Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu
A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan : K 3
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
C.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Setelah berdiskusi dan menggali informasi,peserta didik diharapkan
1. Menjelaskan defenisi sejarah secara umum
2. Mengemukakan defenisi sejarah menurut pendapat para ahli
3. Menjelaskan sumber-sumber sejarah
Pertemuan kedua
Setelah berdiskusi dan menggali informasi ,peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan cara berpikir kronologis/diakronis dalam peristiwa sejarah.
2. Menjelaskan cara berpikir sinkronik dalam peristiwa sejarah
3. Menjelaskan konsep manusia ,ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah
4. Menggunakan konsep berpikir kronologis/diakronik dalam peristiwa sejarah dalam
A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah
4.2 Menyajikan hasil pemahaman akan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji
peristiwa sejarah dalam bentuk lisan maupun tulisan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami konsep perubahan dan berkelanjutan dari zaman praaksara ke zaman
aksara
2. Menyajikan konsep perubahan dan berkelanjutan dari zaman praksara ke zaman
aksara.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba Indonesia
4. Menganalisis corak kehidupan masyarakat masa pra sejarah pada masa berburu
sampai bercocok tanam
5. Menunjukkan bukti peninggalan kebudayaan masa pra aksara pada masa berburu
hingga mengumpulkan makanan
D. Tujuan Pembelajaran
a. Pertemuan pertama
setelah proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian zaman praaksara dan aksara.
2. Menjelaskan konsep perubahan dari zaman pra aksara ke zaman aksara
3. Menjelaskan jenis-jenis manusia purba Indonesia
b. Pertemuan kedua
setelah proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan corak kehidupan masyrakat zaman pra aksara pada masa berburu
sampai masa bercocok tanam.
2. Menunjukkan bukti-bukti peninggalan kebudayaan pada zaman prakasara pada masa
berburu dan masa bercocok tanam dengan rasa tanggungjawab.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
I.
a.
b.
II.
III.
1. Meganthropus
Jenis Meganthropus Palarjavanicus (Sangiran) disebut juga manusia Jawa tertua yang
berbadan besar.
Penemu
: Ralph Von Koenigswald
Tempat Penemuan
: Sangiran (lembah bengawan solo )pada 1941
Ciri-ciri
: 1. berbadan besar
2. kening menonjol
3. tulang pipi tebal
4. rahang besar dan kuat
5. makanan utamanya adalah
tumbuhan dan buah
6. hidup dengan cara food gathering
2. Pithecanthropus ;terdiri dari (manusia kera)
hidup dengan cara food gathering dan berburu
Penemu : Von Koeningswald tahun 1936, dalam bentuk tengkorak anak-anak berusia
5 tahunan
tempat ; Mojokerto ( lembah S.Bengawan Solo)
ciri- ciri : Muka menonjol kedepan, kening tebal dan tulang pipi yang kuat
pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu :
Pithecanthropus Robustus (Trinil)
Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil)
Pithecanthropus Dubius (Jetis)
Pithecanthropus Mojokertensis (Perning
3. Homo ; meliputi
Homo Javanensis (Sambung Macan)
Homo Soloensis (Ngandong) fosilnya ditemukan antara 1931 -1934
Penemu : Von Koenigswald , Ter Haar
dan Oppenoorth
Tempat Penemuan : Ngandong, Blora. Hidup antara 900200 ribu tahun lalu.
Ciri biologis :
bentuk tubuh tegak ,
kening tidak menonjol. Jenis
ini lebih tinggi tingkatannya
dari pitechanthropus erectus
Corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara pada masa berburu dan
bercocok tanam
II.
Pola Hunian
Pola hunian manusia purba yang memperlihatkan duakarakter khas hunian
purba yaitu, (1) kedekatan dengan sumberair dan (2) kehidupan di alam terbuka.
Pola hunian itu dapat dilihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi
lingkungannya. Beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu adalah
situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran,Sambungmacan,
Trinil, Ngawi, dan Ngandong) merupakan contohcontoh dari adanya
kecenderungan manusia purba menghuni lingkungan di pinggir sungai.
III.
tombak yang bergerigi, alat pengorek ubi, tanduk menjangan yang diruncingkan dan
duri ikan pari yang diruncingkan
Manusia pendukung Kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis, Karena di temukan pada lapisan tanah yang sama dengan peralatan
Kebudayaan Ngandong.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
KEGIATAN
Pendahuluan
/ Awal
DESKRIPSI
ALOKAS
I WAKTU
Kegiatan Inti
Mengamati
Kegiatan
Akhir
Pertemuan kedua
Kegiat
an
Kegiat
an
Awal
Deskripsi
Kiegia Mengamati
tan Inti
Alok
asi
wakt
u
Kegiat
an
Akhir
H. Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
3.2 3.2 Memahami konsep
perubahan dan
keberlanjutan dalam
sejarah.
Teknik Penilaian
Tes Tulis
Penugasan
Instrumen Penilaian
1. Jelaskan pengertian
zaman praaksara dan
zaman aksara.
2. Jelaskan corak kehidupan
masyarakat praaksara
pada masa berburu dan
bercocok tanam.
3.jelaskan
jenis-jenis
manusia
purba
yang
ditemukan di Indonesia
Buatlah klipping tentang
bukti bukti peninggalan
kebudayaan pada zaman
praaksara dan zaman aksara.
A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.3. Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara
4.3 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
C.Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1. Mengidentifikasi hasil-hasil budaya masyarakat praaksara pada zaman batu
3.3.2. Mengidentifikasi nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara masa logam
4.3.1. Menunjukkan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia
4.3.2. menunjukkan pola hunian masyarakat pra aksara dalam kehidupan lingkungan terdekat
D. Tujuan Pembalajaran
Pertemuan pertama
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
Zaman batu ada beberapa tahap
1. Kebudayaan Palaeolithikum ( zaman batu tua 0
Ciri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang masih kasar (masih asli)
Kehidupan masih nomaden (berpindah pindah tempat ),food gathering yakni
berburu dan meramu awal, belum mengenal perkawinan dan kepercayaan / religi
belum ada
2. Kebudayaan Mesolithikum
Ciri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah di asah pada bagian yang
tajam. Yang menarik dari jaman mesolithikum adalah di temukannya tumpukan
sampah dapur yang kemudian diberi istilah kjokkenmoddinger dan abris sous
roche
Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang dan
siput yang telah membatu , banyak di
jumpai di pinggir pantai .
Abris sous roche adalah tumpukan dari sisa makanan
yang telah membatu di dalam gua
Terdapat 3 kebudayaan yaitu :
3. Kebudayaan Neolithikum
Ciri jaman batu muda adalah pemakaian peralatan dari batu yang telah diasah halus
karena telah mengenal tehnik mengasah. Pada jaman ini terjadi revolusi kehidupan
(perubahan dari kehidupan nomaden dengan food gathering menjadi sedenter /
menetap dengan food producing)
Berdasarkan peralatannya kebudayaan jaman neolitihkum di bedakan menjadi
kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong ( menurut Heine Geldern )
berdasarkan kepada penampang yang berbentuk persegi panjang dan lonjong.
4. Kebudayaan Megalithikum
Pertemuan kedua
Zaman Logam
Pada zaman ini penduduk di Nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam.
Dibagi atas 2 zaman yaitu ;
a. Kebudayaan Perunggu
1. Nekara perunggu
Fungsi: - Untuk acara keagamaan
- Sebagai sarana up acara minta hujan (biasanya diatas nekara diberi hiasan
katak menurut kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat
mendatangkan hujan.)
2. Bejana perunggu
Fungsi: kemungkinan sebagai tempat air
3. Kapak perunggu
Fungsi :sebagai alat perkakas
4. Candrasa
Fungsinya : sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara
keagamaan
5. Arca perunggu
Berupa arca manusia dan binatang dalam berbagai bentuk
6. Perhiasan perunggu seperti gelang dan cincin
7. Senjata yang berupa ujung tombak dan belati
bejana
Candrasa
kapak perunggu
b. Kebudayaan besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat
yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat
yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk
membelah kayu
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Mata pisau
Mata pedang
Cangkul, gelang-gelang besi,cincin dll
. gerabah
Teknologi pada zaman Logam
Ada 2 teknik yang digunakan :
1. Teknik Bivalve ( setangkap)
Teknik ini menggunakan 2 cetakan yang dapat dirapatkan. Cetakan tersebut
diberi lubang pada bagian atas , dari lubang itu dituangkan logam cair. Bila
perunggu sudah dingin cetakan dibuka. Bila membuat benda berongga maka
digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah
tanah liat dibuang.
2. Teknik a cire perdue (cetakan lilin)
Teknik ini diawali dengan membuat bentuk logam dari lilin yang berisi tanah
liat sebagai intinya. Bentuk lilin dihias dengan berbagai pola hias. Bentuk
lilin yang sudah lengkap dibungkus lagi dengan tanah liat yang lunak
kemudian diberi lubang pada bagian atas dan bagian bawahnya kemudian
dituangkan perunggu cair dari lubang atas sehingga lilin yang ada pada
lubang bawah meleleh. Bila perunggu sudah dingi maka cetakannya
dipecahkan untuk mengambil bendanya yang sudah jadi
Manusia pendukung
Pendukung utama kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang
baru dari Asia Tenggara Daratan yaitu penduduk Deutro Melayu ( melayu
muda) yang membawa kebudayaan Dongsong( vietnam). Pada zaman
logam menunjukkan adanya pembauran antara penduduk Mongoloid
( proto Melayu dan Deutro Melayu) dengan Austro Melanesoid.
Nilai- nilai budaya zaman batu sampai zaman logam
Hasil budaya atau peralatan yang dihasilkan oleh masyarakat pra sejarah mulai
zaman batu paleolithikum hingga zaman logam mempunyai nilai yang tinggi.
Misalnya dizaman batu tua yang diutamakan adalah fungsi dari alat tersebut
jadi jika ada batu yang ditemukan runcing maka itulah yang digunakan, namun
pada perkembangan berikutnya pada masa mesolithikum sudah mulai dipoles /
diperhalus jadi sudah memperhatikan keindahan begitu pula halnya dalam
sistem religi sudah mulai ada sehingga pada zaman neolithikum hingga
megalithikum alat yang dihasilkan mayoritas untuk pemujaan arwah nenek
moyang.
A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi
waktu
Kegiatan Awal
10 menit
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan
kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang
akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan zaman batu
Membagi siswa dalam 4 kelompok
Kegiatan Inti
70 menit
Mengamati
Siswa mengamati gambar yang ditayangkan
tentang zaman batu
Menanya
Siswa menanyakan hal yang berkenaan dengan
gambar dan materi bacaan yang kurang
dipahami
Siswa melakukan tanya jawab berdasarkan
materi ajar
Mengumpulkan Informasi
Siswa menggali informasi melalui bahan
bacaan dan melalui media internet
Menalar
Siswa berdiskusi berdasarkan kelompoknya
masing-masing.seperti :
o Kelompok I membahas dan membuat
rumusan tentang zaman batu tua
(palaolithikum)
o Kelompok II membuat rumusan tentang
Kegiatan Akhir
Mengkomunikasikan.
Siswa mempresentasekan hasil diskusinya
berdasarkan kelompoknya dan ditanggapi oleh
kelompok lain
Guru mengarahkan dan menambahkan jika
diperlukan
10 menit
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah satu
peserta didik untuk merefleksi berkaitan dengan
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
Memberikan penugasan berupa klipping tentang
bukti-bukti peninggalan pada zaman praksara dan
zaman aksara
Menyampaikan pokok materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
Pertemuan kedua
Kegiatan
Kegiatan awal
Deskripsi
Alokasi
waktu
Kegiatan inti
Mengamati
Kegiatan akhir
H. . Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
1.2.
KD
Memahami
hasil-hasil dan
nilai-nilai
budaya
masyarakat
praaksara
Teknik Penilaian
Tes Tulis
Penugasan
Instrumen Penilaian
1. Jelaskan tahap tahap
zaman batu
2. Jelaskan alat-alat yang
digunakan pada zaman
batu beserta fungsinya.
3.bagaimana sistem
kepercayaan pada zaman
megalithikum
4. jelaskan zaman logam
dan alat-alat yang
digunakannya
5. jelaskam 2 teknik
mencetak logam
Buatlah klipping tentang
bukti bukti kebudayaan
pada zaman batu dan zaman
praaksara Indonesia
dan pengaruhnya
dalam kehidupan
lingkungan terdekat
dalam bentuk tulisan
Indonesia dan
pengaruhnya dalam
kehidupan lingkungan
terdekat
logam
A. Kompetensi Inti
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
I.
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan hindu Budha di
Indonesia
Hubungan dagang antara Indonesia,India dan Cina diawali sejak abad I M,
yang diikuti dengan hubungan kebudayaan seperti agama,sistem pemerintahan dan
sosial budaya sehingga terjadi percampuran kebudayaan . Hubungan ini membuat
bangsa Indonesia mengenal agama Hindu dan Budha
a. Agama Hindu
Agama hindu adalah agama yang memuja dan menghormati para dewa.
Selain itu agama hindu juga mengenal berbagai jenis kasta.
DEWA a d a l a h roh yang di angan-angankan sebagai manusia halus yang
berkuasa atas alam dan manusia Dalam prakteknya dewa-dewa tersebut di wujudkan
dalam bentuk patung.
Dewa yang terkenal adalah:
a. Dewa Brahma: Dewa pencipta alam semesta.
b. Dewa Wisnu: Dewa pemelihara alam semesta . .
c. Dewa Syiwa: Dewa pemelihara kejahatan.
Dewa Brahma
Dewa Wisnu
Dewa Syiwa
Berdasarkan teori tersebut agama Hindu dan Budha berkembang di Indonesia secara
damai hingga terbentuknya kerajaan
Pertemuan kedua
I.
3.
1. Kerajaan Kutai
Lokasi : Terletak di sungai mahakam,kaltim. pada abad ke-4
masehi.
Peninggalan : Tujuh prasasti yang disebut dengan yupa.
Di tulis menggunakan huruf pallawa dan bahasa
sansekerta.
Raja :
1.raja kudungga
2. raja aswawarman
3. raja mulawarman
2. Kerajaan Tarumanegara
KerajaanTarumanegara. Kerajaan ini terletak tidak jauh dari pantai utara
Jawa
bagian barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan letak pusat
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan
Cisadane. Kalau mengingat namanya Tarumanegara, dan kata taruma
mungkin berkaitan dengan kata tarum yang artinya nila. Kata tarum
dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat,yakni Sungai Citarum.
Mungkin juga letak Tarumanegara dekat dengan aliran Sungai Citarum.
Raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman
Kerajaan mataram
Kerajaan mataram kuno didirikan oleh dinasti syailendra pada
tahun 732 M. Raja pertama adalah raja SANJAYA yang bergelar Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Dinasti syailendra pernah mengalami perpecahan karena perbedaan
agama. Keturunannya yang beragama hindu berkuasa di jawa tengah bagian
utara. Keluarganya di sebut dinasti sanjaya. Mendirikan candi-candi di
CANDI
Candi umumnya terbuat dari batu maupun batu bata, sehingga bias
bertahan sampai sekarang. Candi erat hubungannya dengan keagamaan
sehingga bersifat suci.
Fungsi bangunan candi bagi umat Hindu adalah untuk memuliakan
orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
Bagi umat Hindu di Indonesia, fungsi candi adalah untuk pemujaan
terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah
meninggal.
Candi pengaruh dari agama hindu :
Candi Dieng
Candi Gedong sanga
Candi Prambanan
Candi Sukuh
Candi Panataran
b.
PRASASTi
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu.
Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah
terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang
pernah terjadi pada masa lalu.
Prasasti tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari abad ke-5, yaitu
peninggalan Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai dan peninggalan Raja
Purnawarman dari KerajaanTarumanegara. Isi prasasti sebagian besar
mengagungkan keperkasaan raja.
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, di dekat muara sungai
Cisadane Bogor
c.
ARCA
Arca atau patung biasanya terdapat dalam sebuah candi. Arca menjadi
simbol telah bersatunya raja dengan dewa penitisnya. Patung dewa-dewa agama
Hindu di antaranya Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ketiga dewa
tersebut biasanya disebut Trimurti
d.
Karya sastra
Peninggalan bersejarah yang lain adalah karya sastra. Keberadaan Kerajaan
Kediri diketahui dari hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut
adalah Kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
Candi Kalasan
Candi Pawon
Candi Sari
Candi Mendut
Candi Borobudur
b. PRASASTi
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu.
Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah
terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah
terjadi pada masa lalu adapun prasasti antara lain :
c. ARCA /Patung
Di dalam agama Budha dikenal adanya Arca Buddha. Arca Buddha biasanya
sangat sederhana, tanpa hiasan, hanya memakai jubah.
Kegiatan
Kegiatan awal
Kegiatan Inti
Deskripsi
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang
kesiapan dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya
dengan
materi
yang
akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan
materi yang akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan zaman
batu
Membagi siswa dalam 4 kelompok
Alokasi waktu
Mengamati
Guru memberi kesempatan mengamati
gambar yang ditayangkan tentang
proses masuk dan berkembangnya
agama Hindu dan Budha
Membaca buku materi tentang proses
masuk dan berkembangnya agama
Hindu dan Budha
Menanya
Dari pengamatan gambar tsb guru
memberi pertanyaan apa yang ada
ketahui dari penayangan gambar tsb.
Sebaliknya siswa diberi kesempatan
bertanya tentang hal yang kurang
dipahami .
Mengumpulkan informasi
siswa berkelompok mengkaji bahan
bacaan dan melaui internet untuk
mendapatkan informasi lengkap
Menalar
Siswa secara kelompok berpasangan
membuat rumusan tentang proses
masuk dan berkembangnya agama
Hindu dan Budha di Indonesia
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasekan hasil rumusan
tentang proses masuk dan
berkembangnya ajaran Hindu dan
Budha ditanggapi oleh kelompok lain
(penunjukkan kelompok yang
Kegiatan akhir
Pertemuan kedua
Kegiatan
Kegiatan Awal
Deskripsi
Alokasi waktu
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan
peserta
didik
tentang
kesiapan
dan
kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta
didik
Menghubungkan
materi
sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan
garis
besar
cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan
gambar
kebudayaan zaman batu
Membagi siswa dalam 4
kelompok
Kegiatan Inti
Mengamati
Kegiatan akhir
Guru
bersama
siswa
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada
salah satu peserta didik untuk
merefleksi berkaitan dengan
proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran
dengan memberi pesan-pesan
moral
Pertemuan ketiga
Kegiatan
Kegiatan awal
Deskripsi
Alokasi waktu
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan
dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan
materi
sebelumnya
dengan
materi
yang
akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi
yang akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan zaman
batu
Membagi siswa membentuk kelompok
berpasangan yakni 9 kelompok membahas
tentang peninggalan budaya bercorak
Hindu dan 9 kelompok membahas
peninggalan budaya bercorak Budha
Kegiatan Inti
Mengamati
Kegiatan Akhir
. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
. 3.4. Menganalisis
perkembangan
kehidupan
masyarakat,
pemerintahan, dan
budaya pada masa
kerajaan-kerajaan
Hindu dan Buddha di
Indonesia serta
menunjukkan contoh
bukti-bukti yang
masih berlaku pada
kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini
4.4.
Menyajikan
hasil
penalaran
dalam bentuk
tulisan
tentang nilainilai dan
Teknik Penilaian
Tes Tulis
Penugasan
Instrumen Penilaian
1. jelaskan proses masuk
dan berkembangnya
agama Hindu dan
Budha
2. jelaskan teori masuknya
kebudayaan Hindu dan
Budha
3. klasifikasikan kerajaan
yang bercorak Hindu
dan bercorak Budha
4. jelaskan mengapa
kerajaan Sriwijaya dan
majapahit disebut
kerajaan Nasional I dan
ke II
5. kelompok peninggalan
kerajaan yang bercorak
Hindu dan Budha
unsur budaya
yang
berkembang
pada masa
kerajaan
Hindu dan
Buddha yang
masih
berkelanjutan
dalam
kehidupan
bangsa
Indonesia
pada masa
kini
A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang
masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
4.5. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya
yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini
Kerajaan Lombok
Kerajaan Bima
Pertemuan ke empat
Pe ninggalan budaya dan nilai-nilai Islam yang masih ada pada masa kini
Peran Istana dalam pengembangan tradisi keilmuan Islam Nusantara. Perkembangan tradisi
keilmuan diberbagai kerajaan di Nusantara Keterkaitan perkembangan jaringan tradisi
keilmuan Islam dengan penyebaran Islam di Nusantara
Model pelaksanaan pendidikan Islam pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan islam di
Nusantara
Dalam bidang social budaya pengaruh Islam Nampak dalam beberapa hal ;
1.
2.
Deskripsi
Alokasi
waktu
Kegiatan Inti
Nusantara
Mengkomunikasikan
Secara panel kelompok mempanelkan hasil
rumusannya misalnya kelompok I dan V
dstnya
Kelompok lain menanggapi
Setelah diskusi setiap kelompok membuat
kesimpulan
Kegiatan Akhir
Pertemuan kedua
Kegiatan
Deskripsi
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa diarahkan mengamatati gambar pada
bahan tayangan, dan memberi komentar
Alokasi
waktu
Kegiatan Akhir
Pertemuan ke empat
Kegiata
n
Kegtiata
n Awal
Deskripsi
Kegiata
n Inti
Mengamati
Aloka
si
waktu
Kegiata
n akhir
Siswa mengamati gambar pada bahan tayang tentang buktubukti peniggalan kebudayaan Islam pada masa kini .
Siswa membandingkan gambar atau foto yang didapatkan
pada kunjungan wisata
Siswa diarahkan membaca buku materi yang berhubungan
dengan pengaruh Islam dalam pendikan, dalam bidang sosial
dan budaya,
Menanya
Setelah pengamatan gambar pada bahan tayang dan gambar
yang mereka dapatkan di kegiatan kunjungan wisata siswa
diberi kesempatan untuk menayakan hal yang kurang
dipahami.
Guru memberi pertanyaan pada siswa untuk merangsang
berpikir s\
Mengumpulkan informasi
Melaui kelompok berpasangan siswa mengumpulkan
informasi tentang perang istana /kerajaan dalam bidang
pendidikan, pengaruh dalam bidang sosial budaya
Menalar
Siswa mebuat rumusan berdasarkan informasi yang
dikumpulkan tentang peninggalan pengaruh Islam dalam
bidang pendidikan, sosialm, budaya .
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa kelompok pasangan berdasarkan
yang paling cepat selesai untuk mempresentasekan hasil
rumusannya dan dilengkapi oleh kelompok lain.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan
moral
. Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
3.2 3.5. Menganalisis
perkembangan kehidupan
masyarakat,
pemerintahan, dan budaya
pada masa kerajaankerajaan Islam di
Indonesia serta
menunjukkan contoh
bukti-bukti yang masih
berlaku .
Teknik Penilaian
Tes Tulis
Instrumen Penilaian
1. jelaskan 3 teori tentang
masuknya agama Islam di
Indonesia.
2. Jelaskan proses Islamisasi
di Nusantara sehingga
mudah diterima oleh
masyarakat
3. Jelaskan 3 metode/cara
penyebaran agama Islam
dindonesia
4.jelaskan kerajaan Islam
yang ada di Sumatera
5.kemukakan kerajaan
Islam yang ada di Pulau
Jawa
6. kemukakan kerajaan
Islam yang ada di
Kalimantan dan Sulawesi
7.Jelaskan kerajaan Islam
yang adandi Maluku dan
Nusa Tenggara
8.jelaskan pengaruh agama
dan kebudayan Islam dal
bidang,pendidikan, sosial
dan budaya
.
Penugasan
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia
.
4.6.
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan
imprealisme
2. Menjelaskan proses lahirnya
kolonialisme dan imprealisme Barat
3. Menjelaskan faktor pendorong lahirnya
kolonialisme dan imprealisme
Pertemuan ke dua
Materi Pelajaran
Pertemuan pertama
1. Pengertian kolnialisme dan Imprealisme
2. Lahirnya Kolonialisme dan Imprealisme Barat
Pada awalnya , kolonialisme dan imprealisme Barat bukanlah dilatarbelakangi
oleh ambisi untuk menguasai dan menjajah bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Tujuan
pertama dan utama kedatangan para penjelajah Barat adalah untuk berdagang
rempah-rempah.Dalam perkembangan berikutnya bangsa-bangsa Barat mulai
mengasai wilayah-wilayah yang didudukinya secara poltik dan militer.
3. Faktor Pendorong Lahirnya Kolonialisme dan Imprealisme
1. Factor Utama
Yang termasuk factor utama adalah Gold,Gospel dan Glory
a.
Gold .
b. Gospel
c. Glory
2. Faktor factor Pendukung
a. Adanya berbagai penemuan baru dalam berbagai bidangteknologi maritime
seperti kompas, navigasi,kartografi sehingga mendorong penjelajahan Samudera
b. Para penjelajah didorong oleh semangat dan idealisme pribadi .
3. Factor Pemicu
Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453
.
Pertemuan II
Petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra bangsa-bangsa Eropa menuju
Kepulauan Nusantara
a.
Portugis
Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai
penjelajahan. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan .
Kemudian
berlayar menelusuri pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk
mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco
da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Mereka
ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah
diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang
patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis.
Portugis
Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian
kekuatan Portugis semakin mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis
pun segera mengetahui tempat buruannya mutiara dari timur yakni di Kepulauan
Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku .Malaka dikuasai oleh Portugis dan
memaksakan monopoli perdagangan menyebabkan perdagangan orang-orang Islam
menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk
kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan monopoli perdagangan. Portugis
melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1512. Kedudukan portugis semakin
kuat memaksakan monopoli perdagangan di Maluku dan beberapa daerah di
Indonesia.
Spanyol
Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat
penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano
ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
Kedatangan Spanyol di Maluku bertepatan dengan adanya perang saudara antara
kesultanan Tidore dengan kesultanan Ternate. Hal ini dimamfaatkan untuk mengadu
domba kedua kesultanan tsb dengan ketentuan yakni kesultanan Ternate didukung
oleh Portugis dan kesultanan Tidore didukung oleh Spanyol dengan
perjanjianSeragosa yakni jika salah satu kalah maka bangsa yang mendukung
kesultanan tsb harus meninggalkan Indonesia. Dan dalam perang tsb kesultanan
Ternate mengalahkan kesultanan Tidore sehingga bangsa Spanyol meninggalkan
Indonesia.
2. Masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda
Sejak ekspedisi Belanda yang kedua diterima di kerajan Banten,maka niat Belanda
menguasai Nusantara semakin kuat. Oleh karena itu, untuk memperkuat posisinya di dunia
timur masing-masing kongsi dagang dari suatu negara membentuk persekutuan dagang
bersama. , maka pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang
Belanda di Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang Belanda
ini diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan
Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur. VOC
secara resmi didirikan di Amsterdam. Adapun tujuan dibentuknya VOC ini antara lain untuk:
(1) menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang
Belanda yang telah ada, (2) memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan
dengan para pedagang negara lain.
VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang, sehingga disebut
Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII). Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota
pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam. Dalam
menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain:
1. melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai
dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,
2. membentuk angkatan perang sendiri,
3. melakukan peperangan,
4. mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat,
5. mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,
6. mengangkat pegawai sendiri, dan
7. memerintah di negeri jajahan.
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1614). Sebagai
gubernur jenderal yang pertama, Tahun 1619 Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael
digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (J.P. Coen). J.P. Coen dikenal
gubernur jenderal yang berani dan kejam serta ambisius. Oleh karena itu, merasa bangsanya
dipermalukan pasukan Banten dan Inggris di Jayakarta, maka J.P. Coen mempersiapkan
pasukan untuk menyerang Jayakarta. Armada angkatan laut dengan 18 kapal perangnya
mengepung Jayakarta. Ternyata dalam waktu singkat Jayakarta dapat diduduki VOC. Kota
Jayakarta kemudian dibumihanguskan oleh J.P. Coen pada tanggal 30 Mei 1619. Di atas
puing-puing kota Jayakarta itulah dibangun kota baru bergaya kota dan bangunan di Belanda.
Kota baru itu dinamakan Batavia sebagai pengganti nama Jayakarta. J.P. Coen adalah
gubernur jenderal yang sangat bernafsu untuk memaksakan monopoli. Ia juga dikenal sebagai
peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia. Disertai dengan sikap congkak dan tindakan
yang kejam, J.P.Coen berusaha meningkatkan eksploitasi kekayaan bumi Nusantara.
VOC semakin serakah dan bernafsu untuk menguasai Nusantara yang kaya rempahrempah ini. Tindakan intervensi politik terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara dan
pemaksaan monopoli perdagangan terus dilakukan. Politik devide et impera dan berbagai tipu
daya juga dilaksanakan demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sebesar-besarnya..
VOC menjadi berjaya setelah berhasil melakukan monopoli perdagangan rempahrempah di Kepulauan Maluku. Untuk mengendalikan pelaksanaan monopoli di kawasan ini
dilaksanakan Pelayaran Hongi.
a. Kebangkrutan VOC.
. VOC sebagai kongsi dagang swasta keuntunganya semakin merosot. Bahkan tercatat
pada tahun 1673 VOC tidak mampu membayar dividen. Kas VOC juga merosot tajam karena
serangkaian perang yang telah dilakukan VOC dan beban hutang pun tidak terelakkan.
Sementara itu para pejabat VOC juga semakin feodal. Pada tanggal 24 Juni 1719 Gubernur
Jenderal Henricus Zwaardecroon mengeluarkan ordonansi untuk mengatur secara rinci cara
penghormatan terhadap gubernur jenderal. Para pejabat VOC terjangkit penyakit korupsi .
Beban utang VOC semakin berat, sehingga akhirnya VOC sendiri bangkrut.
Pertemuan ke empat
1. Masa pemerintahan Inggris
Tanggal 4 Agustus 1811 sebanyak 60 kapal Inggris di bawah komando Raffles telah
muncul di perairan sekitar Batavia. Beberapa minggu berikutnya, tepatnya pada tanggal
26 Agustus 1811 Batavia jatuh ke tangan Inggris. Janssen kemudian mundur ke Salatiga
dan akhirnya menyerah di Tuntang. Penyerahan Janssen secara resmi ke pihak Inggris
ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811. Tanggal 18
September 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia. Gubernur
Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles sebagai penguasanya. Pusat
pemerintahan Inggris berkedudukan di Batavia. Sebagai penguasa di Hindia, Raffles
mulai melakukan langkah-langkah untuk memperkuat kedudukan Inggris di tanah
jajahan. Dalam rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga
prinsip.
Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman
bebas oleh rakyat.
Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati
dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial.
Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat
penggarap dianggap sebagai penyewa..
Untuk memperkuat kedudukan dan mempertahankan keberlangsungan kekuasaan Inggris,
Raffles mengambil strategi membina hubungan baik dengan para pangeran dan penguasa
yang sekiranya membenci Belanda. Strategi ini sekaligus sebagai upaya mempercepat
penguasaan Pulau Jawa sebagai basis kekuatan untuk menguasai Kepulauan Nusantara.
Raffles telah melakukan beberapa tindakan untuk memajukan perekonomian di Hindia.
Tetapi program itu tujuan utamanya untuk meningkatkan keuntungan pemerintah kolonial.
Beberapa kebijakan dan tindakan yang dijalankan Raffles antara lain sebagai berikut.
1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang kemudian
meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang.
2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.
3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.
4. Penghapusan sistem monopoli.
5. Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.
Tahun 1816 Raffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia. Pemerintah Inggris
sebenarnya telah menunjuk John Fendall untuk menggantikan Raffles. Tetapi pada tahun
1814 sudah diadakan Konvensi London. Salah satu isi Konvensi London adalah Inggris
harus mengembalikan tanah jajahan di Hindia kepada Belanda. Dengan demikian pada
tahun 1816 Kepulauan Nusantara kembali dikuasai oleh Belanda. Sejak itu dimulailah
Pemerintahan Kolonial Belanda.
2. Masa pemerintahan Kolonial Belanda
b. Sistem Tanam Paksa
Pemerintah Belanda terus mencari cara bagaimana untuk mengatasi problem
ekonomi. Berbagai pendapat mulai dilontarkan oleh para para pemimpin dan tokoh
masyarakat. Salah satunya pada tahun 1829 seorang tokoh bernama Johannes Van den
Bosch mengajukan kepada raja Belanda usulan yang berkaitan dengan cara
melaksanakan politik kolonial Belanda di Hindia. Van den Bosch berpendapat untuk
memperbaiki ekonomi, di tanah jajahan harus dilakukan penanaman tanaman yang
dapat laku dijual di pasar dunia
b. System Usaha Swasta / system Politik Ekonomi Liberal
Hal ini juga didorong oleh isi kesepakatan di dalam Traktat Sumatera yang ditandatangani
tahun 1871. Di dalam Traktat Sumatera itu antara lain dijelaskan bahwa Belanda diberi
kebebasan untuk meluaskan daerahnya sampai ke Aceh. Tetapi sebagai imbangannya Inggris
meminta kepada Belanda agar menerapkan ekonomi liberal agar pihak swasta termasuk
Inggris dapat menanamkan modalnya di tanah jajahan Belanda di Hindia.
Kegiatan
Awal
Deskripsi
Aloka
si
waktu
10
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan menit
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan peta tentang peta penjelajahan samudera
Kegiatan
Inti
Mengamati
70
menit
Kegiatan
Akhir
Menalar
Setiap kelompok membuat rumusan tentang 3 hal tersebut
secara berlomba dalam waktu 25 menit,dan kelompok yang
pertama selesai dapat bintang ( ada 5bintang sampai 1
bintang)
Mengkomunikasikan
Kelompok yang presentase pertama adalah kelompok yang
mendapat 5 bintang dst .
Kelompok yang lain menanggapi dan saling melengkapi
satu sama lain
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah 10
menit
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan
moral
Pertemuan kedua
Kegiatan
Kegiatan
Awal
Deskripsi
Kegiatan
Inti
Alokasi
waktu
10
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan menit
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan peta perjalanan masuknya bangsa Eropa ke
Indonesia
Mengamati
70
menit
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal
yang kurang dipahami dari hasil pengamatan tersebut
Guru menunjuk garis-garis-garis pada peta dan
menanyakan pada siswa tentang garis tsb
Mengumpulkan informasi
Siswa mengumpulkan inforamasi melalui bahan bacaan,
media internet dan diskusi tentang proses masuknya
bangsa Eropa ( Portugis,Spanyol,Belanda,Inggris ) ke
Indonesia secara berkelompok yakni siswa dibagi menjadi
4 kelompok dengan tugas sbb:
Kelompok 1 ; mengumpulkan informasi tentang
proses masuknya bangsa Portugis
Kelompok 2 : mengumpulkan informasi tentang
proses masuknya bangsa Spanyol
Kelompok 3 : mengumpulkan informasi tentang
proses masuknyabangsa Belanda
Kelompok 4 mengumpulkan informasi tentang
kedatangan bangsa Inggris di Indonesia
Menalar
Setiap kelompok mendiskusikan tugasnya masing-masing
Setiap kelompok membuat rumusan lengkap dengan peta
perjalanan bangsa tersebut
Kegiatan
Akhir
Mengkomunikasikan
Secara acak guru menujuk kelompok yang presente hasil
kerja kelompoknya dan di tanggapi oleh kelompok lain
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah 10
menit
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan
moral
Pertemuan ketiga dan ke empat
Kegia
tan
Kegia
tan
Awal
Deskripsi
Kegia
tan
Inti
Alok
asi
Wakt
u
10
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan meni
t
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari
Menayangkan peta perkembangan kolonialisme dan imprelisme
di Indonesia
Siswa dibagi menjadi 8 kelompok
70
meni
t
Mengamati
Guru mengarahkan siswa untuk membaca buku materi sejarah
tentang perkembangan kolonilisme dan imprealisme di
Indonesia
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
kurang dipahami
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa yang
diketahui dari bacaan
Mengumpulkan informasi
Siswa secara berkelompok mengumpulkan informasi dan
berdiskusi sesuai tugasnya, yakni :
Kelompok 1 dan 6 mengumpulkan informasi tentang
masa penjajahan Portugis dan Spanyol
Kegia
tan
Akhir
Menalar
Siswa berdiskusi dan membuat resume sesuai denga n
kelompoknya
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok membaca resume secar bergiliran dan
kelompok lain menanggapi ,pada pertemuan ini hanya 3
kelompok dan 5 kelompok pada pertemuan minggu depan
10
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik untuk meni
merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah t
dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan moral
Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
3.6. Menganalisis
proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris)
ke Indonesia
Teknik Penilaian
Tes Tulis
Instrumen Penilaian
1. jelaskan perbedaan antara
kolonialisme dan imprealisme
2. Jelaskan faktor pendorong
masuknya bangsa Eropa di
Indonesia
3. Jelaskan proses masuknya/
perjalanan bangsa Portugis
masuk ke Indonesia
4. Jelaskan mengapa Spanyol
meninggalkan Indonesia pada
tahun 1525
5.kemukakan hak-hak
istimewa VOC
6. jelaskan kebijakan yang
dilakukan oleh Raffles pada
Penugasan