Anda di halaman 1dari 12

B.

ASAL USUL NENEK MOYANG


BANGSA INDONESIA
Oleh : Riski Anggianingrum
1. Teori asal-usul nenek moyang
bangsa Indonesia
◦ Teori Yunan : Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesia, Proto Melayu,) berasal dari Yunan,
Cina Selatan.
Dasar yang digunakan :
a. bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah satu akar bahasa Austronesia
b. Temuan arkeologis terutama kapak tua (Kapak Sumatera dan Kapak Lonjong) di Indonesia memiliki
kemiripan dean daerah Yunan, Cina Selatan.
Pendukung Teori Yunan :
◦ JHC. Kern
◦ R, Mohammad Ali
◦ N.. J Johannes
b. Teori Nusantara : asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Melanesia, Proto Melayu dan Deutro
Melayu) berasal dari Indonesia sendiri.
Dasar yang digunakan :
1. terdapat perbedaan yang spesifik antara bahsa Austronesia yang berkembang di Asia Tengah dan
Rumpun Melayu
2. asal bahasa yang tersebar di Nusantara berasal dari pulau Jawa (bahasa Jawa) dan pulau Sumatera
(bahasa Melayu)
3. Bangsa memiliki peradaban budaya yang tinggi maka dari itu peradaban tidak akan berkembang
tanpa adanya kebudayaan sebelumnya.
4. fosil dan artefak yang ditemukan di Indonesia lebih lengkap dari penemuan di daerah lain.
Pendukung teori Nusantara :
◦ M. Yamin
◦ Sutan Takdir Ali Syahbana
◦ Koentjaraningrat
◦ John Crawfurd
c. Teori Out of Afrika dan Teori Out of Taiwan
Pendukung :
◦ Max Ingman
◦ Harry Tuman dan Herawati Sudoyo
Teori Out of Afrika
◦ manusia modern khususnya bangsa melanesoid berasal dari bangsa Afrika yang mengembara untuk
mencari tempat baru demi bertahan hidup. Dasar yang digunakan adalah ilmu genetika melalui
penelitian DNA mitokondria
◦ Teori Out of Taiwan
asal-usul nenek moyang bangsa Indoensia (khususnya Proto Melayu dan Deutro Melayu) berasal dari
Taiwan (Formosa) yang nantinya terjadi perkawinan silang.
Dasar yang digunakan :
◦ studi genetika memiliki genetika dua bangsa atau lebih, studi bahasa telah terjadi pinjam meminjam
bahasa antara non austronesia yang dipakai bangsa melanesia dengan bangsa austronesia yang dipakai
bangsa proto dan deutro melayu.
II. Persebaran Bangsa Melanesoid
a. Ciri-ciri Bangsa Melanesoid
◦ berkulit hitam
◦ rambut hitam kriting
◦ perawakan besar dengan tinggi 160-170 cm
◦ bibir tebal
◦ hidung tebal dan atas bengkok
b. Persebaran bangsa Melanesoid berdasaarkan teori Yunan
◦ Zaman Mesolithikum (Batu Tengah)
Ras Melanesoid berasal dari Yunan, Cian Selatan kemudian menyebar melalui Teluk Tonkin tepatnya Bacson Hoabin
Vietnam, menyebar ke Muangthai-Malaysia dan tinggal di pantai timue Sumatera dan Jawa kemudian terdeask oleh bangsa
Melayu akhirnya mereka berpindah ke wilayah Indonesia bagian timur.
◦ Zaman Neolithikum (Batu Muda)
Ras Melanesoid berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka menyusuri aliran sungai sampai ke sungai Salween menuju hilr
sungai Mekong terus ke timur sampai ke Pantai Tenggara Cina menyebrangi hingga ke kepulauan Pasifik Selatan seperti
Taiwan, sebagain Jepang, Philifina, Sulawesi Utara, Halmera, Maluka Selatan hingga Papua.
c. Persebaran Bangsa Melanesoid Berdasarkan Teori Nusantara.
1. Persebaran Ke Arah Barat (Asia Daratan)
Pada zaman mesolitikum, Homo Wajakensis menyebar dari pulau Jawa-Sumatera-
Kalimantan-Semenanjung Malaka dan Muangthai-Bachson Hoabin(Vietnam)
◦ Ciri-ciri kehidupan :
a. Berburu, meramu, dan menangkap ikan.
b. Hidup semi menetap(menetap dalam gua/abris sous roche) dan Kyokkenmod
(ditemukannya bukit kerang)
c. Membawa kebudayaan alat-alat dari tulang (Bone Culture) dan kapak Sumatera (Peble
culture)
d. Sisa makanan /sampah dapur mereka berbentuk bukit kerrang yang ditemukan di Langsa,
Aceh
2. Persebaran Ke Arah Timur (Kepulauan Indonesia Bagian Timur)
Homo Wajakensis menyebar dari pualau Jawa menuju Flores-Sulawesi Selatan-Papua
(termasuk ke kepulauan Aru dan Pulau Seram)
Ciri-ciri kehidupan mereka adalah :
a. Hiudp berburu, meramu dan menangkap ikan
b. Hidup semi menetap (abris sous rouche)
c. Membawa kebudayaan alat-alat dari tulang (Bone culture) dan alat-alat serpih (flakes
culture)
d. Mengembangkan kebudayaan pantai dengan menggunakan perahu lesung bercandik
e. Kesukaannya membuat gambar dari cat merah, seperi tangan dan gambar-gambarbinatang
dari dinding-dinding doa
