Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama, mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Yang telah merahmati kita dengan kesehatan sehingga saya bisa membuat
makalah dan kita bisa membaca makalah dengan sehat walafiat tanpa kurang suatu
apapun.

Tidak lupa, saya sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak


Sugiyono, S.Sn selaku Guru Seni Budaya SMP NEGERI 01 WLINGI yang mana telah
mengajarkan kepada kami mengenai ilmu seni rupa patung.

Pada kesempatan kali ini, saya Anang Cahyo Setiawan membuat makalah yang
berjudul “Pematung Indonesia” yang berisi mengenai biografi serta karya patung para
seniman patung yang ada di Indonesia.

Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan maupun karya makalah ini, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Serta saya mohon saran dan kritik makalah ini, agar
tercipta makalah yang lebih baik.

TERIMAKASIH!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Blitar, 25 November 2022

Penyusun,
Anang Cahyo Setiawan

i
Daftar Isi

1. Kata Pengantar ……………………………………………………………………………............... i


2. Daftar Isi ………………………………………………………………..…………….………………...... ii
3. Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………... iii
A. Latar Belakang
B. Tujuan
4. Seniman Patung
a. Edhi Sunarso ………………………………………………………………………………………… 1
b. I Nyoman Nuarta………………………………………………………………………………….. 2
c. Gregorius Sidharta ………………………………………………………………………………. 3
d. Dolorosa Sinaga……………………………………………………………………..……………….……. 4
e. Yusman……………………………………………………………………………………………..…………. 5
f. Frederich Silaban ………………………………………………………………………………………… 6
g. Basrizal Albara …………………………………………………………………………………….. 7
h. Ali Umar ………………………………………………………………………………….……………. 8
i. Arlan Kamil ……………………………………………………………………….…………………. 9
j. Abdi Setiawan …………………………………………………………………….……….………. 10
k. Herry Maizul ……………………………………………………………………………………….. 11
l. Rudi Mantofani………………………………………………………………………….…………. 12
m. I Nyoman Tjokot ……………………………………………………….………………………... 13
n. Kasman K.S …………………………………………………………………………………………. 14
o. Innes Indreswari Soekanto ……………………………………………….………..………. 15
p. Jhoni Waldi …………………………………………………………………………………………. 16
q. Iriantine Karnaya ………………………………………………………………..……………… 17
r. Arby Samah ……………………………………………………………………….………………… 18
s. Wiyoso Yudoseputro ………………………………………………………….……………….. 19
t. Handiwirman Saputra ………………………………………………..………………………. 20

5. Penutup ……………………………………………………………..…………..………………………….. iv

A. Kesimpulan

B. Penutupan

ii
Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG.
Seni Patung adalah karya tiga dimensi/meruang yang bentuknya dibuat
dengan metode subtraktif (mengurangi) atau aditif (membuat model). Patung
sudah ada sejak zaman Pra-sejarah. Lalu dikembangkan hingga sekarang.
Bentuk patung ada tiga, yaitu Imitatif, Abstrak, dan Deformatif. Teknik yang
digunakan ada lima, yaitu pahat, butsir, cetak, konstruksi, dan kentheng.
Banyak sekali seniman patung Indonesia yang membuat patung terkenal.
Seperti Edhi Sunarso pembuat Patung Selamat Datang, I Nyoman Nuarta
pembuat patung GWK (Garuda Wisnu Kencana).

B. TUJUAN.
Makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai
Seniman Patung Indonesia beserta karyanya. Sehingga siswa lebih paham dan
bangga akan karya-karya Pematung Indonesia bias terkenal sampai dikancah
dunia. Serta membangkitkan keinginan/bakat siswa yang memiliki
keterampilan di bidang Seni Rupa Patung.

iii
Seniman Patung

1. Edhi Sunarso

A. Biografi singkat.
Edhi Sunarso ( lahir di Salatiga, 2 Juli 1932 – meninggal di Yogyakarta, 4
Januari 2016 pada umur 83 tahun) adalah salah seorang maestro
pematung Indonesia. Ia mulai belajar dan berlatih membuat patung ketika
menjadi tawanan perang KNIL di Bandung antara tahun 1946-1949 yang
kemudian dilanjutkan melalui jalur pendidikan resmi di ASRI, Yogyakarta lulus
tahun 1955 dan melanjutkan ke University Visva-Bharata Santiniketan, India
serta lulus pada tahun 1957. Selain sebagai pematung, ia juga dosen pada Institut
Seni Indonesia, Yogyakarta.

