Anda di halaman 1dari 2

1.

Sebagai daerah penghasil, Malaka sebenarnya tidak begitu berarti, akan tetapi letak
geografisnya sangat menguntungkan. Malaka menjadi jalan silang antara Asia Timur dan
Asia Barat karena itu Malaka dapat menjadi kerajaan yang berpengaruh atas daerah
sekitarnya. Dari daerah sekitarnya itu juga Malaka memungut upeti. (Nugroho
Notosusanto, 1993 : 29).
Pada permulaan abad ke-16 orang-orang Portugis mulai datang ke Malaka,
mereka telah mengetahui bahwa pelabuhan Malaka merupakan pelabuhan transito
yang banyak didatangi pedagang-pedagang dari segala penjuru angin. Hal ini sangat
menarik perhatian orang-orang Portgis, kemudian pada tahun 1511 Malaka berhasil
ditaklukkan oleh Porugis. Maksud Portugis menduduki Malaka sendiri adalah untuk
mengusai perdagangan melalui selat Malaka.
Bila melihat keadaan Malaka dan Aceh sebagai kerajaan yang bercorak islam
yang menonjol pada abad ke-16, maka Demak merupakan salah satu kerajaan bercorak
islam yang berkembang di pantai utara pulau Jawa. Malaka sendiri sugah menjalin
hubungan perdagangan dengan Demak, dimana komoditas utama perdagangannya
adalah beras dan bahan pangan lainnya.
Pada permulaan abad ke-16 yang berkuasa di Demak adalah Raden Patah,
kemudian ia digantikan oleh anaknya yaitu Pati Unus. Sebenarnya sejak tahun 1509, Pati
Unus sudah merancang rencana untuk menguasai Malaka. Saat itu Malaka berada di
bawah kekuasaan Kesultanan Malaka. Dengan kata lain serangan Demak ke Malaka jelas
bukanlah sebuah serangan anti-kekuasaan asing, tetapi sebuah invasi imperialis. Namun
pada tahun 1511, Alfonso D’alburqueque, Laksamana Portugis, mendahului Pati Unus
dengan menaklukan Malaka.
Pada tahun 1513 Pati Unus melakukan peyerangan ke Malaka. Ia sangat
mengerti bahwa kekuatan armada portugis ada pada armadanya lautnya. Portugis
memiliki kapal yang kuat, bahkan lebih kuat dibandingkan kapal Majapahit. Selain itu,
Portugis menggunakan meriam yang dipasang dimasing-masing kapal dimana pada
waktu itu meriam adalah senjata pamungkas yang tidak bisa ditandingi oleh senjata
apapun.
Selanjutnya Pati Unus menghimpun kekuatan-kekuatan Nusantara untuk
membentuk armada gabungan dengan satu tujuan, mengusir Portugis dari Malaka. IA
juga meminta bantuan orang-orang Jawa yang ada di Malaya untuk jadi agen dalam di
Malaka. Tetapi ternyata Pati Unus terlanjur berangkat ke Malaka, orang-orang Jawa ini
terlanjur dipergoki Portugis dan melarikan diri ke Cirebon. PAti Unus pun bertempur
tanpa bantuan mata-mata dan agen dalam. Kapal-kapalnya dengan mudah dikalahkan
dengan meriam-meriam Portugis. Dengan demikian penyerangannya dapat digagalkan
oleh bangsa Portugis.
Dari wacana di atas saya dapat menyimpulkan bahwa serangan Demak ke
Malaka bukan murni karena solidaaritas sesame muslim, tetapi ada factor lain yang
mempengaruhi, yaitu invasi imperialis dari kerajaan Demak sendiri yang ingin
menaklukkan Malaka, dan adanya rasa tidak suka terhadap Portugis yang sudah
menaklukan Malaka.

Anda mungkin juga menyukai