Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MUSIK KLASIK

Nama Kelompok:
Elsa
Shofia
Nur rahma
Salzaninda amir
Muh Pahri
Abdul rahim
Amran
Faisal
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Seni Budaya serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia khususnya musik
klasik.
Makalahini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik klasik, tokoh-tokoh musik klasik,
serta peranan musik klasik dalam kebudayaan Indonesia yang mana kami harapkan dapat
memberikan informasi kepada para pembaca khususnya teman-teman sekolah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, ini oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.
Semoga Alloh SWT senantiasa meridahoi segala usaha kita. Amin
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang ......................................................................................  1
1.2         Tujuan .................................................................................................... 1
1.3         Manfaat ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1         Sejarah Genre Musik Klasik ...................................................................... 2


2.2        Karakteristik Genre Musik Klasik ...............................................................3
   
BAB III PENUTUP    

3.1      Kesimpulan.............................................................................................. 6
3.2     saran ........................................................................................................6

Daftar Pustaka.................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


   Musik klasik adalah sebuah istilah yang sangat luas dan biasanya mengarah kepada musik yang
dibuat atau yang berasal usul dari tradisi kesenian Barat, musik sekuler dan musik orkestra hal
ini juga mencakup pada periode dari sekitar abad ke-9 hingga ke-21.
   Musik klasik dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem
notasi pada musiknya, yang sudah digunakan pada abad ke-16. Notasi musik barat juga
digunakan pada komponis untuk memberikan petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi
nada, kecepatan, metrum, ritme individual dan pembawaan yang tepat pada suatu karya musik.
Hal ini juga dapat membatasi pada praktik improviasasi ad libitum, kata ini biasa didengar pada
musik non-Eropa dan musik populer.
1.2 Tujuan
   Tujuan dibuat nya makalah ini adalah untuk dijadikan sebagai media untuk saling berbagi
ilmu pengetahuan tentang seni musik dan sejarah seni musik tersebut dan untuk memenuhi dan
melengkapi tugas yang di berikan di mata pelajaran Seni Budaya. Selain itu tujuan penulisan
makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan pembaca.
1.3 Manfaat
   Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah agar kita dapat mengenal seni dan  kebudayaan kita
lebih dalamterutama genre musik klasik dan sejarahnya,dan juga dapat menambah pengetahuan
kita sehingga kita dapatmengetahui semua kebudayaan yang ada di dunia ini.
Macam-Macam Alat Musik Klasik
1. piano
Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut
pianis.
Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang
dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano
kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang diMetropolitan Museum of Art di New
York.
Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e
forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan,
banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat
musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik
berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichorddengan
kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroterdari Saxony
(1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan
lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord
dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici -
inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang
dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah
John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya
tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para
pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini
mendominasi penggunaan piano di rumah.

2.Biola
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki
empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima.
Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan double
bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas,
secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu
menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebutfiddle jika
digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional (lihat di bawah).
Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain biola (pebiola), atau
violinis (bahasa Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang
membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.

Fungsi dan Peranan Musik Klasik


Musik merupakan kesenian yang berumur paling tua.
Musik ada berbagai macam jenis, mulai dari yang modern, klasik, dangdut (musik asli Indonesia)
dan lain-lain. Saya tidak akan membahas semuanya. Disini saya akan membahas tentang musik
klasik.
Musik klasik sendiri merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat atau
berakar di tradisi kesenian barat. Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa
dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar
abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada
pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan
tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan
ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa.
Lalu mengapa musik klasik? Atau bahkan mengapa musik digunakan dalam program belajar?
Alasannya karena musik merupakan salah satu “makanan” penting dari otak kanan. Selama ini
program belajar hanya memfungsikan otak kiri semata yang melulu bersifat linear, logis dan
matematis. Penggunaan otak yang tidak seimbang ini kemudian cepat menimbulkan kelelahan
dan kejenuhan bagi orang yang belajar. Otak kanan yang tidak punya kerjaan tadi kemudian
berfungsi sebagai pengganggu saudaranya, otak kiri yang sedang pusing dengan rumus-rumus
dan hafalan. Di sinilah fungsi musik klasik (begitu pula warna-warni dan gambar) dalam belajar.
Ia memberi sebuah aktifitas bagi otak kanan sehingga ia tidak lagi mengganggu otak kiri di saat
belajar.

