Anda di halaman 1dari 34

DR. H. HUSEN SARUJIN, SH, MM, M.

Si, MH

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

“KESEJARAHAN PENJAJAHAN PORTUGIS DI INDONESIA”

OLEH :

NISAI MARDHOTI 20400121099

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

2021/2022
DR H. HUSEIN SARUJIN, SH, MM, M.Si,MH.
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH PENDIDIKAN
PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT., atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat waktu. Shalawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Akhir
Semester yaitu final test mata kuliah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, serta
memberikan wawasan kepada pembaca agar lebih mengetahui tentang “PERSEJARAHAN
PENJAJAHAN PORTUGIS DI INDONESIA”
Terima kasih kepada bapak Dr. H. Husen Sarujin SH, MM, M.Si, MH. Selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan yang membimbing dan
membina kami dalam penyelesaian penulisan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini dengan baik dan sesuai waktu yang diberikan.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat dukungan dari berbabagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
menyelesaikan tugas ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Sungguminasa, 02 july 2022

Penyusun
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 4
BAB I ................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 5
A. Rumusan Masalah.................................................................................................. 6
B. Tujuan .................................................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................... ......7
A. Sejarah Mendaratnya Portugis Di Indonesia.........................................................7
B. Sejarah Masa Penjajahan Poortugis ...................................................................... 7
C. Tujuan Bangsa Portugis Datang Ke Indonesia ....................................................... 8
D. Latar Belakang Kedatangan Portugis ..................................................................... 9
E. Pengaruh Portugis Di Indonesia ........................................................................... 10
F. Kebijakan Kerajaan Portugis Di Indonesia ........................................................... 12
G. Pengaruh Kebijakan Portugis ............................................................................... 13
H. Periode Kerajaan Portugis Di Indonesia ............................................................... 13
BAB III ............................................................................................................................. 32
PENUTUP ....................................................................................................................... 32
A. KESIMPULAN................................................................................................32
B. SARAN...........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 33

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa penjajahan Portugis – Sebelum Indonesia menjadi negara yang merdeka,
banyak sekali cobaan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia salah satunya adalah
karena datangnya para penjajah dari negara asing. Sebelum penjajahan belanda
ternyata ada fakta lain.
Indonesia pertama kali dijajah oleh Portugis yang datang dan sampai di Malaka pada
tahun 1509. Saat itu Portugis datang ke Indonesia dipimpin oleh Alfonso de
Albuquerque dan menguasai wilayah Indonesia.
Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai Kepulauan
Nusantara. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-
rempah yang menguntungkan pada awal abad ke-16 dan usaha penyebaran Katolik
Roma mereka yang berbarengan menyaksikan pendirian pos dan benteng perdagangan,
serta unsur budaya Portugis yang kuat yang masih tetap penting di Indonesia.
Secara geografis seluruh wilayah Eropa mengalami musim dingin yang akan
membuat cara mengelola makanan mereka berbeda. Hampir semua persediaan daging
yang mereka miliki didapat dari hewan ternak yang tidak mungkin dipelihara pada
musim dingin dan disembelih untuk kemudian disimpan menjadi daging beku. Agar
daging tersebut dapat bertahan lama mereka menggunakan garam dan rempah-rempah
selama masa penyimpanan. Indonesia merupakan wilayah yang menghasilkan lada,
pala, dan cengkeh yang menjadi komoditas utama dalam perdagangan rempah-rempah
dan beberapa tanaman yang hanya tumbuh di hutan Maluku. Pala memiliki khasiat tidak
hanya sebagai penyedap rasa tetapi juga sebagai afrodisiak dan bahan pengawet.
Cengkeh dan lada juga merupakan komoditas langka dan berharga.

5
Bangsa Portugis selama ini membeli rempah-rempah dari pedagang Arab dengan harga
yang sangat tinggi. Oleh karena itulah tujuan bangsa Portugis ke Indonesia selain untuk
memanfaatkan sumber dari semua rempah-rempah tersebut juga untuk menguasai
perdagangannya meskipun pada awalnya mereka tidak terlalu banyak mengetahui
secara rinci letak wilayah Indonesia dan cara menuju kesana.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam
makalah tentang sejarah penjajahan portugis di indonesia ini adalah sebagai berikut:
1. Kapan Portugis datang di Indonesia ?
2. Apa tujuan bangsa Portugis ke Indonesia ?
3. Di mana bangsa Portugis pertama kali datang ke Indonesia ?

C. Tujuan
1. Untuk megetahui kapan Portugis datang ke Indonesia
2. Untuk mengetahui tujuan bangsa Portugis datang ke Indonesia
3. Untuk mengetahui di mana pertama kali bangsa Portugis mengunjungi Indonesia

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH MENDARATNYA PORTUGIS DI INDONESIA (PENDATANG


PERTAMA DARI EROPA)
Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke wilayah Asia untuk
melakukan perdagangan. Pada tahun 1511, bangsa Portugis memasuki wilayah perairan
Indonesia. Di mana lokasi mendaratnya Portugis?
Laut merupakan kekuatan utama bangsa Portugis. Sejak abad ke-15 Portugis mulai
mengembangkan teknologi maritim. Bahkan, para pelaut Portugis sudah menggunakan
kompas dan peta portolan untuk mengarungi lautan.
Dikutip dari Modul Tema 6 Sejarah Indonesia Paket C setara SMA/MA Kelas XI yang
disusun oleh Kemendikbudristek, kemajuan armada laut Portugis tersebut didukung
dengan adanya sekolah navigasi yang didirikan oleh Henry "The Navigator". Sekolah
tersebut mengajarkan tentang kartografi bagi para pelaut Portugis.
Armada Portugis datang ke Asia menggunakan kapal dagang besar (Nao). Kapal
tersebut dilengkapi dengan tentara, senjata ringan (senapan), dan senjata berat
(meriam). Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan
Alfonso de Albuquerque.
Portugis bergerak menuju negara yang kaya akan hasil laut dan rempah-rempah.
Pada tahun 1511, bangsa Portugis pertama kali mendarat di Indonesia, tepatnya di
daerah Malaka. Dalam penguasaan Portugis, Malaka menjadi pusat perdagangan yang
paling ramai di Asia.
Disebutkan dalam buku Suma Oriental yang ditulis oleh pegawai Portugis, Tome
Pires, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi
tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat.
7
Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan
komoditas dengan halus dan mahal.
Pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan armadanya ke Maluku.
Armada tersebut membangun monopoli perdagangan cengkeh. Cengkeh dari Indonesia
Timur merupakan komoditi yang paling berharga. Armada pertama mendarat di Pulau
Banda, Maluku. Pulau tersebut merupakan pusat penghasil pala dan selaput buah pala
atau sering disebut fuli.
Dalam rangka memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya memperluas wilayah
kekuasaannya. Mereka kemudian menguasai Selat Sunda. Pada tahun 1522, Portugis
dan Raja Sunda, Sang Hyang Prabu Surawisesa, melakukan kesepakatan perjanjian
kerjasama.
Melalui kesepakatan tersebut, bangsa Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng
di daerah yang disebut "Kepala" dengan syarat memberikan perlindungan kepada
Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.
Pada kenyataannya, benteng tersebut tidak pernah dibangun. Pada tahun 1526, armada
Portugis yang saat itu dipimpin oleh Fransisco de Saa dihantam topan. Beberapa dari
mereka yang sempat selamat kemudian mendarat di Sunda Kepala, namun dibunuh
oleh Pasukan Cirebon.

B. SEJARAH MASA PENJAJAHAN PORTUGIS


Pada tahun 1520, setelah Portugis mengalami banyak penderitaan karena melakukan
banyak pertempuran dan mengalami kekacauan internal, dengan melalui berbagai
proses yang tidak mudah itu tampaknya Portugis hampir mencapai tujuannya. Sasaran
yang paling bagi Portugis salah satunya adalah menyerang ujung perdagangan Asia di
Malaka.

8
Tujuan awal Portugis adalah jalin hubungan persahabatan dengan penguasa
Malaka dan menetap di sana yang diwakili oleh Diogo Lopez de Sequiera yang
merupakan wakil Portugis di sebelah timur India.
Pada awalnya Sequiera disambut dengan baik oleh Sultan Mahmud Syah. Akan
tetapi, para pedagang muslim India berhasil untuk meyakinkan Sultan Mahmud Syah
bawah paksa Portugis adalah orang yang berbahaya dan merupakan ancaman berat bagi
Malaka.
Dan kemudian Sultan Mahmud Syah bertujuan untuk menyerang balik Sequiera
dan mengusir kapal Portugis dari perairan Malaka. Serangan yang dilakukan oleh Sultan
tersebut pemicu kemarahan dari bangsa Portugis. Kemudian Portugis pembeli datang
dengan mengirim gubernur Portugis di India, yang tidak lain adalah Alfonso de
Albuquerque.
Bangsa Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque berhasil menaklukan
Malaka pada 10 Agustus 1511. Kemudian Alfonso juga memerintahkan pasukannya
menahan segala serangan balasan yang dilakukan oleh orang-orang Melayu. Selain itu
Alfonso juga memerintahkan kapal-kapal utama untuk mencari rempah-rempah.
Pada tahun 1522 Portugis mendirikan kantor dagang dan benteng di Ternate dan
memperoleh hak monopoli di pusat rempah-rempah.
Dan sebagai gantinya, dan sebagai gantinya maka orang Portugis harus membantu
Ternate untuk menghadapi Kesultanan Tidore yang telah di dukung oleh Spanyol.
Namun hubungan itu tidak berlangsung lama karena Portugis berlaku semena-mena
terhadap rakyat Ternate dan bahkan membunuh Sultan Ternate.
Kemudian Portugis dan Spanyol maka untuk basis militer di Tidore dan beberapa
kali mengirimkan ekspedisi militer untuk merebut berbagai kerajaan di sekitarnya. Saat
bangsa Belanda datang ke Indonesia, Portugis dan Spanyol tidak ingin membagi wilayah
kekuasaannya dengan Belanda. Apalagi Spanyol pada saat itu tengah menghadapi
Perang kemerdekaan Belanda di Eropa.

9
C. TUJUAN BANGSA PORTUGIS DATANG KE INDONESIA
Bangsa Portugis datang ke Indonesia bukanlah tanpa alasan. Tentunya hal itu di
karena wilayah Indonesia merupakan salah satu wilayah yang strategis dan sebagai
penghasil rempah-rempah yang melimpah.
Seiain itu terdapat beberapa tujuan dari bangsa Portugis untuk datang ke Indonesia.
Portugis datang ke Indonesia memiliki tujuan yang diikenal dengan 3G yang merupakan
Glory, dan Gospel. Berikut ini merupakan pengertian 3 tujuan tersebut:
1) Gold
Gold yang dalam bahasa Inggris artinya adalah emas apakah tujuan pertama
datangnya bangsa Portugis ke Indonesia. maksudnya adalah bangsa Portugis
ingin mendapatkan keuntungan yang besar atau kekayaaan yang melimpah.
Keuntungan atau kekayaan tersebut ingin diambil oleh bangsa Portugis dalam
hal hasil rempah-rempah. Dengan mengambil hasil rempah-rempah yang
melimpah dan dengan harga murah yang ditetapkan di wilayah Maluku,
kemudian bangsa Portugis akan menjualnya kembali kepada bangsa Eropa
dengan harga yang tinggi.
2) Glory
Glory artinya adalah kemuliaan atau kerjaan. Dalam hal ini maksud Portugis
datang ke Indonesia adalah untuk mencari kejayaan. Di mana Portugis ingin
memiliki suatu wilayah ah yang kemudian diperluas dan hal tersebut dilakukan
dengan para pelaut dari bangsa Eropa. Glory atau kejayaan juga dapat diartikan
sebagai pencarian daerah jajahan di wilayah Asia Tenggara yang kaya akan hasil
rempah-rempah.

10
3) Gospel
Gospel atau artinya adalah penyebaran agama adalah Portugis datang ke
Indonesia dengan tujuan untuk menyebarkan t yaitu agama Nasrani yang kuat.
Selain untuk mencari kekayaan dan kejayaan, Portugis juga memiliki tujuan lain
yaitu menyebarkan agama Nasrani ke daerah atau wilayah singgahan. Hal
tersebut cukup berpengaruh pada daerah di Maluku yang saat itu pengaruh dari
agama Nasrani cukup kuat.

D. LATAR BELAKANG KEDATANGAN PORTUGIS


Telah kita ketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dijadikan
sebagai pusat perdagangan internasional. Hal itu juga disebabkan karena letak geografis
Indonesia yang sangat terbuka dan strategis.
Wilayah Indonesia berada diantara dua benua yaitu benua Australia dan benua,
selain itu juga terletak diantara dua samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia.
Hal itulah yang menjadikan Indonesia sebagai jembatan perdagangan internasional
antara Asia dan Eropa. Indonesia juga merupakan pemasok utama terhadap hasil
rempah-rempah dan berbagai barang lainnya.
Akan tetapi, peranan penting Indonesia tersebutlah yang menjadikan Indonesia
sangat rentan terhadap adanya berbagai ancaman dari pihak asing. Terutama bangsa
Portugis.
Bangsa Portugis datang ke Indonesia untuk menguasai jalur perdagangan rempah-
rempah di Malaka. Portugis ingin merebut kekuasaan Malaka dan ingin menguasai
perdagangan rempah-rempah.
Berbagai langkah telah dilakukan oleh bangsa Portugis, yang kemudian ditetapkan
sistem monopoli. Untuk bisa mencapai tujuannya tersebut maka bangsa Portugis harus
bekerja sama dengan pihak pihak yang dirasa menguntungkan.

11
E. PENGARUH PORTUGIS UNTUK INDONESIA
Selama bangsa Indonesia di jajah oleh bangsa Portugis, terdapat beberapa pengaruh
dari bangsa Portugis yang dirasan oleh bangsa Indonesia bahkan sampai saat ini. Berikut
ini adalah beberapa pengaruh penjajahan Portugis bagi Indonesia diantaranya yaitu:
1) Pada Bidang Kesenian
Salah satu pengaruh penjajahan Portugis bagi Indonesia yang dapat dirasakan
sampai saat ini dalam bidang kesenian adalah musik keroncong. Menurut Victor
Ganap, musik keroncong pada awalnya berasa dari wilayah Portugis yang
dulunya pada abad ke-16 di beri nama Fado.
Berdasarkan sejarah, musik ini di bawa oleh orang negri dari Cape Verde,
Afrika Barat. Kemudian lama kelamaan musik Fado berkembang menjadi musik
iringan tari yang diberi nama Moresco.
Pada perkembangan selanjutnya, tarian Moresco kemudian juga ikut diiringi
dengan irama gitar kecil yang disebut dengan nama Cavaquinho. Gitar kecil atau
Cavaquinho tersebut merupakan salah satu media hiburan yang dibawa oleh
para pelaut Portugis dalam perjalanan ke wilayah lain.
Saat telah sampai di Indonesia, bunyi alat musik gitar kecil tersebut seperti
berbunyi crong-crong. Sehingga oleh bangsa Indonesia musik ini dinamakan
dengan nama musik keroncong.
Pada era sekarang ini musik keroncong adalah salah satu musik yang cukup
populer terdengar di telinga orang Indonesia.
Meskipun musik keroncong ini di akui sebagai musik penjajah, namun lantunan
musik keroncong menjadi salah satu musik favorit sebagiwn bangsa Indonesia.
2) Pada Bidang Bahasa
Pola interaksi yang terjalin secara langsung yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia dengan para bangsa penjajah, baik itu yang disadari atau yang tidak
disadari memang cukup mengenalkan bahasa dan juga interaksi dengan
komunikasi baru kepada rakyat Indonesia.
12
Salah satunya adalah dengan bentuk kosakata bahasa Indonesia saat ini.
Terdapat cukup banyak kosakata yang awal mulanya berasal dari kata serapan
Bahasa asing, salah satunya adalah pengaruh bahasa dari bangsa Portugis.
Contoh beberapa kosakata dari bajsa Portugis misalnya biola yang berasal dari
kata (viola), pesiar (passear), meja (mesa), bangku (banco), boneka (boneca),
pigura (figura), sepatu (sapato), bendera (bandeira), mentega (manteiga), pita
(fita), bantal (avental) dan lain sebagainya.
3) Nama dan Perkampungan
Apabila di Indonesia terdapat keluarga dengan nama marga misal seperti
Costa, Dias, de Fretas, Gonsalves, Mendoza, Rodriguez, da Silva Dan lain
sebagainya, maka nama keluarga tersebut merupakan nama yang berada dari
kebudayaan bangsa Portugis yang diwarisi oleh bangsa Indonesia.
Nama yang digunakan tersebut biasanya banyak di temukan di daerah
Indonesia bagian timur, yang mana dulunya memang menjadi bekas jajahan
bangsa Portugis.
Selain nama marga, terdapat pula peninggalan masa penjajahan Portugis
yang ada di perkampungan tugu, Jakarta. Kampung ini merupakan kampung
yang paling tua yang ada di Indonesia bagian barat.
Sebagian besar masyarakat daerah setempat menganut agama Kristen
protestan yang merupakan bagian dari sejarah karena mereka harus
meninggalkan kepercayaan yang sebelumnya untuk dijadikan sebagai syarat
pembebasan diri dari tawanan perang.
Selain itu juga terdapat beberapa pengaruh lainya dari bangsa Portugis bagi
Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :
• Berkembangnya agama Kristen yang paling pesat terutama di daerah
Maluku.
• Terdapat beberapa peninggalan sejarah berupa benteng-benteng
• Portugis Peninggalan berupa meriam.

13
F. KEBIJAKAN KERAJAAN PORTUGIS DI INDONESIA
Indonesia dijajah oleh Portugis mulai dari tahun 1512 M sampai dengan 1641 M.
Terdapat beberapa kebijakan yang diterapkan oleh bangsa Portugis kepada Indonesia
terutama pada daerah Maluku. Beberapa kebijakan tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
• Menanamkan kekuasaan di wilayah Maluku.
• Menerapkan sistem monopoli perdagangan cengkih dan pala Ternate.
• Menyebarkan agama Katolik pada daerah-daerah kekuasaan.
• Mengembangkan bahasa dan juga musik keroncong.
Berbagai kebijakan yang telah ditetapkan oleh bangsa Portugis tersebut juga tidak
memperbolehkan para petani Ternate untuk memiliki kebebasan dalam menjual dan
menentukan harga dari hasil panennya. Para petani Ternate hanya para petani Ternate
hanya boleh menjual hasil panennya kepada bangsa Portugis saja.

G. PENGARUH KEBIJAKAN PORTUGIS


Bebagai kebijakan tersebut diterapkan kepada rakyat Maluku. Kebijakan yang dibuat
oleh bangsa Portugis ini dapat bersifat posisi dan dapat pula merugikan atau negatif.
Berikut merupakan pengaruh dari adanya kebijakan yang diterapkan oleh bangsa
Portugis.
• Banyak orang-orang yang memiliki kepercayaan Katolik di daerah yang
berpenduduk Portugis.
• Bangsa Portugis juga banyak meninggalkan arsitektur yang bercorak Portugis dan
juga senjata api atau meriam di daerah pendudukan.

14
• Adanya percampuran Bahasa yang membuat dan mempengaruhi nama keluarga
khususnya di daerah Maluku. Bahasa Portugis tersebut turut memperkaya
perbendaharaan kata dan kosakata salah satunya pada nama keluarga misalnya
seperti da Costa, Dias, de Fretes, Gonsalves, da Silva, dan lain sebagainya.
• Rakyat Indonesia merasa benci atas apa yang telah dilakukan oleh bangsa
Portugis.
• Jaringan perdagangan menjadi kacau dan terganggu.
• Rakyat Indonesia menjadi semakin menderita dan miskin.
• Munculnya rasa persatuan dan kesatuan dari rakyat Maluku untuk menentang
kebijakan dari Portugis.
• seni musik keroncong yang terkenal di Indonesia sia merupakan salah satu
peninggalan bangsa Portugis yang namanya adalah keroncong morisko.

H. PERIODE KEJAYAAN PORTUGIS DI INDONESIA


Selama bangsa Portugis menjajah Indonesia, ada beberapa periode kejayaan bagi
bangsa Portugis di Indonesia. Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi
pelabuhan 15aritime penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara 15aritim menjadi rute
15aritime untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku.
Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka.
Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk
menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut
kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak
yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja
Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebut Prasasti Perjanjian
Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali
Besar Timur I, Jakarta Barat.

15
Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di
Sunda Kelapa.
Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan
Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-
rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok.
Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda,
terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.
Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan
jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di
Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak
di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.
Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512.
Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d’Abreu
dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Setelah
mereka menjalin persahabatan dengan penduduk dan raja-raja setempat – seperti
dengan Kerajaan Ternate di pulau Ternate, Portugis diberi izin untuk mendirikan
benteng di Pikaoli, begitupula Negeri Hitu lama, dan Mamala di Pulau Ambon.Namun
hubungan dagang rempah-rempah ini tidak berlangsung lama, karena Portugis
menerapkan sistem monopoli sekaligus melakukan penyebaran agama Kristen.
Salah seorang misionaris terkenal adalah Fransiskus Xaverius. Tiba di Ambon 14
Februari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan
tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk
melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun
1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat
Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.

16
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk
menjejakkan kakinya di Maluku.
Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan
pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz
Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh
Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku.
Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun
1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah
kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di
Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini
VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan
puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.
kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun
1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan
Spanyol maka daerah Sulawesi Utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga
1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Baca buku
:Sejarah Kolonial Portugis di Indonesia, oleh David DS Lumoindong). Abad 17 datang
armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate,
sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).
Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu
diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang
dipimpin Cornellis de Houtman pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-
rempah dan berdagang.
Perlawanan Rakyat terhadap Portugis
Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku
merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.

17
Perlawanan Rakyat Minahasa terhadap Portugis
Perjuangan perlawanan Rakyat Perserikatan Minahasa melawan Portugis telah
berlangsung dari tahun 1512-1560, dengan gabungan perserikatan suku-suku di
Minahasa maka mereka dapat mengusir Portugis. Portugis membangun beberapa
Benteng pertahanan di Minahasa diantaranya di Amurang dan Kema.
Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis.
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang
Kerajaan Malaka. Usaha perlawanan kolonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun
1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada
tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai
Banten,Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh
Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta
yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis
mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda
berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan
1629.
Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan
Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh
Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha
monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk
mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh
Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis,

18
namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam
Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574.
Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
Garis waktu kolonialisasi
Kolonialisasi Spanyol
- 1521 Spanyol mendarat di Sulawesi Utara
- 1560 Spanyol mendirikan pos di Manado.
- 1617 Gerakan perlawanan rakyat Minahasa di Sulawesi Utara untuk
mengusir kolonial Spanyol.
- 1646 Spanyol di usir dari Minahasa dan Sulawesi Utara. Tahun selanjutnya
Spanyol masih mencoba memengaruhi kerajaan sekitar untuk merebut
kembali Minahasa tapi gagal, terakhir dengan mendukung Bolaang
Mongondow yang berakhir tahun 1692.
Kolonialisasi Portugis (1509 – 1520)
- 1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.
- 1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar
dari Goa ke Melaka.
10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam
dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
Pati Unus menaklukkan Jepara
Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari
Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.
- 1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali,
Lombok, Aru dan Banda.

19
Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão
memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore.
Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan
Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
- 1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka,
tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta
menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun
sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).
Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan
penguasa bekas kerajaan Majapahit.
Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacana
Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali.
Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam
pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
- 1514 Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan
Aceh pertama.
- 1515 Portugis pertama kali tiba di Timor.
- 1518 Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor.
Raden Patah meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.
- 1520 Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
Rakyat Bali menyerang Lombok.
Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor. Banjar di
Kalimantan menjadi Islam.
1521 – 1530
- 1521 Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-
orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono
menjadi Sultan Demak. Portugis merebut Pasai di Sumatra;

20
Gunung Jati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaens mengeliling dunia berlayar antara
pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
- 1522 Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng
Portugis.
Kerajaan Sunda, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis
untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak
kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa Sisa-
sisa ekspedisi Magelhaens berkeliling dunia mengunjungi Timor.
Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.
- 1523 Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di
Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
- 1524 Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten)
melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk
memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan
persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya
tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak
Cirebon dan Demak.
Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatera Utara.
- 1525 Hasanuddin (dari Banten), anak dari Gunungjati (dari Cirebon),
melakukan dakwah di Lampung.
- 1526 Portugis membangun benteng pertama di Timor.
- 1527 Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit;
Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus
ikut serta.

21
Demak merebut Tuban.
Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan
Sunda. Fatahillah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini
dikatakan berkat pimpinan “Fatahillah”—atau, sesuai dengan kekeliruan
ucapan Portugis, “Falatehan”—namun mungkin ini adalah nama yang
diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon) Para penjaga keamanan
pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir.
Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian
dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.
Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan),
menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.
Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.
- 1529 Demak menaklukkan Madiun.
Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik
Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.
- 1530 Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Blambangan,
kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
anten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
1531 – 1540
- 1536 Serangan besar Portugis terhadap Johor.
Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan
pos Portugis di Ambon.
Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya
melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, menggantikannya dengan
saudara-saudaranya.

