Anda di halaman 1dari 8

MODUL AJAR

I. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama : SMK PELITA CIAMPEA 2
Jenjang : (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X (Sepuluh)
Alokasi Waktu : 2 JP (2x45 menit )

B. KOMPETENSI AWAL
Mengevaluasi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa
antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta,
G-30-S/PKI

C. PROFIL PELAJAR PANCASIA


Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan memiliki sikap gotong
royong, kreatif, mandiri, bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Sarana : Internet,laptop/smart phone
2. Prasarana : link literasi digital, materi ajar dan buku paket.

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran tatap muka (Luring)

II. KOMPETENSI INTI


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menunjukkan dinamika perjalanan stabilitas keamanan terkait dengan
gerakan separatisme dan makar Indonesia pada awal kemerdekaan sampai munculnya Orde
Baru, dengan baik.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Disintegrasi Bangsa
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial menuju disintegrasi maupun
integrasi. Seperti tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi.
Sementara itu, gejala disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai berikut:
1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan
yang telah disepakati.
2. Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk membantu anggota
masyarakat dalam mencapai tujuan baik individu maupun kelompok.
3. Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok saling bertentangan
satu sama lain.
4. Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak dilaksankan dengan
konsekuen.
5. Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai kelompok.

PERTANYAAN PEMANTIK
1. Mengapa daerah-daerah yang jauh dari pusat ibukota Negara menginginkan pisah dari
Indonesia ?
Misalkan : “timot timur pisah dari indonesia”

C. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pendahuluan Melauli system tatap muka : 10 menit


- Guru menyapa peserta didik dan menanyakan kabar,
mencatat kehadiran, kemudian mempersilahkan
perwakilan peserta didik untuk memimpin doa.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran.
- Memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik.
Inti - Peserta didik mengevaluasi materi yang sudah diberikan 45 menit
guru.
- Peserta didik dibagi kedalam kelompok belajar.
- Peserta didik mendiskusikan hasil evaluasi bersama
dengan kelompoknya.
- Dalam kelompok, peserta didik mencari sumber lain
baik berupa video atau buku paket yang dapat
mendukung proses pembelajaran.
- Setelah diskusi selesai peserta didik mempresentasikan
hasil dari diskusi kelompok.
- Ketika presentasi peserta didik saling memberikan
tanggapan kepada kelompok yang presentasi.
Penutup - Peserta didik menanyakan hal yang tidak dipahami. 15 menit
- Peserta didik mencoba untuk menyimpukan hasil
pembelajaran dengan bimbingan guru.
- Berdoa bersama menutup pembelajaran.

D. ASESMEN
Asesmen formatif dan Asesmen sumatif
E. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan diberikan kepada siswa yang memiliki capaian pembelajaran tinggi.
Remedial diberikan kepada siswa yang memerlukan bimbingan dalam memahami materi.

III. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR AKTIFITAS PESERTA DIDIK

Instruksi Tugas :
Dengan memanfaatkan internet atau sumber belajar lain dengan menjelaskan tentang
peristiwa G30/S/PKI/, Peristiwa Andi Aziz, DI-TII/ APRA ?.

Nama anggota kelompok:


1. ………
2. ………
3. ………
4. ………
Kelas :

N Peristiwa Disintegrasi
Penjelasan
O Bangsa
1
2
3
4
RUBIK ASESMEN HASIL PRESENTASI

ASPEK SKOR 1 SKOR 2 SKOR 3 SKOR 4


Mencari tentang Dapat Dapat Dapat Dapat
peristiwa menyebutkan menyebutkan menyebutkan menyebutkan
G30/S/PKI/ dan menjelaskan dan menjelaskan dan menjelaskan dan menjelaskan
peristiwa Andi satu aspek dua aspek tiga aspek empat aspek
Aziz, DI-TII/ secara lengkap
APRA

B. MATERI AJAR
G30-S/PKI
Peristiwa G30S PKI terjadi pada tahun 1965 dan dimotori oleh Dipa Nusantara Aidit
atau DN Aidit, pemimpin terakhir PKI. Di bawah kendali DN Aidit, perkembangan
PKI semakin nyata walaupun diperoleh melalui sistem parlementer.
Dikutip dari buku Api Sejarah 2 oleh Ahmad Mansur Suryanegara, menurut Arnold C.
Brackman, DN Aidit mendukung konsep Khrushchev, yakni "If everything depends on
the communist, we would follow the peaceful way (bila segalanya bergantung pada
komunis, kita harus mengikuti dengan cara perdamaian)."
Pandangan itu disebut bertentangan dengan konsep Mao Ze Dong dan Stalin yang
secara terbuka menyatakan bahwa komunisme dikembangkan hanya dengan melalui
perang. G30S PKI terjadi pada malam hingga dini hari, tepat pada akhir tanggal 30
September dan masuk 1 Oktober 1965. Gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh
PKI mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi
target langsung dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa
menuju Lubang Buaya.
Keenam perwira tinggi yang menjadi korban G30S PKI antara lain Letnan Jenderal
Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas
Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald
Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.
Tujuan utama G30S PKI adalah menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan
mengganti negara Indonesia menjadi negara komunis. Seperti diketahui, PKI disebut
memiliki lebih dari 3 juta anggota dan membuatnya menjadi partai komunis terbesar
ketiga di dunia, setelah RRC dan Uni Soviet. selain itu, PKI mempunyai tujuan lain,
yaitu:
1. Menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadikannya
sebagai negara komunis.
2. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan merebut kekuasaan pemerintahan.
3. Mewujudkan cita-cita PKI, yakni menjadikan ideologi komunis dalam membentuk
sistem pemerintahan yang digunakan sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat
komunis.
4. Mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis.
5. Kudeta yang dilakukan kepada Presiden Soekarno tak lepas dari rangkaian kegiatan
komunisme internasional.
Pemberontakan Andi Aziz
Pasukan Andi Azis merupakan pasukan KNIL atau pasukan Belanda yang ada di
Indonesia. Pemberontakan Andi Azis ini berawal dari tuntutan Andi Azis agar hanya
pasukannya saja yang dijadikan sebagai pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur.
Akan tetapi, keinginan ini ditolak oleh pemerintah Indonesia, yang kemudian
mengirimkan pasukan TNI ke Makassar. Andi Azis dan pasukannya menolak
masuknya pasukan APRIS dari TNI ke Makassar. Dalam suasana politik yang sedang
cukup tegang saat itu terdengar berita bahwa pada 5 April 1950, pemerintah Republik
Indonesia Serikat (RIS) mengirimkan sekitar 900 pasukan APRIS dari TNI ke
Makassar, bertujuan untuk menjaga keamanan di sana. Kesatuan TNI/APRIS ini
dipimpin oleh Mayor HV Worang, diangkut dengan dua buah kapal. Berita kedatangan
mereka lantas membuat pasukan bekas KNIL merasa khawatir akan terdesak dengan
kehadiran pasukan baru tersebut. Akhirnya, mereka bergabung dan menamakan diri
“Pasukan Bebas” di bawah pimpinan Kapten Andi Azis.

Pemberontakan DI/TII
Negara Islam Indonesia (NII) atau yang juga disebut Darul Islam (DI) dipimpin oleh
Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1949. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (TII) terjadi di beberapa daerah salah satunya Jawa Barat. Tokoh pemimpin
pemberontakan DI/TII Jawa Barat adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Terjadinya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ini dilandasi ketidakpuasan dari
Kartosoewirjo terhadap kemerdekaan Republik Indonesia. Waktu itu, kemerdekaan RI
dibayang-bayangi kehadiran Belanda yang masih ingin berkuasa atas Indonesia. Di
awal tahun 1948, terjadi pertemuan antara SM Kartosoewirjo dengan Panglima Laskar
Sabilillah dan Raden Oni Syahroni.

APRA
Terjadinya perang APRA ini didasari dengan adanya hasil keputusan dari Konferensi
Meja Bundar (KMB) pada Agustus 1949. Hasil dari KMB, yaitu: Kerajaan Belanda
akan menarik pasukan KL dari Indonesia Tentara KNIL akan dibubarkan dan akan
dimasukkan ke dalam kesatuan-kesatuan TNI Keputusan ini lantas membuat para
tentara KNIL merasa khawatir akan mendapatkan hukuman serta dikucilkan dalam
kesatuan.
Dari kejadian tersebut kemudian komandan dari kesatuan khusus Depot Speciale
Troopen (DST), Kapten Westerling, ditugaskan untuk mengumpulkan para desertir dan
anggota KNIL yang sudah dibubarkan. Sebanyak 8.000 pasukan berhasil terkumpul.
Selanjutnya, target utama dari operasinya adalah Jakarta dan Bandung. Jakarta sendiri
pada awal 1950 tengah sering melakukan sidang Kabinet RIS untuk membahas kembali
terbentuknya negara kesatuan. Sedangkan Bandung merupakan kota yang belum
sepenuhnya dikuasai oleh pasukan Siliwangi ditambah dengan Bandung sudah lama
menjadi basis kekuatan militer Belanda. Gerakan ini pun kemudian mereka namai
dengan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA).
ASESMEN
1. Sikap (Observasi)

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman Bertakwa kepada
NO NAMA
Tuhan Yang Maha Esa, Mandiri Bernalar kritis
berakhlak mulia
1   
2
3
4
5
6
7
8
9
10

- Indikator Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa :


1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2. Menghargai teman
3. Tidak berkata kasar
- Indikator mandiri :
1. Mampu berbicara saat presentasi
2. Mencari sumber belajar yang lain
- Indikator bernalar kritis :
1. Mampu memberikan tanggapan dalam presentasi
2. Mampu memberikan solusi dalam diskusi presentasi

2. Pengetahuan
SOAL LATIHAN
1. Siapakah nama pemimpin yang mengepalai pencarian korban para pahlawan
revolusi pada peristiwa G30S/PKI?
2. Mengapa pemberontakan G30S/PKI merupakan sebuah sejarah hitam bagi
kehidupan bangsa kita?
3. Apakah yang terjadi terhadap para anggota dan simpatisan PKI beberapa
lama setelah pemberontakan tersebut dapat diatasi?
4. Di daerah mana sajakah pemberontakan DI/TII terjadi?
5. Sebutkan latar belakang terjadinya pemberontaakan andi aziz!
6. Jelaskan latar belakang munculnya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat!
7. Bagaimana upaya oemerintah untuk mengakhiri pemberontakan DI/TII aceh?
8. Kemukakan latar belakang munculnya pemberontakan APRA di Bandung
1950!
9. Kemukakan apakah isi tuntutan Kahar Muzakar yang disampaikan oleh
pemerintah, dan bagaimana jawaban pemerintah!
10. Bagaimanakah dampak sosial politik dari peristiwa G 30 S/PKI 1965? Berilah
penjelasan secukupnya!

a. GLOSARIUM
G30S/PKI
DI/TII
APRA
Andi Aziz

b. DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5747435/g30s-pki-sejarah-tujuan-kronologi-dan-
latar-belakangnya

https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/08/120000379/latar-belakang-pemberontakan-
andi-azis?page=all

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/10/101826479/pemberontakan-di-tii-di-jawa-
barat?page=all

https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/02/180056679/pemberontakan-apra-angkatan-
perang-ratu-adil?page=all

Anda mungkin juga menyukai