B. Hasil Karya.

2. I Nyoman Nuarta
A. Biografi singkat.
I Nyoman Nuarta ( lahir di Tabanan, Bali, 14 November 1951)
adalah pematung Indonesia. I Nyoman Nuarta mendapatkan gelar sarjana seni
rupa-nya dari Institut Teknologi Bandung dan hingga kini menetap di Bandung.
I Nyoman Nuarta adalah putra keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan
Wirjamidjana dan Samudra.
I Nyoman Nuarta tumbuh dalam didikan pamannya, Ketut Dharma Susila,
seorang guru seni rupa. Setelah lulus SMA, Nuarta masuk di Institut Teknologi
Bandung (ITB) tahun 1972. Awalnya Nuarta memilih jurusan seni lukis, namun
setelah menempuh dua tahun dia berpindah ke jurusan seni patung. Saat masih
menjadi mahasiswa pada tahun 1979, I Nyoman Nuarta memenangkan Lomba
Patung Proklamator Republik Indonesia, lomba ini adalah awal dari ketenaran
Nyoman Nuarta. Bersama rekan-rekan senimannya, I Nyoman Nuarta tergabung
dalam Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia sejak tahun 1977.

B. Hasil Karya.

3. Gregorius Sidharta
A. Biografi singkat.

Gregorius Sidharta Soegijo ( lahir di Yogyakarta, 30


November 1932 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 4 Oktober 2006 pada
umur 73 tahun), adalah seorang pematung terkenal Indonesia. Ia juga dianggap
sebagai tokoh pembaruan seni patung Indonesia. Sidharta dilahirkan sebagai
anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ia mulai belajar melukis di Sanggar Pelukis
Rakyat, Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan di Akademi Seni Rupa Indonesia yang
juga di Yogyakarta. Sebelum beralih ke seni patung, ia sempat mempelajari
dasar-dasar melukis dari tokoh-tokoh pelukis seperti Hendra
Gunawan dan Trubus pada tahun 1950-an. Pada tahun 1953 ia dikirim belajar
di Jan van Eyck Academie di Maastricht, Belanda selama tiga tahun oleh misi
Gereja Katolik.

B. Hasil Karya.

3
4. Dolorosa Sinaga

A. Biografi singkat.
Dolorosa Sinaga ( lahir di Sibolga, Sumatra Utara, 31 Oktober 1952 ) adalah
seorang pematung Indonesia. Karyanya banyak menampilkan keimanan, krisis,
solidaritas, multikulturalisme, dan perjuangan wanita. Ia juga pernah menjadi
Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta dan sampai sekarang masih
aktif mengajar di Institusi yang sama.Dolorosa adalah pendiri Somalaing Art
Studio, yang ia dirikan dekat rumahnya di Pinang Ranti, Jakarta Timur, sejak
tahun 1987. Dolorosa Sinaga lulus dari Institut Kesenian Jakarta pada
tahun 1977 dan meneruskan studinya di Central Saint Martins College of Arts and
Design, London; Karnarija Lubliyana, Yugoslavia; San Francisco Art Institute;
serta Universitas Maryland, Amerika Serikat.

B. Hasil Karya.

4
5. Yusman

A. Biografi singkat.
Yusman adalah seorang seniman Indonesia yang berprofesi
sebagai pematung. Yusman adalah alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta
tahun 1994. Yusman menempuh pendidikan dasar (SD) di Sukamenanti, Pasaman
Barat, lalu melanjutkan pendidikan menengah ke jurusan seni dekorasi di Sekolah
Menengah Seni Rupa (SMSR) Negeri Padang yang kini bernama SMK Negeri 4
Padang. Setamat SMSR pada tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi di Jurusan Seni Patung Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

B. Hasil Karya.

5
6. Trubus Soedarsono

A. Biografi singkat
Trubus Soedarsono ( lahir di Yogyakarta, 23 April 1926), 
adalah pematung dan pelukis naturalis Indonesia yang dikenal karena
aliran realismenya yang sangat kuat. Dalam bidang politik, Trubus pernah
menjabat sebagai anggota DPRD-DIY wakil Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia tidak sempat menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) karena orang
tuanya yang bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki uang yang cukup. Sejak
kelas 3 SD, Trubus telah membuat dan menggambar sendiri boneka wayang yang
digunakannya ketika dia menjadi dalang di acara sunatan teman-temannya. Pada
masa kecilnya, Trubus mampu membuat ukiran, topeng kayu, Tembem, Kelana,
dan kepala Barongan untuk pertunjukkan jatilan atau reog. Selain mempelajari
cara melukis secara otodidak, Trubus juga pernah belajar
kepada Affandi maupun Sindoesoedarsono Soedjojono di Jakarta pada tahun
1942-1945.

B. Hasil Karya.

7. Basrizal Albara
A. Biografi singkat.
Basrizal Albara ( lahir di Bengkalis, Riau pada 30 Maret 1966) merupakan
anak keempat di antara tujuh bersaudara. Ia berasal dari keluarga yang bukan
seniman, tapi dari PNS. Ia adalah satu-satunya di antara tujuh bersaudara yang
memilih jalan berkesenian sebagai pilihan hidup karena sejak kecil ia memang
telah tertarik dengan dunia seni dan juga suka menggambar. Basrizal menempuh
pendidikan dasar dan menengahnya di kota Padang, Sumatra Barat. Ia
menamatkan pendidikan jurusan seni patung di Sekolah Menengah Seni Rupa
(SMSR), Padang. Basrizal kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Seni
Indonesia (ISI), Yogyakarta.

B. Hasil Karya.

7
8. Ali Umar

A. Biografi
singkat.
Ali Umar ( lahir di Padang Pariaman, Sumatra Barat, 1967) adalah seorang seniman
90- an merupakan
generasi
pertama
anggota Komu
nitas Seni Sakato,
yang lahir dan
berbasis
di Y ogyakarta. Ia
mendapatkan
gelar sarjana
bidang seni
(S.Sn.)
dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada Januari 2013, Ali Umar maju sebagai
calon ketua umum Asosiasi Pematung Indonesia (API) periode 2013-2017.
Namun ia tidak berhasil dan hanya mendapatkan lima suara dalam pemilihan
yang berlangsung pada Musyawarah Besar III API yang diikuti oleh sekitar 60-an
orang di antara 152 anggota dari berbagai kota.

B. Hasil Karya.

9. Arlan Kamil
A. Biografi singkat.
Arlan kamil ( lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 9 Agustus 1963) adalah
seorang pematung dan pelukis Indonesia. Ia mulai mengenal dan menggeluti seni
patung  sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Seni di Padang. Pada
saat itu karena keahliannya, Arlan bekerja pada sebuah pusat kerajinan patung-
patung publik. Kebimbangan pernah menghinggapi Arlan ketika ia harus
memutuskan jurusan yang akan diambil di Sekolah Menengah Seni. Atas
bimbingan dan dorongan dari gurunya akhirnya ia memutuskan untuk
mengambil jurusan seni patung.
Dua aktivitas, sekolah dan bekerja sebagai pematung, membuat Arlan
semakin yakin untuk menekuni minatnya di dunia seni patung. Kemudian dia
memutuskan untuk melanjutkan studi pada Fakultas Seni Rupa jurusan seni
patung Yogyakarta. Keputusan melanjutkan studi di Yogyakarta sempat ditentang
oleh orang tuanya karena alasan situasi politik Indonesia yang tidak menentu.
Seiring waktu, akhirnya Arlan berhasil meyakinkan orang tuanya. Arlan
menyelesaikan kuliah pada jurusan seni patung Institut Seni Indonesia
Yogyakarta pada tahun 1992.

