Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahnya saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini,yang berjudul Apresiasi Karya Seni Nusantara yang disusun
berdasarkan sumber dibuku dan internet. Dalam makalah ini saya membahas secara rinci sehingga
pembaca dan Pembina dapat memahami materi dan cara metode pembuatan Kain Ulos ini.
Penulis dengan rasa rendah hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Alimah Wijayanti,
guru SMA Negeri 1 Pagak yang telah membantu saya dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Demikian dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca mampu mengerti dan tergerak
hatinya untuk ikut melestarikan budaya bangsa.

Pagak, 18 Februari 2012

Penulis

APRESIASI KARYA SENI NUSANTARA

PENYUSUN :
NAMA : FENITA DWI CAHYANI
KELAS : X-8
NO ABSEN : 16

SMA NEGERI 1 PAGAK


JLN.KAHURIPAN NO.04 SUMBERMANJING
KULON
Daftar isi
KATA PENGANTAR
Bab 1 PENDAHULUAN

Latar belakang
Tujuan
Rumusan masakah
Ruang lingkup

Metode penulisan
Bab 2 PEMBAHASAN
Keunikan gagasan
Teknik pembuatan
Tanggapan / apresiasi
Bab 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Daftar pustaka

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Mungkin selama ini kita lebih mengenal batik sebagai wakil atas keelokan bangsa dalam
menciptakan kain, padahal masih ada satu lagi kain hasil karya pengrajin Indonesia yang tidak kalah
cantik dan menawan yaitu kain ulos.
Terkait dengan banyaknya daerah yang menjadi produsen tenun,keberagaman motif
tidak perlu ditanyakan karena adanya perbedaan latar belakang budaya dan lingkungan akan
menciptakan keunikan hasil tenun pada setiap daerah,misalnya kain ulos.
Teknik pembuatan yang menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) membuat kualitas
dari kain ulos tidak perlu dipertanyakan lagi.

Tujuan
1. Mengenalkan kain ulos kepada masyarakat.
2. Memberi pemahaman lebih lanjut memgenai kain ulos dan teknik pembuatannya.
3. Menyadarkan generasi muda akan pentingnya melestarikan seni nusantara.

Rumusan masalah
1. Apakah keunukan gagasan dari karya seni rupa kain ulos?
2. Dengan teknik pembuatan apakah kain ulos tercipta?
3. Bagaimana tanggapan anda setelah mengenal kain ulos?

Ruang lingkup( batasan masalah)


Dalam pembahasan makalah ulos ini tidak membahas ecara keseluruhan mengenal
kain ulos yang ada di Indonesia melainkan hanya membahas secara rinci tentang ulos .

Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode literatur yaitu dengan bantuan
buku dan browsing di internet.

BAB 2
PEMBAHASAN
Keunikan gagasan

Ulos adalah kain tenun khas batak yang berbentuk selendang,yang melambangkan
kasih sayang antara orangtua dengan anak-anaknya atau antara seseorang dengan orang lain.
Kain ini secara turun-temurun dikembangkan oleh masyarakat batak,Sumatra.
Warna yang dominan dalam pembuatan kain ini adalah merah,hitam dan putih yang
dihiasi oleh ragam tenenun dari benang emas atau perak.
Pada mulanya kain ini sering digunakan dalam bentuk selendang atau sarung
saja,namun kini kerap digunakan untuk perhelatan atau upacara adat batak,akan tetapi kini
banyak dijumpai dalam bentuk produk souvenir,sarung bantal,ikat pinggang,tas,pakaian,alas
meja,dasi,dompet,dan gorden.
Selain itu ulos juga mempunyai fungsi yaitu untuk diberikan kepada sang ibu yang
sedang mengandung untuk mempermudah melahirkan bayi ke dunia dan untuk melindungi
ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan.

Teknik pembuatan

Pada mulanya teknik pembuatan kain ulos ini lebih mirip dengan teknik pembuatan
kain songket Palembang yaitu dengan memggunakan alat tenun bukan mesin.

LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN

Pembuatan ulos harus melalui beberapa tahap, yang pertama mengunggas atau
menghaluskan benang supaya halus dan tidak mudah putus. Dalam tahap ini
diperlukan pengunggasan (terbuat dari bambu yang panjangnya mencapai 1,5-2 m,
satu bambu bulat kecil denagn panjang sekitar 0,5 m dan satu lagi bambu bulat
besar dengan panjang sekitar 0,8 m dan sebuah besi dengan panjang 0,8 m),unggas
(terbuat dari ijuk,namun sekarang sudah mulai diganti dengan bengang burs kain)
dan nasi yang telah dilumatkan dengan daun bambu sehingga bengang bisa lebih
keras dan kuat serta lurus dan licin sehingga tidak ada bulu-bulu dan tidak mudah
putus ketika menghulhul, mangani, dan martonum. Setelah diunggas kemudian

dihulhul yaitu menggulung benang ke kaleng, kaleng yang yang digunakan adalah
kaleng susu atau kaleng cat ukuran 1 liter, supaya mudah dipegang dan ringan
diputar serta mudah disusun. Setelah benang yang digulung sudah cukup untuk
pembuatan ulos, kemudian dilanjutkan kelangkah mangani yaitu membuat bentuk
dasar ulos tersebut. Disini diperlukan guin/ benang nilon untuk mengangkat
sebagian benang sehingga ulos bisa terbentuk. Setelah benang siap diani,kemudian
ditotar / dilebarkan kedalam partonunandan,sudah bisa untuk membuat ulos.
Dalam membuat ulos,martonun juga diperlukan ipahan benang yang digulung
keatas sebuah lidi yang panjangnya sekitar 30-35 cm yang dibutuhkan untuk
membuat ulos yang ditenun. Semua hal yangdi atas sangat perlu dalam membuat
sebuah ulos dan tidak ada yang bisa dinomorduakan, semuanya sangat penting.
Setelah siap ditenun, kemudian disirat (dibuat corak) sehingga cantik seperti yang
digunakan dalam upacara adat orang batak.
Dalam hal martonun dan menyirat itu tidak dikerjakan oleh satu orang, namun
setelah selesai ditenun kemudian di jual kepada konsumen yang ingin
menggunakannya.
Tanggapan/apresiasi
Menurut saya kain ulos ini merupakan kain yang bermotif sederhana tetapi
mempunyai nilai makna yang sangat tinggi.

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Kerajinan merupakan produk budaya suatu bangsa,semakin tinggi nilai kerajinan suatu
bangsa maka semakin tinggi pula nilai kebudayaan yang terkandung didalamnya. Sebagai
contohnya yaitu kerajinan kain ulos,kain ini tercipta karena adanya pengaruh turun-temurun pada
masyarakat suku batak. Dari adanya pengaruh tersebut para pengrajin sangat cepat menyerap unsurunsur budaya yang terkandung di dalamnya, oleh karena itu masyarakat suku batak bisa lebih
mudah mengaplikasikannya pada seutas benang dengan menggunakan alat tenun sederhana.

Saran
Dari pembahasanini disarankan kepada para pembaca agar lebih menjaga dan
melestarikan kebudayaan yang ada di Indoneia, karena kebudayaan mempunyai peran yang sangat
penting dalam suatu banga. Selain itu pembaca juga disarankan untuk memberikan maukan atau
kritikan pada tugas makalah ini.

Daftar pustaka

Google

Anda mungkin juga menyukai