Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Cara Berpikir Sejarah
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis,danmengevaluasitentangpengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Sejarah
Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakantugasspesifikdenganmenggunakanalat, informasi, danprosedurkerja yang
lazimdilakukanserta memecahkanmasalahsesuaidenganbidangkajian Sejarah Indonesia
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
Pengetahuan
3.1 Memahami dan menerapkan konsep berfikir kronologis (diakronik) sinkronik ruang dan waktu dalam
sejarah
3.2 Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
Ketrampilan
4.1 Menyajikan informasi mengenai keterkaitan antara konsep berfikir kronologis (diakronik) sinkronik, ruang
dan waktu dalam sejarah
4.2. Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupanmasyarakat pada zaman
Praaksara dalam bentuk tulisan
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan pengertian pra aksara
3.1.2 Membandingkan pengertian pra aksara dengan pengertian pra sejarah sehingga menemukan
alasan yang tepat
3.1.3 Menjelaskan tentang konsep berpikir kronologis (diakronik)dan sinkronik
3.2.1 Menjelaskan tentang kehidupan manusia purba beserta kebudayaannya
3.2.2. Menjelaskan pola hunian manusia purba beserta kebudayaanya
3.2.3 Mendeskripsikan system kepercayaan pada zaman pra aksara
Ketrampilan
4.1.1 Menyajikan hasil informasi dalam bentuk konsep berpikir sinkronik,diakronik ruang dalam waktu sejarah
4.1.2 Menganalisis keterkaitan informasi dalam bentuk konsep berpikir sinkronik dan diakronik ruang dalam
waktu sejarah
4.2.1 Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada zaman pra aksara dalam
bentuk tulisan
4.2.3 Menganalisis berbagai macam corak kehidupan masyarakat pada zaman pra aksara dalam bentuk
Tulisan.
D. Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi baik dari buku maupun internet siswa dapat :
1. Melalui diskusi dan mengamati peserta didik dapat menjelaskan pengertian diakronis dan
sinkronis(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu)
2. Melalui diskusi dan mengamati peserta didik dapat menerapkan berpikir diakronis dan sinkronis, ruang dan
waktu dalam memahami dan merekonstrusi sejarah yang dipelajari
(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu,mandiri dan bertanggung jawab)
3. Melalui diskusi dan mengamati peserta didik dapat membandingkan pengertian praaksara dan
prasejarah (menumbuhkan karakter rasa ingin tahu,mandiri dan bertanggung jawab)
4. Melalui diskusi dan mengamati peserta didik mampu menjelaskan pengertian praaksara dengan
nerlika
(menumbuhkan rasa ingin tahu dan mandiri)
5. Melalui diskusi dan mengamati peserta didik mampu menjelaskan arti penting zaman praaksara
(menumbuhkan rasa ingin tahu dan bertanggung jawab)
E. Materi Ajar
Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia
Indonesia terletak di persimpangan tiga lempeng benua-ketiganya bertemu di sini-menciptakan tekanan
sangat besar pada lapisan kulit bumi. Akibatnya, lapisan kulit bumi di wilayah ini terdesak ke atas,
membentuk paparan-paparan yang luas dan beberapa pegunungan yang sangat tinggi. Seluruh wilayah
ini sangat rentan terhadap gempa bumi hebat dan letusan gunung berapi dahsyat yang kerap
mengakibatkan kerusakan parah. Hal ini terlihat dari beberapa catatan geologis. Gempa bumi dan
tsunami mengerikan yang dialami Aceh belum lama ini hanyalah episode terakhir dari seluruh rangkaian
peristiwa panjang dalam masa prasejarah dan sejarah. (Arysio Santos, 2010)
Pengertian Sejarah
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajarai berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam
kehidupan umat manusia pada masa lampau.
Pengertian sejarah diambil dari bahasa Arab Syajarotun artinya pohon dan geschiedenis dari bahasa
Belanda artinya penyelidikan, pengumpulan, pengorganisasian, penyajian informasi mengenai peristiwa
masa lalu.
Berdasar pngertian tersebut sejarah memiliki tiga unsure :
1. Manusia, belajar sejarah berarti mempelajari kegiatan umat manusia pada masa lampau berdasar
bukti-bukti yang ditinggalkan.
2. Ruang, suatu peristiwa terjadi pada tenmpat tertentu
3. Waktu, sejarah terjadi pada masa lampu
Pengertian berfikir secara diakronis dan singkronis
Berfikir diakronis, secara etimologis berasal dari kata bahasa Yunani dia berarti melintasi atau melewati
dan kronos artinya perjalanan waktu. Diakronis artinya suatu peristuiwa berhubungan dengan peristiwa
sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau muncul begitu saja. Dengan kata lain peristiwa itu dapat dikaji
perkembangannya dan bergerak sepanjang waktu. Pengertian diakronis sama dengan kronologis.
Melalui konsep ini kita dapat melakukan perbandingan serta melihat tahapan perkembangan sejarah
dari masa ke masa. Sedang secara sinkronis peristiwa sejarah berkaitan antara satu peristiwa dengan
peristiwa yang lain. Misalnya peristiwa Rengasdengklok berhubungan dengan proses pelaksanaan
Proklamasi, perbedaan pendapat golongan tua dan golongan muda, pengaruh Jepang dan lainnya.
Sifat-sifat Ilmu Sejarah
Kuntowijoyo meringkas sifat-sifat sejarah itu ada lima macam :
a. Sejarah adalah fakta artinya suatu peristiwa sejarah bukianlah hasil rekaan manusia, melainkan
benar-benar pernah terjadi dalam kehidupan manusia. Kepastian tentang fakta didapatkan dari hasil
ferifikasi atau pengujian terhadap data atau informasi tentang peristiwa itu.
b. Sejarah itu diakronis, secara etimologis berasal dari kata bahasa Yunani dia berarti melintasi atau
melewati dan kronos artinya perjalanan waktu. Diakronis artinya suatu peristuiwa berhubungan dengan
peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau muncul begitu saja. Dengan kata lain peristiwa itu dapat
dikaji perkembangannya dan bergerak sepanjang waktu. Pengertian diakronis sama dengan kronologis.
Melalui konsep ini kita dapat melakukan perbandingan serta melihat tahapan perkembangan sejarah dari
masa ke masa. Sedang secara sinkronis peristiwa sejarah berkaitan antara satu peristiwa dengan peristiwa
yang lain. Misalnya peristiwa Rengasdengklok berhubungan dengan proses pelaksanaan Proklamasi,
perbedaan pendapat golongan tua dan golongan muda, pengaruh Jepang dan lainnya.
c. Sejarah itu idiografis artinya menggambarkan atau menceritakan suatu peristiwa. Fokus
pnelitiannya menceritakan peristiwa yang terjadi dalam ruang dan waktu tertentu, apakah itu berkaitan
dengan sebab akibat peristiuwa, pelaku yang terlibat ataupun hubungannya dengan peristiwa lain atau
sebelumnya. Sedangkan idiografis adalah diskripsi peristiwa dengan tujuan mendapatkan pemahaman dan
makna dari peristiwa itu.
d. Sejarah itu unik artinya peristiwa yang dikaji terjadi hanya sekali dan tidak ada peristiwa lain yang
persis sama dengan peristiwa itu. Contoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945dan Revolusi Fisik di
Indonesia tahun 1945 sampai 1949. Contoh lain kasus demontrasi di Cina di lapangan Tiananmen tahun
1989.
e. Sejarah itu empiris artinya sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sebenarnya entah
pengalaman inderawi maupun batiniyah (kepercayaan nilai, norma, etos, pandangan hidup, dll). Untuk itu
sejarah mengandalkan bukti-bukti baik tertulis maupun tidak tertulis seperti folklore yang berkembangan
dalam masyarakat, artefak, fosil, candid an lain-lain. Folklor seperti nyanyian rakyat, dongeng, legenda,
upacara keagamaan.
Terkait dengan sifat diakronis dalam ilmu sejarah, sejarawan Kuntowijoyo menambahkan bahwa dalam
dimensi waktu dapat terjadi dalam 4 hal :
1. Perkembangan
Maksudnya sejarah akan mencatat dan melihat peristiwa yang menunjukkan terjadinya perubahan
dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk lain biasanya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih
komplek. Contoh perubahan dari kehidupan manusia dari masa berburu dan meramu berubah kea rah
bercocok tanam dan berubah ke perundagian dan seterusnya.
2. Kesinambungan
Maksudnya sejarah mengkaji bagaimana masyarakat baru mewarisi lembaga atau pranata. Contoh
kebijakan pemerintah colonial Belanda di Indobnesia menarik pajak dari daerah kekuasaannya hanya
meniru perilaku dan kebiasaan raja-raja pribumi.
3. Pengulangan
Maksudnya sejarah mengkaji peristiwa masa lalu yang terjadi lagi pada masa sekarang. Contoh zaman
kolonialisme para pemilik modal dari Negara Barat berlomba dating ke Indonesia seperti Belanda
dengan VOC, Inggris dengan EIC mereka dating dengan alas an dagang dan mencari rempah-rempah,
sedang sekarang mereka kembali ke Indonesi dengan alasan kerja sama di bidang ekonomi, membuka
industry dengan kegiatan perdagangan dll.
4. Perubahan
Maksudnya sejarah mengkaji masyarakatyang mengalami pergeseran, mirip dengan perkembangan
namun pergeserannya terjadi besar-besaran dalam waktu yang relative singkat. Biasaynya perubahan
itu karena pengaruh dari luar seperti perang, bencana alam, revolusi, krisis ekonomi, reformasi dan
globalisasi. Contoh sejarah Indonesia lama perpindahan kerajaan Mataram Kuino oleh Pu Sendok abad
ke -9 dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena letusan Gunung Berapi.
Membandingkan Pengertian Praaksara dan prasejarah
Sebelum mengenali tahapan-tahapan atau pembabakan perkembangan kehidupan dan kebudayaan
zaman praaksara, perlu kamu ketahui lebih dalam apa yang dimaksud zaman praaksara. Praaksara
adalah istilah baru untuk menggantikan istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah untuk
menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan adalah
kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada
sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya
sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan
sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk
menggantikan istilah prasejarah. Praaksara berasal dari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum dan
aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia
sebelum mengenal tulisan.
Pengertian praaksara dengan nerlika
Ada istilah yang mirip dengan istilah praaksara, yakni istilah nirleka. Nir berarti tanpa dan leka berarti
tulisan. Karena belum ada tulisan maka untuk mengetahui sejarah dan hasil-hasil kebudayaan manusia
adalah dengan melihat beberapa sisa peninggalan yang dapat kita temukan. Kapan waktu dimulainya
zaman praaksara? Kapan zaman praaksara itu berakhir? Zaman praaksara dimulai sudah tentu sejak
manusia ada, itulah titik dimulainya masa praaksara. Zaman praaksara berakhir setelah manusianya
mulai mengenal tulisan. Pertanyaan yang sulit untuk dijawab adalah kapan tepatnya manusia itu mulai
ada di bumi ini sebagai pertanda dimulainya zaman praaksara. Sampai sekarang para ahli belum dapat
secara pasti menunjuk waktu kapan mulai ada manusia di muka bumi ini. Tetapi yang jelas untuk
menjawab pertanyaan itu kamu perlu memahami kronologi perjalanan kehidupan di permukaan bumi
yang rentang waktunya sangat panjang. Bumi yang kita huni sekarang diperkirakan mulai terjadi sekitar
2.500 juta tahun yang lalu. Bagaimana kalau kita ingin melakukan kajian tentang kehidupan zaman
praaksara? Untuk menyelidiki zaman praaksara, para sejarawan harus menggunakan metode penelitian
ilmu arkeologi dan sedikit banyak juga pada ilmu alam seperti geologi dan biologi. Ilmu arkeologi adalah
bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak tinggalan fisik, seperti lempeng artefak, monumen,
candi dan sebagainya. Berikutnya menggunakan ilmu geologi dan percabangannya, terutama yang
berkenaan dengan pengkajian usia lapisan bumi dan biologi berkenaan dengan kajian tentang ragam
hayati (biodiversitas) makhluk hidup.
Arti penting mempelajarai zaman praaksara

Arti penting dari pembelajaran tentang sejarah kehidupan zaman praaksara pertama-tama adalah
kesadaran akan asal-usul manusia. Tumbuhan memiliki akar. Semakin tinggi tumbuhan itu, semakin
dalam pula akarnya menghunjam ke bumi hingga tidak mudah tumbang dari terpaan angin badai atau
bencana alam lainnya. Demikian pula halnya dengan manusia. Semakin berbudaya seseorang atau
kelompok masyarakat, semakin dalam pula kesadaran kolektifnya tentang asal usul dan penghargaan
terhadap tradisi. Jika tidak demikian, manusia yang melupakan budaya bangsanyaakan mudah
terombang ambing oleh terpaan budaya asing yang lebih kuat, sehingga dengan sendirinya kehilangan
identitas diri. Jadi bangsa yang gampang meninggalkan tradisi nenek moyangnya akan mudah didikte
oleh budaya dominan dari luar yang bukan miliknya. Kita bisa belajar banyak dari keberhasilan dan
capaian prestasi terbaik dari pendahulu kita. Sebaliknya kita juga belajar dari kegagalan mereka yang
telah menimbulkan malapetaka bagi dirinya atau bagi banyak orang. Untuk memetik pelajaran dari
uraian ini, dapat kita katakan bahwa nilai terpenting dalam pembelajaran sejarah tentang zaman
praaksara, dan sesudahnya ada dua yaitu sebagai inspirasi untuk pengembangan nalar kehidupan dan
sebagai peringatan. Selebihnya kecerdasan dan pikiran-pikiran kritislah yang akan menerangi
kehidupan masa kini dan masa depan.
Berakhirnya zaman praaksara
Sekarang muncul pertanyaan, sejak kapan zaman praaksara berakhir? Sudah barang tentu zaman
praaksara itu berakhir setelah kehidupan manusia mulai mengenal tulisan. Terkait dengan masa
berakhirnya zaman praaksara masing-masing tempat akan berbeda. Penduduk di Kepulauan Indonesia
baru memasuki masa aksara sekitar abad ke-4 dan ke-5 M. Hal ini jauh lebih terlambat bila
dibandingkan di tempat lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal tulisan sejak
sekitar tahun 3000 S.M. Fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan
prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

E. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik
Model : Cooperative Jigsaw
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi dan penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan 1. Memberikan salam (menumbuhkan karakter religious dan 10 menit
toleransi)
2. Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
(Penumbuhan karakter budaya sekolah tentang disiplin dan
religius)
3. Menanyakan kehadiran siswa (menumbuhkan karakter disiplin)
4. Guru menyampaikan topik tentang “zaman sebelum mengenal
tulisan”. Namun sebelum mengkaji lebih lanjut tentang topik itu,
secara khusus guru mengadakan sesi perkenalan. Diusahakan
masing-masing peserta didik bisa tampil untuk memperkenalkan
diri (minimal sebut nama, alamat, cita-cita), terakhir guru
memperkenalkan diri. (menumbuhkan rasa ingin tahu dan
bertanggung jawab)
5. Guru memberikan motivasi dan bersyukur bisa bersekolah,
apalagi kalau dibandingkan dengan zaman praaksara dulu.
(menumbuhkan rasa cinta tanah air)

Inti 1. Sebelum peserta didik mempelajari pengertian praaksara dan 60 menit


makna prasejarah, guru dapat menunjukkan ilustrasi/gambar
tentang kehidupan manusia purba. Guru dapat memulai
pelajaran.dengan mengemukakan tentang peneliti-peneliti
peradaban awal manusia. Salah satunya adalah Prof. Dr. Aryo
Santos yang kutipannya dicantumkan pada halaman satu. Buku
Prof. Dr. Aryo Santos, seorang geolog dari Brazil, yang berjudul
Atlantis The Lost Continent Finally Found mengundang sejumlah
kontroversi. Ia mengemukakan bahwa di Kepulauan Indonesia
pernah ada peradaban besar yang sangat maju tiba-tiba
terhapus. Dengan jelas ia mengklaim bahwa Atlantis berada di
Kepulauan Indonesia. Hal tersebut tidak bisa disebut sebagai
sebuah kebenaran, karena masih bersifat spekulatif.
(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu,bekerja keras dan
bertanggung jawab)
2. Peserta didik disajikan cerita tentang realitaskehidupan
masyarakat
pedalaman Indonesia yang belum mengenal tulisan. Misalnya
cerita Suku Anak Dalam di Jambi. “Apa kamu pernah mendengar
tentang kisah seorang aktifis perempuan, Butet Manurung?
Bertahun-tahun Butet mengabdikan dirinya keluar masuk hutan
untuk mengajari menulis dan membaca Suku Anak Dalam. Ia
meninggalkan kehidupannya yang mapan dan memilih untuk
mengabdikan diri menjadi guru. Kehidupan masyarakat Suku Anak
Dalam memang masih sangat sederhana. Untuk mempertahankan
hidupnya mereka masih mengandalkan hasil hutan. Bahkan dalam
hidupnya mereka masih sering berpindah-pindah dan membuka
hutan yang baru, sehingga hidupnya nomaden dan subsisten.
Karena hidupnya hanya mengandalkan alam maka Suku Anak
Dalam harus bisa menjaga kelestarian hutannya, karena hutan
adalah rumah dan ladangnya. Untuk itulah mereka mempunyai
beberapa pantangan untuk menjaga hutannya. Segala pantangan
dan hal–hal yang diperbolehkan untuk menjaga alamnya, itulah
kemudian yang disebut sebagai kearifan lokal. Karena sifat
hidupnya sering berpindah maka peninggalan peradabannya pun
masih sangat sederhana. Tetapi dalam kesederhanaannya mereka
mampu bersikap arif terhadap alam.”
3. Peserta didik kemudian diberikan gambaran bahwa saat ini di
Indonesia masih ada masyarakat Yang belum mengenal tulisan
(praaksara) seperti yang terjadi pada masyarakat Suku Anak
Dalam. Lalu yang penjadi pertanyaan adalah apa yang
dimaksud dengan masa praaksara? Jika dikaitkan dengan
peradaban awal, bagaimana cara kita meneliti masa ketika
manusia
belum mengenal tulisan.(menumbuhkan rasa ingin tahu dan cinta
tanah air)

Pertanyaan diskusi dan Presentasi :(Mengasosiasikan)


Kelompok 1 : Menjelaskan apakah zaman praaksara termasuk
sejarah
Kelompok 2 : Membandingkan Pengertian Praaksara dan
prasejarah
Kelompok 3 : Menganalisis arti penting zaman pra aksara
Kelompok 4 : Menganalisis berakhirnya zaman pra aksara
Kelompok 5 : Membedakan cara berfikir diakronis dan sinkronis
dalam sejarah
Kelompok 6 : Menjelaskan bahwa dalam dimensi waktu dapat
terjadi dalam 4 hal
Kelompok 7 : Bagaimana cara kita melakukan penelitian pada
masyarakat pra aksara seperti suku Anak Dalam
secara metodologis

4. Masing-masing siswa yang memiliki wacana/tugas yang sama


berkumpul dalam satu kelompok (Kelompok ahli)
5. Setiap siswa mencatat hasil diskusi dan kembali ke kelompok awal
6. Dalam kelompok awal dilaporkan hasil diskusi kelompok ahli dan
semua anggota kelompok mencatat hasil kelompok ahli
7. Laporan hasil kerja kelompok dengan cara guru menunjuk secara
acak untuk melaporkan hasil diskusi kelompok, sampai semua
masalah selesai dibahas
8. Siswa yang lain menanggapi
(menumbuhkan karakter rasa ingin tahu,gemar membaca,mandiri
dan kerja keras)
Penutup 1. Peserta didik dapat ditanya apakah sudah memahami materi 20 menit
tersebut.
2 Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal uji kompetensi di
halaman enam untuk mengukur sejauh mana dapat mengerti
apa yang dijelaskan oleh guru.
3 Sebelum mengakhiri pelajaran, peserta didik dapat ditanyakan
tentang nilai-nilai apa saja yang didapat dari pelajaran hari ini.
4. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
melalui
tes lisan :
a) Mengapa istilah praaksara lebih tepat dibandingkan
dengan istilah prasejarah untuk menggambarkan
kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
b) Bagaimana secara metodologis dapat mengetahui
kehidupan manusia pada hal belum mengenal tulisan.
c) Mesir mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun
3000 S.M, tetapi di Indonesia baru abad ke-4 sampai ke-
5 M. Mengapa demikian?
d) Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari
belajar
kehidupan pada zaman praaksara?
5.Siswa melakukan refleksi/kesimpulan tentang hasil pembelajaran
6. Siswa membuat tugas cirri kehidupan masyarakat di Indonesia
dalam bentuk makalah (tugas kelompok dikumpulkan 2 minggu
yang akan datang)
7. Mengucapkan salam( menumbuhkan karakter religious)

G. Penilaian Hasil Belajar


Teknik Penilaian
a. Test Essay
1. Uraian (Terlampir)
1.Mengapa istilah praaksara lebih tepat dibandingkan dengan istilah prasejarah untuk
menggambarkan kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
2.Bagaimana secara metodologis kita dapat mengetahui kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan.
3.Mesir mengakhiri zaman praaksara sekitar tahun 3000 S.M, tetapi di Indonesia baru abad
ke-4 sampai ke-5 M. Mengapa demikian?
5. Apa saja pelajaran yang dapat kita peroleh dari belajar kehidupan pada zaman praaksara?
6. Bagaimanakah masyarakat pra aksara menjaga kelestarian lingkungannya?
Jawaban :

N PERTANYAAN DISKRIPSI JAWABAN NILAI NILAI


O KUALITATIF KUANTITATIF

1. Mengapa istilah Praaksara adalah istilah baru untuk menggantikan 25


praaksara lebih istilah prasejarah. Penggunaan istilah prasejarah
tepat dibandingkan untuk
dengan istilah menggambarkan perkembangan kehidupan dan
prasejarah untuk budaya manusia saat belum mengenal tulisan adalah
menggambarkan kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah
kehidupan manusia sejarah sehingga prasejarah berarti sebelum ada
sebelum mengenal sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada
tulisan aktivitas kehidupan manusia. Dalam kenyataannya
sekalipun belum mengenal tulisan, makhluk yang
dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan
sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu,
para ahli mempopulerkan istilah praaksara untuk
menggantikan istilah prasejarah. Praaksara
berasaldari dua kata, yakni pra yang berarti sebelum
dan aksara yang berarti tulisan. Dengan demikian
zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia
sebelum mengenal tulisan.
2. Bagaimana secara 1. Melalui penelitian lapangan yaitu melakukan 25
metodologis kita observasi di daerah yang diteliti melalui langkah :
dapat mengetahui 1.Heuristik
kehidupan manusia 2.Ferifikasi
sebelum 3.Interpretasi
4.Heuristik
mengenal tulisan. 2. Melalui kajian pustaka yaitu dengan
membandingkan berbagai sumber sejarah

3. Mesir mengakhiri Karena dimulainya manusia dapat menulis/ 25


zaman praaksara ditemukan tulisan tidak sama misalnya masyarakat
sekitar tahun 3000 Indonesia mulai mengenal tulisan baru abad ke 4 M
S.M, tetapi di setelah ditemukannya prasastu Yupa di Kerajaan
Indonesia baru Kutai di Kalimantan Timur, sedangkan di mesir tahun
abad ke-4 sampai 3000 SM telah mengenal tulisan.
ke-5 M. Mengapa
demikian
4. Apa saja pelajaran 1. Adanya kesadaran sebagai suatu bangsa karena 25
yang dapat kita mengetahui asal usulnya sehingga tumbuhlah rasa
peroleh dari belajar nasionalisme sebagai suatu bangsa
kehidupan pada 2. Timbul rasa kemersamaan sebagai satu suku
zaman praaksara? bangsa yang mempunyai nenek moyang yang sama

Jumlah 100

Kriteria Penilaian :

NO. ASPEK YANG DINILAI Kriteria Nilai Nilai


Kualitatif Kuantitatif

1. Menjawab benar dan 86 – 100 Memuaskan 4


mengumpulkan tepat waktu
2. Menjawab kurang benar dan 76 - 85 Baik 3
mengumumpulkan kurang tepat
waktu
3. Menjawab salah mengumpulkan 66 – 75 Cukup 2
tepat waktu
4. Mengumulkan tetapi jawaban salah 55 - 66 Kurang 1

Skor yang dicapai siswa


Penskoran Nilai dengan Rumus : ---------------------------------- x 100 =
Skor Maksimum

Skor Penilaiannya adalah : Jumlah Nilai Akhir :


1. Jika tidak dilakukan oleh siswa A. Jika memperoleh nilai antara 86 - 100
Maka akan mendapat skor 0 B. Jika mendapat nilai antara 75 – 85
2. Jika dilakukan oleh siswa akan C. Jika memperoleh nilai antara 66 – 74
mendapat skor 10 D. Jika memperoleh nilai antara 40 – 65
Format penilaian Pengetahuan, Sikap dan Ketrampilan

Koqnitif Afektif Psikom


Nama otor
Pema Meng Tes Tu P Kerja Mengko Tole Akt Mengha Srategi
Siswa
hama ua gas ro Sama munika ransi if r Pemeca
NO
n sai s sikan gai pen- han
materi e Pendap dapat Masala
s at Orang h
lain
1.

2.

3.

4.

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = X 4
100
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang

b. Non Test (Tugas Rumah)


Membuat makalah tentang cirri-ciri kehidupan masyarakat pra aksara di Indonesia (kriteria penilaian
terlampir)
Format penulisan makalah:
BAB I Pendahuluan
BAB II Isi
BAB III Penutup
a. Kesimpulan
b. Saran
Daftar Rujukan
Catatan:
Makalah diketik dengan menggunakan huruf Arial, 12, spasi 1,5, print-out kertas A4, maksimal 5
lembar.

Format Penilaian Makalah

Struktur Makalah Indikator Nilai

Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :


 Latar belakang
 Rumusan masalah
 Tujuan penulisan.
Isi  Ketepatan pemilihan gambar
 Orisinalitas makalah
 Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai
metode yang dipakai
 Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif
 Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan
(Ilmiah)
 Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara
ilmiah
Penutup  Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah

Jumlah

Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
∑ Skor perolehan
Kurang 1
Nilai = X 100

∑ Skor perolehan
Nilai = X 4
100
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹ 60 : Kurang
H. Sumber Belajar :
 Buku Guru Sejarah Indonesia SMA Kelas X, 2013 : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
 Sejarah Indonesia SMA Kelas X, 2013 : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Inhdonesia
 Buku Sejarah yang Relevan

I. MEDIA PEMBELAJARAN
 White board/papan flanel
 Power point
 LCD
 Internet
 Peta Sejarah
Catatan : KKM = 80
Bila Siswa mendapatkan nilai kurang dari KKM maka diadakan remedial

Mengetahui Rengel, 01 Juli 2018


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Anda mungkin juga menyukai