Anda di halaman 1dari 8

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUASIA PURBA INDONESIA

DAN DUNIA DENGAN MANUSIA MODERN DALAM ASPEK FISIK DAN NON FISIK

A. Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Tahukah kalian, dari mana asal-usul nenek moyang bangsa kita? Ada yang menyebutkan nenek
moyang kita berasal dari cina, ada yang bilang nenek moyang kita berasal dari melayu, ada yang
bilang berasal dari Taiwan, bahkan ada yang bilang berasal dari afrika. Untuk lebih jelasnya, mari
kita pelajari mengenai teori-teori asal-usul nenek moyang Bangsa Indonesia dari para ahli sejarah
dan antropologi
1. Teori Yunnan

Teori ini menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China.
Teori ini didukung oleh Moh. Ali, yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah
Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan migrasi menuju ke
selatan.
Ada pula R.H Geldern dan J.H.C. Kern yang juga mendukung teori ini. Dasar pendapat
mereka berdua adalah :
Ditemukannya kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua
yang ada di kawasan Asia Tengah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa telah tejadi migrasi
penduduk dari Asia Tengah ke Kepulauan Nusantara.
Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki kemiripan dengan bahasa champa
yang ada di Kamboja. Hal ini membuka kemungkinan bahwa penduduk champa yang ada di
Kamboja berasal dari dataran Yunnan dengan menyusuri sungai Mekong. Arus perpindahan ini
selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke
wilayah Nusantara.
Menurut teori ini, migrasi penduduk dari Yunnan menuju Kepulauan Nusantara ini melalui
tiga gelombang, yaitu ; perpindahan orang Negrito, Proto Melayu dan juga Deutro Melayu.
Orang Negrito diperkirakan sudah memasuki Kepulauan Nusantara sejak 1000 SM.
Mereka diyakini sebagai penduduk paling awal Kepulauan Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan
penemuan arkeologi di gua Cha, Malaysia. Pada perkembangannya, orang Negrito menurunkan
orang Semang. Cirri-ciri fisik orang Negrito yaitu berkulit gelap, rambut keriting, hidung lebar dan
bibir tebal.Di Indonesia, ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat
di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanosoid mendiami Pulau Papua
dan Pulau Melanesia.
Proto Melayu Migrasi orang proto Melayu ke Kepulauan Nusantara diperkirakan
memasuki wilayah Nusantara pada 2500 SM. Sebutan Proto Melayu adalah untuk menyebutkan
orang-orang yang melakukan migrasi pada gelombang pertama ke Nusantara. Yang termasuk
orang-orang Proto Melayu adalah suku Toraja, Dayak, Sasak, Nias, Rejang, dan Batak. Orang proto
Melayu memiliki keahlian lebih baik dalam hal bercocok tanam bila dibandingkan dengan orang
Negrito.
Deutro Melayu adalah sebutan untuk orang-orang yang melakukan gelombang migrasi
pada gelombang kedua ke Nusantara. Kedatangan Deutro Melayu ke Nusantara diperkirakan pada
1500 SM. Suku bangsa yang termasuk Deutro Melayu di Indonesia, antara lain Minangkabau,
Aceh, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi, dan Manado.

2. Teori Nusantara

Teori Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia
sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung antara lain oleh Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan
J.Crawford. Teori ini dilandasi oleh beberapa argument, antara lain :
Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak mungkin
dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.
Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun
persamaan ini hanyalah suatu kebetulan saja.Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah
keturunan dari Homon soloensis dan Homo wjakensis.
Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara
dengan bahsa Indo-eropa yang berkembang di Asia Tengah.

3. Teori Out of Taiwan

Teori ini berpandangan bahwa bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan
Daratan Cina. Teori ini didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan linguistic,
dijelaskan bahwa dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki
rumpun yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang
dipergunakan leluhur yang menetap di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau
dikenal dengan rumpun Taiwan. Selain itu, menurut riset genetika yang dilakukan pada ribuan
kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah Cina.

4. Teori Out of Africa

Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika.
Dasar dari teori ini adalah berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen
perempuan dan gen laki-laki. Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern
yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun lalu. Dari Afrika,
mereka menyabar ke luar Afrika. Dari hasil penelitian Ingman, tidak ada bukti yang menunjukan
bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen spesies manusia purba.
Manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika diperkirakan berlangsung sekitar
50.000-70.000 tahun silam. Tujuannya adalah menuju Asia Barat. Jalur yang mereka tempuh ada
dua, yaitu mengarah ke Lembah Sungai Nil, melintasi Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati
Arab Levant dan yang kedua melewati Laut Merah. Pada 70.000 tahun yang lalu bumi memasuki
zaman glasial terakhir dan permukaan air laut menjadi lebih dangkal karena air masih berbentuk
gletser. Dengan keadaan seperti ini mereka sangat memungkinkan menyeberangi lautan hanya
dengan menggunakan perahu primitif.
Setelah memasuki Asia, beberapa kelompok tinggal sementara di Timur Tengah,
sedangkan kelompok lainnya melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai Semenanjung Arab
menuju ke India, Asia Timur, Indonesia, dan bahkan sampai ke Barat Daya Australia, yaitu dengan
ditemukannya fosil laki-laki di Lake Mungo. Jejak paling kuat untuk membuktikan bahwa manusia
Afrika telah bermigrasi hingga ke Australia adalah jejak genetika.

B. Manusia Purba Indonesia


Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia prasejarah adalah manusia yang
hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat
bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia
purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal
yaitu Sangiran.

1. Megantrhopus Paleojavanicus
Jenis manusia ini dianggap sebagai manusia tertua ynag hidup di Jawa. Meganthropus
pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von
Koeningswald di Sangiran pada 1941. Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling
besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.
Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan
bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang
ditemukan di Indonesia Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang
gorila. Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran.
Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus
di Sangiran dari Pleistosen tengah. Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan
fosil yang ditemukan itu berumur 1-2 juta tahun.
Meganthropus diperkirakan hidup dengan mengumpulkan makanan (food gathering).
Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka belum mengenal api.
Berikut ciri-ciri Megantrhopus Paleojavanicus :
a. Tinggi sekitar 165- 180n cm
b. Tonjolan pada kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
c. Volume otak 900 cc
d. Tidak berdagu dan memiliki hidung lebar
e. Makanan tumbuhan dan daging hewan buruan, namun tumbuhan menjadi makanan utama
f. Kening menonjol, tulang geraham dan rahang sangat kuat
g. Bentuk gigi geraham besar dan berahang kuat
Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti
manusia besar tertua yang berasal dari Jawa. Namun banyak juga ahli yang kemudian
mengklasifikasikannya sebagai Homo erectus paleojavanicus.

2. Pithecanthropus Erectus (erectus = tegak)


Manusia jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890–1892 di Desa Trinil, dekat
Ngawi, Madiun.Berdasarkan temuan tengkoraknya, jenis manusia ini bertubuh agak kecil dan
memiliki kemampuan pikir yang masih rendah. Volume otak kepalanya masih 900 cc, sedangkan
volume otak manusia modern adalah lebih dari 1000 cc, dan jenis kera tertinggi 600 cc.
Diperkirakan jenis manusia ini hidup kira-kira 1 juta hingga 600.000 tahun silam.
Nama pithecanthropus jenis erectus ini sendiri berasal dari sebuah bahasa Yunani
dengan arti atau bahasa latinnya yang merupakan manusia kera yang berjalan tegak.
Manusia jenis ini diperkirakan oleh para ilmuan merupakan jawaban missink link dari teeori
darwin.
Ciri – ciri Pithecanthropus Erectus antara lain :
a. Berbadan dan berjalan tegap
b. Memiliki tinggi mencapai 165-170 cm
c. Volume dalam otak melebihi 750 - 1300 cm³
d. Memiliki fisik seperti kera

3. Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Mojokertensis berarti manusia kera dari Mojokerto yang ditemukan oleh
seorang ahli sejarah bernama Ralph Von Koenigswald pada sekitar tahun 1936-1941 di lembah
Sungai Brantas.
Adapun ciri-ciri dari Pithecanthropus Mojokertensis adalah sebagai berikut :
a. Memiliki tubuh yang tegap atau berbadan tegak
b. Memiliki tinggi badan sekitar 165 cm hingga 180 cm
c. Memiliki tulang raham dan gigi geraham yang kuat
d. Memiliki kening yang menonjol
e. Tdak memiliki dagu
f. Volume otak manusia ini masih belum sempurna yakni sekitar 750 cc sampai 1. 300 cc
g. Memiliki tulang atap tengkorak yang tebal dan berbentuk lonjong
h. Memiliki alat pengunyah dan dapat memakan segala bentuk makanan
i. Memiliki otot tengkuk yang sudah kecil

