Kelompok :2
SMA N 1PEKALONGAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paham liberal pertama kali muncul di Perancis saat Napoleon Bonaparte
berkuasa. Paham ini selanjutnta meluas pada wilayah wilayah yang dikuasai oleh
Napoleon Bonaparte.
Latar belakanh pelaksanaan sistem politik demokrasi liberal tak lain karena
adanya revolusi Perancis yang disebabkan tindakan semena mena terhadap rakyat
kecil. Revolusi Perancis ini mengusung semboyan Liberte atau kebebasan, egolite
atau persamaan dan fraterinte atau persaudaraan.
Revolusi Perancis
Revolusi Perancis yang menjadi latar belakang pelaksanaan sistem politik
demokrasi liberal di beberapa negara terjadi pada 1789 hingga 1871. Revolusi
Perancis ini dipicu oleh pajak yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada rakyat
kecil, jumlah utang negara yang semakin banyak, uang yang dihambur hamburkan
oleh permaisuri raja, dan adanya pengarug dari luar yakni kemerdekaan Amerika
Serikat atas pendudukan Inggris.
Paham Liberal
Paham Liberal yang berkembang di Perancis disebut sebut sebagai paham
liberal yang sesunggguhnya. PAham liberal merupakan suatu paham kebebasan
yang mneghapus kekuasaan absolut di Eropa. Paham liberal ini memiliki prinsip
bahwa setiap orang atau negara memiliki kebebasan untuk menentukan nasibnya
sendiri, bebas melakukan usaha apapun, dan bebas bertindak.
Pada awalnya, paham liberal Belanda yang jatuh ke dalam kekuasaan
Napoleon BOnaparte. Kemudia paham itu meluas ke beberapa negara lainnya
termasuk ke Indonesia. Dalam hal ini, Belanda yang memperkenalkan paham
liberal ke Indonesia. Dampaknya terasa saat para penanam modal asing mereka di
Indonesai. Selanjutnya, di Indonesia muncul perbudakan, kerja rodi, dan
kapitalisme.
Latar belakang pelaksanaan sistem politik demokrasi liberan yang berasal
dari revolusi Perancis gaungnya terdengar ke berbagai wilayah.TAk hanya di
Indonesia, sejumlah negara di kawasan Asia pun lantas menjadi penganut paham
liberal seperti Hongkong, Maysia, Singapura, Myanmar, adn Kamboja.
Negara besar seperti Amerika pun menganut paham liberal ini. Selain
Amerika, beberapa negara di benua Amerika yang menganut paham ini antara
lainnya. Sedangkan di Eropa, negara penganut paham liberal antara lain Perancis,
Jerman, Yunani, Italia, Austria, Finlandia, Denmark, dan sederat negara besar
lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem kepartaian yang dianut pada masa demokrasi liberal adalah multi
partai. pembentukan partai politik ini bertujuan untuk mudah dapat mengukur
kekuatan perjuangan kita dan untuk mempermudah meminta tanggung jawab
kepada pemimpin-pemimpin barisan perjuangan.
Partai-partai politik yang tidak memegang jabatan dalam kabinet dan
tidak memegang peranan penting dalam parlemen sering melakukan oposisi yang
kurang sehat dan berusaha menjatuhkan partai politik yang memerintah. Hal
inilah yang menyebabkan pada era ini sering terjadi pergantian kabinet. Kondisi
inilah yang mendorong Presiden Soekarno mencari solusi untuk membangun
kehidupan politik Indonesia yang akhirnya membawa Indonesia dari sistem
demokrasi liberal menuju demokrasi terpimpin.
III. Nilai-nilai
1. Aktif menggunakan ide, gagasan, dan pikiran
2. Harus memmiliki motivasi untuk maju dan berkembang untuk lebih dewasa
3. Mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan
4. Mengembangkan derajat kesehatan jasamani dan rohani
5. Memahami perasaannya sehingga dapat memahami perasaan orang lain
6. Mempunyai kemauan untuk belajar berorganisasi melalui wadah yang ada di
sekolah
7. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
8. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/358572304/Bab-3-Sistem-Dan-Struktur-Politik-
Dan-Ekonomi-Masa-Demokrasi-Terpimpin-1959-1965-Rtf-rtf
file:///C:/Users/user/Downloads/makalahsejarahkel5-160823165750.pdf