... Asal Usul Nama Pulau di Indonesia •
Candi Candi di Indonesia ...
Peta Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ... bernama Provinsi Yunnan di Republik
Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama dari Filipina menyebar ke
Sulawesi dan Papua. .... 15 Hewan Paling Aneh di Seluruh Dunia • Berbagai Versi tentang Asal
Usul dan Legenda Putri.
Sebagai seorang musafir di dunia ini, menulis adalah pilihan saya .... populasi asli Indonesia
berbahasa Austronesia di bagian tengah. ... (jalur utara dan selatan) seperti dalam teori migrasi
yang saya tulis di ... 3. http://kajiansejarahdunia.blogspot.com/2010/06/asal-usul-nenek-moyang-
bangsa-indonesia.
PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN NASIONAL INDONESIA Makalah ...
sekelompok orang-orang Indonesia di sekitar kita saja, di suatu lokasi tertentu .... kepercayaan
bahwa mereka memiliki asal-usul keturunan yang sama, satu kepercayaan ... lebur bersama-sama
dengan kebudayaan asli yang telah lama hidup. .... nenek moyang mereka hanya untuk dianut
dalam kehidupan pribadimereka.
NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA DATANG BERGELOMBANG DARI ... kita tidak
mengakui nenek moyang asli yang bersumber dari Tanah Air sendiri. ... lagi gerak Afrika karena
ditumbuk Mala dan jalur kiri dan kanan akibat gerak India. ... Untuk ini akan ditulis buku :
Legalitas Ilmiah Asal sul Nenek Moyang Bangsa ...
Asia Tenggara merupakan pusat asal-usul budaya dan peradaban dunia. ... penanda kunci yang
menaungi jejak migrasi orang-orang Polinesia ke Pasifik. Para keturunan Manup dianggap
sebagai orang Papua asli yang telah ...
Peta Kedatangan Nenek Moyang Bangsa Indonesia ... bernama Provinsi Yunnan di Republik
Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama dari Filipina menyebar ke
Sulawesi dan Papua. .... Cara Mengatasi Tertelannya Duri Ikan • Asal Usul Nama Hari • Rahasia
Telepati • Semut Dapat ...
Ditemukan juga bahwa suku-suku asli di belahan Pasifik memiliki banyak ... rute pelayaran,
perahu yang digunakan, sampai orang-orang yang akan mengendalikan perahu itu. .... Sejarah
Asal-usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Perlu Dirombak ..... Perpindahan/Migrasi Bangsa-
bangsa ke Indonesia ...
Nenek moyang bangsa Indonesia, secara teoritis, berasal dari tempat yang sekarang bernama
Provinsi Yunnan di Republik Rakyat Cina, melalui migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama
dari Filipina menyebar ke Sulawesi dan Papua. ... Anda sedang membaca artikel tentang
Siapakah Orang Indonesia Asli ? dan anda ...
asal usul orang Indonesia sebenarnya - blog apa aja. ... Yunnan di Republik Rakyat Cina, melalui
migrasi ribuan tahun lalu. ... Jalur pertama dari Filipina menyebar ke Sulawesi dan Papua. ...
Semua yang disebutkan di atas, penduduk "asli" Indonesia, nenek moyang bangsa "pribumi"
Indonesia yang ...
AB I
PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN
a. Pengertian Melayu
2
Jadi dapat disimpulkan, sehingga melayui dapat diartikan sebagai suatu negeri yang
pertama didiami oleh seluruh penduduk yang ada di nusantara oleh sungai yang di beri nama
dengan sungai melayu.
5
Berdasarkan teori ini dikatakan orang melayu datang dari Yunnan ke Kepulauan
Melayu menerusi tiga gelombang yang utama, yaitu orang Negrito, melayu proto dan juga
melayu Deutro.
a. Melayu Tua (Proto Melayu)
Disebut melayu tua (proto melayu) karena inilah gelombang perantau pertama datang ke
kepulauan melayu. Leluhur melayu tua ini diperkirakan oleh para ahli arzekeologi dan sejarah
tiba sekitar 3000-2500 sebelum masehi.
Adapun tergolong kedalam melayu tua (Proto Melayu) itu antara lain orang talang
mamak, orang sakai, dan suku laut. Keturunan melayu tua ini terkenal amat tradisional, karena
mereka amat teguh sekali memegang adat dan tradisinya. Pemegang teraju adat seperti patih,
batin dan Datuk kayu, amat besar sekali perananynya dalam mengatur lalu lintas kehidupan.
Sementara itu alam pikiran yang masih sederhana dan kehidupan sangat ditentukan oleh factor
alam, sehingga mereka mampu menghasilkan makanan dengan cara bertani.
Perkampungan puak melayu tua pada masa dulu jauh terpencil dari perkampungan
melayu muda. Ini mungkin berlaku karena mereka ingin menjaga kelestarian adat dan resam
( tradisi) mereka. Keadaan ini menyebabkan mereka amat ketinggalan dalam bidang pendidikan
sehingga kemajuan mereka amat lambat sekali.
