Anda di halaman 1dari 6

Nama Jurusan M.

Kuliah Dosen

: Leoda Kosta Darmawan : Teknik Informatika 2011/2012 (S1) : Pancasila : Donny Apdian S,IP

A. Pengertian Austronesia Austronesia adalah bangsa yang juga memiliki bahasa yang beragam yang disebut juga bahasa Austronesia.Austronesia sendiri dipercaya sebagai bangsa yang merupakan cikal bakal dari bangsa bangsa di Asia Tenggara. Penyebaran bangsa dan bahasa Austronesia juga dipercaya sebagai asal dari bangsa dan bahasa yang ada di Indonesia.

B. Asal Usul Bangsa Austronesia Bangsa Austronesia dipercaya berasal dari Taiwan, hal ini dipercaya berdasarkan ilmu sejarah bahasa yang mengatakan, bangsa Austronesia berasal dari Taiwan karena pada pulau ini dapat ditemukan pembagian terdalam bahasa-bahasa Austronesia dari rumpun bahasa Formosa asli. Bahasa-bahasa Formosa membentuk sembilan dari sepuluh cabang pada rumpun bahasa Austronesia.Dalam catatan Bernard comrie (2001: 28) seorang ahli bahasa ia menuliskan : Bahasa-bahasa Formosa lebih beragam satu dengan yang lainnya dibandingkan seluruh bahasa-bahasa Austronesia digabung menjadi satu sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi perpecahan genetik dalam rumpun bahasa Austronesia di antara bahasa-bahasa Taiwan dan sisanya. Memang genetik bahasa di Taiwan sangatlah beragam sehingga mungkin saja bahasa-bahasa itu terdiri dari beberapa cabang utama dari rumpun bahasa Austronesia secara kesuluruhan. Hal ini diperkuat melalui ilmu arkeologi yang mengatakan bahwa bangsa Austronesia bermukim di Taiwan sekitar delapan ribu tahun yang lalu. Dari pulau ini para pelaut bermigrasi ke Filipina, Indonesia, kemudian ke Madagaskar dekat benua Afrika dan ke seluruh Samudra Pasifik, mungkin dalam beberapa tahap, ke seluruh bagian yang sekarang diliputi oleh bahasa-bahasa Austronesia. Bukti dari ilmu sejarah bahasa menyarankan bahwa migrasi ini bermula sekitar enam ribu tahun yang lalu.Namun, bukti dari ilmu sejarah bahasa tidak dapat menjembatani celah antara dua periode ini. C. Bangsa Indonesia berasal dari bangsa Austronesia Dari manakah asal bangsa Indonesia ? banyak versi yang menjawab pertanyaan mengenai hal ini, mungkin kita pernah mendengar beberapa informasi yang mengatakan bangsa Indonesia atau nenek moyang kita berasal dari china, dan beberapa pendatang yang menetap di beberapa wilayah di Indonesia, akan tetapi belum ada bukti yang jelas mengenai hal ini. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam macam ras, suku, dan bahasa yang berbeda beda tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu keturunan atau leluhur yang sama. Membahas mengenai asal usul bangsa Indonesia banyak beberapa teori yang dikemukakan beberapa peneliti, yaitu :

1. Teori Yunan Teori awal tentang asal-usul Bangsa Indonesia dikemukakan oleh sejarawan kuno sekaligus arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern atau lebih dikenal von Heine Geldern (1885-1968). Berdasarkan kajian mendalam atas kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik disimpulkan bahwa pada masa lampau telah terjadi perpindahan (migrasi) secara bergelombang dari Asia sebelah Utara menuju Asia bagian Selatan. Mereka ini kemudian mendiami wilayah berupa pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chili), Taiwan, dan Selandia Baru yang selanjutnya wilayah tersebut dinamakan wilayah berkebudayaan Austronesia. Teori mengenai kebudayaan Austronesia dan neolitikum inilah yang sangat populer di kalangan antropolog untuk menjelaskan misteri migrasi bangsa-bangsa di masa neolitikum (200SM hingga 200SM). Teori von Heine Geldern tentang kebudayaan Austronesia mengilhami pemikiran tentang rumpun kebudayaan Yunan (Cina) yang masuk ke Asia bagian Selatan hingga Australia. Salah satunya pula yang melandasi pemikiran apabila leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Teori ini masih sangat lemah (kurang akurat) karena hanya didasarkan pada bukti-bukti kesamaan secara fisik seperti temuan benda-benda arkeologi ataupun kebudayaan megalitikum. Teori ini juga sangat mudah diperdebatkan setelah ditemukannya catatan-catatan sejarah di Borneo (Kalimantan), Sulawesi bagian Utara, dan Sumatera yang saling bertentangan dengan teori Out of Yunan. Sayangnya, masih banyak pendidikan dasar di Indonesia yang masih mempertahankan prinsip Out of Yunan 2. Teori Linguistik Teori mengenai asal-usul Bangsa Indonesia kemudian berpijak pada studi ilmu linguistik. Dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang menetap di wilayah Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan. Teori linguistik membuka pemikiran baru tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonsia yang disebut pendekatan Out of Taiwan. Teori ini dikemukakan oleh Harry Truman Simandjuntak yang selanjutnya mendasar teori modern mengenai asal usul bangsa Indonesia. Prinsipnya, menurut pendekatan ilmu linguistik, asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Pendekatan ilmu linguistik mendukung fakta penyebaran bangsa-bangsa rumpun Austronesia. Istilah Austronesia sendiri sesungguhnya mengacu pada pengertian bahasa penutur. Bukti arkeologi menjelaskan apabila keberadaan bangsa Austronesia di Kepulauan Formosa (Taiwan) sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Dari kepulauan Formosa ini kemudian bangsa

Austronesia menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar (Afrika), hingga ke wilayah Pasifik. Sekalipun demikian, pendekatan ilmu linguistik masih belum mampu menjawab misteri perpindahan dari Cina menuju Kepulauan Formosa 3. Teori Genetika Teori dengan pendekatan Out of Taiwan nampaknya semakin kuat setelah disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika. Riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah di Cina. Temuan ini tentunya cukup mengejutkan karena dianggap memutuskan dugaan gelombang migrasi yang berasal dari Cina, termasuk di antaranya pendekatan Out of Yunan. Sebaliknya, kecocokan pola genetika justru semakin memperkuat pendekatan Out of Taiwan yang sebelumnya juga dijadikan dasar pemikiran arkeologi dengan pendekatan ilmu linguistik. Dengan menggunakan pendekatan ilmu linguistik dan riset genetika, maka asalusul Bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, akan tetapi berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Kepulauan Formosa (Taiwan). Direktur Institut Biologi Molekuler, Prof. Dr Sangkot Marzuki menyarankan untuk dilakukan perombakan pandangan yang tentang asal-usul Bangsa Indonesia. Dari pendekatan genetika menghasilkan beragam pandangan tentang pola penyebaran bangsa Austronesia. Hingga saat ini masih dilakukan berbagai kajian mendalam untuk memperkuat pendugaan melalui pendekatan linguistik tentang pendekatan Out of Taiwan. 4. Teori Jalur Migrasi Jalur migrasi berdasarkan pendekatan Out of Taiwan bertentangan dengan pendekatan Out of Yunan. Pendekatan Out of Yunan menerangkan migrasi Austronesia bermula dari Utara menuju semenanjung Melayu yang selanjutnya menyebar ke wilayah Timur Indonesia. Pendekatan Out of Yunan dapat dilemahkan setelah ditelusuri berdasarkan pendekatan linguistik dan diperkuat pula oleh pembuktian genetika. Berdasarkan pendekatan Out of Taiwan, migrasi leluhur dari Taiwan (Formosa) tiba terlebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar 4500 hingga 3000 SM. Diduga migrasi dilakukan untuk memisahkan diri mencari wilayah baru di Selatan. Akibat dari migrasi ini kemudian membentuk budaya baru, termasuk diantaranya pembentukan cabang bahasa yang disebut Proto-Malayo-Polinesia (PMP). Teori migrasi awal bangsa Austronesia dari Formosa disampaikan oleh Daud A. Tanudirjo berdasarkan pandangan pakar linguistik Robert Blust yang menerangkan pola penyebaran bangsa-bangsa Austronesia.

Pada tahap selanjutnya sekitar 3500 hingga 2000 SM terjadi migrasi dari Masyarakat yang semula mendiami Filipina dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Migrasi yang berakhir di Maluku Utara ini kemudian meneruskan migrasinya sekitar tahun 3000 hingga 2000 SM menuju ke Selatan dan Timur. Migrasi di bagian Selatan menuju gugus Nusa Tenggara, sedangkan di bagian Timur menuju pantai Papua bagian Barat. Dari Papua Barat ini kemudian mereka bermigrasi lagi dengan tujuan wilayah Oseania hingga mencapai Kepulauan Bismarck (Melanesia) sekitar 1500 SM. Pada periode 3000 hingga 2000 SM, migrasi juga dilakukan ke bagian Barat yang dilakukan oleh mereka yang sebelumnya menghuni Kalimantan dan Sulawesi menuju Jawa dan Sumatera. Selanjutnya, hijrah pun diteruskan menuju semenanjung Melayu hingga ke seluruh wilayah di Asia Tenggara. Proses migrasi berulang-ulang dan menghabiskan masa ribuan tahun tidak hanya membentuk keanekaragaman budaya baru, akan tetapi juga pola penuturan (bahasa) baru.

D.

Kesimpulan Dari beberapa penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa, bangsa Austronesia adalah bangsa cikal bakal bangsa dan penyebaran bahasa di Asia Tenggara, bangsa Indonesia sendiri berasal dari bangsa Austronesia dan bahasa yang menyebar di Indonesia merupakan evolusi dari bahasa Austronesia yang terus berkembang di Asia Tenggara terutama di wilayah Nusantara Indonesia. Jadi, apakah arti dari bangsa Austronesia ? Menurut kesimpulan saya sendiri bangsa Austronesia khususnya untuk Indonesia adalah dasar dari berdirinya bangsa Indonesia yang berasal dari satu leluhur yakni bangsa Austronesia yang telah melalui banyak perubahan dan perkembangan bahasa, meskipun terkadang terdapat perbedaan dalam ras, seperti warna kulit, rambut dan sebagainya akan tetapi berasal dari satu rumpun yang sama.Bangsa Austronesia berkembang pesat di Indonesia dan tersebar di beberapa kepulauan, setelah melalui beberapa masa yang dahulunya bangsa Austronesia ini mengalami penjajahan oleh bangsa bangsa Eropa di beberapa tempat yeng berbeda dan akhirnya bersatu dalam NKRI. Dapat disimpulkan bangsa Indonesia adalah bangsa Austronesia begitupun sebaliknya, meskipun sesungguhnya bangsa Austronesia bukan hanya ada di Indonesia secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai