Anda di halaman 1dari 62

Sekolah

Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


I
: SMK NEGERI 1 LIMBUNG
: SEJARAH INDONESIA
: X/I Ganjil ( Semua Jurusan )
: 4 x 45 ( 1 Kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan : K 3

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
2. Keterampilan : K4

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar

3.1. Memahami, menerapkan, menganalisis hasil penerapan konsep berpikir


kronologis, diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam
bentuk tulisan atau bentuk lain
4.1. Menyajikan hasil penerapan konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik,
ruang, dan waktu dalam peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan atau bentuk lain.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.Indikator KD pada KI pengetahuan
3.1.1. Menerangkan konsep berpikir kronologis/diakronik, dalam peritiwa sejarah
dalam bentuk tulisan atau lisan .
3.1.2. Menerangkan konsep berpikir sinkronik dalam dalam peristiwa sejarah dalam
bentuk tulisan atau lisan
3.1.3. Mengidentifikasi konsep manusia ,ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah
2. Indikator KD pada KI keterampilan
4.1.1 Menyajikan cara konsep berpikir kronologis/ diakronik dalam peritiwa
sejarah dalam bentuk tulisan atau lisan.
4.1.2 Menyajikan cara berpikir sinkronik dalam peristiwa sejarah dalam bentuk
tulisan dan lisan

C.
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Setelah berdiskusi dan menggali informasi,peserta didik diharapkan
1. Menjelaskan defenisi sejarah secara umum
2. Mengemukakan defenisi sejarah menurut pendapat para ahli
3. Menjelaskan sumber-sumber sejarah

Pertemuan kedua
Setelah berdiskusi dan menggali informasi ,peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan cara berpikir kronologis/diakronis dalam peristiwa sejarah.
2. Menjelaskan cara berpikir sinkronik dalam peristiwa sejarah
3. Menjelaskan konsep manusia ,ruang dan waktu dalam peristiwa sejarah
4. Menggunakan konsep berpikir kronologis/diakronik dalam peristiwa sejarah dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


II
SEKOLAH
: SMK NEGERI 1 LIIMBUNG
MATA PELAJARAN
: SEJARAH INDONESIA
KELAS/SEMESTER
: X/GANJIL
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 MENIT ( 2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah
4.2 Menyajikan hasil pemahaman akan konsep perubahan dan keberlanjutan dalam mengkaji
peristiwa sejarah dalam bentuk lisan maupun tulisan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami konsep perubahan dan berkelanjutan dari zaman praaksara ke zaman
aksara
2. Menyajikan konsep perubahan dan berkelanjutan dari zaman praksara ke zaman
aksara.
3. Mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba Indonesia
4. Menganalisis corak kehidupan masyarakat masa pra sejarah pada masa berburu
sampai bercocok tanam
5. Menunjukkan bukti peninggalan kebudayaan masa pra aksara pada masa berburu
hingga mengumpulkan makanan
D. Tujuan Pembelajaran
a. Pertemuan pertama
setelah proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian zaman praaksara dan aksara.
2. Menjelaskan konsep perubahan dari zaman pra aksara ke zaman aksara
3. Menjelaskan jenis-jenis manusia purba Indonesia
b. Pertemuan kedua
setelah proses pembelajaran berlangsung siswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan corak kehidupan masyrakat zaman pra aksara pada masa berburu
sampai masa bercocok tanam.
2. Menunjukkan bukti-bukti peninggalan kebudayaan pada zaman prakasara pada masa
berburu dan masa bercocok tanam dengan rasa tanggungjawab.

E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
I.
a.

b.
II.

III.

Pengertian zaman pra aksara dan zaman aksara


Pra-aksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan aksara yang
berarti tulisan. Dengan demikian zaman pra-aksara adalah masa kehidupan
manusia sebelum mengenal tulisan. Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istilah
nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan.
Pengertian zaman aksara adalah zaman setelah manusia mengenal tulisan mulai
dari
berbentuk simbol sampai yang bisa dibaca.
. Konsep perubahan yang dimaksud adalah Zaman pra-aksara itu berakhir setelah
kehidupan manusia mulai mengenal tulisan. Terkait dengan masa berakhirnya
zaman pra-aksara masing-masing tempat akan berbeda. Penduduk di Kepulauan
Indonesia baru memasuki masa aksara sekitar abad ke-5 M yakni adanya penemuan
prasasti di kerajaan Kutai kerajaan terua pertama.

Jenis-jenis manusia purba Indonesia


Ada tiga jenis yaitu

1. Meganthropus
Jenis Meganthropus Palarjavanicus (Sangiran) disebut juga manusia Jawa tertua yang
berbadan besar.
Penemu
: Ralph Von Koenigswald
Tempat Penemuan
: Sangiran (lembah bengawan solo )pada 1941
Ciri-ciri
: 1. berbadan besar
2. kening menonjol
3. tulang pipi tebal
4. rahang besar dan kuat
5. makanan utamanya adalah
tumbuhan dan buah
6. hidup dengan cara food gathering
2. Pithecanthropus ;terdiri dari (manusia kera)
hidup dengan cara food gathering dan berburu
Penemu : Von Koeningswald tahun 1936, dalam bentuk tengkorak anak-anak berusia
5 tahunan
tempat ; Mojokerto ( lembah S.Bengawan Solo)
ciri- ciri : Muka menonjol kedepan, kening tebal dan tulang pipi yang kuat
pitechanthropus terbagi kedalam beberapa jenis yaitu :
Pithecanthropus Robustus (Trinil)
Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil)
Pithecanthropus Dubius (Jetis)
Pithecanthropus Mojokertensis (Perning

3. Homo ; meliputi
Homo Javanensis (Sambung Macan)
Homo Soloensis (Ngandong) fosilnya ditemukan antara 1931 -1934
Penemu : Von Koenigswald , Ter Haar
dan Oppenoorth
Tempat Penemuan : Ngandong, Blora. Hidup antara 900200 ribu tahun lalu.
Ciri biologis :
bentuk tubuh tegak ,
kening tidak menonjol. Jenis
ini lebih tinggi tingkatannya
dari pitechanthropus erectus

Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)


fosilnya ditemukan oleh Rietschoten dan Dubois antara tahun 1888-1889
Tempat Penemuan : Desa Wajak ,Tulungagung, Jatim
Ciri biologisnya :
tinggi mencapai 130-210 cm ,
berat badan sekitar 30 150 kg ,
volume otak sampai dengan 1300cc .
hidup dengan makanan yang telah di masak walaupun dalam bentuk yang
sangat sederhana
pertemuan kedua
.
I.

Corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara pada masa berburu dan
bercocok tanam

II.

Pola Hunian
Pola hunian manusia purba yang memperlihatkan duakarakter khas hunian
purba yaitu, (1) kedekatan dengan sumberair dan (2) kehidupan di alam terbuka.

Pola hunian itu dapat dilihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi
lingkungannya. Beberapa contoh yang menunjukkan pola hunian seperti itu adalah
situs-situs purba di sepanjang aliran Bengawan Solo (Sangiran,Sambungmacan,
Trinil, Ngawi, dan Ngandong) merupakan contohcontoh dari adanya
kecenderungan manusia purba menghuni lingkungan di pinggir sungai.
III.

Dari Berburu-Meramu sampai Bercocok Tanam


Mencermati hasil penelitian baik yang berwujud fosil maupun artefak lainnya,
diperkirakan manusia zaman pra-aksara mula-mula hidup dengan cara berburu
dan meramu. Hidup mereka umumnya masih tergantung pada alam. Untuk
mempertahankan hidupnya mereka menerapkan pola hidup nomaden atau
berpindah-pindah tergantung dari bahan makanan yang tersedia. Alat-alat
yangdigunakan terbuat dari batu yang masih sederhana. Hal ini terutama
berkembang pada manusia Meganthropus dan Pithecanthropus.Tempat-tempat
yang dituju oleh komunitas itu umumnya lingkungan dekat sungai, danau, atau
sumber air lainnya termasuk di daerah pantai. Mereka beristirahat misalnya di
bawah pohon besar. Mereka juga membuat atap dan sekat tempat istirahat itu dari
daun-daunan.
Masa manusia purba berburu dan meramu itu sering disebut dengan masa food
gathering. Mereka hanya mengumpulkan dan menyeleksi makanan karena belum
dapat mengusahakan jenis tanaman untuk dijadikan bahan makanan.
Peralihan Zaman Mesolitikum ke Neolitikum menandakan adanya revolusi
kebudayaan dari food gathering menuju food producing dengan Homo sapien
sebagai pendukungnya. Mereka tidak hanya mengumpulkan makanan tetapi
mencoba memproduksi makanan dengan menanam. Kegiatan bercocok tanam
dilakukan ketika mereka sudah mulai bertempat tinggal, walaupun masih bersifat
sementara. Mereka melihat biji-bijian sisa makanan yang tumbuh di tanah setelah
tersiram air hujan
4. Peninggalan kebudayaan pada zaman praksara pada masa berburu dan bercocok
tanam
5. Kebudayaan Pacitan
Peralatan yang di hasilkan adalah: Kapak Genggam, alat penetak (chopper),
ditemukan oleh Koenigswald tahun 1935.
Alat-alat tersebut di temukan pada lapisan yang sama dengan di temukannya fosil
Pithecanthropus erectus. Manusia pendukung kebudayaan Pacitan adalah
Pithecanthropus Erectus
6. Kebudayaan Ngandong
Peralatan yang ditemukan adalah Flakes (alat serpih) berupa pisau atau alat
penusuk. Ditemukan pula peralatan dari tulang dan tanduk berupa belati, mata

tombak yang bergerigi, alat pengorek ubi, tanduk menjangan yang diruncingkan dan
duri ikan pari yang diruncingkan
Manusia pendukung Kebudayaan Ngandong adalah Homo Soloensis dan Homo
Wajakensis, Karena di temukan pada lapisan tanah yang sama dengan peralatan
Kebudayaan Ngandong.

CONTOH ALAT-ALAT DARI TULANG/ TANDUK (BUDAYA NGANDONG

F. Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan : saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
KEGIATAN
Pendahuluan
/ Awal

DESKRIPSI

Memberi salam dan berdoa


Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan
kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan gambar manusia purba Indonesia
Guru membagi siswa dalam 6 kelompok

ALOKAS
I WAKTU

Kegiatan Inti

Mengamati

Siswa diberi kesempatan mengamati gambar


manuia purba yang ditayangkan melalui LCD
Siswa membaca buku materi pelajaran tentang masa
pra aksara dengan masa aksara
Menanya
Siswa menanyakan hal yang berkenaan dengan
gambar dan materi bacaan yang kurang dipahami
Siswa melakukan tanya jawab berdasarkan materi
ajar
Mengumpulkan Informasi
Siswa menggali informasi melalui bahan bacaan
dan melalui media internet
Menalar
Siswa melakukan tanya jawab berdasarkan materi
yang menjadi tugas kelompoknya
o Kelompok I dan II : mendiskusikan dan
membuat rumusan tentang zaman pra aksara dan
zaman aksara
o Kelompok III dan IV ; mendiskusikan dan
membuat rumusan tentang jenis-jenis manusia
purba di Indonesia
o Kelompok V dan VI : mendiskusikan dan
membuat rumusan tentang konsep perubahan
dari masa pra aksara ke masa aksara
Siswa
mempresentasekan
hasil
diskusinya
kelompoknya
Mengkomunikasikan
Siswa menerima tanggapan dari siswa lain dan guru.
Siswa memperbaiki hasil presentasi dan membuat
simpulan

Kegiatan
Akhir

Bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan


materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah satu peserta
didik untuk merefleksi berkaitan dengan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan
Memberikan penugasan berupa klipping tentang
bukti-bukti peninggalan pada zaman praksara dan
zaman aksara
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya

Pertemuan kedua
Kegiat
an

Kegiat
an
Awal

Deskripsi

Memberi salam dan berdoa


Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan
kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan gambar pola hunian manusia purba dan
kebudayaannya

Kiegia Mengamati
tan Inti

Alok
asi
wakt
u

Kegiat
an
Akhir

Siswa mengamati gambar yang ditayangkan tentang pola


hunian dan kebudayaan
Menanya
Siswa menanyakan hal yang berkenaan dengan gambar
dan materi bacaan yang kurang dipahami
Siswa melakukan tanya jawab berdasarkan materi ajar
Mengumpulkan Informasi
Siswa menggali informasi melalui bahan bacaan dan
melalui media internet
Menalar
Siswa berdiskusi dalam bentuk berpasangan dan membuat
rumusan tentang corak kehidupan manusia pra aksara
mulai masa berburu hingga bercocok tanam
Siswa membuat klipping tentang kebudayaan manusia pra
aksara
Mengkomunikasikan.
Siswa mempresentasekan hasil diskusinya berdasarkan
kelompok berpasangan yang paling cepat selesai
Guru mempersilahkan siswa memperlihatkan klipingnya di
depan kelas dan memberi komentar
Bersama-sama dengan peserta didik menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah satu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Memberikan penugasan berupa klipping tentang bukti-bukti
peninggalan pada zaman praksara dan zaman aksara
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya

H. Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
3.2 3.2 Memahami konsep
perubahan dan
keberlanjutan dalam
sejarah.

4.2 Menyajikan hasil


pemahaman akan
konsep perubahan dan
berkelanjutan dalam
mengkaji peristiwa
sejarah dalam bentuk
lisan maupun tulisan

Teknik Penilaian
Tes Tulis

Penugasan

Instrumen Penilaian
1. Jelaskan pengertian
zaman praaksara dan
zaman aksara.
2. Jelaskan corak kehidupan
masyarakat praaksara
pada masa berburu dan
bercocok tanam.
3.jelaskan
jenis-jenis
manusia
purba
yang
ditemukan di Indonesia
Buatlah klipping tentang
bukti bukti peninggalan
kebudayaan pada zaman
praaksara dan zaman aksara.

I. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
: Power Point
2. Alat
: Laptop, LCD
3. Sumber Belajar
a. Sejarah Indonesia SMA/SMK kelas X Semester I Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta
b. Ratna Hapsari, 2014. Sejarah Indonesia, Erlangga,Jakarta

Limbung, 11 juli 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs.H. Kamaruddin, MPd
NIP. 19650715 199002 1 017

Guru Mata Pelajaran,


Dra.Hj Harlina Arif ,MPd
NIP. 19681003 199702 2003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


III
SEKOLAH
: SMK NEGERI 1 LIIMBUNG
MATA PELAJARAN
: SEJARAH INDONESIA
KELAS/SEMESTER
: X/GANJIL
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 MENIT ( 2 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.3. Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara
4.3 Menyajikan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat dalam bentuk tulisan Indonesia dan
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat
C.Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3.1. Mengidentifikasi hasil-hasil budaya masyarakat praaksara pada zaman batu
3.3.2. Mengidentifikasi nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara masa logam
4.3.1. Menunjukkan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia
4.3.2. menunjukkan pola hunian masyarakat pra aksara dalam kehidupan lingkungan terdekat
D. Tujuan Pembalajaran
Pertemuan pertama

a. Menjelaskan hasil-hasil budaya masyarakat pra aksara pada zaman batu


(palaeolithikum,mesolithikum,neolithikum, mesolithikum)
b. Menjelaskan nilai-nilai budaya pada zaman
batu(palarolithikum,mesosoikum,neolithikum da megalithikum
c.
Pertemuan kedua
a. Menjelaskan hasil hasil budaya masyarakat pra aksara pada masa logam
b. Menjelaskan nilai-nilai budaya masyarakat pra aksara masa logam
c. Menunjukkan tentang hasil budaya pada masa pra aksara melalui pembuata
klipping

E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
Zaman batu ada beberapa tahap
1. Kebudayaan Palaeolithikum ( zaman batu tua 0
Ciri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang masih kasar (masih asli)
Kehidupan masih nomaden (berpindah pindah tempat ),food gathering yakni
berburu dan meramu awal, belum mengenal perkawinan dan kepercayaan / religi
belum ada
2. Kebudayaan Mesolithikum
Ciri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah di asah pada bagian yang
tajam. Yang menarik dari jaman mesolithikum adalah di temukannya tumpukan
sampah dapur yang kemudian diberi istilah kjokkenmoddinger dan abris sous
roche
Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang dan
siput yang telah membatu , banyak di
jumpai di pinggir pantai .
Abris sous roche adalah tumpukan dari sisa makanan
yang telah membatu di dalam gua
Terdapat 3 kebudayaan yaitu :

Kebudayaan Flakes/serpih bilah ( flakes culture )

Kebudayaan Pebble / Kapak Sumatera / Kapak Genggam


( pebble culture )

Kebudayaan Tulang ( bone culture )

3. Kebudayaan Neolithikum
Ciri jaman batu muda adalah pemakaian peralatan dari batu yang telah diasah halus
karena telah mengenal tehnik mengasah. Pada jaman ini terjadi revolusi kehidupan
(perubahan dari kehidupan nomaden dengan food gathering menjadi sedenter /
menetap dengan food producing)
Berdasarkan peralatannya kebudayaan jaman neolitihkum di bedakan menjadi
kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong ( menurut Heine Geldern )
berdasarkan kepada penampang yang berbentuk persegi panjang dan lonjong.

Peninggalan zaman Neolithikum

4. Kebudayaan Megalithikum

Disebut kebudayaan batu besar karena pada umumnya menghasilkan kebudayaan


dalam bentuk monument yang terbuat dari batu berukuran besar. Kebudayaan ini
muncul pada akhir jaman neolithikum tetapi perkembangannya justru terjadi pada
jaman perunggu (kebudayaan dongson)
Hasil kebudayaan Megalithikum
1. Menhir
Tugu batu yang terbuat dari batu tunggal, yang berfungsi sebagai tanda
peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda
pemujaan. Banyak di temukan di Pasemah , Lahat , Sungai Talang Koto
(Sumatera), Nagada (Flores)
2. Dolmen
Meja batu tempat meletakkan sesajen yang dipersembahkan kepada roh nenek
moyang. Di bawah Dolmen umumnya ditemukan kubur batu
3. Kubur batu
Peti mayat yang di pendam di dalam tanah berbentuk persegi panjang dengan ke
empat sisinya di buat dari lempengan lempengan batu.
Ada pula yang di sebut waruga , yaitu kubur batu yang berbentuk bulat. kubur
batu banyak di temukan di kuningan (jabar) , Pasemah (Sumatera), Wonosari
(Yogja) dan Cepu (Jateng)
4. Punden berundak
Bangunan pemujaan terhadap roh nenek moyang yang berupa susunan batu
bertingkat. Banyak ditemukan di Banten, Garut, Kuningan, Sukabumi (Jabar).
Dalam perkembangan selanjutnya, punden berundak merupakan dasar dalam
pembuatan candi, bangunan keagamaan maupun istana
5. Arca
Menggambarkan wujud nenek moyang atau arca binatang. banyak di temukan di
daerah pasemah (Sumatera), sementara di lembah Bada (Sulteng ) ditemukan
patung manusia (laki-laki dan perempuan
6. Sarkofogus.
Adalah keranda berbentuk seperti palung / lesung, dan mempunyai tutup.
Tempat : Bali Berupa : periuk-periuk, beliung persegi, perhiasan, serta bendabenda perunggu, dan besi
7. Waruga
Adalah Kubur batu yang terbuat dari batu untuh, berbentuk kubus / bulat,
digunakan untuk kuburan mayat dalam posisi duduk.
Tempat : Sulawesi tengah, Sulut
II.

Pertemuan kedua
Zaman Logam
Pada zaman ini penduduk di Nusantara telah mampu mengolah dan melebur logam.
Dibagi atas 2 zaman yaitu ;

a. Kebudayaan Perunggu
1. Nekara perunggu
Fungsi: - Untuk acara keagamaan
- Sebagai sarana up acara minta hujan (biasanya diatas nekara diberi hiasan
katak menurut kepercayaan katak dianggap sebagai binatang yang dapat
mendatangkan hujan.)
2. Bejana perunggu
Fungsi: kemungkinan sebagai tempat air
3. Kapak perunggu
Fungsi :sebagai alat perkakas
4. Candrasa
Fungsinya : sebagai tanda kebesaran kepala suku dan alat upacara
keagamaan
5. Arca perunggu
Berupa arca manusia dan binatang dalam berbagai bentuk
6. Perhiasan perunggu seperti gelang dan cincin
7. Senjata yang berupa ujung tombak dan belati

Moko dan nekara

bejana

Candrasa

kapak perunggu

b. Kebudayaan besi
Pada masa ini manusia telah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat
yang dibutuhkan, pada masa ini di Indonesia tidak banyak ditemukan alat-alat
yang terbuat dari besi.
Alat-alat yang ditemukan adalah :
Mata kapak, yang dikaitkan pada tangkai dari kayu, berfungsi untuk
membelah kayu
Mata Sabit, digunakan untuk menyabit tumbuh-tumbuhan
Mata pisau
Mata pedang
Cangkul, gelang-gelang besi,cincin dll
. gerabah
Teknologi pada zaman Logam
Ada 2 teknik yang digunakan :
1. Teknik Bivalve ( setangkap)
Teknik ini menggunakan 2 cetakan yang dapat dirapatkan. Cetakan tersebut
diberi lubang pada bagian atas , dari lubang itu dituangkan logam cair. Bila
perunggu sudah dingin cetakan dibuka. Bila membuat benda berongga maka
digunakan tanah liat sebagai intinya yang akan membentuk rongga setelah
tanah liat dibuang.
2. Teknik a cire perdue (cetakan lilin)
Teknik ini diawali dengan membuat bentuk logam dari lilin yang berisi tanah
liat sebagai intinya. Bentuk lilin dihias dengan berbagai pola hias. Bentuk

lilin yang sudah lengkap dibungkus lagi dengan tanah liat yang lunak
kemudian diberi lubang pada bagian atas dan bagian bawahnya kemudian
dituangkan perunggu cair dari lubang atas sehingga lilin yang ada pada
lubang bawah meleleh. Bila perunggu sudah dingi maka cetakannya
dipecahkan untuk mengambil bendanya yang sudah jadi
Manusia pendukung
Pendukung utama kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang
baru dari Asia Tenggara Daratan yaitu penduduk Deutro Melayu ( melayu
muda) yang membawa kebudayaan Dongsong( vietnam). Pada zaman
logam menunjukkan adanya pembauran antara penduduk Mongoloid
( proto Melayu dan Deutro Melayu) dengan Austro Melanesoid.
Nilai- nilai budaya zaman batu sampai zaman logam
Hasil budaya atau peralatan yang dihasilkan oleh masyarakat pra sejarah mulai
zaman batu paleolithikum hingga zaman logam mempunyai nilai yang tinggi.
Misalnya dizaman batu tua yang diutamakan adalah fungsi dari alat tersebut
jadi jika ada batu yang ditemukan runcing maka itulah yang digunakan, namun
pada perkembangan berikutnya pada masa mesolithikum sudah mulai dipoles /
diperhalus jadi sudah memperhatikan keindahan begitu pula halnya dalam
sistem religi sudah mulai ada sehingga pada zaman neolithikum hingga
megalithikum alat yang dihasilkan mayoritas untuk pemujaan arwah nenek
moyang.

F. . Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan : saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan

A. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan

Deskripsi

Alokasi
waktu

Kegiatan Awal

10 menit
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan
kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang
akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan zaman batu
Membagi siswa dalam 4 kelompok

Kegiatan Inti

70 menit

Mengamati
Siswa mengamati gambar yang ditayangkan
tentang zaman batu
Menanya
Siswa menanyakan hal yang berkenaan dengan
gambar dan materi bacaan yang kurang
dipahami
Siswa melakukan tanya jawab berdasarkan
materi ajar
Mengumpulkan Informasi
Siswa menggali informasi melalui bahan
bacaan dan melalui media internet
Menalar
Siswa berdiskusi berdasarkan kelompoknya
masing-masing.seperti :
o Kelompok I membahas dan membuat
rumusan tentang zaman batu tua
(palaolithikum)
o Kelompok II membuat rumusan tentang

zaman batu tengah (mesozoikum)


o Kelompok III membahas dan membuat
rumusan
tentang
zaman
batu
neolithikum
o Kelompok IV membahas dan membuat
rumusan
tentang
zaman
batu
megalithikum

Kegiatan Akhir

Mengkomunikasikan.
Siswa mempresentasekan hasil diskusinya
berdasarkan kelompoknya dan ditanggapi oleh
kelompok lain
Guru mengarahkan dan menambahkan jika
diperlukan
10 menit
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah satu
peserta didik untuk merefleksi berkaitan dengan
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
Memberikan penugasan berupa klipping tentang
bukti-bukti peninggalan pada zaman praksara dan
zaman aksara
Menyampaikan pokok materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya

Pertemuan kedua
Kegiatan
Kegiatan awal

Deskripsi

Memberi salam dan berdoa


Menanyakan peserta didik tentang
kesiapan dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya
dengan
materi
yang
akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan
materi yang akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan
zaman logam
Membagi siswa dalam kelompok
berpasangan

Alokasi
waktu

Kegiatan inti

Mengamati

Guru memberi kesempatan mengamati


gambar yang ditayangkan tentang alatalat zaman logam dan membanding
dengan alat-alat yang ada pada masa
kini
Menanya
Dari pengamatan gambar tsb guru
memberi pertanyaan apa yang ada
ketahui dari penayangan gambar tsb.
Sebaliknya siswa diberi kesempatan
bertanya tentang hal yang kurang
dipahami .
Mengumpulkan informasi
Ssecara siswa berkelompok
mengkaji bahan bacaan dan melaui
internet untuk mendapatkan
informasi lengkap
Menalar
Siswa secara kelompok berpasangan
membuat rumusan tentang zaman
logam yang terdiri atas zaman
perunggu dan zaman besi serta
tehnik yang digunakannya
Siswa membuat kliping tentang
alat/perkakas zaman logam
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasekan hasil
rumusan tentang zaman logam dan
klipping /gambar perkakas zaman
logam dan ditanggapi oleh kelompok
lain (penunjukkan kelompok yang
presentase didasarkan pada

Kegiatan akhir

kelompok yang pertama selesai dan


yang kelompok yang terakhir
selesai)
Siswa saling melengkapi rumusan
tentang zaman logam
Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah
satu peserta didik untuk merefleksi
berkaitan dengan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan
memberi pesan-pesan moral

H. . Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian

1.2.

KD
Memahami
hasil-hasil dan
nilai-nilai
budaya
masyarakat
praaksara

4.3 Menyajikan hasilhasil dan nilai-nilai


budaya masyarakat

Teknik Penilaian
Tes Tulis

Penugasan

Instrumen Penilaian
1. Jelaskan tahap tahap
zaman batu
2. Jelaskan alat-alat yang
digunakan pada zaman
batu beserta fungsinya.
3.bagaimana sistem
kepercayaan pada zaman
megalithikum
4. jelaskan zaman logam
dan alat-alat yang
digunakannya
5. jelaskam 2 teknik
mencetak logam
Buatlah klipping tentang
bukti bukti kebudayaan
pada zaman batu dan zaman

praaksara Indonesia
dan pengaruhnya
dalam kehidupan
lingkungan terdekat
dalam bentuk tulisan
Indonesia dan
pengaruhnya dalam
kehidupan lingkungan
terdekat

logam

I. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
: Power Point
2. Alat
: Laptop, LCD
3. Sumber Belajar
a. Sejarah Indonesia SMA/SMK kelas X Semester I Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta
b. Ratna Hapsari, 2014. Sejarah Indonesia, Erlangga,Jakarta

Limbung, 11 juli 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran,

Drs.H. Kamaruddin, MPd


NIP. 19650715 199002 1 017

Dra.Hj Harlina Arif ,MPd


NIP. 19681003 199702 2003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


IV
SEKOLAH
: SMK NEGERI 1 LIIMBUNG
MATA PELAJARAN
: SEJARAH INDONESIA
KELAS/SEMESTER
: X/GANJIL
ALOKASI WAKTU : 6 X 45 MENIT ( 3 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.4. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada
masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh
bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
4.4. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya
yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan
dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
C.Indikator Pencapaian Kompentasi
. 3.4.1. Menguraikan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Hindu
Buddha
3.4.2. Menerangkan perkembangan pemerintahan pada masa kerajaan Hindu Budha
4.4.1. . Menunjukkan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya yang berkembang pada masa
kerajaan Hindu yang berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini.
4.4.2. Menunjukkan hasil-hasil dan nilai-nilai budaya yang berkembang pada masa kerajaan
Buddha yang berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
D.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Menjelaskan proses masuknya kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia
2. Menjelaskan teori tentang proses masuknya agama Hindu dan Budha di Indonesia
3. Menjelaskan perkembangaan masyarakat pada masa awal masuknya agama Hindu dan
budha
Pertemuan kedua
1. Menjelaskan proses terbentuknya kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha di indonesia
2. Mengklasifikasikan kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha
Pertemuan ketiga
1. Mengklasifikasikan hasil-hasil dan nilai budaya pada masa kerajaan bercorak Hindu
yang masih ada sampai saat ini
2. Mengklasifikasikan hasil-hasil dan nilai budaya pada masa kerajaaan bercorak Budha
yang masih ada pada masa kini

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan pertama
I.
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan hindu Budha di
Indonesia
Hubungan dagang antara Indonesia,India dan Cina diawali sejak abad I M,
yang diikuti dengan hubungan kebudayaan seperti agama,sistem pemerintahan dan
sosial budaya sehingga terjadi percampuran kebudayaan . Hubungan ini membuat
bangsa Indonesia mengenal agama Hindu dan Budha
a. Agama Hindu
Agama hindu adalah agama yang memuja dan menghormati para dewa.
Selain itu agama hindu juga mengenal berbagai jenis kasta.
DEWA a d a l a h roh yang di angan-angankan sebagai manusia halus yang
berkuasa atas alam dan manusia Dalam prakteknya dewa-dewa tersebut di wujudkan
dalam bentuk patung.
Dewa yang terkenal adalah:
a. Dewa Brahma: Dewa pencipta alam semesta.
b. Dewa Wisnu: Dewa pemelihara alam semesta . .
c. Dewa Syiwa: Dewa pemelihara kejahatan.

Dewa Brahma

Dewa Wisnu

Dewa Syiwa

Kasta adalah tingkatan masyarakat berdasarkan fungsi dan kewajibannya.


Masyarakat hindu dibagi menjadi 4 kasta.
1.
Kasta BRAHMANA.
Terdiri atas golongan para pendeta
2.
Kasta KESATRIYA.
Terdiri atas golongan para raja,prajurit dan bangsawan.
3.
Kasta WAISYA.
Terdiri atas golongan para pedagang kaya dan petani kaya.
4.
Kasta SUDRA.
Terdiri atas golongan para buruh dan petani miskin.
b. Agama Budha

Budha adalah ajaran yang bertujuan membebaskan manusia dari dunia


sengsara.Agama budha di ajarkan oleh sang Budha yg bernama SIDHARTA
GAUTHAMA.
Ia mengajarkan makna hidup bahwa hidup di dunia ini pada dasarnya menderita.
Dan untuk melepaskan penderitaan itu manusia harus melaksanakan agama
BUDHA untuk dapat menuju surga.
II.

Teori(hipotesis) tentang proses masuknya agama Hindu dan Budha


Teori Waisya
Teori ksatria
Teori Brahmana
Teori arus balik

Berdasarkan teori tersebut agama Hindu dan Budha berkembang di Indonesia secara
damai hingga terbentuknya kerajaan
Pertemuan kedua
I.

KERAJAAN BERCORAK HINDU DI INDONESIA

3.

1. Kerajaan Kutai
Lokasi : Terletak di sungai mahakam,kaltim. pada abad ke-4
masehi.
Peninggalan : Tujuh prasasti yang disebut dengan yupa.
Di tulis menggunakan huruf pallawa dan bahasa
sansekerta.
Raja :
1.raja kudungga
2. raja aswawarman
3. raja mulawarman
2. Kerajaan Tarumanegara
KerajaanTarumanegara. Kerajaan ini terletak tidak jauh dari pantai utara
Jawa
bagian barat. Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan letak pusat
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berada di antara Sungai Citarum dan
Cisadane. Kalau mengingat namanya Tarumanegara, dan kata taruma
mungkin berkaitan dengan kata tarum yang artinya nila. Kata tarum
dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat,yakni Sungai Citarum.
Mungkin juga letak Tarumanegara dekat dengan aliran Sungai Citarum.
Raja yang sangat terkenal adalah Purnawarman
Kerajaan mataram
Kerajaan mataram kuno didirikan oleh dinasti syailendra pada
tahun 732 M. Raja pertama adalah raja SANJAYA yang bergelar Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Dinasti syailendra pernah mengalami perpecahan karena perbedaan
agama. Keturunannya yang beragama hindu berkuasa di jawa tengah bagian
utara. Keluarganya di sebut dinasti sanjaya. Mendirikan candi-candi di

kompleks Dieng gedong sanga. Sedangkan yang beragama budha berkuasa


di jawa tengah bagian selatan kemudian mendirikan candi-candi budha
seperti borobudur, mendut, pawon, sari, dan ngawen.
Kerajaan mataram dapat di satukan kembali pada masa pemerintahan
Rakai Pikatan yang ditandai dengan perkawinan Rakai Pikatan (Hindu)
dengan pramodawardani (Budha). Kerajaan mataram mencapai kejayaan
pada masa pemerintahan raja balitung yang membangun candi prambanan
4. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur. Didirikan
oleh Ken Arok tahun 1222. Ken Arok dinobatkan Brahmana sebagai
penjelmaan Dewa Wisnu yang menunjukkan Singasari adalah kerajaan Hindu.
Kisah Ken Arok tertulis di dalam Kitab Pararaton. Ken Arok memerintah
sampai tahun 1227.
Raja-raja yang pernah berkuasa antara lain :
a. Sri Rajasa Sang Amurwahbumi (Ken Arok),
b. Anusapati (1227 1248 M),
c. Tohjaya (1248 M),
d. Ranggawuni (1248 1268 M) dan
e. Kertanegara (1268 1292 M)..
5. KERAJAAN KEDIRI
Kehidupan politik pada bagian awal di Kerajaan Kediri ditandai dengan
perang saudara antara Samarawijaya yang berkuasa di Panjalu dan Panji
Garasakan yang berkuasa di Jenggala. Mereka tidak dapat hidup berdampingan.
Pada tahun 1052 M terjadi peperangan perebutan kekuasaan di antara kedua
belah pihak. Pada tahap pertama Panji Garasakan dapat mengalahkan
Samarawijaya, sehingga Panji Garasakan berkuasa. Di Jenggala kemudian
berkuasa raja-raja pengganti Panji Garasakan. Pada tahun 1104 M tampil
Kerajaan Panjalu sebagai rajanyaJayawangsa. Kerajaan ini lebih dikenal dengan
nama Kerajaan Kediri dengan ibu kotanya di Daha.
6. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di selatan Sungai Brantas yang berpusat
diTrowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1294, yang bergelar
Kertarajasa Jayawardhana. Raden Wijaya adalah keturunan dari Kertanegara yang
dibunuh oleh Jayakatwang. Atas bantuan Wiraraja dari Madura, ia dipercaya
Jayakatwang dan dihadiahi tanah di Hutan Tarik, kemudian diberi nama
Majapahit. Kertarajasa
memerintah dengan bijaksana sampai wafatnya tahun
1309 M, kemudian digantikan oleh Jayanegara.
Semasa pemerintahan
Jayanegara,keadaan menjadi kacau dan seringterjadi pemberontakan.

Pada tahun 1350, beliau turun tahta dan digantikan oleh


putranya yaitu
Hayam Wuruk. Puncak kejayaan Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam
Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk artinya ayam muda, karena naik
tahta pada waktu usianya masih muda (umur 16tahun) dan bergelar Rajasanegara.
Pada saat diangkat sebagai Mahapatih Gajah Mada bersumpah bahwa ia tidak akan
beristirahat (amukti palapa) jika belum dapat menyatukan seluruh Nusantara.
Sumpah itu kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa sebagai berikut :
Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, amun
kalah ring Gurun, ring seran, Tanjungpura, ring Haru, ring
Pahang, Dompo,ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, saman
isun amukti palapa.
Artinya:
Setelah tunduk Nusantara, saya akan beristirahat; Sesudah kalah Gurun seran,
Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, barulah saya
akan beristirahat
Cita-cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah Nusantaradiucapkan
dalam
Sumpah Amukti Palapa. Gajahmada seorang ahli hukum, dia menyusun
Kitab Kutara Manawa, yang berisi tentang tata pemerintahan dan perang. Gajah
Mada wafat tahun 1364 M danHayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M. Kerajaan
Majapahit mendapat sebutan sebagai kerajaan maritim dan agraris. Selain itu,
disebut sebagai Kerajaan Nusantara
II.

KERAJAAN BERCORAK BUDHA DI INDONESIA


1. Kerajaan kalingga
Kerajaan Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah. Hal ini
berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti Tang (618-906). Dari sumber tersebut,
pada tahun 647 M, kerajaan ini diperintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup
makmur. Pada tahun 664 M, seorang pendeta Buddha dariCina yang bernama
Hwining datang ke Kaling. Selama tiga tahun di Kaling, ia menerjemahkan Kitab
Buddha Hinayana. Peninggalan sejarah berupa prasasti terdapat di Desa Tukmas di
kaki gunung Merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 650 M dan ditulis
menggunakan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta.. Melalui berita Cina, banyak
hal yang kita ketahui tentang perkembangan Kerajaan Kalingga dan
kehidupan masyarakatnya. Kerajaan Kalingga berkembang kira-kira abad ke-7
sampai ke 9M
7. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri
Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Muara Sungai Musi).
Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja
Balaputradewa, putera dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9.
2.
Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat,
Kalimantan Barat, dan
Semenanjung Melayu.Oleh karena itu,
Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara pertama . Sriwijaya dikenal sebagai
kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha, dan

sebagai pusat perdagangan perdagangan nasional dan internasional.


Banyak kapal yang singgah sehingga menambah pemasukan pajak.
Pertemuan ketiga
1. Peninggalan yang bercorak Hindu
a.

CANDI
Candi umumnya terbuat dari batu maupun batu bata, sehingga bias
bertahan sampai sekarang. Candi erat hubungannya dengan keagamaan
sehingga bersifat suci.
Fungsi bangunan candi bagi umat Hindu adalah untuk memuliakan
orang yang telah wafat khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
Bagi umat Hindu di Indonesia, fungsi candi adalah untuk pemujaan
terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah
meninggal.
Candi pengaruh dari agama hindu :
Candi Dieng
Candi Gedong sanga
Candi Prambanan
Candi Sukuh
Candi Panataran

b.

PRASASTi
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu.
Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah
terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang
pernah terjadi pada masa lalu.
Prasasti tertua yang ditemukan di Indonesia berasal dari abad ke-5, yaitu
peninggalan Raja Mulawarman dari Kerajaan Kutai dan peninggalan Raja
Purnawarman dari KerajaanTarumanegara. Isi prasasti sebagian besar
mengagungkan keperkasaan raja.
Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, di dekat muara sungai
Cisadane Bogor

c.

ARCA
Arca atau patung biasanya terdapat dalam sebuah candi. Arca menjadi
simbol telah bersatunya raja dengan dewa penitisnya. Patung dewa-dewa agama
Hindu di antaranya Dewa Siwa, Dewa Wisnu, dan Dewa Brahma. Ketiga dewa
tersebut biasanya disebut Trimurti

d.

Karya sastra
Peninggalan bersejarah yang lain adalah karya sastra. Keberadaan Kerajaan
Kediri diketahui dari hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut
adalah Kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh

yang menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.


Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui kitab sastra peninggalan
zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Karya
sastra tersebut menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari. Selain
itu, ada Kitab Pararaton yang menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh
keajaiban. Kitab Pararaton isinya sebagian besaradalah mitos atau dongeng, tetapi
dari Kitab Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui.
2. Peninggalan bercorak Budha
a. CANDI
Candi umumnya terbuat dari batu maupun batu bata, sehingga bias
bertahan sampai sekarang. Candi erat hubungannya dengan keagamaan
sehingga bersifat suci. Candi yang bercorak Buddha fungsinya untuk
memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa
Candi pengaruh dari agama budha :

Candi Kalasan

Candi Pawon

Candi Sari

Candi Muara takus

Candi Mendut

Candi Borobudur
b. PRASASTi
Prasasti disebut juga batu bertulis, karena prasasti terbuat dari batu.
Prasasti biasanya dibangun untuk mengenang suatu peristiwa penting yang telah
terjadi. Dari prasasti inilah kita dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang pernah
terjadi pada masa lalu adapun prasasti antara lain :

c. ARCA /Patung
Di dalam agama Budha dikenal adanya Arca Buddha. Arca Buddha biasanya
sangat sederhana, tanpa hiasan, hanya memakai jubah.

F. Pendekatan dan Model Pembelajaran


. Pendekatan : saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan
G .Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan pertama

Kegiatan
Kegiatan awal

Kegiatan Inti

Deskripsi
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang
kesiapan dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya
dengan
materi
yang
akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan
materi yang akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan zaman
batu
Membagi siswa dalam 4 kelompok

Alokasi waktu

Mengamati
Guru memberi kesempatan mengamati
gambar yang ditayangkan tentang
proses masuk dan berkembangnya
agama Hindu dan Budha
Membaca buku materi tentang proses
masuk dan berkembangnya agama
Hindu dan Budha
Menanya
Dari pengamatan gambar tsb guru
memberi pertanyaan apa yang ada
ketahui dari penayangan gambar tsb.
Sebaliknya siswa diberi kesempatan
bertanya tentang hal yang kurang
dipahami .
Mengumpulkan informasi
siswa berkelompok mengkaji bahan
bacaan dan melaui internet untuk
mendapatkan informasi lengkap
Menalar
Siswa secara kelompok berpasangan
membuat rumusan tentang proses
masuk dan berkembangnya agama
Hindu dan Budha di Indonesia
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasekan hasil rumusan
tentang proses masuk dan
berkembangnya ajaran Hindu dan
Budha ditanggapi oleh kelompok lain
(penunjukkan kelompok yang

Kegiatan akhir

presentase didasarkan pada kelompok


yang pertama selesai dan yang
kelompok yang terakhir selesai)
Siswa saling melengkapi rumusan
tentang proses masuk dan
berkembangnya ajaran Hindu dan
Budha
Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah
satu peserta didik untuk merefleksi
berkaitan dengan proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan
memberi pesan-pesan moral

Pertemuan kedua
Kegiatan
Kegiatan Awal

Deskripsi
Alokasi waktu
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan
peserta
didik
tentang
kesiapan
dan
kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta
didik
Menghubungkan
materi
sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan
garis
besar
cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan
gambar
kebudayaan zaman batu
Membagi siswa dalam 4
kelompok

Kegiatan Inti

Mengamati

Guru memberi kesempatan


membaca buku materi tentang

kerajaan yang bercorak Hindu


dan bercorak Budha
Menanya
Dari materi bacaan tsb guru
memberi pertanyaan apa yang
ada ketahui dari hasil bacaan
tsb
Sebaliknya siswa diberi
kesempatan bertanya tentang
hal yang kurang dipahami .
Mengumpulkan informasi
Ssecara siswa berkelompok
mengkaji bahan bacaan dan
melaui internet sehingga bisa
mengklasifikasikan kerajaan
yang bercorak Hindu dan
Budha
Menalar
Siswa secara kelompok
yakni : kelompok 1 membuat
rumusan tentang kerajaan
Kutai sebagai kerajaan Tertua
dan kerajaan Tarumanegara
Kelompok II membahas dan
membuat rumusa tentang
kerajaan Kediri dan Singasari
Kelompok III membahas dan
membuat rumusa tentang
kerajaaan Ho-ling dan
kerajaaan Sriwijaya
Kelompok IV membahas dan
membuat rumusan tentang
kerajaan Majapahit
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasekan hasil
rumusan tentang kerajaan
yang bercorak Hindu dan
Budha dan ditanggapi oleh
kelompok lain
Siswa saling melengkapi
rumusan tentang kerajaan
bercorak Hindu Budha

Kegiatan akhir

Guru
bersama
siswa
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada
salah satu peserta didik untuk
merefleksi berkaitan dengan
proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran
dengan memberi pesan-pesan
moral

Pertemuan ketiga
Kegiatan
Kegiatan awal

Deskripsi
Alokasi waktu
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan
dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan
materi
sebelumnya
dengan
materi
yang
akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi
yang akan dipelajari
Menayangkan gambar kebudayaan zaman
batu
Membagi siswa membentuk kelompok
berpasangan yakni 9 kelompok membahas
tentang peninggalan budaya bercorak
Hindu dan 9 kelompok membahas
peninggalan budaya bercorak Budha

Kegiatan Inti

Mengamati

Guru memberi kesempatan mengamati


gambar yang ditayangkan tentang
peninggalan budaya Hindu dan BUdha
Menanya
Dari pengamatan gambar tsb guru
memberi pertanyaan apa yang ada
ketahui dari penayangan gambar tsb.
Sebaliknya siswa diberi kesempatan
bertanya tentang hal yang kurang
dipahami .
Mengumpulkan informasi
Ssecara siswa berkelompok mengkaji
bahan bacaan dan melaui internet untuk
mendapatkan informasi lengkap tentang
peninggalan budaya bercorak Hindu dan
Budha
Menalar
Siswa secara kelompok berpasangan
membuat rumusan tentang peninggalan
bercorak Hindu dan bercorak Budha
Siswa membuat kliping tentang
peniggalan budaya Hindu Budha
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasekan hasil rumusan
tentang peninggalan budaya Hindu
Budha dan yakni 3 kelompok membahas
bercorak Hindu dan 3 kelompok bercorak
Budha dan ditanggapi oleh kelompok lain
Siswa saling melengkapi rumusan
tentang peninggalan budaya Hindu dan
Budha

Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi


yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah
saktu peserta didik untuk merefleksi
berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan
memberi pesan-pesan moral

. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
. 3.4. Menganalisis
perkembangan
kehidupan
masyarakat,
pemerintahan, dan
budaya pada masa
kerajaan-kerajaan
Hindu dan Buddha di
Indonesia serta
menunjukkan contoh
bukti-bukti yang
masih berlaku pada
kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini

4.4.

Menyajikan
hasil
penalaran
dalam bentuk
tulisan
tentang nilainilai dan

Teknik Penilaian
Tes Tulis

Penugasan

Instrumen Penilaian
1. jelaskan proses masuk
dan berkembangnya
agama Hindu dan
Budha
2. jelaskan teori masuknya
kebudayaan Hindu dan
Budha
3. klasifikasikan kerajaan
yang bercorak Hindu
dan bercorak Budha
4. jelaskan mengapa
kerajaan Sriwijaya dan
majapahit disebut
kerajaan Nasional I dan
ke II
5. kelompok peninggalan
kerajaan yang bercorak
Hindu dan Budha

.buatlah makalah tentang


kerajaan Majapahit dan
Sriwijaya

unsur budaya
yang
berkembang
pada masa
kerajaan
Hindu dan
Buddha yang
masih
berkelanjutan
dalam
kehidupan
bangsa
Indonesia
pada masa
kini

I. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
: Power Point
2. Alat
: Laptop, LCD
3. Sumber Belajar
a. Sejarah Indonesia SMA/SMK kelas X Semester I Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta
b. Ratna Hapsari, 2014. Sejarah Indonesia, Erlangga,Jakarta

Limbung, 11 juli 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs.H. Kamaruddin, MPd
NIP. 19650715 199002 1 017

Guru Mata Pelajaran,


Dra.Hj Harlina Arif ,MPd
NIP. 19681003 199702 2003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


V
SEKOLAH
: SMK NEGERI 1 LIIMBUNG
MATA PELAJARAN
: SEJARAH INDONESIA
KELAS/SEMESTER
: X/GANJIL
ALOKASI WAKTU : 8 X 45 MENIT ( 4 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang
masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
4.5. Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya
yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini

C.Indikator Pencapaian Kompentasi


3.5.1. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,pemerintahan dan budaya pada

masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia


3.5.2. Menunjukkan bukti-bukti yang masih berlaku pada masa kerajaan-kerajaan Islam pada
kehidupan masyarakat masa kini
4.5.1. Membuat laporan hasil kunjungan wisata pada obyek sejarah tentang nilai dan unsur
budaya yang berkembang pada masa kerajaan islam dan masih berkelanjutan pada
kehidupan masyarakat masa kini.
4.5.2. membuat klipping tentang hasil budaya Islam yang berkembang pada masa kerajaan
Islam yang ada di daerahnya
D.Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Menjelaskan teori masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
2. Menjelaskan proses penyebaran islam di Indonesia
Pertemuan kedua dan ke tiga
1. Menjelaskan proses terbentuknya kerajaan Islam di Indonesia
2. Mengidentifikasi kerajaan- kerajaan Islam yang ada di Indonesia
Pertemuan ke empat
1. Menjelaskan akulturasi budaya Islam di Indonesia
2. Menjelaskan peninggalan peninggalan kebudayaan Islam yang ada di Indonesia
3. Menjelaskan bukti-bukti peniggalan Islam yang ada di daerah masing-masing
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
Proses masuk dan penyebaran Islam di Nusantara
Proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia mendapat sambutan yang baik dari
masyarakat baik dari kalangan bangsawan maupun rakyat biasa. Teori teori tentang
masuknya Islam di Indonesia ada 3 teori yaitu :
a. Teori Gujarat
b. Teori mekkah
c. Teori Persia
Berdasarkan teori tersebut paraahli menyimpulkan bahwa masuknya agama Islam
diperkirakan pada abad VII Masehi dan berkembang menjadi kerajaan pada abad XVII
M
Proses penyebaran Islam di Indonesia di dukung oleh bebrapa faktor antara lain :
a. Syarat memeluk Islam sangat mudah, cukup dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat
b. Tata cara peribadatan Islam sederhana tidak perlu persiapan yang rumit
c. Islam tidak mengenal pelapisan sosial seperti halnya Hindu dengan sistem
kastanya
Penyebaran Islam berlangsung damai dapat terlihat dari cara penyebarannya yaitu melalui
saluran perdagangan,perkawinan , pendidikan ,ajaran tasauf dakwah dan kesenian. Hal ini
tidak terlepas dari dari peranan pedagang, mubaligh, wali ,ahli tasauf guru agama dan para
Haji.

Pertemuan kedua dan ketiga


Kehidupan Politik dan Sosial Budaya Indonesia pada masa perkembangan Islam
Masuknya agama Islam ke nusantara secara tidak langsung membawa
perubahan terhadap kehidupan politik dan social budaya di Nusantara .
Dalam bidang politik , konsep dewa raja yang bercorak Hindu Budha (dimana
raja dianggap titisan dewa ) diganti dengan konsep Islam khalifah . sebutan raja
diganti menjadi sultan . selain itu saat meniggal sang sultan tidak di dharma kan
di dalam candi tetapi dimakamkan secara Islam.
Seiring dengan perkembangan tersebut berdiri dan berkembanglah kerajaan Islam di
Nusantara seperti :
1. Kerajaan Islam di Sumatera terdiri :
1. Kerajaan Samudera Pasai,
2. Kerajaan Aceh Darussalam,
3. Kerajaan-kerajaan Islam di Riau,
4. Kerajaan Islam di Jambi
5. ,Kerajaan Islam di Sumatra Selatan
6. Kerajaan Islam di Sumatra Barat
2. Kerajaan Islam di Pulau Jawa terdiri dari:
a. Kerajaan Demak
b. Kerajaan Mataram
c. Kesultanan Banten
d. Kesultanan Cirebon
3. Kerajaan Islam di Kalimantan dan Sulawesi :
1. Kerajaan Islam di Kalimantan
a. Kerajaan Islam di Pontianak
b. Kerajaan Islam di Banjarmasin
2.Kerajaan Islam di Sulawesi
a.Kerajaan Gowa Tallo
b. Kerajaan Wajo
4. kerajaan Islam di Maluku,Nusa tenggara dan Proses Islamisasi di nPapua
Kerajaan Islam di Maluku

Kerajaan Islam di Ternate


Kerajaan Islam di Tidore

Kerajaan Islam di Nusa Tenggara

Kerajaan Lombok
Kerajaan Bima

Proses Islamisasi di Papua dan kerajaan kerajaan kecil yang bercorak


Islam

Pertemuan ke empat
Pe ninggalan budaya dan nilai-nilai Islam yang masih ada pada masa kini
Peran Istana dalam pengembangan tradisi keilmuan Islam Nusantara. Perkembangan tradisi
keilmuan diberbagai kerajaan di Nusantara Keterkaitan perkembangan jaringan tradisi
keilmuan Islam dengan penyebaran Islam di Nusantara
Model pelaksanaan pendidikan Islam pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan islam di
Nusantara
Dalam bidang social budaya pengaruh Islam Nampak dalam beberapa hal ;
1.
2.

Tidak dikenal lagi system kasta atau pelapisan social


Dari segi bahasa banyak kosa kata Arab dipakai atau diserap
dalam bahasa Melayu dan kemudian bahasa Indonesia ,seperti nama nama
hari menggunakan nama Arab : Senin(Isnain), Selasa (Sulasa),Rabu
(Raubaa,),Kamis (khamis),Jumat (Jumat) dan Sabtu (sabt). Selain itu
terjadi modifikasi antara hurup Pallawa dengan hurup Arab yang kemudian
dikenal dengan hurup Jawi.
3.
Bidang pendidikan terutama melalui pesantren. Melalui
pesantren agama dan kebudayaan Islam dikembangkan dan beradaptasi
dengan budaya local yang berkembang disekitarnya.
4.
Dalam hal busana ada jenis pakaian tertentu yang menunjukkan
ientitas Islam seperti kopiah ,baju koko, kerudung ,jilbab dll.
Sementara pengaruh lainnya ada dalam hal seni bangunan,seni sastra ,seni
rupa,seni tari dan music, seni kaligrafi dan system penanggalan atau
kalender.

F. Pendekatan dan Model Pembelajaran


. Pendekatan : saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan
G .Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan pertama
Kegiatan
Kegiatan Awal

Deskripsi

Memberi salam dan berdoa

Alokasi
waktu

Kegiatan Inti

Menanyakan peserta didik tentang kesiapan


dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi
yang akan dipelajari
Menayangkan peta tentang proses masuk dan
berkembangnya Islam di Indonesia
Membagi siswa dalam 6 kelompok
Mengamati
Siswa mengamati peta tentang proses
masuknya Islam
Guru mengarahkan siswa untuk membaca
buku materi tentang teori masuknya Islam di
Indonesia
Menanya
Guru mempersilahkan siswa untuk
menayakan hal yang kurang dipahami
tentang bahan tayang.
Guru mengajukan bberapa pertannyan
berkenan dengan bahan tayang tersebut.
Mengumpulkan informasi
Siswa mengumpulkan informasi tentang proses
masuk dan berkembangnya islam di Nusantara dari
berbagai buku, dan melalui media internet
berdasarkan tugas kelompoknya
Menalar
Secara berkelompok siswa membahas
tugasnya masing masing yaitu :
Kelompok I dan V, membahasa dan
membuat rumusan tentang teori
masuknya Islam di Nusantara
Kelompok II dan IV, membahas dan
membuat rumusan tentang faktor
pendukung agama Islam cepat
diterima oleh masyarakat .
Kelompok III dan VI, membahas dan
membuat rumusan tentang cara-cara
penyebaran agama Islam di

Nusantara
Mengkomunikasikan
Secara panel kelompok mempanelkan hasil
rumusannya misalnya kelompok I dan V
dstnya
Kelompok lain menanggapi
Setelah diskusi setiap kelompok membuat
kesimpulan
Kegiatan Akhir

Guru bersama siswa menyimpulkan materi


yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu
peserta didik untuk merefleksi berkaitan
dengan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi
pesan-pesan moral

Pertemuan kedua
Kegiatan

Deskripsi

Kegiatan Inti

Memberi salam dan berdoa


Menanyakan peserta didik tentang kesiapan
dan kenyamanan belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi
yang akan dipelajari
Guru menayangkan gambar beberapa istana
kerajaan / kesultanan di Nusantara
Siswa dibagi atas 6 kelompok

Mengamati
Siswa diarahkan mengamatati gambar pada
bahan tayangan, dan memberi komentar

Alokasi
waktu

Kegiatan Akhir

terhadap gambar tsb.


Menanya
Siswa menanyakan hal yang kurang
dipahami tentang tugas kelompoknya
Mengumpulkan informasi
Siswa bekerja sama dengan teman
sekelompoknya mencari informasi sesuai
kelompoknya masing-masing seperti :
Kelompok I membahas dan
membuat rumusan tentang kerajaan
Islam di Sumatera meliputi; kerajaan
Samudera Pasai, kerajaan Aceh dan
kerajaan Riau
Kelompok II,membahas dan
membuat rumusan tentang kerajaan
Islam di Sumatera meliputi :
kerajaan Jambi,kerajaan di Sumatera
Barat dan kerajaan diSumatera
Selatan
Kelompok III;membahas dan
membuat rumusan tentang kerajaan
Islam diPulau Jawa
Kelompok IV, membahas dan
merumuskan tentang kerajaan Islam
di Kalimantan
Kelompok V, membahas tentang
kerajaan Islam di Sulawesi
Kelompok VI membahas dan
membuat rumusan tentang kerajaan
Islam diMaluku dan Nusantenggara
dan prosesIslamisasi di Papua
Menalar
Siswa berdasarkan kelompoknya berdiskusi
dan membuat rumusan tersebut dalam
bentuk makalah
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok mempresentasekan hasil
kerja kelompoknya.(untuk Kelompok I,dan
II )
Kelompok III,IV.V dan VI presentase
dilanjukan pada pertemuan ketiga
Guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah dipelajari

Memberikan kesempatan kepada salah saktu


peserta didik untuk merefleksi berkaitan
dengan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
Guru menugaskan siswa mengunjungi tempatpeninggalan kebudayaan Islam yang ada di
daerah nya masinmasing
Guru menutup pembelajaran dengan memberi
pesan-pesan moral

Pertemuan ke empat
Kegiata
n
Kegtiata
n Awal

Deskripsi

Kegiata
n Inti

Memberi salam dan berdoa


Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Siswa dibentuk dalam kelompok berpasangan

Mengamati

Aloka
si
waktu

Kegiata
n akhir

Siswa mengamati gambar pada bahan tayang tentang buktubukti peniggalan kebudayaan Islam pada masa kini .
Siswa membandingkan gambar atau foto yang didapatkan
pada kunjungan wisata
Siswa diarahkan membaca buku materi yang berhubungan
dengan pengaruh Islam dalam pendikan, dalam bidang sosial
dan budaya,

Menanya
Setelah pengamatan gambar pada bahan tayang dan gambar
yang mereka dapatkan di kegiatan kunjungan wisata siswa
diberi kesempatan untuk menayakan hal yang kurang
dipahami.
Guru memberi pertanyaan pada siswa untuk merangsang
berpikir s\
Mengumpulkan informasi
Melaui kelompok berpasangan siswa mengumpulkan
informasi tentang perang istana /kerajaan dalam bidang
pendidikan, pengaruh dalam bidang sosial budaya
Menalar
Siswa mebuat rumusan berdasarkan informasi yang
dikumpulkan tentang peninggalan pengaruh Islam dalam
bidang pendidikan, sosialm, budaya .
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk beberapa kelompok pasangan berdasarkan
yang paling cepat selesai untuk mempresentasekan hasil
rumusannya dan dilengkapi oleh kelompok lain.
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang

telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan
moral

. Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
3.2 3.5. Menganalisis
perkembangan kehidupan
masyarakat,
pemerintahan, dan budaya
pada masa kerajaankerajaan Islam di
Indonesia serta
menunjukkan contoh
bukti-bukti yang masih
berlaku .

Teknik Penilaian
Tes Tulis

Instrumen Penilaian
1. jelaskan 3 teori tentang
masuknya agama Islam di
Indonesia.
2. Jelaskan proses Islamisasi
di Nusantara sehingga
mudah diterima oleh
masyarakat
3. Jelaskan 3 metode/cara
penyebaran agama Islam
dindonesia
4.jelaskan kerajaan Islam
yang ada di Sumatera
5.kemukakan kerajaan
Islam yang ada di Pulau
Jawa
6. kemukakan kerajaan
Islam yang ada di
Kalimantan dan Sulawesi
7.Jelaskan kerajaan Islam
yang adandi Maluku dan
Nusa Tenggara
8.jelaskan pengaruh agama
dan kebudayan Islam dal
bidang,pendidikan, sosial
dan budaya
.

4.5. Menyajikan hasil


penalaran dalam bentuk
tulisan tentang nilai-nilai
dan unsur budaya yang
berkembang pada masa

Penugasan

1.Buatlah resume tentang


kerajaan Islam di
Nusantara
2.Buat kliping tentang
peninggalan budaya Islam

kerajaan Islam dan masih


berkelanjutan dalam
kehidupan bangsa Indonesia
pada masa kini

yang masih ada pada masa


kini.
2.

I. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
: Power Point
2. Alat
: Laptop, LCD
3. Sumber Belajar
a. Sejarah Indonesia SMA/SMK kelas X Semester I Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta
b. Ratna Hapsari, 2014. Sejarah Indonesia, Erlangga,Jakarta
c.. buku-buku sejarah yang relevan
Limbung, juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Guru Mata Pelajaran,

Drs.H. Kamaruddin, MPd


NIP. 19650715 199002 1 017

Dra.Hj Harlina Arif ,MPd


NIP. 19681003 199702 2003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


VI
SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
ALOKASI WAKTU

A. Kompetensi Inti

: SMK NEGERI 1 LIIMBUNG


: SEJARAH INDONESIA
: X/GANJIL
: 4X 45 MENIT ( 8 kali pertemuan)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia
.
4.6.

Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa


Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah

C. Indikator Pencapaian Kompentasi


4.6.1.

Menganalisis proses masuknya penjajahan bangsa Eropa


(portugis,Spanyol,Belanda,Inggris) di Indonesia
4.6.2. Menganalisis perkembangan penjajahan bangsa Eropa (portugis,Spanyol) di
Indonesia
4.6.1. . Menunjukkan pada peta jalur perjalanan masuknya bangsa Eropa di Indonesia
4.6.2 .Membuat makalah tentang perkembangan penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) di Indonesia

D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Menjelaskan pengertian kolonialisme dan
imprealisme
2. Menjelaskan proses lahirnya
kolonialisme dan imprealisme Barat
3. Menjelaskan faktor pendorong lahirnya
kolonialisme dan imprealisme
Pertemuan ke dua

1. Menjelaskan melalui peta, proses masuknya bangsa Eropa ke Indonesia


2. Menjelaskan proses masuknya bangsa Portugis di Indonesia
3. Menjelaskan proses masuknya bangsa Spanyol di Indonesia
4. Menjelaskan proses masuknya bangsa Belanda di Indonesia
5. Menjelaskan proses masuknya bangsa Inggris di Indonesia
Pertemuan ketiga
1. Menjelaskan masa penjajahan bangsa Portugis dan Spanyol
2. Menjelaskan masa pemerintahan Belanda di Indonesia
Pertemuan ke empat
1. Menjelaskan masa pemerintahan Inggris di Indonesia
2. Menjelaskan masa pemerintahan Belanda II di Indonesia
1.

Materi Pelajaran
Pertemuan pertama
1. Pengertian kolnialisme dan Imprealisme
2. Lahirnya Kolonialisme dan Imprealisme Barat
Pada awalnya , kolonialisme dan imprealisme Barat bukanlah dilatarbelakangi
oleh ambisi untuk menguasai dan menjajah bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Tujuan
pertama dan utama kedatangan para penjelajah Barat adalah untuk berdagang
rempah-rempah.Dalam perkembangan berikutnya bangsa-bangsa Barat mulai
mengasai wilayah-wilayah yang didudukinya secara poltik dan militer.
3. Faktor Pendorong Lahirnya Kolonialisme dan Imprealisme
1. Factor Utama
Yang termasuk factor utama adalah Gold,Gospel dan Glory
a.
Gold .
b. Gospel
c. Glory
2. Faktor factor Pendukung
a. Adanya berbagai penemuan baru dalam berbagai bidangteknologi maritime
seperti kompas, navigasi,kartografi sehingga mendorong penjelajahan Samudera
b. Para penjelajah didorong oleh semangat dan idealisme pribadi .
3. Factor Pemicu
Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453
.
Pertemuan II
Petualangan, pelayaran dan penjelajahan samudra bangsa-bangsa Eropa menuju
Kepulauan Nusantara
a.
Portugis

Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai
penjelajahan. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan .
Kemudian
berlayar menelusuri pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk
mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia). Pada tahun 1498 rombongan Vasco
da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Mereka
ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah
diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang
patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis.

Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa


India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa
Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu,
dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan
armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka
b. . Spanyol

Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellan/Magalhaes atau umum


menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama Yan
Sebastian del Cano .
Magellan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan memasuki Samudra
Pasifik dengan lautan yang relatif tenang. Setelah sekitar tiga bulan lebih rombongan
Magellan berlayar akhirnya pada Maret 1521 Magellan mendarat di Pulau Guam.
Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April 1521
sampai di Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan Filipina. Magellan
menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol. Tindakan
Magellan dan rombongan ini mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang
Mactan). Rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan sendiri terbunuh.
Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Mereka di bawah
pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521 itu juga
mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah.
Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano ini dipenuhi dengan rempahrempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
c. Belanda
Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yakni Cornelis de Houtman dan Piter de
Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama armadanya dengan kekuatan
empat kapal dan 249 awak kapal beserta 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan
penjelajahan samudra untuk mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil
rempah-rempah. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilalui
orang-orang Portugis. Tahun 1596 Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil
mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten. Sesuai
dengan niatnya untuk berdagang maka kehadiran Cornelis de Houtman diterima baik
oleh rakyat. Waktu itu di Kerajaan Banten bertepatan dengan masa pemerintahan
Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan Banten yang
begitu strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu Cornelis de
Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten. Dengan
kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda memaksakan
kehendaknya. Hal ini tidak dapat diterima oleh rakyat dan penguasa Banten.Rakyat
mulai membenci bahkan kemudian mengusir orang-orang Belanda itu. Cornelis de

Houtman dan armadanya segera meninggalkan Banten dan akhirnya kembali ke


Belanda.
Ekspedisi penjelajahan berikutnya dipersiapkan untuk kembali menuju Kepulauan
Nusantara. Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van Heemskerck. Tahun
1598 van Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di
Banten. Heemskerck dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat
Banten pun kembali menerima kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai
melakukan aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan
singgah di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di
bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599.
Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku.
Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis. Pelayaran
dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang
berlipat.
d. Inggris
Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India pada tahun 1600. Inggris justru
memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk kongsi dagang yang diberi
nama East India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut dan pedagang Inggris
berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan rempah-rempah.
Bahkan pada tahun 1811 pernah memegang kendali kekuasaan di Tanah Hindia .
Pertemuan ketiga
1. Masa penjajahan bangsa Portugis dan Spanyol

Portugis
Pada tahun 1511 armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian
kekuatan Portugis semakin mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis
pun segera mengetahui tempat buruannya mutiara dari timur yakni di Kepulauan
Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku .Malaka dikuasai oleh Portugis dan
memaksakan monopoli perdagangan menyebabkan perdagangan orang-orang Islam
menjadi terdesak. Para pedagang Islam tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk
kawasan Selat Malaka, karena Portugis melakukan monopoli perdagangan. Portugis
melanjutkan perjalanan ke Maluku pada tahun 1512. Kedudukan portugis semakin
kuat memaksakan monopoli perdagangan di Maluku dan beberapa daerah di
Indonesia.

Spanyol
Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat
penghasil rempah-rempah. Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano
ini dipenuhi dengan rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
Kedatangan Spanyol di Maluku bertepatan dengan adanya perang saudara antara
kesultanan Tidore dengan kesultanan Ternate. Hal ini dimamfaatkan untuk mengadu
domba kedua kesultanan tsb dengan ketentuan yakni kesultanan Ternate didukung
oleh Portugis dan kesultanan Tidore didukung oleh Spanyol dengan

perjanjianSeragosa yakni jika salah satu kalah maka bangsa yang mendukung
kesultanan tsb harus meninggalkan Indonesia. Dan dalam perang tsb kesultanan
Ternate mengalahkan kesultanan Tidore sehingga bangsa Spanyol meninggalkan
Indonesia.
2. Masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda
Sejak ekspedisi Belanda yang kedua diterima di kerajan Banten,maka niat Belanda
menguasai Nusantara semakin kuat. Oleh karena itu, untuk memperkuat posisinya di dunia
timur masing-masing kongsi dagang dari suatu negara membentuk persekutuan dagang
bersama. , maka pada 20 Maret 1602 secara resmi dibentuklah persekutuan kongsi dagang
Belanda di Nusantara sebagai hasil fusi antarkongsi yang telah ada. Kongsi dagang Belanda
ini diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) atau dapat disebut dengan
Perserikatan Maskapai Perdagangan Hindia Timur/Kongsi Dagang India Timur. VOC
secara resmi didirikan di Amsterdam. Adapun tujuan dibentuknya VOC ini antara lain untuk:
(1) menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama kelompok/kongsi pedagang
Belanda yang telah ada, (2) memperkuat kedudukan Belanda dalam menghadapi persaingan
dengan para pedagang negara lain.
VOC dipimpin oleh sebuah dewan yang beranggotakan 17 orang, sehingga disebut
Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII). Mereka terdiri dari delapan perwakilan kota
pelabuhan dagang di Belanda. Markas Besar Dewan ini berkedudukan di Amsterdam. Dalam
menjalankan tugas, VOC ini memiliki beberapa kewenangan dan hak-hak antara lain:
1. melakukan monopoli perdagangan di wilayah antara Tanjung Harapan sampai
dengan Selat Magelhaens, termasuk Kepulauan Nusantara,
2. membentuk angkatan perang sendiri,
3. melakukan peperangan,
4. mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat,
5. mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri,
6. mengangkat pegawai sendiri, dan
7. memerintah di negeri jajahan.
Gubernur jenderal VOC yang pertama adalah Pieter Both (1610-1614). Sebagai
gubernur jenderal yang pertama, Tahun 1619 Gubernur Jenderal VOC Laurens Reael
digantikan oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (J.P. Coen). J.P. Coen dikenal
gubernur jenderal yang berani dan kejam serta ambisius. Oleh karena itu, merasa bangsanya
dipermalukan pasukan Banten dan Inggris di Jayakarta, maka J.P. Coen mempersiapkan
pasukan untuk menyerang Jayakarta. Armada angkatan laut dengan 18 kapal perangnya
mengepung Jayakarta. Ternyata dalam waktu singkat Jayakarta dapat diduduki VOC. Kota
Jayakarta kemudian dibumihanguskan oleh J.P. Coen pada tanggal 30 Mei 1619. Di atas
puing-puing kota Jayakarta itulah dibangun kota baru bergaya kota dan bangunan di Belanda.
Kota baru itu dinamakan Batavia sebagai pengganti nama Jayakarta. J.P. Coen adalah
gubernur jenderal yang sangat bernafsu untuk memaksakan monopoli. Ia juga dikenal sebagai
peletak dasar penjajahan VOC di Indonesia. Disertai dengan sikap congkak dan tindakan
yang kejam, J.P.Coen berusaha meningkatkan eksploitasi kekayaan bumi Nusantara.
VOC semakin serakah dan bernafsu untuk menguasai Nusantara yang kaya rempahrempah ini. Tindakan intervensi politik terhadap kerajaan-kerajaan di Nusantara dan
pemaksaan monopoli perdagangan terus dilakukan. Politik devide et impera dan berbagai tipu
daya juga dilaksanakan demi mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sebesar-besarnya..
VOC menjadi berjaya setelah berhasil melakukan monopoli perdagangan rempahrempah di Kepulauan Maluku. Untuk mengendalikan pelaksanaan monopoli di kawasan ini
dilaksanakan Pelayaran Hongi.

a. Kebangkrutan VOC.
. VOC sebagai kongsi dagang swasta keuntunganya semakin merosot. Bahkan tercatat
pada tahun 1673 VOC tidak mampu membayar dividen. Kas VOC juga merosot tajam karena
serangkaian perang yang telah dilakukan VOC dan beban hutang pun tidak terelakkan.
Sementara itu para pejabat VOC juga semakin feodal. Pada tanggal 24 Juni 1719 Gubernur
Jenderal Henricus Zwaardecroon mengeluarkan ordonansi untuk mengatur secara rinci cara
penghormatan terhadap gubernur jenderal. Para pejabat VOC terjangkit penyakit korupsi .
Beban utang VOC semakin berat, sehingga akhirnya VOC sendiri bangkrut.
Pertemuan ke empat
1. Masa pemerintahan Inggris
Tanggal 4 Agustus 1811 sebanyak 60 kapal Inggris di bawah komando Raffles telah
muncul di perairan sekitar Batavia. Beberapa minggu berikutnya, tepatnya pada tanggal
26 Agustus 1811 Batavia jatuh ke tangan Inggris. Janssen kemudian mundur ke Salatiga
dan akhirnya menyerah di Tuntang. Penyerahan Janssen secara resmi ke pihak Inggris
ditandai dengan adanya Kapitulasi Tuntang pada tanggal 18 September 1811. Tanggal 18
September 1811 adalah tanggal dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia. Gubernur
Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles sebagai penguasanya. Pusat
pemerintahan Inggris berkedudukan di Batavia. Sebagai penguasa di Hindia, Raffles
mulai melakukan langkah-langkah untuk memperkuat kedudukan Inggris di tanah
jajahan. Dalam rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga
prinsip.
Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman
bebas oleh rakyat.
Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para bupati
dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial.
Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat
penggarap dianggap sebagai penyewa..
Untuk memperkuat kedudukan dan mempertahankan keberlangsungan kekuasaan Inggris,
Raffles mengambil strategi membina hubungan baik dengan para pangeran dan penguasa
yang sekiranya membenci Belanda. Strategi ini sekaligus sebagai upaya mempercepat
penguasaan Pulau Jawa sebagai basis kekuatan untuk menguasai Kepulauan Nusantara.
Raffles telah melakukan beberapa tindakan untuk memajukan perekonomian di Hindia.
Tetapi program itu tujuan utamanya untuk meningkatkan keuntungan pemerintah kolonial.
Beberapa kebijakan dan tindakan yang dijalankan Raffles antara lain sebagai berikut.
1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau pajak tanah (land rent) yang kemudian
meletakkan dasar bagi perkembangan sistem perekonomian uang.
2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi.
3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan.
4. Penghapusan sistem monopoli.
5. Peletakan desa sebagai unit administrasi penjajahan.
Tahun 1816 Raffles mengakhiri pemerintahannya di Hindia. Pemerintah Inggris
sebenarnya telah menunjuk John Fendall untuk menggantikan Raffles. Tetapi pada tahun
1814 sudah diadakan Konvensi London. Salah satu isi Konvensi London adalah Inggris
harus mengembalikan tanah jajahan di Hindia kepada Belanda. Dengan demikian pada

tahun 1816 Kepulauan Nusantara kembali dikuasai oleh Belanda. Sejak itu dimulailah
Pemerintahan Kolonial Belanda.
2. Masa pemerintahan Kolonial Belanda
b. Sistem Tanam Paksa
Pemerintah Belanda terus mencari cara bagaimana untuk mengatasi problem
ekonomi. Berbagai pendapat mulai dilontarkan oleh para para pemimpin dan tokoh
masyarakat. Salah satunya pada tahun 1829 seorang tokoh bernama Johannes Van den
Bosch mengajukan kepada raja Belanda usulan yang berkaitan dengan cara
melaksanakan politik kolonial Belanda di Hindia. Van den Bosch berpendapat untuk
memperbaiki ekonomi, di tanah jajahan harus dilakukan penanaman tanaman yang
dapat laku dijual di pasar dunia
b. System Usaha Swasta / system Politik Ekonomi Liberal

Hal ini juga didorong oleh isi kesepakatan di dalam Traktat Sumatera yang ditandatangani
tahun 1871. Di dalam Traktat Sumatera itu antara lain dijelaskan bahwa Belanda diberi
kebebasan untuk meluaskan daerahnya sampai ke Aceh. Tetapi sebagai imbangannya Inggris
meminta kepada Belanda agar menerapkan ekonomi liberal agar pihak swasta termasuk
Inggris dapat menanamkan modalnya di tanah jajahan Belanda di Hindia.

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran


. Pendekatan : saintifik
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Ceramah, diskusi dan penugasan
G .Kegiatan Belajar Mengajar
Pertemuan pertama
Kegiatan

Kegiatan
Awal

Deskripsi

Aloka
si
waktu
10
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan menit
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan peta tentang peta penjelajahan samudera

Kegiatan
Inti

Mengamati

Siswa mengamati peta penjelajahan samudera


Siswa membaca buku sumber tentang penjelajahan
samudera yang dilakukan oleh bang sa Eropa
Menanya
Siswa diarahkan untuk mengajukan pertanyaan dari hasil
pengamatan peta dan bahan bacaan yang kurang dipahami
Guru mengajukan beberapa pertanyaan sehubungan
dengan pengamatan siswa
Mengumpulkan informasi
Siswa mengumpulkan informasi tentang pengertian
kolonialisme dan imprealisme ,proses lahirnya
kolonialisme dan imprealisme dan faktor faktor penyebab
tumbuh dan berkembangnya kolonialisme dan imprealisme

70
menit

Kegiatan
Akhir

melalui bahan bacaan, diskusi dan internet.


Pengumpulan informasi dilakukan bersama kelompoknya
masing-masing yakni ada 12 kelompok masing-masing
beranggotakan 3 orang

Menalar
Setiap kelompok membuat rumusan tentang 3 hal tersebut
secara berlomba dalam waktu 25 menit,dan kelompok yang
pertama selesai dapat bintang ( ada 5bintang sampai 1
bintang)
Mengkomunikasikan
Kelompok yang presentase pertama adalah kelompok yang
mendapat 5 bintang dst .
Kelompok yang lain menanggapi dan saling melengkapi
satu sama lain
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah 10
menit
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan
moral

Pertemuan kedua
Kegiatan
Kegiatan
Awal

Deskripsi

Kegiatan
Inti

Alokasi
waktu
10
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan menit
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang
akan dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan
dipelajari
Menayangkan peta perjalanan masuknya bangsa Eropa ke
Indonesia

Mengamati

70
menit

Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal
yang kurang dipahami dari hasil pengamatan tersebut
Guru menunjuk garis-garis-garis pada peta dan
menanyakan pada siswa tentang garis tsb
Mengumpulkan informasi
Siswa mengumpulkan inforamasi melalui bahan bacaan,
media internet dan diskusi tentang proses masuknya
bangsa Eropa ( Portugis,Spanyol,Belanda,Inggris ) ke
Indonesia secara berkelompok yakni siswa dibagi menjadi
4 kelompok dengan tugas sbb:
Kelompok 1 ; mengumpulkan informasi tentang
proses masuknya bangsa Portugis
Kelompok 2 : mengumpulkan informasi tentang
proses masuknya bangsa Spanyol
Kelompok 3 : mengumpulkan informasi tentang
proses masuknyabangsa Belanda
Kelompok 4 mengumpulkan informasi tentang
kedatangan bangsa Inggris di Indonesia
Menalar
Setiap kelompok mendiskusikan tugasnya masing-masing
Setiap kelompok membuat rumusan lengkap dengan peta
perjalanan bangsa tersebut

Kegiatan
Akhir

Mengkomunikasikan
Secara acak guru menujuk kelompok yang presente hasil
kerja kelompoknya dan di tanggapi oleh kelompok lain
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah 10
menit
dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik
untuk merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan

moral
Pertemuan ketiga dan ke empat
Kegia
tan

Kegia
tan
Awal

Deskripsi

Kegia
tan
Inti

Alok
asi
Wakt
u
10
Memberi salam dan berdoa
Menanyakan peserta didik tentang kesiapan dan kenyamanan meni
t
belajar
Menanyakan kehadiran peserta didik
Menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari/appersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari
Menayangkan peta perkembangan kolonialisme dan imprelisme
di Indonesia
Siswa dibagi menjadi 8 kelompok
70
meni
t

Mengamati
Guru mengarahkan siswa untuk membaca buku materi sejarah
tentang perkembangan kolonilisme dan imprealisme di
Indonesia
Menanya
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
kurang dipahami
Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa yang
diketahui dari bacaan
Mengumpulkan informasi
Siswa secara berkelompok mengumpulkan informasi dan
berdiskusi sesuai tugasnya, yakni :
Kelompok 1 dan 6 mengumpulkan informasi tentang
masa penjajahan Portugis dan Spanyol

Kelompok 2dan 4 mengumpulkan informasi tentang


masa penjajahan Belanda ( VOC)
Kelompok 3 dan 5 mengumpulkan informasi tentang
masa pemerintahan Inggris di Indonesia
Kelompok 7 dan 8 mengumpulkan informasi tentang
masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda II

Kegia
tan
Akhir

Menalar
Siswa berdiskusi dan membuat resume sesuai denga n
kelompoknya
Mengkomunikasikan
Setiap kelompok membaca resume secar bergiliran dan
kelompok lain menanggapi ,pada pertemuan ini hanya 3
kelompok dan 5 kelompok pada pertemuan minggu depan
10
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Memberikan kesempatan kepada salah saktu peserta didik untuk meni
merefleksi berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah t
dilaksanakan
Menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Guru menutup pembelajaran dengan memberi pesan-pesan moral

Penilain
1. Teknik Penilaian
a. Tes tulis
b. Penugasan
2. Instrumen Penilaian
KD
3.6. Menganalisis
proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris)
ke Indonesia

Teknik Penilaian
Tes Tulis

Instrumen Penilaian
1. jelaskan perbedaan antara
kolonialisme dan imprealisme
2. Jelaskan faktor pendorong
masuknya bangsa Eropa di
Indonesia
3. Jelaskan proses masuknya/
perjalanan bangsa Portugis
masuk ke Indonesia
4. Jelaskan mengapa Spanyol
meninggalkan Indonesia pada
tahun 1525
5.kemukakan hak-hak
istimewa VOC
6. jelaskan kebijakan yang
dilakukan oleh Raffles pada

4.6. Mengolah informasi


tentang proses masuk dan
perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris)
ke Indonesia dan
menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah

Penugasan

masa penjajahan Inggris di


Indonesia
7. kemukakan ketentuan sistem
Tanam Paksa yang
dilaksanakan oleh Van Den
Bosh
8. jelaskan latarbelakang
berlakunya sistem ekonomi
liberal di Indonesia
1.Buatlah resume tentang
perkembangan penjajahan
bangsa
Eropa(Portugis,Spanyol,Belan
da dan Inggris
2.Buat peta perjalanan
masuknya bangsa Eropa di
Indonesia

I. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar


1. Media
: Power Point
2. Alat
: Laptop, LCD
3. Sumber Belajar
a. Sejarah Indonesia SMA/SMK kelas X Semester I Kurikulum 2013, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta
b. Ratna Hapsari, 2014. Sejarah Indonesia, Erlangga,Jakarta
c.. buku-buku sejarah yang relevan
Limbung, juli 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs.H. Kamaruddin, MPd
NIP. 19650715 199002 1 017

Guru Mata Pelajaran,


Dra.Hj Harlina Arif ,MPd
NIP. 19681003 199702 2003

Anda mungkin juga menyukai