Anda di halaman 1dari 21

Makalah

SEJARAH KEDATANGAN BANGSA


PORTUGIS KE INDONESIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
Kelas XI Tahun Ajaran 2022/2023

SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG


Jl. By Pass Kertasemaya Blok Pesantren No.KM 37, Gedangan,
Kec. Sukagumiwang,Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 45274
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak guru yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik
dari study yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
Sukagumiwang, 10 agustus 2022

Ttd
kelompok 1
II

DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………………………………………………I
Daftar isi ……………………………………………………………………………………. …II
BAB 1 Sejarah Kedatangan Dan Masuknya Bangsa Portugis
Ke Indonesa ……………………………………………………………………………III
1. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia…………….IV
2. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia…….........IV
3. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia……….........IV
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi……………………….….……V
BAB 2 Kedatangan Bangsa Portugis Di Pulau Malaka Dan
Maluku……………………………………………………………………………………VI
A. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Malaka……………….VI
B. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Maluku……………….VI
Alasan Portugis Menaklukkan Malaka…………………………………….VI
Perjuangan Rakyat Malaka Menghadapi Portugis…………….…..VII
Kedatangan Portugis di Malaka………………………….………………….VII
Malaka jatuh ke tangan Portugis……………………………………………VII
Perlawanan Demak mengusir Portugis di Malaka………………...VII
Perlawanan Aceh mengusir Portugis di Malaka…………………….VII
Daftar pustaka………………………………………………………………………VIII
III

BAB 1

Sejarah Kedatangan Dan Masuknya Bangsa


Portugis Ke Indonesa

Rombongan penjelajah Eropa dari Bangsa Portugis


pertama kali sukses masuk wilayah Indonesia pada tahun 1511
Msehi, dengan dipimpin Alfonso de Albuquerque. Sejarah
mencatat orang-orang Portugis merupakan bangsa Eropa
pertama yang memasuki wilayah Nusantara, tepatnya di
kesultanan Malaka.
Sejak abad 15, bangsa Portugis telah menjelajahi lautan dan
memiliki armada laut yang kuat. Ketika mengetahui di Asia
Timur Jauh, terdapat tanah yang kaya akan rempah, Raja
Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut
berpengalaman asal Portugis untuk melakukan ekspedisi
menjelajahi samudera.
Tujuan utama ekspedisi Portugis itu mencari rempah-rempah
yang menjadi barang mahal di Eropa. Bangsa Barat
menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat,
parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet
makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk
kebutuhan vital di Eropa saat musim dingin tiba.
Rombongan kapal-kapal Bangsa Portugis itu berusaha mencari
wilayah sumber rempah-rempah (nusantara) lewat rute yang
pernah dilalui Bartholomeus Diaz. Nama terakhir merupakan
penjelajah Portugis yang berhasil mencapai ujung paling selatan
Benua Afrika dan singgah di Tanjung Harapan.
Maka, rombongan kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama
mengawali penjelajahannya dengan menuju kawasan yang kini
menjadi wilayah Afrika Selatan itu. Di Tanjung Harapan, Vasco
da Gama menyewa pelaut bangsa Moor, yang pernah berlayar
ke Asia Timur Jauh, untuk menjadi penunjuk arah.
Pada tahun 1498, rombongan Vasco da Gama berhasil
mencapai Kalikut dan Goa, yang merupakan wilayah India.
Vasco da Gama kemudian tinggal di India karena mengira
daerah tersebut adalah Hindia Timur, negeri penghasil rempah.
Namun, setelah tinggal beberapa tahun dia menyadari bahwa
tempat tersebut bukan penghasil rempah-rempah yang
sebenarnya.
Maka itu, Portugis lantas memberangkatkan ekspedisi lanjutan
di bawah pimpinan Alfonso de Albequerque untuk menuju
wilayah Malaka. Armada Portugis itu berangkat ke Malaka
dengan menggunakan kapal yang dilengkapi dengan peralatan
perang yang lengkap, seperti senapan dan meriam.
Pada tahun 1511, armada Portugis berhasil menguasai Malaka,
dan mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara yang
mereka sebut sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang
Portugis pun segera mengetahui bahwa Kepulauan Nusantara
merupakan tanah penghasil rempah-rempah, terutama wilayah
Maluku.
Rombongan Alfonso de Albequerque ternyata membawa
ambisi yang jauh lebih besar daripada sekadar kulakan rempah-
rempah. Orang-orang Portugis tersebut segera menyerbu
Kesulatanan Malaka dan merebut wilayah yang memungkinkan
mereka melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Mereka bisa melakukan monopoli itu karena menguasai
pelabuhan penting di selat Malaka, jalur laut utama yang
menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia luar. Tidak
heran, setelah Portugis menguasai Malaka di tahun 1511,
banyak pihak menentang mereka.
Salah satunya adalah Kesultanan Demak dari Pulau Jawa yang
mengirim armada laut ke Malaka pada tahun 1512 untuk
memerangi orang-orang Portugis. Serangan yang dipimpin Pati
Unus itu ternyata gagal mengusir Portugis.
Karena memiliki persenjataan yang lebih lengkap dan maju
secara teknologi, Portugis selalu berhasil meredam setiap
perlawanan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di
Nusantara. Hal itu pun membuat Portugis semakin kuat dan
berusaha untuk terus memperluas daerah kekuasaannya di
wilayah yang kini menjadi Indonesia.
Pada tahun 1512, mereka telah sampai di Maluku dan diterima
dengan baik oleh Sultan Ternate. Pada waktu itu, kesultanan
Ternate sedang bermusuhan dengan Tidore. Sultan Ternate
meminta pasukan Portugis yang memiliki persenjataan lengkap
untuk membantu mereka melawan Tidore. Sebagai imbalan,
Portugis diizinkan mendirikan benteng dan mendapatkan hak
monopoli perdagangan rempah-rempah di wilayah yang
dikuasai Ternate.
Dari Ternate, armada Portugis berhasil menguasai perdagangan
rempah-rempah, terutama yang berasal dari Indonesia Timur.
Mereka kemudian melakukan ekspedisi lanjutan di tahun 1522
ke wilayah Pajajaran yang ada di Pulau Jawa.
Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di
Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Tokoh
penyebar agama Katolik dari Portugis yang terkenal adalah
Franciscus Xaverius.
IV
a. Tujuan Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia
Bangsa Portugis ingin mencari lokasi penghasil rempah-rempah,
memonopoli perdagangan rempah di nusantara, dan
menyebarkan agamanya. Tujuan ini biasa terangkum dalam
slogan Gold (mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan dan
kekuasaan), dan Gospel (menyebarkan agama).

b. Proses Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia


Diawali ekspedisi Bartholomeus Diaz yang menemukan Tanjung
Harapan (Afrika Selatan). Dilanjutkan ekspedisi di bawah
pimpinan Vasco da Gama yang mencapai India. Diteruskan
dengan ekspedisi Alfonso de Albequerque yang berhasil
menguasai Malaka pada tahun 1511. Kemudian, berlanjut
dengan ekspedisi Antonio de Abreu yang dapat mencapai
wilayah sumber rempah-rempah, yakni Maluku, pada tahun
1512.

c. Rute Perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia


Dari Pelabuhan Lisabon (ibukota Portugal), para penjelajah
Portugis menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan), lalu ke India
(Kalkut), kemudian ke Malaka, dan akhirnya sampai di Maluku.
Jika diringkas, rute perjalanan Bangsa Portugis ke Indonesia
adalah: Lisabon-Tanjung Harapan-India-Malaka-Maluku.
V
Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

a) Awal Juli 1511, Albuquerque sang Gubernur Portugis


Kedua memimpin ekspedisi ke Malaka dengan
membawa 15 Kapal besar dan kecil serta tentara
berjumlah 600 orang.

b) 10 Agustus 1511, Berhasil menguasai malaka dan


menjadi penguasa perdagangan rempah-rempah dari
Asia ke Eropa.

c) 1512, Portugis menjalin hubungan dagang terutama


lada dengan Kerajaan Sunda. Atas perjanjian ini,
kemudia Portugis mendapat perizinan untuk
membangun gudang maupun benteng di Sunda
Kelapa.

d) 1511 – 1526, Nusantara menjadi pelabuhan maritim


penting bagi Bangsa Portugis.

e) 1527, Armada demak dapat menghancurkan armada


Portugis dibawah pimpinan Fatahillah sehingga
kemudian Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa mampu
dikuasai. Sunda Kelapa kemudian berganti nama
menjadi Jayakarta (Kemenangan Besar).
f) 1629, dibawah komando Sultan Iskandar Muda,
tentara Aceh melakukan penyerangan kepada
Portugis di Malaka namun gagal.

g) Penyebaran Agama Katolik selama masa penjajahan


Portugis.
Tibanya Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque
yang memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Pasukan Portugis berhasil menguasai perdagangan rempah-
rempah. Tetapi, armada kerajaan Demak berhasil
menghancurkan Portugis kala itu yang dipimpin oleh Fatahillah
hingga berhasil merebut Banten, Cirebon, dan Sunda Kelapa.

