Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH

KELOMPOK 5
1. Frando. R. Salakory
2. Daniel .A. Paais
3. Jisrael .A. Piris
4. Sean .H. .R.Hehakaya
5. Nadus .P. E. Paron
ASAL USUL PERSEBARAN NENEK
MOYANG DI INDONESIA
• Dalam memahami asal usul nenek moyang di Indonesia, pertama-tama kita harus melihat sejarah kelahiran umat
manusia yang dapat Grameds dapat pelajari di buku Sapiens Grafis: Kelahiran Umat Manusia oleh Yuval Noah
Harari.Menurut pendapat Sarasin bersaudara, penduduk asli kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh
kecil. Pada mulanya mereka tinggal di Asia bagian Tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga
berbentuk laut Cina selatan dan laut Jawa sehingga memisahkan pegunungan vulkanik kepulauan Indonesia dari daratan
utama.Beberapa penduduk asli kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah
pantai dihuni oleh penduduk pendatang. Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang
masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung
Malaya.Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang mendiami Sumatra dan Toala di Sulawesi
merupakan penduduk tertua di kepulauan Indonesia. Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang
Melanesia masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih ada di Afrika, Asia Selatan, dan Oceania. Vedda itulah
manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang sudah berpenghuni. Mereka membawa budaya perkakas batu. Ras
Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik.Pendatang berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik.
Para pendatang baru itu jumlahnya lebih banyak dari penduduk asli. Mereka datang dalam dua tahap. Mereka disebut
oleh Sarasin sebagai Proto Melayu dan Deutero Melayu. Kedatangan Proto Melayu dan Deutero Melayu terpisah
diperkirakan lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Lanjutan

A. Proto Melayu B. Deutero Melayu


• Proto Melayu atau Melayu Tua adalah orang- orang Austronesia yang • Bangsa Deutero Melayu atau Melayu Muda kemudian berhasil
berasal dari Asia yang pertama kali datang di kepulauan Nusantara mendesak dan akhirnya berasimilasi dengan bangsa pendahulunya,
sekitar tahun 1500 SM.Bangsa Proto Melayu ini memasuki wilayah yakni bangsa proto Melayu. Hal ini terjadi pada kurun waktu sekitar
nusantara dengan dua jalur, yakni jalur barat melalui Malaysia- tahun 400-300 S, yakni gelombang kedua nenek moyang bangsa
Sumatera dan jalur timur melalui Filipina –Sulawesi. Bangsa Proto Indonesia datang ke wilayah Nusantara. Bangsa Melayu muda ini masuk
Melayu ini memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dibandingkan ke Nusantara dengan jalur barat dengan menempuh rute dari Yunan lebih
manusia purba sebelumnya.Kebudayaan tersebutnya adalah batu baru tepatnya Teluk Tonkin, Vietnam, semenanjung Malaysia, dan sampai
atau disebut juga zaman neolithikum yang pembuatan batunya sudah akhirnya sampai di wilayah Nusantara. Bangsa ini telah memiliki
dihaluskan. Berdasarkan penelitian Van Heekeren di Kalumpang atau kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa pendahulunya (Proto
daerah Sumatera utara, telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak Melayu) karena sudah bisa menghasilkan barang-barang dari perunggu
dan besi. Contohnya kapak corong, kapak serpatu, dan bentuk- bentuk
persegi dan kapak lonjong. Tradisi tersebut dibawa oleh orang-orang
nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa ini juga sudah mulai
Autranesia yang datang dari arah Utara atau melalui Filipina dan
mengembangkan kebudayaan megalithikum. Contohnya membuat
Sulawesi. Perlu Grameds ketahui bahwa anak keturunan asli bangsa
menhir atau tugu batu, dan unden berundak. Keturunan bangsa Deutro
Proto Melayu adalah suku Dayak dan Suku Toraja yang masuk dalam melayu atau Melayu Muda ini adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis
suku bangsa Indonesia. yang termasuk dalam suku bangsa Indonesia.
C. Bangsa Primitif
• Sebelum masuknya kelompok- kelompok bangsa melayu (Proto Melayu dan Deutro Melayu) di Nusantara,
sebenarnya sudah ada kelompok manusia yang telah lebih dulu tinggal di wilayah ini. Kelompok tersebut termausk
dalam bangsa primitive dengan budaya yang masih sangat sederhana. Berikut ini rincian penjelasan tentang bangsa
primitif di Nusantara: PlayMuteFullscreenManusia Pleistosen (Purba)Manusia purba saat itu selalu hidup
nomaden, alias berpindah-pindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Begitu pula dengan
kebudayaan yang mereka miliki sehingga corak hidup mereka tidak dapat diikuti kembali. Kecuali pada beberapa
aspek saja, seperti teknologinya yang masih sangat sederhana atau disebut juga dengan istilah teknologi paleolitik.
Suku WedoidSisa- sia kelompok dari suku Wedoid sampai saat ini sebenarnya masih ada, yakni suku Sakai di Siak
dan suku Kubu di perbatasan Jambi dan Palembang. Kelompok suku ini bertahan hidup dengan mengumpulkan
hasil hutan dan berkebudayaan dengan sederhana. Itulah sebabnya suku Wedoid sulit menyesuaikan diri dengan
masyarakat modern. Suku NegroidDi wilayah Indonesia sudah tidak ditemukan lagi dari sisa- sisa suku Negroid.
Namun masih ada di pedalaman Malaysia dan Filipina dari keturunan suku Negroid ini. Suku yang masuk dalam
suku ini adalah suku Semang di Semenanjung Malaysia dan Suku Negrito di Filipina.
Beberapa Pendapat mengenai asal-usul nenek
moyang bangsa Indonesia menurut Para ahli.
1. Drs. Moh Ali
Menurut Drs. Moh Ali, bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan-Cina. Click icon to add picture
Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa
bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-
bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan termasuk
Indonesia.Moh Ali mengatakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari
hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan
secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3000 hingga
1500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1500 hingga 500
SM (Deutero Melayu).Untuk gelombang pertama dan kedua ini dapat
dibedakan melalui bentuk perahu yang digunakan. Ciri-ciri gelombang
pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik satu,
sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik dua.
Click icon to add picture
2. Prof. Mohammad Yamin

