Deutro Melayu
Siapakah bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu?
Tentang bangsa Proto-Melayu dan Deutro Melayu – Ada pendapat dari beberapa
ahli yang menyebutkan bahwa masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia
termasuk rumpun bangsa Melayu.
Bangsa Melayu langsung menjadi nenek moyang bangsa Indonesia, yang sekarang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
Jakarta - Bangsa Proto Melayu yang berasal dari orang-orang Austronesia menjadi
pendatang pertama di wilayah Nusantara. Mereka diperkirakan masuk sekitar 1500 SM dan
meninggalkan keturunan beberapa suku bangsa Indonesia.
Berdasarkan pendapat para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari tiga
kelompok ras. Antara lain bangsa Proto Melayu (Melayu Tua), Deutro Melayu (Melayu
Muda), dan bangsa primitif. Sebelum ras Proto Melayu dan Deutro Melayu bermigrasi ke
Nusantara, diketahui bangsa primitif sudah tinggal lebih dahulu di wilayah ini.
Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu adalah orang Austronesia. Bangsa Austronesia
sendiri merupakan etnis besar di benua Asia dan menyebar di berbagai belahan dunia.
Setelah memasuki wilayah Nusantara, mereka disebut bangsa Melayu Indonesia atau
Melayu Austronesia.
Baca artikel detikedu, "2 Suku Indonesia Ini Nenek Moyangnya dari Bangsa Proto Melayu"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5796592/2-suku-indonesia-ini-nenek-
moyangnya-dari-bangsa-proto-melayu.
Kedatangan bangsa Melayu tersebut terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama
terjadi sekitar 1500 SM yang membawa orang-orang Proto Melayu. Kemudian, gelombang
kedua tiba pada kurun waktu 400-300 SM atau disebut kedatangan bangsa Deutro Melayu.
Namun, berdasarkan teori Yunnan yang menyatakan bahwa asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China, sebelum bangsa Proto Melayu dan Deutro
Melayu tiba, bangsa Negrito telah masuk lebih dahulu. Diperkirakan orang-orang Negrito
memasuki kepulauan Nusantara sejak 1000 SM. Demikian dikutip dari buku Sejarah
Indonesia SMA/MA Kelas 10 yang ditulis Windriati.
Ras Melayu ini dicirikan dengan rambut lurus, kulit kuning kecoklat-coklatan, dan bermata
sipit. Dikutip dari buku Sumatera Utara dalam Periodesasi karya Lister Eva Simangunsong,
bangsa ini masuk wilayah Nusantara melalui dua jalur, yakni dari Malaysia ke Sumatera dan
dari Filipina ke Sulawesi. Mereka membawa kebudayaan batu baru seperti kapak persegi
dan kapak lonjong.
Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan
suku Toraja. Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, suku Dayak sendiri
diperkirakan berasal dari migrasi ras Australoid dan ras Mongoloid.
Sementara itu, suku Toraja yang menjadi keturunan bangsa Proto Melayu sering disebut
sebagai 'orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan'. Pada zaman Belanda,
masyarakat Luwu menyebutnya sebagai to riaja yang artinya 'orang yang berdiam di
sebelah barat'.
Selain suku Dayak dan Toraja, beberapa pendapat lain mengatakan suku Sasak, Nias, dan
Batak di kawasan pegunungan Sumatera Utara juga merupakan keturunan dari bangsa
Proto Melayu.
Apabila ditelusuri lebih jauh, maka akan tampak bahwa ras proto sejatinya
adalah orang-orang Austronesia yang masuk ke Nusantara melalui jalur
Sumatera (jalur barat).
Hasil penemuan fosil dan artefak menunjukan ras proto ini relatif lebih
maju perkembangan kebudayaannya jika dibandingkan dengan manusia
primitif lain yang hidup pada masa tersebut.
Kehidupan ras ini di Nusantara diperkirakan sejak 500 tahun SM jika dilihat
dari fosil yang ditemukan. Sebagian besar peninggalannya bisa dijumpai di
Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Ciri-Ciri Proto dan Deutro Melayu
Setelah memahami apa itu proto melayu dan deutro melayu, kita juga harus
mengetahui ciri-ciri dari kedua kelompok ras ini. Secara umum, terdapat
perbedaan-perbedaan yang cukup mencolok dari kedua ras ini.
Dibawah ini, kita akan membahas ciri-ciri dari kedua ras leluhur bangsa
Indonesia ini.
Agar kalian lebih paham mengenai ciri-ciri diatas, kita akan membahas
secara lebih dalam setiap ciri tersebut dibawah ini.
Jalur Kedatangan Timur
Konon ras Proto Melayu dianggap memiliki 2 jalur masuk ke kepulauan
Indonesia, yaitu melewati jalur timur dan juga jalur barat.
Dari barat, ras ini datang menuju daratan Sumatra, sedangkan dari utara-
timur ras ini bergerak masuk melalui Sulawesi.
Maka tak heran jika fosil manusia dari ras proto banyak ditemukan di dekat
area hutan atau sungai di daratan Melayu.
