Anda di halaman 1dari 5

PERJALANAN NEGARA PORTUGIS KE INDONESIA

Nama: Dinara Vina Delvia


Kelas: X.2
Mata Pelajaran: Sejarah

PERJALANAN NEGARA PORTUGIS


Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan memilik i
armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia Timur Jauh, terdapat tanah yang
kaya akan rempah, Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut
berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudera.
Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah yang menjadi barang
mahal di Eropa. Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku
obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu
masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan vital di Eropa saat musim
dingin tiba.
kemajuan armada laut Portugis tersebut didukung dengan adanya sekolah
navigasi yang didirikan oleh Henry "The Navigator." Sekolah tersebut mengajarkan
tentang kartografi bagi para pelaut Portugis.
Ekpedisi yang dipimpin Vasco da Gama dimulai pada bulan Juli 1497 dari
pelabuhan Lisabon. Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari
wilayah sumber rempah-rempah (nusantara) lewat rute yang pernah dilalui
Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan penjelajah Portugis yang berhasil
mencapai ujung paling selatan Benua Afrika dan singgah di Tanjung Harapan.
Rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama mengawa li
penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini menjadi wilayah Afrika Selatan
itu. Di Tanjung Harapan, Vasco da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang
pernah berlayar ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk arah.
Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan di bawah
pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju wilayah Malaka. Armada Portugis
itu berangkat ke Malaka dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan
peralatan perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam.

DATANGNYA BANGSA PORTUGIS KE NUSANTARA


Armada Portugis datang ke Asia menggunakan kapal dagang besar (Nao).
Kapal tersebut dilengkapi dengan tentara, senjata ringan (senapan), dan senjata
berat (meriam). Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara di bawah
pimpinan Alfonso de Albuquerque.
Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka, dan mulai
memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang mereka sebut sebagai tanah India
(Hindia). Orang-orang Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan
Nusantara merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah Maluku.
Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa ambisi yang jauh lebih
besar daripada sekadar kulakan rempah-rempah. Orang-orang Portugis tersebut
segera menyerbu Kesultanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinka n
mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Dalam penguasaan portugis, Malaka menjadi pusat perdagangan yang
paling ramai di Asia. Disebutkan dalam buku Suma Oriental yang ditulis oleh
pegawai Portugis, Tome Pires, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari
Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan
barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangka n
komoditas dengan halus dan mahal.
Portugis berhasil mencapai Ternate. Sehingga Portugis menjadi bangsa
Eropa pertama yang kemudian memonopoli perdagangan rempah-rempah di
Maluku. Dalam perkembangannya, kedatangan Portugis ke nusantara membuat
kerajaan-kerajaan Islam merasa terancam dan kerajaan Islam pertama di Nusantara
yang berhasil dikuasai Portugis adalah Ternate.
Pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan armadanya ke
Maluku. Armada tersebut membangun monopoli perdagangan cengkeh. Cengkeh
dari Indonesia Timur merupakan komoditi yang paling berharga. Armada pertama
mendarat di Pulau Banda, Maluku. Pulau tersebut merupakan pusat penghasil pala
dan selaput buah pala atau sering disebut fuli.
Dalam rangka memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya memperluas
wilayah kekuasaannya. Mereka kemudian menguasai Selat Sunda. Pada tahun 1522,
Portugis dan Raja Sunda, Sang Hyang Prabu Surawisesa, melakukan kesepakatan
perjanjian kerjasama.
Melalui kesepakatan tersebut, bangsa Portugis diizinkan untuk mendirikan
benteng di daerah yang disebut "Kepala" dengan syarat memberikan perlindungan
kepada Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Pada kenyataannya, benteng tersebut tidak pernah dibangun. Pada tahun
1526, armada Portugis yang saat itu dipimpin oleh Fransisco de Saa dihantam topan.
Beberapa dari mereka yang sempat selamat kemudian mendarat di Sunda Kepala,
namun dibunuh oleh Pasukan Cirebon.
Di Maluku, Portugis melakukan misi gospel dengan menyebarkan gama
Katholik. Dalam menyebarkan agama Katholik, bangsa Portugis menggunaka n
beragam metode salah satunya adalah dengan mendirikan sekolah atas dasar ide
dari seorang misionaris yang bernama Franciscus Xaverius. Sekolah misiona r is
pertama berdiri pada tahun 1536 di Ternate. Sekolah itu mendidik siswanya untuk
menjadi seorang misionaris.Selain itu, sekolah seminari juga didirikan untu kanak-
anakdari kaum bangsawan pribumi di Maluku oleh Antonio Galvano. Di Pulau
Sohor juga berdiri sekolah yang sama, muridnya mencapai 50 orang.
Pada tahun 1522, bangsa Portugis datang ke Pajajaran di bawah
kepemimpinan Henry Leme dan disambut baik oleh kerajaan Pajajaran. Dari
pertemuan tersebut, lahir Perjanjian Sunda Kelapa yang memberikan izin bagi
Portugis untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa dan mendapatkan pasokan lada
dari Pajajaran. Berikut isi Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan
Pajajaran.
1, Portugis diizinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.
2. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk
senjata.
3. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Pada 25 Februari 1605, Portugis dipaksa hengkang dari Maluku. Masa
kuasa Portugis di Kepulauan rempah-rempah itu berakhir setelah ditikung oleh
kompeni dagang Belanda (VOC). Gaspar de Mello menyerahkan benteng Portugis
tanpa perlawanan kepada VOC.
Penyerahan bersyarat itu menetapkan pasukan Portugis yang bersenjata
harus keluar dari wilayah Maluku dan bagi mereka yang ingin tetap tinggal harus
bersumpah setia kepada Belanda.
Dinasti raja-raja Malaka yang tersisa kemudian membentuk kerajaan baru
di Semenanjung Malaya, tepatnya Johor. VOC (Belanda) yang tiba di Nusantara
pada abad ke-17 melihat konflik antara Portugis dan Malaka sebagai kesempatan.
Apalagi, yang kemudian itu mau bekerja sama untuk membentuk suatu koalisi.
Akhirnya, pada 1641 Malaka berhasil ditaklukkan Belanda. Hal ini
menandakan akhir hegemoni Portugis di Nusantara. Sisa-sisa kekuatan Portugis
hanya terdapat di Pulau Timor, yang dikuasainya sejak pengusiran dari Maluku
pada 1575.
Belanda cenderung berbeda daripada Portugis setelah menguasai Malaka.
Di antara kota-kota pelabuhan lain, Belanda memilih Batavia (kini Jakarta), alih-
alih Malaka, sebagai bandar utama sekaligus pusat kekuasaan di Nusantara. Akan
tetapi, Selat Malaka tetap dikuasainya. Dengan begitu, Dinasti Malaka yang tersisa
tidak bergeser dari Johor.
SUMBER

1. https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/12/170000669/kedatan
gan-portugis-dan-spanyol-ke- indonesia?page=all
2. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5684923/sejarah-
mendaratnya-portugis-di- indonesia-pendatang-pertama-dari-eropa
3. https://tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia-
proses-rute-gjCF
4. https://museumpendidikannasional.upi.edu/portugis-pelopor-
penyebaran-agama-katolik-di-
nusantara/#:~:text=Bangsa%20Portugis%20menetap%20di%20Malu
ku,gospel%20dengan%20menyebarkan%20gama%20Katholik.&text
=Kurikulum%20yang%20digunakan%20pada%20masa,%2C%20me
mbaca%2C%20menulis%20dan%20berhitung.

DOKUMENTASI PERJALANAN PORTUGIS

https://tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-portugis-ke-indonesia-proses-rute-
gjCF

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/12/170000669/kedatangan-
portugis-dan-spanyol-ke-indonesia?page=all
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5684923/sejarah- mendaratnya-
portugis-di- indonesia-pendatang-pertama-dari-eropa

https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/18/120000079/vasco-da-gama-
penemu-jalur- laut-dari-eropa-ke-india?page=all

https://www.kompas.com/stori/image/2021/09/06/115933679/alfonso-de-
albuquerque-arsitek-utama-ekspedisi-portugis-di-asia?page=1

Anda mungkin juga menyukai