Reaksi masyarakat:
Masyarakat menolak, mengusir, menentang, dan memberontak
adanya bangsa Portugis yang hendak menguasai tanah
Indonesia. Masyarakat juga melakukan penyerangan terhadap
benteng-benteng Portugis.
VI
BAB 2

Kedatangan Bangsa Portugis Di Pulau Malaka


Dan Maluku
Portugis merupakan bangsa Eropa yang pertama kali hadir di
kepulauan rempah-rempah. Portugis tercatat berlayar ke
Nusantara pada abad ke-16 Masehi.

A. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Malaka


Pada awal abad ke-16 tepatnya di tahun 1509 Masehi, bangsa
Portugis yang dipimpin oleh Diogo Lopes de Sequeira hadir di
Malaka. Kedatangan bangsa Portugis disambut baik oleh pihak
Kesultanan Malaka.

Akan tetapi, para saudagar yang lebih dahulu berada di wilayah


tersebut memberi kabar kepada pihak Kesultanan Malaka,
kehadiran Portugis merupakan bencana besar bagi Malaka.
Lalu, penguasa Kesultanan Malaka berubah pandangan dan
memukul mundur Portugis dari bumi Malaka dengan cara
menggempurnya.

Akibat mengalami serangan dari pihak Kesultanan Malaka,


bangsa Portugis langsung berlabuh menjauhi Malaka. Hal itu
untuk mencari cara dan mempersiapkan diri dalam
menghantam wilayah Malaka.

Dalam persiapannya, Portugis berlabuh dari wilayah Goa dan


menjumpai Malaka kembali, guna membalas serangan dan
menginvansi wilayah tersebut. Dan, pada serangan besar
tersebut dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque dengan
persiapannya dalam menghimpun pasukan sekitar 1.200 orang
dan 18 kapal perang yang terjadi di tahun 1511 Masehi.

Peperangan pun diakhiri dengan kemenangan bangsa Portugis


yang disebabkan karena peralatan perang yang lebih canggih,
dan disebabkan pula karena adanya konflik internal dari pihak
Kesultanan Malaka itu sendiri.

Lantas, Portugis mengambil alih wilayah Malaka dengan


mempersiapkan pertahanannya guna menghalau serangan
balik yang akan terjadi. Dalam kenyataannya, wilayah Malaka
sebenarnya bukan tempat penghasil rempah-rempah,
melainkan hanya pusat perdagangan.

Mengutip catatan dalam buku A History of Modern Indonesia


Since c. 1200 (2005) yang ditulis oleh MC Ricklefs, Malaka
memiliki peran besar dikarenakan sebagai pusat perdagangan,
pelabuhan transit bagi para saudagar.
Seiring berjalannya waktu, Malaka mulai merosot pamornya
disebabkan oleh adanya Portugis itu sendiri dan para saudagar
mulai meninggalkan Malaka dan mencari wilayah lain untuk
menumbuhkan pusat perdagangan baru, seperti wilayah Aceh
dan Banten.

B. Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Maluku


Kejayaan Malaka yang kian meredup dan tidak pernah berjaya
kembali. Pada tahun 1512 Masehi, Portugis yang masih
dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque kemudian datang di
wilayah timur Nusantara, tepatnya di Kepulauan Maluku untuk
menanfaatkan komoditas utama yang mereka cari, yaitu
rempah-rempah.
Di pulau Maluku, Portugis mulai menyadari akan kekuatan
kerajaan-kerajaan Islam dan kekuatan-kekuatan perdagangan
Islam di wilayah Asia Tenggara. Lantas, Portugis berupaya untuk
menjalankan srateginya untuk menginvestasi pengaruhnya,
dengan menggunakan kekuatan melalui persekutuan bersama
Kerajaan Ternate.
Dengan kedekatannya antara Portugis dengan Kerajaan
Ternate, Portugis diberikan izin untuk mendirikan sebuah
Benteng di wilayah Ternate. Kemudian Benteng tersebut diberi
nama Benteng Sao Paolo.
Hampir serupa halnya dengan di wilayah Malaka, setibanya
Portugis disambut ramah oleh kalangan masyarakat Maluku
dan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan
masyarakat setempat.
Lalu, terjadi kekacauan ketika Portugis menjalankan Misi Gospel
terhadap masyarakat setempat di Maluku. Dan terjadinya
konflik sosial di tengah masyarakat Maluku dengan orang-orang
Portugis saat itu.
Di sisi lain, petinggi Portugis juga mengintervensi dengan
urusan kerajaan-kerajaan setempat. Mengutip Situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
selain melakukan kegiatan monopoli perdagangan rempah-
rempah dan mengintervensi dalam urusan pemerintahan
setempat, Portugis sekaligus menyebarkan agama Katholik.
Portugis sempat bertahan di Maluku sampai tahun 1605
Masehi. Dan Portugis hengkang dari wilayah pulau Maluku
setelah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) datang di
Kepulauan Maluku.
Alasan Portugis Menaklukkan Malaka
Berdasarkan Suma Oriental, catatan ekspedisi Tome Pires untuk
Raja Emanuel di Portugal, alasan Portugis bersikeras menguasai
Malaka karena wilayah tersebut memiliki kedudukan strategis
dan peluang ekonomi potensial sebagai poros dagang dari India
hingga China.
Menaklukkan Malaka saat itu sama dengan menguasai
perdagangan rempah-rempah lada, pala, cengkeh, kopi, hingga
kapulaga.
Tome Pires mencatat, Malaka saat itu punya empat
syahbandar, pengurus perdagangan yang dipilih sendiri oleh
para pedagang asing dari berbagai kelompok bangsa untuk
mengurusi kepentingan dagang mereka, seperti dikutip dari
Kolonialisme: Eksploitasi dan Pembangunan Menuju Hegemoni
oleh Miftakhuddin.
Syahbandar pertama mengurus pedagang Gujarat, kedua
mengurus pedagang Keling, Bengali, Pegu, dan penduduk Pasai.
Syahbandar ketiga mengurus kepentingan pedagang Jawa,
Maluku, Banda, Palembang, Kalimantan, dan Filipina (Sulu dan
Mangindanau). Syahbandar keempat menjaga dan mewakili
pedagang China dan kepulauan Liu-Kiu. Kedudukan penting ini
membuat Portugis berusaha menguasai Malaka.

a. Menguasai Perdagangan Rempah-rempah


Setelah beberapa lama menduduki Calcutta, orang Portugis
sadar bahwa tidak hanya India yang menjadi penghasil rempah-
rempah. Di samping itu, ada tempat lain yang menjadi pusat
perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Karena itu,
ekspedisi ke timur dilanjutkan lagi.
b. Melanjutkan Penguasaan Rempah-rempah di Nusantara
Dengan menguasai Malaka, Portugis dapat terus
mengembangkan sayap dengan menaklukkan dan membangun
pangkalannya ke timur, yaitu ke wilayah kepulauan penghasil
rempah-rempah di nusantara seperti Sulawesi dan Maluku.
VII
Perjuangan Rakyat Malaka Menghadapi Portugis
Pada 1509, Portugis menempatkan Alfonso d'Albuquerque
sebagai wakilnya di India. Di bawah kepemimpinan Alfonso
pula, Portugis berhasil menguasai bandar Goa di India pada
1510 dan menjadikannya sebagai markas.
Setelah itu, Portugis mulai mengincar Nusantara yang akan
sangat berarti bagi mereka. Kedatangan portugis ke Nusantara
membuat kerajaan-kerajaan Islam merasa terancam. Kerajaan
islam pertama di Nusantara yang dikuasai Portugis adalah
Kerajaan Malaka.
Hal ini didasari bahwa dengan merebut Malaka, Portugis secara
leluasa dapat memantau segenap langkah lalu lintas
perdagangan yang ramai di Selat Malaka.
Selain itu, dengan kekuasaan atas Malaka, Portugis
memperoleh kemudahan untuk mengatur kegiatan perniagaan
dengan Cina, India, Arab, dan pedagang-pedagang nusantara.
Sejak kemunduran Samudera Pasai, Malaka muncul dan
menggantikan posisi sebagai pusat perdagangan. Namun, peran
Malaka kemudian digantikan oleh Aceh sejak kesultanan
tersebut ditaklukkan Portugis pada 1511.
Kedatangan Portugis di Malaka
Pertemuan bangsa Indonesia dengan Portugis berlangsung
sejak Diego Lopez Sequeira tiba di Malaka pada 1509.
Kedatangan armada Sequeira meminta izin dagang kepada
Sultan Mahmud Syah, raja Kerajaan Malaka saat itu.
Sultan Mahmud Syah pun menyambut Sequeira dengan baik
tanpa ada rasa curiga. Namun, para pedagang muslim India
berusaha meyakinkan Sultan Mahmud Syah bahwa Portugis
sangat berbahaya. Alhasil, Sultan langsung menyerang Sequeira
dan memukul mundur kapalnya dari perairan Malaka.

Malaka jatuh ke tangan Portugis


Meski berhasil dipukul mundur, keinginan Portugis untuk
menguasai Malaka belum padam. Pada 1511, Alfonso
menghimpun satu armada dengan 19 kapal berkekuatan 800
orang yang terdiri atas pelayar dan serdadu untuk menyerbu
Malaka.
Serangan Portugis sempat mendapatkan perlawanan keras dari
rakyat dan gerilyawan Malaka. Namun pada akhirnya, Malaka
berhasil ditaklukkan Portugis pada 10 Agustus 1511 dan Alfonso
diangkat sebagai penguasanya. Sementara itu, Sultan Mahmud
Syah sebagai raja terakhir Kerajaan Malaka terpaksa menyingkir
ke Pulau Bintan.
Dengan jatuhnya Malaka, para pedagang Indonesia terancam
oleh monopoli yang diterapkan Portugis di pelabuhan tersebut.
Perlawanan Demak mengusir Portugis di
Malaka
Bantuan dari Kesultanan Demak bergerak menuju Selat Malaka
pada 1513. Serbuan yang dipimpin oleh Pati Unus ini membawa
100 kapal yang berisi 5000 tentara. Sayangnya, keberanian Pati
Unus belum mampu menggoyahkan kekuasaan Portugis di
Malaka. Pada 1521, Demak kembali melancarkan serangan
untuk membantu merebut Malaka. Serangan kedua yang
kembali dipimpin Pati Unus ini juga belum berhasil mengusir
Portugis. Pati Unus yang saat itu menjadi sultan Demak tewas
dalam pertempuran.

Perlawanan Aceh mengusir Portugis di Malaka


Ketika Portugis menduduki Malaka, kegiatan pedagang muslim
kemudian beralih ke Aceh dan menjadikannya kerajaan dagang
yang maju. Hal ini tentunya mengusik Portugis yang berusaha
menghancurkan Aceh.
Di bawah pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah, Aceh
berhasil dibebaskan dari upaya penjajahan Portugis. Kemudian
ketika Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda, kerajaan ini
melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka.
Akan tetapi, serangan yang dilakukan pada 1615 dan 1629
tersebut menemui kegagalan. Kegagalan yang dialami Aceh
disebabkan kapal-kapal Portugis lebih besar, dilengkapi
persenjataan yang baik, dan unggul dalam teknik
pembuatannya. Meski Malaka tidak berhasil direbut dari
Portugis, lambat laun kekuatannya semakin lemah karena
kegiatan ekonominya mengalami kemunduran. Hal ini
kemudian dimanfaatkan oleh VOC dengan menaklukkan
Portugis di Malaka pada 1641.
VIII

DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/sejarah-masuknya-bangsa-portugis-ke-
indonesia-proses-rute-tujuan-gjCF
https://portaljember.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-
163474980/tahun-kedatangan-tempat-tujuan-bangsa-
portugis-di-indonesia-kunci-jawaban-tema-7-kelas-5-sd-
mi-halaman-8?page=2
https://yoursay.suara.com/kolom/2021/10/19/141308/k
edatangan-bangsa-portugis-di-pulau-malaka-dan-maluku

Anda mungkin juga menyukai