PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Menurut teori H. Kern dan Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari rumpun bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia
sekitar 2000 SM secara bergelombang dan menyebar ke wilayah Indonesia.
Mereka berasal dari daerah Yunan (Tonkin), yaitu sekitar lembah hulu Sungai
Mekhong, Vietnam sekarang. Perpindahan bangsa Austronesia tersebut
disebabkan oleh berbagai faktor.Pertama, terjadinya bencana alam, seperti banjir,
gempa bumi, kemarau panjang, dan sebagainya. Kedua, adanya serangan bangsa-
bangsa pengembara dari Cina Utara (bangsa Barbar) sekitar tahun 2000 SM, dan
serangan dari bangsa Tibet sekitar 1000 SM. Faktor tersebut telah mendorong
bangsa Austronesia meninggalkan tempat kelahirannya untuk mencari tempat
hidup baru yang lebih aman. Mereka datang ke Indonesia ada yang melalui jalur
darat dan ada juga yang melalui jalur laut.Penyebaran mereka ke Indonesia terbagi
dalam dua gelombang, yaitu sebagai berikut.
a. Gelombang Pertama (2000 SM)
Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang kali pertama diperkirakan
terjadi pada 2000 SM. Arus perpindahan bangsa Austronesia ini membawa
kebudayaan Neolithikum, dan dikenal dengan sebutan Proto Melayu (Melayu
Tua). Mereka datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur Barat dan Timur.
(a) Jalur Barat, dari Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang menuju ke Jawa,
ada yang menuju ke Kalimantan, dan berakhir di Nusa Tenggara.
Peninggalan kebudayaan yang dibawa melalui jalur barat ini adalah kapak
persegi.
(b) Jalur Timur, dari Teluk Tonkin di Yunan menyusuri Pantai Asia Timur menuju
Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, Papua, sampai Australia. Peninggalan
kebudayaan yang dibawa melalui jalur ini adalah kapak lonjong yang banyak
Manusia ini hidup pada masa pleistosen akhir sekitar 900.000 – 300.000
tahun yang lalu, memiliki volume otak 1.000 – 1.300 cc, tinggi badan 165 – 180
cm, sudah memiliki tulang rahang, tengkorak bagian atas, berdiri tegak dan
tengkorak sudah mendekati manusia.
e. Homo Sapiens
Homo Sapiens merupakan sebuah spesies dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam sebuah mitos, manusia seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, manusia dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dimasyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, serta berdasarkan kemampuan mereka
membentuk sebuah kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan. Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus
membudayakan dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan
diri dari ikatan dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya
dengan alat pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang
sebagai makhluk hidup yang sama-sama makhluk alamiah, berbeda dengan
manusia hewan tidak dapat melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat
erat oleh alam sekitarnya.
Jenis manusia ini termasuk manusia yang memiliki pikiran yang cerdas
dan bijaksana. Dengan daya pikirnya manusia dapat berpikir apakah yang
sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa yang akan datang berdasar
kan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman. Pemikiran yang
sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian
f. Homo Soloensis
Homo Wajakensis adalah jenis manusia purba yang paling muda dan volume
otaknya telah menyerupai manusia modern. Diperkirakan manusia purba ini lebih
mirip manusia ( Homo Sapiens ) daripada kera. Homo Wajakensisdisebut-sebut
sebagai kelanjutan dari Homo Soloensis. Homo Wajakensis memiliki ciri – ciri
berbadan tegap, mukanya tidak terlalu menonjol ke depan, hidung lebar dan
bagian mulutnya menonjol, tengkoraknya lebih besar dibanding
Pithecanthropus, dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang
nyata, tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah
atap tengkoraknya dari muka ke belakang, tingginya sekitar 180 cm, memiliki
volume otak kecil, yaitu sekitar 1000-2000 cc dengan rata-rata 1350-1450 cc,
tinggi badang antara 130-210 cm, berat badan antara 30-150 kg, hidup antara
25.000-40.000 tahun yang lalu, mampu membuat alat-alat dari batu dan tulang
yang masih sederhana.
Homo Wajakensis hidupnya bukan hanya mengumpulkan makanan,
namun telah mampu mengolah makanan yang didapat dari alam, seperti menguliti
binatang buruan, lalu memasaknya dengan direbus atau dibakar. Homo
Wajakensis sudah mampu membuat perahu lesung sehingga dengan perahu lesung
mereka mampu menyeberangi pulau – pulau dan berimigrasi kedaerah timur
Indonesia, bahkan sampai ke Australia.
a. Sinanthropus Pekinensis
b. Ramapithecus Brevirostris
a. Sahelanthropus Tchadensis
b. Orrin Tugenensis
Orrin Tugenensis mempunyai arti “manusia asli dari turgen” . Manusia ini
dianggap sebagai nenek moyang hominin tertua kedua yang pernah diketahui dan
kemungkinan berhubungan dengan manusia modern. Namanya berasal dari
penemunya yang menemukan fosil di bukit Tugen, Kenya. Fosil spesies ini
berusia 6,1 hingga 5,8 juta tahun yang lalu dan diperkirakan hidup zaman modern.
Manusia purba ini memiliki kombinasi antara sifat manusi dan kera.
d. Australopithecus Afarensis
e. Australopithecus Africanus
Kenyanthropus platyops hidup : 3.5 hingga 3.2 juta tahun yang lalu.
Wajah datar tinggi. Kapasitas tengkorak rata-rata adalah 750 cc, tengkorak
ditandai dengan gigi geraham kecil. Ukuran otak sama dengan australopithecus.
g. Homo Habilis
i. Homo Rhodesiensis
a. Homo Heidelbergensis
C anusa. A.
Homo heidelbergensis adalah spesies pada genus Homo yang telah punah
yang mungkin merupakan nenek moyang langsung Homo neanderthalensis di
Eropa. Bukti yang ditemukan mengenai H. heidelbergensis berusia 600.000
hingga 400.000 tahun yang lalu. Volume otak kira – kira 1100 -1400 cm 3, tinggi
badan rata – rata 163,6 cm, beberapa specimen tulang tengkoraknya tebal, tulang
tengkoraknya berwana cerah, muka besar, alis yang bertemu pada satu sisinya
sebagian ukurannya besar, secara umum giginya kecil, lapisan email gigi tebal,
rahang tegak dan proporsi tubuhnya modern.
b. Homo Neanderthalensis
Homo Neanderthalensis memiliki volume otak yang sangat besar yakni 1300-
1750 cm3, ukuran tubuh perempuan 156cm berat 80 kg sedangkan ukuran tubuh
laki-laki 165 cm berat 84 kg, tulang tengkoraknya tipis dan tegak, tulang
hidungnya besar, giginya kecil, tetapi gigi serinya agak besar, gigi geraham depan
c. Homo Cro-Magnon
- Sinanthropus Pekinensis
- Ramapithecus Brevirostris
Ditemukan oleh G.E Lewis dari Universitas Yale pada tahun 1930
- Sahelanthropus Tchadensis
Ditemukan oleh tim peneliti dari Perancis yang dipimpin oleh Michel
Brunet pada tahun 2001
- Orrin Tugenensis
Ditemukan oleh tim peneliti dari Perancis yang di pimpin oleh
paleontologi Brigitte Senut dan geologis Martin
- Australopithecus Anamensis
Ditemukan pada tahun 1994 oleh tim peneliti yangdipimpin oleh Meave
Leakey
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Syukur, Abdul, dkk. 2013. Modul Mata Pelajaran Sejarah Peminatan SMA Kelas
X. Jakarta :Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat
Jendral Kebudayaan, Kemendikbud. 2013.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/penemuan-jenis-jenis-
manusia-purba-di-luar-indonesia-negara-lain.html#ixzz2isCef4JK
lhumieranz.blogspot.com/2015/01/manusia-purba-di-afrika.html
ateisindonesia.wikidot.com/fosil-hominid
http://dwinitro.blogspot.co.id/2011/03/tugas-ibd-bab-1_16.html
https://rainbownyan.wordpress.com/2013/02/.../australopithecus-anamen.
ernavrida.blogspot.com/2012/09/profil-dan-ciri-ciri-manusia-purba.htm
degambar.blogspot.com/2014/04/gambar-manusia-purba.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Homo_rhodesiensis
www.softilmu.com › Sejarah
https://lampukecil.com/.../makhluk-di-zaman-purba-neanderthal-dan-cro
https://wildanrenaldi.wordpress.com/.../evolusi-manusia-purba-ke-manus...