Anda di halaman 1dari 8

Perlawan Demak

Terhadap Portugis
Kelompok
2:
Cassey
Darrell
Evander
Vanness
Awal mula perlawanan antara demak
dan portugis
Perlawanan untuk mengusir Portugis dari Indonesia juga dilakukan oleh
Kerajaan Demak, Perlawanan ini dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor
atau Dipati Unus, yang mengumpulkan dan mengirimkan pasukan dari
Jawa, Makassar, serta Lampung.
Kerajaan Demak dan pasukan perangnya ini kemudian bekerjasama
dengan Kerajaan Aceh dalam usaha merebut Pelabuhan
Malaka,penyerangan pada pasukan Portugis ini gagal, karena pasukan
Kerajaan Demak mengalami kekurang persenjataan.
Namun perlawanan yang dilakukan oleh Kerajaan Demak dan Kerajaan
Aceh dalam melawan Portugis ini mampu membuat Portugis mengalami
kekurangan bantuana ketika berada di Maluku. Hal inilah yang kemudian
membuat Portugis mulai keluar dari Indonesia.
Latar Belakang
Pada 1511, Portugis berhasil merebut Malaka dan ingin
segera melebarkan kekuasaannya sampai ke Maluku.
Mengetahui hal ini, Kesultanan Demak tidak mau tinggal
diam dan melakukan penyerangan. Perlawanan terhadap
Portugis dilakukan oleh Demak lebih dari satu kali. Meski
pada awalnya sempat menemui kegagalan, perjuangan
Demak akhirnya membawa hasil yang menggembirakan.
Latar Belakang
Dengan berkuasa di Malaka, Portugis otomatis menguasai jalur pelayaran dan
perdagangan yang penting di dunia. Keberadaan Portugis itu tidak hanya
menjadi penghalang Kesultanan Demak, tetapi juga mematikan perdagangan
kaum Muslim Indonesia. Terlebih lagi, Demak sendiri menjalankan
perdagangan beras dan bahan pangan lainnya dengan Malaka. Di samping itu,
kedatangan bangsa Portugis juga menyebarkan agama Katolik, yang dianggap
menghalangi perkembangan Islam di Nusantara. Karena sebab-sebab itulah,
Kesultanan Demak mengirim armadanya ke Malaka untuk menggempur
kedudukan Portugis. Selain di Malaka, Kesultanan Demak juga melakukan
perlawanan terhadap Portugis yang hendak mendirikan loji di Sunda Kelapa.
Perlawanan Pati Unus Terhadap Portugis

Pada masa kekuasaan Raden Patah, perlawanan rakyat Demak terhadap


Portugis dipimpin oleh Pati Unus. Serangan yang dilakukan pada 1513 itu
dilengkapi dengan kekuatan 100 kapal dan 5.000 pasukan dari Jawa, serta
tambahan tentara dari Palembang, hingga jumlahnya menjadi 12.000 pasukan.
Akan tetapi, kekuatan yang sangat besar tersebut dapat dipatahkan oleh
Portugis, sehingga Pati Unus terpaksa kembali ke Jawa dengan kekalahan.
Perlawanan Fatahillah Terhadap Portugis
Setelah berhasil menangkis serangan Demak, Portugis memenuhi
undangan dari penguasa Pajajaran yang ingin melakukan
kerjasama. Kerajaan Pajajaran memilih bersekutu dengan
Portugis karena merasa terancam dengan kekuatan Islam di
pesisir Pulau Jawa, yaitu Banten, Cirebon, dan Demak. Dalam
perjanjian di antara dua pihak itu, disebutkan bahwa Portugis
diizinkan untuk membangun loji di Sunda Kelapa.
Perlawanan Fatahillah Terhadap Portugis
Kesultanan Demak menganggap kerjasama itu sebagai ancaman,
dan segera melancarkan serangan di bawah pimpinan Fatahillah.
Pada 1527, pasukan gabungan Demak, Cirebon, dan Banten
diberangkatkan untuk membendung pengaruh Portugis di Sunda
Kelapa. Akhirnya, pada 22 Juni 1527, Sunda Kelapa berhasil
direbut oleh Fatahilllah, yang kemudian mengubah namanya
menjadi Jayakarta. Peristiwa itu menandai akhir perlawanan
Demak terhadap Portugis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai