BERCOCOK TANAM
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4 (X-G)
2. Nike Rahmaliani
5. Raffli Maulana
SMAN 17 BANDUNG
KATA PENGANTAR
Kata
pengantar…………………………………………………………..
Daftar Isi………………………………………………………………..
BAB 1
Pendahuluan…………………………………………………….
1. Latar
belakang……………………………………………………...
2. Rumusan
masalah…………………………………………………..
3. Tujuan
penulisan…………………………………………………...
BAB 2 Pembahasan…………………………………………………….
2.1 Bentuk Bercocok Tanam pada masa prasejarah Hingga Sampai
dengan saat ini …………………………………………..
2.2 Kehidupansosialpadamasabercocoktanam…………………………
2.3Kehidupanekonomipadamasabercocoktanam………………………
2.4Alat-alatyangdihasilkanpadamasabercocoktanam………………….
BAB 3 Penutup……………………………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………………….
3.3 Saran………………………………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Masa prasejarah atau biasa disebut pra aksara adalah masa kehidupan
manusia sebelummengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan hidup pada masa
pra aksara adalah manusia purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui
sejarah serta kebudayaan manusia melaluitulisan. Satu-satunya sumber untuk
mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui peninggalan-peninggalan
mereka yang berupa fosil, alat-alat kehidupan, dan fosil tumbuh-tumbuhan
maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu. Zaman pra aksara
berlangsung sangat lama, yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan hingga
manusia mulaimengenal dan menggunakan tulisan.
PEMBAHASAN
● Polahidupnyamulaimenetap
dataranrendahsecaraberkelompokdansudahmemilihpemimpin.
● Manusiapadamasaini,sudahmengenalcarabercocoktanam,mengolahtanah,
danmemeliharahewan.
● Merekamulaimenguasaicaramenyimpanmakanandanmengawetkanmakana
nsecarasederhana.
● Merekemengenalsistemkepercayaanterhadaprohnenekmoyangdankekuatan
alamSistemkepercayaaniniditunjukanmelaluisimbol-
simbolgambarberwarna,bangunan,danarcayangterbuatdaribatubesar.
● Alat-alat yang digunakanterbuatdaribatu, danbahanlainnya yang
bentuknyasudahdiasah.
Hiasan sudah dikenal oleh manusia pada masa bercocok tanam. Perhiasan dibuat
dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan sekitar, seperti hiasan
kulit kerang dari sekitar pantai. Hiasan lainnya ada yang terbuat dari yang dibuat
dari tanah liat seperti gerabah, dan ada pula yang terbuat dari batu, seperti gelang,
kalung, dan beliung
Kebudayaan lainnya yang dimiliki oleh manusia pada masa bercocok tanam
diperkirakan mereka telah memakai pakaian. Bahan yang digunakan untuk
pakaian berasal dari kulit kayu. Daerah tempat ditemukan bukti adanya pakaian
adalah di Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan beberapa tempat lainnya. Pada
daerah-daerah tersebut ditemukan alat pemukul kulit kayu. Kulit kayu yang sudah
dipukul-pukul menjadi bahan pakaian yang akan dibuat.
BAB III
PENUTUP
Dalam konteks masa bercocok tanam manusia purba, kita dapat melihat
bagaimana perubahan ini memberikan dasar bagi perkembangan budaya manusia.
Pertanian mengarah pada peningkatan produksi makanan, yang pada gilirannya
mendukung pertumbuhan populasi. Hal ini menciptakan kebutuhan untuk
organisasi sosial yang lebih kompleks, mencakup pembagian kerja, perdagangan,
dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu, masa bercocok tanam manusia purba
tidak hanya menandai revolusi dalam cara manusia memenuhi kebutuhan
makanan mereka, tetapi juga menjadi titik awal bagi perkembangan sosial,
ekonomi, dan budaya yang membentuk masyarakat manusia dalam sejarah.