Anda di halaman 1dari 41

i

LAPORAN KULIAH KERJA


LAPANGAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN SYARIAH


DI KSPPS BMT BINA INSAN MANDIRI JAWA TIMUR
UNIT TUBAN

Disusun Oleh :

NOVI NUR SHOLIKHAH


182362201016
JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2021
i

LAPORAN KULIAH KERJA


LAPANGAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN SYARIAH


DI KSPPS BMT BINA INSAN MANDIRI JAWA TIMUR
UNIT TUBAN

Disusun Oleh :

NOVI NUR SHOLIKHAH


182362201016
JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARUL ‘ULUM
JOMBANG

2021

i
ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN SYARIAH


DI KSPPS BMT BINA INSAN MANDIRI JAWA TIMUR
UNIT TUBAN

Disusun Oleh :
Nama : Novi Nur Sholikhah
NIM : 182362201016
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi

Telah dievaluasi dan disetujui untuk dipertahankan di depan penguji pada tanggal
11 Juli 2021

Supervisior Lapangan Dosen Pembimbing

Setyaning Mustikawati. S.Kom Drs. H. Supriadi,


M.Si NPP. 890 601
011

Mengetahui,
Ketua Prodi Akuntansi

Drs. H. Supriadi, M.Si


NPP. 890 601 011

ii
iii

LEMBAR PENGESAHAN

PROSEDUR PENGAJUAN PEMBIAYAAN SYARIAH


DI KSPPS BMT BINA INSAN MANDIRI JAWA TIMUR
UNIT TUBAN

Disusun Oleh :
Nama : Novi Nur Sholikhah
NIM : 182362201016
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi

Telah dievaluasi dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima sebagai laporan
Kuliah Kerja Lapangan pada tanggal 22 Juli 2021.

Dosen Penguji 2 Dosen Penguji 1

Hadi Sutrisno,SE. M.Si Drs.H. Supriadi. M.Si


NIDN. 0001056802 NPP. 890 601 011

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H. Muchtar, SE, M.Si


NPP. 930 601 064

iii
4

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmad dan Hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja
Lapangan ini dengan tepat waktu.

Kuliah Kerja Lapangan ini merupakan salah satu mata kuliah yang harus
ditempuh oleh setiap Mahasiswa program Strata ( S1 ). Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Darul `Ulum Jombang.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Kuliah


Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini sehingga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan Mahasiswa dan semua
pihak yang membutuhkannya.

Dengan selesainya penyusunan laporan ini saya mengucapkan terima kasih


kepada Bapak/Ibu :

1. Dr. H. Muchtar, SE, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi


2. Drs. H. Supriadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi
3. Drs. H. Supriadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing
4. Setyaning Mustikawati,S.Kom selaku Pembimbing Lapangan
5. Semua pihak yang membantu kelancaran Kuliah Kerja Lapangan ini.

Demikian laporan kerja praktik ini saya buat dan atas segala bantuannya,
saya sampaikan terima kasih.

Jombang, 25 Juni 2021


Penulis

NOVI NUR SHOLIKHAH

iv
5

DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Halaman Persetujuan.......................................................................................ii
Kata Pengantar................................................................................................iii
Daftar Isi..........................................................................................................v
Daftar Gambar................................................................................................ vii
Daftar Tabel................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Tujuan...........................................................................................2
1.3. Manfaat.........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Lembaga Keuangan...................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan...........................................4
2.1.2 Pengertian Lembaga Keuangan Syariah.............................4
2.1.3 Jenis Lembaga Keuangan Syariah......................................4
2.2. Baitul Maal wa Tamwil (BMT)....................................................5
2.1.1 Pengertian BMT..................................................................5
2.1.2 Fungsi BMT........................................................................6
2.1.3 Prinsip Dasar BMT.............................................................6
2.1.4 Produk-Produk BMT...........................................................7
2.1.5 Prosedur...............................................................................8
2.1.6 Pembiayaan.........................................................................9
2.1.7 Prosedur Pengajuan Pembiayaan menurut Peraturan
Menteri................................................................................9
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan.............................................................. 13
3.1.1 Profil BMT BIM.................................................................13
3.1.2 Logo KSPSS BMT BIM............................................................14
3.1.3 Visi dan Misi KSPSS BMT BIM...............................................14
3.1.4 Struktur Organisasi.....................................................................15

v
6vi

3.1.5Produk dan Layanan BMT BIM..........................................16


3.2. Kegiatan Yang di Tekuni.............................................................22
3.3. Evaluasi Hasil Kegiatan....................................................................... 22
3.3.1 Permasalahan............................................................................22
3.3.2 Sebab Masalah...........................................................................23
3.3.3 Akibat Masalah..................................................................24
3.3.4 Alternatif Solusi Masalah..........................................................24
3.3.5 Solusi Masalah..........................................................................24
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................. 25
4.2 Saran............................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT BIM Tuban....................................... 15


Gambar 3.2 Prosedur Pengajuan Pembiayaan ........................................ 20

vii
7

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Selama KKL ...................................................... 22

viii
7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunannya tidak bisa lepas dari peran
serta sector lembaga keuangan. Lembaga keuangan yang pada prinsipnya
merupakan lembaga intermediasi, merupakan lembaga yang menghimpun dana
pihak - pihak surplus atau kelebihan dana dan menyalurkannya kembali kepada
pihak – pihak yang defisit atau membutuhkan dana. Telah lama lembaga
keuangan baik bank maupun non bank didominasi oleh system bunga, walaupun
masih banyak Negara yang mengalami kemakmuran dengan menggunakan system
bunga ini, akan tetapi lebih banyak Negara yang belum bisa mencapai
kemakmuran dengan system ini seperti negara berkembang seperti Negara
Indonesia.
Dengan keluarnya Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 yang merupakan
revisi dari peraturan pemerintah No. 72 tahun 1992 tentang sebuah bank yang
beroperasi dengan system bagi hasil, maka seiring dengan hal tersebut banyak
pula lembaga keuangan non bank yang muncul dengan system bagi hasil. Salah
satunya adalah BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) yang merupakan lembaga
keuangan mikro yang menginduk pada koperasi, sehingga BMT lebih familier
dengan koperasi jasa keuangan syariah. Peraturan dan pelakasanaan kegiatannya
di atur dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI
Nomor : 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha
koperasi jasa keuangan syariah.
BMT dengan prinsip syariah atau lebih familier disebut dengan bagi hasil,
BMT hadir untuk menjawab permasalahan – permasalahan rill yang dialami oleh
umat islam khususnya. Dengan pemikirannya, BMT berkeinginan untuk
memberikan pembiayaan tanpa jaminan. Namun seiring berjalannya waktu, untuk
pembiayaan yang harus dijamin, maka BMT pun menerapkan jaminan. Hal ini
sebagai sarana win –win solution untuk kedua belah pihak. Bagi duia
perekonomian dan pengusaha kecil dan menengah, serta masyarakat yang berada

1
2

dibawah garis kemiskinan masalah keterbatasan financial selalu dirasakan sebagai


kendala utama yang dikeluhkan. Dengan keterbatasan financial itu sendiri
diharapkan adanya akses dari masyarakat kepada BMT untuk memberikan
pembiayaaan – pembiayaan yang jumlahnya relative terjangkau, syarat – syarat
yang lebih mudah, dan prosedur yang tidak berbelit- belit namun tetap
menerapkan prinsip syariahnya. Hal ini sesuai dengan sifat kebutuhan masyarakat
yang mudah, cepat, serta terjangkau.
BMT dengan produk – produk pembiayaannya, diharapkan mampu
mengurangi kegelisahan sebagaian masyarakat yang memiliki keterbatasan
financial baik pengusaha kecil menengah untuk tambahan modal usaha, maupun
masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan yang harus memenuhi
kebutuhannya dengan cara cicilan. Namun daripada itu, minimnya informasi
masyarakat terhadap BMT khususnya kaitannya masalah pembiayaan menjadi
titik masalah baru bagi masyrakat itu sendiri. Lebih –lebih ketakutan mereka jika
tidak mampu mengembalikan pembiayaan yang telah diberikan. Hal ini wajar,
karena memang BMT tidak mampu menembus lapisan masyarakat lapisan paling
bawah. Sehingga dengan hal ini, saya terinspirasi untuk memberikan sebuah karya
yang nanti nya diharapkan mampu memberikan sedikit pengetahuan bagaimana
pembiyaan di BMT. Oleh karena itu saya mengambil judul : PROSEDUR
PENGAJUAN PEMBIAYAAN di KSPPS BMT BINA INSAN JAWA
TIMUR.

1.2 Tujuan
Adapun Maksud diadakanya kuliah kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan yang digunakan di KSPPS BMT BIM
JAWA TIMUR.
3

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa melalui Kuliah Kerja Lapangan ini dapat mengimplementasikan
ilmu- ilmu yang didapatkan dibangku kuliah pada keadaan dunia kerja nyata
yang dihadapi di lapangan.
2. Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi BMT
yang di teliti agar dapat menjadi lembaga yang berkelanjutan dan mampu
menopang perekonomian masyarakat
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Lembaga Keuangan


2.1.1 Pengertian Lembaga Keuangan
Pengertian Lembaga Keuangan Menurut Surat Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan:
“Lembaga Keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di bidang
keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan”. Menurut Undang-undang Nomor
14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan : “Lembaga Keuangan adalah
semua badan yang melalui kegiatankegiatan di bidang keuangan menarik uang dari
masyarakat dan menyalurka uang tersebut kembali ke masyarakat”.

2.1.2 Pengertian Lembaga Keuangan Syariah


Menurut Mardani (2015) Lembaga keuangan syariah adalah suatu
perusahan atau badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan yang
berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah. Prinsip syariah yaitu prinsip yang
menghilangkan unsur-unsur yang dilarang oleh Islam, kemudia digantikan dengan
menggunakan akad-akad yang sesuai ajaran Islam terdahulu.

2.1.3 Jenis Lembaga Keuangan Syariah


Lembaga keuangan di Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan non bank. Ada perbedaan dari keduanya
perbedaan tersebut terdapat pada segi kegiatan utamanya. Berikut adalah
penjelasan tentang kedua jenis lembaga keuangan:
1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga yang memberikan pelayanan jasa dibidang keuangan yang paling
lengkap. Kegiatan usahanya bukan hanya menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau
pembiayaan, selain kedua usaha tersebut lembaga keuangan bank juga
memberikan jasa-jasa keuangan lainnya seperti transfer, kliring, pembayaran

4
5

tagihan listrik, dan lain sebagainya. Operasional lembaga keuangan bank


diawasi oleh Bank sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia. Lembaga
keuangan bank terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Bank Umum Syariah,
b. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
2. Lembaga Keuangan Non Bank
Badan usaha yang menjalankan usahanya di bidang keuangan secara langsung
maupun tidak langsung, 9 menghimpun dana dengan mengeluarkan surat
berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk investasi
untuk membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan nonbank terbagi menjadi beberapa jenis, pembagiannya
tersebut dilihat dari fungsinya. Lembaga keuangan non bank syariah terdiri dari 8
lembaga, berikut adalah lembaga-lembaga tersebut :
a. Lembaga Asuransi Syariah
b. Lembaga Pasar Modal Syariah
c. Lembaga Pegadaian Syariah
d. Lembaga Dana Pensiun Syariah
e. Lembaga Usaha Syariah
f. Lembaga Zakat
g. Lembaga Wakaf
h. Baitu Maal wa Tamwil

2.2 Baitul Maal wa Tamwil (BMT)


2.2.1 Pengertian BMT
Menurut Huda (2016) Baitul Maal wa Tamwil (BMT) adalah suatu lembaga
yang terdiri dari dua istilah, yakni baitu maal dan baitul tamwil. Baitul Maal lebih
mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana bersifat non
profit, seperti zakat, infaq dan shadaqah. Lain halnya dengan baitul tamwil ini 14
lebih mengarah ke usaha pengumpulan dan dana komersial. Dari sisi permintaan,
distribusi zakat pada golongan kurang mampu akan membuat mereka memiliki
daya beli. Dari sisi penawaran, zakat memberikan bagi penumpukan harta diam
dengan mengenakan potongan sehingga mendorong harta untuk diusahakan dan
6

dialirkan untuk investasi sektor riil.

2.2.2 Fungsi BMT


Baitul Maal wat Tamwil (BMT), memiliki beberapa fungsi sebagai berikut
(Huda, 2010:363):
1. Pengimpun dan penyaluran dana, dengan menyimpan uang du BMT, uang
tersebut dapat ditingkatkan utulitasnya, sehingga timbul unit surplus (pihak
yang memiliki dana berlebih) dan unit defisit (pihak yang kekurangan dana).
2. Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat pembayaran yang sah
yang mampu memberikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban suatu
lembaga atau perorangan.
3. Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan memberi
pendapatan bagi para pegawainnya.
4. Pemberi informasi, memberi informasi kepada masyarakat mengenai risiko
keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga tersebut
5. Sebagai satu lembaga keuangan mikro Islam yang daat memberikan
pembiayaan bagi usaha kecil, mikro, menengah 15 dan juga koperasi dengan
kelebihan tidak meminta jaminan yang memberatkan bagi UMKM tersebut.

2.2.3 Prinsip Dasar BMT


BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang salaam yang berati
penuh keselamatan, kedaiman, dan kesejahteraan. Maka prinsip dasar BMT,
anatar lain (Huda, 2010:365):
1. Ahsan (mutu hasil kerja terbaik), thayyiban (terindah), ahsanu’amala
(memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai salaam.
2. Barokah,artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan jarngan,
transparan (keterbukaan), dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada
masyarakat.
3. Spirit communication (penguatan nilai ruhiyah).
4. Demokrasi, Partisipasif, dan inklusif.
5. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif.
6. Ramah lingkungan.
7

7. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta


keanekaragaman budaya.
8. Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan
kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.

2.2.4 Produk-Produk BMT


Dalam menjalankan usaha, BMT menggunakan berbagai akad yang hampir
sama dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Pada sistem
operasionalnya BMT, pemilik dana menanamkan uangnya du BMT tidak dengan
motif mendapat bunga, namun untuk mendapatkan keuntungan bagi hasil.
Produkproduk yang ditawarkan oleh BMT sebagai berikut (Gemala, 2018:151):
1. Penghimpunan Dana
Dalam produk ini, bentuk simpanannya dapat terikat jangka waktu dan syarat-
syarat tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Akad yang biasanya
digunakan adalah akad wadiah dan akad mudharabah.
a. Simpanan Wadiah adalah titipan dana yang dapat dilakukan setiap waktu
dan ditarik dengan mengeluarkan semacam surat berharga pemindahan
buku/ transfer dan perintah membayar lainnya seperti giro wadiah.
b. Simpanan mudharabah adalah simpanan dimana pihak pemilik yang
melakukan penyetoran dan/atau penarikan dilakukan sesuai perjanjian yang
telah disepakati diawal. Simpanan ini memperoleh laba dari BMT menurut
prinsip bagi hasil seperti deposito mudharabah dan tabungan mudharabah.
2. Produk Penyaluran Dana
Dalam rangka membangundan meningkatkan perekonomian umat, BMT juga
melakukan penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau
pembiayaan. Akad yang sering digunakan adalah akad syirkah dan akad jual
beli. Jenis-jenis pembiayaan yang digunakan antara lain:
a. Pembiayaan Bai’bitsaman ajil
Suatu perjanjian pembiayan yang disepakati antara BMT dengan anggota.
Pembiayaan ini berupa pembelian barang modal, dimana anggota akan
mengangsur pembayaran sesuai harga barang dan mark up yang telah
disepakati.
8

b. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan jenis ini hampir sama dengan prinsip pembiayaan bai’bitsaman
ajil. Perbedaannya adalah pada proses pembayarannya yang dilakukan pada
saat jatuh tempo.
c. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan akad mudharabah ini adalah perjanjian pembiayaan antara
BMT sebagai penyedia modal kerja dan anggota sebagai pengelola modal
untuk pengembangan suatu usaha.
d. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan yang dimana BMT sebagai pemilik modal dalam suatu usaha
yang dimiliki oleh anggota. Rsiko dan keuntungan yang akan terjadi
ditanggung bersama sesuai modal yang disertakan dalam usaha tersebut.
e. Pembiayaan Al-Qordhul Hasan
Pembiayaan ini lebih ditekankan pada sifat menolong, karena pembiayaan
ini hanya diberikan pada anggota yang memang atau pengusaha yang ingin
membangkitkan kembali usahanya dari kepailitan.

2.2.5 Prosedur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Prosedur adalah tahap kegiatan untuk
menyelesaikan suatu aktifitas atau metode langkah demi langkah secara pasti
dalam memecahkan suatu masalah.
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang
harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu
memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama, semisal prosedur kesehatan
dan keselamatan kerja, prosedur masuk sekolah, prosedur pengajun pembiayaan,
dan sebagainya.
Lebih tepatnya, kata ini bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas,
langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-
proses, yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur
biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.
9

2.2.6 Pembiayaan
Pasal 1 angka 12 UU 10/1998 “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang dibiayai
untukmengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
Keputusan Presiden No.61 Tahun 1998 Pasal 1 angka 2 : Lembaga
Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.

2.2.7 Prosedur Pengajuan Pembiayaan menurut Peraturan Menteri


Menurut Kepmen Koperasi dan UKM No.91/Kep/M.KUKM/IX/2004
tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha KJKS, menyebutkan bahwa
prosedur umum pembiayaan sebagai berikut:
1) Mitra/Anggota/Mitra Usaha
a) Menyampaikan tujuan meminta bantuan KJKS atau UJKS koperasi untuk
membelikan barang atau alat produksi/mesin yang dibutuhkan, kegunaan
barang tersebut dalam usaha bisnisnya serta sumber dana dan cara untuk
melunasi pembelian barang tersebut.
b) Menyertakan data-data: Legalitas, Laporan keuangan (minimal 3 bulan
terakhir), data jaminan dan hubungan hokum dan mitra usaha dengan
jaminan, serta persyaratan lainnya yang diperlukan oleh KJKS atau UJKS
koperasi.
c) Melampirkan informasi barang/alat produksi atau mesin yang dibutuhkan
yaitu tipe, jumlah, warna, dan ukuran serta penjual/supplier barang tersebut.
(1) Informasi Supplier
(2) Informasi tentang nama, alamat, dan telepo supplier
(3) Konfirmasi tersedianya barang
10

2) Account Officer
a) Menganalisis kelayakan bisnis mitra usaha, historis usaha mitra usaha baik
dari segi kualitatif dan kuantitatif
b) Jika mitra usaha tidak mempunyai usulan atau calon Supplier, account
officer berhak untuk mencairkan supplier
3) Unit Support (Administrasi Pembiayaan, Legal)
a) Menganalisis mitra usaha dan supplier dari segi yurudis, kelengkapan
dokumentasi perusahaan dalam bidang hukum, dan kelayakan jaminan yang
diajukan oleh mitra usaha.
b) Hasil analisis disampaikan kepada account officer. Selanjutnya berdasarkan
informasi tersebut dan analisis kualitatif dan kuantiatif account officer akan
mempresentasikannya kepada komite.
4) Komite Pembiayaan
a) Bila permintaan mitra usaha dianggap tidak layak, seluruh permintaan ini
dapat dianggap tidak layak untuk mendapat fasilitas murabahah. Seluruh
dokumen harus dikembalikan pada mitra usaha, dan account officer
menyampaikan surat penolakan kepada mitra usaha.
b) Bila permintaan mitra usaha dianggap layak serta memenuhi kriteria,
komite akan memberikan persetujuan khususnya menyangkut:
(1) Harga beli barang dari supplier
(2) Harga jual pada mitra usaha
(3) Jangka waktu pelunasan barang
(4) Besarnya uang muka yang harus diserahkan oleh mitra usaha
(5) Penunjukan supplier/penjual barang
(6) Jaminan bila diperlukan, dan
(7) Persyaratan lain yang harus dipenuhi mitra usaha.
5) Account Officer
a) Berdasarkan persetujuan komite, sampaikan surat persetujuan murabahah
kepada mitra usaha.
b) Hubungi supplier dan meminta surat pernyataan sanggup dari supplier untuk
memastikan bahwa supplier sanggup untuk menyediakan barang sesuai
11

kriteria yang disampaikan account officer pada saat melakukan konfirmasi


tersedianya barang.
6) Mitra Usaha
a) Setelah menerima surat persetujuan, mitra usaha menyatakan persetujuan
atas seluruh persyaratan yang diajukan termasuk melengkapi seluruh
dokumen yang diminta KJKS atau UJKS koperasi. Mitra usaha setuju
membayar uang muka.
b) Pada saat mitra usaha melakukan pembayaran uang muka, maka KJKS atau
UJKS koperasi akan mengeluarkan tanda terima uang muka murabahah.
7) Unit Support (Adm. Pembiayaan)
a) Setelah menerima uang muka, bagian administrasi pembiayaan dapat
mengeluarkan surat pemesanan barang pada supplier, supplier menerima
surat pemesanan barang dan menyatakan barang tersedia dan siap
dikirimkan pada mitra usaha.
b) Bagian administrasi pembiayaan mempersiapkan akad yang digunakan,
yaitu akad jual beli antara KJKS atau UJKS koperasi dan supplier untuk
membeli barang yang dimaksud. Dilanjutkan dengan akad antara KJKS atau
UJKS koperasi dan mitra usaha. Pada saat ini dapat sekaligus dilakukan
pengikatan jaminan (bila perlu) dapat berupa barang yang diperjual belikan
ataupun jaminan lainnya,
c) Supplier mengeluarkan surat permohonan realisasi kepada KJKS dan UJKS
koperasi yang meminta pelunasan harga beli barang.
d) Bagian administrasi pembiayaan dapat melakukan instruksi pembayaran
harga beli barang langsung pada rekening supplier atau melalui cek atau
instrument lainnya sesuai pernyataan supplier dalam surat permohonan
realisasi.
e) Setelah menerima pembayaran, supplier akan menyerahkan tanda terima
uang oleh supplier
f) Supplier mengirimkan barang pada mitra usaha dengan melampirkan surat
pengiriman barang pada mitra usaha.
12

g) Setelah barang diterima oleh mitra usaha, maka mitra usaha wajib untuk
menyerahkan pada KJKS atau UJKS koperasi tanda terima barang oleh
mitra usaha.
h) Mitra usaha setelah menerima barang sesuai dengan spesifikasi yang
diminta, selanjutnya sesuai ketentuan dalam persetujuan murabahah,
pelunasan harga jual barang kepada KJKS atau UJKS koperasi dilaksanakan
oleh mitra usaha sesuai dengan jangka waktu yang disepakati.
i) Peluanasan dapat dilakukan dengan cara sekaligus ataupun diangsur.
1

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
KULIAH KERJA LAPANGAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan


3.1.1 Profil BMT BIM
BMT Bina Insan Mandiri berdiri pada tanggal 21 Desember 2009, dari
pertemuan antara Jianto Arda Wijaya, Redup Setyo Kurniawan dan Ikhwan Edi
Purwanto, dari pertemuan tersebut muncul inisiatif untuk mendirikan Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS), hal itu dilatar belakangi karena banyaknya
permasalahan mengenai pengajuan kredit yang terjadi di showroom milik Pak
Jianto Arda Wijaya, dari situlah awal mula pendirian KSPPS BMT Bina Insan
Mandiri Jawa Timur.
Pada awal berdirinya BMT Bina Insan Mandiri, gedung masih serba minim,
kantor yang berada di Jl. Gajah Mada no.100 lantai II Tuban. Minimnya nasabah
dan pegawai dipengaruhi oleh aspek kualitas serta fasilitas yang dimiliki oleh
BMT Bina Insan Mandiri kedepan masih belum jelas, sehingga mempengaruhi
perekrutan nasabah dan menjadi kendala dalam mencari pegawai , dalam
menyiasati kekosongan di BMT Bina Insan Mandiri, untuk sementara waktu BMT
Bina Insan Mandiri masih dijalankan oleh Pak Jisanto, Pak Redup dan Pak
Ikhwan.
Seiring berjalannya waktu, yang di seimbangkan dengan usaha dan dengan
motto “Inspirasi Kesuksesan Anda” BMT Bina Insan Mandiri berkembang pesat
dalam mengelola pembiayaan melalui koperasi jasa keungan syariah. Dengan
konsep kerja yang disiplin dari semua ini BMT BIM memperoleh banyak
nasabah dan keprcayaan.
Untuk lebih meningkatkan usaha supaya mampu mencapai target serta
melebarkan sayapnya daslam memperoleh nasabah, pada tanggal 7 November
2012 BMT Bina Insan Mandiri secara kerseluruhan telah mendirikan 8 unit BMT
di 8 Kecamatan yang berada diseluruh Kabupaten Tuban. Dan sekarang di tahun
2021 BMT Bina Insan Mandiri sudah memiliki 20 cabang kantor layanan di

13
14

Kabupaten Tuban, Lamongan dan Bojonegoro. Di antaranya : Kantor pusat yang


berada di jalan raya gajah mada no.100 Tuban, Cabang Semanding, Cabang
Plumpang, Cabang Rengel, Cabang Soko, Cabang Merakurak, Cabang Jenu,
Cabang Bangilan, Cabang Bancar, Cabang Palang, Cabang Kerek, Cabang
Jatirogo, Cabang Babat, Cabang Sumberrejo, Cabang Tambakboyo, Cabang
Brondong, Cabang Singgahan, Cabang Maduran, Cabang Sugio, dan Cabang
Kedungadem.

3.1.2 Logo KSPSS BMT BIM


Dalam perkembangannya sebuah perusahaan juga membutuhkan masukan
dari luar perusahaan untuk menambah wawasan. Salah satu hal yang penting
dalam sebuah perusahaan adalah pembuatan logo dan stationary. Sering kali kita
melihat logo-logo yang unik dari suatu perusahaan, organisani atau perkumpulan.
Dan logo mempunyai peranan penting bagi organisasi bisnis atau non bisnis.
Logo merupakan bentuk gambar atau huruf dengan arti tertentu dan
mewakili suatu arti dari perusahaan, produk, daerah, perkumpulan, negara, dan
hal-hal lain yang dianggap membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah untuk
diingat untuk pengganti merk atau nama yang sebenarnya. Sebuah desain logo
yang baik menggunakan pilihan warna yang mampu menarik perhatian konsumen
yang anda targetkan. Logo sendiri menjadi wakil dari suatu perusahaan, produk,
daerah, perkumpulan, negara, dan banyak hal lagi. Dengan penyesuaian desain
stationary seperti Amplop, Stempel, dan Kop surat yang sesuai dengan Logo
perusahaan.

3.1.3 Visi dan Misi KSPSS BMT BIM


Suatu organisasi di dalam menjalankan usaha atau kegiatannya baik itu
organisasi besar maupun kecil sudah mempunyai tujuan yang jelas, maka segala
aktifitas baik di dalam maupun diluar organisasi dapat diarahkan untuk mencapai
tujuan yang ingin tercapai. Dengan tujuan tersebut, maka dinilai apakah hasil yang
dicapai sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.
Berdasarkan uraian di atas BMT BIM mempunyai Visi dan Misi yaitu :
15

Visi
“Menjadi Koperasi yang Amanah, Sehat, dan Inspiratif”
Misi
 Menciptakan kesejahteraan bagi para anggota yang berkesinambungan
 Berdaya guna sebagai mitra strategis dan terpercaya bagi anggota
 Berkontribusi dalam perkembangan perkoperasian di Indonesia dan
 Mengelola Koperasi dan unit usaha secara professional dengan
menerapkan prinsip “Good Corporate Gorvernance”

3.1.4 Struktur Organisasi


Struktur organisasi BMT BIM Tuban disusun berdasarkan fungsi. Struktur
organisasi menggambarkan diagram fungsi – fungsi, bagian – bagian atau jabatan
dalam BMT BIM Tuban dan menujukkan garis komando dan susunan komunikasi
yang resmi termasuk di dalamnya tugas, wewenang dan tanggung jawab. Struktur
organisasi yang dirancang ini merupakan struktur organisasi BMT BIM Tuban
secara menyeluruh termasuk bagian- bagian yang terdapat di masing – masing
unit. Adapun struktur organisasi BMT BIM Tuban adalah sebagai berikut :

RAT
(Rapat Anggota
Tahunan)

Ketua Pengurus Dewan Pengawas


Jianto SH. Syariah
H.M.Gholib

Pengawas Kepala Cabang Tim SPA


Devi Nur Afifah Setyaning (Sentra Pemb.
Mustikawati Anggota)

Teller Funding Officer Funding Officer Account Officer


Yuni Mira G. (FO) (FO) (AO)
Wulan Dinda Anisa

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT BIM Tuban


16

3.1.5 Produk dan Layanan BMT BIM


1. Produk Simpanan
Di BMT BIM secara umum mempunyai 2 (dua) produk simpanan, yaitu
simpanan Wadiah dan simpanan Mudharabah. Secara spesifik, produk simpanan
di BMT BIM terbagi menjadi beberapa jenis simpanan yang dapat digunakan atau
oleh Mitra. Berikut adalah produk simpanan yang ada di BMT BIM secara umum
maupun secara spesifik:
a. Simpanan Wadiah
Simpanan Wadiah adalah simpanan yang dananya dapat di manfaatkan
oleh pihak BMT. Berikut alur Simpanan Wadiah :
1. Mitra melakukan akad wadiah ke BMT BIM.
2. Mitra menitipkan dananya ke BMT BIM. BMT BIM diijinkan oleh mitra
untu memanfaatkan dananya.
3. BMT BIM dapat menjamin pengembalian dana Mitra apabila dananya akan
ditarik sewaktu-waktu oleh mitra.
b. Simpanan Mudharabah
Simpanan Mudharabah adalah simpanan kerjasama dimana mitra sebagai
investor dan BMT sebagai pengelola usaha dan hasil yang didapat akan di bagi
sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Berikut adalah alur Simpanan
Mudharabah
1. Mitra melakukan akad investasi Mudharabah dengan BMT BIM
2. Mitra menyetorkan dana investasi kepada BMT BIM.
3. BMT BIM mengelola dana investasi dalam bentuk usaha atau proyek Jual
beli barang & jasa secara kredit, maupun kerjasama usaha dengan mitra lain.
4. BMT BIM mendapatkan hasil dari kegiatan usaha atau proyek.
5. BMT BIM membagikan keuntungan dari usaha/proyek berdasarkan yang
telah disepakati kepada mitra pada saat awal.
c. Jenis Simpanan
Jenis simpanan BMT BIM yang secara spesifik, terdiri dari tujuh jenis
berikut jenis simpanan:
 Si Surga ( Simpanan Sukarela Keluarga Bahagia )
Simpanan Sukarela Keluarga bahagia yaitu produk simpanan yang
17

diperuntukkan bagi siapa saja dengan layanan yang fleksibel.


 Si Pena (Simpanan Pendidikan Terencana)
Simpanan Pendidikan Terencana yaitu produk simpanan yang diperuntukkan
bagi pelajar dan santri yang ingin mempersiapkan masa depan.
 Si Kubah (Simpanan Kurban & Aqiqoh)
Simpanan Kurban dan Aqiqoh yaitu produk simpanan yang di peruntukkan
bagi mereka yang ingin berkurban di Hari Raya Idul Adha atau
mempersiapkan aqiqoh untuk anak dengan terencana.
 Si Fitri (Simpanan Idul Fitri)
Simpanan Idul Fitri yaitu produk simpanan yang diperuntukkan bagi mereka
yang ingin menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan terencana
dan penuh suka cita.
 Si Wali (Simpanan Walimahan)
Simpanan Walimahan yaitu produk simpanan yang diperuntukkan bagi
mereka yang ingin mempersiapkan hajatan atau acara dengan lebih
terprogram dan terencana.
 Si Ihram (Simpanan Ibadah Haji & Umroh Mabrur)
Simpanan Ibadah Haji dan Umroh yaitu produk simpanan yang
diperuntukkan bagi mereka yang ingin menuaikan ibadah haji dan umroh.
 Si Berkah (Simpanan Berjangka Amanah)
Simpanan berjangka Amanah yang di peruntukkan bagi yang ingin mendapat
bagi hasi yang lebih besar. Simpanan ini berjangka 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan,
dan 24 bulan.

Ketentuan Umum Menjadi Anggota Produk Simpanan :


 Mengisi Formulir Anggota
 Menyerahkan fotocopy kartu identitas 2 lembar
 Menyetorkan simpok Rp10.000 untuk menjadi anggota KSPPS BMT BIM
Jawa Timur
 Setoran awal mulai Rp 25.000
 Penarikan simpanan oleh anggota wajib membawa buku simpanan & KTP
asli
18

 Penutupan rekening Rp. 25.000


2. Produk Pembiayaan
Selain produk simpanan BMT BIM juga memiliki produk pembiayaan yang
dapat dimanfaatkan oleh mitra untuk melakukan pembelian elektronik, kendaraan
bermotor, renovasi dan pembelian rumah.
Berikut adalah produk pembiayaan yang ada di BMT BIM :
a. Skema Jual Beli (Murabahah)
Skema Jual Beli (Murabahah) adalah skema yang menggunakan akad jual
beli untuk pembelian suatu barang dimana pihak BMT adalah pihak yang
membeli barang yang dibutuhkan oleh mitra, kemudian mitra melakukan
pembayaran atas barang tersebut secara tangguh atau secara di angsur selama
jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan.

Penjelasan produk:
• Dengan prinsip jual-beli,
• Untuk memenuhi kebutuhan barang konsumtif/alat pendukung usaha dengan
pembayaran tangguhan/angsuran.

Jenis Produk Pembiayaan yang menggunakan Akad Murabahah :


 Mitra Berkah
Produk pembiyaan yang di peruntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan tambahan modal usaha.
 Griya Berkah
Produk pembiayaan yang diperuntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan dana untuk pembelian hunian idaman.
 Oto Berkah
Produk pembiayaan yang diperuntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan dana untuk pembelian kendaraan bermotor.
 Panen Berkah
Produk pembiayaan yang diperuntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan dana untuk modal pada sector pertanian.
19

b. Qord Wal Ijaroh


Pinjaman uang dimana si pemberi pinjaman tidak boleh mensyaratkan
keuntungan.
Jenis produk pembiayaan :
 Haji Berkah
Produk pinjaman yang diperutukkan bagi siapa saja yang membutuhkan
dana talangan untuk pendaftaran ibadah haji.
c. Ijaroh
meupakan akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam
waktu tertentu dengan pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan barang itu sendiri.
Jenis produk pembiayaan akad Ijaroh :
 Serba Berkah
Produk pembiayaan yang di peruntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan dana untuk kegiatan sewa menyewa.
d. IMBT (Ijarah Muntahiyah Bi Tamlik)
Fasilitas pembiayaan syariah yang digunakan untuk perolehan asset
(mesin, pabrik, alat berat) melalui skema direct leasing yang diakhiri dengan
pengalihan kepemilikan asset kepada penyewa dan untuk memperoleh dana
dari asset yang telah dimiliki nasabah melalui skema sale and lease back.
Jenis produk pembiayaan akad IMBT :
 Multi Berkah
Produk pembiayaan yang di peruntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan dana untuk berbagai macam kebutuhan.
 Dana Berkah
Produk pembiayaan yang diperuntukkan bagi siapa saja yang
membutuhkan.
3. Syarat Pengajuan Pembiayaan
Dalam pengajuan pembiayaan diperlu dipersiapkan oleh mitra ketika ingin
mengajukan pembiayaan di BMT BIM adalah sebagai berikut:
1. Jujur
2. Tidak memiliki masalah dengan lembaga keuangan yang lain
20

3. Mengisi formulir Permohonan Pembiayaan Anggota


4. Fotocopy KTP Suami & Istri
5. Fotocopy Kartu Susunan Keluarga (KSK)
6 .Fotocopy Surat Nikah
7. Fotocopy Jaminan atau Agunan (BPKB, STNK/ SHM & PBB / BPIH/ Bilyet
Simjaka)
8. Fotocopy Rekening Listrik
9. Bersedia di Survey
4. Prosedur Pengajuan sampai Pencairan Pembiayaan

1. Nasabah 3. Nasabah
mendapatkan 2.Nasabah mengajukan
informasi dari media mendatangi BMT pembiayaaan
atau teman BIM

6.Analisa dan survey 5. Nasabah 4. Customer Servis


oleh petugas BMT melengkapi memberikan SPP
BIM persyaratannya dan memberitahu
persyaratannya

8. Apabila di acc 9. Account


pihak BMT officer
menginformasikan memberikan SP3
ke nasabah. ke nasabah.
7. Persetujuan
Komite
Pembiayaan
Apabila tidak di acc
pihak BMT akan
menghubungi
nasabah.

12. Nasabah 11. Setelah 10.Nasabah datang


menerima dana / nasabah membuat ke kantor untuk
barang sesuai akad maka bisa akad.
kesepakatan. dilakukan
pencairan

Gambar 3.2 Prosedur Pengajuan Pembiayaan


21

Keterangan:
1. Nasabah mendapatkan informasi mengenai pembiayaan yang ada di BMT
BIM dari media, website atau teman.
2. Kemudian nasabah mendatangi BMT BIM terkait pembiayaan.
3. Nasabah menyampaikan maksud yang diinginkan kepada Customer Service.
4. Customer Servis memberikan SPP(Surat Permohonan Pembiayaan) dan menjelaskan
semua persyaratannya.
5. Nasabah melengkapi persyaratan yang tentukan.
6. Kemudian dilakukakan analisa dan survey oleh petugas untuk mengetahui kelayakan
nasabah.
7. Setelah dilakukan survey pihak komite pembiayaan yang memberikan keputusan
disetujui atau tidaknya.
8. Setelah di acc, nasabah akan di hubungi oleh pihak BMT BIM.
9. Account officer memberikan surat SP3 ke nasabah bisa melalui via online
ataupun langsung.

10. Jika nasabah setuju maka nasabah akan datang ke kantor untuk melakukan akad.
11. Setelah nasabah membuat akad maka bisa dilakukan pencairan
12. Nasabah dapat mengambil dana / barang sesuai dengan kesepakatan.

5. Jasa Layanan
Selain menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
dalam bentu Pembiayaan, BMT BIM juga melayani jasa layanan online.
Berikut adalah jasa yang dilayani oleh BMT BIM :
 Wakaf Uang
 Pembayaran BPJS
 Pembayaran Listrik
 Pembelian Pulsa
 Pembayaran Telpon
 Pembayaran E money
 Pembayaran Finance
22

3.2 Kegiatan Yang di Tekuni


Dari kegiatan yang telah kerjakan selama melaksanakan kuliah kerja lapangan
ada beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kegiatan Selama KKL


No. Aktivitas Hari/Tanggal TTD
Supervisor
1 Menemui Pimpinan Cabang Jum’at , 21 Mei 2021

2 Perkenalan dengan Karyawan Sabtu , 22 Mei 2021

3 Proses Wawancara Penelitian Senin , 24 Mei 2021

4 Membantu pembukuan data mitra Selasa , 25 Mei 2021


pembiayaan baru
5 Menghitung uang hasil penarikan FO Rabu , 26 Mei 2021
tiap harinya
6 Mencatat pembukuuan bagi hasil Kamis , 27 Mei 2021
mitra simjaka
7 Input hasil setoran harian FO Jum’at , 28 Mei 2021

8 Pengecekan data mitra buka buku Senin , 31 Mei 2021


tabungan baru
9 Mencetak laporan harian setoran FO Selasa , 1 Juni 2021

10 Validasi Slip Penarikan Nasabah Rabu , 2 Juni 2021

11 Pembukuan data nasabah simpanan Kamis, 3 Juni 2021


sisurga
12 Pembuatan Surat tembusan bantuan Jum’at , 4 Juni 2021
dana dari SMP Nurul Hayat.