Prof. Mohammad Yamin mengatakan bahwa orang Indonesia


adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Moh Yamin
meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri
yang berasal dari Indonesia.Mohammad Yamin mengatakan
bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di
Indonesia daripada daerah lain di Asia, seperti temuan fosil
Homo atau Pithecanthropus Soloensis dan Wajakensis yang tidak
ditemukan di daerah Asia lain termasuk Asia Tenggara.
3. Willem Smith

Click icon to add picture


Menurut pandangan Willem Smith, asal-usul bangsa Indonesia
melalui penggunaan bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem
Smith mengkategorikan bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa
yang dipakai yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang
berbahasa Jerman dan bangsa yang berbahasa Austria.Kemudian
bahasa Austria dibagi menjadi dua yaitu bangsa yang
menggunakan bahasa Austro Asia dan bangsa yang menggunakan
bahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini
mendiami wilayah Indonesia (Melanesia dan Polinesia).Dalam
teori Out of Afrika dan Out of Taiwan menerangkan tentang asal
usul nenek moyang Indonesia yang terlihat bahwa betapa eratnya
keterkaitan dinamika sejarah Melanesia dengan bumi nusantara.
Kata Melanesia diperkenalkan pertama kali oleh Dumot d’urville
seorang penjelajah berkebangsaan Prancis untuk menyebut
wilayah etnik penduduk yang berkulit hitam dan berambut keriting
di kawasan Pasifik.
BEBERAPA TEORI PERSEBARAN
NENEK MOYANG
• 1. TEORI YUNAN
• Teori Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaTeori Yunan ini mengungkapkan asal usul nenek moyang Indonesia berasal dari wilayah Tiongkok,
tepatnya daerah Yunan. Nenek moyang bangsa Indonesia dipercaya telah meninggalkan wilayah Yunan di sekitar hulu sungai Salween dan Sungai
Mekong dengan memiliki tanah yang subur. Diperkirakan karena bencana alam dan serangan suku bangsa lain maka mereka mulai bergerak untuk
berpindah. Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki kebudayaan kelautan yang sangat baik, yakni sebagai penemu model asli perahu bercadik
yang menjadi ciri khas kapal- kapal bangsa Indonesia saat itu. Penduduk Austronesia yang masih termasuk dalam wilayah kepulauan Nusantaraini
kemudian menetap dan akhirnya disebut bangsa Melayu Indonesia. Orang- orang inilah yang menjadi nenek moyang langsung dari bangsa
Indonesia sekarang. Para Ahli yang sepakat dengan teori ini antara lain J.R. Logon, R.H Geldern, J.H.C Kern, dan J.R. Foster. Dasar utama teori
Yunan adalah ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki ciri khas yang sama dengan kapak tua di wilayah Asia Tenggara.
Penemuan tersebut menandakan adanya proses migrasi manusia di wilayah Asia Tenggara ke kepulauan di Nusantara. Adanya migrasi manusia
tersebut disebabkan karena faktor terdesak oleh bangsa yang lebih kuat. Berdasarkan peristiwa tersebut, teori Yunanan menendakan ada tiga
glombang kedatangan tersebut, antara lain Proto Melayu, Deutro Melayu, dan Melanosoid. Hal yang mendasari teori Yunan berikutnya adalah
ditemukannya kesamaan bahasa yang digunakan masyarakat di kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di kamboja, yakni bahasa Melayu
Polinesia. Fenomena tersebut menandakan bahwa orang- orang Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong. Arus migrasi
atau perpindahan tersebut kemudian diteruskan saat sebagian mereka melanjutkan pergerakan tersebut sampai ke wilayah kepulauan di Nusantara.
Jadi kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Cham di Kamboja menandakan adanya hubungan dengan dataran Yunan. Teori Yunan juga didukung
oleh ahli dalam negeri bernama Moh. Ali yang menyatakan bahwa teori asal-usul nenek moyang Indonesia adalah manusia yang berasal dari
Yunan. Hal tersebut didasari oleh adanya dugaan perpindahan atau migrasi orang- orang di daerah Mongol ke selatan karena terdesak dengan
bangsa- bangsa lain, terutama bangsa yang lebih kuat atau berkuasa.
2. Teori Nusantara
• Teori Asal Usul Nenek Moyang IndonesiaTeori asal usul nenek moyang Indonesia berikutnya adalah teori