Beranjak dari Sumatera, ras ini ada yang tiba ke Sulawesi bagian Utara atau
Kalimantan. Dalam perkembangannya, ras ini menjadi nenek moyang suku
Dayak, Toraja, Batak, serta beberapa suku lain di Papua.
Meninggalkan Banyak Hasil Kebudayaan
Hasil kebudayaan ras proto yang paling mencolok masih bercirikan budaya
neolitik.
Hal ini dikarenakan ras proto melayu ini hidup ketika kebudayaan manusia
masih berada pada zaman batu. Fosil dan aretfak yang ditemukan banyak
berupa alat-alat dari batu untuk berburu dan mengolah makanan.
Ras ini hidup pada tahun 500 sebelum masehi, jauh lebih muda
dibandingakn dengan deutro melayu yang hidup pada tahun 1500 hingga
1000 sebelum masehi.
Oleh karena itu, ras ini memiliki beberapa ciri-ciri tertentu yang dapat kalian
gunakan
Agar kalian memahami ciri-ciri yang sudah disebutkan diatas, kita akan
membahas secara lebih dalam setiap ciri-ciri tersebut dibawah ini
Banyak peralatan sehari-hari dan juga senjata berburu yang diciptakan oleh
suku tersebut. Setelah melakukan perjalanan, tibalah mereka di Nusantara
yang kemudian menyebar ke berbagai penjuru wilayah.
Mahir dalam Menciptakan Peralatan Logam
Ras deutro sudah memiliki kemahiran dalam hal pembuatan peralatan
logam sejak mereka tinggal di daerha Dongson. Oleh karena itu, ketika
sudah tiba di Nusantara, ras ini mampu menciptakan beragam perkakas
untuk kegiatan berburu atau sekadar hiasan.
Hasilnya, saat ini keturunan dari ras deutro asli menjadi suku Jawa, Bugis,
Sunda, Minang, serta Makassar.
Oleh karena itu, mereka menyebar pertama kali ke pulau Sumatera lalu
bergerak ke Kalimantan dan juga pulau Jawa melewati dangkalan Sunda
yang menghubungkan kepulauan Indonesia di bagian barat dengan
semenanjung Indo-China.
Oleh karena itu, ras ini membawa budaya pengolahan logam tersebut ke
Indonesia. Sehingga, mereka banyak menciptakan perkakas dari bahan
besi dan perunggu seperti kapak, nekara, bejana, dan moko.
Berikut ini adalah beberapa peninggalan proto melayu yang dapat kita
temukan saat ini
Kapak persegi
Kapak lonjong
Gerabah
Alat pemukul dari kayu
Perhiasan
Manik-manik
Salah satu yang paling kita kenal pada zaman batu mungkin adalah kapak
perimbas dan juga kapak genggam. Namun, ini tidak banyak digunakan
karena sudah ketinggalan zaman dibandingkan kapak baru yang sudah
dibuat oleh kebudayaan ini.
Kapak yang lebih canggih ini adalah kapak lonjong dan kapak persegi yang
mereka bawa ke Indonesia. Kapak lonjong mereka bawa lewat jalur barat
sedangkan kapak persegi mereka bawa lewat jalur timur masuk ke wilayah
Indonesia.
Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, kebudayaan deutro melayu ini lebih
mudah jika dibandingkan dengan proto melayu. Ras ini hidup pada masa
dimana pengolahan logam sudah ditemukan.
Oleh karena itu, kebanyakan artefak dan peninggalan dari deutro melayu
adalah peninggalan-peninggalan logam baik itu perunggu maupun besi.
Berikut ini adalah beberapa artefak peninggalan ras deutro melayu
Bejana logam
Moko
Nekara
Kapak corong
Pada awalnya, mereka dibuat dari perunggu terlebih dahulu, seiring dengan
berkembangnya teknologi, mereka membentuk metode-metode khusus
untuk mengolah besi.
Salah satu teknik pengolahan logam yang cukup terkenal adalah a cire
perdue dan juga bivalve.
Ras deutro melayu yang berasal dari daerah Dong Son di Vietnam ini
diduga masuk melewati jalur barat, lewat semenanjung Indo China dan
melewati dangkalan Sunda. Oleh karena itu, ras ini banyak ditemukan di
Indonesia bagian barat.
Meksipun begitu, ras deutro melayu ini cukup revolusioner pada zamannya
karena sudah memiliki salah satu kebudayaan pengolahan logam yang
paling canggih di semenanjung Indo-China.
Ras proto berkembang dan berevolusi menjadi suku Batak yang tinggal di
Sumatera, suku Dayak bermukim di Kalimantan, Toraja yang hidup di
Sulawesi, serta suku-suku minor yang menyebar di daratan Papua.
Itulah informasi seputar ras Proto Melayu serta Deutro Melayu yang dijuluki
sebagai leluhur Nusantara.
Sebagai ras yang hidup semasa peradaban purba masih berlangsung, proto
dan deutro telah menciptakan banyak penemuan yang berperan penting
bagi kehidupan generasi setelahnya.