21
- 1537 Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh
Alaudin Riayat Syah I.
- 1539 Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
- 1540 Portugis berhubungan dengan Gowa.
Kesultanan Butung didirikan.
1541 – 1550
- 1545 Demak menaklukkan Malang. Gowa membangun benteng di Ujung
Pandang.
- 1546 Demak menyerang Blambangan namun gagal.
Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya,
Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo
sekarang).
St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
- 1547 Aceh menyerang Melaka.
- 1550 Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
1551 – 1560
- 1551 Johor menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.
Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera
dengan bantuan Portugis.
- 1552 Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan
Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.
Aceh mengirim duta ke Suleiman I, Sultan Ottoman di Istanbul.
- 1558 Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang
Portugis di Hitu.
Portugis membangun benteng di Bacan.
Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir,
memerintah di Pajang. Wabah cacar di Ternate.

22
- 1559 Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan
Ternate.
- 1560 Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung
timur Jawa.
Spanyol mendirikan pos di Manado.
1561 – 1570
- 1561 Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
- 1564 Wabah cacar di Ambon.
- 1565 Aceh menyerang Johor.
Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
- 1566 Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
- 1568 Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.
- 1569 Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
- 1570 Aceh menyerang Johor lagi, namun gagal.
Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai
dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis
dicurigai melakukannya. Baabullah menjadi Sultan (hingga * 1583), dan
bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.
Maulana Yusuf menjadi Sultan Banten.
1571 – 1580
- 1571 Alaudin Riyat Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
- 1574 Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.
- 1575 Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis
membangun sebuah benteng di Tidore.
- 1576 Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
- 1577 Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta
sekarang).
23
- 1579 Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa
Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan
memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana,
meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam
pelarian di daerah Banten.
November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan
pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga
membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan
dengan Britania.
- 1580 Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis
tidak dipedulikan. Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan
pulang ke Britania. Ternate menguasai Butung.
- 1581 Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram
(yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga
Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi
Kyai Gedhe Mataram.
- 1584 Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai
pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
- 1585 Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di
Bali karam tepat di lepas pantai.
- 1587 Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis
keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
Portugis di Melaka menyerang Johor.
Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
ir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.

24
- 1588 Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan
Demak.
- 1590 Desa asli Medan didirikan.
1591 – 1659
- 1591 Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya
gagal.
Ternate menyerang Portugis di Ambon.
- 1593 Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
- 1595 2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia
Belanda.
Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan
Banjarmasin).
Portugis membangun benteng di Ende, Flores.Periode 1511-1526, selama 15
tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis,
yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera,
Jawa, Banda, dan Maluku.
Kolonialisasi Portugis (1509 – 1520)
- 1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.
- 1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar
dari Goa ke Melaka.
10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam
dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
Pati Unus menaklukkan Jepara
Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari
Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.
25
- 1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali,
Lombok, Aru dan Banda.
Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão
memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore.
Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan
Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
- 1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka,
tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta
menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun
sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).
Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan
penguasa bekas kerajaan Majapahit
Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.
Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali.
Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam
pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
- 1514 Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan
Aceh pertama.
- 1515 Portugis pertama kali tiba di Timor.
- 1518 Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johor.
Raden Patah meninggal dunia; Pati Unus menjadi Sultan Demak.
- 1520 Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
Rakyat Bali menyerang Lombok. Para pedagang Portugis mulai mengunjungi
Flores dan Solor.
Banjar di Kalimantan menjadi Islam.
1521 – 1530
- 1521 Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-
orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran.
26
Trenggono menjadi Sultan Demak.
Portugis merebut Pasai di Sumatra;
Gunung Jati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaens mengeliling dunia berlayar antara
pulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
- 1522 Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng
Portugis.
- 1523 Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di
Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
- 1524 Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten)
melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk
memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan
persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya
tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak
Cirebon dan Demak. Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatera Utara.
- 1525 Hasanuddin (dari Banten), anak dari Gunungjati (dari Cirebon),
melakukan dakwah di Lampung.
- 1526 Portugis membangun benteng pertama di Timor.
- 1527 Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit;
Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus
ikut serta.
Demak merebut Tuban.
- 1529 Demak menaklukkan Madiun.
Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik
Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.

27
- 1530 Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Blambangan,
kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
1531 – 1540
- 1536 Serangan besar Portugis terhadap Johor.
Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan
pos Portugis di Ambon.
Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya
melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis, menggantikannya dengan
saudara-saudaranya.
- 1537 Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh
Alaudin Riayat Syah I.
- 1539 Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
- 1540 Portugis berhubungan dengan Gowa.
Kesultanan Butung didirikan.
1541 – 1550
- 1545 Demak menaklukkan Malang. Gowa membangun benteng di Ujung
Pandang.
- 1546 Demak menyerang Blambangan namun gagal.
Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya,
Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo
sekarang).
St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
- 1547 Aceh menyerang Melaka.
- 1550 Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.

28
1551 – 1560
- 1551 Johor menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.
Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera
dengan bantuan Portugis.
- 1552 Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan
Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.
- Aceh mengirim duta ke Suleiman I, Sultan Ottoman di Istanbul.
- 1558 Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang
Portugis di Hitu.
Portugis membangun benteng di Bacan.
Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir,
memerintah di Pajang.
Wabah cacar di Ternate.
- 1559 Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan
Ternate.
- 1560 Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung
timur Jawa.
Spanyol mendirikan pos di Manado.
1561 – 1570
- 1561 Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
- 1564 Wabah cacar di Ambon.
- 1565 Aceh menyerang Johor.
Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
- 1566 Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
- 1568 Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.

29
- 1569 Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
- 1570 Aceh menyerang Johor lagi, namun gagal.
Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai
dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis
dicurigai melakukannya. Baabullah menjadi Sultan (hingga * 1583), dan
bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.
Maulana Yusuf menjadi Sultan Banten.
1571 – 1580
- 1571 Alaudin Riyat Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
- 1574 Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.
- 1575 Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis
membangun sebuah benteng di Tidore.
- 1576 Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
- 1577 Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta
sekarang).
- 1579 Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa
Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan
memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana,
meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam
pelarian di daerah Banten.
November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan
pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga
membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan
dengan Britania.
- 1580 Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis
tidak dipedulikan.

30
Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.
Ternate menguasai Butung.
- 1581 Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram
(yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga
Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi
Kyai Gedhe Mataram.
- 1584 Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai
pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
- 1585 Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di
Bali karam tepat di lepas pantai.
- 1587 Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis
keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
Portugis di Melaka menyerang Johor.
Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.
- 1588 Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan
Demak.
- 1590 Desa asli Medan didirikan.
1591 – 1659
- 1591 Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya
gagal.
Ternate menyerang Portugis di Ambon.
- 1593 Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
- 1595 2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia
Belanda.

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada abad XV bangsa Portugis merupakan salah satu bangsa yang mencapai kemajuan-
kemajuan di bidang teknologi. Bangsa Portugis telah dapat membuat kapal-kapal yang
lebih layak dan canggih di bandingkan dengan kapal-kapal sebelumnya memungkinkan
mereka melakukan sebuah pelayaran dan melebarkan kekuasaaan ke seberang
lautan.Dengan alasan untuk menguasai impor rempah-rempah di kawasan Eropa,
bangsa Portugis mencari daerah kawasan penghasil rempah-rempah terbaik. Rempah-
rempah di kawasan Eropa merupakan kebutuhan dan juga cita rasa. Selama musim
dingin di Eropa, tidak ada salah satu cara pun yang dapat di jalankan untuk
mempertahankan agar semua hewan-hewan ternak dapat tetap hidup. Kerena itu
banyak hewan ternak yang disembelih dan dagingnya kemudian harus di awetkan.
Untuk itulah diperlukan sekali banyak garam dan rempah-rempah. Cengkih dari
Indonesia timur adalah yang paling berharga Indonesia juga menghasilkan lada, buah
pala, dan bunga pala. Kekayaaan alam Indonesia yang begitu melimpah termasuk
tanaman rempah-rempah menjadi alasan portugis ingin menguasai daerah Indonesia
sekaligus menguasai pasaran di eropa.

B. Saran
Semoga dengan makalah ini bias menambah pengetahuan bagi pembaca dan mampu
menambah wawasan tentang sejarah penjajahan portugis di indonesia

32
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pintarnesia.com/penjajahan-portugis/

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5684923/sejarah-mendaratnya-portugis-di-indonesia-
pendatang-pertama-dari-eropa/amp

https://herliantalbariz9e013.wordpress.com/2016/01/23/periode-kejayaan-portugis-di-nusantara/

33

Anda mungkin juga menyukai