Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SEJARAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

1. Ajenk Kresia Harianti


2. Fera Sri Wahyuni
3. M. Ersad Tejad
4. Arif Syahri
5. Delven Anugrah
6. Rizal Wahyudi

Dosen Pembimbing : Dra. Yuneva, M.Pd


PROGRAM STUDI ILMU KHUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH
BENGKULU
2017

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,

hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini

sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis kirimkan

salam dan salawat kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW,

keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Makalah ini membahas tentang Sejarah Bahasa Indonesia. Banyak pihak

yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu,

penulis ucapkan banyak terimakasih. Kami menyadari, bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran

dari para pembaca sekalian.

Besar harapan kami, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan

sumbangsih yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.

Bengkulu, Oktober 2017

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ......................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia............................................................ 3
1. Sebelum Kemerdekaan ........................................................... 3
2. Setelah Kemerdekaan ............................................................. 5
B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia .................................. 6
1. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional .................................................................................. 6
2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Negara...................................................................................... 7
3. Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan
Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia .............................. 8
C. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia ................................... 11
1. Ejaan Van Ophuijen ................................................................ 11
2. Ejaan Republik ....................................................................... 12
3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia) ........................................ 12
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) ........... 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................... 14

4
DAFTAR PUSTAKA

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang
kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan
tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan
dari adanya pengakuan manusia terhadap pemakaian bahasa dalam kehidupan
bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan tugas kemanusiaan, manusia
hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat
mengungkapkan apa yang ada dibenak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan
sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum
terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat
sesuatu terasa nyata dan terungkap.
Era globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara
pesat, terutama bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa
Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar
dalam berkomunikasi antar bangsa. Dengan ditetapkannya Bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional (Lingua Franca). Tak bisa dipungkiri memang
pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih baik bila kita
tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia karena
bahasa merupakan idenditas suatu bangsa. Kita juga perlu mengetahui
perkembangan bahasa kita sampai saat ini kita harus tahu mengenai bahasa
pemersatu dari berbagai suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada
di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas rumusan masalah yang diangkat dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia ?
2. Bagaimana Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia ?

1
3. Bagaimana Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah yang sudah tertulis di atas, maka dapat kita
tuliskan tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Agar penulis dan pembaca mengetahui Sejarah Bahasa Indonesia.
2. Untuk Mengetahui Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia


1. Sebelum Kemerdekaan
Pada dasamya bahasa Indonesia berasal atau berakar dari bahasa
Melayu. Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa yang tersebar
diseluruh Nusantara bahkan hingga seluruh wilayah Asia Tenggara.
Berbagai fakta yang membuktikan bahasa Melayu tersebar luas, yaitu:
Prasasti tertua yang ditulis dalam bahasa Melayu dengan huruf pallawa
berasal dari abad ke- 7.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu lebih nyata lagi
setelah ditemukannya fakta -fakta sebagai berikut:
Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada
tahun 1380 M.
Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683.
Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684.
Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686.
Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada tahun 688.

Pada Zaman Sriwijaya, bahasa Melayu sudah berfungsi sebagai:


a. Bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku - uku yang berisi aturan
hidup dan sastra.
b. Bahasa perhubungan antar suku di Nusantara.
c. Bahasa dalam perdagangan antara pedagang dari dalam maupun
dari luar Nusantara.
d. Bahasa resmi kerajaan.

Ketika orang - orang Barat datang ke Indonesia pada abab ke XVI,


mereka menemukan suatu kenyataan bahwa bahasa Melayu merupakan
bahasa yang dipakai dalam kehidupan yang luas di Nusantara. Sehingga

3
mereka sulit untuk menyebarkan bahasa barat. Bangsa Portugis dan bangsa
Belanda yang datang ke Nusantara mendirikan sekolah-sekolah. Mereka
terbentur dalam soal bahasa pengantar. Hal inilah yang membuktikan
begitu kuatnya perkembangan bahasa Melayu bagi rakyat Indonesia, dan
ini juga yang menjadi fakta kegagalan bangsa Portugis dan bangsa
Belanda dalam mempengaruhi perkembangan bahasa Melayu secara utuh
di Indonesia.
Pada masa kolonial ini, bahasa Melayu terbagi menjadi tiga
golongan, yaitu:
a. Melayu tinggi yaitu bahasa Melayu sebagaimana dipakai dalam
kitab sejarah Melayu.
b. Melayu rendah yaitu bahasa Melayu pasar atau pula bahasa Melayu
campuran.
c. Melayu daerah yaitu bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh dialek-
dialek tertentu.

Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai
oleh penutur bahasa Melayu akibat kontak di antara mereka yang mulai
intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata
Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan
keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan
cukong.
Melalui perjalanan sejarah yang panjang, maka muncul suatu
Pemikiran terwujudnya bahasa persatuan, yang sebenarnya tumbuh sejak
kesadaran kebangsaan, dan lebih memuncak lagi setelah Dewan Rakyat
pada tahun 1918 berpikir tentang bahasa persatuan yang sangat diperlukan
untuk komunikasi dalam kehidupan sehari - hari. Dari hasil pemikiran para
tokoh pergerakan dan Dewan Rakyat, akhimya dipilih bahasa Melayu
dengan pertimbangan bahwa bahasa telah dipakai hampir sebagian rakyat
Indonesia pada waktu itu. Sehingga tokoh pergerakan yang senantiasa
memperkenalkan bahasa Melayu kepadu seluruh rakyat dengan

4
pertimbangan bahasa Melayu telah mempunyai ejaan resmi yang ditulis
dalam Kitab Logat Melayu yang disusun oleh Ch. A. VanOphuysen.
Dengan begitu pesatnya perkembangan bahasa Melayu di Indonesia
dan dapat menyebar luas ke seluruh pelosok Nusantara sehingga
mendorong adanya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia.
Oleh dasar itu, para pernuda Indonesia yang bergabung dalam pergerakan
secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia atau
bahasa pemersatu untuk seluruh bangsa Indonesia melalui ikrar sumpah
pernuda pada 28 Oktober 1928.

Bunyi sumpah pernuda itu adalah sebagai berikut:


Kami putra - putri Indonesia mengaku bertumpah dara satu yaitu
Tanah Air Indonesia.
Kami putra - putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa
Indonesia.
Kami putra - putri Indonesia mengaku menjunjung bahasa
persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Dengan bunyi sumpah pernuda yang ke- 3 itulah bahasa Indonesia
menjadi bahasa nasional dan secara berlahan berkembang pesat hingga
seperti saat ini.

2. Setelah Kemerdekaan
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, pada tanggal 18 Agustus
1945 ditetapkan UUD 1945yang didalamnya disebutkan bahwa Bahasa
Negara adalah Bahasa Indonesia ( Bab XV, Pasal 36 j. Dengan demikian,
selain menjadi bahasa nasional, bahasa Indonesia juga menjadi bahasa
Negara. Setelah kemerdekaan bahasa mengalami perkembangan yang
lebih pesat lagi, pemerintah punmemberi perhatian pada perkembangan
bahasa itu dengan membentuk lernbaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara
Kongres Bahasa Indonesia.
B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

5
1. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Nasional
Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti sejarah yang panjang, sampai
dengan tercetusnya inspirasi persatun pernuda - pernuda Indonesia pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang menyebabkan lahirnya bahasa Indonesia
dan bekedudukan sebagai bahasa Nasional. Sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Lambang kebanggaan nasional
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia
memancarkan nilai nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia.
Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus
bangga dengannya, kita harus menjunjungnya, dan kita harus
mempertahankannya.
b. Lambang indentitas nasional
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan
lambang bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan
dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat dan watak kita sebagai bangsa
Indonesia.
c. Alat pemersatu bergai suku yang berbeda latar belakang
Sebagai alat pemersatu berbagai suku yang berbeda latar belakang
memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang
sosial budaya dan berbeda beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu
dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama.
d. Alat perhubungan antar daerah dan antarbudaya.
Sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya, bahasa
Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang
yang berasal dari daerah dan budaya lain yang berlatar belakang bahasa
berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling
memberikan informasi? Bahasa Indonesia-lah yang dapat

6
menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat
saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan.

2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa


Negara.
Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945 dan disahkannya Undang- Undang Dasar
1945 pada tanggal 18 Agustus 1945, dengan itu pula dikukuhkannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara. Hal itu dimuat dalam UUD
1945, Bab XV, pasal 36 yang berbunyi Bahasa Negara adalah Bahasa
Indonesia.
Hal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu
bahasa sebagai bahasa Negara apabila (1) bahasa tersebut dikenal dan
dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu, (2) secara geografis,
bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya, dan (3) bahasa tersebut
diterima oleh seluruh penduduk negara itu. Dan ketiga hal itu telah dapat
dipenuhi oleh bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia Menjadi
bahasa Negara.

Sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:


a. Bahasa resmi kenegaraan
Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia digunakan
dalam berkomunikasi untuk urusan kenegaraan, misalnya dalam pidato
resmi, dokumen dan surat - surat resmi.
b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
Sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan, maka materi
pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa
Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku
yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Apabila hal ini
dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

7
Mungkin pada saat mendatang bahasa Indonesia berkembang
sebagai bahasa iptek yang sejajar dengan bahasa Inggris.
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah
Sebagai bahasa di dalam perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Sehingga semua perencanaan mengenai pembagunan dan
pemerintahan dapat diketahui oleh masyarakat luas.
d. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modem.
Sebagai bahasa pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan
teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan
nasional yang beragam itu, yang berasal dari masyarakat Indonesia
yang beragam pula, penyebarluasan ilmu dan teknologi modern. Agar
jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi,
baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-
majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan
bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik
dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-
lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi

3. Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan dengan


Perkembangan Bahasa Melayu/Indonesia
Tahun-tahun penting yang mengandung arti sangat menentukan
dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu/Indonesia dapat diperinci
sebagai berikut.
a. Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh
Ch.A.van Ophujisen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

8
b. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit
buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur
(Taman Bacaan Rakyat), yang pada tahun 1917 diubah Menjadi Balai
Pustaka. Balai pustaka menerbitkan buku-buku novel, seperti Sitti
Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam,
penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu
penyebaran Bahasa Melayu di kalangan Masyarakat luas. Kehadiran
dua novel itu di masa kini di toko buku menjadi bukti bahwa bahasa
Indonesia Sudah ada dan sudah dipakai sebelum tahun 1928.
c. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling
menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada
tanggal 28 Oktober 1928 itulah para pemuda pilihan memancangkan
tonggak yang kukuh untuk perjalanan Bahasa Indonesia.
d. Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan
muda yangmenananmkan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh
Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
e. Pada tanggal 25-28 juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa
Indonesia di Solo. Putusannya adalah bahwa pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sdar oleh
cendekiawan dan budayawan kita saat ini.
f. Pada tanggal 18 Agustus 1945ditandatanganilah Undang-Undang
Dasar 1945 yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahwa
bahasa Indonesia sebagai sebagai bahasa negara.
g. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Yang
Republik (Ejaan Soewardi) sebagai pengganti Ejaanvan Ophuijsen
yang berlaku sebelumnya.
h. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober-2
November 1954 memutuskan bahwa bangsa Indonesia bertekad untuk
terus menerus menyempumakan bahasa Indonesia yang diangkat
sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara itu.

9
i. Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempumakan
melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula
dengan Keputusan Presiden No.57, tahun 1972.
j. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Mentri pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoneisa yang
Disempumakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi
berlaku di seluruh Indonesia.
k. Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober - 2 November 1978 merupakan peristiwa penting
bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam
rangka peringatan hari Sumpah Pemuda yang kelima puluh ini, selain
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan bahasa
Indonesia sejak tahun 1928, juga memutuskan untuk terus berusaha
memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
l. Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada 21-
26 November 1983. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka
peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya
disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
harus lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum dalam Garis-
Garis Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara
Indoneisa untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
m. Kongres Bahasa Indonesia V juga diadakan di Jakarta pada tanggal
28 Oktober - 3 November 1988. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira
tujuh ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara dan peserta
tamu dari negara sahabat seperti Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres ini ditandai
dengan dipersembahkan karya besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantara, yakni

10
berupa (1) Karnus Besar Bahasa Indonesia, dan (2) Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
n. Kongres Bahasa Indonesia VI diadakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober - 3 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa
dari Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara (Australia,
Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,
Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat). Kongres
mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta
mengusulkan disusunnya Undang-Undangan Bahasa Indonesia.
o. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia
Jakarta pada 26-30 Oktober 1998. Kongres ini mengusulkan
dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai
berikut.
Keanggotaannya terdiri atas tokoh masyarakat dan pakar
yang mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
Tugasnya ialah memberikan nasihat kepada Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan
peningkatan status kelembagaan Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
p. Kongres Bahasa Indonesia VIII. Kongres ini diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 14- 17 Oktober 2003.

C. Penyempurnaan Ejaan Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka karena bahasa Indonesia
banyak menyerap kata -kata dari bahasa lain, seperti: bahasa Sansekerta,
Belanda, Inggris, Arab, Cina, Portugis, Parsi, danbahasa lainnya. Karena
bahasa Indonesia bersifat terbuka dan menyerap kata - kata dari bahasa
lain,maka bahasa Indonesia mengalami banyak perubahan terutama dalam
ejaannya. Berikut beberapa penyempurnaan atau perubahan ejaan yang telah
dialami oleh bahasa Indonesia:

11
1. Ejaan Van Ophuijen
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin.
Charles Van Ophuijsen yangdibantu oleh Nawawi Soetan Ma"moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baruini pada tahun
1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan
vanOphuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-
ciri dari ejaan ini yaitu:
Huruf i' untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan
karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti kata
mulai dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y contohnya
Soerabai'a.
Huruf j untuk menuiiskan kata-kata jang, pajah, sajang, dan lain -
Iain.
Huruf oe untuk menuiiskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dan lain
- lain.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk
menuiiskan kata- kata mamoer,akal, ta, pa, dan lain - lain.

2. Ejaan Republik
Ejaan ini diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947 menggantikan
ejaan sebelumnya. Ejaan ini juga dikenal dengan nama ejaan Soewandi.
Ciri-ciri ejaan ini yaitu:
Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata
tak, pak, rakjat, dsb.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-
jalan2, ke-barat2-an.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai
dengan kata yang mendampinginya.

3. Ejaan Melindo (Melayu Indonesia)

12
Ejaan ini dikenal pada akhir tahun 1959. Karena perkembangan
politik selama tahun-tahun berikutnya, maka dibatalkanlah peresmian
ejaan ini.

4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)


Ejaan ini diresmikan pemakaiannya pada tanggal 16 Agustus 1972
oleh Presiden Republik Indonesia. Peresmian itu berdasarkan Putusan
Presiden No. 57, Tahun 1972. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun,
yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan, bahwa bahasa Indonesia berasal dari
bahasa melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa
Indonesia) karena :
Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia,
bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam
bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa
halus).
Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan
sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.

B. Saran
Bahasa indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa indonesia, sebagai
bangsa yang mempunyai sifat patriotisme terhadap bangsa dan negara
haruslah kita sebagai generasi muda penerus bangsa senantiasa menjaga dan
menjunjung tinggi apa yang kita miliki agar bahasa indonesia selalu
berkembang lebih baik tanpa harus terkontaminasi oleh pihak luar.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Yuneva. 2016. Cermat Berbahasa Indonesia. Bengkulu : Universitas Prof. Dr.


Hazairin, SH

Kartika Nur Ramadha. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.

http://blogs.unpad.ac.id/bahasaindonesia/2011/04/04/sejarah-dan-perkembangan-
bahasa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai