Anda di halaman 1dari 7

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama : SMK PELITA CIAMPEA 2
Jenjang : (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 menit )

B. KOMPETENSI AWAL
Memahami konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan
waktu serta perubahan dan keberlanjutan)

C. PROFIL PELAJAR PANCASIA


Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan memiliki sikap Beriman
dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,mandiri dan bernalar kritis.

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Sarana : internet,laptop/smart phone
2. Prasarana : link literasi digital, materi ajar dan buku paket.

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran tatap muka (Luring)

II. KOMPETENSI INTI


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menganalisa Pengantar Ilmu Sejarah dengan baik
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Istilah sejarah bermula dari bahasa Arab “syajaratun” yang artinya pohon atau keturunan
atau asal usul yang kemudian berkembang sebagai kata dalam bahasa Melayu “syajarah”,
akhirnya menjadi kata sejarah dalam bahasa Indonesia (Frederick dan Soeroto, 1982:1).
Jadi, kata pohon di sini mengandung pengertian suatu percabangan geneologis dari suatu
kelompok keluarga tertentu yang kalau dibuat bagannya menyerupai profil pohon yang ke
atas penuh dengan cabang serta ranting-rantingnya serta ke bawah juga menggambarkan
percabangan dari akar-akarnya. Dengan demikian kata syajarah itu mula-mula dimaksudkan
sebagai gambaran silsilah/keturunan (Widja, 1988: 6).
Memang,dalam historiografi tradisional kebanyakan intinya memuat asal usul keturunan
(silsilah). Kata-kata seperti kisah, hikayat, tambo, riwayat, tarikh adalah istilah yang sering
dipakai untuk gambaran asal-usul tersebut. Dalam bahasa Jawa dikenal babad dan kidung di
dalamnya juga mengandung unsur silsilah, meskipun sering dirangkai juga dengan
gambaran kejadian/peristiwa, sebagaimana dalam bahasa Jerman terdapat istilah geschicte
yang berarti terjadi
Di negeri Barat dikenal istilah dalam bahasa Inggris “history”. Kata ini sebenarnya berasal
dari bahasa Yunani kuno “istoria” yang berarti belajar dengan cara bertanya (Ali, 2005: 11);
Widja, 1988: 7). Kalau pengertian ini diluaskan artinya, hakikatnya sudah mengacu pada
pengertian ilmu. Pada mulanya belum kelihatan adanya usaha membatasi pengertian pada
gejala yang menyangkut kehidupan manusia saja, tapi mencakup gejala alam secara
keseluruhan. Dalam perkembangan kemudian baru kelihatan munculnya dua istilah yaitu
“scientia” yang lebih mengkhusus pada penelaahan sistematis yang sifatnya non kronologis
atas gejala alam, sedangkan kata “istoria” lebih dikhususkan bagi penelaahan kronologis
atas gejala-gejala yang menyangkut kehidupan manusia.
Dengan demikian, secara sederhana “sejarah” dapat didefinisikan sebagai peristiwa yang
dialami oleh manusia yang terjadi di masa lampau. Dengan pengertian sejarah sebagaimana
yang sudah disebutkan tersebut, maka ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajarai peristiwa
yang dialami oleh manusia yang terjadi di masa lampau.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkan kalian mendengar kata sejarah?
Misalkan : “bangunan itu sangat bersejarah sekali”

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan Melauli aplikasi daring : 10 menit


- Guru menyapa peserta didik dan menanyakan kabar,
mencatat kehadiran, kemudian mempersilahkan
perwakilan peserta didik untuk memimpin doa.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik.
Inti - Peserta didik mengevaluasi materi yang sudah diberikan 45 menit
guru.
- Peserta didik dibagi kedalam kelompok belajar.
- Peserta didik mendiskusikan hasil evaluasi bersama
dengan kelompoknya.
- Dalam kelompok, peserta didik mencari sumber lain
baik berupa video atau buku paket yang dapat
mendukung proses pembelajaran.
- Setelah diskusi selesai peserta didik mempresentasikan
hasil dari diskusi kelompok.
- Ketika presentasi peserta didik saling memberikan
tanggapan kepada kelompok yang presentasi.
Penutup - Peserta didik menanyakan hal yang tidak dipahami. 15 menit
- Peserta didik mencoba untuk menyimpukan hasil
pembelajaran dengan bimbingan guru.
- Berdoa bersama menutup pembelajaran.

E. ASESMEN
Asesmen formatif dan Asesmen sumatif

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan diberikan kepada siswa yang memiliki capaian pembelajaran tinggi.
Remedial diberikan kepada siswa yang memerlukan bimbingan dalam memahami materi.

III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR AKTIFITAS PESERTA DIDIK

Instruksi Tugas :
Dengan memanfaatkan internet atau sumber belajar lain diskusikanlah peristiwa-peristiwa
penting yang dianggap bersejarah di sekitar tempat tinggal peserta didik.