Apa yang dibahas di atas merupakan efek pendukung belajar dari musik klasik. Musik klasik juga
punya efek memperkaya fikiran. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa musik klasik yang
diperdengarkan secara terpola pada janin di dalam kandungan bisa meningkatkan kecerdasan
janin-janin ini kelak ketika lahir. Dalam buku "Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan"
oleh Van de Carr dan Lehrer, diceritakan tentang seorang konduktor simfoni terkenal, Boris
Brott, yang suatu hari merasa akrab dengan irama selo yang belum pernah ia dengar
sebelumnya. Ketika ia menceritakan hal itu pada ibunya yang merupakan seorang pemain selo
profesional, ibunya menjadi heran. Ternyata musik selo tersebut sering ia mainkan ketika Brott
masih di dalam kandungannya. Fungsi dan Peranan Musik Klasik

Musik merupakan kesenian yang berumur paling tua.


Musik ada berbagai macam jenis, mulai dari yang modern, klasik, dangdut (musik asli
Indonesia) dan lain-lain. Saya tidak akan membahas semuanya. Disini saya akan membahas
tentang musik klasik.
Musik klasik sendiri merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat
atau berakar di tradisi kesenian barat. Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-
Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak
sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk
kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan
pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti
improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa.
Lalu mengapa musik klasik? Atau bahkan mengapa musik digunakan dalam program belajar?
Alasannya karena musik merupakan salah satu “makanan” penting dari otak kanan. Selama ini
program belajar hanya memfungsikan otak kiri semata yang melulu bersifat linear, logis dan
matematis. Penggunaan otak yang tidak seimbang ini kemudian cepat menimbulkan kelelahan
dan kejenuhan bagi orang yang belajar. Otak kanan yang tidak punya kerjaan tadi kemudian
berfungsi sebagai pengganggu saudaranya, otak kiri yang sedang pusing dengan rumus-rumus
dan hafalan. Di sinilah fungsi musik klasik (begitu pula warna-warni dan gambar) dalam belajar.
Ia memberi sebuah aktifitas bagi otak kanan sehingga ia tidak lagi mengganggu otak kiri di saat
belajar.

Apa yang dibahas di atas merupakan efek pendukung belajar dari musik klasik. Musik klasik
juga punya efek memperkaya fikiran. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa musik klasik
yang diperdengarkan secara terpola pada janin di dalam kandungan bisa meningkatkan
kecerdasan janin-janin ini kelak ketika lahir. Dalam buku "Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam
Kandungan" oleh Van de Carr dan Lehrer, diceritakan tentang seorang konduktor simfoni
terkenal, Boris Brott, yang suatu hari merasa akrab dengan irama selo yang belum pernah ia
dengar sebelumnya. Ketika ia menceritakan hal itu pada ibunya yang merupakan seorang
pemain selo profesional, ibunya menjadi heran. Ternyata musik selo tersebut sering ia mainkan
ketika Brott masih di dalam kandungannya.

Tokoh-Tokoh Dalam Perkembangan Musik Klasik


1. Wolfgang Amadeus Mozart
Mozart lahir pada 27 Januari di Salzburg, Austria. Beliau dianggap sebagai salah satu
komponis penting dalam musik klasik Eropa yang terkenal dalam sejarah. Karyanya berjumlah
sekitar 700 lagu, termasuk bentuk gubahan, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara.
Contoh karya dari Mozart adalah opera Don Giovanni dan Die Zauberflote.
2. Ludwig Van Beethoven
Beethoven lahir pada 17 Desember 1770 di Bonn, Jerman yang menjadi seorang komponis
musik klasik legendaris. Karya musiknya yang paling terkenal adalah simfoni No. 5 dan No. 9,
serta lagu piano Fur Elise. Sayangnya, Beliau menderita tuli total sehingga menjadi sangat
introspektif.
3. Johann Pachelbel
Pachelbel lahir pada 1 September 1653 di Nuremberg, Jerman, yang merupakan seorang
komponis musik klasik pada zaman Baroque. Beliau banyak menghasilkan musik keagamaan dan
sekuler. Karyanya yang paling terkenal adalah Canon D, Chaconne F Minor, Toccata E Minor, dan
Hexachordum Apollinis.
4. Johann Sebastian Bach
Bach lahir pada 21 Maret 1685 di Eisenach, Jerman yang merupakan seorang komponis musik
klasik terkenal. Beliau berhasil menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord, dan
orkestra. Karyanya yang paling terkenal adalah Brandenburg Concerto.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Genre Musik Klasik

   Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi
upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad
pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik
tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga untuk urusan
duniawi. Secara garis besar, sejarah musik klasik dibedakan menjadi:
Medieval
   Sejarah musik klasik yang pertama erat hubungannya dengan zaman periode medival. Awal
mula musik tradisional / klasik Eropa dimulai sejak berakhirnya kerajaan Romawai  pada tahun
500 hingga saat awal Era Renaissance tahun 1400. Salah satu bentuk nyanyian yang terkenal
pada abad periode ini diantaranya Gregorian Chant atau yang biasa disebut dengan Nyanyian
Gregorian. Gregorian Chant sangat dominan pada era ini sampai hingga tahun 1100. Selanjutnya
pada era- era tersebut hingga awal era Polyphonic Chant) musik tersbut mulai dikembangkan
sedemikian rupa menjadi beberapa suara yang lebih kompleks dengan perpaduan alat musik yang
lebih lengkap, namun belum sampai ke tahap mutakhir.
Renaissance
   Era yang juga menjadi saksi bisu sejarah musik klasik adalah era Renaissance. Era Renaissance
berlangsung selama kurang lebih 200 tahun dimulai dari tahun 1400 – 1600. Pada era ini,
penggunaan alat musik lebih beragam dan jenis musik klasik yang dihasilkan juga semakin
vareatif. Di era ini juga pertama kalinya notasi musik dan ornamen musik Eropa mulai terbentuk.
Hal itulah yang menjadikan inovasi terbaru muncul ketika penemuan partitur lagu mampu
memudahkan para pemusik dalam memainkan lagu tanpa harus menghadirkan pencipta lagu
tersebut.
Baroque(1600-1750)
   Era baroque merupakan era menengah dimana  karakteristik musik pada era ini  telah
menggunakan tonal counterpoint yang lebih canggih, kompleks dengan penambahan bass line.
Terdapatnya opera drama musikal mulai mampu membentuk image yang berbeda dari seni
musik klasik itu sendiri. Bentuk vokal seperti oratorio dan cantata juga terkesan  menjadi lebih
umum di perdengarkan. Sementara untuk jenis alat musik dalam ensemble juga sudah mulai
dibedakan dan diklasifikasian berdasarkan bentuknya. Hal inilah yang menjadi titik awal
terbentuknya musik orkestra yang sering kita dengar di pagelaran musik.
Classical(1750-1830)
   Pada periode classical, telah terbentuk norma- norma dalam menciptakan penyajian, style dan
komposisi sebuah musik klasik.  Pada era ini, piano juga menjadi unsur alat musik terpenting
yang digunakan sehingga karakteristing musik yang dihasilkan terkesan lebih ringan, tidak
terlalu kompleks, namun lebih jelas jika dibandingkan jenis musik klasik di era Baroque. Opera
mulai dikembangkan pada tahap ini dan orkestra tidak lagi menggunakan harpsichord namun
digantikan dengan alat musik piano dan fortepiano.
Romantic(1815-1910)
   Di era romantic, para penggubah lagu lebih memfokuskan pada baris melodi yang lebih
kompleks dan panjang ditambah lagi dengan unsur ekspresi dan emosi yang beriringan dengan
romantisme sehingga menciptkana bentuk seni yang lain daripada yang lain. Pada abad ke -19
institut seni musik di Eropa mulai bermunculan bersamaan dengan popularitas para penggubah
lagu yang memiliki kehidupan yang terpandang dan lebih dihargai. Tak hanya insitut seni musik
yang mulai bermunculan namun beberapa organisasi pelestarian musik klasik dan organisasi
pengajar musik juga ikut andil dalam mengembangkan musik klasik ke arah yang lebih baik.
EraModernKontemporer
   Sejarah musik klasik akhirnya sampailah pada abad ini. Musik pada era modern kontemporer
ditandai dengan munculnya beberapa pencipta lagu yang menolak nilai- nilai pada era
sebelumnya sepertihalnya tonalty traditional, pemilhan alat musik, melodi dan struktur. Mereka
justry lebih menitik beratkan pengembangan dan perpanjangan teori dan teknik bermusik.
Sebagai contohnya musik klasik abad ke- 20 an ( 1999 – 2000 ) yang terdiri dari bermacam-
macam kombinasi Post Romantic secara menyeluruh, termasuk juga Post Modern dan Romantic
Modern yang juga dibaur di dalamnya. Semoga informasi sejarah musik klasik dunia di atas
dapat menambah wawasan Anda tentang musik klasik dan aliran – alirannya.

2.2 Karakteristik Genre Musik Klasik


Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Akord 3 nada.