4. Pithecanthropus Robustus
Pithecanthropus robustus adalah salah satu jenis manusia purba yang hidup pada zaman
prasejarah di Indonesia . Manusia purba jenis Pithecanthropus robustus seringkali dikaitkan dengan
ciri-ciri Pithecanthropus mojokertensis. Manusia purba ini paling banyak ditemukan di Kepulauan
Jawa. Pithecanthropus robustus diperkirakan telah hidup pada masa sekitar dua perempat juta tahun
yang lalu sampai satu setengah juta tahun yang lalu.
Jenis Pithecanthropus ditemukan oleh Weidenrich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di
Trinil daerah Lembah Bengawan Solo. Fosil ini ditemukan dari lapisan pleistosen bawah.
Ciri-ciri fisik Pithecanthropus robustus
Manusia purba jenis Pithecanthropus robustus memiliki ciri-ciri yang hampir mirip dengan
Pithecanthropus pada umumnya. Ciri-ciri Pithecanthropus robustus diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Mempunyai badan yang tegap, tetapi tidak seperti perawakan Meganthropus
2. Mempunyai tinggi badan antara 165 – 180 cm
3. Mempunyai gigi geraham dan tulang rahang yang kuat
4. Mempunyai bagian kening yang menonjol
5. Tidak memiliki dagu, tidak seperti jenis manusia purba Meganthropus
6. Mempunyai volume otak yang belum sempurna seperti pada jenis Homo, yaitu sekitar
750 sampai dengan 1.300 cc
7. Tulang pada bagian atap tengkorak berbentuk lonjong dan berstruktur tebal
8. Memiliki alat pengunyah dan mulai memiliki otot tengkuk yang kecil

5. Homo Sapiens
Homo sapiens mempunyai kemampuan lebih maju dibandingkan manusia purba jenis
Meganthropus dan Pithecanthropus. Homo sapiens berasal dari dua kata, yaitu homo yang berarti
manusia dan sapiens yang berarti cerdas. Jenis manusia purba ini disebut manusia cerdas karena
dapat membuat peralatan dari batu dan tulang yang digunakan untuk aktivitas berburu dan meramu.
Dari ciri ciri diatas disimpulkan bahwa homo sapiens mirip dengan manusia modern atau
nenek moyang kita (manusia modern). Kehidupan homo sapien pada jaman lampau makan dengan
berburu dan bercocok tanam dan hidup mulai menetap atau tidak berpindah pindah tempat. Dalam
berburu homo sapien menggunakan peralatan yang diruncingkan.
Ciri – ciri homo sapiens :
1. Mampu berdiri dan berjalan dengan tegak
2. Mempunyai volume otak 1.000 – 1.200 cc
3. Otot tengkuk mengalami penyusutan
4. Mempunyai bentuk muka datar dan lebar
5. Mempunyai akar hidung yang lebar
6. Mempunyai ciri-ciri mirip ras mongoloid dan ras austramelanosoid
7. Mempunyai tinggi tubuh 1,30 m sampai 2,10 m
8. Mempunyai otak lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus
9. Memiliki otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut
10. Mempunyai dagu

Beberapa fosil manusia purba jenis homo yang di temukan di Indonesia, antara lain :
a. Homo Soloensis
Pada tahun antara 1931 – 1934, seorang ahli purbakala bernama G. H. R. Von
Koenigswald, Oppenoorth, dan Ter Haar menemukan fosil-fosil manusia purba di sebuah Lembah
Sungai Bengawan Solo di dekat Desa Ngadong, di sebuah daerah Blora dan Sragen, Jawa Tengah.
Fosil yang ditemukan berupa tengkorak, gigi, dan tulang rahang. Manusia purba ini kemudian diberi
nama Homo soloensis.
Homo soloensis ditemukan pada lapisan Pleistosen bagian atas. Manusia purba ini
diprediksi hidup sekitar 900.000 hingga 200.000 tahun silam. Hasil budaya yang ditemukan adalah
kapak genggam/ kapak perimbas, alat serpih, dan peralatan yang terbuat dari tulang.
Manusia purba ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
Pithecanthropus erectus. Berdasarkan perkiraan, Homo soloensis merupakan evolusi dari
Pithecanthropus mojokertensis. Namun, ada juga yang mengatakan jika manusia purba ini termasuk
Homo Neanderthalensis. Manusia purba ini adalah termasuk ke dalam Homo Sapiens dari Asia,
Eropa, dan Afrika.
Berikut cicri-ciri homo soloensis Berdasarkan penelitian terhadap fosil-fosil yang
ditemukan:
1. Volume otaknya antara 1000 hingga 1300 cc
2. Otak kecil homo soloensis berukuran lebih besar daripada otak kecil pada
Pithecanthropus Erectus
3. Tengkorak berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus
4. Memiliki Tinggi badan sekitar 180 – 210 cm
5. Otot pada tengkuk mengalami penyusutan
6. Muka tidak menonjol ke depan
7. Tonjolan pada kening agak terputus ditengah (tepatnya di atas hidung)
8. Sudah Berdiri tegak serta berjalan lebih sempurna

b. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis atau Manusia Wajak merupakan manusia purba yang tinggal di negara
Indonesia. Fosil Homo wajakensis yakni telah ditemukan dalam tahun 1889 oleh van Riestchoten di
sebuah ceruk di tempat lereng gunung karst di bagian barat laut Campurdarat yakni dekat dengan
Tulungagung, Jawa Timur.
Homo Wajakensis yakni mirip dengan orang Australia tua dari Australia. Karena itu,
Eugene Dubois yakni telah curiga bahwa Homo Wajakensis adalah ras Australoide
Ciri – Ciri Homo Wajakensis
1. Berjlan tegap dan dengan Tinggi badan 1,30 m sampai 2,20 m
2. Memiliki otak besar dan kecil yang sudah berkembang denganrata – rata volume otak
sekitar 1.300 – 1.450cc
3. Memiliki tulang tengkorak yang lebih kuat dan bentuk muka yang tidak terlalu
menonjol
4. Memakan makanan yang sudah dimasak

c. Homo Floresiensis
Homo Floresiensis merupakan manusia purba yang ditemukan peneliti dari Pusat
Arkeologi Nasional yang dipimpin oleh R.P. Soedjono dan peneliti Australia Mike Morwood di
Flores. Dalam penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 berhasil menemukan fosil kerangka
manusia kecil jenis hobit yang diperkirakan berusia 18.000 tahun. Fosil ini ditemukan di Liang Bua,
sebuah gua kapur yang ada di Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Fosil manusia purba yang ditemukan berjenis kelamin wanita dengan ukuran yang jauh
lebih kecil daripada manusia normal. Selain fosil manusia, juga ditemukan fosil tikus seukuran
kucing, gajah kerdil yang dinamakan stegodon, fosil komodo dan peralatan dari batu yang
digunakan Homo Erectus, namun berukuran jauh lebih kecil. Selanjutnya, temuan ini kemudian
dinamakan Homo Floresiensis atau manusia purba dari Flores.
Homo Floresiensis memiliki ciri :
1. Tinggi badan 100 cm dengan berat badan 30 kg
2. Sudah berjalan tegak
3. Tidak memiliki dagu
4. Diperkirakan hidup sekira 18.000 tahun yang lalu di Kepulauan Flores
Penyebutan Homo Floresiensis sebagai manusia baru menuai kontroversi. Menurut Sydney
Morning Herald yang terbit 19 November 2009, menurut para ahli, hobit yang ditemukan
merupakan spesies yang belum diketahui. Adapun menurut Jacob, seorang ahli paleoanthropology
dari Universitas Gadjah Mada, Homo Floresiensis bukan spesies baru, melainkan nenek moyang
orang – orang katai Flores yang menderita microchepalia (bertengkorak kecil dan berotak kecil).
Penyakit tersebut hingga kini masih dapat ditemukan pada penduduk di sekitar Gua Liang Bua

C. Jenis – Jenis Manusia Purba Dunia


Fosil manusia purba selain ditemukan di Indonesia, juga ditemukan di tempat-tempat lain
di Dunia yaitu Cina, Afrika, dan Eropa.Berikut paparan mengenai jenis manusia purba yang
ditemukan diantaranya sebagai berikut.

1. Manusia purba di Tiongko/Cina


Manusia purba yang ditemukan di Cina disebut Homo Pekinensis, yang berarti “manusia
dari Peking” (sekarang Beijing).Homo Pekinensis ditemukan di Gua Choukoutien sekitar 40 km
dari Peking.Fosil ini ditemukan oleh seorang sarjana dari Kanada bernama Devidson Black dan
Franz Weidenreich.Berdasarkan penyelidikan, kerangka jenis manusia purba ini menyerupai
kerangka Pithecanthropus Erectus.
Oleh karena itu, para ahli menyebutnya juga dengan nama Pithecanthropus Pekinensis atau
Sinanthropus Pekinensis yang berarti “manusia kera dari Peking”. Sinanthropus pekinensis
dianggap bagian dari kelompok pithecanthropus karena memiliki ciri tubuh atau badan yang mirip
serta hidup di era zaman yang bersamaan.Sinanthropus pekinensis memiliki kapasitas otak sekitar
kurang lebih 900-1200 cc.

