Anda di halaman 1dari 24

Kompetensi Dasar

Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-


usul nenek moyang bangsa Indonesia (melanesoid,
proto, dan deutero melayu)
A. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Awal keberadaan manusia diHomo erectus (H. erectus), manusia pertama yang mampu berjalan tegak, adalah
salah satu spesies 'nenek moyang' manusia paling dikenal dalam sejarah. Mereka pertama kali muncul di Afrika
sekitar 1,9 juta tahun yang lalu. Memiliki otak yang relatif besar. H. erectus adalah pembuat alat yang sangat terampil
yang telah memberanikan diri keluar benua Afrika menuju Asia, menyeberang ke Jawa melalui jembatan darat sekitar
1,6 juta tahun yang lalu. Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature, H. erectus membuat
'komunitas terakhir' mereka di pulau Jawa 100.000 tahun yang lalu
Indonesia menjadi zaman prasejarah (praaksara) yang mempunyai beberapa pendapat berbedabeda bagi para ahli
sejarah mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia:
1. Menurut para ahli
 Prof. Dr. Sangkot Marzuki. Menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Austronesia
dataran Sunda. Hal ini didasarkan hasil penelusuran DNA fosil. Ia menyanggah bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Yunan, karena Homo Erectus atau Phitecantropus Erectus ini tidak ada
kelanjutannya pada manusia saat ini. Mereka punah dan digantikan oleh manusia dengan species baru, yang
sementara ini diyakini sebagai nenek moyang manusia yang ditemukan di Afrika.
 Prof. Mohammad Yamin . Yamin menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa
orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang
Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa
ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin
menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia dari
pada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus
soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina
(Asia Tenggara)
 Prof.Dr. Krom. Menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina
Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka
menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM
B. Proto Melayu

Bangsa Melayu Tua adalah orang-orang Austronesia dari Asia yang


pertama kali datang ke nusantara pada sekitar tahun 1500 SM. Bangsa
Melayu Tua memasuki wuilayah nusantara melalui du jalur, yaitu:
1. Jalur Barat melalui malaysia –Sumatera
2. Jalur Utara atau Timur melalui Fhilipina – Sulawesi.
Bangsa Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari
pada manusia purba. Kebudayaan bangsa Melayu Tua disebut kebudayaan
batu baru atau neolithikum. Hal ini diyakini sebab hampir semua peralatan
mereka terbuat dari batu.
Hasil budaya zaman ini yang terkenal adalah kapak persegi yang
banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian Barat ( Sumatera, jawa,
Kalimantan,dan Bali ). Menurut penelitian Van Heekertn di Kalumpang
( Sulawesi Utara ) telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan
kapak lonjong yang dibawa oleh orang-orang Austranesia yang datang
dari arah utara atau melalui Fhilipina dan Sulawesi. Suku bangsa
Indonesia yang termasuk anak keturunan bangsa Proto Melayu adalah
suku Dayak dan Suku Toraja
1. Ciri-ciri Proto Melayu

 Berasal dari Yunnan (Tiongkok)


 Menyerupai ras mangoloid (berambut hitam lurus, kelopak mata yang
sipit)
 Datang sebagai imigran (perpindahan yang dilakukan dengan tujuan
menetap kedaerah yang baru)
 Jalur kedatangan timur
 Banyak menetap di hutan
 Banyak menyebar di nusantara
 Meninggalkan banyak artefak (benda arkeologi: batu, tulang, gerabah
dsb)
 Berasal dari daerah Yunan
Ada pendapat ahli yang menyatakan bahwa ras proto
ini sejatinya berasal dari wilayah Yunan. Secara geografis,
Yunan merupakan kawasan Cina Selatan yang berbatasan
dengan wilayah Indo-China. Ras proto melayu sudah
berkembang sejak 1500-500 tahun SM dan melakukan
perjalanan dari Yunan ke Nusantara untuk mencari lokasi
bermukim yang baru.
 Sifat Fisik Menyerupai Ras Mongoloid
Karena Proto Melayu adalah bangsa yang berasal dari wilayah Yunan, maka tidak
mengherankan apabila terdapat kesamaan fisik dengan suku Mongoloid yang sekarang
menjadi bangsa Melayu asli. Ciri-ciri dari rasa mongoloid ini adalah warna kulitnya
yang coklat agak kekuningan dengan mata sipit, serta rambut hitam yang lurus.
  Datang ke Nusantara sebagai Imigran
Sudah menjadi karakteristik masyarakat primitif bahwa kehidupan mereka berjalan
secara nomaden. Manusia purba hidup dari satu wilayah ke wilayah lain untuk
menemukan area yang dirasa ideal sebagai tempat tinggal. Bangsa proto pun sampai ke
Nusantara karena mereka sedang berimigrasi dan menjalankan kehidupan nomadennya.
Pada awalnya, mereka menjadi imigran, sebelum kemudian bermukim lantas menjadi
penduduk asli.
 Jalur Kedatangan Timur
Ras Proto Melayu dianggap memiliki 2 jalur masuk ke kepulauan
Indonesia, yaitu melewati jalur timur dan juga jalur barat. Mereka
dianggap menggunakan jalur barat karena melakukan pergerakan melalui
Semenanjung Melayu yang terletak di Bagian barat Indonesia. Selain itu,
mereka juga banyak bergerak dari Filipina yang berada di bagian Utara-
Timur Indonesia. Dari barat, ras ini datang menuju daratan Sumatra,
sedangkan dari utara-timur ras ini bergerak masuk melalui Sulawesi.
Namun, banyak yang menganggap bahwa proto melayu lebih dominan di
daerah Timur Indonesia sehingga mereka seharusnya juga lebih banyak
menggunakan jalur timur.
 Tempat Tinggal Menetap di Hutan
Ras proto masih sangat bergantung pada alam dalam rangka bertahan hidup.
Oleh karena itu, ras ini lebih sering hidup dan bermukim pada kawasan di sekitar
hutan hujan tropis yang notabene banyak terdapat flora dan fauna beragam spesies.
Maka tak heran jika fosil manusia dari ras proto banyak ditemukan di dekat area
hutan atau sungai di daratan Melayu.
  Banyak Tersebar di Nusantara
Proto Melayu yang mendiami Nusantara terus bergerak secara nomaden
membentuk suku kecil-kecil di wilayah berbeda. Beranjak dari Sumatera, ras ini ada
yang tiba ke Sulawesi bagian Utara atau Kalimantan. Dalam perkembangannya, ras
ini menjadi nenek moyang suku Dayak, Toraja, dan Batak
C. Deutero Melayu

ada kurun waktu tahun 400-300 SM adalah gelombang ke dua nenek moyang
bangsa Indonesia datang ke nusantara. Bangsa melayu muda ( Deutero Melayu )
berhasil mendesak dan berasimilsasi/Menyesuaikan dengan pendahulunya,
bangsa proto melayu.
Bangsa deuteron Melayu memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat,
mereka menempuh rute dari Yunan ( Teluk Tonkin ), Vietnam, semenanjung
Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara. Bangsa Deutero Melayu memiliki
kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu karena mereka
telah dapat membuat barang-barang dari perunggu/logam dan besi. Hasil
budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak serpatu, dan nekara.
Selain kebudayaan logam, bangsa Deutro Melayu
juga mengembangkan kebudayaan megalithikum,
misalnya menhir / tugu batu, dolmen/meja batu,
sarkopagus/keranda mayat, kubur batu, dan punden
berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk
keturunan bangsa Melayu muda adalah suku Jawa dan
Melayu dan Bugis.
1. Ciri-ciri Deutero Melayu

 Berasal dari wilayah Dongson (Vietnam)