B. Hasil Karya.

10. Abdi Setiawan


A. Biografi singkat.
Abdi Setiawan ( lahir di Sicincin, Sumatra Barat, 29 Desember 1971) adalah
seorang seniman kontemporer Indonesia yang berprofesi sebagai pematung dan 
pelukis. Abdi Setiawan yang tergabung dalam Komunitas Seni Sakato (Sakato Art
Community) di Yogyakarta yang sering mengangkat figur-figur manusia dalam
karyanya. Sebagai perupa yang memadukan seni lukis dan seni patung, Abdi juga
melakukan pameran atau eksebisi baik di dalam maupun di luar negeri. Hasil
karyanya kebanyakan dibeli oleh kolektor dari Italia. Abdi Setiawan menempuh
pendidikan tinggi seni di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada tahun
1993–2003.

B. Hasil Karya.

10

11. Herry Maizul


A. Biografi singkat.
Herry Maizul ( lahir di Padangpanjang, Sumatra Barat, tahun 1963) adalah
seorang seniman dan pematung Indonesia. Ia merupakan salah seorang
pematung senior dan pemimpin Kelompok Khatulistiwa di Yogyakarta. Herry
yang memiliki Gallery Prasasti merupakan pembuat patung Ronald
McDonald pesanan McDonald's Indonesia yang terpajang di ratusan outlet
perusahaan makanan waralaba asal Amerika Serikat itu di seluruh Indonesia dan
beberapa patung lainnya untuk negara lain di kawasan Asia Pasifik.

B. Hasil Karya.

11

12. Rudi Mantofani


A. Biografi singkat.
Rudi Mantofani ( lahir di Padang, Sumatra Barat, tahun 1973) adalah
seorang perupa kontemporer Indonesia. Ia bersama empat orang rekannya,
yaitu Handiwirman Saputra, Jumaldi Alfi, Yunizar, dan Yusra Martunus, tergabung
dalam Kelompok Seni Rupa Jendela (KSR Jendela) yang lahir dan berbasis di
kota Yogyakarta.
Pada suatu acara lelang yang diselenggarakan oleh Rumah Lelang
Indonesia di Singapura, lukisan Rudi Mantofani yang beraliran kontemporer
berhasil terjual seharga sekitar Rp 1,5 miliar, dan termasuk karya seni termahal
yang dilelang pada acara yang juga menampilkan karya Affandi tersebut. Rudi
Mantofani menempuh pendidikan menengah di Sekolah Menengah Seni Rupa
(SMSR) di kota Padang, dan menamatkan pendidikan tinggi di Institut Seni
Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta) Selain pelukis, Rudi Mantofani juga dikenal
sebagai pematung.

B. Hasil Karya.

12

13. I Gusti Nyoman Lempad


A. Biografi singkat.
I Gusti Nyoman Lempad ( lahir di Bali, 1862 – meninggal di Bali, 25
April 1978 pada umur 116 tahun) adalah pelukis, pematung dan arsitek yang
membangun istana dan pura di Ubud. Nyoman Lempad belajar melukis dari
seorang Brahmin yang membuat dia menjadi ahli dalam melukis.
I Gusti Nyoman Lempad memiliki masa kecil yang lumayan susah karena ia
bersekolah di sekolah yang tidak formal maka ia tidak bisa membaca. Hal yang
bisa ia lakukan hanyalah mencontoh menuliskan namanya di sebuah lukisan.Pada
umur 40, Lempad bertemu dengan Walter Spies dan ini mengubah hidupnya.
Karena Walter Spies membangun rumahnya di Campuhan, Ubud. Ia beserta
karya-karyanya juga didokumentasikan dalam film oleh Lome Blair dan Yohanes
Darling yang bekerjasama dengan televisi Australia. Sanggar Dewata Indonesia
menamakan penghargaannya dengan nama Lempad Prize. 

