Anda di halaman 1dari 8

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kehadiratAllah SWT,
karena dengan Taufiq dan hidayah-Nya, serta segala kemudahan yang telah diberikan-Nya sehingga
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat padawaktunya. Makalah ini di susun
sebagai salah satu tugas pelajaran Sejarah.Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, terima kasih dan semoga makalah ini
bermanfaa tserta bisa menjadi wacana bagi kita semua dalam hal menambah ilmu pengetahuan. Amin.

Wassalamuaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pangkalan kerinci , 17 september 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

1.4. Metode PenyusunanMakalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1. BentukBercocokTanampadaMasaPrasejarahHinggaSampai dengan SaatIni

A. KehidupanSosialpadaMasaBercocokTanam

B. KehidupanEkonomipadaMasaBercocok

C. Alat-alat yang dihasilkanpadaMasaBercocokTanam

D. KonsepKepercayaandanBangunanMegalitpadaMasaBercocok Tanam

E. KehidupanpadaMasaPerundagian

F. KehidupanpadaMasaSekarang

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masa prasejarah atau biasa disebut pra aksara adalah masa kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan hidup pada masa pra aksara adalah manusia purba. Pada
masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui tulisan. Satu-satunya
sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan mereka
yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang hidup dan
berkembang pada masa itu. Zaman pra aksara berlangsung sangat lama, yaitu sejak manusia belum
mengenal tulisan hingga manusia mulaimengenal dan menggunakan tulisan.

Untuk mempelajari kehidupan manusia prasejarah khususnya bentuk bercocok tanam zaman
prasejarah hingga sampai dengan saat ini, maka kita tidak boleh lepas dari kajian ilmu Antropologi,yang
memperlajari tentang peradaban manusia dari bentuk yang paling sederhana sampai ketingkat yang
lebih maju. serta bantuan beberapa cabang ilmu pengetahuan, antara lain:

 Paleontologi, ilmu yang mempelajari tentang fosil.


 Paleontropologi, ilmu yang mempelajari asal usul dan evolusi manusia denganmempergunakan
fosil manusia sebagai bahan penemuan.
 Geologi, ilmu yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan perubahannya.
 Arkeologi, ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purba kala
untukmenyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau.
 Geografi,ilmu yang mempelajari keberadaan bumi sebagai tempat berpijaknya manusiadi dalam
menjalani kehidupannya, dan lain lain.

Zaman prasejarah tidak meninggalkan bukti tertulis, tetapi hanya meninggalkan benda- benda
hasil kebudayaan. Oleh karena itu untuk mengetahui Umur peninggalan budaya itu dapat diketahui
melalui cara:

 Tipologi, merupakan cara penentuan usia benda peninggalan budaya berdasarkan bentuktipe
dari peninggalan itu. Semakin sederhana bentuk peninggalan budaya manusia itu. Makausianya
semakin tua.
 Stratigrafi, merupakan cara penentuan usia benda peninggalan budaya berdasarkanlapisan
tanah tempat benda itu ditemukan, semakin kebawah lapisan tanah tempat penemuan benda
peninggalan budaya manusia, maka semakin tua usianya.
 Kimiawi, merupakan cara menentukan usia benda peninggalan budaya manusia berdasarkan
unsur-unsur kimia yang dikandung oleh benda tersebut.

Sedangkan sumber/peninggalan yang digunakan untuk mengetahui kehidupan zaman prasejarah


adalah fosil dan arterak

 Fosil adalah tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang telah membatu. Fosilyang
dapat memberi petunjuk kehidupan manusia purba disebut fosil pandu.

 Arterak adalah alat-alat atau perkakas yang dipakai oleh manusia purba untuk
menunjangkehidupannya. Contoh: kapak persegi, kapak lonjong, kapak corong, dan lain lain.

Secara umum, masa prasejarah ditinjau dari dua aspek, yaitu berdasarkan benda-benda
peninggalan yang digunakan oleh manusia pada masa pra aksara, dibedakan menjadi dua zaman yaitu
zaman batu dan zaman logam

 Zaman batu adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode dimana alat-alat
kehidupanmanusia terbuat dari batu, meskipun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari
kayu dan tulang. Tetapi, pada zaman ini secara dominan alat-alat yang digunakan terbuat dari
batu.Zaman batu dibedakan lagi menjadi tiga periode sebagai berikut:
 Zaman batu tua (Paleolithikum) merupakan suatu masa dimana hasil buatan alat-alat dari
batunya masih kasar dan belum diasah sehingga bentuknya masih sederhana.
 Zaman batu madya ( Mesolithikum) merupakan masa peralihan dimana cara
pembuatanalat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari aman batu tua.
 Zaman batu muda (Neolithikum) merupakan suatu masa dimana alat-alat
kehidupanmanusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna
dariaman sebelumnya. Misalnya, kapak persegi dan kapak lonjong.

 Zaman Logam : adalah zaman yang menunjuk pada suatu periode dimana alat-alatkehidupan
manusia terbuat dari logam.Dengan dimulainya zaman logam, bukan berarti berakhirnya zaman
batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang bahkan sampai
sekarang. Sesungguhnya, nama zaman logam hanyalah untuk menyatakan bahwa pada zaman
tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan digunakan secara dominan.

Dan berdasarkan ciri kehidupan dan kebudayaan masyarakatnya, dibagi dalam tigazaman, yaitu masa
berburu dan mengumpulkan makanan,masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

a. Masa berburu dan mengumpulkan makanan : pada masa ini kehidupan manusia purbamasih sangat
sederhana. Mereka mengumpulkan makanan dan meramunya serta berburudengan menggunakan
peralatan bantu yang sangat sederhana. Untuk melindungi dirinya darihujan, panas, dan gangguan
hewan buas, manusia purba memanfaatkan ceruk yang ada di batu karang. Letak ceruk tempat tinggal
mereka biasanya tidak jauh dari sumber air karenasumber air biasa digunakan juga oleh binatang
buruan untuk minum. Pada saat binatangminum, manusia purba memburunya dan selanjutnya
digunakan untuk makan sehari-hari.

b. Masa Bercocok tanam : pada masa ini manusia purba sudah mampu bercocok tanamsehingga
terjadilah perubahan dari tradisi food gathering (mengumpulkan makanan)menjadi food producing
(menghasilkan makanan). Mereka sudah tidak tergantung lagi pada alam. Mereka sudah berusaha untuk
menghasilkan makanan sendiri dengan bercocok tanam dan beternak. Pada saat itu pula, manusia sudah
bertempat tinggal tetap.Artinya, mereka telah mengenal cara membuat rumah dan beternak hewan
peliharaan.

c. Masa Perundagian : pada masa ini, manusia purba telah pandai membuat perkakas yang berasal dari
logam. Mereka kemudian menggunakan perkakas tersebut sebagai bagiandari hidupnya. Pada masa ini
kehidupan manusia purba tidak jauh berbeda dengan masa bercocok tanam hanya saja peralatan yang
mereka gunakan semakin lebih baik yaitumulai digunakannya alat-alat yang terbuat dari logam.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalahini adalah
bagaimana bentuk bercocok tanam pada zaman prasejarah hingga zaman modern ?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


Berangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalahuntuk
mengetahui lebih lanjut mengenai bentuk bercocok tanam pada zaman prasejarahhingga sampai
dengan saat ini.

1.4. Metode Penyusunan Makalah

Metode yang digunakan dalam membuat makalah ini adalah Metode TeknologiInformasi dan
Komunikasi, yakni mengkaji berbagai materi yang terdapat/tersedia di mediainternet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Bentuk Bercocok Tanam pada Zaman Prasejarah Hingga Sampaidengan SaatIni.

Masa berburu dan menumpulkan makanan pada prasejarah berangsur-angsurditinggalkan.


Masyarakat mulai menunjukkan tanda-tanda menetap di suatu tempat(nomaden) dengan
nengembangkan kegiatan baru seperti bercocok tanam dan penjinakanhewan. Dengan beberapa
penemuan bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk mendiamisuatu tempat terbuka yang
mana dekat dengan air misalnya tepi sungai dan laut.

Ciri-ciri zaman bercocok tanam :

 Pola hidupnya mulai menetap didataran rendah secara berkelompok dan sudah memilih
pemimpin.
 Manusia pada masa ini, sudah mengenal cara bercocok tanam, mengolah tanah,dan
memelihara hewan.
 Mereka mulai menguasai cara menyimpan makanan dan mengawetkan makanan secara
sederhana.
 Mereka mengenal sistem kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan kekuatan
alam.Sistem ke percayaan ini ditunjukan melalui simbol-simbol gambar berwarna,
bangunan, dan arca yang terbuat dari batu besar.
 Alat-alat yang digunakanterbuatdaribatu, danbahanlainnya yang bentuknyasudahdiasah.

Tabel 1. Zamanbercocoktanam

KONDISI ZAMAN BERCOCOK TANAM


Keadaan alam Bumi sudah stabil
Flora Hampir sama dengan keadaan saat ini
Fauna Hampir sama dengan keadaan saat ini
Kehidupan masyarakat Sudah mulai menetap, bercocok tanam (food producing), sudah
mengenal memelihara hewan,sistem barter
(pertukaranbarang),sistem kepercayaan, animisme dan dinamisme
Alat – alat kehidupan Terbuat dari batu dan sudah diasah. Beliung persegi,kapak lonjong,
gerabah, alat pemukul kulit kayu, perhiasan

A. Kehidupan Sosial pada Masa Bercocok Tanam

Kehidupan manusia senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan itu dapat disebabkan


karena ada interaksi antara manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.Ketika kebutuhan
hidup manusia dapat terpenuhi oleh alam, manusia tidak perlu bersusah payah menghasilkan dan
mengolah makanan, mereka cukup mengambilnya dari alam. Akan tetapi, ketika alam tidak lagi
dapat memenuhi kebutuhan hidup, manusia pra aksara(prasejarah) tidak lantas berdiam diri.
mereka mulai memikirkan bagaimana caranya untuk menghasilkan makanan (food producing ). Dari
sinilah muncul bahwa manusia perlu mengolah alam. Dengan demikian corak kehidupan manusia
pun berubah dari berburu dan mengumpulkan (meramu) makanan menjadi bercocok tanam.

Pada awal bercocok tanam, mereka melaksanakan peladangan berpindah atau pertanianlahan
kering (shifting cultivation). Pelaksanaan sistem ini dilakukan dengan cara membuka hutan untuk
ditanami dan mereka akan berpindah lokasi pertanian ke lahan yang lain apabila dirasa lahan yang
mereka tanami sudah tidak produktif lagi. Sistem peladangan dapat dilaksanakan oleh mereka ketika
jumlah penduduknya masih sedikit, dan hutan sebagai lahan pertanian masih luas. Karena jumlah
penduduk bertambah, kebutuhan bahan makanan semakin banyak dan akibatnya sistem
perladangan lambat laun menjadi tidak efektif lagi,ditambah lahan pertanian yang diubah menjadi
lahan pemukiman.

Masyarakat awal mulai memikirkan cara mengatasi hal ini sampai akhirnya mereka
menemukan jalan keluarnya, yaitu dengan jalan pertanian yang menetap di suatu perkampungan
dan membentuk masyarakat yang teratur dan mempertahankan kesuburan tanah dengan
pemupukan. Menurut H.R Van Heekeren tanah pertanian diciptakan di hutan dengan cara
penebangan dan pembakaran pohon-pohon dan semak-semak belukar. Abu dari pohon-pohon dan
semak-semak belukar tersebut kemudian dijadikan pupuk ( H.R. Van Heekeren 1957, halaman 154).
Pertanian menetap dilakukan di lahan kering maupun lahan basah. sumber-sumber alam mereka
manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup padaumumnya dilakukan secara bersama-sama atau
gotong royong. Jenis tanaman di lahan kering meliputi sayuran dan jenis yang biasa pada lahan
perladangan, yaitu padi, keladi, ubi jalar,kacang-kacangan, dan berbagai jenis tanaman musiman
serta tahunan seperti buah-buahan dan biji-bijian.

B. Kehidupan Ekonomi pada Masa Bercocok Tanam


Pada masa kehidupan bercocok tanam, kebutuhan hidup masyarakat semakin bertambah,
namun tidak ada satu anggota masyarakat pun yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya
sendiri. Dengan kenyataan seperti ini, dalam rangka memenuhi kebutuhannya masing-masing
diadakan pertukaran barang dengan barang ( sistem barter ).Pertukaran barter ini menjadi awal
munculnya sistem perekonomian dalam masyarakat.
Sistem barter merupakan sejenis bentuk perniagaan yang tidak menggunakan sembarang
bentuk perantara pertukaran, dimana baranganatau perkhidmatanditukar dengan barangan
dan/atau perkhidmatan lain. Ia boleh jadi dibuat antara dua atau beberapa pihak.Melalui sistem ini
mereka terpaksa membuat pilihan sesama mereka untuk mendapatkan barang perantaraan yang
dapat membawa manfaat bersama antara mereka. Oleh sebab itu, barang-barang yang digunakan
sebagai alat perantaraan itu berbeda mengikut suasana dan zaman. maka jelas lah di sini bahwa
pertukaran adalah tidak mustahil tanpa uang dan tidak heranlah manusia boleh menjalankan
kegiatan perdagangan dengan sistem pertukaran barter.

C. Alat-alat yang dihasilkan pada Masa Bercocok Tanam

Perkembangan kebudayaan pada masa bercocok tanam makin bertambah pesat. Hal ini
dikarenakan manusia mulai dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaanyang
lebih baik. Namun demikian alat-alat yang dihasilkan pada masa berburu danmengumpulkan
makanan atau zaman palaeolithikum tidak ditinggalkan. Alat-alat itu masih dipertahankan dan
dikembangkan, seperti alat-alat dari batu sudah tidak kasar lagi tapi sudah lebih halus karena ada
proses pengasahan.

Peninggalan-peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam makin banyak dan
beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu maupun logam. Berikut ini alat-alat atau benda-
benda yang dihasilkan pada masa bercocok tanam adalah sebagai berikut :

1.Kjokkenmoddinger Pada Masa Bercocok Tanam

Anda mungkin juga menyukai