3.3 Evaluasi Hasil Kegiatan


3.3.1 Permasalahan
2

Permasalahan yang saya temui di KSPPS BMT Bina Insan Mandiri yaitu
adanya penolakan untuk memberikan pembiayaan terhadap nasabah karena ada
faktor tertentu yang mempengaruhi penolakan sehingga pihak BMT BIM belum
bisa merealisasi pengajuan pembiayaan tersebut.

3.3.2 Sebab Masalah


Dari hasil wawancara dengan salah satu karyawan bagian administrasi
pembiayaan di BMT BIM, terdapat faktor yang mempengaruhi adanya penolakan
pembiayaan bagi nasabah yaitu :

1. Jumlah pembiayaan yang di ajukan terlalu besar

Jika jumlah pembiayaan yang di ajukan terlampau besar dari penghasilan


dan kemampuan membayar cicilan maka pihak BIM akan menolak
pengajuan pembiayaan..

2. Dokumen Tidak Terbaca

Dokumen tidak terbaca terjadi ketika dokumen yang diserahkan saat


mengajukan pembiayaan tidak bisa terbaca dengan jelas.

3. Sejarah pembiayaan buruk

Saat melakukan pengajuan pembiayaan, Pihak BIM akan memeriksa


sejarah pembiayaan nasabah melalui BI Cheking, riwayat pembiayaan
yang buruk akan memperbesar kemungkinan pengajuan pembiayaan
ditolak.

4. Agunan tidak mencukupi

Penilaian atas jaminan yang diserahkan oleh calon nasabah dilakukan


berdasarkan nilai wajar atau nilai pasar agunan yang berlaku. Adanya
permintaan plafon pembiayaan calon nasabah yang melebihi 75% dari
nilai pasar pihak BIM akan menganalisa bahwa agunan yang diserahkan
calon nasabah tidak dapat mencukupi nilai plafon pembiayaan yang
diajukan.

5. Kegagalan Verifikasi
Kegagalan verifikasi terjadi saat pihak BMT tidak dapat menghubungi nomor
yang diberikan saat mengajukan pembiayaan.
2

3.3.3 Akibat Masalah


Dari uraian permasalahan diatas maka akibat masalah yang ditimbulkan
adalah pengajuan pembiayaan tidak dapat di proses ke langkah berikutnya karena
pihak BMT sudah tidak merealisasi.

3.3.4 Alternatif Solusi Masalah


Dari masalah tersebut seharusnya nasabah lebih teliti lagi dalam melengkapi
perlengkapan persyaratan dokumen untuk keperluan pengajuan pembiayaan
tersebut.

3.3.5 Solusi Masalah


Dengan adanya masalah tersebut maka solusi masalahnya adalah nasabah
dapat mencoba kembali untuk melakukan pengajuan pembiayaan di KSPPS BMT
BIM dan lebih teliti lagi dalam melengkapi dokumen yang di perlukan.
2

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :

1. Prosedur pengajuan pembiayaan di KSPPS BMT BIM JAWA


TIMUR dapat dilakukan dengan cara mengajukan permohonan
pembiayaan, menyerahkan dokumen – dokumen yang diperlukan,
Pihak BIM melakukan analisa dan survey, Pihak BIM membuat
rekomendasi untuk mendapatkan hasil keputusan pembiyaan.

2. Bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi penolakan pembiayaan


pada KSPPS BMT BIM JAWA TIMUR antara lain : Jumlah
pembiayaan yang di ajukan terlalu besar, Dokumen tidak terbaca,
Sejarah pembiayaan buruk, Agunan tidak mencukupi, Kegagalan
Verifikasi.

4.2 Saran
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ada beberapa saran yang bermanfaat
bagi BMT BIM, sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan pemberian surat permohonan pembiayaan di KSPPS


BMT BIM, pihak account officer seharusnya dapat menjelaskan dengan
baik dan detail tentang prosedur pengajuan pembiayaan kepada calon
nasabah agar tidak terjadi kesalahan data ataupun dokumen terutama
kepada calon nasabah yang masih awam dalam proses pengajuan
pembiayaan.

25
2

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Laporan
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI
Nomor: 91/Kep/M. KUKM/IX/2004, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
UsahaKoperasi Jasa Keuangan Syariah,
(Jakarta: Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi dan
UKM, 2006).
2. Sumber laman web
http://ksppsbmtbim.blogspot.com/2017/10/kspps-bmt-bim-
3. Sumber diambil dari buku
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah Di Indonesia.
Jakarta: Prenada Media
4. Sumber Laporan
Kepmen Koperasi dan UKM No.91/Kep/M.KUKM/IX2004 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha KJKS.
http://smecda.com/wpcontent/uploads/2015/11/PERMEN-2007-standard-
operating-procedurekjks-ujks-koperasi.pdf.
Diakses pada tanggal 09 Mei 2018

ix
2

LAMPIRAN

Lampiran 1 Logo KSPPS BMT Bina Insan Mandiri

Lampiran 2 Buku Tabungan Si Surga

Lampiran 3 Buku Tabungan Si Pena


2

Lampiran 4 Buku Tabungan Si Kubah

Lampiran 5 Buku Tabungan Si Fitri

Lampiran 6 Buku Tabungan Si Wali


2

Lampiran 7 Perkenalan dengan karyawan

Lampiran 8 Wawancara mengenai KSPPS BMT dengan Branch Manager


3

Lampiran 9 Membantu pembukuan data mitra pembiayaan baru

Lampiran 10 input hasil setoran harian FO


3

Lampiran 11 Form Pembiayaan

Lampiran 12 Brosur KPSSP BMT BIM


3

Lampiran 13 Kartu Angsuran Pembiayaan

Anda mungkin juga menyukai