B. Hasil Karya.

13

14. Kasman K.S


A. Biografi singkat.
Kasman K.S. ( lahir di Batu Kambing, Sumatra Barat, 19 Desember 1954
– meninggal di Yogyakarta, 10 November 2009 pada umur 54 tahun) adalah
seorang perupa Indonesia yang berprofesi sebagai pematung. Ia merupakan
salah seorang pendiri Asosiasi Pematung Indonesia (API). Sebelum melanjutkan
pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Kasman menamatkan
pendidikan seninya di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) Padang, kemudian
berganti nama Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Padang, dan sekarang
bernama SMKN 4 Padang. Kasman juga pernah memimpin Komunitas Seni
Sakato, suatu kelompok perupa Indonesia yang para anggotanya adalah
mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang berasal
dari Sumatra Barat atau dari etnis Minangkabau.

B. Hasil Karya.

14

15. Innes Indreswari Soekanto


A. Biografi singkat.
Innes Indreswari Soekanto ( lahir tahun 1968) adalah pematung Indonesia
yang karyanya telah tersebar di banyak negara seperti Amerika Serikat, Jepang, 
Korea, China, dll. Demikian juga di kota-kota Indonesia. Karya-karyanya banyak
pula dimuat di mass media, di mana beberapa artikel yang telah terlacak. Dia
menjadi staf pengajar Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut
Teknologi Bandung sejak tahun 1993. Karya terakhirnya terpilih pula
dalam Olympic of Fine Art (OFA 2008) di Beijing, China. 

B. Hasil Karya.

15

16. Jhoni Waldi


A. Biografi singkat.
Jhoni Waldi ( lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 29 Juni 1972) adalah
seorang seniman Indonesia yang berprofesi sebagai pematung. Ia meraih gelar
Sarjana Seni Patung di Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta).
Sebelumnya ia menempuh pendidikan menengahnya di Sekolah Menengah Seni
Rupa (SMSR) Padang, Sumatra Barat.

B. Hasil Karya.

16

17. Iriantine Karnaya


A. Biografi singkat.
Iriantine Karnaya ( lahir di Rangkasbitung, Banten, 9 Januari 1950) memulai
pendidikan seninya di Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung dan lulus
tahun 1975. Selanjutnya hingga sekarang ia aktif mengajar di Fakultas Seni
Rupa Institut Kesenian Jakarta dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia di luar
profesi pematung. Bahan patung dari karyanya biasanya metal. Selain itu,ia juga
aktif sebagai pembicara seminar dan diskusi seni rupa dan menjadi juri berbagai
kejuaraan seni. Ia menerima penghargaan perunggu dari WHO untuk karya Kasih
Sayang pada 1997.

B. Hasil Karya.

17

18. Arby Samah


A. Biografi singkat.
Arby Samah, lengkapnya H. Arby Samah Datuak Majo Indo ( lahir di Pandai
Sikek, Sumatera Barat, 1 April 1933) adalah seorang  seniman Indonesia yang
berprofesi sebagai pematung yang beraliran abstrak. Ia tercatat sebagai
pematung abstrak Indonesia pertama. Arby pernah mengenyam pendidikan
di INS Kayutanam, sebelum kuliah di Akademi Seni Rupa Indonesia
Yogyakarta (ASRI Yogyakarta) pada tahun 1953. Di ASRI Yogyakarta ia mendapat
ilmu melukis dan sketsa dari pelukis Hendra Gunawan. Sebelumnya, antara tahun
1948-1950, pada masa Agresi Militer Belanda II, Arby ikut berjuang angkat
senjata dengan menjadi tentara pelajar yang tergabung dalam divisi INS
Kayutanam. Setelah itu,ia bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
di Solok Selatan. Arby Samah menikah dengan seorang perempuan bernama
Murtina Arby, yang telah memberinya lima orang anak perempuan, serta lima
orang cucu.