 Mahir dalam mengolah logam
 Berevolusi menjadi beberapa suku
 Jalur kedatangan barat (sekitan Aceh)
 Identik dengan budaya besi
 Berasal dari Wilayah Dongson
Deutro Melayu merupakan ras yang asalnya dari wilayah Dongson, yakni suatu
daerah di Vietnam yang pada masa itu telah maju dalam hal peradaban perunggu kuno.
Banyak peralatan sehari-hari dan juga senjata berburu yang diciptakan oleh suku tersebut.
Setelah melakukan perjalanan, tibalah mereka di Nusantara yang kemudian menyebar ke
berbagai penjuru wilayah.
 Mahir dalam Menciptakan Peralatan Logam
Ras deutro sudah memiliki kemahiran dalam hal pembuatan peralatan logam sejak
mereka tinggal di daerha Dongson. Oleh karena itu, ketika sudah tiba di Nusantara, ras ini
mampu menciptakan beragam perkakas untuk kegiatan berburu atau sekadar hiasan. Ras
deutro melayu inilah yang membawa kebudayaan pengolahan zaman logam ke Indonesia
yang masih berada di zaman batu.
 Berevolusi Menjadi Beberapa Suku di Nusantara
Seiring berkembangnya kehidupan ras Deutro Melayu di Nusantara, mereka tidak
hanya menetap di satu tempat saja melainkan hidup tersebar.
Hasilnya, saat ini keturunan dari ras deutro asli menjadi suku Jawa, Bugis, Sunda,
Minang, serta Makassar.

 Jalur Kedatangan Barat


Dalam teori Dua Gelombang, ras deutro datang ke tanah air melalui jalur barat
karena mereka berasal dari daerah barat yaitu semenanjung Indochina. Oleh karena
itu, mereka menyebar pertama kali ke pulau Sumatera lalu bergerak ke Kalimantan
dan juga pulau Jawa melewati dangkalan Sunda yang menghubungkan kepulauan
Indonesia di bagian barat dengan semenanjung Indo-China.

 Hasil Kebudayaan Berupa Besi


Ras deutro berasal dari wilayah yang menjadi pusat kebudayaan logam di Indocina,
yaitu daerah Dongson di Vietnam. Oleh karena itu, ras ini membawa budaya
pengolahan logam tersebut ke Indonesia. Sehingga, mereka banyak menciptakan
perkakas dari bahan besi dan perunggu seperti kapak, nekara, bejana, dan moko.
D. Bangsa Primitif

Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki Nusantara sebenarnya telah ada


kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut . Mereka termasuk
bangasa primitive dengan budayanya yang sangat sederhana. Mereka yang termasuk
bangsa primitive adalah;
1. Manusia Pleistosin ( Purba )
Kehidupan manusia purba ini selalu berpindah tempat (momaden) dengan
kemampuan yang sangat terbatas. Demikian juga dengan kebudayaannnya
sehingga corak kehidupannnya manusia purba ini tidak dapat diikuti kembali
kecuali beberapa aspek saja. Misalnya teknologinya yang masih sangat sederhana
(Teknologi Paleolitik/zaman batu)
2. Suku Wedoid
Sisa-sisa suku Widoid sampai sekarang masih ada misalnya suku
Sakai di Siak serta suku Kubu diperbatasan Jambi dan Palembang. Mreka
hidup dari meramu/ mengumpulkan hasil hutan dan berkebudayaan
sederhana. Mreka juga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat
modern
3. Suku Negroid
Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku
negroid. Akan tetapi di pedalaman Malayasia dan fhilipina keturunan suku
negroid masih ada. Suku yang masuk suku negroid misalnya suku Semang
di Semenanjung malysia dan suku negrito di Filipina.
Untuk mengetahui asal nenek moyang bangsa Indonesia,
bisa melalui dua cara, yaitu melalui persebaran rumpun/kesamaan
bahasa dan persebaran bercocok tanam. Merujuk pada bidang
bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa
Melayu Austronesia. Menurut para ahli, nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Yunan (proto melayu), kesimpulan ini
diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang
ditemukan di wilayah artefak prasejarah di Indonesia.
Dari artefak yang ditemukan di Yunan, tampak bahwa sekitar 3000 SM
masyarakat di wilayah itu telah mengenal bercocok tanam. Daerah Yunan
terletak di daratan Asia Tenggara, tepatnya di wilayah Myanmar sekarang.
Seoarang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali. Ali
ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal
dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya ke Indonesia
dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tahun
3000 SM-1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan
gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM-500 SM dengan
menggunakan perahu bercadik dua. Pendapat Moh. Ali sangat dipengaruhi
oleh pendapat dari Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Mongol yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat.

Anda mungkin juga menyukai