1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan salah satu elemen yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk
mencukupi kebutuhan hidup. Setiap masyarakat atau penduduk di suatu wilayah
mengambil sumber air yang berbeda – beda, mulai dari sumur gali, sumur bor, air
permukaan, tampungan air hujan, air PDAM, maupun langsung dari sumber mata air.
UNNES merupakan universitas yang terletak di Keluarahan Sekaran, Gunungpati,
Kota Semarang dimana daerah ini merupakan salah satu perbukitan di Kota Semarang.
Dengan kondisi tersebut, daerah sekitar UNNES memiliki sumber mata air atau sendang di
beberapa titik lokasi.
Kondisi dan ketersediaan air yang ada di suatu mata air mempunyai karakteristik
yang berbeda satu sama lain, sehingga informasi mengenai penggunaan mata air dan
ketersediaan airnya sangat penting untuk diketahui. Penelitian ini akan membahas
mengenai hasil observasi tentang ketersediaan air dan penggunaan mata air di sekitar
UNNES.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui kondisi ketersediaan air d lokasi mata air sekitar UNNES.
b. Mengetahui penggunaan mata air di sekitar UNNES.
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
2. ISI
2.1. Peta Lokasi Penelitian
Berikut merupakan peta lokasi penelitian mata air yang digunakan sebagai sampel
oleh peneliti.
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
Kondisi Sendang Kuwok sekarang ini diberikan keramik dan anak tangga agar
memudahkan pemakaiannya. Pemberian Keramik dibangun pada tahun 2012 oleh
penduduk sekitar. Sebelum adanya keramik, Sendang hanya beralaskan batu –
batuan. Kemudian perkembangan selanjutnya diberikan semen cor.
Namun penggunaan air yang ada di Sendang Kuwok sejak tiga tahun terakhir
ini sudah tidak pernah lagi digunakan oleh penduduk sekitar dikarenakan adanya
sumur bor dan air PAM yang menggantikan cadangan air warga ketika terjadi
kekeringan karena dipandang lebih mudah, praktis, dan efisien oleh penduduk
setempat. Oleh karena itu, kondisi Sendang Kuwok tidak lagi terawat dan terlihat
kotor. Hal ini diperparah dengan saluran pembuangan limbah (got) yang dekat
dengan sendang sehingga air got masuk kedalam sendang dan banyaknya sampah –
sampah warga yang dibuang di sekitar sendang.
Berdasarkan sampel air yang diambil, terlihat bahwa air di Sendang Kuwok
terlihat keruh berwarna abu – abu kecoklatan.
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
Kondisi Sendang Bendo sekarang ini sudah kurang terawat lagi. Lokasinya
yang terletak di tengah – tengah pepohonan, bambu, dan rerumputan menjadikan
Sendang Bendo banyak sampah daun dan ditumbuhi banyak lumut. Hal ini
diperparah dengan adanya blumbang (tempat pembuangan sampah) yang dibuat oleh
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
warga setempat, dekat dengan Sendang Bendo. Oleh karena itu, air yang ada di
Sendang Bendo terlihat keruh, hijau kecoklatan, dan banyak mengandung alga.
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
berupa tanah berbatu dan curam sehingga hanya bisa dilewati dengan jalan kaki.
Kondisi Sendang Kidul / Sendang Pancuran berada di tengah pepohonan keras dan
pohon bambu sehingga terasa rindang dan sejuk. Kearah bawah menuruni lereng
juga terdapat aliran sungai menuju kaki bukit sebagai jalur air ketika air sendang
tidak dapat tertampung lagi oleh pembatas sendang yang dibuat oleh penduduk
setempat.
Berdasarkan sampel air yang diambil, kondisi air di Sendang Kidul ini sangat
jernih meskipun sedikit tertutup oleh dedaunan. Lubang tempat keluarnya sumber air
sangat jelas terlihat sehingga suara air mengalir dapat terdengar dari sumber air.
Pengolahan mata air sebelum disalurkan melalui paralon akan disaring terlebih
dahulu menggunakan jaring – jaring sehingga kotoran tidak akan ikut masuk,
kemudian air akan masuk kedalam lubang yang sengaja dibuat oleh warga untuk
menampung air sebelum disalurkan melalui pipa.
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing
PENELITIAN GEOHIDROLOGI Juni, 2019
Pompa dan pipa air ini dibangun atas usul warga setempat kepada pemerintah
Kota Semarang sehingga diberikanlah alat pompa dan pipa – pipa untuk
menyalurkan air ke rumah – rumah penduduk. Menggunakan tenaga warga secara
gotong royong, jadilah pompa air sampai sekarang ini. Penggunaan air oleh warga
setempat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari, seperti konsumsi,
mencucui, keperluan MCK, dan lain – lain.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari ketiga sampel tiga (3) titik lokasi mata air yang ada di sekitar UNNES
yaitu Sendang Kuwok, Sendang Bendo, dan Sendang Kidul / Sendang Pancuran
dapat disimpulkan bahwa untuk penggunaan air sendang secara keseluruhan
dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan
sehari – hari, seperti konsumsi, mencuci, keperluan MCK, dan lain – lain.
Dari ketiga sumber mata air yang ada, ketersediaan air di semua sendang
selalu ada meskipun musim kemarau datang. Namun karena adanya air sumur yang
banyak digunakan oleh warga, sumber air yang ada di sendang udah jarang
digunakan, bahkan ada yang sudah tidak digunakan sama sekali.
3.2. Saran
Melihat kondisi yang kotor dan tidak terawat di setiap sendang, diharapakan
baik masyarakat maupun pemerintah dapat melakukan upaya membersihkan sendang
agar bisa digunakan, mengingat sumber air sumur yang sewaktu – waktu kering
sehingga sumber air dari sendang ini dapat digunakan. Jika setiap sendang yang ada
di sekitar UNNES dapat digunakan kembali, diharapkan dapat mencukupi kebutuhan
air bagi warga setempat dan pendatang, khususnya mahasiswa yang sedang menimba
ilmu UNNES, sehingga masalah kekeringan dapat teratasi.
*) Penulis
**) Dosen Pembimbing