B. Hasil Karya.

18

18

19. Wiyoso Yudoseputro


A. Biografi singkat.
Pak Wi, demikian ia disapa. Lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 28 Februari
1928 – meninggal pada 19 Juni 2008. Berlatar belakang pendidikan SD Negeri
Salatiga (tamat 1942), SMP Negeri Salatiga (tamat 1945), SMA Negeri Jakarta
(tamat 1951), Sarjana Seni Rupa, Fakultas Teknik Bandung Universitas Indonesia
(sekarang FSRD-ITB, tamat 1956).
  Di kenal sebagai seorang pematung yang handal, patung-patung karyanya
di kenal bersifat organik, ritmis dan menggeliat. Sebuah panorama, sebuah gerak
seakan tenang dan diam, namun penuh dengan semangat juang. Hal tersebut
sesuai dengan kepribadiannya, yang dikenal bersikap gigih tanpa pernah
memandang bentuk dari karya-karyanya, kita ditarik pada kenangan, membawa
kita kepada sesuatu atau sebuah sosok atau seseorang atau siapapun yang telah
mendahului. 

B. Hasil Karya.
 

19

20. Handiwirman Saputra


A. Biografi singkat.
Handiwirman Saputra ( lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 24 Januari 1975)
adalah seorang perupa kontemporer Indonesia. Ia bersama empat orang
rekannya, yaitu Jumaldi Alfi, Rudi Mantofani, Yunizar, dan Yusra Martunus,
tergabung dalam Kelompok Seni Rupa Jendela (KSR Jendela) yang lahir dan
berbasis di kota Yogyakarta.
Handiwirman Saputra bersama 20 perupa Indonesia lainnya masuk dalam
daftar 500 pelukis terlaris di dunia berdasarkan Top 500 Artprice 2008/2009 yang
disusun oleh sebuah lembaga analis perkembangan pasar seni rupa dunia,
Artprice, yang berbasis di kota Paris, Prancis. Selain pelukis,Handiwirman juga
dikenal sebagai pematung. Ia merupakan alumni dari Institut Seni Indonesia
Yogyakarta (ISI Yogyakarta) tahun 1993-1996. Sebelumnya ia menamatkan
pendidikan menengah di salah satu SMA di Bukitinggi, Sumatra Barat.

B. Hasil Karya.

20

Penutup
A. KESIMPULAN.

Karya patung yang seniman kerjakan tidak lain untuk mengutarakan kehendak yang
ada dalam pikiran dan perasaan, hasil pengamatan, penghayatan, serta interaksi penulis
dengan lingkungan, sehingga, mewujudkan suatu pengalaman estetis yang
menghadirkan dalam sebuah karya.

Dari proses pengumpulan data sampai terwujudnya karya patung ini dapat di simpulkan
sebagai berikut :

1. Dalam mewujudkan bentuk, gerak, dan ekspetasi dalam karya seni patung, diperlukan
pengamatan yang mendalam dalam objek yang menjadi subject matter. Baik secara
langsung atau tidak langsung untuk mendalami karakteristik tersebut yang kemudian
realisasikan kedalam karya dengan menggunakan teknik cetak ulang.

2. Untuk mewujudkan patung yang memiliki karakter kuat, lincah, dan dinamis,
diperlukan pemahaman karakteristik anatomi tubuh, sifat dan gerak, sehingga dapat
menciptakan patung yang sesuai dengan konsep yang dibuat.

3. Efek kesan dinamis yang di tambahkan dalam patung, berhasil dicapai dengan
menggunakan teknik lelehan dengan menggunakan bahan resin cair. Hasil akhir efek
tersebut sangat mendukung kesan dinamis, karena efek tersebut terlihat lebih natural dan
menyatu dengan patung.

B. PENUTUPAN.

Dengan makalah ”Pematung Indonesia” ini, kita dapat menambah ilmu


pengetahuan mengenai seni rupa, seniman patung Indonesia serta karyanya, baik sudah
mengetahui maupun baru mengetahui. Diharapkan, para pembaca juga dapat
meningkatkan keterampilan berkaya seni rupa patung. Karena kita lah yang berjuang dan
berkarya untuk Indonesia di kancah Dunia.

Demikianlah makalah “Pematung Indonesia” saya tulis. Jika terdapat kesalahan


dalam penulisan, pemilihan kata, penyuntingan gambar dan kurangnya penjelasan, saya
Rehan Dwi Firmansyah mohon maaf yang sebesar-besarnya.

TERIMAKASIH!

Wassalamualaikum Wr. Wb

Anang Cahyo Setiawan

IXE/03

iv

Anda mungkin juga menyukai