Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH

PROTO MELAYU

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karuniaNyalah, karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya Adapun
tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran sejarah tentang
PROTO MELAYU
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Wilayah
persebaran dan budaya-budaya peninggalan PROTO MELAYU, yang merupakan salah satu
sejarah indonesia yang perlu kita ketahui.
Dalam penyelesaian karya ilmiah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Harapan kami, semoga karya ilmiah yang sederhana ini, dapat memberi kesadaran tersendiri bagi
generasi muda bahwa kita juga harus mengetahui tentang sejarah bangsa kita, karena kita adalah
bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia tercinta.

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di
sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap
suku di setiap wilayahnya . Hal ini sungguh sangat menakjubakan karena biarpun Indonesia
memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun
satu sama lainnya.
Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengtehaui
tentang asal mula terbuntuknya suku-suku dan kebudayaan serta nenek moyang bangsa
indonesia. Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan
dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena minat rasa ingin tau generasi muda
masih lemah.
KEDATANGAN PROTO dan DEUTRO melayu merupakan salah satu ilmu yang sangat penting
bagi kita bangsa indonesia agar dapat mengetahui asal mula suku dan budaya serta nenek
moyang kita, Untuk itu, kami kami ingin membahas tentang kedatangan proto dan deutro melayu
disini agar generasi muda dapat mengetahuinya.
1.2.

Rumusan Masalah

Atas dasar penentuan latar belakang dan identiikasi masalah diatas, maka kami dapat mengambil
perumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana persabaran proto dan deutro sehingga dapat menyebar seperti persebaran suku dan
budaya sekarang ini serta asal mula nenek moyang?.

1.3. Tujuan Penulisan


Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para
remaja dalam pemahaman tentang asal mula nenek moyang, budaya indonesia sebenarnya
berasal dari bangsa proto dan deutro melayu. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tentang asal mula nenek moyang, suku dan budaya bangsa indonesia
2. Mengetahui wilayah persebaran proto melayu di indonesia.
3. Mengetahui budaya-budaya peninggalan proto melayu

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. ASAL MULA NENEK MOYANG
Berdasarkan kesimpulan dari teori yang dikemukakan para ahli tentang masyarakat awal
kepulauan Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Diduga masyarakat awal yang mediami wilayah kepulauan Indonesia berasal dari daratan
Asia ( Yunan Selatan ). Dari wilayah Yunan mereka bermigrasi ke selatan, salah satunya
adalah ke kepulauan Indonesia.
2. Bangsa yang mendiami kepulauan Indonesia diduga berasal dari bangsa Indonesia
sendiri. Pendapat ini didukung oleh penemuan fosil dan artefak tertua di Indonesia.
Dengan demikian, masyarakat awal Indonesia diduga berasal dari kepulauan Indonesia
yang kemudian menyebar ke wilayah Asia lainnya.
Kedatangan dan Persebaran Masyarakat Awal Indonesia
Penduduk awal kepulauan Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini
diduga berasal dari benua Asia. Menurut Van Heine Geldern, penduduk awal bangsa Indonesia
berasal dari Yunan, Cina selatan. Pendapat Geldern didukung oleh bukti beupa kesamaan bendabenda prasejarah antara Yunan dan Indonesia. Benda-benda yang sama itu berupa kapak lonjong
dan kapak persegi. Mereka berpindah ke Nusantara karena terdesak oleh bangsa lain yang lebih
kuat. Selain itu, mereka di alam yang tidak banyak memberikan kesejahteraan. Mereka masuk ke
Indonesia membawa kebudayaan Neolitikum. Berdasarkan penyelidikan Geldern, kedatangan
masyarakat awal Indonesia terbagi dalam dua gelombang pelayaran sebagai berikut :
1. Gelombang Kedatangan Pertama (2000 SM 500 SM)
Masyarakat awal kepulauan Indonesia diduga berasal dari daratan Yunan di Cina Selatan.
Mereka datang ke pulau-pulau di wilayah selatan Asia secara bergelombang. Gelombang
pertama perpindahan terjadi pada 2000 SM dan berakhir pada 500 SM. Pulau-pulau yang berada
di selatan daratan Asia ini kemudian disebut Austronesia (Austro = selatan, Nesos = pulau).
Selanjutnya penduduk yang mendiaminya disebut bangsa Austronesia. Mereka mendiami pulaupulau yang membentang dari Madagaskar (barat) sampai dengan pulau Paskah (timur) dan
Formosa (utara ) sampai dengan Selandia Baru (selatan).