7
Teori ini disokong oleh sarjana-sarjana seperti J.Crawfurd,K.Himly,Sutan Takdir
Alisjahbana dan juga Gorys Keraf.Teori ini adalah disokong dengan alasan-alasan seperti di
bawah :
1) Bangsa Melayu dan Bangsa Kawa mempunyai tamadun yang tinggi
Pada abab ke 19,Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama.pekara
ini menunjukan orang Melayu tidak berasal dari mana-mana,tetapi berasa dan berkembang di
Nusantara
2) K.Himly tidak bersetuju dengan pendapat yang mengatakan bahawa
Bahasa Melayu serumpun dengan Bahasa Champa. baginya
Persamaan yang berlaku di kedua-dua bahasa adalah satu fenomena ”ambilan”.
3) Manusia Kuno Homo Soloinensis dan Homo Wajakensis terdapat di pulau jawa.penemuan
manusia kuno ini di pulau jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang melayu itu keturunan
daripada manusia kuno tersebut yakni berasal daripada jawa dan mewujudkan tamadun
bersendirian.
4) Bahasa di Nusantara (Bahasa Austrinesia ) mempunyai perbezaan yang ketara dengan bahasa di
Asia Tengah (Bahasa Indo-Eropah ).8[8]
BAB III
PENUTUP
8
3.1 KESIMPULAN
Istilah melayu cukup banyak ragamnya, seorang cendikiawan melayu bernama
Bahanuddin Elhulaimy yang juga pernah menjadi ketua umum partai islam tanah melayu dalam
bukunya asas falsafah kebangsaan melayu, terbit pertama kali pada tahun 1950, mencatat
beberapa istilah kata tersebut.
Ada pendapat yang mengatakan kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula)
yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada Ganggayu yang berarti negeri Gangga.
Kemudian kata melayu atau melayur dalam bahasa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit,
disamping kata mala yang berarti hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang melayu pada
awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam sejarah melayu, bukit Siguntung
Mahameru. Selanjutnya dalam bahasa jawa, kata melayu berarti lari atau berjalan cepat.
Asal-Usul bangsa melayu ada tiga kumpulan yaitu orang Negrito,Melayu Proto dan
Melayu Deutro, manakala terdapat dua teori Yaitu Bangsa Melayu Berasal dari pada Yunnan
(Teori Yunnan) dan Bangsa Melayu Berasal dari pada Nusantara (Teori Nusantara).
3.2 SARAN
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang Pengertian Melayu dan Asal-Usul Bangsa Melayu. Dari pembahasan
materi ini kami mengalami beberapa kendala dalam penyusunan makalah ini. Maka ada beberapa
kesalahan oleh kami atau kekurangan. Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Uu. Hamadiy. 1423. Lagad Melayu dalam lintas Budaya Riau. Pekanbaru : Kajian
Masyarakat Melayu.
Uu. Hamadiy. 1999. Islam dan Masyarakat Melayu di Riau. Pekanbaru : UIR Pres.
(http://istoriavitaemagistra.blogspot.com/2008/06/isrilahmelayu.htmlI srilh)
bmstpm.blogspot.com/2007/06/konsep-melayu-dan-hipotesis-asal- usul.html
http://kumpulansiswazahguru.blogspot.com/2011/12/asal-usul-bangsa-melayu.html
d. Hipotesis Lainnya
1) J.H.C Kern
Prof. Dr. H. Kern, ilmuwan asal Belanda, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari
Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia,
Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern
menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakan bahasa
Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik
menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan
bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata “kampong”
yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama geografis, iIstilah-istilah
binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya.** Pernyataan itu dikemukakan oleh Kern
setekah melakukan penelitian terhadap persamaan bahasa yang dipergunakan oleh bangsa
Indonesia, Madagaskar, Filipina, Taiwan, dan kepulauan Pasifik.* Tetapi pendapat ini disangkal
oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.**
2) Hogen
Hogen menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari
Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa
Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu
kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan
bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM.**
3) Mayundar
Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India,
lalu menyebar ke wilayah Indo-Cina hingga sampai ke Indonesia dan Pasifik. Hipotesis yang
dikemukakan Mayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austronesia merupakan
bahasa muda di India bagian timur.**
4) William Marsden
Penulis buku History of Sumatra (1783) ini berasal dari Inggris. Hasil penelitiannya
meninjukkan bahwa bahasa Melayu dan Polinesia (yang digunakan di beberapa wilayah di
kepulauan Pasifik) ternyata serumpun.*
5) A.H. Keane
A.H. Keane merupakan ahli filologi dari Inggris. Penelitian yang dilakukannya menunjukkan
bahwa struktur bahasa Melayu mirip dengan bahasa Kamboja.*
6) J.R. Foster
J.R. Foster menemukan persamaan antara bahasa Melayu dan Polinesia dalam hal
pembentukan kata. Kesimpulannya, kedua bahasa itu berasal dari moyang yang sama, yaitu
bahasa Melayu Polinesia Purba.*
7) Prof. Dr. Krom
Prof. Dr. Krom menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah
karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke
kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM.**
b) Proto-Melayu
Diperkirakan migrasi Proto-Melayu kekepulauan nusantara pada 2500
SM.Keturunan proto-melayu adalah suku toraja,dayak,sasak,nias,rejang,dan batak.