2. Manusia purba di Afrika


Manusia purba yang ditemukan di Afrika disebut Homo Africanus yang berarti “manusia
dari Afrika”.Fosilnya ditemukan oleh Reymond Dart.Fosil ini ditemukan di dekat sebuah
pertambangan Taung Bostwana, tahun 1924.Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka
seorang anak yang berusia sekitar 5 sampai 6 tahun.
Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan penduduk
asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang berupa tengkorak orang
dewasa di tempat yang sama. Australopithecus africanus ditemukan di desa Taung di sekitar
Bechunaland ditemukan oleh Raymond Dart tahun 1924.Bagian tubuh yang ditemukan hanya fosil
tengkorak kepala saja.

3. Manusia purba di Eropa


Manusia purba yang ditemukan di Eropa disebut Homo Neandherthalensis.Nama itu
mengandung arti “manusia Neanderthal”.Manusia jenis ini ditemukan oleh Rudolf Virchow di
lembah Neander, Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856.Selain di Jerman juga ditemukan di Gua Spy
Belgia. Di Prancis ditemukan manusia Paranthropus Robustus dan Paranthropus Transvaalensis
Selanjutnya di daerah Amerika Selatan ditemukan manusia purba dengan ciri-ciri kapasitas
otak 600cc, hidup di lingkungan terbuka, serta memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter. Fosil
menusia kera tersebut disebut Australopithecus dan Homo Cro Magnon.
Secara khusus berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa perbedaan antara
jenis Pithecanthropus Erectus dengan Homo Sapiens. Dapat dilihat perbedaan antara keudanya
sebagai berikut :
a. Ruang tengkorak Pithecanthropus lebih kecil dibandingkan Homo Sapiens, sehingga
volume otaknya juga lebih kecil. Ruang tengkorak Pithecanthropus kurang dari 1000 cc,
sedangkan ruang tengkorak Homo Sapiens lebih dari 1000 cc.
b. Tulang kening Pithecanthropus lebih menonjol ke depan.
c. Tulang rahang bawah Pithecanthropus lurus ke depan sehingga tidak berdagu,
sedangkan Homo sapiens berdagu.
d. Tulang rahang dan gigi Pithecanthropus lebih besar dan kuat dari pada tulang rahang
Homo sapiens.
e. Tinggi dan berat badan Homo Sapiens lebih besar yaitu 130-210 cm dan 30-150 kg.
D. Manusia Purba Modern
Pengertian atau arti defenisi manusia purba modern adalah manusia yang termasuk dalam
spesies Homo Sapiens dengan kapsitas otak ± 1.450cc hidup sekitar 15.000 hingga 150.000 tahun
yang lalu.
Para ahli menggolongkan manusia dunia daalm beberapa ras berikut ini :
1. Ras Australoid, yaitu golongan manusia yang kini sisisanya hidup tersebar di
pedalaman Australia.

2. Ras Mongoloid (Berkulit Kuning), yaitu ras manusia yang sebagian besar menetap di
Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika,
Beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan
Oseania.Ras Ini paling banyak tersebar di seluruh dunia. Ras mongoloid meliputi: a.
Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur); b. Malayan Mongoloid
Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan); c. American
Mongoloid (penduduk asli Amerika)

3. Ras Negroid (Berkulit Hitam), yaitu ras manusia yang terutama mendiami benua
Afrika di wilayah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika
Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah. Anggota ras negroid biasa
disebut “berkulit hitam”, akan tetapi anggota ras Khoisan dan ras Australoid, meski
berkulit hitam dan berambut keriting tidaklah termasuk ras manusia ini.

Contohnya yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia. Ras negroid meliputi:
African Negroid (Benua Afrika) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang
dikenal orang Semang, Filipina); Melanesian (Papua dan Melanesia)

3. Ras Kaukasoid (Kulit Putih) yaitu ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa,
Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga
menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan
dan Selandia Baru.

Anggota ras Kaukasoid biasa disebut “berkulit putih”, namun ini tidak selalu benar.
Oleh beberapa pakar misalkan orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras
Kaukasoid, meski mereka berambut keriting dan berkulit hitam, mirip dengan anggota
ras Negroid. Namun mereka tengkoraknya lebih mirip tengkorak anggota ras
Kaukasoid.

Ras Kaukasoid meliputi: Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik); Alpine (Eropa Tengah
dan Eropa Timur); Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab,
dan Iran); Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)

5. Ras-ras khusus, yaitu ras manusia yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras
pokok, antara lain: Bushman (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka ); Polynesian (Kepulauan
Mikronesia dan Polynesia); serta Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan
Hokkaido, Jepang).

Anda mungkin juga menyukai