Nusantara yang bisa dibilang sangat berbeda dengan teori Yunan. Teori ini menyebutkan bahwa bangsa Indonesia
berasal dari wilayah Indonesia itu sendiri, yakni tidak melalui proses migrasi dari daerah manapun. Teori Nusantara
ini didukung oleh para ahli, antara lain Gorys Keraf, J. Crawford, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Muhammad
Yamin. Dasar utama teori Nusantara adalah berdasarkan pada bangsa Melayu yang merupakan bangsa dengan
peradaban yang sudah tinggi. Anggapan tersebut didasari pada hipotesis bahwa bangsa Melayu telah melewati
proses perkembangan budaya sebelumnya di wilayahnya. Jadi kesimpulannya, bangsa Melayu asli di Nusantara
yang akhirnya tumbuh dan berkembang dengan sendirinya tanpa adanya perpindahan ke wilayah tersebut. Teori
Nusantara juga didukung dengan penemuan adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja karena
sebuah kebetulan. Kemudian penemuan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis di Pulau Jawa menjadi penanda
bahwa keturunan bangsa Melayu memiliki kompetensi berasal dari Jawa. Berdasarkan perbedaan bahasa, hal
tersebut terjadi karena bahasa bangsa Austronesia mengalami perkembangan di daerah Nusantara tersebut dengan
bahasa yang telah berkembang di wilayah Asia tengah, yakni bahasa Indo-Eropa.
3. Teori Out Of Africa
• Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia (3)Teori Out Of Africa adalah teori asal usul nenek moyang Indonesia yang
lebih berbeda dari versi teori- teori sebelumnya. Teori ini mengungkapkan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Afrika. Anggapan ini berdasarkan pada kajian ilmu genetika lewat penelitian DNA mitokondria gen
perempuan dan gen laki-laki. Merek kemudian bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia yang sudah mendekati
wilayah Nusantara. Teori ini kemudian mengungkapkan bahwa bangsa Afrika bermigrasi atau melakukan perpindahan
menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu. Pada sekitar tahun itu bumi sedang memasuki akhir dari zaman
glasial, yakni ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk gletser. Pada masa itu memang
memungkinkan manusia untuk menyebrangi lautan hanya dengan menggunakan perahu sederhana. Perpindahan bangsa
afrika ke Asia kemudian terpecah menjadi beberapa kelompok. Ada kelompok yang tinggal sementara di bagian wilayah
Timur Tengah atau Asia Barat Daya da nada kelompok lain yang bermigrasi dengan menyusuri Pantai Smeenanjung Arab
menuju India, Ais Timur, Australia, termasuk Indonesia. Fenomena tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki- kali di
bagian wilayah Lake Mungo. Selain itu ada dua jalur yang diperkirakan menjadi wilayah yang ditempuh oleh bangsa
Afrika di masa itu, yakni jalur untuk menuju Lembah Sunga Nil. Wilayah tersebut melintasi Semenanjung Sinai kemudian
ke bagian utara melewati Arab Levant dan jalur yang juga melewati Laut merah.
4. Teori Out Of Taiwan
• Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia (4)Teori asal usul nenek moyang Indonesia ini
hampir serupa dengan teori sebelumnya. Teori Out Of Taiwan mengungkapkan bahwa asal-
usul bangsa Indonesia adalah berasal dari kepulauan Famosa atau wilayah Taiwan. Teori ini
rupanya didukung oleh ahli bernama Harry Truman Simanjuntak yang mendasari atas
argument pada teori ini. Dasar utama dari teori Out Of Taiwan yang pertama adalah tidak
adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia bangsa Indonesia dengan manusia
dari bangsa Tiongkok. Masih berdasarkan teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di
nusantara adalah bahasa yang masuk dalam rumpun bahasa Austranesia. Bahasa rumpun
Austronesia ini digunakan oleh para leluhur bangsa Indonesia, terutama yang menetap di Pulau
Formosa. Jadi dari segi bahasa sudah jelas bahwa orang-orang nusantara mengadopsi budaya
Autranesia dan mengembangkannnya hingga menjadi bangsa Indonesia seperti saat ini.
SEKIAN PRESENTASI KAMI

•ADA PERTANYAAN?
JIKA TIDAK ADA

• SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai