Anda di halaman 1dari 34

MATERI AJAR

Asal Usul Nenek Moyang Bnagsa Indonesia


Bangsa Indonesia dikenal memiliki banyak suku dan ras, yang masing-masing
memiliki perbedaan dan karakternya tersendiri. Sebagian besar penduduk Indonesia termasuk
dalam ras Austronesia atau rumpun Melayu. Menurut para ahli, bangsa Indonesia berasal dari
daerah Yunnan, China. Namun, ada sejumlah teori lain juga yang mengemukakan tentang
asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.
Ada lima teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu:
1. Teori Yunnan
2. Teori Out of Taiwan
3. Teori Nusantara
4. Teori Out of Africa
5. Teori Menurut Para Ahli
Selain itu, ada juga beberapa tahap atau jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu
Melanesoid, Proto Melayu, dan Deutro Melayu.
Teori Yunnan
Berdasarkan teori Yunnan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan,
China. Teori ini turut didukung dengan penemuan sebuah kapak tua di Nusantara yang
mempunyai kesamaan dengan kapak di Asia Tengah. Konon, nenek moyang bangsa
Indonesia memiliki budaya kelautan yang sangat kental, yaitu sebagai penemu asli perahu
bercadik yang menjadi ciri khas kapal-kapal Indonesia zaman itu. Kemudian, para penduduk
ini menetap di salah satu wilayah di Nusantara dan disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia.
Menurut teori Yunnan, ada tiga jalur migrasi nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu
Melanesoid (70.000 SM), Proto Melayu (2500 SM), dan Deutro Melayu (1500 SM).

Melanesoid
Jalur migrasi ke kepulauan Indonesia pertama kali berasal dari ras Negroid atau
Melanesoid. Dari Yunnan, bangsa berkulit hitam ini bergerak menuju ke selatan memasuki
Vietnam dan mencapai Nusantara. Suku bangsa Melanesoid diketahui membawa kebudayaan
yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan penduduk asli Indonesia saat itu.
Kedatangan ras Melanesoid juga menandai dimulainya Zaman Mesolitikum (batu tengah) di
Indonesia. Selama di Indonesia, mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan
Nusa Tenggara Timur.

Proto Melayu
Proses migrasi bangsa Melanesoid turut diikuti oleh bangsa Melayu, yang datang
dalam dua gelombang. Gelombang pertama disebut Proto Melayu, yang bermigrasi ke
Indonesia pada 2000 SM. Mereka masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu: Jalur Barat
(Yunnan-Sungai Alwin-Semenanjung Melayu-Sumatera-Jawa) Jalur Timur (Yunnan-Filipina-
Indonesia-Sulawesi)
Deutro Melayu
Migrasi gelombang kedua rumpun Melayu disebut Deutro Melayu yang tiba di
Indonesia sekitar 500 SM. Deutro Melayu adalah ras yang datang dari Tonkin atau Indochina
bagian utara kemudian masuk ke Indonesia melalui jalur barat, yakni lewat Semenanjung
Melayu, Sumatera, dan kemudian tersebar ke seluruh wilayah Indonesia lainnya. Menurut
sejarah, nenek moyang bangsa Indonesia bermigrasi menggunakan perahu bercadik

Teori Out of Taiwan


Menurut teori out of Taiwan, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan,
bukan China. Diperkirakan mereka datang dari Taiwan melalui Filipina sekitar tahun 4.500 -
3.000 SM. Kemudian, antara tahun 3500-2000 SM, mereka bermigrasi ke Indonesia lewat
Sulawesi dan menyebar ke seluruh pelosok Nusantara.
Teori Nusantara
Teori Nusantara menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
Indonesia sendiri, bukan dari luar. Teori ini didukung oleh beberapa ahli ternama, seperti
Mohammad Yamin, Gorys Keraf, dan J Crawford. Teori ini mengatakan bahwa bangsa
Melayu merupakan bangsa dengan peradaban tinggi
Teori Out of Africa
Menurut teori Out of Africa, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika Teori ini
menyatakan salah satu jenis manusia purba, yaitu Homo Sapiens adalah spesies manusia
modern yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia. Homo Sapiens diperkirakan
muncul sejak 120.000 tahun yang lalu. Lalu, mereka menyebar ke seluruh dunia antara tahun
200.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Akan tetapi, ada juga seorang ilmuwan menyatakan
bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa gen manusia modern bercampur dengan gen
spesies manusia purba.
Teori menurut para ahli
Terakhir adalah teori menurut para ahli. Ada lima ahli yang mengemukakan teori masing-
masing mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Mereka adalah:
Drs. Moh Ali: berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol.
Prof H Kroon: meyakini bangsa Indonesia berasal dari daerah China Tengah.
Prof. Moh Yamin: nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia.
Von Heine-Geldern: mengemukakan bangsa Indonesia berasal dari Campa, Cochinchina, dan
Kamboja. Dr. Brandes: menyatakan suku-suku yang mendiami kepulauan di Indonesia
memiliki kesamaan dengan orang-orang yang tinggal di daerah sebelah utara Formosa
(Taiwan), sebelah selatan Jawa dan Bali, dan sebelah timur hingga ke tepi barat Amerika.
Hogen: bangsa Indonesia berasal dari Sumatera.
Lembar Kerja Peserta Didik Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia

Kelomopok :

Kelas :

Nama Anggota Kelompok

1.

2.

3.

4.

5.

KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.

3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

2.KOMPETENSI DASAR:

3.1. Memahami asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan memahami pendapat ahli tentang nenek
moyang bangsa indonesia

3.1.1. Mendeskripsikan Asal-usul nenek moyang bangsa indonesia AKTIVITAS KELOMPOK

Perhatikan gambar di bawah dan kerjakan soal-soal berikut ini

Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan pengamatan
kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;

1.Bagaimana awal mula proto melayu bisa masuk ke Indonesia?.

2. jelaskan bagaimana penegertian dari teori out of afrika?

3. jelaskan bagaimana penegertian dari yunnan?

MATERI AJAR
Corak Kehidupan Masyarakat pada Masa Pra aksara

Kehidupan suatu masyarakat dari masa ke masa selalu berkembang dan mengalami
perubahan. Begitu pula dengan corak kehidupan manusia zaman prasejarah. Pada awalnya,
masyarakat praaksara hidup secara berpindah-pindah (nomaden) dengan memanfaatkan alat-
alat primitif yang masih sangat sederhana. Kemudian mereka berubah menjadi semi
nomaden, dan berubah lagi menjadi menetap di suatu tempat. Berdasarkan corak
kehidupannya, zaman praaksara dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa berburu dan
meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian. Masa berburu dan meramu Corak
kehidupan manusia purba yang paling sederhana, yaitu pada masa berburu dan meramu.
Pada periode awal munculnya peradaban manusia ini, kemampuan masyarakat dalam
memanfaatkan bahan yang disediakan alam masih sangat terbatas. Umumnya, peralatan yang
digunakan terbuat dari batu, kayu, atau tulang yang masih sederhana. Masa berburu dan
meramu dibagi menjadi dua, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal dan masa berburu
dan meramu tingkat lanjut.
Mereka terus berpindah mencari daerah baru yang melimpah sumber daya alamnya.
Sebab, sumber utama kehidupan mereka bergantung pada ketersediaan alam. Manusia yang
hidup pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan tingkat awal diperkirakan satu
periode dengan Zaman Paleolitikum.
a. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat berburu dan meramu tingkat awal sepenuhnya dari
mencari dan mengumpulkan makanan (food gathering). Makanan yang dikumpulkan
berupa umbi-umbian, buah-buahan, keladi, dan daun-daunan. Bahan makanan yang
mereka dapat langsung dimakan alias tidak dimasak, karena masyarakatnya belum
mengenal api untuk mengolah makanan.
b. Pola hunian
Pola hunian manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat
awal mempunyai dua ciri khas, yaitu kedekatan dengan sumber air dan kehidupan di
alam terbuka. Beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti ini dapat
ditemui di situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo.
c. Kehidupan sosial Manusia pada periode ini hidup secara berkelompok di mana satu
orang akan bertugas sebagai pemimpinnya. Pemimpin kelompok inilah yang akan
memandu anggota lainnya untuk berpindah tempat. Selain itu, anggota kelompok
laki-laki bertugas memburu hewan sementara perempuan bertugas mengumpulkan
makanan.
d. Peralatan yang digunakan Pada periode ini, sudah terdapat teknik pembuatan alat,
tetapi masih sangat sederhana dan kasar. Peralatan dari batu yang dihasilkan biasanya
berupa kapak perimbas dan alat-alat serpih.
Masa berburu dan meramu tingkat lanjut Corak kehidupan manusia praaksara pada periode
ini setingkat lebih tinggi daripada masyarakat berburu dan meramu tingkat awal. Hal ini
terlihat dari teknik pembuatan alat, tempat tinggal, ataupun kesenian. Manusia yang hidup
pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut diperkirakan satu periode
dengan Zaman Mesolitikum.

Lembar Kerja Peserta Didik Corak kehidupan masyarakat pada masa pra aksara
Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami corak kehidupan masyarakat pra aksara dan menjelaskan ekonomi dan sistem
kepercayaan zaman pra aksara.
3.1.1. Mendeskripsikan Corak kehidupan masyarakat pada masa pra aksara
AKTIVITAS KELOMPOK
Perhatikan gambar di bawah dan kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1.Jelaskan pengertian corak kehidupan pada masa pra aksara?.
2. jelaskan ekonomi dan sistem kepercayaan pada masa pra aksara?
3.jelaskan ciri-ciri kehidupan pada masa pra aksara?
MATERI AJAR
Hasil-hasil Budaya Masyarakat aksara
Hasil Kebudayaan Paleolithikum
Kebudayan paleolithikum merupakan kebudayaan batu, dimana manusia masih
mempergunakan peralatan yang terbuat dari batu, serta teknik pembuatanya masih kasar.
Secara garis besar, kebudayaan paleolithikum dibedakan:

a. Kebudayaan Pacitan

ditemukan oleh Von Koenigswald, alat yang ditemukan berupa kapak genggam, serta alat
serpih yang masih kasar, yang diperkirakan hasil kebudayaan manusia jenis Meganthropus.

c. Kebudayaan Ngandong
merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di daerah Ngandong, Ngawi, Jawa Timur, alat
yang ditemukan berupa peralatan yang terbuat dari tulang dan tanduk rusa, yang
diperkirakan sebagai alat penusuk, belati, atau mata tombak.

Kebudayaan Mesolithikum,

atau kebudayaan jaman batu madya. Hasil peninggalan kebudayaan adalah ditemukannya
kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous roche. Kjokkenmoddinger
merupakan sampah dapur yang berupa tumpukan kulit kerang, yang di dalamnya ditemukan
kapak genggam/pebble dan kapak pendek. Abris sous roche, merupakan hasil kebudayaan
yang ditemukan di gua-gua, ditemukan peralatan dari batu yang sudah diasah, serta peralatan
dati tulang dan tanduk. Banyak ditemukan di daerah Bojonegoro, Sulawesi Selatan, serta
Besuki.
Kebudayaan Neolithikum

merupakan hasil kebudayaan jaman batu baru, dengan pembuatan yang lebih sempurna, serta
lebih halus dan disesuaian dengan fungsinya. Alat pada masa ini digunakan untuk pertanian
dan perkebunan. Alat yang terkenal dari masa ini adalah kapak persegi dan belinug persegi.
Kapak persegi mirip dengan cangkul, digunakan untuk kegiatan persawahan dan tersebar di
seluruh wilayah Indonesia. Kapak lonjong adalah alat dari batu yang diasah dan berbentuk
lonjong seperti bulat telur. Daerah penemuannya di Indonesia timur, seperti Minahasa dan
Papua.
4. Kebudayaan Logam
disebut juga hasil kebudayaan dari masa perundagian. Disebut sebagai masa perundagian
karena manusia sudah mulai mengenal dan menguasai teknologi tahap awal, dengan mulai
mengembangkan ketrampilan pertukangan untuk membuat peralatan yang sesuai kebutuhan
hidup.Pada masa itu sudah dikenal peralatan yang terbuat dari perunggu dan besi. Berikut ini
merupakan peninggalan dari masa perundagian
peralatan dari besi,yang berupa beliung, cangkul, mata pisau, mata tombak dan sabit
Gerabah, yakni peralatan yang terbuat dari tanah liat, Pakaian, merupakan pakaian yang
terbuat dari kulit kayu,Perhiasan, berupa gelang dan kalung, baik yang terbuat dari batu dan
kerang, maupun yang terbuat dari perunggu, Nekara, merupakan tambur yang berbentuk
seperti dandang terbalik, digunakan dalam upacara pemujaan, sehingga alat ini di anggap
suci. Banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Pulau Selayar, Pulau Roti.Kapak
perunggu atau juga disebut kapak corong atau kapak sepatu.
Lembar Kerja Peserta Didik Hasil budaya masyarakat aksara
Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami pengertian budaya masyarakat pra aksara
3.1.1. Mendeskripsikan Hasil budaya masyarakat aksara AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini

Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu padamateri di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1.Jelaskan pengertian budaya masyarakat pra aksara?.
2. jelaskan beberapa hasil kebudayaan paleolithikum dan mesolithikum ?
3.menjelaskan hasil kebudayaan masa neolithikum?
Materi ajar
Nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara di Indonesia
nilai-nilai budaya masa praaksara yang dapat menumbuhkan kesadaran bagi generasi
sekarang. Nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia perlu untuk dikembangkan kembali.
Tujuannya adalah untuk menciptakan kode etik dalam bermasyarakat. Apalagi Indonesia
termasuk dalam negara multikultural.
Dengan keanekaragaman yang ada, Persatuan di seluruh rakyat Indonesia menjadi kekuatan
dasar dalam mempertahankan keamanan dan menjaga pertahanan Indonesia dari ancaman,
baik dari dalam maupun luar negeri.
Berikut nilai-nilai budaya masa praaksara yang dapat menumbuhkan kesadaran bagi generasi
sekarang:

1. Nilai Agama
Nilai agama atau religius merupakan salah satu nilai budaya pada praaksara. Nilai keagaam
ini bisa menumbuhkan generasi yang lebih baik dengan berpedoman terhadap agama.Sebab,
beberapa masyarakat paraaksara sudah memiliki kepercayaan. Seperti contoh, kejadian-
kejadian alam seperti hujan, petir, banjir, gunung meletus atau gempa bumi adalah akibat
perbuatan roh halus ,mahluk gaib dan pencipta smesta.

2. Nilai Gotong Royong


Nilai ini dijadikan motivasi oleh setiap anggota masyarakat praaksara. Semangat gotong
royong juga dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu. Sebab, melakukan gotong royong dalam
berbagai hal dan semangat ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Sikap gotong royong
harus tertanam di dalam diri seluruh elemen atau lapisan masyarakatKarena dengan adanya
kesadaran tersebut, setiap lapisan masyarakat akan mampu melakukan kegiatan bersama
dengan mudah melalui gotong royong.Budaya gotong royong juga dapat terlihat dari
peninggalan mereka berupa bangunan-bangunan batu besar yag dapat dipastikan dibangun
secara gotong royong.
3. Nilai Keadilan
Nilai keadilan yang dianut pada masa praakasara adanya pembagian tugas sesuai dengan
kemampuan dan keahliannya.Pembagian nilai keadiaan antara kaum laki-laki berbeda dengan
kaum perempuan. Hal ini mencerminkan sikap yang adil karena setiap orang akan
memperoleh hak dan kewajiban sesuai dengan kemampuannya.

4. Tradisi Bercocok Tanam.


Masyarakat praakasara memiliki cara untuk bisa bertahan hidup.Salah satunya untuk
memenuhi kebutuhan hidup ialah dengan bercocok tanam. Hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya alat khas pertanian yang berupa beliung persegi dan alat lainnya.
5. Nilai Pelayaran
Salah satu nilai-nilai budaya masa praaksara yang dapat menumbuhkan kesadaran bagi
generasi sekarang yakni mengenai pelayaran. Ilmu ini sangat membantu pada saat mereka
berlayar dari pulau ke pulau dengan memakai perahu yang sangat sederhana. Perahu-perahu
cadik merupakan bentuk yang paling umum dikenal pada waktu itu.
Lembar Kerja Peserta Didik Nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara di Indonesia

Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami nilai-nilai keadsilan masyarakat pra aksara
3.1.1. Mendeskripsikan Nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara di Indonesia
AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1.Jelaskan pengertian masyarakat pra aksara?.
2.Jelaskan nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara di indonesia?
3.jelaskan tradisi bahari masyarakat pra aksara?
MATERI AJAR
Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan hindu buddha ke Indonesia

Di masa perdagangan kuno, wilayah pesisir Sumatera dan Jawa menjadi pusat perdagangan
yang cukup besar. Banyak pedagang yang singgah, baik dalam maupun luar negeri. Hal ini
karena Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal tersebut juga yang
menyebabkan Indonesia menjadi daerah yang dilewati jalur perdagangan dan pelayaran
internasional. Adanya perdagangan internasional yang terjadi di Indonesia, muncul beberapa
teori mengenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.
Lima teori proses masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia tersebut, yaitu:
1. Teori Waisya
2. Teori Brahmana
3. Teori Ksatria
4. Teori Arus balik
5. Teori Sudra

Teori Waisya
Dilansir dari buku Sejarah Politik dan Kekuasaan (2019) oleh Tappil Rambe dan
teman-teman, menuliskan bahwa hipotesis ini dikemukakan oleh N.J Krom yang
menyebutkan proses masuknya kebudayaan Hindu melalui hubungan dagang antara India dan
Indonesia. Kaum pedagang (Waisya) India yang berdagang di Indonesia mengikuti angin
musim. Jika angin musim tidak memungkinkan mereka untuk kembali, dalam waktu tertentu
mereka menetap di Indonesia. Selama para pedagang India tersebut menetap di Indonesia,
mereka memanfaatkannya dengan menyebarkan agama Hindu-Buddha.

Teori Brahmana
Teori ini diungkapkan oleh Jc. Van Leur yang mengatakan kebudayaan Hindu-Buddha
India menyebar melalui golongan Brahmana. Pendapatnya itu didasarkan pada pengamatan
terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia,
terutama pada prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Golongan
Brahmana dikenal menguasai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa, sehingga jelas bahwa ada
peran Brahmana dalam masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia.
Teori Ksatria
Ada tiga pendapat mengenai proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang
dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu:
Pendapat C.C Berg C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria yang turut
menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat
konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para
ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di
Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang
kemudian dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang
dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-
Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-
Budha dalam kerajaan
di Indonesia.
Pendapat Mookerji Sama seperti yang diungkap oleh C.C. Berg, Mookerji juga mengatakan
bahwa golongan ksatria dari India yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke
Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi
sebuah kerajaan.
Pendapat J.L Moens J.L. Moens mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan-
kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di India pada abad
yang sama.

Teori Arus Balik


Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang Indonesia yang mengembangkan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Pendapat mengenai keaktifan orang-orang Indonesia
ini diungkap oleh F.D.K Bosch yang dikenal dengan Teori Arus Balik. Teori ini menyebutkan
bahwa banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah
memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya. Baca
juga: Jejak Seni Arca dan Ragam Hias Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia
Teori Sudra
Teori ini disampaikan Von Van Faber yang mengatakan bahwa peperangan yang terjadi di
India pada saat itu menyebabkan golongan Sudra menjadi buangan. Kemudian mereka
meninggalkan India dan mengikuti kaum Waisya dan diduga golongan Sudra yang memberi
andil dalam penyebaran budaya Hindu-Buddha ke Indonesia. Karena saat itu jumlah mereka
sangta besar.
Lembar Kerja Peserta Didik Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan hindu buddha
ke Indonesia

Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami bagaimana cara masuknya islam ke Indonesia
3.1.1. Mendeskripsikan Teori Masuknya Agama dan Kebudayaan hindu buddha ke Indonesia

AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1.Jelaskan bagaimana masuknya hindu buddha ke indonesia?.
2.Jelaskan wilayah yang tdipengaruhi hindu buddha?
3.jelaskan wilayah yang tidak dipengaruhi hindu buddha?
Materi Ajar
Kerajaan-kerajaan hindu buddha di Indonesia

. Kerajaan Kutai.

Kabupaten Kutai Kartanegara atau sering disingkat “Kukar” adalah salah satu dari 14
kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten ini mencakup wilayah yang
cukup luas yang terdiri dari tanah, hutan, danau, dan sungai dan memiliki keindahan alam
yang indah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi.

Kemudian pada abad ke 4, dekat Muara Sungai Mahakam, Kerajaan Kutai Kartanegara
didirikan. Adji Betara Agung Dewa Sakti merupakan raja pertama yang memerintah Kutai
Kertanegara. Namun kerajaan Kutai lebih dikenal pada zaman Raja Mula Warman.

Adapun peninggalan yang terkenal dari Kutai adalah Yupa. Kemudian pada abad ke-17,
Islam mulai memasuki Kerajaan Kutai melalui Tuan Gunggang Parangan dan diterima
dengan baik oleh Aji Raja Mahkota Mulia Alam. Karena Kerajaan Kutai mulai merangkul
ajaran Islam, gelar Raja juga digantikan oleh Sultan, dan Sultan Aji Muhammad Idris adalah
sultan pertamanya yang memiliki nama Islam dan itulah yang membuat kerajaan Kutai mulai
lengser.
Lembar Kerja Peserta Didik Kerajaan-kerajaan hindu buddha di Indonesia

Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, dan
politik ).
3.1.1. Mendeskripsikan Kerajaan-kerajaan hindu buddha di Indonesia

AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1. menjelaskan kehidupan politik di kerajaan kutai?
2.Jelaskan ekonomi masyarakat di kerajaan kutai ?
3.jelaskan kehidupan sosial budaya di masa kerajaan kutai?
Materi Ajar
Bukti-bukti Kehidupan pengaruh hindu buddha

sebutkan bukti adanya pengaruh kebudayaan hindu budha di indonesia – Pengaruh


kebudayaan Hindu-Buddha sangatlah besar dan signifikan di Indonesia. Hal ini terbukti dari
banyaknya peninggalan sejarah yang berasal dari masa itu. Dari candi, patung, relief, hingga
batu prasasti, semuanya mencerminkan adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia.

Salah satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia adalah terdapatnya
banyak candi di Indonesia. Candi merupakan bentuk arsitektur yang menjadi ciri khas dari
kebudayaan Hindu-Buddha. Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sewu adalah
contoh candi yang paling terkenal di Indonesia. Candi Borobudur merupakan candi Buddha
terbesar di dunia, sedangkan Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia.
Candi Sewu sendiri merupakan kompleks candi yang terdiri dari seribu candi kecil yang
tersebar di sekitar candi utama.

Selain candi, ada juga patung-patung yang berasal dari masa Hindu-Buddha. Patung-patung
tersebut terbuat dari batu, perunggu, atau kayu. Patung-patung ini biasanya menggambarkan
tokoh-tokoh agama seperti Buddha, Dewa Siwa, atau Dewi Kwan Im. Salah satu patung yang
terkenal adalah patung Dewi Kwan Im yang terdapat di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Selain itu, terdapat pula banyak relief yang menggambarkan kisah-kisah dari agama Buddha
atau Hindu. Relief-relief tersebut terdapat di dinding-dinding candi atau kuil. Salah satu
contoh relief yang terkenal adalah relief di Candi Borobudur yang menggambarkan kisah-
kisah dari agama Buddha.

Selain candi, patung, dan relief, terdapat juga batu prasasti yang menjadi bukti adanya
pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Batu prasasti adalah batu yang diukir
dengan tulisan-tulisan pada masa Hindu-Buddha. Isi dari tulisan-tulisan tersebut biasanya
mengenai sejarah kerajaan atau tentang agama. Salah satu batu prasasti yang terkenal adalah
Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Sumatera Selatan.

Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha tidak hanya terlihat dari peninggalan-peninggalan


sejarah, namun juga terlihat dari adat istiadat masyarakat Indonesia. Beberapa adat istiadat
seperti upacara adat, kepercayaan, dan bahasa yang digunakan pada masa itu masih terlihat
hingga saat ini. Contohnya adalah upacara potong gigi pada suku Bali, upacara adat pada
suku Batak, dan bahasa Jawa yang masih banyak digunakan di Indonesia.

Dari berbagai bukti-bukti di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh
kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia sangatlah besar. Pengaruh tersebut terbukti dari
banyaknya peninggalan sejarah yang masih ada hingga saat ini, serta adat istiadat masyarakat
yang masih dipertahankan. Oleh karena itu, keberadaan kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia sangatlah penting untuk dipelajari dan dilestarikan agar dapat menjadi bagian dari
sejarah dan budaya Indonesia yang kaya.
Lembar Kerja Peserta Didik Bukti-bukti Kehidupan pengaruh hindu buddha

Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami kehidupan pengaruh hindu buddha di indonesia
3.1.1. Mendeskripsikan Bukti-bukti Kehidupan pengaruh hindu buddha

AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1. jelaskan pengaruh hindu buddha di indonesia?
2. jelaskan fungsi dari candi bagi agama hindu dan buddha?
3. tuliskan seni sastra yang dihasilkan dari pengaruh hindu buddha?
Materi Ajar
Teori Masuknya islam dan kebudyaan islam ke indonesia
1. Teori Gujarat
Pendapat tentang teori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari teori
Gujarat. Dalam teori ini, diceritakan Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M dari
pedagang India Muslim. eori ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang
mengatakan bahwa asal muasal Islam dari Gujarat dan Malabar. Kemudian, orang Arab
bermazhab Syafi'i bermigrasi ke India dan orang India lah yang membawanya ke Indonesia.
Pendapat ini juga ditegaskan oleh Snouck Hurgronje dalam buku 'L'Arabie et Les Indes
Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des Religious bahwa hubungan dagang Indonesia
dan India telah lama terjalin, kemudian inskripsi tertua tentang Islam terdapat di Sumatera
memberikan gambaran hubungan antara Sumatera dengan Gujarat.

Selain itu, ada juga teori Gujarat dari Moquette di mana ia mengatakan bahwa agama Islam
di Tanah Air berasal dari Gujarat berdasarkan bukti peninggalan artefak berupa batu nisan di
Pasai, kawasan utara Sumatera pada 1428 M.Adapun, batu nisan itu memiliki kemiripan
dengan batu nisan di makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur, yakni memiliki bentuk
dengan batu nisan di Cambay, Gujarat, India.

2. Teori Persia
Teori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh Hoesein
Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia singgah di Gujarat
pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki persamaan
dengan Persia.Hal ini juga dipertegas oleh Morgan (1963:139-140) bahwa masyarakat Islam
Indonesia sama dengan Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari
peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur Syura.
Selain itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein. Lalu
di Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein untuk dilemparkan ke
sungai.

Selanjutnya, teori ini juga didukung dengan kesamaan ajaran Syaikh Slti Jenar dengan
ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja
huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran tingkat awal.
Kesamaan terakhir adalah nisan pada makam Malik Saleh dan Malik Ibrahim dipesan dari
Gujarat dan terdapat pengakuan umat Islam terhadap madzhab Syafi'i di daerah Malabar.

3. Teori Makkah
Jalur masuknya Islam di Indonesia melalui teori Arab menjadi antitesis untuk teori
sebelumnya yakni teori Gujarat. Teori yang kemudian disebut sebagai teori Makkah ini
berargumentasi bahwa Islam yang masuk ke Nusantara berasal langsung dari Arab Saudi.
Teori Makkah mulanya dikemukakan oleh para sejarawan Barat seperti van Leur, Keyzer,
TW Arnold, Crawfurd, Niemann, dan de Hollander. Sementara, ulama sekaligus sastrawan
Indonesia yang gencar menggaungkan teori Makkah ini adalah Haji Abdul Malik Karim
Amrullah atau yang kerap disapa Buya Hamka.Sejak pertama kali memperkenalkan teori
Makkah dalam perhelatan Dies Natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) ke-8 di
Yogyakarta, Hamka mengemukakan prosesnya sudah berlangsung sejak abad pertama
Hijirah atau ke-7 M.

"Teori ini menjelaskan Arab Saudi punya peran besar atas masuknya Islam ke Indonesia.
Sebab, menurutnya bangsa Arab adalah yang pertama kali membawa Islam ke Nusantara,
lalu diikuti Persia dan Gujarat," tulis Adi Sudirman dalam Ensiklopedia Sejarah Lengkap
Indonesia dari Era Klasik Sampai Kontemporer.
Menurut Hamka, kedatangan awal orang Arab ke Indonesia juga dilandasi oleh dorongan
untuk menyebarkan agama Islam. Bukan sebaliknya untuk kepentingan nilai-nilai ekonomi.

4. Teori Tiongkok
Islam dibawa oleh perantau dari Tiongkok menurut teori satu ini. Yang menjadi dasar
argumennya adalah fakta bahwa orang Tionghoa sudah ada di kepulauan nusantara sejak
abad pertama Hijriah.Teori ini dikembangkan oleh ahli Kong Yuanzhi, dan didukung pula
oleh Hamka. Keduanya mengambil dari buku populer di kalangan sejarawan Barat dan
Timur, yakni yang ditulis oleh Ma Huan dan Fei Hsin. Dalam buku tersebut menyertakan
perjalanan Cheng Ho, seorang muslim Tionghoa ke berbagai daerah Asia, termasuk
Indonesia.

Selain itu, Sumanto Al-Qurtuby menyatakan bahwa dalam catatan Dinasti Tang (618-960 M),
di daerah Kanton, Zhangzhao, Quanzhou, dan pesisir Tiongkok bagian selatan sudah
terdapat pemeluk agama Islam yang menetap.
Lembar Kerja Peserta Didik Teori Masuknya islam dan kebudyaan islam ke indonesia

Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami peranan pedagang dalam penyebaran islam di indonesia
3.1.1. Mendeskripsikan Teori Masuknya islam dan kebudyaan islam ke indonesia

AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini

Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1. jelaskan teori-teori masuknya islam di indonesia?
2. jelaskan peran pedagang dalam penyebaran islam?
3.jelaskan penyebaran islam lewat dakwah para wali?
Materi Ajar
Kerajaan Islam di Indonesia
Indonesia mayoritas memiliki penduduk beragama Islam. Ternyata di balik itu, ada pengaruh
dari perkembangan kerajaan Islam di Indonesia.
Kerajaan Islam di Indonesia sendiri berkembang pada sekitar abad 7-13 masehi. Hal ini
diketahui berdasarkan berita China ketika Dinasti Tang berkuasa, pada abad ke-7 dan ke-8, di
Sumatera dan Kanton sudah terdapat penganut Islam.

Adapun, perkembangan Islam sendiri dibawa oleh bangsa Arab, Persia, Gujarat, dan
Benggala yang datang melalui jalur perdagangan.

1. Kerajaan Samudera Pasai


Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudera Pasai. Kerajaan ini terletak di Aceh
Utara dan semakin berkembang karena menjadi tempat persinggahan utama pedagang-
pedagang Islam.

Kerajaan Samudera Pasai terus berkembang. Akhirnya, putra Sultan Malikul Thahir, yakni
Sultan Malikul Mansur mendirikan kerajaan dengan pusatnya adalah Samudera Pasai.

2. Kerajaan Malaka
Kerajaan Malaka didirikan oleh Paramisora dari Blambangan, Jawa Timur. Kesultanan yang
terletak di daratan Melayu ini berdiri pada tahun 1405 dan diketahui memiliki hubungan baik
dengan China.

3. Kerajaan Aceh
Kerajaan ini berdiri pada abad awal ke-1 di daerah kekuasaan Pedir. Puncak kejayaan
kerajaan Islam di Sumatera ini saat diperintah oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1607
sampai 1636 karena wilayah kekuasaannya meliputi Semenanjung Malaya.

4. Kerajaan Demak dan Pajang


Kerajaan Islam pertama di Jawa adalah Demak dan Pajang. Kerajaan Demak berada di tepi
pantai Utara pulau Jawa dan dipimpin oleh Raden Patah yang juga seorang penyiar agama
Islam.

Akibat terjadinya perang saudara, pusat kerajaan Demak berpindah ke Pajang atau dekat
dengan Kartasura. Namun, adanya pemberontakan membuat kerajaan Pajang berpindah ke
Mataram
Lembar Kerja Peserta Didik Kerajaan islam di indonesia

Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup
(ekonomi, sosial, budaya, dan politik ).
3.1.1. Mendeskripsikan Kerajaan islam di indonesia

AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1. jelaskan kehidupan politik kerajaan islam di Indonesia ?
2. jelaskan ekonomi masyarakat di masa kerajaan islam?
3.jelaskan kehidupan sosial masyarakat dimasa kerajaan islam?
Materi Ajar
Bukti-bukti kehidupan pengaruh islam di Indonesia

Sistem pemerintahan

Kemunculan Samudra Pasai sebagai kerajaan Islam di Indonesia menunjukkan bukti konkrit
pengaruh Islam pada sistem kemasyarakatan, dalam konteks sistem politik dan pemerintahan. Ditunjukkan
dengan penggunaan gelar Sultan untuk raja. Dalam struktur pemerintahan Kraton Demak juga
menunjukkan Islam telah memengaruhi pola dan tatanan pemerintahan kerajaan-kerajaan di Indonesia,
ditandai adanya jabatan penghulu.

Perilaku keagamaan

Di masyarakat Sumatera Barat mengakui perlunya norma-norma adat yang tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang ditetapkan Islam. Adanya pepatah "adat bersendi sara, dan sara
bersendikan kitabullah" memperkaya norma-norma adat di Sumatera Barat Islam. Di Jawa memadukan
antara upacara adat dengan dakwah Islam, ditunjukkan dengan adanya grebeg Maulud. Di berbagai tempat
di nusantara banyak diadakan upacara adat dengan latar belakang terkait paham-paham tertentu dalam
Islam. Misal, kenduri bubur sura, asan-usen tabut, kanji asura, dan lain-lain. Di bidang keagamaan, tasawuf
memiliki pengaruh cukup penting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasawuf adalah ajaran
untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah sehingga memperoleh hubungan langsung secara
sadar dengan-Nya.

Dalam perilaku keagamaan, ajaran tasawuf dapat diterima di Indonesia karena ada titik temu
dengan kepercayaan masyarakat terdahulu. Sehingga dalam perkembangan Islam di masyarakat
bentuk-bentuk ritual tasawuf mewarnai perilaku keagamaan masyarakat. Beberapa tarekat
berkembang di Indonesia dengan baik antara lain Wodiriyah, Naqsabandiyah, Satariyah, Rifaiyah,
Qodiriyah wa Naqsabandiyah, Syadziliyah, Khalwatiyah dan Tijaniyah. Di Jawa ada Wali yang
menggunakan saluran kesenian untuk menyebarkan Islam. Yang populer adalah Sunan Kalijaga
yang menjadikan pertunjukan wayang sebagai sarana dakwah efektif.

Seni bangunan

Bukti adanya pengaruh Islam pada seni bangunan ada pada masjid dan makam. Masjid adalah
bangunan tempat ibadah shalat bagi umat Islam. Dalam bangunan masjid pengaruh Islam terlihat dari seni
ukir di dalam relief di Masjid Mantingan Jepara Jawa Tengah. Selain di masjid juga ada seni ukir kayu di
Cirebon Jawa Barat. Pengaruh Islam pada makam terlihat dari nisan Fatimah binti Maimun di Leran
Gresik Jawa Timur, makam Al Malikussaleh di Beuringen, Samudera, Aceh Nanggroe Darussalam dan
makam Troloyo di Mojokerto, Jawa Timur.

Lembar Kerja Peserta Didik Bukti-bukti kehidupan pengaruh islam di Indonesia


Kelomopok :
Kelas :
Nama Anggota Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
KOMPETENSI INTI :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4.Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
Membaca,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
2.KOMPETENSI DASAR:
3.1. menjelaskan pengaruh islam dibidang kebudayaan
3.1.1. Mendeskripsikan Bukti-bukti kehidupan pengaruh islam di Indonesia

AKTIVITAS KELOMPOK
kerjakan soal-soal berikut ini
Tulislah essei pendek berisi persepsi kamu tentang manusia prasejarah berdasarkan
pengamatan kamu pada gambar di atas. Kerangka tulisan adalah sebagai berikut ;
1. jelaskan apa saja bukti penyebaran islam di Indonesia ?
2. jelaskan pengaruh islam dibidang kebudayaan?
3.jelaskan tentang seni kaligrafi yang berkaitan dengan seni pahat?

Anda mungkin juga menyukai