Pertama-tama, mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Yang telah merahmati kita dengan kesehatan sehingga saya bisa membuat
makalah dan kita bisa membaca makalah dengan sehat walafiat tanpa kurang suatu
apapun.
Pada kesempatan kali ini, saya Anang Cahyo Setiawan membuat makalah yang
berjudul “Pematung Indonesia” yang berisi mengenai biografi serta karya patung para
seniman patung yang ada di Indonesia.
Jika terdapat kesalahan dalam pembuatan maupun karya makalah ini, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Serta saya mohon saran dan kritik makalah ini, agar
tercipta makalah yang lebih baik.
TERIMAKASIH!
Penyusun,
Anang Cahyo Setiawan
i
Daftar Isi
5. Penutup ……………………………………………………………..…………..………………………….. iv
A. Kesimpulan
B. Penutupan
ii
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG.
Seni Patung adalah karya tiga dimensi/meruang yang bentuknya dibuat
dengan metode subtraktif (mengurangi) atau aditif (membuat model). Patung
sudah ada sejak zaman Pra-sejarah. Lalu dikembangkan hingga sekarang.
Bentuk patung ada tiga, yaitu Imitatif, Abstrak, dan Deformatif. Teknik yang
digunakan ada lima, yaitu pahat, butsir, cetak, konstruksi, dan kentheng.
Banyak sekali seniman patung Indonesia yang membuat patung terkenal.
Seperti Edhi Sunarso pembuat Patung Selamat Datang, I Nyoman Nuarta
pembuat patung GWK (Garuda Wisnu Kencana).
B. TUJUAN.
Makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai
Seniman Patung Indonesia beserta karyanya. Sehingga siswa lebih paham dan
bangga akan karya-karya Pematung Indonesia bias terkenal sampai dikancah
dunia. Serta membangkitkan keinginan/bakat siswa yang memiliki
keterampilan di bidang Seni Rupa Patung.
iii
Seniman Patung
1. Edhi Sunarso
A. Biografi singkat.
Edhi Sunarso ( lahir di Salatiga, 2 Juli 1932 – meninggal di Yogyakarta, 4
Januari 2016 pada umur 83 tahun) adalah salah seorang maestro
pematung Indonesia. Ia mulai belajar dan berlatih membuat patung ketika
menjadi tawanan perang KNIL di Bandung antara tahun 1946-1949 yang
kemudian dilanjutkan melalui jalur pendidikan resmi di ASRI, Yogyakarta lulus
tahun 1955 dan melanjutkan ke University Visva-Bharata Santiniketan, India
serta lulus pada tahun 1957. Selain sebagai pematung, ia juga dosen pada Institut
Seni Indonesia, Yogyakarta.
B. Hasil Karya.
2. I Nyoman Nuarta
A. Biografi singkat.
I Nyoman Nuarta ( lahir di Tabanan, Bali, 14 November 1951)
adalah pematung Indonesia. I Nyoman Nuarta mendapatkan gelar sarjana seni
rupa-nya dari Institut Teknologi Bandung dan hingga kini menetap di Bandung.
I Nyoman Nuarta adalah putra keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan
Wirjamidjana dan Samudra.
I Nyoman Nuarta tumbuh dalam didikan pamannya, Ketut Dharma Susila,
seorang guru seni rupa. Setelah lulus SMA, Nuarta masuk di Institut Teknologi
Bandung (ITB) tahun 1972. Awalnya Nuarta memilih jurusan seni lukis, namun
setelah menempuh dua tahun dia berpindah ke jurusan seni patung. Saat masih
menjadi mahasiswa pada tahun 1979, I Nyoman Nuarta memenangkan Lomba
Patung Proklamator Republik Indonesia, lomba ini adalah awal dari ketenaran
Nyoman Nuarta. Bersama rekan-rekan senimannya, I Nyoman Nuarta tergabung
dalam Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia sejak tahun 1977.
B. Hasil Karya.
3. Gregorius Sidharta
A. Biografi singkat.
B. Hasil Karya.
3
4. Dolorosa Sinaga
A. Biografi singkat.
Dolorosa Sinaga ( lahir di Sibolga, Sumatra Utara, 31 Oktober 1952 ) adalah
seorang pematung Indonesia. Karyanya banyak menampilkan keimanan, krisis,
solidaritas, multikulturalisme, dan perjuangan wanita. Ia juga pernah menjadi
Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta dan sampai sekarang masih
aktif mengajar di Institusi yang sama.Dolorosa adalah pendiri Somalaing Art
Studio, yang ia dirikan dekat rumahnya di Pinang Ranti, Jakarta Timur, sejak
tahun 1987. Dolorosa Sinaga lulus dari Institut Kesenian Jakarta pada
tahun 1977 dan meneruskan studinya di Central Saint Martins College of Arts and
Design, London; Karnarija Lubliyana, Yugoslavia; San Francisco Art Institute;
serta Universitas Maryland, Amerika Serikat.
B. Hasil Karya.
4
5. Yusman
A. Biografi singkat.
Yusman adalah seorang seniman Indonesia yang berprofesi
sebagai pematung. Yusman adalah alumni Institut Seni Indonesia Yogyakarta
tahun 1994. Yusman menempuh pendidikan dasar (SD) di Sukamenanti, Pasaman
Barat, lalu melanjutkan pendidikan menengah ke jurusan seni dekorasi di Sekolah
Menengah Seni Rupa (SMSR) Negeri Padang yang kini bernama SMK Negeri 4
Padang. Setamat SMSR pada tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi di Jurusan Seni Patung Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
B. Hasil Karya.
5
6. Trubus Soedarsono
A. Biografi singkat
Trubus Soedarsono ( lahir di Yogyakarta, 23 April 1926),
adalah pematung dan pelukis naturalis Indonesia yang dikenal karena
aliran realismenya yang sangat kuat. Dalam bidang politik, Trubus pernah
menjabat sebagai anggota DPRD-DIY wakil Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dia tidak sempat menamatkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) karena orang
tuanya yang bekerja sebagai buruh tani tidak memiliki uang yang cukup. Sejak
kelas 3 SD, Trubus telah membuat dan menggambar sendiri boneka wayang yang
digunakannya ketika dia menjadi dalang di acara sunatan teman-temannya. Pada
masa kecilnya, Trubus mampu membuat ukiran, topeng kayu, Tembem, Kelana,
dan kepala Barongan untuk pertunjukkan jatilan atau reog. Selain mempelajari
cara melukis secara otodidak, Trubus juga pernah belajar
kepada Affandi maupun Sindoesoedarsono Soedjojono di Jakarta pada tahun
1942-1945.
B. Hasil Karya.
7. Basrizal Albara
A. Biografi singkat.
Basrizal Albara ( lahir di Bengkalis, Riau pada 30 Maret 1966) merupakan
anak keempat di antara tujuh bersaudara. Ia berasal dari keluarga yang bukan
seniman, tapi dari PNS. Ia adalah satu-satunya di antara tujuh bersaudara yang
memilih jalan berkesenian sebagai pilihan hidup karena sejak kecil ia memang
telah tertarik dengan dunia seni dan juga suka menggambar. Basrizal menempuh
pendidikan dasar dan menengahnya di kota Padang, Sumatra Barat. Ia
menamatkan pendidikan jurusan seni patung di Sekolah Menengah Seni Rupa
(SMSR), Padang. Basrizal kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Seni
Indonesia (ISI), Yogyakarta.
B. Hasil Karya.
7
8. Ali Umar
A. Biografi
singkat.
Ali Umar ( lahir di Padang Pariaman, Sumatra Barat, 1967) adalah seorang seniman
90- an merupakan
generasi
pertama
anggota Komu
nitas Seni Sakato,
yang lahir dan
berbasis
di Y ogyakarta. Ia
mendapatkan
gelar sarjana
bidang seni
(S.Sn.)
dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada Januari 2013, Ali Umar maju sebagai
calon ketua umum Asosiasi Pematung Indonesia (API) periode 2013-2017.
Namun ia tidak berhasil dan hanya mendapatkan lima suara dalam pemilihan
yang berlangsung pada Musyawarah Besar III API yang diikuti oleh sekitar 60-an
orang di antara 152 anggota dari berbagai kota.
B. Hasil Karya.
9. Arlan Kamil
A. Biografi singkat.
Arlan kamil ( lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 9 Agustus 1963) adalah
seorang pematung dan pelukis Indonesia. Ia mulai mengenal dan menggeluti seni
patung sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Seni di Padang. Pada
saat itu karena keahliannya, Arlan bekerja pada sebuah pusat kerajinan patung-
patung publik. Kebimbangan pernah menghinggapi Arlan ketika ia harus
memutuskan jurusan yang akan diambil di Sekolah Menengah Seni. Atas
bimbingan dan dorongan dari gurunya akhirnya ia memutuskan untuk
mengambil jurusan seni patung.
Dua aktivitas, sekolah dan bekerja sebagai pematung, membuat Arlan
semakin yakin untuk menekuni minatnya di dunia seni patung. Kemudian dia
memutuskan untuk melanjutkan studi pada Fakultas Seni Rupa jurusan seni
patung Yogyakarta. Keputusan melanjutkan studi di Yogyakarta sempat ditentang
oleh orang tuanya karena alasan situasi politik Indonesia yang tidak menentu.
Seiring waktu, akhirnya Arlan berhasil meyakinkan orang tuanya. Arlan
menyelesaikan kuliah pada jurusan seni patung Institut Seni Indonesia
Yogyakarta pada tahun 1992.
B. Hasil Karya.
B. Hasil Karya.
10
B. Hasil Karya.
11
B. Hasil Karya.
12
B. Hasil Karya.
13
B. Hasil Karya.
14
B. Hasil Karya.
15
B. Hasil Karya.
16
B. Hasil Karya.
17
B. Hasil Karya.
18
18
B. Hasil Karya.
19
B. Hasil Karya.
20
Penutup
A. KESIMPULAN.
Karya patung yang seniman kerjakan tidak lain untuk mengutarakan kehendak yang
ada dalam pikiran dan perasaan, hasil pengamatan, penghayatan, serta interaksi penulis
dengan lingkungan, sehingga, mewujudkan suatu pengalaman estetis yang
menghadirkan dalam sebuah karya.
Dari proses pengumpulan data sampai terwujudnya karya patung ini dapat di simpulkan
sebagai berikut :
1. Dalam mewujudkan bentuk, gerak, dan ekspetasi dalam karya seni patung, diperlukan
pengamatan yang mendalam dalam objek yang menjadi subject matter. Baik secara
langsung atau tidak langsung untuk mendalami karakteristik tersebut yang kemudian
realisasikan kedalam karya dengan menggunakan teknik cetak ulang.
2. Untuk mewujudkan patung yang memiliki karakter kuat, lincah, dan dinamis,
diperlukan pemahaman karakteristik anatomi tubuh, sifat dan gerak, sehingga dapat
menciptakan patung yang sesuai dengan konsep yang dibuat.
3. Efek kesan dinamis yang di tambahkan dalam patung, berhasil dicapai dengan
menggunakan teknik lelehan dengan menggunakan bahan resin cair. Hasil akhir efek
tersebut sangat mendukung kesan dinamis, karena efek tersebut terlihat lebih natural dan
menyatu dengan patung.
B. PENUTUPAN.
TERIMAKASIH!
Wassalamualaikum Wr. Wb
IXE/03
iv