Ragam dan Jenis Musik Klasik


1. Notasi Gregorian tahun 590
Notasi ini memakai empat garis sebagai balok not, tetapi belum ada rotasi iramanya sehingga
hitungan berdasarkan perasan penyanyi.
2.     Musik Organum 1150-1400
Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf. Suara tinggi terbentuk dari anak-anak atau wanita
dan suara rendah dari laki-laki.
3.      Musik Discant 1400-1600
Pada masa ini dirasakan ternyata tidak semua bisa mengikuti nada tinggi atau nada    rendah,
oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang lebih kuat atau lebih rendah mengikuti
melodi kuart tinggi maupun kuart rendah dan musik yang demikian ini disebut musik Diafoni
4. Basso Ostinato tahun 1600
Musik ini adalah music yg berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi
selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain secara bersama.
5. Musik Polifoni Era Barok (1600-1750)
Musik ini adalah music yg adalah salah satu musik polifoni dengan teknik kontrapung yang
sangat tinggi. Karena disusun seperti Matematika. Hampir semua komponis era barok (1600-
1750) menyusun dengan teknik kontrapung,
6. Musik Homofon Era Klasik (1750-1825)
Selanjutnya pada era klasik (1750-1825) ditemukan Susunan akord yang berdasarkan tri-suara
(triad), sehingga berkembang empat suara atau lebih. Musik ini biasanya disebut music Harmoni
7. Musik Klasik Era Romantika (1820-1910)
Hampir tidak ada perubahan dalam kontrapung dan harmoni secara fundamental. Namun ada
kemajuan dalam orkestrasi lengkap (dengan penemuan alat musik) Era romantika adalah yang
terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum terutama pada musik
opera, musik balet, dan walsa wina.
8. Musik Klasik Modern (1910-sekarang)
Pada masa musik klasik ini, karya yang paling tekenal berada pada abad ke-20 yakni: kitaro,
Ricart Clayderman, Yanni dan Enya. Terdapat berbagai Aliran musik yang berkembang yaitu:
Musik klasik, musik rock, Musik tradisional dan musik keagamaan. 

 Bentuk komposisinya
    Karya musik yang terdiri atas empat bagian satu kesatuan yang utuh, masing-masing
dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat kemudian nuansa tempo seperti musik dansa,
kembali lagi ke bagian 1 dengan tempo cepat sebagai penutup.

Bentuk Musik Klasik :


1.             Fast movement
2.             Slow movement
3.             Dance related movement
4.             Fast movement
   Bentuk Komposisi Sonata akan dijelaskan sebagai berikut :
Sonata adalah karya musik yang terdiri dari atas 3 bagian, satu kesatuan yang utuh, masing-
masing dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat dan kembali ke tempo cepat.

Sonata terbagi atas 4 bagian yakni :


- Eksposisi:
Eksposisi adalah bagian yang menggambarkan nuansa penuh semangat, kuat eksposisi
terbagi atas tema pokok, bridge, tema ke II, dan tema penutup
- Pengembangan:
Bagian ini mengandung uraian tema dari eksposisi dibentuk kedalam motif-motif.

- Rekapitulasi:
    Rekapitulasi merupakan sebuah pernyataan kembali bagian eksposisi, tetapi dengan
modifikasi-modifikasi tertentu, Pada Rekapitulasi Tema ke II dan Tema Penutup menggunakan
tangganada Tonika bukan tangganada yang kontras.
- Coda:
  Pada bagian akhir dari sebuah sonata, umumnya menggunakan coda sebagai penutup, coda
merupakan penutup dari seluruh rangkaian, bagian ini biasanya diawali dengan dominan, apabila
awal lagu dalam mayor apabila awal lagu dimulai dengan minor, dan berakhir pada tonik tetapi
apabila akhir sebuah sonata tidak kembali ke tonika, rangkaian lagu tersebut disebut Atonal.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

  Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa Musik klasik adalah sebuah istilah yang
sangat luas dan biasanya mengarah kepada musik yang dibuat atau yang berasal usul dari tradisi
kesenian Barat, musik sekuler dan musik orkestra hal ini juga mencakup pada periode dari
sekitar abad ke-9 hingga ke-21.
3.2  Saran

   kami hanya bisa memberi saran kepada pembaca/pendengar bahwasahnya seni musik masih


sangatlah dibutuhkan  karna hidup tanpa muisk tak akan indah
    Di dalam makalah ini mungkin ada kesalahan dan kekurangan oleh karena itu penulispun
meminta agar kiranya pembaca juga memberi keritik dan saranya agar kiranya makalah ini bisa
menjadi lebih sempurna lagi.

DAFTAR PUSTAKA

http://aliranmusikklasik.com

http://alatmusikklasik.com

Anda mungkin juga menyukai