Moyang di Indonesia
Teori Yunnan
Menurut teori Yunnan, nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Yunnan, China.
Teori ini didukung dengan penemuan sebuah kapak tua
di Nusantara yang pasalnya mempunyai kesamaan
dengan kapak di Asia Tengah.
konon, nenek moyang bangsa Indonesia memiliki
budaya kelautan yang sangat kental, yaitu sebagai
penemu asli perahu bercadik yang menjadi ciri khas
kapal-kapal Indonesia zaman itu.
Para penduduk ini kemudian menetap di salah satu
wilayah di Nusantara dan disebut sebagai bangsa
Melayu Indonesia.
Orang-orang inilah yang disebut-sebut menjadi
nenek moyang langsung dari bangsa Indonesia
sekarang.
Menurut teori Yunnan, ada tiga gelombang
perpindahan atau migrasi yang dilakukan nenek
moyang bangsa Indonesia, yaitu:
• Proto Melayu (2500 SM)
• Deutro Melayu (1500 SM)
• Melanesoid (70.000 SM)
• Bangea Primitif
• Manusia Pleistosen atau purba
• Suku Wedoid
• Suku Negroid
Teori Nusantara
Teori Nusantara menyebutkan bahwa nenek moyang
bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan
dari luar.
Teori ini juga didukung oleh beberapa ahli ternama, seperti
Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J Crawford.
Teori ini menyatakan bangsa Melayu merupakan bangsa
dengan peradaban tinggi.
Selain itu, ada juga kemungkinan jika orang Melayu
merupakan keturunan dari Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis.
Teori Out of Taiwan
Selanjutnya ada teori out of Taiwan yang mengatakan
bahwa bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, bukan
daratan China.
Mereka diperkirakan datang dari Taiwan melalui
Filipina sekitar tahun 4.500-3.000 SM.
Lalu, sekitar tahun 3500-2000 SM, mereka melakukan
migrasi ke Indonesia lewat Sulawesi dan akhirnya
menyebar ke berbagai pelosok Nusantara.
Menurut pendekatan linguistik, dijelaskan juga bahwa
dari keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di
Nusantara saat itu memiliki rumpun yang sama, yaitu
rumpun Austronesia.
Dengan demikian, dari segi bahasa dapat dilihat
bahwa orang-orang Indonesia mengadopsi
budaya Austronesia dan mengembangkannya
sampai menjadi bahasa Indonesia seperti sek.
Selain itu, menurut hasil riset genetika, dari
ribuan kromosom tidak ditemukan adanya
kecocokan dengan polgeenetika di wilayah China.
Hogen
Hogen berpendapat bahwa bangsa yang menempati
daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.
Mereka lalu bercampur dengan bangsa Melayu, yang
disebut sebagai Proto-Melayu dan Deutro Melayu.
Proto Melayu kemudian menyebar ke daerah dikepulauan
Nusantara pada 3000-1500 SM, Sedangkan Deutro Melayu
menyebar sekitar 1500-500 SM.