Anda di halaman 1dari 9

PRO

Mosi: Tragedi Kanjuruhan Terjadi Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom,


Om Swastiastu, Namo Budhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
Dewan juri yang kami hormati, rekan berpikir kami dari tim kontra, dan pada hadirin yang
berbahagia.
Sebelum mendebatkan MOSI kita pada kali ini yaitu “Tragedi Kanjuruhan Terjadi
Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis", izinkan kami selaku tim (Pro) memperkenalkan
diri:
Pohon pepaya tiada duri
Tumbuh bersama bunga melati
Perkenalkan saya DINDA KUSUMA PUTRI
Yang akan membuka perdebatan kali ini
Kemudian yang ada disebelah kanan/kiri saya, KEISYA RAGIL ARFIANSYAH PUTRI
sebagai pembicara 2 akan membidas argumen rancu yang diberikan oleh tim (Kontra) serta
memberikan beberapa poin penjelas untuk menguatkan argumen kami, dan SHERREN
NAILAN ILUDHIYA sebagai pembicara 3 yang akan merekonstruksi argumen yang telah
dibangun oleh kedua pembicara tim dengan sangat baik.

ARGUMEN P1 (PRO)
Dewan juri yang kami hormati, pengertian tragedi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah peristiwa yang menyedihkan.
Dikutip dari situs web wikipedia.com Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola
yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Kemudian, pengertian sebab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hal yang
menjadikan timbulnya sesuatu.
Selanjutnya, pengertian suporter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang
memberikan dukungan.
Dikutip dari situs web kompas.com Anarkisme adalah ajaran yang menentang setiap kekuatan
negara.
Terima kasih, saya kembalikan kepada yang terhormat, Moderator debat.
PRO
Mosi : Tragedi Kanjuruhan Terjadi Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis.

Terimakasih banyak kepada moderator atas kesempatan yang diberikan. Dewan juri yang
terhormat, tim lawan dan hadirin yang kami hormati. Selamat pagi/siang/sore dan salam
sejahtera bagi kita semua.
Sebelum kita mendebatkan mosi kita pada siang hari ini. Izinkanlah saya untuk
memperkenalkan diri. Nama saya KEISYA RAGIL ARFIANSYAH PUTRI sebagai
pembicara kedua. Tugas saya ialah menyampaikan beberapa bidasan, memaparkan argument,
serta memaparkan fakta serta data yang nyata untuk memperkuat argument kami.

ARGUMEN P2 (PRO)
BIDASAN :
O1.

O2.

ISI :
Pada tanggal 1 Oktober 2022, sebuah insiden penghimpitan kerumunan yang fatal terjadi
pasca pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Menyusul kekalahan tim Arema dari rivalnya Persebaya Surabaya, sekitar 3.000 pendukung
Arema memasuki lapangan. Pihak kepolisian mengatakan bahwa para pendukung membuat
kerusuhan dan menyerang para pemain dan ofisial tim, sehingga polisi berusaha melindungi
para pemain dan menghentikan kerusuhan tersebut, namun massa justru bentrok dengan
aparat keamanan.
Dikutip dari wikipedia.com pada tanggal 5 Oktober 2022, Kepolisian Republik Indonesia
mengkonfirmasi 131 korban jiwa akibat bencana ini. Data ini senada dengan laporan
sebelumnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang menyebutkan sebanyak 131 orang
meninggal akibat para suporter yang turun dari tribun lalu membuat kerusuhan di area
lapangan.
Terkait tindak lanjut pasca tragedi kanjuruhan, pihak berwajib melakukan penyelidikan dan
diperoleh hasil penelitian yang menyebabkan Suko Sutrisno selaku kepala keamanan Arema
FC dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun dan Abdul Haris selaku ketua panitia
penyelenggaraan Arema FC dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun enam bulan. Dua
orang tersebut dijatuhi hukuman karena perbuatannya yang melanggar pasal 359 KUHP,
pasal 360 ayat 1 KUHP, dan pasal 360 ayat 2 KUHP.
Pada pasal 359 KUHP, dinyatakan bahwa “barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan
orang lain mati, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun penjara”. Pada pasal 360
ayat 1 KUHP, dinyatakan bahwa “barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan orang-
orang luka berat dihukum dengan hukuman selama-lamanya 5 tahun atau hukuman
kurungannya selama 1 tahun”. Pada pasal 360 ayat 2 KUHP, dinyatakan bahwa “barang siapa
karena kesalahannya menyebabkan orang luka sedemikian rupa sehingga orang itu menjadi
sakit sementara atau tidak dapat menjalankan jabatan atau pekerjaannya sementara, dihukum
dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bulan atau hukuman kurungan selama 6 bulan
atau hukuman denda setinggi-tingginya 300 rupiah”. Diharapkan, hal ini dapat membuat efek
jera pada para suporter yang melanggar peraturan yang ada.
Maka dari itu, kesimpulan yang dapat saya sampaikan berdasarkan perdebatan kali ini
disertai dukungan dari contoh kasus serta spesifikasi mosi yang telah diberikan bahwa kami
selaku tim pro dengan tegas, lugas, dan mantap menyetujui “Tragedi Kanjuruhan Terjadi
Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis”. Mari kita sama-sama menjaga ketertiban saat
menyaksikan pertandingan sepak bola.
Hanya sebesar itu argument yang dapat saya sampaikan dengan batas waktu yang ditentukan,
berikut semua hasil observasi, diskusi serta argument dari team kami. Terimakasih banyak,
selanjutnya saya akan serahkan kembali kepada yang terhormat, moderator debat.
PRO
Mosi : Tragedi Kanjuruhan Terjadi Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis.

ARGUMEN P3 (PRO)
Baik, terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya, sebagai
perkenalan singkat, perkenalkan, saya Sherren Nailan Iludhiya selaku pembicara ke-3 dari
TIM PRO yang akan kembali memperkokoh argumen dan membidas paparan yang rancu
yang disampaikan oleh TIM KONTRA. Terlepas dari kompetisi ini, saya senang dapat
berdiskusi dan bertukar pendapat dengan sesama generasi khususnya, terlebih pada mosi kita
kali ini, terkait tragedi Kanjuruhan yang terjadi.
Seperti yang sudah disampaikan oleh rekan saya selaku pembicara pertama, bahwasannya
hasil penelitian terkait aspek tujuan dan latar belakang terjadinya tragedi Kanjuruhan adalah
akibat ulah supoter yang membuat kerusuhan di stadion. Sampai sini saja dulu, apakah akan
ada perubahan dari sikap para suporter yang anarkis? Nyatanya tidak. Saya jadi tidak heran
dengan fakta banyaknya masalah, seperti pada saat pertandingan PSIS Semarang melawan
Persib Bandung pada tanggal 21 Agustus 2023 terjadi kerusuhan karena para supporter yang
nekat datang ke kandang lawan. Sangat disayangkan, kalau ternyata setelah terjadinya tragedi
Kanjuruhan masih ada beberapa kerusuhan yang diakibatkan oleh para supporter yang
anarkis. Hal seperti ini pun belum dapat dipertimbangkan dengan baik oleh saudara TIM
KONTRA.
Saya kutip langsung dari situs voaindonesia.com yang terbaru pada 2023, bahwasannya
sebanyak 74% responden menyebut kerusuhan supporter menjadi permasalahan utama di
sepak bola Indonesia. Dari tragedi ini, seperti yang sudah dipaparkan oleh rekan saya selaku
pembicara kedua, pihak yang berwajib telah melakukan tindakan penangkapan pada kepala
keamanan Arema FC dan ketua pantia penyelenggaran Arema FC untuk memberi efek jera
terhadap para supporter yang melanggar aturan. Namun pada kenyatannya para supporter
masih saja banyak yang melanggar peraturan, meskipun para pihak berwajib telah
memberikan hukuman yang sepadan. TIM KONTRA, layaknya sebuah koin selalu memiliki
2 sisi, begitu juga dengan mosi yang kita bahas kali ini. Namun yang membedakan adalah,
kita ini bukan benda mati layaknya koin, kita memiliki opini dan aspirasi yang seharusnya
bisa melihat secara keseluruhan dan obyektif. Begitu juga dengan tragedi yang kita bahas
pada mosi kita kali ini, kita sudah mempertimbangkan semuanya secara keseluruhan dan
obyektif.
Jika TIM KONTRA dengan keras menolak bahwa penyebab tragedi ini adalah akibat dari
para supporter, mungkin TIM KONTRA harus membuka mata dan telinga akan fakta-fakta
yang menunjukan bahwa memang sebenarnya supporter lah yang menjadi penyebab tragedy
ini. Dengan batas waktu yang telah ditentukan, sayangnya saya harus mengakhiri argumen ini
pada mosi yang sangat menarik dan relevan untuk kita bahas. Lalu sekali lagi, saya selaku
TIM PRO, dengan tegas, lugas dan mantap, kami yakin bahwa penyeba terjadinya tragedi
kerusuhan ini dikarenakan oleh supporter yang anarkis. Terima kasih, waktu dan tempat saya
kembalikan pada moderator debat.
KONTRA
Mosi: Tragedi Kanjuruhan Terjadi Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom,


Om Swastiastu, Namo Budhaya, Salam Kebajikan, Rahayu.
Dewan juri yang kami hormati, rekan berpikir kami dari tim kontra, dan pada hadirin yang
berbahagia.
Sebelum mendebatkan MOSI kita pada kali ini yaitu “Tragedi Kanjuruhan Terjadi
Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis", izinkan kami selaku tim kontra memperkenalkan
diri:
Pohon pepaya tiada duri
Tumbuh bersama bunga melati
Perkenalkan saya DINDA KUSUMA PUTRI
Yang akan membuka perdebatan kali ini
Kemudian yang ada disebelah kanan/kiri saya, KEISYA RAGIL ARFIANSYAH PUTRI
sebagai pembicara 2 akan membidas argumen rancu yang diberikan oleh tim pro serta
memberikan beberapa poin penjelas untuk menguatkan argumen kami, dan SHERREN
NAILAN ILUDHIYA sebagai pembicara 3 yang akan merekonstruksi argumen yang telah
dibangun oleh kedua pembicara tim dengan sangat baik.

ARGUMEN P1 (KONTRA)
Dewan juri yang kami hormati, pengertian tragedi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah peristiwa yang menyedihkan.
Dikutip dari situs web wikipedia.com Stadion Kanjuruhan adalah sebuah stadion sepak bola
yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Indonesia.
Kemudian, pengertian sebab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hal yang
menjadikan timbulnya sesuatu.
Selanjutnya, pengertian suporter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang
memberikan dukungan.
Dikutip dari situs web kompas.com Anarkisme adalah ajaran yang menentang setiap kekuatan
negara.
Terima kasih, saya kembalikan kepada yang terhormat, Moderator debat.
KONTRA
Mosi : Tragedi Kanjuruhan Terjadi Disebabkan Oleh Suporter Yang Anarkis.

Terimakasih banyak kepada moderator atas kesempatan yang diberikan. Dewan juri yang
terhormat, tim lawan dan hadirin yang kami hormati. Selamat siang dan salam sejahtera bagi
kita semua.
Sebelum kita mendebatkan mosi kita pada siang hari ini. Izinkanlah saya untuk
memperkenalkan diri. Nama saya KEISYA RAGIL ARFIANSYAH PUTRI sebagai
pembicara kedua. Tugas saya ialah menyampaikan beberapa bidasan, memaparkan argument,
serta memaparkan fakta serta data yang nyata untuk memperkuat argument kami.

BIDASAN :
O1.

O2.

ISI :
Pada tanggal 1 Oktober 2022, sebuah insiden penghimpitan kerumunan yang fatal terjadi
pasca pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dikutip dari kompas.com saat itu pendukung Persebaya hadir untuk mendukung tim sepak
bola kesayangannya. Namun, karena kedua tim beserta para pendukungnya dikenal sebagai
rival bebuyutan aparat keamanan yang terdiri dari kepolisian dan TNI berupaya menghalau
massa Aremania yang mulai mendekati lorong ruang ganti pemain. Saat itulah mulai terjadi
kericuhan. Sejumlah aparat kepolisian kemudian melepaskan beberapa tembakan gas air mata
dengan maksud membubarkan penonton. Akan tetapi, terlihat aparat kepolisian
menembakkan gas air mata ke tribun yang masih penuh dengan penonton yang duduk untuk
menunggu giliran keluar.
Penembakan gas air mata oleh pihak kepolisian sangatlah membahayakan suporter.
Dikarenakan dampak gas air mata untuk kesehatan sangatlah berbahaya, karena dapat
menyebabkan sensasi terbakar pada mata, kebutaan sementara, juga luka bakar kimia.
Bahkan, paparan jarak dekat dari gas air mata dapat menyebabkan kebutaan, pendarahan,
juga kerusakan pada saraf daerah mata.
Dikutip dari gatra.com tiga anggota Polri ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tragedi di
Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Ketiga anggota yang menjadi tersangka
bertanggung jawab penuh atas keamanan di stadion saat laga Arema FC vs Persebaya
Surabaya berlangsung.
"Mereka yang paling bertanggung jawab dalam operasional pengaman di lapangan. Sama
halnya, dengan petugas keamanan di dalam regulasi FIFA atau di dalam regulasi keselamatan
dan keamanan yang harusnya mampu mengontrol itu semua.” kata Kadiv Humas Polri Irjen
Pol. Dedi Prasetyo dikonfirmasi pada Rabu 12 Oktober.
Ketiga anggota yang menjadi tersangka ialah mereka adalah Wahyu Setyo Pranoto (eks
Kabag Ops Polres Malang), Bambang Sidik Achmadi (eks Kasat Samapta Polres Malang),
dan Hasdarmawan (eks Danki 3 Brimob Polda Jatim). Dedi mengatakan, ketiga anggota
mengetahui regulasi FIFA, yang salah satunya melarang membawa gas air mata.
"Bukan hanya gas air mata saja, membawa tameng, membawa tongkat, memakai helm, dan
masker yang dapat memprovokasi massa saja itu dilarang," ungkap Dedi.
Oleh karena itu, terdapat tiga terdakwa dari Tragedi Kanjuruhan yang dituntut 3 tahun
penjara. Ketiganya terbukti melanggar Pasal 359 KUHP yang menyebabkan mati atau luka-
luka karena kelalaiannya. Ketiga terdakwa tersebut berasal dari kepolisian. Mereka adalah
Wahyu Setyo Pranoto (eks Kabag Ops Polres Malang), Bambang Sidik Achmadi (eks Kasat
Samapta Polres Malang), dan Hasdarmawan (eks Danki 3 Brimob Polda Jatim).
Hanya sebesar itu argument yang dapat saya sampaikan dengan batas waktu yang ditentukan,
berikut semua hasil observasi, diskusi serta argument dari team kami. Terimakasih banyak,
selanjutnya saya akan serahkan kembali kepada yang terhormat, moderator debat.
KONTRA
Mosi : Penerapan sistem zonasi pendidikan di Indonesia.

ARGUMEN P3 (KONTRA)
Baik, terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada saya, sebagai
perkenalan singkat, perkenalkan, saya Naomi Tiomida selaku pembicara ke-3 dari TIM
KONTRA yang akan kembali memperkokoh argumen dan membidas paparan yang rancu
yang disampaikan oleh TIM PRO, terlepas dari kompetisi saya senang dapat berdiskusi dan
bertukar pendapat dengan sesama generasi khususnya, terlebih pada mosi kita kali ini, terkait
“sistem zonasi” pada lingkup “pendidikan”.
Seperti yang sudah disampaikan oleh rekan saya selaku pembicara pertama, bahwasannya
sistem zonasi yang hadir justru membuat ketidakmerataan. Dengan sekolah yang dipenuhi
murid dari satu daerah lingkungan yang masih sama dan dengan kemampuan kompetensi
yang membuat terjadinya kesenjangan antar murid, antar kelas, dan pendidik juga yang akan
mengalami kesenjangan dalam proses pengajaran. Dewan juri yang saya hormati, sedangkan
berdasarkan argumen yang saya dengar dengan saksama kemarin, disampaikan oleh tim.. dari
………. Yang mereka kutip dari sumber terpercaya, bahwasannya pengaruh yang berdampak
besar pada moral juga psikis seorang anak pun remaja adalah faktor lingkungan.. Sampai sini
saja dulu, apakah bisa saudara bayangkan, generasi angkatan yang berasal dari satu
lingkungan yang kurang lebih berdekatan, yang tidak dapat kita raba bagaimana pergaulan
mereka sebelumnya, dikumpulkan dalam satu gedung sekolah? .. Saya jadi tidak heran
dengan fakta banyaknya masalah dan komplain terkait sistem zonasi yang diberlakukan ini.
Sangat disayangkan, kalau ternyata dalam perbandingan yang simpel ini pun belum dapat
terpikirkan dengan baik oleh saudara TIM PRO.
Dewan juri yang terhormat, lewat skala global, dapat kita amati bahwa gerakan reformasi
pendidikan yang sistematis masih berlangsung di seluruh penjuru dunia, dan menurut Lakes
juga Carter selaku pendidik dan peneliti, hal ini mengarah kepada pemuasan ideologi pasar
internasional dan neoliberalisme. Dengan demikian, reformasi pendidikan memiliki dua
kutub penggerak yang harus berjalan beriringan. Dan hal ini dikhawatirkan karena terkait dua
sisi mata pisau dari reformasi pendidikan itu sendiri. Reformasi akan mendorong perubahan
yang seringkali radikal, dan membuat kondisi pendidikan bisa stagnan di suatu titik oh atau
malah berjalan mundur. Dan, kondisi demikianlah yang sedang terjadi sejak tahun 2018
silam, kala pemerintah mewacanakan sistem zonasi pendidikan. Bagai bom waktu, sistem
yang kurang terstruktur akan terurai bila waktu tersebut telah menjemput. Pertanyaannya,
apakah kita akan duduk diam dan menunggu dijemput oleh bom waktu itu?
Seperti yang dipaparkan oleh pembicara .. dari TIM PRO, dengan iming-iming demi
terwujudnya pemerataan akses dan terjangkaunya layanan masyarakat, salah satunya dengan
menerapkan sistem zonasi. Saudara.. jika koin saja memiliki 2 sisi, seharusnya kita juga
menggunakan kedua telinga kita untuk mendengar banyaknya protes yang dilakukan
masyarakat terkait sistem zonasi. Saya kutip dari laman berita CNN Indonesia, perkumpulan
warga menyoroti ketidakwajaran ketika sejumlah siswa yang nilainya rendah dan kurang
kompeten bisa masuk ke SMAN 1 yang bisa dikatakan cukup unggul. “Mereka itu saling
mengenal sehingga mengetahui persis nilai pada ijazah masing-masing siswa. Jadi anak-anak
yang memiliki nilai tinggi tidak bisa diterima, sedangkan rekannya memiliki nilai rendah bisa
masuk SMAN 1 Tanjungpinang,” ucap salah seorang warga, bersumber dari Antara. Dan,
perlu kita ketahui bahwa pemuda pemudi.. seperti kita ini seperti saya dan anda adalah
penerus negeri ini. Saudara, kita ini adalah anak muda dengan sejuta ide dan wawasan yang
tidak bisa dibiarkan begitu saja, dan ketika pemuda sudah berdemonstrasi, berarti ada hal
janggal yang terjadi di luar sana. Dan di Tanggerang, Banten, kisruh sistem zonasi
berlangsung layaknya film-film Hollywood. Ratusan warga yang didiominasi pelajar itu
sendiri, di Kecamatan Pinang, Tangerang, masuk ke dalam Gedung sekolah yang lantas
menyandera Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, yakni Abduh Surahman.
Bahkan selain menyandera kepala dinas, ratusan siswa juga menyegel gedung sekolah,
sementara ya.. aparat kepolisian juga tak dapat berbuat banyak. Dan saudara tahu apa yang
terbaik dari yang terburuk? Hal ini tidak bisa disalahkan. Sebagai wawasan jika saudara
kurang tahu, Raja prancis Louis XVI berkata bahwa tidak ada yang bisa menurunkannya dari
kekuasaan karena mahkota yang ada di kepalanya dipasang langsung oleh Tuhan, dan rakyat
kemudian hadir atas dasar mengembalikan kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, dan
mereka membuktikan hal itu dengan memotong kepala rajanya dan kekuasaan akan kembali
kepada rakyat. Terkadang karena adanya jabatan kita lupa akan adanya saran dan kebenaran,
yang membuat sistem tidak optimal jadi terjalankan.
Dengan batas waktu yang telah ditentukan, sayangnya saya harus mengakhiri argumen ini
pada mosi yang sangat menarik dan relevan untuk kita bahas, karena setelah saya ingat
harusnya saya dan saudara TIM PRO termasuk “korban” dalam sistem yang tak sukses ini
bukan? Syukur sekali jenjang kita ini jenjang terakhir yang memakai zonasi, tak terbayang
jika harus masuk perguruan tinggi dengan sistem serupa.. hanya bergurau saja. Sekali lagi,
saya selaku TIM KONTRA, dengan tegas, lugas dan mantap, kami ingin sistem zonasi ini
dinonaktifkan, karena kami tidak setuju dengan adanya Penerapan Sistem Zonasi Pendidikan
di Indonesia yang membuat generasi kami dan seterusnya jadi korban ketidakadilan, karena
kami peduli bangsa.. dan negeri ini juga masih butuh kami bukan? Terima kasih, waktu dan
tempat saya kembalikan pada moderator debat.

Anda mungkin juga menyukai