III. Persebaran Bangsa Negrito dan Weddoid
Sebelum kedatangan kelompok Melayu tua dan muda, orang-orang Negrito dan Weddid sudah masuk
terlebih dahulu ke Indonesia. Negrito merupakan sebutan yang diberikan oleh orang-orang Spanyol karena
yang mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis Negro. Sejauh mana kelompok Negrito ini
bertalian darah dengan jenis-jenis Negro yang terdapat di Afrika serta kepulauan Melanesia, demikian pula
bagaimana sejarah perpindahan mereka juga belum banyak diketahui dengan pasti.
Kelompok Weddid ini terdiri oleh orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata yang dalam
sehingga nampak seperti berang. Kulit mereka coklat tua dan tinggi untuk laki-lakinya rata-rata 155 cm.
Weddid berarti jenis Wedda (bangsa yang terdapat di pulau Ceylon- Srilanka). Persebaran orang-orang
Weddid di Indonesia cukup luas misalnya di Palembang dan Jambi (Kubu), Siak, dan Sulawesi tenggara
(Toala, Tokea dan Tomuna).
Periode imigrasi berlangsung berabad-abad. Terdapat kemungkinan mereka berasal dalam satu
kelompok ras yang sama dan dengan budaya yang sama pula. Mereka itulah nenek moyang orang Indonesia
saat ini.
Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah bahasa Austronesia yaitu Melayu-
Polinesia. Bahasa tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi dua oleh Sarasin yaitu bahasa Aceh dan
bahasa-bahasa di pedalaman Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kelompok kedua adalah bahasa Batak, Melayu standar, Jawa dan Bali. Kelompok ini memiliki
hubungan dengan bahasa Malagi di Madagaskar dan Tagalog di Luzon. Persebaran geografis kedua
bahasa itu menunjukkan bahwa penggunanya adalah pelaut-pelaut pada masa dahulu yang sudah
mempunyai peradaban lebih maju.
Di samping bahasa-bahasa itu, ada juga bahasa Halmahera Utara dan Papua yang digunakan di
pedalaman Papua dan pulau Halmahera bagian utara.
V. Persebaran Bangsa Proto dan Deutro Melayu
1. Proses Persebaran Bangsa Proto Melayu
Bangsa Proto Melayu disebut juga dengan Melayu Tua. Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia pada
periode 1500 hingga 500 SM (sebelum masehi). Bangsa ini adalah ras Mongoloid yang berasal dari daerah China
Selatan, tepatnya di Yunan, dekat dengan lembah Sungai Yang Tze.
a. Rute jalur masuk bangsa Proto Melayu ke wilayah Nusantara melalui dua jalan, yakni jalan barat dan timur.
b. Rute Barat : Yunan - Thailand - Semenanjung Melayu - Sumatera - Menyebar ke seluruh wilayah Nusantara,
terutama bagian barat.
c. Rute Timur : Yunan - Vietnam - Taiwan - Kepulauan Filipina - Sulawesi - Tersebar ke seluruh wilayah
Nusantara, terutama bagian timur.
tulah proses persebaran bangsa Proto Melayu hingga sampai ke wilayah Indonesia. Lalu, apa alasan bangsa
Proto Melayu (Melayu Tua) ini meninggalkan daerah asalnya? Para ahli berpendapat bahwa alasan kedatangan
bangsa-bangsa tersebut disebabkan karena peperangan antar suku, desakan suku-suku liar dari Asia Tengah, dan
faktor bencana alam.
2. Proses Persebaran Bangsa Deutro Melayu
Bangsa Deutro Melayu disebut juga dengan Melayu Muda. Bangsa ini bisa dikatakan gelombang ke dua
kedatangan bangsa-bangsa dari Asia Selatan. Persebaran bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia
dimulai sejak 500 SM (sebelum masehi). Bangsa Deutro melayu berasal dari daerah Indochina atau daerah
Vietnam, Kamboja dan Laos bagian utara.

Rute jalur masuk bangsa Deutro Melayu sama dengan jalur barat bangsa Proto Melayu, yaitu
melalui Thailand terus ke Semenanjung Malaya, hingga ke Sumatera dan menyebar ke seluruh wilayah
Nusantara.
Ciri-Ciri Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu
Berikut ini ciri-ciri bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua, meliputi :
1. Berasal dari China Selatan (Tiongkok).
2. Masuk ke wilayah Nusantara sejak 1500 SM hingga 500 SM.
3. Badan tinggi dan ramping.
4. Warna kulit sawo matang.
5. Rambut lurus, bentuk hidung dan mulut sedang.
6. Hasil kebudayaan batu muda (neolitikum).
Dibawah ini ciri-ciri bangsa Deutro Melayu atau Melayu Muda, meliputi :
Menguasai kebudayaan logam.
7. Memasuki wilayah Indonesia sejak 500 SM.
8. Berasal dari daerah Indocina.
9. Hasil kebudayaan : kapak corong, bejana perunggu dan nekara.

Anda mungkin juga menyukai