2. Gelombang Kedatangan Kedua (400 SM 300 SM)


Perpindahan gelombang kedua masyarakat yang diduga menjadi nenek moyang bangsa
Indonesia membawa Kebudayaan Dong Song atau Kebudayaan Perunggu. Kebudayaan yang
dimaksud meliputi kapak sepatu, nekara, moko, dan berbagai macam perhiasan perunggu.
Masyarakat yang berpindah pada gelombang kedua ini juga termasuk rumpun Austronesia.
Dengan demikian, rumpun Austronesia yang masuk ke wilayah Indonesia dapat kita bedakan
menjadi dua kelompok suku bangsa, yaitu bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan bangsa
Melayu Muda (Deutro Melayu).
2.2.

PERSEBARAN PROTO DAN DEUTRO MELAYU


Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
Melayu Proto atau Melayu Tua adalah istilah untuk Melayu "gelombang" pertama dari dua
"gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur
bahasa Austronesia. Menurut teori "dua gelombang" ini, termasuk Melayu Tua di Indonesia
adalah Toraja (Sulawesi Selatan), Sasak (Lombok), Dayak (Kalimantan Tengah), Batak
(Sumatera

Utara),

Nias

(pantai

barat

Sumatera

Utara),

Rejang,

dll.

Teori ini tidak lagi diakui penggunaannya, karena para arkeolog menyimpulkan bahwa tidak ada
dasar arkeologis yang berarti menunjukkan adanya perbedaan antara Melayu Proto dan Melayu
Deutero. Di Malaysia, istilah Proto-Melayu masih digunakan untuk sebuah suku yang bernama
Orang Asli.
Bangsa melayu Tua (Proto Melayu) merupakan rumpun Austronesia yang datang dan tinggal di
kepulauan Indonesia pada masa perpindahan pertama. Mereka datang ke Indonesia melalui jalur
barat dan jalur timur. Jalur barat yang dimaksud adalah masuk ke Indonesia melalui Malaysia
selanjutnya ke Sumatera. Sebaliknya, jalur timur yang dimaksud adalah masuk ke Indonesia
melalui Filipina dan Sulawesi. Suku bangsa Indonesia sekarang ini yang diduga masih ada kaitan
atau keturunan dari bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) adalah suku Dayak dan suku Toraja.
Mereka kemudian berpindah kepedalaman karena kedatangan deutro melayu ke indonesia.

Gambar :suku toraja dan dayak


Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)
Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) merupakan rumpun Austronesia yang datang dan tinggal
di kepulauan Nusantara pada masa perpindahan yang kedua. Melayu Deutero atau Melayu
Muda adalah istilah yang pernah digunakan untuk populasi yang diperkirakan datang pada
"gelombang kedua" setelah "gelombang pertama" dari Melayu Proto. Populasi ini dikatakan
datang pada Zaman Logam (kurang lebih 1500 SM). Suku bangsa di Indonesia yang termasuk

dalam Melayu Muda adalah Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Melayu, Betawi, Manado, dll.

