Anda di halaman 1dari 119

MODUL AJAR

SEJARAH
1. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 2 x 45 menit
Elemen Pengantar ilmu sejarah
Pemahaman konsep
1. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap
beberapa tori dalam ilmu sejarah.
2. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang teori dalam sejarah.
3. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang teori dalam sejarah.
4. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari pengantar ilmu sejarah, peserta didik mampu
memahami konsep teori dalam sejarah dengan benar.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai definisi sejarah


Keterampilan Prasayarat

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 1. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau
kajian keputrian. Siswa meyakini bahwa munculnya teori sejarah
berdasarkan fenomena yang terjadi dan juga meyakini bahwa
kebenaran yang hakiki adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Berkebhinekaan Global, menghargai keragaman yang ada
disekitarnya khususnya dalam perkembangan peradaban di
Indonesia.
3. Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Upaya perjuangan membebaskan bangsa
Indonesia dari kolonialisme merupakan wujud kerjasama dan
gotong royong dari seluruh elemen bangsa.
4. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Sejarah hanya terjadi
satu kali, sehingga kemerdekaan yang sudah diraih harus
dipertahankan sampai titik darah penghabisan.
5. Bernalar kritis, bersikap obyektif terhadap peristiwa sejarah
khususnya yang terjadi di Indonesia.

Materi Ajar Pengertian sejarah:


1. Menurut R. Mohammad Ali,
Sejarah yaitu ilmu yang menyelidiki perkembangan-perkembangan
mengenai peristiwa dan kejadian di masa lampau. Sejarah merupakan
kejadian dan peristiwa yang berhubungan dengan manusia, yang
menyangkut perubahan nyata di dalam kehidupan manusia.
2. Sejarah diambil dalam bahasa Arab dari kata 'syajarah' yang berarti
pohon. Arti pohon disini dimaksudkan sebagai pohon keluarga atau
silsilah serta usul dari adanya sesuatu, dan perkembangan tentang
peristiwa yang berkesinambungan.
3. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dinamakan 'history', yang berasal dari
bahasa Yunani dari kata 'historia' yang mengandung makna inkuiri,
wawancara, serta interogasi atau laporan dari seorang saksi mata
mengenai hasil-hasil suatu tindakan. Dari bahasa Yunani tersebut, istilah
historia masuk ke bahasa-bahasa lain, terutama melalui perantaraan
bahasa Latin.
4. Di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dijelaskan bahwa sejarah
sebagai pengetahuan maupun uraian tentang sebuah peristiwa yang
benar-benar terjadi di masa lampau.

Beberapa teori sejarah sebagai berikut:


1. Sejarah sebagai ilmu,
bahwa sejarah merupakan ilmu pengetahuan karena memiliki metode
dan objek penelitian. Manusia dalam ilmu sejarah berperan sebagai
objek dan subjek.
2. Sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari
memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian-kejadian atau
peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau,
yaitu sejarah sebagai rerum gestarum atau menurut Moh. Ali
disebut sejarah serba subjek.
3. Sejarah sebagai seni memiliki maksud sebagai suatu kemampuan menulis
yang baik dan juga menarik mengenai suatu kisah atau peristiwa yang
terjadi pada masa lalu. Jadi, sebenarnya istilah ini sangatlah melekat
dalam diri seorang yang berprofesi seni sejarawan karena mereka sering
kali menceritakan kisah-kisah sejarah.
4. Sejarah sebagai Peristiwa Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada
masa lampau. Sehingga sejarah sebagai peristiwa yaitu peristiwa yang
sebenarnya telah terjadi/berlangsung pada waktu lampau.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi


2. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Dengan memahami dasar-dasar ilmu sejarah, kita akan menjadi
obyektif dalam melihat suatu fenomena atau peristiwa sejarah dan
akan lebih mudah memahami suatu peristiwa sejarah.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Bagaimanakah peristiwa masa lalu relevan untuk menjelaskan
berbagai peristiwa pada masa kini?
2. Bagaimanakah kehidupan manusia dan suatu masyarakat
terekam dalam lintasan waktu?
3. Peristiwa masa lalu yang seperti apa ,yang dapat dijadikan
cermin untuk masa kini dan masa yang akan datang?
4. Apa yang dimaksud bahwa sejarah itu einmalig (hanya terjadi
satu kali)?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
pengertian dan teori sejarah

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
definisi sejarah.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
teori-teori dalam sejarah.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu teori-teori dalam sejarah
Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
pengantar ilmu sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang
pengertian sejarah dan berbagai teori dalam ilmu sejarah.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang pengertian sejarah dan
berbagai teori dalam ilmu sejarah dan mencatat hal hal
yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
1. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
2. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
4. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa,
dan estetika), dan tes uraian (soal dan
penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)
Aspek Teknik Instrumen

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


1. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
2. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
3. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

A. LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
2. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP POSITIF
TANGGAL NO NAMA/KELAS KET
ATAU NEGATIF
1
2
3
Dst.

3. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
4. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 4 x 45 menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Manfaat Mempelajari Sejarah
Pemahaman konsep
5. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap diakronis
dan sinkronis.
6. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang diakronis dan sinkronis.
7. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang diakronis dan
sinkronis.
8. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.
9. Menyimpulkan
Peserta didik dapat menyimpulkan sendiri manfaat atau hikmah yang
dapat dipetik dari mempelajari sejarah.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari manfaat mempelajari sejarah, peserta didik


mampu:
1. Menganalisis peristiwa masa lampau secara obyektif.
2. Memunculkan jiwa nasionalismenya untuk ikut serta menciptakan
ketertiban di keluarga, sekolah, dan masyarakat serta menjahui
tindakan yang melawan hukum.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah dan dalam ilmu
Keterampilan Prasayarat sosial.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 6. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang hakiki
adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
7. Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi untuk
membahas manfaat mempelajari sejarah.
8. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing khususnya
tentang manfaat mempelajari sejarah.
9. Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis manfaat
mempelajari sejarah.dengan benar.
10.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang manfaat mempelajari sejarah.dari buku
maupun dari elektronik.

Materi Ajar Manfaat Mempelajari Sejarah


1. Sebagai panduan moral dan Politik
2. Sarana mengenal lebih dekat bangsa sendiri dan bangsa-bangsa
lainnya
3. Memperkokoh identitas bangsa
4. Membangkitkan semangata nasionalisme

Manfaat secara umum mempelajari sejarah meliputi:


Membuka wawasan
Dengan belajar sejarah kita akan memiliki pandangan yang lebih luas
terhadap dunia, dengan belajar sejarah juga kita bisa melihat sudut
pandang yang berbeda setiap masalah yang terjadi, kemudian kita bisa
melihat bagaimana masalah itu dapat terjadi dan kita bisa
mengasumsikan apa yang akan terjadi akibat masalah tersebut,
sehingga kita dapat memahami apa yang sedang terjadi disekitar kita.
Dari sejarah juga kita dapat belajar seluk beluk mahluk hidup atau
benda, kemudian kita tidak hanya memandang suatu benda dari
bagaimana benda itu berfungsi, namun kita akan memahami
bagaimana benda itu diciptakan.

Melatih Untuk lebih Kritis


Dengan banyak mempelajari sejarah biasanya kita akan semakin
penasaran dengan yang kita baca, apalagi ada kasus yang membuat kita
penasaran bisa berupa benda atau orang, misalnya ” siapa sebenarnya
yang menciptakan candi boroburu?”
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membawa kita untuk berfikir
kritis, dan kita pasti akan mencari tahu tentang jawaban yang benar
atas pertanyaan tersebut.
dan masih banyak sekali kebenaran-kebanaran dalam sejarah yang
masih hangat untuk dibahas dan diperlukan jawaban yang valid untuk
ditemukan.

Sejarah sebagai sumber inspirasi


Belajar sejarah dapat juga dijadikan inspirasi untuk meraih masa
depan, banyak peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang dapat dijadikan
pelajaran utnuk mengambil keputusan di masa depan. biasanya hal ini
kita dapatkan dari cerita orang atau yang kita pelajari dari sejarah.
dengan mempelajari sejarah kita dapat mengambil contoh yang baik
dan meninggalkan yang buruk. karena usia kita yang terbatas tidak
akan sempat untuk mempelajari semua pengalaman. oleh karena itu
kita dapat belajar melalui sejarah

Lebih Menghargai Sejarah Karena dia Berharga


Kejadian yang kita alami saat ini tidak bisa terlepas dari kejadian masa
lampau, jika seandainya para pejuang Indonesia dahulu tidak
memperjuangkan indonesia merdeka maka saat ini mungkin belum
bisa menikmati hidup seperti sekarang ini.
maksud saya adalah sesuatu yang terjadi dimasa lampau merupakan
titik dimana masa depan akan di mulai.
Hal ini dapat disimpulkan sejarah adalah sesuatau yang sangat
berharga, karena dari sejarah kita dapat mengevaluasi untuk
memperbaiki masa depan menjdai lebih baik, dan kita dapat
menghindari kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu
dapat dihindari tidak terulang kembali.

Kita bisa Merasakan Kejadian Di Masa Lampau


Saat pelajaran sejarah pasti kita diajak untuk untuk membayangkan
kejadian tersebut, kita dapat merasakan bagaimana kondisi saat itu, jadi
kita seolah -olah masuk ke ruang dan waktu di masa lalu.
pasti kita akan terbayang bagaimana peristiwa-peristiwa yang kita baca
itu terjadi, ini seperti rekreasi ke masa lalu, bahkan mungkin kita dapat
mengomentari baik buruknya sejarah yang kita pelajari. dan yang
paling penting kita dapat mengambil hikmah dari apa yang kita
pelajari.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

5. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Jiwa dan semangat nasionalisme sangat penting dimiliki oleh seluruh
warga negara Indonesia. Dengan semangat nasionalisme, maka Profil
Pelajar Pancasila akan dapat direalisasikan khusunya di sekolah.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


5. Mengapa jiwa dan semangat nasionalisme harus dimiliki oleh
seluruh masyarakat Indonesia?
6. Apa dampaknya bila jiwa dan semangat nasionalisme tidak dimiliki
oleh setiap individu?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
9. Peserta didik menjawab salam guru
10. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
11. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui asesment diagnostik tentang
pentingnya jiwa dan semangat nasionalisme.

Apersepsi
12. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
pentingnya jiwa dan semangat nasionalisme.

Motivasi
13. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
pentingnya jiwa dan semangat nasionalisme.
14. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang pentingnya jiwa dan semangat
nasionalisme.

Pemberian acuan
15. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
16. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
pentingnya jiwa dan semangat nasionalisme.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).

Peserta didik diberi gambaran 2 perbandingan yaitu suatu


daerah masyarakatnya banyak yang mempunyai jiwa dan
semangat nasionalisme dan satu daerah lagi sedikit sekali 30 menit
yang mempunyai jiwa nasionalisme. Apa yang akan
terjadi?

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang nasionalisme dan berbagai
teori dan mencatat hal hal yang penting dalam buku 15 menit
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


5. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian diakronis dengan
penuh antusias, cermat dan tepat.
6. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
7. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
8. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Kesaadaran sejarah itu penting, karena akan menyadarkan seseorang
tentang kekurangnnya di masa lalu dan memperbaikinya di masa kini
dan lebih maju lagi di masa yang akan datang.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa perlu kesadaran sejarah?
2. Apa yang harus dilakukan agar muncul jiwa dan semangat
nasionalisme di dalam dirinya?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
kesadaran sejarah.

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
kesadaran sejarah.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
kesadaran sejarah.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang kesadaran sejarah.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
manfaat mempelajari sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang manfaat
mempelajari sejarah.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang kesadaran sejarah. dan
berbagai teori dan mencatat hal hal yang penting dalam
buku tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pentingnya kesadaran sejarah
dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup
RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


4. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
5. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
6. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
4. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
5. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

6. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
6. INFORMASI UMUM

NamaSekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
TahunPenyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
AlokasiWaktu 4 x 45menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Sejarah dalam Dimensi Ruang dan Waktu
Pemahaman konsep
10. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap dimensi
ruang dan waktu.
11. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang sejarah dalam dimensi ruang dan
waktu.
12. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang dimensi ruang dan
waktu.
13. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari sejarah dalam dimensi ruang dan waktu, peserta
didik mampu menjelaskan unsur-unsur dalams ejarah.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah.


Keterampilan Prasayarat

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 11.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang hakiki
adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
12.Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi untuk
membahas masalah diakronis dan sinkronis.
13.Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing baik tentang
diakronis maupun sinkronis.
14.Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis diakronis
dan sinkronis dengan benar.
15.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang diakronis dan sinkronis dari buku maupun
dari elektronik.

Materi Ajar Konsep Ruang (Dimensi Spasial)


Konsep ruang merupakan lokasi atau tempat terjadinya suatu
peristiwa sejarah. Konsep ruang atau dimensi spasial dalam
mempelajari sejarah memiliki pengertian umum, yaitu:
• Ruang adalah tempat terjadinya peristiwa sejarah
• Fokus pada di mana peristiwa itu terjadi
Contoh konsep ruang dalam peristiwa sejarah adalah Perang 5 Hari di
Semarang pada bulan Oktober 1945. Semarang menjadi ruang atau
tempat terjadinya peristiwa sejarah.
Contoh lain adalah Peristiwa Tiga Daerah yang terjadi di Brebes, Tegal
dan Pemalang yang terjadi akibat tidak puasnya masyarakat pada
pejabat bekas pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang.
Brebes, Tegal, dan Pemalang menunjukkan tempat terjadinya
peristiwa sejarah.

Konsep Waktu (Dimensi temporal)


Konsep waktu dalam sejarah bersifat mutlak, karena suatu
peristiwa sejarah akan selalu memiliki unsur waktu yang menjelaskan
kapan peristiwa itu terjadi. Konsep waktu memiliki dua makna di
dalamnya, yaitu makna denotatif atau makna sebenarnya dan makna
konotatif atau makna subyektif. Makna denotatif berarti kesatuan
waktu seperti detik, menit, jam dan lainnya sesuai fakta apa adanya.
Sedangkan konotatif adalah waktu sebagai konsep. Contohnya adalah
zaman Belanda, dalam makna denotatif zaman Belanda berarti pada
1800 hingga kemerdekaan Indonesia. Namun secara konotatif, zaman
Belanda bisa berarti zaman dulu yang sudah sangat lampau.
Konsep waktu dalam mempelajari sejarah berarti sejarah saling
terhubung atau bisa berulang. Sejarah jika dilihat dengan konsep
waktu, bisa menjadi pedoman untuk merencanakan masa depan.
Contoh konsep waktu dalam peristiwa sejarah adalah Pertempuran 5
Hari di Semarang pada 15-19 Oktober 1945. konsep waktu di sini
menunjukkan pada tanggal 15 hingga 19 Oktober 1945. Selain itu,
Peristiwa 3 Daerah di Brebes, Tegal, dan Pemalang terjadi pada bulan
Oktober hingga Desember 1945. Bulan Oktober hingga Desember
1945 menunjukkan terjadinya peristiwa itu dalam konsep waktu.
Menurut Kuntowijoyo, konsep waktu dalam sejarah terdiri atas
perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Secara
tidak langsung, setiap generasi masyarakat akan mengalami
pembaruan dalam kehidupan, yang mana ini disebut sebagai
perkembangan manusia. Meski mengalami perkembangan, manusia
pasti akan mempelajari apa yang terjadi di masa lalu dan akan
dikembangkan sesuai eranya. Hal ini membuktikan bahwa
kesinambungan dalam sejarah itu terjadi meski ada perbedaan waktu.
Secara tidak sadar, dalam perkembangannya manusia akan
mengalami pengulangan. Meski dalam waktu dan latar yang berbeda,
peristiwanya hampir sama dengan yang terjadi sebelumnya. Seperti
yang terjadi pada lengsernya Soekarno dan juga Soeharto yang
berawal dari krisis ekonomi yang melanda saat itu. Oleh sebab itu
manusia akan melakukan tindakan dengan berusaha mengubah
nasibnya.

Keterikatan manusia dalam ruang dan waktu


Manusia dalam kehidupannya adalah pelaku sejarah yang akan
selalu berkaitan dengan ruang dan waktu. Beberapa keterikatan
manusia dengan konsep ruang dan waktu:
• Aktivitas manusia yang lampau maupun yang sedang terjadi
selalu memiliki tempat dan waktu kejadian.
• Perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu
sendiri yang diiringi di tempat di mana manusia beraktivitas.
Keterkaitan ruang dan waktu di dalam sejarah adalah hal yang tidak
dapat dipisahkan antara manusia, tempat, dan waktu perisitiwa itu
sendiri.

Target PesertaDidik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

ModaPembelajaran Tatap muka

MetodePembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

7. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sejarah tidak akan terlepas dari konsep ruang dan waktu. Karena untuk
memahami suatu peristiwa selalu ada unsure tersebut.
Konsep ruang berarti lebih kepada tempat terjadinya suatu peristiwa.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


7. Disaat kalian mengunjungi suatu tempat bersejarah, pernahkan
kalian berfikir tentang asal-usul daerah tersebut?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: WideoYoutube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruangkelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
17. Peserta didik menjawab salam guru
18. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
19. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang urutan
waktu dalam sejarah.

Apersepsi
20. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
konsep ruang dan waktu dalam sejarah.

Motivasi
21. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
konsep ruang dan waktu dalam sejarah.
22. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang urutan waktu dalam sejarah.

Pemberian acuan
23. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
24. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
diakronis.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
konsep ruang dan waktu dalam sejarah.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang konsep ruang dan waktu
dalam sejarah dan berbagai teori dan mencatat hal hal
yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


9. Peserta didik bersama guru membuat
rangkuman/kesimpulan terkait pengertian diakronis
dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
10. Peserta didik dibawah bimbingan guru
melakukanrefleksi hasil kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
11. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
12. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sejarah tidak akan terlepas dari konsep ruang dan waktu. Karena untuk
memahami suatu peristiwa selalu ada unsure tersebut.
Konsep ruang berarti lebih kepada tempat terjadinya suatu peristiwa.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


3. Ketika saya menyebutkan tanggal 17 Agustus 1945, kira-kira apa
yang terbesit dipikiran kalian?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: WideoYoutube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruangkelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
9. Peserta didik menjawab salam guru
10. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dari sentral.
11. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang konsep ruang dan waktu dalam sejarah.

Apersepsi
12. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
konsep ruang dan waktu dalam sejarah.

Motivasi
13. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
diakronis.
14. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari yaitu tentang konsep ruang dan waktu dalam
sejarah.

Pemberian acuan
15. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
16. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
konsep ruang dan waktu dalam sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara konsep ruang dan waktu
dalam sejarah.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang konsep ruang dan waktu
dalam sejarah dan berbagai teori dan mencatat hal hal
yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru.
15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat
rangkuman/kesimpulan terkait pengertian konsep
ruang dan waktu dalam sejarah dengan penuh
antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru
melakukanrefleksi hasil kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugasdantestertulis Format penilaiantugas (substansi, bahasa,


danestetika), dantesuraian (soaldanpenskoran)

Keterampilan Kinerjapraktik, Format pengamatankinerjapraktik


Menulis (Laporan) (membuatpeta, membuatalur,
menyaji/mengolah data), format
penilaianlaporan (kesesuainstruktur, detail
kegiatan, hasilgrafik/persamaan/ kesimpulan,
Aspek Teknik Instrumen

dandokumenpendukung)

Sikap Observasi Format pegamatanProfil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


7. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
8. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
9. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006.Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta: Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006.Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014.Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto,Targiyatmi, Eko. 2015.Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan


MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto,Targiyatmi, Eko. 2015.Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan


MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
8. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. PenilaianAktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. PenilaianLaporan Siswa
Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaiandengankonsepdanprinsip
2 Ketepatanmemilihbahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatanwaktumengumpulkantugas
5 Kerapianhasil
JumlahSkor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
7. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
8. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

9. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
9. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun FINSA ZAINAL, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 4 x 45 menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Manusia Sebagai Penggerak dan Pelaku Sejarah
Pemahaman konsep
14. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap diakronis
dan sinkronis.
15. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang diakronis dan sinkronis.
16. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang diakronis dan
sinkronis.
17. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari manusia sebagai penggerak dan pelaku sejarah,
peserta didik mampu:
1. Menganalisis kedudukan manusia sebagai penggerak dalam
fenomena sejarah.
2. Menganalisis kedudukan manusia sebagai pelaku dalam fenomena
sejarah.
3. Menganalisis kedudukan manusia sebagai saksi dalam fenomena
sejarah.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah dan dalam ilmu
Keterampilan Prasayarat sosial.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 16.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang hakiki
adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
17. Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi untuk
membahas masalah Menganalisis kedudukan manusia sebagai
penggerak dalam fenomena sejarah.
18. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing tentang
Menganalisis kedudukan manusia sebagai penggerak dalam
fenomena sejarah.
19.Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis diakronis
dan sinkronis dengan benar.
20.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang diakronis dan sinkronis dari buku maupun
dari elektronik.

Materi Ajar Manusia sebagai penggerak pelaku dan saksi dalam sejarah
manusia merupakan pelaku terjadinya
suatu sejarah sehingga manusia dapat menciptakan suatu sejarah dan
disebut penggerak sejarah.
Sejarah adalah sekumpulan peristiwa masa lalu. Sebagai ilmu, sejarah
meneliti peristiwa yang terjadi di masa lampau. Mengapa perlu diteliti?
Peristiwa sejarah terus bergerak ke masa kini dan masa depan serta
dalam proses itu senantiasa memengaruhi kehidupan manusia. Dengan
kata lain, peristiwa masa lalu it terus bergerak secara dinamis, tidak
statis apalagi mati.
Para sejarawan meneliti seperti apa dinamika suatu peristiwa sejarah
dalam perjalanan waktu. Dinamika itu dapat berbentuk perubahan,
perkembangan, kesinambungan, ataupun pengulangan.
Akan tetapi, siapakah yang memungkinkan peristiwa sejarah itu terus
bergerak secara dinamis dari masa lalu ke masa depan? Jawabannya
adalah manusia yang berbperan sebagai penggerak sejarah.
Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan. Perannya dalam peristiwa
sejarah seperti layaknya pemeran utama dalam drama. Dengan kata
lain, sejarah adalah sejarahnya manusia. Peristiwa yang dikajipun
adalah peristiwa yang terkait dengan manusia.
Sebab gerak sejarah merupakan gerak perwujudan pikiran, perasaan
dan tindakan manusia pada masa lampau, yang terus memengaruhi
kehidupan manusia sampai saat ini dan masa yang akan datang.
Manusialah yang menggerakkan dan mengendalikan sejarah atau
peristiwa hidupnya dalam rangka mewujudkan perubahan dan
kemajuan yang dicita-citakannya.
Seperti yang dikatakan Muhammad Yamin bahwa Sejarah adalah ilmu
pengetahuan tentang cerita sebagai hasil penafsiran kejadian manusia
masa lalu (Ali, 2003: 53). Sehingga manusia menjadi pencipta, pelaku,
penutur dan sumber sejarah sekaligus.
Hal tersebut dikarenakan manusia memiliki rasio atau akal budi yang
telah di anugerahkan oleh Tuhan. Dengan akal budinya, manusia dapat
mengingat, merefleksikan pengalaman hidupnya yang menyebabkan
terjadinya banyak perkembangan dalam kehidupannya, sehingga
kehidupan mansuia cenderung dinamis dan tidak statis.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi


10. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Pelaku sejarah adalah orang yang terlibat dalam suatu peristiwa
tertentu. Keterlibatannya dalam peristiwa tersebut mempunyai
kedudukan yang penting.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


8. Di dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, siapakah pelaku
sejarahnya?
9. Apakah orang yang berperan antagonis dalam peristiwa sejarah
juga bisa disebut sebagai peristiwa sejarah?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
25. Peserta didik menjawab salam guru
26. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
27. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
manusia sebagai penggerak pelaku sejarah.

Apersepsi
28. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
manusia sebagai penggerak pelaku sejarah.

Motivasi
29. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
manusia sebagai penggerak pelaku sejarah.
30. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang manusia sebagai penggerak pelaku
sejarah.

Pemberian acuan
31. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
32. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
diakronis.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara manusia sebagai
penggerak pelaku sejarah.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang diakronis dan berbagai teori
dan mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya.
Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


13. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian manusia sebagai
penggerak pelaku sejarah.dengan penuh antusias,
cermat dan tepat.
14. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
15. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
16. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Saksi sejarah adalah orang yang terlibat atau menyaksikan suatu
Peristiwa sejarah.
Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis
4. Apakah saksi sejarah harus terlibat di dalam suatu peristiwa
sejarah?
5. Apakah saksi sejarah dapat digolongkan sebagai sumber data
primer?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.
Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
17. Peserta didik menjawab salam guru
18. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dari sentral.
19. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang manusia sebagai saksi sejarah.

Apersepsi
Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas khususnya tentang manusia
sebagai saksi sejarah.

Motivasi
20. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
manusia sebagai saksi sejarah.
21. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari yaitu tentang manusia sebagai saksi sejarah.

Pemberian acuan
22. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
23. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
sinkronis.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara manusia sebagai saksi
sejarah.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang manusia sebagai saksi
sejarah.dan berbagai teori dan mencatat hal hal yang
penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di bawah
pantauan guru.
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit
literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait manusia sebagai saksi sejarah
dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


10.Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
11.Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
12.Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.
Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
11. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
10. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
11. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

12. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
12. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 4 x 45 menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Diakronis dan Sinkronis
Pemahaman konsep
18. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap diakronis
dan sinkronis.
19. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang diakronis dan sinkronis.
20. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang diakronis dan
sinkronis.
21. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari diakronis, peserta didik mampu menjelaskan


diakronis dengan benar
Setelah mempelajari sinkronis, peserta didik mampu menjelaskan
sinkronis dengan benar.
Setelah mempelajari diakronis dan sinkronis, peserta didik mampu
menjelaskan perbedaan diakronis dan sinkronis.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah dan dalam ilmu
Keterampilan Prasayarat sosial.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 21.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang hakiki
adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
22.Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi untuk
membahas masalah diakronis dan sinkronis.
23.Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing baik tentang
diakronis maupun sinkronis.
24.Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis diakronis
dan sinkronis dengan benar.
25.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang diakronis dan sinkronis dari buku maupun
dari elektronik.

Materi Ajar Konsep Berfikir Diakronik


Sejarah dengan konsep berpikir diakronis adalah berpikir kronologis
(urutan) dalam menganalisis sebuah peristiwa. Kronologis di sini
artinya catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu
kejadiannya
Apa ciri ciri berpikir diakronik?
Ciri konsep berpikir diakronik bersifat vertikal, yaitu menjelaskan
proses suatu peristiwa dari awal hingga akhir, mengacu pada kejadian
yang diurutkan sesuai dengan waktu kejadiannya.
Contoh penulisan sejarah diakronik:
Berdasarkan periode perkembangan kebudayaan adalah sebagai
berikut:
1. Periode zaman praaksara atau zaman prasejarah. Kajian diakronik
periode ini membahas peristiwa sejak manusia belum mengenal
tulisan hingga ditemukannya aksara.
2. Periode zaman aksara atau zaman sejarah. Kajian diakronik periode
ini membahas peristiwa ketika manusia sudah mengenal tulisan
hingga sekarang.
Berdasarkan unsur kronologis yang memandang bahwa peristiwa
sejarah berlangsung dalam urutan waktu yang teratur. Contohnya
adalah sebagai berikut:
1. Masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk berlangsung pada 1350-
1389
2. Perang Diponegoro (Perang Jawa) berlangsung pada 1825-1945
3. Kolonialisme Jepang di Indonesia yang terjadi pada 1942-194.

Konsep Berfikir Sinkronik


Konsep Sinkronik dalam mempelajari sejarah berbeda dari konsep
diakronik yang memandang sejarah dalam pembabakan umum, baik itu
dari periode atau kronologi peristiwa. Cara berpikir sinkronik adalah
pembahasan sejarah pada suatu peristiwa secara spesifik dan mendalam.
Secara bahasa, sinkronik juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu "syn"
yang artinya dengan dan "chronos" yang berarti waktu. Singkatnya,
konsep sinkronik berhubungan dengan suatu peristiwa tertentu yang
terjadi pada suatu masa dalam sejarah.
Ciri-ciri konsep berpikir sinkronik dalam mengkaji sejarah terdiri dari
poin-poin berikut:
1. Membahas peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu,
biasanya dalam rentang waktu pendek.
2. Fokus dalam kajian peristiwa berdasarkan pola-pola, gejala, dan
karakter kejadian tersebut.
3. Bersifat horizontal.
4. Tidak ada konsep perbandingan dengan kejadian lain.
5. Cakupan kajian lebih sempit dari konsep diakronik.
6. Kajiannya bersifat mendalam dan sistematis.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler


Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

13. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Diakronis adalah salah satu teori dalam sejarah. Dalam diakronis, suatu
fenomena sejarah dijelaskan secara runtut dengan urutan waktu yang
disusun secara periodisasi.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


10. Mengapa dalam penulisan sejarah harus berdasarkan urutan
waktu?
11. Mengapa periodisasi dalam penulisan sejarah merupakan hal yang
penting?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
33. Peserta didik menjawab salam guru
34. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
35. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang urutan
waktu dalam sejarah.

Apersepsi
36. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
diakronis.

Motivasi
37. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
diakronis.
38. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang urutan waktu dalam sejarah.

Pemberian acuan
39. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
40. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
diakronis.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara diakronis.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang diakronis dan berbagai teori
dan mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya.
Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


17. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian diakronis dengan
penuh antusias, cermat dan tepat.
18. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
19. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
20. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sinkronis adalah salah satu teori dalam sejarah. Dalam sinkronis, suatu
fenomena sejarah dijelaskan secara mendalam sehingga tampak benar
peristiwa sejarahnya.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


6. Mengapa menulis sejarah secara sinkronis juga penting?
7. Berikan contoh nyata penulisan suatu fenomena sejarah secara
sinkronis.

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
24. Peserta didik menjawab salam guru
25. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dari sentral.
26. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang sinkronis.

Apersepsi
27. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sinkronis.

Motivasi
28. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
diakronis.
29. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari yaitu tentang sinkronis.

Pemberian acuan
30. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
31. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
sinkronis.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara sinkronis

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang sinkronis dan berbagai teori
dan mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya.
Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian sinkronis dengan
penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


13.Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
14.Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
15.Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
14. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
13. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
14. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

15. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
15. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 4 x 45 menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Periodisasi Dalam Sejarah
Pemahaman konsep
22. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap periodisasi
sejarah.
23. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang periodisasi sejarah.
24. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang periodisasi sejarah.
25. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari periodisasi dalam sejarah, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan periodisasi sejarah dengan benar
2. Membuat periodisasi masa praaksara dengan benar
3. Membuat periodisasi masa sejarah dengan benar

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah dan dalam ilmu
Keterampilan Prasayarat sosial.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 26.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang hakiki
adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
27.Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi untuk
membahas masalah diakronis dan sinkronis.
28.Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing baik tentang
diakronis maupun sinkronis.
29.Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis diakronis
dan sinkronis dengan benar.
30.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang diakronis dan sinkronis dari buku maupun
dari elektronik.

Materi Ajar Periodisasi Dalam Sejarah


Periodisasi sejarah Indonesia terbagi menjadi masa pra-aksara, masa
Hindu-Buddha, masa Islam, masa kolonialisme, masa pendudukan
Jepang, masa revolusi nasional, masa demokrasi parlementer, masa
demokrasi terpimpin, masa orde baru, dan masa reformasi.

Secara garis besar, periodisasi dibagi menjadi 2 bagian, meliputi:


1. Zaman Praaksara terbagi dalam dua periodisasi zaman, yakni zaman
Batu dan zaman logam. Zaman batu terdiri atas empat zaman,
termasuk Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum dan Megalitikum.
2. Zaman sejarah yaitu sejak masuknya pengaruh Hindu Budha sampai
dengan zaman reformasi sekarang.
Sebagai contoh:
1602-1799 : Indonesia dikuasai VOC
1799-1808 : Indonesia dikuasai Pemerintah Kolonial Belanda
1808-1811 : Indonesia dikuasai Perancis
1811-1816 : Indonesia dikuasai Inggris
1816-1942 :Indonesia kembali dikuasi Kolonial Belanda
1942-1945 : Indonesia dikuasai Jepang
1945 : Indonesia mencapai kemerdekaan

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

16. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Periodisasi masa praaksara. Pada masa praaksara, periodisasi dapat
diurut menurut hasil budayanya yang berasal dari batu yang disebut
dengan jaman lithikum.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


12. Bagaimana cara mengurut periodisasi masa praaksara mengingatn
pada masa ini belum ada angka hari, bulan, tahun?
13. Mengapa periodisasi dalam penulisan sejarah merupakan hal yang
penting?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)
Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning
Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
41. Peserta didik menjawab salam guru
42. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
43. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang urutan
waktu dalam sejarah.

Apersepsi
44. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
periodisasi masa praaksara.

Motivasi
45. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
diakronis.
46. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang periodisasi masa praaksara.

Pemberian acuan
47. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
48. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
periodisasi masa praaksara.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang
periodisasi masa praaksara.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang diakronis dan berbagai teori
dan mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya.
Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


21. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait periodisasi masa praaksara
dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
22. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
23. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
24. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Periodisasi masa sejarah. Pada masa sejarah, periodisasi bisa dibuat
secara umum misalnya periodisasi sejarah Indonesia. Periodisasi bisa
juga dibuat dengan melihat masanya atau waktunya terlebih dahulu.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa cakupan materi periodisasi masa sejarah lebih luas
daripada periodisasi masa praaksara?
2. Bagaimana membuat tata urutan membuat periodisasi sejarah
yang benar?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
32. Peserta didik menjawab salam guru
33. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dari sentral.
34. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang periodisasi dalam sejarah.

Apersepsi
35. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
periodisasi dalam sejarah Indonesia.

Motivasi
36. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
diakronis.
37. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari yaitu tentang tentang periodisasi dalam
sejarah.

Pemberian acuan
38. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
39. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
tentang periodisasi dalam sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara tentang periodisasi dalam
sejarah.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang tentang periodisasi dalam
sejarah dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait tentang periodisasi dalam
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup
RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


16.Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
17.Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
18.Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
17. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
16. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
17. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.
18. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
18. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 4 x 45 menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Sejarah Lokal, Nasional, Global
Pemahaman konsep
26. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa, siapa,
kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dalam materi sejarah lokal,
nasional, global.
27. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang sejarah lokal, nasional, global.
28. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang sejarah lokal, nasional,
global.
29. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari sejarah lokal, nasional, global, peserta didik
mampu:
1. Menjelaskan sejarah lokal dengan benar
2. Menjelaskan sejarah nasional dengan benar
3. Menjelaskan sejarah global dengan benar
4. Membedakan sejarah lokal, nasional, global dengan benar

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah dan dalam ilmu
Keterampilan Prasayarat sosial.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 31.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang hakiki
adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
32.Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi untuk
membahas sejarah lokal, nasional, global.
33.Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing baik tentang
sejarah lokal, nasional, global.
34.Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis sejarah
lokal, nasional, global.
35.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang sejarah lokal, nasional, global dari buku
maupun dari elektronik.

Materi Ajar Sejarah Lokal


sejarah yang menggambarkan peristiwa di suatu daerah atau wilayah
dalam lingkup lokal saja.
Contoh:
1. Perjuangan Kapten Kyai Ilyas di Lumajang melawan kolonial
Belanda pada masa Agresi Militer Belanda I dan II di Lumajang
2. Perjuangan Kapten Suwandak Melawan Belanda di Lumajang
Tahun 1947 – 1949.

Sejarah Nasional Indonesia


Sejarah Nasional Indonesia dapat dilihat dalam Buku Sejarah
Indonesia yang sangat lengkap sejak zaman prasejarah hingga era
Indonesia modern yang diterbitkan dalam VI jilid sebagai berikut:
Jilid 1 : Jaman Prasejarah di Indonesia
Jilid II : Jaman Kuno (1 M - 1500 M)
Jilid III : Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan kerajaan-Kerajaan
Islam di Indonesia (1500-1800)
Jilid IV : Abad Kesembilanbelas (1800-1900)
Jilid V : Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia
Belanda (1900-1942)
Jilid VI : Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia (1942-1970)

Sejarah Global
Sejarah dunia atau sejarah global sebagai bidang kajian sejarah
mengkaji sejarah dari perspektif global. Itu muncul berabad-abad yang
lalu; praktisi terkemuka termasuk Voltaire (1694-1778), Hegel (1770-
1831), Karl Marx (1818-1883) dan Arnold J. Toynbee (1889-1975).
Sejarah global lahirnya peradaban dunia terdapat diberbagai belahan
dunia antara lain peradaban dari:
1. Mesopotamia
2. Lembah Sungai Nil
3. Lembah Sungai Indus
4. Lembah Sungai Kuning
5. Yunani Kuno
6. Pengunungan Andes
7. Meso Amerika

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi


19. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sejarah lokal perlu dikenalkan kepada generasi muda di daerah yang
bersangkutan dalam rangka meningkatkan jiwa nasionalisme kepada
masyarakatnya. Sejarah nasional penting, sejarah lokal juga penting.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


14. Mengapa sejarah lokal harus diketahui oleh masyarakatnya?
15. Lebih penting mana, sejarah lokal atau sejarah nasional?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
49. Peserta didik menjawab salam guru
50. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
51. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang sejarah
lokal.

Apersepsi
52. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sejarah lokal.

Motivasi
53. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
sejarah lokal.
54. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang sejarah lokal.

Pemberian acuan
55. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
56. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
sejarah lokal.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang sejarah
lokal.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang sejarah lokal dan berbagai
teori dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


25. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait sejarah lokal dengan penuh
antusias, cermat dan tepat.
26. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
27. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
28. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sejarah Bangsa Indonesia wajib diketahui oleh seluruh masyarakat
Indonesia khususnya dari mulai bangku sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi. Negara yang besar adalah negara yang menghargai
jasa para pahlawannya.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


3. Mengapa generasi muda banyak yang tidak mengetahui sejarah
bangsanya?
4. Apa yang akan terjadi bila sejarah Bangsa Indonesia tidak dikenal
oleh masyarakat Indonesia?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)
Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning
Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
40. Peserta didik menjawab salam guru
41. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dari sentral.
42. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang sejarah nasional.

Apersepsi
43. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
tentang periodisasi dalam sejarah Indonesia.

Motivasi
44. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
sejarah nasional.
45. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari yaitu tentang sejarah nasional.

Pemberian acuan
46. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
47. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
tentang sejarah nasional.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang contoh-
contoh penulisan sejarah secara tentang sejarah nasional.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang tentang sejarah nasional dan
mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya. Proses
literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait tentang sejarah nasional dengan
penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


19.Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
20.Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
21.Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
19. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
20. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

21. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
20. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 1
Alokasi Waktu 4 x 45 menit (2 x Tatap Muka)
Elemen Sejarah Perubahan, Perkembangan, Keberlanjutan, Keberulangan.
Pemahaman konsep
30. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa, siapa,
kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dalam materi sejarah
perubahan, perkembangan, keberlanjutan, keberulangan.
31. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang sejarah perubahan,
perkembangan, keberlanjutan, keberulangan.
32. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang sejarah perubahan,
perkembangan, keberlanjutan, keberulangan.
33. Mengomunikasikan: Peserta didik menyampaikan atau
mempresentasikan hasil gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari sejarah perubahan, perkembangan, keberlanjutan,


keberulangan, peserta didik mampu:
1. Menjelaskan sejarah perubahan dengan benar
2. Menjelaskan sejarah perkembangan dengan benar
3. Menjelaskan sejarah keberlanjutan dengan benar
4. Menjelaskan sejarah keberulangan dengan benar

Pengetahuan/ Peserta didik memahami sejarah lokal, nasional, dan global.


Keterampilan Prasayarat

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 1) Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Peserta didik memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau
kajian keputrian. Siswa meyakini meyakini bahwa kebenaran yang
hakiki adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berkebhinekaan Global
Peserta didik menghargai perbedaan yang berada khususnya di
lingkungan sekolah hal ini dikarenakan perjuangan Bangsa
Indonesia untuk melepaskan diri dari kolonialisme asing berasal
dari seluruh lapisan masyarakat dan suku.
3) Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Siswa berkolaborasi melalui diskusi
untuk membahas Menjelaskan sejarah keberlanjutan dengan benar
4) Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan materinya masing-masing baik tentang
Menjelaskan sejarah keberlanjutan dengan benar
5) Bernalar kritis, peserta didik mengkaji dan menganalisis
Menjelaskan sejarah keberlanjutan dengan benar
6) Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas untuk mendapatkan
banyak informasi tentang Menjelaskan sejarah keberlanjutan
dengan benar dari buku maupun dari elektronik.

Materi Ajar MAKNA PERUBAHAN


A. Konsep Perubahan
Perubahan adalah keadaan yang berubah. Di mana keadaan yang
sekarang tidak sama dengan keadaan yang akan datang. Kita
bayangkan hari ini Indonesia masih di bawah bayang-bayang penjajah.
Kemudian sejumlah kelompok revolusioner Indonesia, baik dari
kalangan orang tua dan anak-anak muda beserta para pemikir, mulai
menyusun rencana dan strategi untuk mengeluarkan Indonesia dari
penjajahan.
Berbagai gagasan dikeluarkan, ide-ide bermunculan, strategi-strategi
diperhitungkan secara matang, hingga kemudian Bung Karno
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia tepat pada 17
Agustus 1945. Suatu bentuk perubahan dalam konteks sejarah bangsa
kita.

B. Faktor Internal Perubahan


1. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang bertambah akan mempengaruhi lembaga
kemasyarakatan.
2. Penemuan-penemuan baru
• Invention adalah penemuan dari suatu unsur kebudayaan baru
yang sudah diakui, diterima, dan diterapkan oleh masyarakat.
• Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik
berupa alat ataupun gagasan.
3. Pertentangan dalam masyarakat
Pertentangan dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok,
atau kelompok dengan kelompok.
4. Pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat
Contohnya adalah Revolusi Prancis yang terjadi pada tahun 1789
mengubah sistem pemerintahan dari monarki menjadi republik.

C. Faktor Eksternal Perubahan


1. Lingkungan fisik
Contohnya adalah bencana tsunami Aceh yang terjadi pada 26
Desember 2004. Pasca peristiwa tersebut menyebabkan puluhan ribu
orang meninggal dunia, rusaknya infrastruktur, dan lumpuhnya
aktivitas masyarakat Aceh.
2. Peperangan
Contohnya, Jerman mengalami perubahan ideologi setelah Perang
Dunia II berakhir, yaitu terbaginya Jerman Barat yang berideologi
liberal (Amerika Serikat) dan Jerman Timur yang berideologi komunis
(Uni Soviet).
3. Pengaruh kebudayaan asing
Masuknya budaya baru (asing) ke dalam suatu masyarakat akan
mempertemukan dua kebudayaan yang saling mempengaruhi satu
sama lain. Pengaruh ini disebut dengan akulturasi yang berarti
perpaduan antar dua kebudayaan atau lebih yang berbeda serta
berlangsung secara damai dan serasi, di mana kebudayaan asli (lokal)
tidak hilang.

MAKNA KEBERLANJUTAN
Rangkaian peristiwa yang telah terjadi maupun yang akan terjadi
merupakan peristiwa yang berkelanjutan, sebab tidak ada peristiwa
yang berdiri sendiri dan bisa dipisahkan dengan peristiwa lainnya.
Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah
berlangsung lama. Keberlanjutan dalam sejarah merupakan rangkaian
peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Contohnya adalah kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) yang ada di
Indonesia. KKN yang terjadi pada era Reformasi merupakan
keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde Baru. KKN pada masa
Orde Baru merupakan keberlanjutan dari budaya KKN periode Orde
Lama, dan begitu seterusnya. Bisa kita simpulkan bahwa budaya
korupsi telah menjadi budaya yang diturunkan dari generasi satu ke
generasi lainnya.

MAKNA KEBERULANGAN
sejarah terulang artinya peristiwa yang terjadi di masa lalu terjadi
kembali di masa kini, dimana kejadiannya sama persis atau polanya
hampir mirip.
Dalam sejarah pengulangan dapat terjadi apabila peristiwa pada masa
lalu terjadi lagi pada masa berikutnya
Mengapa ada istilah sejarah itu berulang?
Semua terjadi karena disesuaikan dengan tingkat peradaban manusia.
Sebab itulah sering kita dengar pepatah yang mengatakan
bahwa sejarah akan selalu berulang. Begitupun peristiwa-peristiwa
yang menerpa manusia dari jaman ke jaman
SEJARAH TIDAK DAPAT TERULANG
Tidak dapat terulang. Karena sejarah merupakan kejadian yang lampau
dan telah usai.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

2. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sejarah itu akan berubah. Bila ingin eksis, maka ikutilah perubahan itu.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


16. Mengapa sejarah bisa berubah?
17. Perubahan dalam sejarah itu dikarenakan faktor apa saja?
Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
57. Peserta didik menjawab salam guru
58. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
59. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang sejarah
dalam perubahan.

Apersepsi
60. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sejarah dalam perubahan.

Motivasi
61. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
sejarah dalam perubahan.
62. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu tentang sejarah dalam perubahan.

Pemberian acuan
63. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
64. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
sejarah dalam perubahan.
Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang sejarah
dalam perubahan.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang sejarah dalam perubahan
dan berbagai teori dan mencatat hal hal yang penting
dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan
guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


29. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait sejarah dalam perubahan.dengan
penuh antusias, cermat dan tepat.
30. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
31. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
32. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sejarah itu berlangsung dan berlanjut. Manfaatkan kesempatan yang
dimiliki semaksimal mungkin, karena kesempatan itu datangnya satu
kali dan tidak akan datang lagi.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


5. Mengapa ada istilah keberlanjutan dalam sejarah?
6. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa sejarah? Siapa yang
punya peran dalam peristiwa sejarah tersebut?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
48. Peserta didik menjawab salam guru
49. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum
memulai kegiatan pembelajaran dari sentral.
50. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang sejarah keberlangsungan dan perubahan.

Apersepsi
51. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
tentang sejarah keberlangsungan dan perubahan.

Motivasi
52. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
sejarah keberlangsungan dan perubahan.
53. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari yaitu tentang sejarah keberlangsungan dan
perubahan.

Pemberian acuan
54. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
55. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
sejarah keberlangsungan dan perubahan.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang sejarah
keberlangsungan dan perubahan.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang tentang sejarah
keberlangsungan dan perubahan dan mencatat hal hal
yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait tentang sejarah keberlangsungan
dan perubahan dengan penuh antusias, cermat dan
tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen


Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)
Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat
Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)
Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


22.Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
23.Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
24.Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
22. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
23. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

24. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
21. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 2
Alokasi Waktu 8 x 45 menit (4 x tatap muka)
Elemen Penelitian Sejarah
Pemahaman konsep
34. Mengamati
Peserta didik mengamati gambar peninggalan sejarah lokal
Lumajang dalam intenet, buku, maupun langsung ke lokasi (saat
libur sekolah).
35. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap materi
yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian.
36. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka, wawancara, maupun elektronik sebagai bahan untuk
melakukan penelitian sejarah.
37. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang materi yang akan
dijadikan sebagai bahan penelitian.
38. Menarik kesimpulan
Peserta didik mampu mengambil kesimpulan setelah tahapan
penelitian dilakukan semuanya.
39. Peserta didik menyampaikan atau mempresentasikan hasil
gagasannya di depan teman temannya.
40. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek Lanjutan Secara
Kolaboratif
Peserta didik melakukan refleksi setelah melakukan serangkaian
langkah-langkah penelitian sejarah serta mampu mengevaluasi
pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan project lanjutan dengan melibatkan lintas mata
pelajaran secara kolaboratif.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari penelitian sejarah, peserta didik:


1. mampu menganalisis sumber sejarah primer sebagai bahan
penelitian.
2. mampu menganalisis sumber sejarah primer meliputi sumber
sejarah tertulis dan tidak tertulis.
3. mampu menganalisis sumber sejarah skunder sebagai bahan
penelitian.
4. mampu menganalisis sumber sejarah skunder meliputi sumber
sejarah tertulis dan tidak tertulis.
5. Mampu melakukan wawancara untuk melengkapi data penelitian
sejarah.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah sehingga mampu
Keterampilan Prasayarat menganalisis sumber sejarah dengan benar.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 36.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini bahwa munculnya teori sejarah
berdasarkan fenomena yang terjadi dan juga meyakini bahwa
kebenaran yang hakiki adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa. Siswa berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai.
37.Berkebhinekaan Global, menghargai keragaman yang ada
disekitarnya khususnya perbedaan SARA yang ada di kelasnya.
38.Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Untuk menyelesaikan penelitian sejarah,
dibutuhkan kerjasama dan gotong royong dari anggota
kelompoknya.
39.Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Penelitian sejarah yang
dilakukan oleh kelompok berdasarkan materinya masing-masing.
40.Kreatif, siswa mampu melakukan penelitian sejarah yang bervariasi
sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing dengan tidak
meninggalkan kaidah penulisan sejarah yang telah baku.
41.Bernalar kritis, bersikap obyektif terhadap peristiwa sejarah
khususnya yang terjadi di Indonesia.

Materi Ajar Sumber sejarah pada dasarnya adalah sesuatu yang memberitahu kita
tentang sejarah atau peristiwa di masa lampau. Sumber sejarah dapat
dikatakan sebagai data sejarah, karena data yag ada digunakan
sebagai acuan untuk menyusun kembali peristiwa yang telah terjadi di
masa lampau.
Sumber sejarah dapat berupa dokumen, gambar, rekaman suara,
buku, film sinema, program televisi, obyek atau artefak. Dilansir dari
MSU Libraries, terdapat dua tipe sumber sejarah yaitu: Sumber
primer. Sumber sekunder. Berikut ini penjelasan mengenai sumber
sejarah primer dan sekunder:
Sumber sejarah primer
Sumber sejarah primer adalah sesuatu yang aslinya berasal dari masa
lalu. Sumber primer adalah dokumen sejarah yang digunakan oleh
para sejarawan sebagai bukti. Sumber primer memberikan bukti
langsung atau tangan pertama tentang suatu peristiwa, orang atau
obyek. Sumber sejarah primer dibuat selama periode waktu masa
lampau yang sedang dipelajari atau diciptakan di kemudian jari oleh
pelaku sejarah itu sendiri. Sumber sejarah primer mencerminkan
sudut pandang individu dari peserta atau pengamat. Dengan kata lain,
sumber-sumber ini sezaman dengan peristiwa dan orang-orang yang
dimaksud dalam sejarah.
Dalam konteks penelitian historis, sumber primer adalah sumber yang
dibuat selama periode waktu tertentu yang sedang dipelajari. Sumber
primer memungkinkan peneliti sedekat mungkin dengan peristiwa
yang sebenarnya terjadi selama peristiwa sejarah atau periode waktu
tertentu. Sumber sejarah primer bisa berupa kronik, sepotong
tembikar bahkan sepotong es gletser yang memberi data iklim
tentang karbon atmosfer seribu tahun lalu. Sejarawan mengerahkan
kemampuan terbaiknya dalam menggunakan sumber-sumber sejarah
primer untuk memahami masa lalu dengan caranya sendiri, bukan
melalui lensa modern.
Cara menentukan sumber sejarah primer
Untuk dapat menentukan sumber sejarah primer sangat tergantung
pada pertanyaan spesifik penelitian dan konteks dari sumber yang
diteliti. Untuk menentukan apakah sesuatu dapat dianggap sebagai
sumber utama, pertimbangkan pertanyaan ini: Siapa atau apa yang
diteliti? Periode apa yang menjadi fokus penelitian? Wilayah di mana?
Setelah memikirkan siapa, apa, di mana, dan kapan tentang topik,
ajukan pertanyaan serupa pada sumber, yaitu: Siapa yang membuat
sumber ini? Tentang apakah ini? Kapan ditulis? Siapa audiens yang
ditargetkan?
Sumber sejarah sekunder
Sumber sejarah sekunder adalah karya yang membahas masa lampau.
Sumber sekunder adalah karya yang menafsirkan atau menganalisis
peristiwa atau fenomena historis. Sumber sekunder biasanya berupa
buku yang baru ditulis untuk menggambarkan masa lampau. Sumber-
sumber sekunder diproduksi beberapa saat setelah suatu peristiwa
terjadi.
Buku tersebut seringnya ditulis oleh sejarawan atau sarjana terlatih
yang memahami periode waktu dan peradaban yang dimaksud. Buku
sejarah biasanya membahas seseorang, peristiwa atau topik sejarah
lainnya. Tidak seperti sumber primer, sumber sekunder tidak
memberikan bukti langsung. Sumber sekunder memberikan informasi
yang telah dianalisis atau ditafsirkan dalam beberapa cara. Sumber
sekunder sering menganalisis informasi yang telah dikumpulkan dari
berbagai sumber primer. Dengan demikian, sumber sekunder yang
baik menggunakan sumber primer sebagai bukti. Para sarjana akan
menghabiskan banyak waktu dengan sumber-sumber sekunder
seperti halnya dengan sumber-sumber primer. Tujuannya untuk
memahami bagaimana para sarjana lain menafsirkan peristiwa-
peristiwa yang tidak jelas dan mungkin tidak sepakat dengan analisis
mereka.
Berikut ini beberapa contoh sumber sejarah sekunder: Ulasan buku.
Artikel ilmiah, yaitu tulisan yang menafsirkan atau menganalisis
sumber lain. Ulasan literatur. Biografi.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

22. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Dengan memahami sumber sejarah, maka kita dapat melakukan
penulisan sejarah dengan benar serta dapat mengetahui penulisan
sejarah yang benar yang berdasarkan fakta dan penulisan sejarah yang
tidak berdasarkan sumber sejarah yang benar.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


18. Apa yang dimaksud dengan sumber sejarah primer?
19. Mengapa sumber sejarah primer sulit didapat?
20. Apa yang dimaksud dengan sumber sejarah skunder?
21. Apakah sumber sejarah skunder dapat menentukan keabsahan dari
penulisan sejarah?
22. Bagaimana untuk mengukur tingkat obyektifitas dari sumber
sejarah yang berupa lisan?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
65. Peserta didik menjawab salam guru
66. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran yang dipandu dari sentral.
67. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang sumber-
sumber sejarah yang ada disekitar kita?

Apersepsi
68. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sumber sejarah.

Motivasi
69. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap orisinalitas sumber sejarah.
70. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang sumber-sumber sejarah.

Pemberian acuan
71. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
72. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
sumber sejarah primer dan skunder.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang sumber
sejarah yang ada disekitar kita.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang sumber-sumber sejarah dan
mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya. Proses
literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
33. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
34. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
35. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
36. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Sumber sejarah yang didapat harus diverifikasi terlebih dahulu
menyangkut keabsahannya. Keabsahan sumber sejarah akan
menentukan tingkat validitas dari hasil sebuah penelitian atau
penulisan sejarah.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Apakah kritik intern terhadap sumber sejarah dapat menjamin
validitas penulisan sejarah?
2. Apakah kritik ekstern terhadap sumber sejarah dapat menjamin
validitas penulisan sejarah?
3. Adakah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
kebenaran dari sumber sejarah lisan?
4. Apakah verifikasi dapat dilakukan terhadap semua sumber
sejarah?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran yang dipandu dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
verifikasi sumber sejarah yang ada disekitar kita?

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
verifikasi sumber sejarah.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap orisinalitas sumber sejarah.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang kritik intern dan kritik ekstern
terhadap sumber sejarah.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
verifikasi sumber sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang sumber
sejarah yang ada disekitar kita. Selanjutnya siswa diminta
untuk mengkaji apakah sumber sejarah tersebut valid atau
tidak? 30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang verifikasi sumber-sumber
sejarah dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.
15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Ketiga
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Menginterpretasikan atau menafsirkan suatu fenomena sejarah dari


sumber sejarah merupakan hal yang sangat penting. Menafsirkan
fenomena sejarah harus berdasarkan fakta bukan perkiraan.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Apakah menginterpretasi sejarah itu berarti menggeneralisasi
sejarah?
2. Untuk dapat menafsirkan peristiwa sejarah dengan benar maka
harus berdasarkan sumber sejarah. Bagaimana menentukan
sumber sejarah yang valid itu?
3. Sejarah itu bersifat istana sentris, artinya penulisannya tergantung
dari penguasa. Bagaimana bisa menjamin bahwa sejarah suatu
bangsa itu obyektif?
4. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan agar hasil penulisan sejarah
itu bersifat obyektif?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran yang dipandu dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
verifikasi sumber sejarah yang ada disekitar kita?

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
verifikasi sumber sejarah.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap orisinalitas sumber sejarah.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang kritik intern dan kritik ekstern
terhadap sumber sejarah.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
verifikasi sumber sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang sumber
sejarah yang ada disekitar kita. Selanjutnya siswa diminta
untuk mengkaji apakah sumber sejarah tersebut valid atau
tidak? 30 menit

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang verifikasi sumber-sumber
sejarah dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.
15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Keempat
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Menulis peristiwa sejarah secara obektif sangat penting karena akan
mendapatkan pengetahuan sejarah yang sebenarnya. Menuliskan
sejarah (historiografi) berbeda dengan menulis pada ilmu yang lain
karena yang akan ditulis adalah masa lampau.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Sejarah sebagai ilmu apakah lebih obyektif daripada sejarah
sebagai cerita?
2. Bagaimana cara menulis peristiwa sejarah sebagai peristiwa agar
hasilnya bersifat obyektif dan memberikan gambaran yang utuh?
3. Sejarah bersifat einmalig, artinya peristiwa sejarah itu hanya terjadi
satu kali. Mana yang lebih benar, sejarah bersifat einmalig ataukan
sejarah itu berulang?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran yang dipandu dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik yaitu apakah
kalian akan menjadi penulis sejarah?

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
Historiografi, misalnya dengan menanyakan apakah
sejarah itu penting bagi kita?

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
historiografi.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang historiografi.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya ketentuan
dalam menulis sejarah.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang menulis
sejarah yang ada disekitar kita. Selanjutnya siswa diminta
untuk mengkaji langkah-langkah dalam penulisan sejarah.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang verifikasi sumber-sumber
sejarah dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


25.Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
26.Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
27.Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran
Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
23. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa Diskusi
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
25. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
26. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

27. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
1. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 2
Alokasi Waktu 6 x 45 menit (3 x pertemuan)
Elemen Sejarah dan Teori Sosial
Pemahaman konsep
1. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) terhadap beberapa
tori dalam ilmu sosial.
2. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik tentang teori dalam sejarah dan teori
dalam ilmu sosial
3. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang tentang ilmu sejarah
dan ilmu sosial.
4. Mengomunikasikan:
Peserta didik menyampaikan atau mempresentasikan hasil
gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari sejarah dan teori sosial, peserta didik mampu
memahami konsep sejarah dan teori sosial.

Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah.


Keterampilan Prasayarat

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 1. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini bahwa munculnya teori sejarah
berdasarkan fenomena yang terjadi dan juga meyakini bahwa
kebenaran yang hakiki adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Berkebhinekaan Global, menghargai keragaman yang ada
disekitarnya khususnya dalam perkembangan peradaban di
lingkungan siswa yaitu di sekolah.
3. Mandiri, tidak tidak tergantung pada orang lain. Sejarah hanya
terjadi satu kali, sehingga kemerdekaan yang sudah diraih harus
dipertahankan sampai titik darah penghabisan.
4. Bernalar kritis, bersikap obyektif terhadap peristiwa sejarah
khususnya yang terjadi di Indonesia.

Materi Ajar Teori dalam sejarah


Teori sejarah diberi tugas untuk menyajikan teori-teori dan konsep-
konsep yang memungkinkan seorang ahli sejarah mengadakan
integrasi terhadap semua pandangan fragmentaris mengenai masa
silam seperti dikembangkan oleh macam-macam spesialisasi di dalam
ilmu sejarah (Anskermit, 1987).
Apa kegunaan teori dalam sejarah?
teori untuk ilmu sejarah, digunakan sebagai sumber pendapat sebelum
adanya hipotesa yang merupakan hasil dari pendapat digabungkan
dengan emijinasi dan teori. Setelah hipotesa dikaji ulang dan cocok
maka ada ilmu sejarah yang kita pelajari.

Apa pengertian dari teori sosial?


Teori sosial melibatkan isu-isu mencakup filsafat, untuk memberikan
konsepsi-konsepsi hakekat aktifitas sosial dan prilaku manusia yang
ditempatkan dalam realitas empiris.
Tujuan teori sosial : Teori sosial membahas konteks sosial dari
tindakan manusia, dengan alasan bahwa cara kita bertindak dan
keyakinan kita dihasilkan sebagian oleh struktur sosial tetapi juga
dalam komunikasi antar individu dan dalam kelompok sosial.
Identitas sosial adalah persamaan dan perbedaan, soal personal dan
sosial, soal apa yang kamu miliki secara bersama-sama dengan
beberapa orang dan apa yang membedakanmu dengan orang lain.
Ketika kita membicarakan identitas di situ juga kita bembicarakan
kelompok. Kelompok sosial adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari
sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain dan terlibat dalam satu
kegiatan bersama atau sejumlah orang yang mengadakan hubungan
tatap muka secara berkala karena mempunyai tujuan dan sikap
bersama; hubungan-hubungan yang diatur oleh normanorma; tindakan-
tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kedudukan (status) dan
peranan (role) masing-masing dan antara orang-orang itu terdapat rasa
ketergantungan satu sama lain

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

2. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Dengan memahami dasar-dasar ilmu sejarah, kita akan menjadi
obyektif dalam melihat suatu fenomena atau peristiwa sejarah dan
akan lebih mudah memahami suatu peristiwa sejarah. Ilmu-ilmu sosial
merupakan ilmu bantu sejarah dalam mengungkap suatu peristiwa
sejarah.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa sejarah sebagai ilmu dapat mengungkapkan
kebenaran peristiwa sejarah?
2. Bagaimanakah cara memahami sejarah sebagai peristiwa?
3. Dalam teori sejarah sebagai seni, mengapa sejarah sebagai seni
menjelaskan bahwa sejarah itu hanya terjadi satu kali?
4. Jelaskan maksudnya bahwa ilmu-ilmu sosial merupakan ilmu
bantu sejarah

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
pengertian sejarah dan teori sosial

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sejarah dan teori sosial

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
teori-teori dalam sejarah.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu teori-teori dalam sejarah dan teori sosial.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
pengantar ilmu sejarah.
Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang berbagai
teori dalam ilmu sejarah dan teori sosial.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang pengertian sejarah dan
berbagai teori dalam ilmu sejarah dan mencatat hal hal
yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
1. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
2. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
3. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
4. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Dengan memahami dasar-dasar ilmu sejarah, kita akan menjadi
obyektif dalam melihat suatu fenomena atau peristiwa sejarah dan
akan lebih mudah memahami suatu peristiwa sejarah. Ilmu-ilmu sosial
merupakan ilmu bantu sejarah dalam mengungkap suatu peristiwa
sejarah.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Jelaskan maksudnya bahwa di dalam teori fungsionalisme struktural,
stratifikasi sosial itu merupakan kebutuhan dari sebuah sistem?
2. Dalam teori konflik sosial dijelaskan bahwa stratifikasi sosial
merupakan relasi yang sifatnya konfliktual. Jelaskan maksudnya?
3. Jelaskan bahwa sejarah itu cenderung bersifat diakronis.?
4. Ilmu sosial yang menjadi ilmu bantu sejarah lebih bersifat sinkronis.
Jelaskan maksudnya?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
pengertian teori sosial

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sejarah dan teori sosial (fungsionalisme struktural dan
konflik sosial).

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
teori-teori sejarah teori-teori sosial
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu teori-teori dalam sejarah dan teori sosial
(fungsionalisme struktural dan konflik sosial).

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
teori sejarah dan teori sosial.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang berbagai
teori dalam ilmu sejarah dan teori sosial (fungsionalisme
struktural dan konflik sosial).
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik berbagai teori dalam ilmu sejarah dan
ilmu sosial mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Ketiga
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Perilaku seseorang dalam interaksi sosial akan membentuk hubungan
antara seseorang dengan lingkungan.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Dalam teori pertukaran sosial, perilaku seseorang akan dapat
menghasilkan hubungan sosial antara lingkungan dengan perilaku
sosial tersebut. Jelaskan maksudnya!
2. Dalam dramaturgi dijelaskan bahwa proses interaksi sosial, konsep
diri (the self) dibentuk melalui interaksi sengan orang lain dalam
situasi sosial tertentu. Jelaskan maksudnya!
3. Jelaskan bahwa fokus kajian sejarah adalah manusia dalam interaksi
sosial di masa lampau!
4. Jelaskan bahwa fokus kajian dari sejarah dan sosiologi adalah
manusia dalam interaksi sosial atau hubungan sosial!

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa bersama guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang teori
pertukaran sosial dan dramaturgi.

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
sejarah dan teori sosial yaitu teori pertukaran sosial
dan dramaturgi.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
teori-teori sejarah teori-teori sosial
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
yaitu teori-teori dalam sejarah dan teori sosial yaitu
teori pertukaran sosial dan dramaturgi.
Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
teori sosial.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang berbagai
teori dalam ilmu sejarah dan teori sosial yaitu teori
pertukaran sosial dan dramaturgi.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik berbagai teori dalam ilmu sejarah dan
ilmu sosial mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif 15 menit


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


1. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
2. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
3. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royaong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
2. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

3. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
3. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 2
Alokasi Waktu 8 x 45 menit (4 x pertemuan
Elemen Manusia praaksara
Pemahaman konsep
5. Mengamati
Peserta didik mengamati gambar di buku atau di internet tentang
manusia praaksara beserta hasil budayanya.
6. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) tentang manusia
praaksara.
7. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik terkait dengan manusia praaksara beserta
hasil budayanya.
8. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang manusia praaksara
beserta hasil budayanya.
9. Menarik kesimpulan
Peserta didik mampu mengambil kesimpulan setelah mengamati,
mempelajari, dan mendiskusikan manusia praaksara beserta hasil
budayanya.
10. Peserta didik menyampaikan atau mempresentasikan hasil
gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari penelitian sejarah, peserta didik:


1. mampu menganalisis sumber sejarah primer sebagai bahan
penelitian.
2. mampu menganalisis sumber sejarah primer meliputi sumber
sejarah tertulis dan tidak tertulis.
3. mampu menganalisis sumber sejarah skunder sebagai bahan
penelitian.
4. mampu menganalisis sumber sejarah skunder meliputi sumber
sejarah tertulis dan tidak tertulis.
5. Mampu melakukan wawancara untuk melengkapi data penelitian
sejarah.
Pengetahuan/ Peserta didik memahami berbagai teori dalam sejarah sehingga mampu
Keterampilan Prasayarat menganalisis sumber sejarah dengan benar.

Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:


Pancasila 5. Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini bahwa munculnya teori sejarah
berdasarkan fenomena yang terjadi dan juga meyakini bahwa
kebenaran yang hakiki adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa. Siswa berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai.
6. Berkebhinekaan Global, menghargai keragaman yang ada
disekitarnya khususnya perbedaan SARA yang ada di kelasnya.
7. Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik bersatu dalam kelompok-
kelompok diskusi, bekerja sama untuk melaksanakan tugas secara
bersamaan.
8. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Peserta didik
mengerjakan tugasnya masing-masing.
9. Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas sendiri dalam
membuat laporan hasil diskusi.
10.Bernalar kritis, bersikap obyektif dalam mempelajari manusia
praaksara dan pola hidupnya.

Materi Ajar Manusia purba adalah manusia yang hidup pada era praaksara, yaitu
saat tulisan belum ditemukan. Bagaimanakah cara untuk mengetahui
kehidupan manusia pada zaman tersebut? Setidaknya, ada dua cara
untuk mengetahui kehidupan manusia zaman praaksara.
Pertama, yaitu melalui sisa manusia, tumbuhan, dan hewan yang sudah
membatu atau yang disebut sebagai fosil. Kedua, yaitu melalui benda
peninggalan sebagai hasil budaya manusia pada saat itu, misalnya alat
rumah tangga, bangunan, artefak, perhiasan, senjata, dan fosil manusia
purba yang sudah ditemukan.
Manusia purba diperkirakan hidup pada zaman Pleistosen. Pleistosen
adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu.
Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga, yakni Pleistosen awal (lapisan
bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas).
Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di
masing-masing periode itu. Ada beberapa jenis manusia purba yang
ditemukan di Indonesia. Manusia-manusia purba yang ditemukan di
Indonesia kerap disebut sebagai Java man atau Manusia Jawa.

• Manusia Purba di Indonesia


1. Meganthropus Paleojavanicus
2. Pithecanthropus Mojokertensis
3. Pithecanthropus Erectus
4. Pithecanthropus Soloensis
5. Homo Wajakensis
6. Homo Floresiensis
7. Homo Soloensis
8. Homo Sapiens
9.
10. Jenis Pola Hunian Manusia Purba
11. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia (2014) yang disusun Mestika Zed
dan kawan-kawan, diterangkan bahwa pola khas hunian manusia purba
dibagi menjadi dua karakter khas, yakni sebagai berikut: 1. Kedekatan
dengan sumber air Ketersediaan air bersifat pokok dalam kebutuhan
makhluk hidup. Maka, di daerah yang dekat sumber air, akan ada
banyak bahan makanan untuk manusia purba, seperti berbagai jenis
hewan dan tumbuh-tumbuhan. 2. Kehidupan di Alam Terbuka Manusia
purba cenderung hidup di dekat aliran sungai. Pola ini menunjukkan
bahwa manusia purba hidup pada alam terbuka dan menerapkan pola
nomaden atau berpindah-pindah. Manusia purba juga memanfaatkan
gua-gua sebagai tempat tinggal sementara alias tidak menetap dalam
waktu yang lama. Ketika sumber makanan di sekitar mereka habis,
maka akan mencari tempat tinggal yang baru, begitu seterusnya.
12.
Hasil Budaya Masyarakat Praaksara
13. 1. Kapak Genggam Pertama adalah kapak genggam yang digunakan
oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk berburu. Struktur dan
bentuknya masih sangat sederhana, ada satu bagian yang tajam yaitu
hanya terdapat di satu sisi saja. Kapak ini digunakan dengan cara
digenggam dan ditemukan di beberapa tempat, yaitu di Trunyan (Bali),
Awangbangkal (Kalimantan Selatan), dan Kalianda (Lampung).
14. 2. Alat Serpih Kedua, adalah alat serpih. Alat ini digunakan oleh
manusia purba untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit
binatang, dan terbentuk dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan
serpihanserpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat
ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong (Jawa Tengah), serta
Cabbenge (Flores).
3. Kapak Persegi Ketiga adalah kapak persegi, kapak ini merupakan
alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk
mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu
berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu
sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal
lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di
berbagai tempat di Indonesia lho, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa
Tenggara, hingga Sulawesi.
4. Kapak Lonjong Keempat adalah kapak lonjong. Pangkal kapak
tersebut lebar dan tajam, sedangkan ujungnya runcing dan diikatkan
pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah sampai halus.
Kapak lonjong zaman praaksara pernah ditemukan di Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua.
5. Menhir Kelima adalah menhir yang merupakan tugu batu yang
tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh
manusia prasejarah.
6. Dolmen Keenam adalah dolmen yaitu meja yang terbuat dari batu,
diperkirakan digunakan oleh manusia pra sejarah sebagai tempat
menyimpan sesaji untuk sesembahan.
7. Sarkofagus Ketujuh adalah sarkofagus yaitu peti mati yang terbuat
dari batu. Pasti tahu kan ya peti mati digunakan untuk apa, RG Squad?
8. Arca Arca merupakan batu yang dibentuk hingga menyerupai
makhluk hidup tertentu.
9. Bejana Perunggu Kesembilan adalah bejana perunggu, bejana ini
merupakan benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan
gitar Spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat
yaitu di Madura dan Sumatra.
10. Kapak Corong Kesepuluh, kapak corong yang terbuat dari perungu
dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah
ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.
11. Kapak Corong Merupakan tambur yang berbentuk seperti dandang
terbalik, digunakan dalam upacara pemujaan, sehingga alat ini di
anggap suci. Banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa,
Pulau Selayar, Pulau Roti.

Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia


Nilai budaya adalah nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam
lingkungan masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan,
kepercayaan (believe), dan simbolsimbol, dengan karakteristik tertentu
yang bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan
tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. Terdapat 6
(enam) nilai budaya dan tradisi yang dapat kita ambil sebagai pelajaran
dan suri teladan pada kehidupan masyarakat praaksara, yaitu:
1. Nilai Religius (Kepercayaan) Di sini nenek moyang bangsa
Indonesia telah meletakkan dasar-dasar suatu kepercayaan/keimanan
kepada kita. Walaupun kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat
praaksara masih dalam tingkatan rendah namun paling tidak mereka
telah mengajarkan bahwa kekuatan ghaib memang ada, karena di atas
dunia ini masih ada sekelompok manusia yang tidak beriman dengan
adanya Tuhan.
2. Nilai Gotong Royong Hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama hendaklah dilakukan secara bersama-sama (gotong royong)
dengan prinsip berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
(sumberbelajar.belajar.kemdikbud.id)
3. Nilai Musyawarah Dalam urusan penting dan atau urusan yang
menyangkut kelangsungan hidup orang banyak perlu dilakukan
musyawarah terlebih dahulu dengan menampung pendapat-pendapat
dari warga untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan, baru
kemudian membuat keputusan. Hal ini merupakan bentuk
implementasi asas demokrasi.
4. Nilai Keadilan Masyarakat praaksara telah menunjukkan sikap yang
adil karena setiap orang memperoleh hak dan kewajiban sesuai
kemampuannya.
5. Tradisi Bercocok Tanam Hingga hari ini bercocok tanam atau
bertani merupakan pekerjaan yang paling banyak digeluti oleh bangsa
Indonesia. Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris
yang menyerap tenaga kerja paling besar dibandingkan sektor lainnya.
6. Tradisi Bahari (Pelayaran) Masyarakat praaksara menggunakan
perahu bercadik untuk menangkap ikan. Perahu bercadik adalah perahu
yang kanan-kirinya dipasang alat dari bambu dan kayu agar perahunya
tidak mudah oleng.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

4. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll
Pemahaman Bermakna Manusia praaksara adalah manusia yang hidup sebelum mengenal
tulisan. Hasil budaya masyarakat praaksara bersifat sederhana karena
pola pikirnya juga masih sederhana.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


5. Mengapa masyarakat praaksara dianggap hidup sebelum mengenal
tulisan?
6. Mengapa manusia praaksara memilih hidup di daerah yang dekat
dengan sumber air?
7. Meganthropus Palaeo Javanicus dianggap manusia tertua di Pulau
Jawa. Jelaskan alasannya!
8. Homo Soloensis dianggap manusia cerdas pertama di Indonesia.
Jelaskan alasannya!
9. Mengapa UNESCO membangun museum Sangiran di Sragen Jawa
Tengah? Jelaskan alasannya?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
9. Peserta didik menjawab salam guru
10. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran yang dipandu dari sentral.
11. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
manusia purba Indonesia.

Apersepsi
12. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
manusia purba Indonesia.

Motivasi
13. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap orisinalitas manusia purba
Indonesia.
14. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang manusia purba Indonesia.

Pemberian acuan
15. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
16. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
manusia purba Indonesia.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang manusia
purba Indonesia.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari 30 menit
informasi elektronik tentang manusia purba Indonesia
dan mencatat hal hal yang penting dalam buku tulisnya.
Proses literasi ini di bawah pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut 15 menit
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
5. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
6. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
7. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
8. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Hasil budaya masyarakat praaksara sederhana. Hal ini sesuai dengan
perkembangan otaknya yang masih sederhana pula.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa chopper disebut sebagai kapak genggam?
2. Penggunaan chopper dan flakes berbeda dalam kehidupan sehari-
hari. Jelaskan alasannya!
3. Dengan ditemukannya menhir, dolmen, punden berundak, dan
sarkofagus, dianggap bahwa manusia purba telah memiliki
kepercayan. Jelaskan alasannya?
4. Kapak corong besar kemungkinan bukan untuk alat kehidupan
sehari-hari, akan tetapi lebih ke lambang status sosial masyarakat
pada saat itu. Jelaskan alasannya!

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran yang dipandu dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang hasil
budaya masyarakat praaksara.

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
hasil budaya masyarakat praaksara.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap hasil budaya masyarakat
praaksara.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang kritik intern dan kritik ekstern
terhadap hasil budaya masyarakat praaksara.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
hasil budaya masyarakat praaksara.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang hasil
budaya masyarakat praaksara yang ada disekitar kita.
Selanjutnya siswa diminta untuk mengkaji jenis-jenis hasil
budaya masyarakat praaksara tersebut. 30 menit

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang hasil budaya masyarakat
praaksara dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.
15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Ketiga
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Pola hidup manusia purba adalah nomaden dan tergantung pada alam.
Mereka berpindah-pindah tempat untuk mencari sumber alam untuk
kehidupan kelompoknya.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa masyarakat praaksara pola hidupnya nomaden?
2. Pada tahap awal, manusia praaksara tinggal diatas pohon, digua,
dan di alam terbuka. Mengapa mereka tidak tinggal menetap?
Jelaskan alasannya!
3. Pada tahap akhir dari pola hidupnya, masyarakat praaksara bersifat
food producing. Jelasakan maksudnya!
4. Manusia praaksara hidup secara komununal diantara kelompoknya
masing-masing. Jelaskan alasannya!

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran yang dipandu dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang pola
hidup manusia praaksara.

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
pola hidup manusia praaksara.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap pola hidup manusia praaksara.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang pola hidup manusia praaksara.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
pola hidup manusia praaksara.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang pola
hidup manusia praaksara.Selanjutnya siswa diminta untuk
mengkaji apakah sumber sejarah tersebut valid atau
tidak? 30 menit

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang pola hidup manusia
praaksara.dan mencatat hal hal yang penting dalam buku
tulisnya. Proses literasi ini di bawah pantauan guru.
15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Keempat
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi.

Pemahaman Bermakna Banyak nilai-nilai yang dapat diambil dari pola hidup masyarakat
praaksara. Nilai gotong royong dan mandiri merupakan salah satu nilai
kehidupan yang sudah dimiliki oleh masyarakat praaksara. Hal ini sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa nilai gotong royong perlu diwariskan pada kehidupan
sekarang?
2. Nilai beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sudah
dimiliki oleh nenek moyang kita khususnya pada praaksara.
Jelaskan buktinya!
3. Mengapa masyarakat praaksara dikenal sebagai masyarakat yang
mandiri dalam kehidupan sehari-hari?
4. Pada tahap foodproducing, masyarakat praaksara tidak lagi
sepenuhnya tergantung pada alam dan tidak lagi nomaden.
Jelasakan alasannya!

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
1. Peserta didik menjawab salam guru
2. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran yang dipandu dari sentral.
3. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik yaitu nilai-nilai
yang dapat diambil dari pola hidup masyarakat
praaksara.

Apersepsi
4. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
nilai-nilai yang dapat diambil dari pola hidup
masyarakat praaksara.

Motivasi
5. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
nilai-nilai yang dapat diambil dari pola hidup
masyarakat praaksara.
6. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang nilai-nilai yang dapat diambil dari
pola hidup masyarakat praaksara.

Pemberian acuan
7. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
8. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya tentang
nilai-nilai yang dapat diambil dari pola hidup
masyarakat praaksara.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang
masyarakat praaksara. Selanjutnya siswa diminta untuk
mengkaji nilai-nilai yang dapat diambil dari pola hidup
masyarakat praaksara. 30 menit

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang nilai-nilai yang dapat diambil
dari pola hidup masyarakat praaksara dan mencatat hal
hal yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru. 15 menit

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


4. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
5. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
6. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran
Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa Diskusi
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
4. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
5. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.

6. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).
MODUL AJAR
SEJARAH
5. INFORMASI UMUM

Nama Sekolah SMA NEGERI 2 JEMBER


Penyusun PRIANGGA ADITYA WARDANA, S.Pd
Tahun Penyusunan 2023
Fase / Kelas / Semester E / X / SEMESTER 2
Alokasi Waktu 8 x 45 menit (4 x TM)
Elemen Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Pemahaman konsep
11. Mengamati
Peserta didik mengamati gambar di buku atau di internet tentang
beberapa suku yang ada di Indonesia.
12. Menanya
Peserta didik menyusun pertanyaan dengan rumus 5W 1H (apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) tentang beberapa
suku yang ada di Indonesia.
13. Mengumpulkan informasi
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
pustaka maupun elektronik terkait dengan asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia.
14. Mengorganisasikan Informasi
Peserta didik memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
interpretasi, dan triangulasi informasi tentang nenek moyang bangsa
Indonesia.
15. Menarik kesimpulan
Peserta didik mampu mengambil kesimpulan setelah mengamati,
mempelajari, dan mendiskusikan beberapa suku yang ada di
Indonesia, siapakah nenek moyang Bangsa Indonesia?
16. Peserta didik menyampaikan atau mempresentasikan hasil
gagasannya di depan teman temannya.

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar ilmu sejarah
yaitu, manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, dan penelitian
sejarah, yang diberikan melalui konten Pengantar Ilmu Sejarah.
Kemudian melalui literasi dan diskusi, peserta didik mampu
menganalisis berbagai fenomena sosial menggunakan konsep-konsep
dasar ilmu sejarah. Lalu menggunakan sumber-sumber dari buku teks
untuk melakukan penelitian sejarah berbasis lingkungan terdekat,
kemudian mengomunikasikan dalam bentuk lisan , tulisan dan atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu mengambil hikmah dari
peristiwa sejarah serta menggunakan konsep –konsep dasar ilmu
sejarah dalam kehidupan sehari- hari.

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari penelitian sejarah, peserta didik:


6. mampu menganalisis kedatangan nenek moyang Bangsa Indnonesia
(Proto Melayu).
7. mampu menganalisis kedatangan nenek moyang Bangsa Indnonesia
(DeutroMelayu).
8. mampu menganalisis asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia.
9. mampu mengkaji teori-teori tentang asal usul nenek moyang
Bangsa Indonesia.
10. Mampu menganalisis perkembangan nenek moyang Bangsa
Indonesia.
Pengetahuan/ Proto Melayu dan Deutro Melayu merupakan teori tentang asal usul
Keterampilan Prasayarat nenek moyang Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri dari
beberapa suku bangsa karena persebaran nenek moyang kita diberbagai
tempat.
Dimensi Profil Pelajar Melalui pembelajaran sejarah diharapkan peserta didik:
Pancasila 11.Iman dan Taqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
Mulia.
Siswa memiliki iman dan taqwa dibuktikan dengan infaq di
sekolah, kegiatan sosial, mengikuti kegiatan keagamaan atau kajian
keputrian. Siswa meyakini bahwa munculnya teori sejarah
berdasarkan fenomena yang terjadi dan juga meyakini bahwa
kebenaran yang hakiki adalah bersumber dari Tuhan Yang Maha
Esa. Siswa berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai.
12.Berkebhinekaan Global, menghargai keragaman yang ada
disekitarnya khususnya perbedaan SARA yang ada di kelasnya
mengingat Bangsa Indonesia berasal dari nenek moyang yang
berbeda beda.
13.Bergotong Royong, bekerja sama dengan yang lain dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik bersatu dalam kelompok-
kelompok diskusi, bekerja sama untuk melaksanakan tugas secara
bersamaan.
14.Mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Peserta didik
mengerjakan tugasnya masing-masing.
15.Kreatif, peserta didik mempunyai kreatifitas sendiri dalam
membuat laporan hasil diskusi.
16.Bernalar kritis, bersikap obyektif dalam mempelajari manusia
praaksara dan pola hidupnya.

Materi Ajar Nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling
banyak sekarang adalah bangsa Melayu. Proses kedatangan mereka
dibagi ke dalam dua gelombang, yang pertama disebut Proto
Melayu (Melayu Tua). Sedangkan proses kedatangan nenek moyang
Indonesia dalam gelombang kedua disebut Deutro
Melayu (Melayu Muda)
Ras Proto Melayu
Suku yang tergolong suku bangsa Proto Melayu adalah Suku Sasak,
Toraja, Dayak, dan Nias
Ciri fisik bangsa proto melayu yaitu badan ramping & tinggi
semampai, kulit sawo matang, serta hidung & mulut berukuran sedang.
Ciri-ciri itu sendiri tidak tampak pada masa ini, karena sudah ada
percampuran dari bangsa lain seperti dari Deutro melayu, atau dari
bangsa Melanesia hingga dari kebudayaan / ras lain seperti Eropa,
Tamil.
Ras Deutro Melayu
Suku bangsa Indonesia yang termasuk dalam ras Deutro Melayu yaitu
Suku Jawa, Suku Madura, Suku Abli, Suku Banjar, Suku
Minangkabau, Suku Bugis dan Suku Aceh.
Ciri-ciri Deutro Melayu:
• Rambut lurus berwarna hitam.
• Bola mata berwarna coklat.
• Mata sipit.
• Kulit putih cenderung kuning dan sawo matang.
• Tulang rahang lebih kecil dari Proto Melayu.
• Tubuh yang cenderung kecil.
• Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
1. Teori Yunnan
Teori pertama menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari Yunnan, China. Teori ini juga didukung oleh Mohammad
Ali yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol
yang terdesak oleh bangsa yang lebih kuat sehingga melakukan
migrasi ke Selatan.
Selain itu, R H Geldern dan J H C Kern juga mendukung teori ini
dengan bukti adanya kapak tua di wilayah bangsa Nusantara yang
memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ada di Asia Tengah.
Dengan begitu, disimpulkan bahwa penduduk Asia Tengah melakukan
migrasi ke kepulauan Nusantara.
2. Teori Nusantara
Teori Nusantara menjelaskan bahwa asal usul nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh
Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J Crawford.
Teori ini dilandasi oleh beberapa argumen, antara lain Bangsa Melayu
merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban ini tidak
mungkin bisa dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari
kebudayaan sebelumnya.
3. Teori Out of Taiwan
Dalam teori ini, dijelaskan asal-usul bangsa Indonesia berasal dari
Taiwan, bukan Daratan China. Teori ini didukung oleh Harry Truman
Simanjuntak.
Menurut pendekatan linguistik, dijelaskan bahwa dari keseluruhan
bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun
yang sama, yaitu rumpun Austronesia. Rumpun tersebut dikenal
dengan rumpun Taiwan.
4. Teori Out of Africa
Teori terakhir menyatakan bahwa manusia modern yang hidup
sekarang berasal dari Afrika. Dasar teori asal usul nenek moyang
bangsa Indonesia ini berdasarkan ilmu genetika melalui penelitian
DNA mitokondria gen perempuan dan laki-laki.
Menurut ahli dari Amerika Serikat, Max Ingman, manusia modern
yang ada sekarang ini berasal dari Afrika, antara kurun waktu 100-200
ribu tahun lalu. Dari Afrika menyebar ke luar Afrika.

Target Peserta Didik Peserta didik reguler

Model Pembelajaran Discovery learning

Moda Pembelajaran Tatap muka

Metode Pembelajaran Ceramah, diskusi, presentasi

6. KOMPONEN INTI

Pertemuan Ke Pertama
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi.

Pemahaman Bermakna Proto Melayu adalah perpindahan nenek moyang Indonesia yang
pertama. Kita harus menghargai berbagai keragaman yang ada di
Indonesia mengingat kita berasal dari ras yang berbeda.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


10. Mengapa perpindahan ras Proto Melayu dianggap sebagai nenek
moyang bangsa Indonesia yang pertama?
11. Budaya dari ras Proto Melayu ini berbeda dengan ras yang datang
berikutnya. Jelaskan hasil budaya dari ras Proto Melayu!
12. Mengapa jalur kedatangan dari ras Proto Melayu ini disebut
dengan jalur barat?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
17. Peserta didik menjawab salam guru
18. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran yang dipandu dari sentral.
19. Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan
belajar melalui assessment diagnostik tentang
kedatangan gelombang pertama ras Proto Melayu di
Indonesia.

Apersepsi
20. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
kedatangan gelombang pertama ras Proto Melayu di
Indonesia.

Motivasi
21. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
upaya mengungkap kedatangan gelombang pertama
ras Proto Melayu di Indonesia.
22. Peserta didik memperhatikan gambaran yang diberikan
guru mengenai manfaat materi yang akan dipelajari
khususnya tentang kedatangan gelombang pertama ras
Proto Melayu di Indonesia.

Pemberian acuan
23. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan
pembelajaran yang akan dicapai yang disampaikan oleh
guru (capaian pembelajaran sejarah).
24. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
kedatangan gelombang pertama ras Proto Melayu di
Indonesia.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang
kedatangan gelombang pertama ras Proto Melayu di
Indonesia.
30 menit
Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari
informasi elektronik tentang kedatangan gelombang
pertama ras Proto Melayu di Indonesia dan mencatat hal
hal yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru.
15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
9. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait pengertian dan teori-teori
sejarah dengan penuh antusias, cermat dan tepat.
10. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
11. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
12. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Kedua
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi.

Pemahaman Bermakna Deutro Melayu adalah perpindahan nenek moyang Indonesia yang
pertama. Kita harus menghargai berbagai keragaman yang ada di
Indonesia mengingat kita berasal dari ras yang berbeda.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


1. Mengapa perpindahan ras Deutro Melayu dianggap sebagai nenek
moyang bangsa Indonesia yang pertama?
2. Budaya dari ras Deutro Melayu ini berbeda dengan ras yang datang
berikutnya. Jelaskan hasil budaya dari ras Deutro Melayu!
3. Mengapa jalur kedatangan dari ras Deutro Melayu ini disebut
dengan jalur barat?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
9. Peserta didik menjawab salam guru
10. Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan
pembelajaran yang dipandu dari sentral.
11. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang kedatangan gelombang kedua ras Proto
Melayu di Indonesia.

Apersepsi
12. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
kedatangan gelombang kedua ras Proto Melayu di
Indonesia.

Motivasi
13. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
kedatangan gelombang kedua ras Proto Melayu di
Indonesia.
14. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari khususnya tentang kedatangan gelombang
kedua ras Proto Melayu di Indonesia.

Pemberian acuan
15. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
16. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
kedatangan gelombang kedua ras Proto Melayu di
Indonesia.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang hasil
budaya masyarakat praaksara yang ada disekitar kita.
Selanjutnya siswa diminta untuk mengkaji kedatangan
gelombang kedua ras Proto Melayu di Indonesia. 30 menit

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang kedatangan gelombang
kedua ras Proto Melayu di Indonesia dan mencatat hal hal
yang penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di
bawah pantauan guru. 15 menit
Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil
literasi yang dilakukan sebelumnya.
15 menit
Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif
solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait Proto Melayu dengan penuh
antusias, cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Ketiga
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi dll

Pemahaman Bermakna Jalur pelayaran nenek moyang Bangsa Indonesia lewat jalur barat dan
jalur timur. Itulah sebabnya nenek moyang Bangsa Indonesia menyebar
ke seluruh wilayah nusantara sehingga Bangsa Indonesia menjadi
beraneka ragam ras.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


5. Apakah dengan jalur pelayaran yang berbeda tentang datangnya
nenek moyang Bangsa Indonesia menyebabkan munculnya banyak
ras di Indonesia?
6. Jalur pelayaran Proto Melayu menghasilkan budaya yang berbeda
dengan jalur pelayaran Deutro Melayu. Mengapa jalur pelayaran
yang berbeda bisa menyebabkan munculnya budaya yang
berbeda? Jelaskan!
7. Mengapa hasil budaya dari ras Proto Melayu dan Deutro Melayu
masih identik dengan hasil budaya masa praaksara? Jelaskan!

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan) Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
9. Peserta didik menjawab salam guru
10. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran yang dipandu dari
sentral.
11. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik
tentang jalur pelayaran nenek moyang Bangsa
Indonesia.

Apersepsi
12. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
jalur pelayaran nenek moyang Bangsa Indonesia.

Motivasi
13. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
jalur pelayaran nenek moyang Bangsa Indonesia.
14. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari khususnya tentang jalur pelayaran nenek
moyang Bangsa Indonesia.

Pemberian acuan
15. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
16. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya materi
jalur pelayaran nenek moyang Bangsa Indonesia.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang jalur
pelayaran nenek moyang Bangsa Indonesia. Selanjutnya
siswa diminta untuk mempraktekkan menunjukkan jalur
pelayaran nenek moyang dalam peta. 30 menit

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang jalur pelayaran nenek
moyang Bangsa Indonesia dan mencatat hal hal yang
penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di bawah
pantauan guru. 15 menit

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil


literasi yang dilakukan sebelumnya. 15 menit

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.
-
Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait jalur pelayaran nenek moyang
Bangsa Indonesia dengan penuh antusias, cermat
dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

Pertemuan Ke Keempat
Bahan Ajar Buku paket, referensi lainnya, link video, link materi.

Pemahaman Bermakna Ada beberapa teori tentang asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia.
Semua teori disertai argumentasi. Teori mana yang benar. Semua teori
tentang masuknya nenek moyang Bangsa Indonesia selama didukung
dengan argumentasi dan fakta sejarah yang valid, dapat diterima
kebenarannya.

Pertanyaan Pemantik Menumbuhkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis


5. Mengapa teori yang mengatakan bahwa nenek moyang Bangsa
Indonesia berasal dari Yunan dianggap sebagai teori yang paling
benar?
6. Mengapa bangsa Indonesia terdiri banyak suku bangsa?
7. Mengapa hasil budaya nenek moyang Bangsa Indonesia bangian
barat dan bagian timur Indonesia mempunyai ciri yang berbeda?

Asesmen Formatif :
Lembar Observasi Presentasi, Penugasan, lembar kerja peserta didik.

Sumatif:
(PAT, PAS)

Sarana dan Prasarana Media: Wideo Youtube, ppt, e-learning


Alat: Laptop, HP, proyektor, papan tulis, lembar kerja
Lingkungan belajar: Ruang kelas, daring (dalam kondisi khusus)
Bahan bacaan: Buku paket, Modul, kamus, majalah

Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahapan Kegiatan (2 jp = 1 x pertemuan)
Waktu
Pendahuluan Orientasi 10 menit
9. Peserta didik menjawab salam guru
10. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum
memulai kegiatan pembelajaran yang dipandu dari
sentral.
11. Peserta didik menjawab presensi guru dan
kesiapan belajar melalui assessment diagnostik yaitu
tentang teori asal usul nenek moyang Bangsa
Indonesia.

Apersepsi
12. Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi
dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas khususnya tentang
tentang teori asal usul nenek moyang Bangsa
Indonesia.

Motivasi
13. Peserta didik menyimak motivasi dari guru tentang
tentang teori asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia
melalui peta yang sudah disiapkan oleh guru.
14. Peserta didik memperhatikan gambaran yang
diberikan guru mengenai manfaat materi yang akan
dipelajari khususnya tentang tentang teori asal usul
nenek moyang Bangsa Indonesia.

Pemberian acuan
15. Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran,
tujuan pembelajaran yang akan dicapai yang
disampaikan oleh guru (capaian pembelajaran sejarah).
16. Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi
dan kegiatan yang akan dilakukan khususnya tentang
tentang teori asal usul nenek moyang Bangsa
Indonesia.

Kegiatan Inti Discovery learning dan MERDEKA (Mulai dari diri, 10 menit
Model Pembelajaran eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing,
Demonstrasi konstektual, elaborasi pemahaman, aksi
nyata).
Peserta didik diberi gambaran sederhana tentang tentang
teori asal usul nenek moyang Bangsa Indonesia.
Selanjutnya siswa diminta untuk menunjukkan di peta
tentang asal usul dan jalur pelayaran nenek moyang 30 menit
Bangsa Indonesia.

Peserta didik menggali informasi dari buku paket dan dari


informasi elektronik tentang tentang teori asal usul nenek
moyang Bangsa Indonesia dan mencatat hal hal yang
penting dalam buku tulisnya. Proses literasi ini di bawah 15 menit
pantauan guru.

Siswa mengidentifikasi masalah yang muncul dari hasil 15 menit


literasi yang dilakukan sebelumnya.

Secara berkelompok siswa berdiskusi mencari alternatif


solusi permasalahan yang muncul. Dalam diskusi tersebut
fungsi guru adalah sebagai fasilitator. Hasil diskusi dicatat
sebagai resume hasil diskusi.
Hasil diskusi siswa menjadi bahan acuan untuk dapat
mengambil kesimpulan siswa bersama guru.

Penutup Pada akhir pembelajaran: 10 menit


a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman
/kesimpulan terkait tentang teori asal usul nenek
moyang Bangsa Indonesia dengan penuh antusias,
cermat dan tepat.
b. Peserta didik dibawah bimbingan guru melakukan
refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
d. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
“Doa” dan salam penutup

RUBRIK PENILAIAN

Aspek Teknik Instrumen

Pengetahuan Tugas dan tes tertulis Format penilaian tugas (substansi, bahasa, dan
estetika), dan tes uraian (soal dan penskoran)

Keterampilan Kinerja praktik, Format pengamatan kinerja praktik (membuat


Menulis (Laporan) peta, membuat alur, menyaji/mengolah data),
format penilaian laporan (kesesuain struktur,
detail kegiatan, hasil grafik/persamaan/
kesimpulan, dan dokumen pendukung)

Sikap Observasi Format pegamatan Profil Pelajar Pancasila

REFLEKSI UNTUK GURU


7. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika melakukan kegiatan ini?
8. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan? Mengapa?
9. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran agar cocok dengan
karakteristik peserta didik saya?

DAFTAR PUSTAKA

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta:
Erlangga.

Hapsari, Ratna, Adil, M. 2014. Sejarah Kelompok Peminatan dan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Mata Pelajaran Wajib. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Hermanto, Targiyatmi, Eko. 2015. Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk SMA dan
MA Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Tiga Serangkai Mandiri.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2021. Ilmu
Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia
SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Sejarah
Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Sejarah Indonesia


SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2013. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta. Mas Media.

Tim Masmedia Buana Pustaka. 2014. Sejarah Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta. Mas Media.

Jember, 17 Juli 2023


Kepala SMA Negeri 2 Jember Guru Mata Pelajaran Sejarah

Dora Indriana, S.Pd, M.Pd Priangga Aditya W, S.Pd


NIP. 19700701 199802 2003 NIP. -
3. LAMPIRAN

A. LEMBAR AKTIVITAS SISWA/ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


a. Penilaian Aktifitas Siswa Diskusi
1. Aspek yang dinilai (Profil Pelajar Pancasila)
1) Tanggung jawab
2) Gotong royong /Kerja sama
3) Keberanian mengajukan pertanyaan / mandiri
4) Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan / bernalar kritis
5) Menghargai pendapat orang lain/berkebhinekaan global

2. Keterangan Skor Katagori skor


Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 = katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 = katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 = katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 = katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21-25 = katagori sangat aktif

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)

b. Penilaian Laporan Siswa


Materi: Membuat rangkuman hasil penggalian informasi dan diskuti (literasi)

SKOR
NO KRITERIA
4 3 2 1
1 Kesuaian dengan konsep dan prinsip
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreatifitas
4 Ketepatan waktu mengumpulkan tugas
5 Kerapian hasil
Jumlah Skor

Keterangan: 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup Baik, 1 = Kurang Baik

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20)

c. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
7. Sikap yang akan dinilai adalah: Jujur, Disiplin, Tanggung Jawab, Kerjasama, dan Peduli
8. Sikap yang dinilai adalah sikap yang sangat positif atau sangat negatif terhadap 5 sikap di atas dan
dicatat dalam Jurnal Siswa sebagai berikut:

SIKAP
TANGGAL NO NAMA/KELAS POSITIF ATAU KET
NEGATIF
1
2
3
Dst.
9. Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan diserahkan ke wali kelas
untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor (menunjuang penilaian sikap dari guru
Pendidikan Agama dan guru PKN).

Anda mungkin juga menyukai