Anda di halaman 1dari 15

Mengenal Bangsa Proto Melayu dan

Deutro Melayu
Siapakah bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu?

Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu adalah orang


Austronesia. Bangsa Austronesia sendiri merupakan etnis besar di benua Asia dan
menyebar di berbagai belahan dunia. Setelah memasuki wilayah Nusantara, mereka
disebut bangsa Melayu Indonesia atau Melayu Austronesia.

Tentang bangsa Proto-Melayu dan Deutro Melayu – Ada pendapat dari beberapa
ahli yang menyebutkan bahwa masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia
termasuk rumpun bangsa Melayu.
Bangsa Melayu langsung menjadi nenek moyang bangsa Indonesia, yang sekarang
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Bangsa Proto-Melayu (Melayu Tua)


Bangsa ini memasuki wilayah Indonesia dengan melalui dua jalur, yaitu jalan barat
(melalui Semenanjung Malaya terus ke Sumatra dan selanjutnya tersebar ke seluruh
Indonesia) dan jalan timur (melalui Filipina terus ke Sulawesi dan selanjutnya
tersebar ke seluruh Indonesia).

Bangsa Proto-Melayu memiliki kebudayaan setingkat lebih tinggi daripada Homo


sapiens yang ditemukan di Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu
muda (neolitikum). Benda-benda hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari batu
dan telah dikerjakan dengan lebih halus.
Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa Proto-Melayu melalui jalan barat,
sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalan timur.
Bangsa Proto-Melayu kemudian terdesak ke arah timur setelah kedatangan Deutro
Melayu. Keturunan bangsa Proto-Melayu yang sekarang masih ada, misalnya suku
Dayak, Toraja, Batak, Papua, dan lain sebagainya.

2. Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda)


Bangsa Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang sejak
tahun 500 SM. Mereka masuk ke wilayah Indonesia melalui jalan barat, yaitu melalui
daerah Semenanjung Malaya, terus ke Sumatra dan selanjutnya tersebar ke seluruh
wilayah Indonesia. Keturunan bangsa Deutro Melayu misalnya: suku Jawa, Melayu,
Bugis, Minangkabau, dan sebagainya.
Kebudayaan Deutro Melayu lebih tinggi daripada kebudayaan Proto-Melayu. Benda-
benda hasil kebudayaan mereka telah terbuat dari logam, yaitu perunggu.

Kebudayaan mereka ini sering disebut dengan kebudayaan Dongson. Selengkapnya


tentang kebudayaan ini silahkan baca di artikel prasejarah: Peninggalan kebudayan
zaman Dongson
Daerah tersebut diperkirakan menjadi tempat tinggal mereka sebelum akhirnya
memasuki dan menyebar di wilayah Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan perunggu
Indonesia yang terpenting adalah kapak corong, nekara, bejana perunggu dan lain
sebagainya.

2 Suku Indonesia Ini Nenek Moyangnya dari Bangsa Proto Melayu

Jakarta - Bangsa Proto Melayu yang berasal dari orang-orang Austronesia menjadi
pendatang pertama di wilayah Nusantara. Mereka diperkirakan masuk sekitar 1500 SM dan
meninggalkan keturunan beberapa suku bangsa Indonesia.
Berdasarkan pendapat para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari tiga
kelompok ras. Antara lain bangsa Proto Melayu (Melayu Tua), Deutro Melayu (Melayu
Muda), dan bangsa primitif. Sebelum ras Proto Melayu dan Deutro Melayu bermigrasi ke
Nusantara, diketahui bangsa primitif sudah tinggal lebih dahulu di wilayah ini.

Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu adalah orang Austronesia. Bangsa Austronesia
sendiri merupakan etnis besar di benua Asia dan menyebar di berbagai belahan dunia.
Setelah memasuki wilayah Nusantara, mereka disebut bangsa Melayu Indonesia atau
Melayu Austronesia.

Baca artikel detikedu, "2 Suku Indonesia Ini Nenek Moyangnya dari Bangsa Proto Melayu"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5796592/2-suku-indonesia-ini-nenek-
moyangnya-dari-bangsa-proto-melayu.
Kedatangan bangsa Melayu tersebut terbagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama
terjadi sekitar 1500 SM yang membawa orang-orang Proto Melayu. Kemudian, gelombang
kedua tiba pada kurun waktu 400-300 SM atau disebut kedatangan bangsa Deutro Melayu.

Namun, berdasarkan teori Yunnan yang menyatakan bahwa asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China, sebelum bangsa Proto Melayu dan Deutro
Melayu tiba, bangsa Negrito telah masuk lebih dahulu. Diperkirakan orang-orang Negrito
memasuki kepulauan Nusantara sejak 1000 SM. Demikian dikutip dari buku Sejarah
Indonesia SMA/MA Kelas 10 yang ditulis Windriati.

Bangsa Indonesia keturunan Proto Melayu


Bangsa Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia. Mereka
diperkirakan datang dari China bagian selatan dan tersebar dari Madagaskar hingga pulau-
pulau paling timur di Pasifik.

Ras Melayu ini dicirikan dengan rambut lurus, kulit kuning kecoklat-coklatan, dan bermata
sipit. Dikutip dari buku Sumatera Utara dalam Periodesasi karya Lister Eva Simangunsong,
bangsa ini masuk wilayah Nusantara melalui dua jalur, yakni dari Malaysia ke Sumatera dan
dari Filipina ke Sulawesi. Mereka membawa kebudayaan batu baru seperti kapak persegi
dan kapak lonjong.

Bangsa Indonesia yang termasuk keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan
suku Toraja. Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, suku Dayak sendiri
diperkirakan berasal dari migrasi ras Australoid dan ras Mongoloid.

Sementara itu, suku Toraja yang menjadi keturunan bangsa Proto Melayu sering disebut
sebagai 'orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan'. Pada zaman Belanda,
masyarakat Luwu menyebutnya sebagai to riaja yang artinya 'orang yang berdiam di
sebelah barat'.

Selain suku Dayak dan Toraja, beberapa pendapat lain mengatakan suku Sasak, Nias, dan
Batak di kawasan pegunungan Sumatera Utara juga merupakan keturunan dari bangsa
Proto Melayu.

Proto Melayu dan Deutro Melayu:


Pengertian, Ciri-Ciri, dan Perbedaannya
Proto Melayu dan Deutro Melayu merupakan leluhur dari hampir semua
masyarakat yang hidup di Indonesia sekarang ini. Pendapat ini dilandasi
oleh teori bernama Dua Gelombang yang mengklasifikan kedatangan
penduduk asli Nusantara kedalam dua tahapan.

Gelombang pertama adalah masyarakat proto melayu dengan akar


kesukuan dari Yunan sedangkan gelombang kedua adalah deutro melayu
dengan leluhur dari bangsa Melanesoid.
Baik bangsa proto maupun deutro sama-sama meninggalkan kebudayaan
yang masih diwariskan hingga puluhan generasi selanjutnya. Proto dan
Deutro melayu ini juga yang menjadi cikal bakal leluhur suku bangsa di
Indonesia yang sangat beragam.

Pengertian Proto dan Deutro Melayu


Pengertian Ras Proto Melayu
Proto Melayu atau ada pula yang menyebutnya Melayu Tua, yaitu suku
bangsa yang menjadi proto keturunan (leluhur inti) suku Dayak, Toraja,
Batak, serta Mentawai.

Sebagian kalangan menamai bangsa proto dengan sebutan Melayu Tua


karena memang datang lebih dulu dibandingkan dengan deutro melayu.
Diperkirakan, ras melayu ini dulu datang pertama kali ke Indonesia sekitar
1500 tahun sebelum masehi.

Apabila ditelusuri lebih jauh, maka akan tampak bahwa ras proto sejatinya
adalah orang-orang Austronesia yang masuk ke Nusantara melalui jalur
Sumatera (jalur barat).

Hasil penemuan fosil dan artefak menunjukan ras proto ini relatif lebih
maju perkembangan kebudayaannya jika dibandingkan dengan manusia
primitif lain yang hidup pada masa tersebut.

Pengertian Ras Deutro Melayu


Deutro Melayu ialah salah satu ras yang asalnya dari semenanjung
Indocina dan datang ke Nusantara dengan membawa kebudayaan besi
(disebut juga kebudayaan Dongson).

Kehidupan ras ini di Nusantara diperkirakan sejak 500 tahun SM jika dilihat
dari fosil yang ditemukan. Sebagian besar peninggalannya bisa dijumpai di
Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Ras deutro melayu inilah yang menjadi pemantik masa perundagian di


kepulauan Nusantara pada masa itu. Hal ini terjadi karena mereka sudah
membawa kebudayaan dongson yaitu pengolahan logam.

 
Ciri-Ciri Proto dan Deutro Melayu

Setelah memahami apa itu proto melayu dan deutro melayu, kita juga harus
mengetahui ciri-ciri dari kedua kelompok ras ini. Secara umum, terdapat
perbedaan-perbedaan yang cukup mencolok dari kedua ras ini.

Dibawah ini, kita akan membahas ciri-ciri dari kedua ras leluhur bangsa
Indonesia ini.

Ciri-Ciri Ras Proto Melayu


Secara umum, ras proto melayu yang lebih tua memiliki ciri-ciri tertentu
yang membedakannya dengan ras deutro melayu. Ciri-ciri tersebut antara
lain adalah

 Berasal dari Yunnan


 Menyerupai ras mongoloid
 Datang sebagai imigran
 Jalur kedatangan timur
 Banyak menetap di hutan
 Banyak menyebar di nusantara
 Meninggalkan banyak artefak

Agar kalian lebih paham mengenai ciri-ciri diatas, kita akan membahas
secara lebih dalam setiap ciri tersebut dibawah ini.

Berasal dari daerah Yunan


Ada pendapat ahli yang menyatakan bahwa ras proto ini sejatinya berasal
dari wilayah Yunan. Secara geografis, Yunan merupakan kawasan Cina
Selatan yang berbatasan dengan wilayah Indo-China.

Ras proto melayu sudah berkembang sejak 1500-500 tahun SM dan


melakukan perjalanan dari Yunan ke Nusantara untuk mencari lokasi
bermukim yang baru.

Sifat Fisik Menyerupai Ras Mongoloid


Karena Proto Melayu adalah bangsa yang berasal dari wilayah Yunan,
maka tidak mengherankan apabila terdapat kesamaan fisik dengan suku
Mongoloid yang sekarang menjadi bangsa Melayu asli.

Ciri-ciri dari rasa mongoloid ini adalah warna kulitnya yang coklat agak


kekuningan dengan mata sipit, serta rambut hitam yang lurus.

Datang ke Nusantara sebagai Imigran


Sudah menjadi karakteristik masyarakat primitif bahwa kehidupan mereka
berjalan secara nomaden. Manusia purba hidup dari satu wilayah ke
wilayah lain untuk menemukan area yang dirasa ideal sebagai tempat
tinggal.

Bangsa proto pun sampai ke Nusantara karena mereka


sedang bermigrasi dan menjalankan kehidupan nomadennya. Pada
awalnya, mereka menjadi imigran, sebelum kemudian bermukim lantas
menjadi penduduk asli.

 
Jalur Kedatangan Timur
Konon ras Proto Melayu dianggap memiliki 2 jalur masuk ke kepulauan
Indonesia, yaitu melewati jalur timur dan juga jalur barat.

Mereka dianggap menggunakan jalur barat karena melakukan pergerakan


melalui Semenanjung Melayu yang terletak di bagian barat Indonesia.
Selain itu, mereka juga banyak bergerak dari Filipina yang berada di bagian
Utara-Timur Indonesia.

Dari barat, ras ini datang menuju daratan Sumatra, sedangkan dari utara-
timur ras ini bergerak masuk melalui Sulawesi.

Namun, banyak yang menganggap bahwa proto melayu lebih dominan di


daerah Timur Indonesia sehingga mereka seharusnya juga lebih banyak
menggunakan jalur timur.

Tempat Tinggal Menetap di Hutan


Ras proto masih sangata bergantung pada alam dalam rangka bertahan
hidup. Oleh karena itu, ras ini lebih sering hidup dan bermukim pada
kawasan di sekitar hutan hujan tropis yang notabene banyak terdapat flora
dan fauna beragam spesies.

Maka tak heran jika fosil manusia dari ras proto banyak ditemukan di dekat
area hutan atau sungai di daratan Melayu.

Banyak Tersebar di Nusantara


Proto Melayu yang mendiami Nusantara terus bergerak secara nomaden
membentuk suku kecil-kecil di wilayah berbeda.

Beranjak dari Sumatera, ras ini ada yang tiba ke Sulawesi bagian Utara atau
Kalimantan. Dalam perkembangannya, ras ini menjadi nenek moyang suku
Dayak, Toraja, Batak, serta beberapa suku lain di Papua.

 
Meninggalkan Banyak Hasil Kebudayaan
Hasil kebudayaan ras proto yang paling mencolok masih bercirikan budaya
neolitik.

Hal ini dikarenakan ras proto melayu ini hidup ketika kebudayaan manusia
masih berada pada zaman batu. Fosil dan aretfak yang ditemukan banyak
berupa alat-alat dari batu untuk berburu dan mengolah makanan.

Ciri-Ciri Ras Deutro Melayu


Ras deutro melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan
dengan ras proto melayu.

Ras ini hidup pada tahun 500 sebelum masehi, jauh lebih muda
dibandingakn dengan deutro melayu yang hidup pada tahun 1500 hingga
1000 sebelum masehi.

Oleh karena itu, ras ini memiliki beberapa ciri-ciri tertentu yang dapat kalian
gunakan

 Berasal dari wilayah Dongson


 Mahir dalam mengolah logam
 Berevolusi menjadi beberapa suku
 Jalur kedatangan barat
 Identik dengan budaya besi

Agar kalian memahami ciri-ciri yang sudah disebutkan diatas, kita akan
membahas secara lebih dalam setiap ciri-ciri tersebut dibawah ini

Berasal dari Wilayah Dongson


Deutro Melayu merupakan ras yang asalnya dari wilayah Dongson, yakni
suatu daerah di Vietnam yang pada masa itu telah maju dalam hal
peradaban perunggu kuno.

Banyak peralatan sehari-hari dan juga senjata berburu yang diciptakan oleh
suku tersebut. Setelah melakukan perjalanan, tibalah mereka di Nusantara
yang kemudian menyebar ke berbagai penjuru wilayah.

 
Mahir dalam Menciptakan Peralatan Logam
Ras deutro sudah memiliki kemahiran dalam hal pembuatan peralatan
logam sejak mereka tinggal di daerha Dongson. Oleh karena itu, ketika
sudah tiba di Nusantara, ras ini mampu menciptakan beragam perkakas
untuk kegiatan berburu atau sekadar hiasan.

Ras deutro melayu inilah yang menjadi pemrakarsa masa perundagian di


Indonesia. Merekalah yang membawa kebudayaan pengolahan logam dan
zaman logam ke Indonesia yang masih berada di zaman batu.

Berevolusi Menjadi Beberapa Suku di Nusantara


Seiring berkembangnya kehidupan ras Deutro Melayu di Nusantara, mereka
tidak hanya menetap di satu tempat saja melainkan hidup tersebar.

Hasilnya, saat ini keturunan dari ras deutro asli menjadi suku Jawa, Bugis,
Sunda, Minang, serta Makassar.

Jalur Kedatangan Barat


Dalam teori Dua Gelombang, ras deutro datang ke tanah air melalui jalur
barat karena mereka berasal dari daerah barat yaitu semenanjung
Indochina.

Oleh karena itu, mereka menyebar pertama kali ke pulau Sumatera lalu
bergerak ke Kalimantan dan juga pulau Jawa melewati dangkalan Sunda
yang menghubungkan kepulauan Indonesia di bagian barat dengan
semenanjung Indo-China.

Hasil Kebudayaan Berupa Besi


Ras deutro berasal dari wilayah yang menjadi pusat kebudayaan logam di
Indocina, yaitu daerah Dongson di Vietnam.

Oleh karena itu, ras ini membawa budaya pengolahan logam tersebut ke
Indonesia. Sehingga, mereka banyak menciptakan perkakas dari bahan
besi dan perunggu seperti kapak, nekara, bejana, dan moko.
 

Peninggalan Kebudayaan Proto dan Deutro


Melayu
Setelah memahami ciri-ciri dari kedua jenis ras ini, maka kita juga harus
memahami apa yang menjadi peninggalan-peninggalan dari kedua jenis ras
ini.

Secara umum, peninggalan mereka berbeda karena mereka juga hidup di


masa yang berbeda pula.

Peninggalan Kebudayaan Proto Melayu

Seperti yang sudah dijelaskan, kebudayaan proto melayu hidup di zaman


batu, lebih tepatnya zaman batu muda atau neolitikum. Oleh karena itu,
peninggalan-peninggalan kebudayaan proto melayu ini didominasi oleh
perkakas yang terdiri dari batu.

Berikut ini adalah beberapa peninggalan proto melayu yang dapat kita
temukan saat ini

 Kapak persegi
 Kapak lonjong
 Gerabah
 Alat pemukul dari kayu
 Perhiasan
 Manik-manik

Salah satu yang paling kita kenal pada zaman batu mungkin adalah kapak
perimbas dan juga kapak genggam. Namun, ini tidak banyak digunakan
karena sudah ketinggalan zaman dibandingkan kapak baru yang sudah
dibuat oleh kebudayaan ini.

Kapak yang lebih canggih ini adalah kapak lonjong dan kapak persegi yang
mereka bawa ke Indonesia. Kapak lonjong mereka bawa lewat jalur barat
sedangkan kapak persegi mereka bawa lewat jalur timur masuk ke wilayah
Indonesia.

Peninggalan Kebudayaan Deutro Melayu

Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, kebudayaan deutro melayu ini lebih
mudah jika dibandingkan dengan proto melayu. Ras ini hidup pada masa
dimana pengolahan logam sudah ditemukan.

Oleh karena itu, kebanyakan artefak dan peninggalan dari deutro melayu
adalah peninggalan-peninggalan logam baik itu perunggu maupun besi.
Berikut ini adalah beberapa artefak peninggalan ras deutro melayu

 Bejana logam
 Moko
 Nekara
 Kapak corong

Artefak-artefak diatas dibuat dari perunggu maupun dari logam besi,


tergantung zamannya.

Pada awalnya, mereka dibuat dari perunggu terlebih dahulu, seiring dengan
berkembangnya teknologi, mereka membentuk metode-metode khusus
untuk mengolah besi.

Salah satu teknik pengolahan logam yang cukup terkenal adalah a cire
perdue dan juga bivalve.

Perbedaan Proto Melayu dan Deutro Melayu

Secara umum, terdapat perbedaan-perbedaan mencolok antara ras deutro


melayu dan juga ras proto melayu.

Ditinjau dari Jalur Masuknya ke Nusantara


Perbedaan utama antara kedua ras ini adalah jalur masuknya. Ras proto
melayu masuk ke Nusantara melalui jalur timur, sedangkan Deutro Melayu
masuk dari jalur barat.
Ras proto melayu yang berasal dari daerah Yunnan ini diduga masuk
melalui jalur timur maupun barat. Oleh karena itu, mereka dapat ditemukan
di seantero wilayah Indonesia.

Ras deutro melayu yang berasal dari daerah Dong Son di Vietnam ini
diduga masuk melewati jalur barat, lewat semenanjung Indo China dan
melewati dangkalan Sunda. Oleh karena itu, ras ini banyak ditemukan di
Indonesia bagian barat.

Ditinjau dari Kecerdasan


Proto Melayu dikenal sebagai salah satu ras yang memiliki tingkat
kecerdasan lebih tinggi dari ras lain pada masa itu.

Bahkan hasil kebudayaan yang diciptakan pun lebih bervariasi daripada


homo sapiens lain. Adapun ras deutro dianggap mempunyai tingkat
kecerdasan sama halnya dengan homo sapiens lain.

Meksipun begitu, ras deutro melayu ini cukup revolusioner pada zamannya
karena sudah memiliki salah satu kebudayaan pengolahan logam yang
paling canggih di semenanjung Indo-China.

Ditinjau dari Evolusi Suku Bangsa


Baik ras proto maupun Deutro Melayu sama-sama menjadi leluhur bagi
suku bangsa yang saat ini ada di Nusantara.

Ras proto berkembang dan berevolusi menjadi suku Batak yang tinggal di
Sumatera, suku Dayak bermukim di Kalimantan, Toraja yang hidup di
Sulawesi, serta suku-suku minor yang menyebar di daratan Papua.

Sedangkan, ras deutro melayu berkembang menjadi masyarakat-


masyarakat Jawa, Sumatera, Madura, dan Melayu.

Ditinjau dari Hasil Kebudayaan


Pada dasarnya Proto Melayu dan ras deutro hidup di masa yang berbeda,
sehingga hasil kebudayaannya pun berbeda.
Jika ras proto menghasilkan perkakas dari bahan batu, maka lain halnya
dengan ras deutro yang menciptakan peninggalan dari bahan besi seperti
nekara, perunggu, serta bejana.

Apakah Proto Melayu dan Deutro Melayu Masih


Relevan?
Secara umum, kita diajarkan bahwa ras nenek moyang Indonesia masuk ke
kepulauan Nusantara dalam 2 gelombang, yaitu deutro melayu dan juga
proto melayu.

Mereka masuk ke Indonesia saat kebudayaan pada masa tersebut masih


dalam masa pra aksara, sehingga tidak ada sumber sejarah tertulis yang
dapat digunakan.

Banyak peneliti sejarah modern yang mulai meragukan teori dua


gelombang ini. Mereka menganggap bahwa sebenarnya, proto melayu dan
deutro melayu pada dasarnya sama saja, tidak ada perbedaan
mendasarnya.

Yang membedakan hanya masa dimana mereka bermigrasi ke Indonesia


saja, selain itu mereka sama. Hal ini terjadi karena tidak cukup bukti
sejarah untuk menjelaskan perbedaan fisiologis dari kedua jenis ras ini.

Meskipun begitu, di Indonesia, masih cukup banyak yang mengaminkan


bahwa mereka berbeda dan suku-suku bangsa di Indonesia beraneka
ragam karena berasal dari 2 suku bangsa ini,

Itulah informasi seputar ras Proto Melayu serta Deutro Melayu yang dijuluki
sebagai leluhur Nusantara.

Sebagai ras yang hidup semasa peradaban purba masih berlangsung, proto
dan deutro telah menciptakan banyak penemuan yang berperan penting
bagi kehidupan generasi setelahnya.

Anda mungkin juga menyukai