Gambar : Suku manado, bugis, aceh, jawa


Teori ini tidak lagi diakui penggunaannya, karena para arkeolog menyimpulkan bahwa tidak ada
dasar arkeologis yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Melayu Proto dan
Melayu Deutero.
Bangsa Deutro Melayu yang datang pada gelombang kedua akhirnya berbaur (berasimilasi)
dengan bangsa Proto Melayu yang telah lebih dahulu datang dan mendiami wilayah kepulauan
Nusantara. Bangsa Deutro Melayu masuk Indonesia diduga menempuh rute dari Yunan.
(Teluk Tonkin), Vietanam, Semenanjung Malaysia, dan sampailah di Indonesia. Suku bangsa di
Indonesia yang sampai saat ini masih keturunan bangsa Deutro Melayu adalah suku Jawa,
Melayu, dan Bugis. Bangsa Melayu memiliki ciri-ciri Mongoloid lebih dominan, selain juga
terdapat ciri Austromelanesoid. Bangsa Melayu sebagian besar mendiami wilayah Indonesia
bagian barat dan bagian tengah. Sebaliknya, wilayah Indonesia bagian timur banyak didiami oleh
manusia dengan ciri Austromelanesoid lebih dominan.
wilayah persebaran deutro dan proto melayu
2.3. BUDAYA PENINGGALAN PROTO DAN DEUTRO MELAYU

1. BUDAYA PROTO MELAYU


Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi dari pada kebudayaan
Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayan batu-baru atau Neolitikum (neo
= baru, lithos = batu). Meskipun barang-barang hasil kebudayaan mereka masih terbuat dari
batu, tetapi telahdi kerjakan dengan baik. Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialah
kapak persegi dan kapak lonjong.
gambar : kapak lonjong dan kapak persegi
Kebudayaan kapak persegi dibawa oleh bangsa

Proto Melayu yang melalui jalan barat,

sedangkan kebudayaan kapak lonjong dibawa melalui jalan timur.


2. BUDAYA DEUTRO MELAYU
Mereka
telah
memiliki
daripada

bangsa

Proto

Melayu.

kebudayaan
Peradaban

yang

lebih

tinggi

mereka

ditandai

dengan

kemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasilkebudayaan mereka


telah terbuat dari logam. Mula-mula dari perunggu dankemudian dari besi. Hasil kebudayaan
logam di Indonesia yang terpenting ialah kapak corong atau kapak sepatu dan nekara.

Gambar : nekara dan kapak corong

Di bidang pengolahan tanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanian
yang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabad hutan terlebih dahulu. Sudah
selayaknya mereka mencari daerah-daerah seperti di Jawa dan pantai-pantai Sumatra untuk
digarap seperti di negeri asal mereka. Mereka juga telah mengenal perikanan laut dan pelayaran,
sehingga rute perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut.

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan

Dari uraian di atas di ketahui bahwa di Indonesia pernah terjadi migrasi dari asia tenggara yang
mengakibatakan Indonesia kedatangan orang-orang dari luar yang kemudian tinggal di
Indonesia, kemudian berkembang. Budaya-budaya yang di tinggalkan juga sangat beragam.
Orang-orang pendatang itu salah satunya adalah orang melayu yang berasal dari daerah Vietnam
Utara dan indocina. Masa kedatangan orang melayu terjadi pada dua gelombang. Gelombang
pertama adalah kedatangan orang Proto Melayu sekitar 2500 SM yg tinggal di pedalamanpedalaman di Indonesia, gelombang kedua yaitu kedatangan orang dari bangsa Deuteru Melayu
sekitar 2000-300 SM yang menetap Indonesia yang kemudian berkembang dengan pesat dalam
kebudayaan dan pemerintahannya.
3.2.

Saran

Berdasarkan kesimpulan dari proses masuknya melayu di indonesia, mempunyai beberapa saran
antara lain:

Agar berkembangnya wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah, siswa diharapkan lebih
untuk mempelajari sejarah melayu di nusantara secara logis dengan cara melakukan pencarian
bukti-bukti nyata serta dokumen-dokumen yg menyangkut melayu di indonesia.

Siswa di harapkan meningkatkan rasa ingin dan minat baca agar memiliki wawasan yang luas.

DAFTAR PUSTAKA

Proto Melayu dan Deuteru Melayu di Indonesia, (online), (file:///F:/proto-melayu-dan-deutromelayu-indonesia.html) di akses pukul 20:15 tanggal 16 november 2015.
Proto dan deutro melayu, (online) melalui yahoo answer .

Anda mungkin juga menyukai