Nama anggota kelompok:


1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
Kelas :

N
Jenis objek Penjelasan
O
1
2
3
4
6
7
8
9
RUBIK ASESMEN HASIL PRESENTASI

ASPEK SKOR 1 SKOR 2 SKOR 3 SKOR 4


Dapat mencari Dapat Dapat Dapat Dapat
nama-nama menyebutkan menyebutkan menyebutkan menyebutkan
objek bersejarah dan menjelaskan dan menjelaskan dan menjelaskan dan menjelaskan
satu jenis objek dua jenis objek tiga jenis objek empat jenis
sejarah. sejarah. sejarah. objek sejarah.

B. MATERI AJAR
DIAKRONIK

Arti Diakronik dan Sinkronik Diakronik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
diakronis adalah berkenaan dengan pendekatan bahasa dengan melihat perkembangan
sepanjang waktu atau bersifat historis. Diakronik berasal dari bahasa latin yakni "Dia"
yang artinya melalui atau melampaui dan "Chronicus" yang berati waktu. Dikutip buku
Historiografi Barat (2014) karya Wahyu Iryana, diakronik adalah memanjang dalam
waktu tetap menyempit dalam ruang. Berpikir diakronik merupakan berpikir kronologis
atau urutan. Kronologis adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan
kejadian.

Kronologis dalam peristiwa sejarah dapat membantu merekontruksis kembali suatu


peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat. Dapat membantu juga untuk
membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat berbeda yang terkait
peristiwa. Sejarah merupakan ilmu diakronik yang mementingkan proses. Sejarawan atau
ahli sejarah akan menggunakan pendekatan diakronik saat berbicara sejarah. Karena
melalui pendekatan itu, sejarah berupaya mengalisis evolusi atau perubahan sesuatu dari
waktu ke waktu. Sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan mengapa
keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau mengapa keadaan tertentu
berkembang atau berkelanjutan.
Contohnya belajar mengenai Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17
Agustus 1945. Di mana dengan menelusuri perjuanga bangsa Indonesia pada masa
penjajahan di abad ke-17. Jadi cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses
terjadinya sebuah peristiwa.

Ciri-ciri Dalam konsep berpikir diakronik ada beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
 Bersifat vertikal
 Lebih menekankan pada proses durasi
 Cakupan kajian atau pembahasan lebih luas
 Mengurai pembahasan pada satu peristiwa
 Mengkaji masa peristiwa yang satu dengan yang lain
 Terdapat konsep perbandingan

SINGKRONIK
Singkronik juga bisa diartikan dengan berhubungan,
Sinkronik bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa yang terbatas.
Sinkronik berasal dari bahasa Yunani yaitu "Syn" artinya dengan dan "Khronos" yang
berati waktu atau masa. Sinkronik adalah menyempit dalam wkatu dan melebar dalam
ruang. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud),
pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu sosial. Di mana sinkronik menekankan
pada struktur. Artinya meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronik menganalisa sesuatu
tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Tidak berusaha membuat
kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini.
Tapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

Contoh pendekatan berpikir sinkronik tentang Proklamasi Kemerdekaan bangsa


Indonesia pada 17 Agustus 1945. Di mana dengan menguarai dari berbagai aspek, seperti
aspek sosial, ekonomi, politik, dan hubungan internasional.
Ciri-ciri Berikut ciri-ciri konsep berpikir sinkronik dalam sejarah:
 Bersifat horizontal
 Tidak memiliki konsep perbandingan
 Bersifat kronologis
 Mengkaji peristiwa sejarah pada masa tertentu
 Jangkauan lebih sempit
 Kajian lebih terstruktur Kajian yang sistematis
 Kajian lebih mendalam dan serius
Peristiwa sejarah tidak akan lepas dari konsep ruang dan waktu. Ruang adalah tempat
suatu peristiwa terjadi sedangkan waktu saat terjadi peristiwa. Dengan konsep berpikir
diakronik dan sinkronik akan mampu menguraikan ruang dan waktu suatu peristiwa
sejarah. Sehingga akan membantu proses interpretasi yang tepat dalam merekonstruksi
pembuktian sejarah.
C. ASESMEN
1. Sikap (Observasi)

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman Bertakwa kepada
NO NAMA
Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri Bernalar kritis
berakhlak mulia
1   
2
3
4
5
6
7
8
9
10

- Indikator Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa :


1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2. Menghargai teman
3. Tidak berkata kasar
- Indikator mandiri :
1. Mampu berbicara saat presentasi
2. Mencari sumber belajar yang lain
- Indikator bernalar kritis :
1. Mampu memberikan tanggapan dalam presentasi
2. Mampu memberikan solusi dalam diskusi presentasi
2. Pengetahuan
SOAL LATIHAN

1. Jelaskan secara singkap mengenai pengertian sejarah


2. apa saja manfaat mempelajari sejarah yang kamu pahami?
3. sejarah adalah ilmu tentang waktu, apa maksudnya?
4. sejarah adalah ilmu diakronis dan sinkronis. jelaskan…
5. jelaskan arti penting manusia, ruang dan waktu dalam kajian ilmu sejarah?

D. GLOSARIUM
Dia adalah Melewati
Syin adalah dengan
Chroniscus adalah ruang dan waktu

E. DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/18/110000569/konsep-berpikir-diakronik-
dan-sinkronik-dalam-belajar-sejarah?page=all

Anda mungkin juga menyukai