Anda di halaman 1dari 28

Makalah

SEJARAH KEDATANGAN BANGSA


PORTUGIS KE INDONESIA

SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG


Jl. By Pass Kertasemaya Blok Pesantren No.KM 37, Gedangan,
Kec. Sukagumiwang,Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45274
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas


rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak guru yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik
dari study yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Sukagumiwang, 10 agustus 2022

Ttd
kelompok 1
II

DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………………I
Daftar isi ……………………………………………………………………………………. …II
BAB 1 Sejarah Kedatangan Dan Masuknya Bangsa Portugis
Ke Indonesa ……………………………………………………………………………III
1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia…………….IV
2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia…….........IV
3. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia……….........IV
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi……………………….….……V
BAB 2 Kedatangan Bangsa Portugis Di Pulau Malaka Dan
Maluku……………………………………………………………………………………VI
A. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Malaka……………….VI
B. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Maluku……………….VI
Alasan Portugis Menaklukkan Malaka…………………………………….VI
Perjuangan Rakyat Malaka Menghadapi Portugis…………….…..VII
Kedatangan Portugis di Malaka………………………….………………….VII
Malaka jatuh ke tangan Portugis……………………………………………VII
Perlawanan Demak mengusir Portugis di Malaka………………...VII
Perlawanan Aceh mengusir Portugis di Malaka…………………….VII
Daftar pustaka………………………………………………………………………VIII
III

BAB 1

Sejarah Kedatangan Dan Masuknya Bangsa


Portugis Ke Indonesa

Rombongan penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis


pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia pada tahun 1511
Msehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah
mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa
pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di
kesultanan Malaka.
Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan
memiliki armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia
Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja
Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut
berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi
menjelajahi samudera.
Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah
yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat
menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat,
parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet
makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk
kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba.
Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari
wilayah sumber rempah-rempah (nusantara) lewat rute yang
pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan
penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan
Benua Afrika dan singgah di Tanjung Harapan.
Maka, rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama
mengawali penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini
menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco
da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar
ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk arah.
Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil
mencapai Kalikut dan Goa, yang merupakan wilayah India.
Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira
daerah tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah.
Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia menyadari bahwa
tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang
sebenarnya.
Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan
di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju
wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka
dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan
perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam.
Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka,
dan mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang
mereka sebut sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang
Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara
merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah
Maluku.
Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa
ambisi yang jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-
rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera menyerbu
Kesulatanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan
mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai
pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang
menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. Tidak
heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511,
banyak pihak menentang mereka.
Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang
mengirim armada laut ke Malaka pada tahun 1512 untuk
memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati
Unus itu ternyata gagal mengusir Portugis.
Karena memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju
secara teknologi, Portugis selalu berhasil meredam setiap
perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di
Nusantara. Hal itu pun membuat Portugis semakin kuat dan
berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya di
wilayah yang kini menjadi Indonesia.
Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima
dengan baik oleh Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan
Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate
meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap
untuk membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan,
Portugis diizinkan mendirikan benteng dan mendapatkan hak
monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang
dikuasai Ternate.
Dari Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan
rempah-rempah, terutama yang berasal dari Indonesia Timur.
Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522
ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau Jawa.
Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di
Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh
penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah
Franciscus Xaverius.
IV
a. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Bangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah,
memonopoli perdagangan rempah di nusantara, dan
menyebarkan agamanya. Tujuan ini biasa terangkum dalam
slogan Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan dan
kekuasaan), dan Gospel (menyebarkan agama).

b. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia


Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung
Harapan (Afrika Selatan). Dilanjutkan ekspedisi di bawah
pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan
dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil
menguasai Malaka pada tahun 1511. Kemudian, berlanjut
dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai
wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun
1512.

c. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia


Dari Pelabuhan Lisabon (ibukota Portugal), para penjelajah
Portugis menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan), lalu ke India
(Kalkut), kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku.
Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia
adalah: Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku.
V
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

a) Awal Juli 1511, Albuquerque sang Gubernur Portugis


Kedua memimpin ekspedisi ke Malaka dengan
membawa 15 Kapal besar dan kecil serta tentara
berjumlah 600 orang.

b) 10 Agustus 1511, Berhasil menguasai malaka dan


menjadi penguasa perdagangan rempah-rempah dari
Asia ke Eropa.

c) 1512, Portugis menjalin hubungan dagang terutama


lada dengan Kerajaan Sunda. Atas perjanjian ini,
kemudia Portugis mendapat perizinan untuk
membangun gudang maupun benteng di Sunda
Kelapa.

d) 1511 – 1526, Nusantara menjadi pelabuhan maritim


penting bagi Bangsa Portugis.

e) 1527, Armada demak dapat menghancurkan armada


Portugis dibawah pimpinan Fatahillah sehingga
kemudian Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa mampu
dikuasai. Sunda Kelapa kemudian berganti nama
menjadi Jayakarta (Kemenangan Besar).
f) 1629, dibawah komando Sultan Iskandar Muda,
tentara Aceh melakukan penyerangan kepada
Portugis di Malaka namun gagal.

g) Penyebaran Agama Katolik selama masa penjajahan


Portugis.
Tibanya Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque
yang memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Pasukan Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-
rempah. Tetapi, armada kerajaan Demak berhasil
menghancurkan Portugis kala itu yang dipimpin oleh Fatahillah
hingga berhasil merebut Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa.

Reaksi masyarakat:
Masyarakat menolak, mengusir, menentang, dan memberontak
adanya bangsa Portugis yang hendak menguasai tanah
Indonesia. Masyarakat juga melakukan penyerangan terhadap
benteng-benteng Portugis.
VI
BAB 2

Kedatangan Bangsa Portugis Di Pulau Malaka


Dan Maluku
Portugis merupakan bangsa Eropa yang pertama kali hadir di
kepulauan rempah-rempah. Portugis tercatat berlayar ke
Nusantara pada abad ke-16 Masehi.

A. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Malaka


Pada awal abad ke-16 tepatnya di tahun 1509 Masehi, bangsa
Portugis yang dipimpin oleh Diogo Lopes de Sequeira hadir di
Malaka. Kedatangan bangsa Portugis disambut baik oleh pihak
Kesultanan Malaka.
Akan tetapi, para saudagar yang lebih dahulu berada di wilayah
tersebut memberi kabar kepada pihak Kesultanan Malaka,
kehadiran Portugis merupakan bencana besar bagi Malaka.
Lalu, penguasa Kesultanan Malaka berubah pandangan dan
memukul mundur Portugis dari bumi Malaka dengan cara
menggempurnya.
Akibat mengalami serangan dari pihak Kesultanan Malaka,
bangsa Portugis langsung berlabuh menjauhi Malaka. Hal itu
untuk mencari cara dan mempersiapkan diri dalam
menghantam wilayah Malaka.
Dalam persiapannya, Portugis berlabuh dari wilayah Goa dan
menjumpai Malaka kembali, guna membalas serangan dan
menginvansi wilayah tersebut. Dan, pada serangan besar
tersebut dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque dengan
persiapannya dalam menghimpun pasukan sekitar 1.200 orang
dan 18 kapal perang yang terjadi di tahun 1511 Masehi.
Peperangan pun diakhiri dengan kemenangan bangsa Portugis
yang disebabkan karena peralatan perang yang lebih canggih,
dan disebabkan pula karena adanya konflik internal dari pihak
Kesultanan Malaka itu sendiri.
Lantas, Portugis mengambil alih wilayah Malaka dengan
mempersiapkan pertahanannya guna menghalau serangan
balik yang akan terjadi. Dalam kenyataannya, wilayah Malaka
sebenarnya bukan tempat penghasil rempah-rempah,
melainkan hanya pusat perdagangan.
Mengutip catatan dalam buku A History of Modern Indonesia
Since c. 1200 (2005) yang ditulis oleh MC Ricklefs, Malaka
memiliki peran besar dikarenakan sebagai pusat perdagangan,
pelabuhan transit bagi para saudagar.
Seiring berjalannya waktu, Malaka mulai merosot pamornya
disebabkan oleh adanya Portugis itu sendiri dan para saudagar
mulai meninggalkan Malaka dan mencari wilayah lain untuk
menumbuhkan pusat perdagangan baru, seperti wilayah Aceh
dan Banten.
B. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Maluku
Kejayaan Malaka yang kian meredup dan tidak pernah berjaya
kembali. Pada tahun 1512 Masehi, Portugis yang masih
dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque kemudian datang di
wilayah timur Nusantara, tepatnya di Kepulauan Maluku untuk
menanfaatkan komoditas utama yang mereka cari, yaitu
rempah-rempah.
Di pulau Maluku, Portugis mulai menyadari akan kekuatan
kerajaan-kerajaan Islam dan kekuatan-kekuatan perdagangan
Islam di wilayah Asia Tenggara. Lantas, Portugis berupaya untuk
menjalankan srateginya untuk menginvestasi pengaruhnya,
dengan menggunakan kekuatan melalui persekutuan bersama
Kerajaan Ternate.
Dengan kedekatannya antara Portugis dengan Kerajaan
Ternate, Portugis diberikan izin untuk mendirikan sebuah
Benteng di wilayah Ternate. Kemudian Benteng tersebut diberi
nama Benteng Sao Paolo.
Hampir serupa halnya dengan di wilayah Malaka, setibanya
Portugis disambut ramah oleh kalangan masyarakat Maluku
dan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan
masyarakat setempat.
Lalu, terjadi kekacauan ketika Portugis menjalankan Misi Gospel
terhadap masyarakat setempat di Maluku. Dan terjadinya
konflik sosial di tengah masyarakat Maluku dengan orang-orang
Portugis saat itu.
Di sisi lain, petinggi Portugis juga mengintervensi dengan
urusan kerajaan-kerajaan setempat. Mengutip Situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
selain melakukan kegiatan monopoli perdagangan rempah-
rempah dan mengintervensi dalam urusan pemerintahan
setempat, Portugis sekaligus menyebarkan agama Katholik.
Portugis sempat bertahan di Maluku sampai tahun 1605
Masehi. Dan Portugis hengkang dari wilayah pulau Maluku
setelah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) datang di
Kepulauan Maluku.
Alasan Portugis Menaklukkan Malaka
Berdasarkan Suma Oriental, catatan ekspedisi Tome Pires untuk
Raja Emanuel di Portugal, alasan Portugis bersikeras menguasai
Malaka karena wilayah tersebut memiliki kedudukan strategis
dan peluang ekonomi potensial sebagai poros dagang dari India
hingga China.
Menaklukkan Malaka saat itu sama dengan menguasai
perdagangan rempah-rempah lada, pala, cengkeh, kopi, hingga
kapulaga.

Tome Pires mencatat, Malaka saat itu punya empat


syahbandar, pengurus perdagangan yang dipilih sendiri oleh
para pedagang asing dari berbagai kelompok bangsa untuk
mengurusi kepentingan dagang mereka, seperti dikutip dari
Kolonialisme: Eksploitasi dan Pembangunan Menuju Hegemoni
oleh Miftakhuddin.
Syahbandar pertama mengurus pedagang Gujarat, kedua
mengurus pedagang Keling, Bengali, Pegu, dan penduduk Pasai.
Syahbandar ketiga mengurus kepentingan pedagang Jawa,
Maluku, Banda, Palembang, Kalimantan, dan Filipina (Sulu dan
Mangindanau). Syahbandar keempat menjaga dan mewakili
pedagang China dan kepulauan Liu-Kiu. Kedudukan penting ini
membuat Portugis berusaha menguasai Malaka.

a. Menguasai Perdagangan Rempah-rempah


Setelah beberapa lama menduduki Calcutta, orang Portugis
sadar bahwa tidak hanya India yang menjadi penghasil rempah-
rempah. Di samping itu, ada tempat lain yang menjadi pusat
perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Karena itu,
ekspedisi ke timur dilanjutkan lagi.
b. Melanjutkan Penguasaan Rempah-rempah di Nusantara
Dengan menguasai Malaka, Portugis dapat terus
mengembangkan sayap dengan menaklukkan dan membangun
pangkalannya ke timur, yaitu ke wilayah kepulauan penghasil
rempah-rempah di nusantara seperti Sulawesi dan Maluku.

VII
Perjuangan Rakyat Malaka Menghadapi Portugis
Pada 1509, Portugis menempatkan Alfonso d'Albuquerque
sebagai wakilnya di India. Di bawah kepemimpinan Alfonso
pula, Portugis berhasil menguasai bandar Goa di India pada
1510 dan menjadikannya sebagai markas.
Setelah itu, Portugis mulai mengincar Nusantara yang akan
sangat berarti bagi mereka. Kedatangan portugis ke Nusantara
membuat kerajaan-kerajaan Islam merasa terancam. Kerajaan
islam pertama di Nusantara yang dikuasai Portugis adalah
Kerajaan Malaka.
Hal ini didasari bahwa dengan merebut Malaka, Portugis secara
leluasa dapat memantau segenap langkah lalu lintas
perdagangan yang ramai di Selat Malaka.
Selain itu, dengan kekuasaan atas Malaka, Portugis
memperoleh kemudahan untuk mengatur kegiatan perniagaan
dengan Cina, India, Arab, dan pedagang-pedagang nusantara.
Sejak kemunduran Samudera Pasai, Malaka muncul dan
menggantikan posisi sebagai pusat perdagangan. Namun, peran
Malaka kemudian digantikan oleh Aceh sejak kesultanan
tersebut ditaklukkan Portugis pada 1511.
Kedatangan Portugis di Malaka
Pertemuan bangsa Indonesia dengan Portugis berlangsung
sejak Diego Lopez Sequeira tiba di Malaka pada 1509.
Kedatangan armada Sequeira meminta izin dagang kepada
Sultan Mahmud Syah, raja Kerajaan Malaka saat itu.
Sultan Mahmud Syah pun menyambut Sequeira dengan baik
tanpa ada rasa curiga. Namun, para pedagang muslim India
berusaha meyakinkan Sultan Mahmud Syah bahwa Portugis
sangat berbahaya. Alhasil, Sultan langsung menyerang Sequeira
dan memukul mundur kapalnya dari perairan Malaka.

Malaka jatuh ke tangan Portugis


Meski berhasil dipukul mundur, keinginan Portugis untuk
menguasai Malaka belum padam. Pada 1511, Alfonso
menghimpun satu armada dengan 19 kapal berkekuatan 800
orang yang terdiri atas pelayar dan serdadu untuk menyerbu
Malaka.
Serangan Portugis sempat mendapatkan perlawanan keras dari
rakyat dan gerilyawan Malaka. Namun pada akhirnya, Malaka
berhasil ditaklukkan Portugis pada 10 Agustus 1511 dan Alfonso
diangkat sebagai penguasanya. Sementara itu, Sultan Mahmud
Syah sebagai raja terakhir Kerajaan Malaka terpaksa menyingkir
ke Pulau Bintan.
Dengan jatuhnya Malaka, para pedagang Indonesia terancam
oleh monopoli yang diterapkan Portugis di pelabuhan tersebut.
Perlawanan Demak mengusir Portugis di
Malaka
Bantuan dari Kesultanan Demak bergerak menuju Selat Malaka
pada 1513. Serbuan yang dipimpin oleh Pati Unus ini membawa
100 kapal yang berisi 5000 tentara. Sayangnya, keberanian Pati
Unus belum mampu menggoyahkan kekuasaan Portugis di
Malaka. Pada 1521, Demak kembali melancarkan serangan
untuk membantu merebut Malaka. Serangan kedua yang
kembali dipimpin Pati Unus ini juga belum berhasil mengusir
Portugis. Pati Unus yang saat itu menjadi sultan Demak tewas
dalam pertempuran.

Perlawanan Aceh mengusir Portugis di Malaka


Ketika Portugis menduduki Malaka, kegiatan pedagang muslim
kemudian beralih ke Aceh dan menjadikannya kerajaan dagang
yang maju. Hal ini tentunya mengusik Portugis yang berusaha
menghancurkan Aceh.
Di bawah pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah, Aceh
berhasil dibebaskan dari upaya penjajahan Portugis. Kemudian
ketika Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda, kerajaan ini
melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka.
Akan tetapi, serangan yang dilakukan pada 1615 dan 1629
tersebut menemui kegagalan. Kegagalan yang dialami Aceh
disebabkan kapal-kapal Portugis lebih besar, dilengkapi
persenjataan yang baik, dan unggul dalam teknik
pembuatannya. Meski Malaka tidak berhasil direbut dari
Portugis, lambat laun kekuatannya semakin lemah karena
kegiatan ekonominya mengalami kemunduran. Hal ini
kemudian dimanfaatkan oleh VOC dengan menaklukkan
Portugis di Malaka pada 1641.
VIII

DAFTAR PUSTAKA

Penulis: Permadi Suntama


29 Agustus 2022 10:45 WIB
https://tirto.id/sejarah-masuknya-bangsa-portugis-ke-
indonesia-proses-rute-tujuan-gjCF

13 agustus 2014
https://yoursay.suara.com/kolom/2021/10/19/141308/k
edatangan-bangsa-portugis-di-pulau-malaka-dan-maluku

4 Juni 2021, 14:35 WIB


https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/04/14352
0679/perjuangan-rakyat-malaka-menghadapi-
portugis?page=all
Penulis: Nabil Adlani
Rabu, 11 Agustus 2021 18:20 WIB
https://adjar.grid.id/read/542832498/sejarah-
masuknya-portugis-ke-indonesia-materi-sejarah-
kelas-11-sma

Posted By: Yolanda Viera Eka Putri


UGM – Cost Accounting 11 Juni 2021
https://www.studocu.com/id/document/universita
s-gadjah-mada/cost-accounting/sejarah-
kedatangan-bangsa-portugis-ke-
indonesia/15808303

Kelompok 1
1. Siti Nuraeni
2. Ferlita Ameliana Dewi
3. Salwa Nur Hidayah
4. Indah K
5. Berliana
6. Nafilah
7. Sely Rahayu
 Meli
Apa yang menyebabkan bangsa portugis menjajah nusantara?
Jawab :
Untuk mencari rempah – rempah yang saat itu dibutuhkan di
pasar Eropa. Selain itu, tujuan kedatangan portugis ke
Indonesia dikenal dengan slogan 3G, atau Gold, Glory, dan
Gospel.

 Umroh
Bagaimana reaksi awal rakyat Indonesia atas kedatangan
bangsa portugis?
Jawab:
Awalnya disambut dengan hangat, mulai Portugal, Spanyol
hingga Belanda di abad 15 dan 16, karena mereka awalnya juga
berniat untuk berdagang rempah – rempah dan mengadakan
kerjasama di bidang tersebut.

 Devina
Apa perjanjian yang dilakukan portugis dengan spanyol dan
isinya apa saja?
Jawab:
Perjanjian yang dilakukan portugis dengan spanyol ini
dinamakan perjanjian saragosa dan ditandatangani pada
tanggal 22 April 1529. Secara garis besar, isi perjanjian saragosa
tetap membagi wilayah dunia di luar Eropa untuk Spanyol dan
Portugis. Dari Meksiko ke arah barat hingga Kepulauan Filipina
menjadi milik spanyol. Sedangkan Portugis memiliki wilayah
kekuasaan dari Brazilia ke arah timur sampai kepulauan Maluku
ditambah sebelah utara garis Saragosa.

 Sofi
Mengapa Nusantara melawan Portugis?
Jawab:
Penyebab terjadinya perlawanan terhadap bangsa portugis
adalah sikap mereka yang memaksakan monopoli perdagangan
rempah – rempah, portugis ikut campur tangan dalam
pemerintah, serta portugis ingin menyebarkan agama katholik,
yang berati bertentangan dengan agama yang telah dianut oleh
rakyat ternate.

 Gina
Apa tujuan bangsa portugis datang ke Indonesia dan dengan
apa portugis datang ke Indonesia?
Jawab:
Tujuan utama portugis datang ke Indonesia adalah untuk
mecari rempah – rempah. Dan portugis datang ke Indonesia
menggunakan kapal dagang besar. Kapal tersebut dilengkapi
dengan tentara, senjata ringan (senapan), dan senjata berat
(meriam)
 Daffa
Apa dampak portugis datang ke Indonesia?
Jawab:
Dalam segi politik, memiliki pengaruh besar sampai kehidupan
sekarang, yaitu:
 Adanya hukum perdata dan pidana yang dipakai saat
pengadilan merupakan bentuk dari politik portugis kala itu
yang berhubungan dengan nilai dan norma social.
 Ketika portugis menduduki Indonesia, suasana politik
tidaklah kondusif. Rakyat tidak bisa menyampaikan
apresiasi mereka.
 Sang penguasa cenderung dimanfaatkan Portugis untuk
memeras dan menekan rakyat.
 Para pemimpin seperti bupati tidak dihormati oleh
penjajah. Wibawa mereka hilang di hadapan rakyat.
 Segala tindakan diawasi oleh pimpinan penjajah. Mereka
harus tunduk pada aturan yang dibuat pihak penjajah.
 Pihak Portugis tidak mengizinkan pimpinan seperti bupati
membela rakyat. Kalau nekat maka penghasilan, jabatan,
keluarga, nyawa mereka taruhannya.
Segi Ekonomi
 Penjajah membuat sistem perekonomian memakai model
monopoli. Semuanya dikuasai oleh penjajah tanpa
terkecuali.
 Memberlakukan sistem tanam paksa. Rakyat semakin
miskin dan kelaparan.
 Tidak ada lagi hubungan sosial yang dinamis antar individu
sebagai pribadi merdeka.
 Menerapkan sistem liberal pintu terbuka. Jadi dapat
dibayangkan bukan? Pihak pemilik modal terbanyak akan
menguasai. Pribumi lagi-lagi ditekan.
 Sampai sekarang kaum barat adalah pemilik kapital yang
telah menguasai bidang industri di negara tercinta ini. Jika
hal tersebut dibiarkan maka bangsa kita akan tergerus
pihak asing. Apalagi sektor industri merupakan wahana
empuk untuk para kapitalis. Kaum muda profesional bisa
tersisih karena kekuasaan mereka.
Segi Sosial Budaya
 Ketika Indonesia dimasuki oleh penjajah dari golongan
kulit putih seperti Portugis. Ternyata mereka begitu kejam
mengguncang kondisi sosial, dengan melakukan intimidasi
dan diskriminasi.
 Pribumi tidak memiliki perlindungan hukum, dililit
kewajiban, kesempatan pendidikan tidak diberikan, begitu
juga dalam posisi di pemerintahan.
 Membentuk feodalisme yang lebih memuliakan pangkat
daripada prestasi. Jadi, bentuk bentuk interaksi sosial
dalam kehidupan bermasyarakat masih perlu diperbaiki
sesuai dengan identitas bangsa yang tercantum pada
bhineka tunggal ika.
 Pada abad 15, masyarakat kita yang masih tradisional telah
diajari cara bergaul, gaya berpakaian, gaya hidup,
pendidikan model bangsa barat. Bahkan beberapa ajaran
mereka bertentangan seperti mabuk, seks bebas,
pemerasan, penindasan. Bahkan sampai hari ini pun
kebiasaan itu belum bisa hilang.
Segi Pendidikan
 saat pertama kali portugis masuk ke Indonesia mereka
membentuk sekolah agama katolik yang letaknya di
Maluku. Seiring berjalannya waktu penjajah juga
mendirikan sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan Dibagi dua
yaitu jurusan kedokteran dan calon pegawai negeri.
 Banyak kosakata yang memang mirip seperti milik
penjajah. Tentu saja ini sebuah hal positif yang mereka
tinggalkan. Khususnya terkait dunia pendidikan.
 Berkembangnya teknologi terhadap pendidikan
merupakan dampak dari penjajahan portugis.

Segi Teknologi
 Ketika Indonesia didatangi pihak penjajah, segalanya
masih bersifat manual dan tradisional. Lebih banyak
menggunakan layar dan sistem kemudi kapal pakai
manual. Saat penjajah ini masuk sistem penggeraknya
menggunakan mesin yang kompleks.
 Indonesia mulai mengenal mesin cetak dan telegraf.
Mengobarkan semangat juang melalui media cetak koran
lewat berita-berita. Dari situlah rakyat tersulut untuk
merebut kemerdekaan dari cengkeraman penjajah.
 Indonesia mulai komunikasi atau memberikan informasi
penting secepat kilat. Karena ada mesin telegraf yang
diwariskan penjajah.

Segi Pertahanan
 Mudahnya Indonesia pada abad ke 15 silam
dimasuki penjajah karena minimnya sistem
pertahanan negara. Itu terbukti dengan
mudahnya mereka dihasut oleh penjajah.
Namun setelah beberapa tahun lamanya dijajah,
sistem pertahanan Indonesia maju.
 Selain itu tentara Indonesia semakin kuat
dengan tambahan personil yang memiliki
kemampuan perang. Saat awal bangkit jumlah
angkatan perang menembus angka 30000.
 Pabrik senjata bermunculan di daerah Gresik
dan Semarang. Sehingga saat perang tidak pakai
bambu runcing lagi.
 Benteng pertahanan juga banyak dibangun di
tiap daerah.
 Didirikannya pangkalan laut besar di Ujung
Kulon serta Surabaya.
 Ajis
Apa yang dilakukan portugis sehingga bisa menguasai
Indonesia?
Jawab:
Mengirim ekspedisi dan pasukan ke Malaka untuk menguasai
wilayahnya dan melakukan perdagangan. Melakukan
penyebaran agama Katolik(Kristenisasi di Maluku). Melakukan
monopoli perdagangan rempah di Maluku.

Anda mungkin juga menyukai